Anda di halaman 1dari 37

TUGAS EVOLUSI

SKALA WAKTU GEOLOGIS

Oleh Kelompok 1:
Siti Nurkholisoh

(12030204040)

Susiani

(12030204048)

Dewi Arum Sari

(12030204209)

Lia Umi Nur A.

(12030204220)

Pendidikan Biologi A 2012

UNIVERSITAS NEGERI SURABAYA


FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
JURUSAN BIOLOGI
2015

BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Bumi tempat segenap makhluk hidup termasuk manusia telah terbentuk
kira-kira 4,6 milyar tahun lalu bersamaan dengan planet-planet lain yang
membentuk tata surya dengan matahari sebagai pusatnya. Pada sekitar 540
juta tahun lalu secara bertahap kehidupan yang lebih komplek mulai
berevolusi.
Para ahli geologi membagi sejarah bumi menjadi beberapa interval
waktu. Pembagian ini didasarkan pada kejadian-kejadian signifikan yang
terjadi selama sejarah bumi. Eon memiliki interval waktu yang paling besar
yaitu ratusan juta tahun. Eon dibagi lagi menjadi skala yang lebih kecil yang
dinamakan Era. Kejadian yang signifikan selama sejarah bumi digunakan
untuk menentukan batas waktu dari Era. Era dibagi menjadi Periode, kejadian
yang terjadi tidak sesiginifikan pada skala Era. Periode dibagi lagi menjadi
Epoch. Para ahli geologi telah membagi urutan waktu perkembangan umur
bumi berdasarkan ciri khas untuk masing-masing waktu yang diberi istilah
mulai dari urutan terbesar: kurun (eon), masa (era), zaman (period), kala
(epoch) (Firanti, 2014).
Berdasarkan ada dan belum adanya kehidupan yang nyata, dibedakan
menjadi dua kurun, yaitu Kriptozoikum yang dibedakan menjadi tiga masa
(Hadean, Archaean, Protezoic,) dan Fanerozoikum yang dibedakan menjadi
tiga masa (Paleozoic, Mesozoic, Cenozoic). Masa tersebut memiliki zamanzaman yang merupakan periodisasi atau pembabakan prasejarah yang secara
keseluruhan merupakan zaman yang termasuk dalam pembagian waktu
geologi.
Diantara kedua kurun waktu geologi yaitu Kriptozoikum dan
Fanerozoikum, masing-masing terbagi atas tiga zaman. Semua zaman
tersebut yang menjadi sejarah terbentuknya kehidupan di bumi. Untuk itu
dalam makalah ini akan dibahas lebih lanjut, dengan judul Skala waktu
geologis.
B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang di atas, maka dapat dirumuskan masalah


sebagai berikut.
1. Apa yang dimaksud dengan skala waktu geologis?
2. Bagaimanakah pembagian skala waktu geologis dan deskripsi dari
masing-masing?
C. Tujuan
Berdasarkan rumusan masalah di atas, maka tujuan dari pembuatan
makalah ini adalah sebagai berikut.
1. Untuk mengetahui apa yang dimaksud dengan skala waktu geologis.
2. Untuk mengetahui pembagian skala waktu geologis dan deskripsi dari
masing-masing.

BAB II
ISI
A. Skala Waktu Geologis
Skala waktu geologis adalah skala waktu yang meliputi seluruh sejarah
geologi bumi mulai dari terbentuknya hingga saat ini. Sebelum perkembangan
dari skala waktu geologi pada abad ke-19, para ahli sejarah mengetahui bahwa
bumi memiliki sejarah yang panjang, namun skala waktu yang digunakan
sekarang dikembangkan sejak 200 tahun terakhir dan terus-menerus diperbaiki.
Skala waktu geologi membantu para ilmuwan memahami sejarah bumi dalam
bagian-bagian waktu yang teratur.
Skala waktu geologi saat ini dibuat berdasarkan pada radiometri dan
rekaman kehidupan purba yang terawetkan di dalam lapisan batuan. Sebagian
besar batas pada skala waktu geologi sekarang berhubungan dengan periode
kepunahan dan kemunculan spesies baru.

Gambar 1. Evolusi perubahan roman muka bumi sejak 510 juta tahun yang lalu

B. Pembagian Waktu
Skala waktu geologi yang ditetapkan oleh International Union of
Geological Sciences (IUGS) pada tahun 2004 membagi sejarah bumi ke
dalam beberapa interval waktu yang berbeda-beda panjangnya dan terukur
dalam satuan tahun kalender. Interval terpanjang adalah Kurun, dimana
sebelum kehidupan terdapat 2 kurun, yaitu Kriptozoikum yang dibedakan
menjadi tiga zaman (Hadean, Archaean, Protezoic) dan Fanerozoikum yang
dibedakan menjadi tiga zaman (Paleozoic, Mesozoic, Cenozoic).

Gambar 2. Skala waktu geologis

1.

Kurun Kriptozoikum
Pada kurun Kriptozoikum dibedakan menjadi tiga zaman, yaitu
Hadean, Archaean, dan Protezoic.
a. Masa Hadean

Peristiwa Utama

Gambar 3. Masa Hadean


yang terjadi pada zaman

ini ialah

pembentukan bumi (4.570 jtl). Zircon, mineral tertua yang diketahui


(4.400 jtl). Hadean adalah eon geologi sebelum Arkean. Periode ini
dimulai sejak pembentukan bumi hingga berakhirnya pada kurang
lebih 3800 juta tahunyang lalu, walaupun waktu berakhir ini bervariasi
menurut sumber-sumber yang berbeda. Mineral penciri dari eon ini
adalah mineral zirkon. Penerapan absolut umur tertua di Indonesia
berasal dari mineral zirkon di dalam batuan volkanik Old Andesite
Oligo Miosen di sebelah selatan Jawa Timur dan Jawa Tengah yang
menunjukkan umur 2500-3000 juta tahun lalu (MesoarkeumNeoarkeum) menggunakan teknik radiometri U-Pb. Ditafsirkan
bahwa; di bawah Pegunungan Selatan itu terdapat basement Arkeum
yang kemudian terlibat dalam parsial melting saatsubduksi Oligo
Miosen terjadi dan menghasilkan jalur volkanik Old Andesite.
Sebagian material volkanik itu mengandung zirkon Arkeum.
b. Masa Arkeozoikum
Masa arkeozoikum (Arkean) artinya masa kehidupan purba,
yang

terjadi

antara

4500-2500

juta

tahun

yang

lalu.

