OLEH :
Farihatul Laili
(12030204013)
(12030204024)
(12030204213)
Ani Setyawati
(12030204253)
Page | 1
Page | 2
menjadi beberapa Masa. Setiap Masa terdiri dari beberapa Zaman, dan Zaman
terbagi menjadi beberapa Kala.
Skala Waktu Geologi berbeda dengan penanggalan yang kita kenal
sehari-hari. Skala waktu geologi dapat diumpamakan sebagai sebuah buku
yang tersusun dari halaman-halaman, dimana setiap halaman dari buku tersebut
diwakili oleh batuan. Beberapa halaman dari buku tersebut kadangkala hilang
dan halaman buku tersebut tidak diberi nomor, namun demikian kita masih
dapat membaca buku tersebut karena ilmu geologi menyediakan alat kepada
kita untuk membantu membaca buku tersebut.
Sebelum adanya pentarikhan radiometri, yang mengukur kandungan
unsur radioaktif dalam suatu objek untuk menentukan umurnya, para ilmuwan
memperkirakan umur bumi berkisar dari 4,000 tahun hingga ratusan juta tahun.
Saat ini, diketahui bahwa umur bumi adalah sekitar 4.6 milyar tahun. Skala
waktu geologi saat ini dibuat berdasarkan pada pentarikhan radiometri dan
rekaman kehidupan purba yang terawetkan di dalam lapisan batuan. Sebagian
besar batas pada skala waktu geologi sekarang berhubungan dengan periode
kepunahan dan kemunculan spesies baru.
Terdapat 2 skala waktu yang dipakai untuk mengukur dan menentukan
umur Bumi. Pertama, adalah Skala Waktu Relatif, yaitu skala waktu yang
ditentukan berdasarkan atas urutan perlapisan batuan-batuan serta evolusi
kehidupan organisme dimasa yang lalu; Kedua adalah Skala Waktu Absolut
(Radiometrik), yaitu suatu skala waktu geologi yang ditentukan berdasarkan
pelarikan radioaktif dari unsur-unsur kimia yang terkandung dalam bebatuan.
Skala relatif terbentuk atas dasar peristiwa-peristiwa yang terjadi dalam
perkembangan ilmu geologi itu sendiri, sedangkan skala radiometri (absolut)
berkembang belakangan dan berasal dari ilmu pengetahuan fisika yang
diterapkan untuk menjawab permasalahan permasalahan yang timbul dalam
bidang geologi.
Sudah sejak lama sebelum para ahli geologi dapat menentukan umur
bebatuan berdasarkan angka seperti saat ini, mereka mengembangkan skala
waktu geologi secara relatif. Skala waktu relatif dikembangkan pertama kalinya
di Eropa sejak abad ke 18 hingga abad ke 19. Berdasarkan skala waktu relatif,
Page | 3
sejarah bumi dikelompokkan menjadi Eon (Kurun) yang terbagi menjadi Era
(Masa), Era dibagi-bagi kedalam Period (Zaman), dan Zaman dibagi bagi
menjadi Epoch (Kala). Nama-nama seperti Paleozoikum atau Kenozoikum
tidak hanya sekedar kata yang tidak memiliki arti, akan tetapi bagi para ahli
geologi, kata tersebut mempunyai arti tertentu dan dipakai sebagai kunci dalam
membaca skala waktu geologi. Sebagai contoh, kata Zoikum merujuk pada
kehidupan binatang dan kata Paleo yang berarti purba, maka arti kata
Paleozoikum adalah merujuk pada kehidupan binatang-binatang purba, Meso
yang mempunyai arti tengah/pertengahan, dan Keno yang berarti sekarang.
Sehingga urutan relatif dari ketiga kurun tersebut adalah sebagai berikut:
Paleozoikum,
kemudian
disusul dengan
Page | 4
Secara garis besar waktu geologi dibagi menjadi tiga kurun (eon) yaitu
Arkeozoikum (Archean), Proterozoikum, dan Fanerozoikum. Pra-Kambrium
bukan istilah stratigrafi normal di dalam Skala Waktu Geologi, ia hanya
menunjuk kepada semua batuan dan peristiwa sebelum Kambrium. PraKambrium meliputi Kurun Arkeozoikum dan Kurun Proterozoikum. Kurun
Fanerozoikum bersamaan dengan daur superkontinen yang paling baru
urutan-urutan peristiwa geologi yang dapat dipahami dengan baik tentang
bagaimana Pangaea tersusun dan terpisah-pisah kembali. Kurun ini juga
bersamaan dengan periode ketika kehidupan multisel mengalami diversifikasi
dan proliferasi yang luar biasa besarnya. Maka, tak mengherankan bila skala
waktu geologi Kurun Fanerozoikum dapat ditetapkan dengan detail, secara
global saling berkorelasi, yang metode kronostratigrafinya dikawal dengan
ketat oleh data biostratigrafi, isotop, dan magnetostratigrafi.