Arkeozoikum adalah suatu era geologi sebelum Proterozoikum yang


berakhir 2500 juta tahun yang lalu. Bersama dengan masa
Proterozoikum, masa Arkeozoikum dikenal sebagai masa prakambrium. Masa Arkeozoikum merupakan masa awal pembentukan
batuan

kerak

bumi

yang

kemudian

berkembang

menjadi

protokontinen. Batuan masa ini ditemukan di beberapa bagian dunia


yang lazim disebut kraton/perisai benua. Masa ini adalah masa
pembentukan kerak bumi. Jadi kerak bumi terbentuk setelah
pendinginan bagian tepi dari balon bumi (bakal calon bumi). Plate
tectonic / Lempeng tektonik yang menyebabkan gempa itu terbentuk
pada masa ini. Lingkungan hidup masa itu mirip dengan lingkungan di
sekitar mata-air panas.

Gambar 4. Masa Arkeozoikum


Batuan tertua yang ada pada masa ini tercatat berumur kirakira 3.800.000.000 tahun. Masa ini juga merupakan awal terbentuknya
Hidrosfer dan Atmosfer serta awal muncul kehidupan primitif di
dalam samudera berupa mikro-organisme (bakteri dan ganggang).
Fosil tertua yang telah ditemukan adalah fosil Stromatolit dan
Cyanobacteria dengan umur kira-kira 3.500.000.000 tahun.

Gambar 5. Fosil dari Era Archaean


Kehidupan sederhana bersel satu mulai ditemukan dan diduga
dari jenis bakteri dan archaea. Untuk pertama kalinya ditemukan
microfossils yaitu fosil kecil yang berukuran super mini, rata rata
tidak lebih dari 4 milimeter. Archean, dari bahasa Yunani, artinya

purba (ancient). Batuan dari umur ini masih ada yang dijumpai,
merupakan batuan tertua yang dikenal di bumi, mengandung bentuk
kehidupan mikro bersifat bakteri.
Sel prokariot dan eukariot pertama kali muncul. Kehidupan sel
yang pertama terjadi 4 2,5 milyar tahun yang lalu pada kondisi
anaerob berupa sel mirip bakteri sederhana. Prokariot awal ini
kemudian berkembang menjadi archaebacteria, eubacteria. Evolusi
jalur siklus fotosintesis dalam eubakteria dengan menggunakan energi
sinar matahari; hasil evolusi ini terakumulasi sebagai fosil yang
dikenal sebagai stomatolites.
Archean, dari bahasa Yunani, artinya purba (ancient). Batuan
dari umur ini masih ada yang dijumpai, merupakan batuan tertua yang
dikenal di bumi, mengandung bentuk kehidupan mikro bersifat
bakteri. Ada bakteri, Organisme uniseluler Bakteri yang memiliki
dinding sel, organel, dan DNA, seperti halnya eukariota. Namun, tidak
seperti eukariota, DNA organel mereka dan tidak terkandung dalam
selaput terpisah di dalam sel. Cyanobacteria, atau "bakteri biru-hijau,"
telah ditemukan di batuan dari Archean, 3,5 miliar tahun lalu.
Cyanobacteria (bersama dengan bakteri lainnya) juga membentuk
tikar dan gundukan dikenal sebagai stromatolites, yang ada di bumi
dari Prakambrium sampai hari ini.
Arkean terdiri dari empat era sebagai berikut berturut-turut
dari yang paling awal:
1. Era Eoarkean, (3800 juta tahun yang lalu) Peristiwa Utama: hidup
sel tunggal sederhana (mungkin bakteri dan archaea). Fosil yang
paling lama disebut microfossils.
2. Era Paleoarkean, (3600 juta tahun yang lalu) Peristiwa Utama :
Pertama kali dikenal bakteri penghasil oksigen. Fosilnya definitif
microfossils.
3. Era Mesoarkean, (3200 juta tahun yang lalu) Peristiwa Utama :
stromatolit pertama (mungkin cyanobacteria kolonial). Fosilnya
disebut makrofosil.

4. Era Neoarkean, (2800 juta tahun yang lalu) Peristiwa Utama :


Stabilisasi paling modern adalah cratons.
Batas bawah Arkeum tidak diketahui, batas atasnya 2500 Juta
tahun lalu. Arkeum tidak mempunyai batas bawah sebab mandala
(terrane) geologi yang primitif yang mewakili masa ini masih terus
dicari, termasuk batuan dan mineral tertua bumi dan umur-umur yang
telah ditemukan terus bertambah semakin tua. Mineral tertua di Bumi
yang pernah ditemukan adalah sebuah mineral zircon hasil rombakan
yang berasal dari sampel bernama W74, sebuah metakonglomerat
yang tersingkap di wilayah Jack Hill, Australia Barat. Butir zircon ini
menghasilkan umur 4408 +/- 8 Ma.
Berdasarkan geokronologi isotopU-Pb. Di dalam sampel itu
juga tercampur mineralmineral dengan umur 4100 4300 Ma.
Meskipun batuan metakonglomerat yang mengandung zircon ini jauh
lebih muda umurnya,akan tetapi keberadaan zircon di dalamnya telah
menandakan adanya kerak kontinen (yaitu granitik) yang umurnya
150 juta tahun setelah pembentukan Bumi sendiri pada sekitar 4560
Juta tahun lalu.
Zirkon adalah mineral paling stabil dan terdapat di dalam
granit. Batuan paling tua yang pernah ditemukan sampai saat ini
adalah

OrtogenesAcasta

dari

Slave

Craton,

Kanada,

yang

menghasilkan umurisotop U-Pb 4031 +/- 3 Ma. Sedangkan, segmen


kerak Arkeum yang paling tua dan telah terpetakan dengan baik
adalah kompleks genes Itsaq (dulu disebut Amitsoq) dan jalur
greenstone Isua di Greenland. Ortogenes tertua dari Itsaqberumur
3872 +/- 10 Ma. Pembagian Era pada Eon Arkean beserta peristiwa
utama yang terjadi dan mencirikan era tersebut.
Pembentukan Litosfera yakni batuan berusia Arkean ditemui di
kawasan perisai dan kraton, yaitu suatu benua yang stabil dan jauh
dari pada aktiviti tektonik. Pada masa ini, bumi masih lagi merupakan
sfera batuan lebur. Magma yang wujud kemudian menghablur
membentuk lapisan pejal kerak bumi pada bagian luar permukaan

bumi. Arus olakan terbentuk di dalam bumi lalu bermulanya proses


tektonik keping. Litosfera pada masa ini tidak stabil kerana sering
mengalami hentaman meteorit. Mineral yang tertua yang ditemui alah
zircon yang berusia 4.3 Ga (Giga anom). Batuan yang tertua pula ialah
acasta Gneiss 3.96 yang ditemui di Yellowknife Lake, Canada.
Manakala, batuan granit yang tertua adalah berusia 3.8-4 Ga yang
terdapat di Slave Craton, Canada.
Batuan awal yang terbentuk terdiri daripada basalt kaya
dengan aluminium. Ini diikuti oleh pembentukan andesit dan granit.
Batuan tersebut mengalami kitaran peleburan semula lalu menghablur
semula dan mengalami metamorfisme dan membentuk batuan
metamorf. Terdapat tiga jenis sekutuan batuan yaitu (1) Sekutuan
Granitoid-greenstone. Granitoid gneiss, granulit, komatitit. (2)
Sekutuan pasir kuarza, karbonatdansyal (3) Sekutuan batuan granitoid
termetamorf. migmatit.
Pembentukan Atmosfera yakni atmosfera mula terbentuk pada
zaman Arkeanini. Atmosfera terbentuk hasil dari pada proses
outgassing yang dihasilkan oleh volkano. Bahan gas seperti karbon
dioksida, metana, ammonia, gas nadir, hydrogen, nitrogen, dan air
dikeluarkan ke atmosfera. Kemudian, berlaku tindak balas pemecahan
molekul air oleh ultra violet dan membentuk lapisan ozon.
Pada masa Hadean, oksigen bebas sangat kurang (1%). Pada
masa Arkean, oksigen juga kurang. Buktinya, Uraninit dan pirit yang
ditemui telah mengalami pengoksidanan. Tambahan pula, tiada oksida
besi ditemui. Tanah yang berusia prekambria mempunyai kandungan
oksigen 2%. Hidupan awal pada masa Arkean adalah jenisa naerobik.
Namun, selepas wujudnya hidup anautotrof pada usia 3.5 Ga, oksigen
bertambah secara berperingkat-peringkat.
Pembentukan Hidrosfera yakni system hidrosfera terbentuk
apabila uap-uap air yang terkumpul apabila suhu sejuk turun sebagai
hujan dan mengisi lembangan. Bumi menjadi semakin sejuk. Uap air
juga masuk ke dalam atmosfera bumi melalui komet dan meteorit.

Pada masa Arkean juga, bumi mula-mula menyejuk dan kerak bumi
mula terbentuk. Air laut pada masa ini masih tawar.
PembentukanBiosfera yakni terdapat berbagai teori yang
dicadangkan menerangkan asal mula kehidupan ,yaitu (1) Penciptaan
(2) Penciptaan spontan (3) Bubble Theory (4) Panspermia. Kehidupan
yang terawal terdiri dari pada prokariot adalah Bakteria Cyanobakteria
yang berusia 3.6 Ga yang ditemui di Pilbara, Australia barat dan
Afrika Selatan. Selain dari pada bakteria, terdapat juga stromatolites
yang menjadi banyak pada masa Akhir Arkean 2.7 Ga). Kehidupan
awal ini jenis autotrof yang membuat makanan secara fotosintesis.
c. Masa Proteozoikum
Proterozoikum

artinya

masa

kehidupan

awal.

Masa

Proterozoikum merupakan awal terbentuknya hidrosfer dan atmosfer.


Pada masa ini kehidupan mulai berkembang dari organisme bersel
tunggal menjadi bersel banyak (enkaryotes dan prokaryotes).
Enkaryotes ini akan menjadi tumbuhan dan prokaryotes nantinya
akan menjadi binatang. Menjelang akhir masa ini organisme lebih
kompleks, jenis invertebrata bertubuh lunak seperti ubur-ubur, cacing
dan koral mulai muncul di laut-laut dangkal, yang bukti-buktinya
dijumpai sebagai fosil sejati pertama. Masa Arkeozoikum dan
Proterozoikum bersama-sama dikenal sebagai masa Pra-Kambrium.
Kurun Proterozoikum dimulai sekitar 2.5 milyar tahun yang
lalu hingga 542 juta tahun yang lalu. Kurun Arkaikum dan
Proterozoikum juga disebut Pra-Kambrium. Kemunculan besarbesaran dari hewan invertebrata menandai akhir dari Proterozoikum
dan dimulainya Kurun Fanerozoikum.