Berikut ini akan dijabarkan urutan skala waktu geologis beserta
peristiwa-peristiwa evolusi makhluk hidup yang terjadi di dalamnya:
1. Kurun Arkeozoikum (4,5 2,5 milyar tahun lalu)
Arkeozoikum artinya Kurun Kehidupan purba. Kurun Arkeum
dibagi menjadi empat masa (era) : Eoarkeum (-3600 Ma), Paleoarkeum
(3600-3200 Ma), Mesoarkeum (3200-2800 Ma), dan Neoarkeum (28002500 Ma). Tidak ada lagi pembagian lebih lanjut (zaman-period, kalaepoch, tingkat-stage). Batas bawah Arkeum tidak diketahui, batas atasnya
2500 Ma. Arkeum tak punya batas bawah sebab mandala (terrane) geologi
yang primitif yang mewakili masa ini masih terus dicari, batuan dan
mineral tertua di Bumi masih terus dicari dan umur-umur yang telah
ditemukan terus bertambah semakin tua.
Kurun Arkeozoikum (Arkean) merupakan masa awal pembentukan
batuan kerak bumi yang kemudian berkembang menjadi protokontinen.
Kerak bumi terbentuk setelah pendinginan bagian tepi dari balon bumi
(bakal calon bumi). Plate tectonic / Lempeng tektonik yang menyebabkan
gempa itu terbentuk pada masa ini. Lingkungan hidup saat itu tentunya
mirip dengan lingkungan disekitar mata-air panas.
Batuan masa ini ditemukan di beberapa bagian dunia yang lazim
disebut kraton/perisai benua. Batuan tertua tercatat berumur kira-kira
Page | 6
artinya
masa
kehidupan
awal.
Kurun
takson lebih tinggi yang tejadi dalam kurun waktu hanya beberapa juta
tahun. Zaman paleozoikum juga disebut zaman primer atau zaman
pertama.
Page | 9
tumbuh pada batuan. Beberapa jenis invertebrata yang lebih dulu muncul
di daratan di bandingkan yang lain adalah laba-laba, sentipoda, dan
milipoda.
Page | 10
(lobe-finned,
Sarcopterygii),
ikan
bertulang
(bony
fish,
Page | 11
4. Masa Mesozoikum
Mesozoikum (Bahasa Yunani: meso, "antara" dan zoon, "hewan"
atau berarti "hewan pertengahan") adalah salah satu dari tiga era geologi
pada eon Fanerozoikum. Pembagian waktu menjadi era ini diawali oleh
Giovanni Arduino pada abad ke-18, walaupun nama asli yang
diberikannya untuk Mesozoikum adalah Sekunder (menjadikan era
modern menjadi Tersier). Era yang berlangsung antara Paleozoikum dan
Page | 12
hewan
berjenis
mamalia
sudah
ada.
Masa Mesozoikum dibagi menjadi tiga periode: Trias, Jura, dan Kapur.
Page | 13
Page | 14
berevolusi
dan banyak
jenis
buaya
berkembang.
Pterosaurus,
Plesiosaurus, Amonit
dan
Page | 15
5. Masa Kenozoikum
Kenozoikum
(Bahasa
Yunani:
kainos,
"baru",
dan
zoe,
"kehidupan", atau "kehidupan baru") adalah masa terakhir dari tiga era
klasik geologi. Masa ini berlangsung selama 65,5 juta tahun sampai
sekarang, setelah peristiwa kepupusan Kapur-Tertier pada akhir Kapur
yang menandakan kepupusan dinosaur tanpa bulu dan berakhirnya masa
Mesozoikum.
Masa Kenozoikum dibagi menjadi dua zaman, yaitu: Paleogen dan
Neogen, dimana kedua zaman dibagi-bagi lagi menjadi beberapa kala.
Zaman paleogen terbagi dalam kala Paleosen, Eosen, dan Oligosen,
sedangkan zaman neogen terdiri dari kala Miosen dan Pliosen. Masa
Kenozoikum dapat pula dibagi menjadi Tersier (kala Paleosen hingga kala
Pliosen) dan Kuarter (kala Pleistosen hingga kala Holosen).