Gambar 6. Masa Proteozoikum


2. Kurun Fanerozoikum
Kurun Fanerozoikum dimulai sekitar 542 juta tahun yang lalu dan
berlanjut hingga sekarang. Terbagi menjadi tiga Masa: Paleozoikum (542
251 juta tahun yang lalu), Mesozoikum (251 65 juta tahun yang lalu) dan
Kenozoikum (65 juta tahun yang lalu hingga sekarang).
a. Masa Paleozoikum
Masa Paleozoikum terbagi menjadi enam Zaman. Dari yang
tertua hingga termuda adalah Kambrium (542 488 juta tahun yang
lalu), Ordovisium (488 444 juta tahun yang lalu), Silurium (444
416 juta tahun yang lalu), Devonium (416 359 juta tahun yang lalu),
Karbon (359 299 juta tahun yang lalu), dan Permium (299 251 juta
tahun yang lalu). Masa Paleozoikum diawali dengan kemunculan
banyak bentuk kehidupan yang berbeda-beda, yang terawetkan
sebagai kumpulan fosil dalam sikuen batuan di seluruh dunia. Masa
ini berakhir dengan kepunahan massal lebih dari 90 persen organisme
pada akhir Zaman Permium.
Pada era ini keadaan iklim bumi masih belum stabil, masih
berubah-ubah. Curah hujan dibumi pada kala itu masih sangat tinggi.
Pada saat itu suhu bumi sudah semakin dingin, kehidupan perlahanlahan berevolusi. Makhluk hidup seperti hewan dan tumbuh-tumbuhan
mulai ada. Hewan yang pertama kali ada ialah hewan kecil yang tidak

bertulang punggung, yaitu hewan sejenis ikan, dan jenis ganggang


atau rumput-rumputan.
Pada masa itu, terjadi radiasi adaptif yang membentuk banyak
spesies baru, namun juga terjadi kepunahan massal. Ledakan evolusi
ini sering kali disebabkan oleh perubahan mendadak pada lingkungan
yang terjadi akibat bencana alam seperti aktivitas gunung berapi,
tumbukan meteor ataupun perubahan iklim. Keberadaan hewan dan
tumbuhan di bumi pada zaman itu diketahui dari sisa-sisa yang telah
membatu yang disebut fosil. Fosil-fosil tersebut pada umumnya
ditemukan di batu karang. Dalam era Paleozoik mulai terjadi
penguasaan daratan oleh makhluk hidup. Fosil yang umum dijumpai
dengan penyebaran yang luas adalah Alga, Cacing, Sepon, Koral,
Moluska, Ekinodermata, Brakipoda dan Artropoda. Fosil penunjuk
untuk zaman ini adalah Trilobita (kelompok Artropoda yang kini telah
punah).
1) Zaman Kambrium
Zaman kambrium adalah periode pada skala waktu geologi yang
dimulai pada sekitar 542 1,0 juta tahun lalu di akhir eon
Proterozoikum dan berakhir pada sekitar 488,3 1,7 juta tahun lalu
dengan dimulainya periode Ordovisium.

Gambar 7. Zaman Kambrium


Ciri khas periode ini adalah fenomena letusan Kambrium,
dimana terjadi kemunculan mendadak banyak filum yang tidak ada di
lapisan sebelumnya, dan filum-filum ini meliputi makhluk yang

sederhana sampai lebih rumit, yang dahulunya diduga baru akan


muncul berjuta-juta tahun kemudian.
Teori ledakan Kambrium menyatakan bahwa, mulai sekitar 545
juta tahun yang lalu. Ledakan Kambrium adalah hasil dari perubahan
faktor-faktor lingkungan yang menyebabkan terjadinya tekanan
selektif kemudian mengarah pada diversifikasi adaptif pada skala yang
luas. Pada awal Kambrium, super benua besar Gondwana, yang terdiri
dari semua tanah di bumi, mulai terpecah menjadi daratan yang lebih
kecil.
Ledakan ini mungkin merupakan peristiwa tunggal paling
mencolok yang didokumentasikan oleh catatan fosil. Salah satu dari
dua filum adalah Porifera (spons), yang hadir dalam catatan fosil pada
waktu sebelumnya. Yang lain adalah Bryozoa, sebuah filum yang
berisi beberapa kelompok bertubuh lunak dan mungkin juga sudah ada
tetapi belum skeletonized. Ledakan dimulai pada 530 Ma (juta tahun
lalu) dan berakhir sebelum 520 M.
Sebagai daerah tipe dari Sistem Kambrium ini terdapat di
daerah Wales, Sistem Kambrium ini merupakan sistem yang tertua
yang mengandung banyak fosil terletak tidak selaras di atas Sistem
Pra-Kambrium yang kebanyakan terdiri dari batuan metamorf.
2) Zaman Ordovisium
Ordovisium adalah suatu periode pada era Paleozoikum yang
berlangsung antara 488,3 1,7 hingga 443,7 1,5 juta tahun lalu.
Periode yang mendapat namanya dari salah satu suku di Wales,
Ordovices, ini didefinisikan oleh Charles Lapworth pada tahun 1879.
Zaman ini merupakan zaman perkembangan hewan invertebrate
dan pemunculan invertebrate lain seperti Tetrakoral, Graptolit,
Ekinoid (Landak laut), Asteroid (Bintang Laut), Krinoid (Lilia Laut),
dan Bryozoa. Koral dan Alga yang berkembang membentuk karang
laut, Graptolit dan Trilobit melimpah sedangkan Ekinodermata
Brakiopoda mulai menyebar. Pada zaman ini juga mulai muncul
vertebrata dari jenis ikan tanpa rahang.

Gambar 8. Zaman Ordovisium


3) Zaman Silurium
Silur adalah periode pada skala waktu geologi yang berlangsung
mulai akhir periode Ordovisium, sekitar 443,7 1,5 juta tahun lalu,
hingga awal periode Devon, sekitar 416,0 2,8 juta tahun yang lalu.
Seperti periode geologi lainnya, lapisan batuan yang menentukan awal
dan akhir periode ini teridentifikasi dengan baik, tapi tanggal tepatnya
memiliki ketidakpastian sebesar 5-10 juta tahun. Awal Silur
ditentukan

pada

suatu

peristiwa

kepunahan

besar (peristiwa

kepunahan Ordovisium-Silur) sewaktu 60% spesies laut musnah. Pada


zaman ini mulai terjadi peralihan kehidupan dari air ke darat.
Tumbuhan darat mulai muncul untuk pertama kalinya termasuk
Pteridofita (tumbuhan paku), sedangkan di dalam laut kalajengking
raksasa (Eurypterid) dan ikan berahang, serta ikan yang berperisai
tulang sebagai pelidung.
Ketika binatang dan tumbuhan sudah menetap di daratan,
mereka berkontribusi terhadap proses perubahan bumi secara fisik dan
kimiawi, namun hidup di daratan membutuhkan strategi yang sama
sekali berbeda dengan di lautan, seperti mencari nutrisi dan air,
menghindari kekeringan, membawa keluar perubahan gas, dan
reproduksi. Tanaman darat disebut vaskular, dinamakan demikian
karena mereka menggunakan sistem tabung dalam sirkulasi air dan
nutrisi-muncul sekitar 425 juta tahun yang lalu. Kebanyakan tumbuh

hanya beberapa sentimeter namun cukup tinggi untuk mencapai langit


dan menangkap cahaya matahari dan melepaskan spora reproduksi ke
angin. Dengan sistem akar yang lebih dalam dari tanaman awal
(rhizoid) serta stem vertikal yang kokoh, mereka sekarang sudah
memunyai perlengkapan untuk mengolonisasi permukaan bumi.
Contoh untuk sebuah tanaman vaskular sederhana adalah Cooksonia.
4) Zaman Devonium
Devon adalah periode pada skala waktu geologi yang termasuk
dalam era Paleozoikum dan berlangsung antara 416 2,8 hingga
359,2 2,5 juta tahun yang lalu. Namanya berasal dari Devon,
Inggris, tempat pertama kalinya batuan Exmor yang berasal dari
periode ini dipelajari. Pada masa Devonian, antropoda dan vertebrata
awal melanjutkan kolonisasi di daratan. Binatang-binatang ini
memiliki problem yang sama dengan tanaman ketika pertama kali
berkolonisasi di daratan, seperti mengurangi kehilangan air dan
memaksimalkan penghirupan oksigen. Kemajuan paling evolusioner
dari masalah ini tidak hanya memungkinkan binatang dapat
menginvasi daratan, tapi juga menyebar ke seluruh benua.

Gambar 9. Zaman Devonium


Zaman Devon merupakan zaman perkembangan secara besarbesaran jenis ikan berahang dan hiu semakin aktif sebagai pemangsa
di lautan. Migrasi ke daratan terus berlanjut, hewan amfibi mulai
berkembang dan beranjak ke daratan. Tumbuhan darat semakin umum

dan mulai muncul serangga untuk pertama kalinya. Semasa periode


Devon, ikan pertama kali berevolusi dan memiliki kaki serta mulai
berjalan di darat sebagai tetrapoda sekitar 365 juta tahun yang lalu.
Tumbuhan berbiji pertama tersebar di daratan kering dan membentuk
hutan yang luas. Di laut, hiu primitif berkembang lebih banyak
dibanding periode Silur dan Ordovisium akhir. Ikan bersirip-cuping
(lobe-finned, Sarcopterygii), ikan bertulang (bony fish, Osteichthyes)
serta moluska amonite muncul untuk pertama kalinya. Trilobit,
brachiopoda mirip moluska, dan terumbu karang besar juga masih
sering ditemukan. Kepunahan Devon akhir sangat mempengaruhi
kehidupan laut.
Selama periode Devonian, bumi saat itu terdiri dari tiga benua
utama besar: Amerika Utara dan Eropa tergabung menjadi satu
terletak di dekat daerah equator di mana pada saat ini sebagian besar
daratan ini tenggelam di dasar laut. Di sebelah utara terhampar
sebagian dari Siberia modern. Dan sebuah gabungan benua Amerika
Selatan, Afrika, Antartika, India dan Australia, yang lebih dikenal
dengan Daratan Gondwana, mendominasi sebelah selatan belahan
bumi.
5) Zaman Karbon
Karbon adalah suatu periode dalam skala waktu geologi yang
berlangsung sejak akhir periode Devon sekitar 359,2 2,5 juta tahun
yang lalu hingga awal periode Perm sekitar 299,0 0,8 juta tahun
yang lalu. Seperti halnya periode geologi yang lebih tua lainnya,
lapisan batuan yang menentukan awal dan akhir periode ini
teridentifikasi

dengan

baik,

tapi

tanggal

tepatnya

memiliki

ketidakpastian sekitar 5-10 juta tahun. Nama karbon diberikan


karena adanya lapisan tebal kapur pada periode ini yang ditemukan di
Eropa Barat. Pada masa Karboniferus, benua-benua bergabung
membentuk kelompok-kelompok kecil daratan luas dengan jembatanjembatan darat dari Eropa ke Amerika Utara, dan dari Afrika ke
Amerika Selatan, Antartika, dan Australia. Tabrakan antarbenua

menghasilkan sabuk Pegunungan Appalachian di sebelah timur


Amerika Utara dan Pegunungan Hercynian di Inggris. Tumbukan
lebih lanjut antara Siberia dan Eropa Timur membentuk Pegunungan
Ural. Dua pertiga masa awal periode ini disebut subperiode
Mississippian dan sisanya disebut subperiode Pennsylvanian. Pohonpohon konifer muncul pada periode yang penting ini.