Kenozoikum adalah masa dimana pada lapisan-lapisan batuan
tersebut sudah terdapat sisa-sisa kehidupan yang menunjukkan suatu
permulaan pembentukan tumbuh-tumbuhan dan binatang yang sekarang,
dijumpai binatang menyusui dan binatang lunak yang kini masih hidup.
Masa Kenozoikum dimulai kurang lebih 65 juta tahun yang lalu dengan
punahnya Dinosaurus dan berlanjut hingga saat ini. Selama 65 juta tahun
Page | 16
Page | 17
melalui
Malaysia
ke
Sumatra
dan
Jawa,
Page | 18
unit
hereditas
yang
paling
kecil
dari
makhluk
hidup
(Robertis,1988).
Antara pakar-pakar antara lain: Harold Urey, Stanley Miller, dan
A.I.Oparin. Mereka berpendapat bahwa organisme terbentuk pertama kali di
bumi ini berupa makhluk bersel satu. Selanjutnya makhluk tersebut
mengalami evolusi menjadi berbagai jenis makhluk hidup seperti Protozoa,
Porifera, Coelenterata, Mollusca, dan lain-lain. Para pakar biologi, astronomi,
dan geologi sepakat, bahwa planet bumi ini terbentuk kira-kira antara 4,5-5
miliar tahun yang lalu. Keadaan pada saat awal terbentuknya sangat berbeda
denagn keadaan pada saat ini. Pada saat itu suhu planet bumi diperkirakan
4.000-8.000oC. Pada saat mulai mendingin, senyawa karbon beserta beberapa
unsur logam mengembun membentuk inti bumi, sedangkan permukaannya
tetap gersang, tandus, dan tidak datar. Karena adanya kegiatan vulkanik,
permukaan bumi yang masih lunak tersebut bergerak dan berkerut terus
menerus. Ketika mendingin, kulit bumi tampak melipat-lipat dan pecah. Pada
saat itu, kondisi atmosfer bumi juga berbeda dengan kondisi saat ini. Gas-gas
ringan seperti Hidrogen (H2), Nitrogen (N2), Oksigen (O2), Helium (He), dan
Argon (Ar) lepas meninggalkan bumi akrena gaya gravitasi bumi tidak
mampu manahannya. Di atmosfer juga terbentuk senyawa-senyawa sederhana
yang mengandung unsur-unsur tersebut, seperti uap air (H 2O), Amonia (NH3),
Metan (CH4), dan Karbondioksida (CO2). Senyawa sederhana tersebut tetap
berbentuk uap dan tertahan dilapisan atas atmosfer. Ketika suhu atmosfer
turun sekitar 100oC terjadilah hujan air mendidih. Peristiwa ini berlangsung
selama ribuan tahun. Dalam keadaan semacam ini pasti bumi saat itu belum
dihuni
kehidupan.
Namun,
kondisi
semacam
itu
memungkinkan
berlangsungnya reaksi kimia, karena teredianya zat (materi) dan energi yang
berlimpah.
Timbul pertanyaan, bagaimana proses terjadinya kehidupan dibumi
ini?
Pertanyaan
inilah
yang
mendorong
beberapa
ilmuwan
untuk
Page | 20
Page | 21
Page | 22
Page | 23
Page | 24
memungkinkan
terjadinya
pertukaran
substansi
dengan
sop
purba
diberbagai
areal
akan
mengarah
kepada
dan protein
sehingga terbentuklah
selaput
sel primitif.
koaservat.
Kemungkinan
selanjutnya
memungkinkan
Page | 25
adalah
tidak
hanya
menyangkut
masalah
replikasi
DAFTAR PUSTAKA
Darwin, Charles. (2002). Penerjemah : Tim UNAS. The origin of Species Asalusul Spesies. Jakarta : Yayasan Obor Indonesia.
Campbell. N. A et al. 2008. Biologi Jilid 2 Edisi 5. Jakarta : Erlangga.
H. Enoch, 1966, Evolusi atau Penciptaan, Bandung: Kalam Hidup.
Kimball, J. W. 1991. Biologi. (jilid 3). Terjemahan oleh Tjitrosomo, S.S. dan
Sugiri, N. Jakarta: Penerbit Erlangga.
Robertis, E.D.P., and Robertis, Jr. E.M.F. 1988. Cell and Moleculer Biology.
(Eight Edition). Hongkong: Info-Med.
Widodo. 1989. Teori Evolusi Biologis. Malang: IKIP MALANG.
Widodo. 2010. Teori Evolusi Biologis. Malang: IKIP MALANG.
Page | 26