Gambar 10. Zaman Karbon


Zaman ini merupakan zaman perkembangan amfibi dan
tumbuhan hutan. Reptilia dan serangga raksasa muncul pertama kali.
Pohon pertama yang muncul adalah jamur klab, tumbuhan fern paku
ekor kuda yang tumbuh di rawa-rawa. Saat itu benua-benua mulai
menyatu membentuk satu masa daratan yang sangat luas disebut
Pangea. Bumi mulai mengalami perubahan lingkungan serta berbagai
bentuk kehidupannya. Iklim tropis menghasilkan secara besar-besaran
rawa-rawa yang terisi pepohonan dan sekarang tersimpan sebagai
batubara. Pada masa ini, kondisi sangat mendukung pembentukan
awal batu-bara (karbon), perkembangan biologis, geologis, dan iklim
bumi. Salah satu dari penemuan evolusioner terbesar dari periode
Karboniferus adalah amniotic egg di mana hal ini membuat reptilreptil awal dari habitat air dan mengolonisasi daratan. Amniotic egg
membuat leluhur burung, mamalia, dan reptil untuk bereproduksi di
daratan dengan jalan mencegah embrio kekeringan dengan adanya
cangkang, sehingga pada masa ini telur dapat disimpan jauh dari air.

6) Zaman Permium
Zaman Permium adalah periode dalam skala waktu geologi
yang berlangsung antara 299,0 0,8 hingga 251,0 0,4 juta tahun
yang lalu. Periode ini merupakan periode terakhir dalam era
Paleozoikum. Perm dibagi menjadi tiga kala yaitu Lopongian,
Guadalupian, dan Cisuralian. Pada periode Permian, benua-benua
bergerak lebih mendekat dibandingkan masa Karboniferus, di mana
bagian utara dan bagian selatan superbenua Laurasia dan Gondwana
mulai menyatu dan membentuk sebuah benua mahaluas yang disebut
Pangaea. Periode Permian merupakan periode final dari masa
Paleozoikum dan diberi nama sesuai nama sebuah provinsi, Perm, di
Rusia, tempat di mana batu pada periode ini dipelajari. Pada zaman ini
perkembangan reptilia yang mirip mamalia mulai meningkat dan
munculnya serangga modern, begitu juga tumbuhan Konifer dan
Ginkgoc primitive. Zaman ini diakhiri dengan kepunahan massal.

Gambar 11. Zaman Permium


Lingkungan geografis periode Permian mencakup area luas
daratan

dan

lautan.

Percobaan

yang

dilakukan

memberikan

kesimpulan bahwa kemungkinan besar daerah bagian dalam daratan


beriklim kering, dengan iklim yang sangat fluktuatif, karena
kurangnya daerah berair di daerah ini, dan hanya sebagian daerah dari
superbenua ini yang menerima curahan air hujan dalam setiap
tahunnya. Daerah lautan pada masa ini sendiri masih sedikit yang
diketahui seperti apa. Di bagian selatan superbenua tersebut terdapat

daerah gletser yang luas, terbukti dari pengecilan/pengurusan batu


glasial dari tempat-tempat yang sekarang disebut Afrika, Amerika
Selatan,

Antartika,

dan

tanah

hasil

penggerusan

angin

mengindikasikan iklim yang sangat kering. Namun, ada indikasi pada


masa ini iklim di bumi berubah pada masa ini, daerah es berkurang
ketika bagian dalam benua menjadi semakin kering.
Perbedaan antara masa Paleozoikum dan Mesozoikum terjadi
pada periode akhir Permian yang ditandai dengan kepunahan besarbesaran yang pernah tercatat di bumi. Hal tersebut memengaruhi
banyak kelompok binatang di banyak lingkungan dan ekosistem.
Namun yang paling terpengaruh dari kepunahan massal tersebut
dirasakan oleh komunitas laut yang menyebabkan kepunahan sampai
90-95% dari spesies laut. Di daratan kepunahan membuka jalan bagi
bentuk lain untuk mendominasi, dan membawa ke dalam masa yang
dikenal sebagai Masa Dinosaurus. Meski sebab dari kepunahan
masal pada periode Permian masih diperdebatkan, beberapa
kemungkinan diformulasikan untuk menjelaskan tahapan kejadian
kepunahan. Peng-es-an, perubahan formasi Pangaea, dan aktivitas
gunung berapi merupakan beberapa teori di samping kemungkinan
teori dari luar angkasa, yaitu tumbukan meteor dan asteroid ke bumi.
b. Masa Mesozoikum
Mesozoikum berasal dari bahasa Yunani, yaitu meso yang
berarti antara dan zoon yang berarti hewan, sehingga mesozoikum
dapat diartikan sebagai hewan pertengahan. Era yang berlangsung
antara Paleozoikum dan Kenozoikum ini sering pula disebut Zaman
Kehidupan Pertengahan atau Zaman Dinosaurus, mengikuti nama
fauna yang dominan pada masa itu.
Mesozoikum ditandai dengan aktivitas tektonik, iklim, dan
evolusi. Benua-benua secara perlahan mengalami pergeseran dari
saling menyatu satu sama lain menjadi seperti keadaannya saat ini.
Pergeseran ini menimbulkan spesiasi dan berbagai perkembangan
evolusi penting lainnya. Iklim hangat yang terjadi sepanjang periode
juga memegang peranan penting bagi evolusi dan diversifikasi spesies

hewan baru. Pada akhir zaman ini, dasar-dasar kehidupan modern


terbentuk.
Masa Mesozoikum dimulai dengan kemunculan banyak jenis
hewan baru, termasuk dinosaurus dan ammonite, atau cumi-cumi
purba. Masa Mesozoikum berakhir dengan kepunahan massal yang
memusnahkan sekitar 80 persen organisme saat itu. Kepunahan ini
kemungkinan disebabkan oleh tabrakan asteroid ke bumi yang
sekarang kawah bekas tabrakan ditemukan di sebelah utara
Semenanjung Yucatan, Meksiko.
Mesozoikum berlangsung kurang lebih selama 180 juta tahun,
antara 251 hingga 65 juta tahun yang lalu. Masa Mesizoikum dibagi
menjadi tiga periode, yaitu zaman Trias (251 200 juta tahun yang
lalu), zaman Jura (200 145 juta tahun yang lalu), dan zaman Kapur
(145 65 juta tahun yang lalu).
1) Zaman Trias
Nama Trias diusulkan oleh F. von Alberti, seorang ahli geologi
berkebangsaan Jerman. Nama Trias diambil dari perkembangan
endapan Mesozoikum yang didapat di cekungan Jerman, yang
kemudian dianggap sebagai wilayah tipe untuk Sistem Trias,
walaupun singkapan yang relatif lengkap dan banyak mengandung
fosil justru didapatkan di Amerika bagian barat, Amerika bagian timur
dan Kanada.

Gambar 12. Dinosaurus Cretaceous dari Mongolia.


Pada zaman ini, dinosurus dan reptilia laut berukuran besar
mulai muncul pertama kali. Amonit semakin umum, sedangkan
Gastropoda dan Bivalvia meningkat jumlahnya. Dinosaurus dan
reptilia laut berukuran besar mulai muncul pertamakalinya selama
zaman ini. Reptilia menyerupai mamalia pemakan daging yang
disebut Cynodont mulai berkembang. Mamalia pertamapun mulai
muncul saat ini. Dan ada banyak jenis reptilia yang hidup di air,
termasuk penyu dan kura-kura. Tumbuhan cycad mirip palem dan
Konifer mulai menyebar. Pada zaman ini pula terjadi pergerakan
Benua Pangea keutara dan terbentuk gurun. Lembaran es di bagian
selatan mencair dan celah-celah mulai terbentuk di Pangea.

Gambar 13. Sikas dan Bennettitaleans berada di antara vegetasi darat


2) Zaman Jura
Zaman Jura berlangsung sejak 208 145 juta tahun yang lalu.
Nama Jura pertama kali dipakai pada tahun 1799 oleh A.
von.Humboldt seorang ahli geologi berkebangsaan Jerman. Penelitian

secara intensif pada saat itu dilakukan di Inggris, walupun demikian


maka nama sistem ini diambilkan dari nama Pegunungan Yura yang
membentang dari Perancis sampai Swiss. Tempat inilah yang
kemudian digunakan sebagai daerah tipe untuk sistem Yura.
Endapan Jura baik yang terjadi di laut mupun yang di darat
banyak mengandung fosil. Untuk golongan Invertebrata diwakili oleh
Pilum Coelenterata, Porifera, Echinodermata dan Mollusca.

Gambar 14. Zaman Jura


Brontosaurus merupakan salah satu anggota dari Dinosaurus
yang terbesar yang hidup dan pernah dijumpai dalam bentuk fosil di
Amerika dan berkembang baik hingga zaman Jura. Dari kerangka
yang telah berhasil direkontruksi, jenis Brontosaurus mempunyai
tubuh

hingga

18

feet

dengan

panjang

hingga

67

feet.

Archaeopteryx meruapakan burung yang pertama kali dikenal dalam


sejarah. Burung ini memiliki ukuran sebesar burung gagak, fosilnya
dijumpai

pada

batu

gamping

litographhi

di

daerah Solenhoven, Bavaria. Ichtyosaurus merupakan reptile laut yang


memiliki panjang tubuh 10 feet.
Endapan jura didapatkan baik di Indonesia barat maupun
Indonesia Timur. Di Indonesia barat tidak banyak dijumpai endapan
Jura. Ada kemungkinan bahwa sebagian besar daerah Indonesia barat
pada zaman itu merupakan daratan sehingga tidak dimungkinkan
terbentuknya endapan. Di Indonesia timur perkembangan endapan

Jura relatif baik. Endapannya berkembang sebagai batu gamping


dengan fosil Arnioceras.
Dengan memperhatikan tempattempat terdapatnya endapan
Jura maka dapat diamnbil kesimpulan bahwa terdapat genang laut
selama zaman Jura sehingga mengakibatkan seolah olah Indonesia
terbagi menjadi 3 bagian oleh palung Anambas, geosnklin Banda dan
geosinklin Papua.
Zaman jura adalah zaman dimana daratan dikuasai Dinosaurus,
lautan dikuasai reptilia laut seperti Ichthyosaurusdan Plesiosaurus,
sedangkan angkasa dikuasai reptilia terbang seperti Pterosaurus serta
Pterodactyl.
Banyak dinosaurus tumbuh dalam ukuran yang sangat luar
biasa. Burung sejati pertama (Archeopterya) berevolusi dan berbagai
jenis buaya berkembang, sedangakn Amonit dan Belemnit menjadi
sangat umum. Pada zaman ini tumbuhan Konifer menjadi umum,
sementara Bennefit, Ginko dan Sequola melimpah. Benua Pangea
terpecah dimana Amerika Utara terpisah dari Afrika sedangkan
Amerika Selatan melepaskan diri dari Antartika dan Australia.
3) Zaman Kapur
Zaman kapur adalah zaman puncak kejayaan dinosaurus
raksasa dan reptilia terbang. Mamalia dan tumbuhan berbunga mulai
berkembang menjadi berbagai ragam dan bentuk. Mamalia berplasenta mulai muncul pertama kali dan iklim sedang mulai muncul.
Pada zaman ini India terlepas jauh dari Afrika dan bergerak menuju
Asia.

Gambar 15. Zaman Kapur


Zaman kapur berlangsung semenjak 145-65 juta tahun yang
lalu. Zaman kapur dicirikan oleh suatu daur pengendapan susut laut
genang laut susut laut. Selama zaman kapur, berkembang
bermacammacam kehidupan. Beberapa diantaranya merupakan
kelanjutan dari zaman Jura, disamping terdapat pengembangan
kehidupan yang baru. Diantara jenisjens yang mencirikan zaman
Kapur antara lain anggota dari Pilum Protozoa khususnya dari ordo
Foraminifera, Pilum Coelenterata, Pilum Mollusca, dan pilum
Arthropoda. Disamping itu terdapat pula perkembangan dari golongan
vertebrata maupun jenis flora.
Tyrannosaurus Rex merupakan jenis dinosaurus pemangsa
terbesar yang hidup pada jaman kapur, dinosaurus ini dapat
berkembang dengan panjang tubuh mencapai 45 feet dan tinggi 20
feet. Elasmosaurus merupakan golongan mamalia yang hidup di laut
dan memiliki panjang antara 40 sampai 50 feet. Pterodon merupakan
golongan reptil terbang yang memiliki bentang sayap 23 sampai 25
feet.

Fosil

dari Elasmosaurus dan Pterodon ditemukan

di

daerah Niobrara, Kansas, Amerika pada batu gamping.


Di Indonesia terdapat endapan-endapan yang jelas termasuk
zaman kapur dan hanya terdapat di berbagai tempat yang terpencar. Di
Indonesia bagian barat dicirikan oleh endapan klastik dengan
fosil Orbitolina, meskipun fosil ini juga dijumpai pada sistem kapur
yang ada di Indonesia bagian timur. Di Sumatera, di Bukit Garba, di

bagian bawah terdiri dari napal tufan, tufa, pilit dan marmer, dan
bagian atasnya terdiri dari batu rijang yang mengandung fosil
Radiolaria.
Di Jawa diketahui endapan dalam bentuk lensa-lensa batu
gamping yang mengandung fosil Orbitolina yang terapit diantara
lempung dan serpih. Endapan tersebut dijumpai di Lok Ulo,
Karangsambung, selatan Banjarnegara, Jawa Tengah. Batu guling
dengan fosil Orbitolina juga dijumpai dalam Eose di Pegunungan
Jiwo, selatan Klaten. Di tempat ini endapan kapur bertalian erat
dengan batuan metamorf dan selaan-selaan di dalamnya.
Apabila ditinjau secara menyeluruh, karena genang laut yang
terjadi pada Cenomanian mengakibatkan lautan di Indonesia menjadi
lebih luas daripada zaman Jura. Daratan Philipina yang masih menjadi
satu dengan daratan Papua pada waktu zaman Jura, pada zaman ini
daratan Philipina dan Papua terpisah. Di bagian tenggara Indonesia,
lautan menggenangi daratan bagian utara daratan Australia sehingga
terjadi

teluk-teluk.

Pada

waktu

yang

bersamaan

maka

Geosinklin Tasmania meluas ke arah utara jika dibandingkan dengan


luas wilayahnya di zaman Jura.
Peristiwa kepunahan besar-besaran tahap kedua yang terjadi
pada akhir Zaman Kapur (65 juta tahun lalu) merupakan tanda
berakhirnya

Masa

Mesozoikum,

sekaligus

awal

mula

Masa

Kenozoikum. Jenis-jenis kehidupan yang punah meliputi: Dinosaurus,


Pterosaurus, Ichthyosaurus, Plesiosaurus dan kelompok binatang
moluska (Amonit dan Belemnit) serta sebagian besar Brakiopoda.
Teori yang menerangkan penyebab tentang kepunahan masal
ini banyak, diantaranya adalah teori tentang jatuhnya meteorit raksasa
yang membentur bumi dengan benturan sangat dahsyatnya. Benturan
meteorit ini menimbulkan panas dan kebakaran sehingga terjadi
penguapan besar-besaran yang menghasilkan asap dan awan tebal.
Awan tebal ini menghalangi sinar matahari sehingga terjadi
pendinginan global dan penipisan oksigen yang mengakibatkan
sebagian tumbuhan, hewan pemakan tumbuhan dan hewan pemakan
daging juga mati. Dinosaurus yang merupakan hewan berdarah panas

tidak mampu bertahan hidup pada iklim seperti itu dan akhirnya
punah. Bukti:
a) Keberadaan kawah (Semenanjung Yucatan), diameter dari kawah
b)

200-300 km.
Deteksi yang disebut. iridium anomali: penyelesaian iridium

c)

Cretaceous.
Tersier perbatasan mengandung campuran tinggi. Iridium adalah

unsur langka di kerak bumi, dan sering terjadi pada meteorit.


d) Kehadiran di kawah dan sekitar bebatuan yang terbentuk di
bawah kondisi ekstrim dari suhu dan tekanan.
c. Masa Kenozoikum
Masa Kenozoikum terbagi menjadi dua Zaman, yaitu Paleogen
(65 23 juta tahun yang lalu) dan Neogen (mulai dari 23 juta tahun
yang lalu hingga sekarang). Zaman Paleogen terdiri dari tiga Kala:
Kala Paleosen (65 56 juta tahun yang lalu), Kala Eosen (56 34 juta
tahun yang lalu) dan Oligosen (34 23 juta tahun yang lalu). Zaman
Neogen terbagi menjadi empat Kala: Kala Miosen (23 5.3 juta tahun
yang lalu), Pliosen (5.3 1.8 juta tahun yang lalu), Pleistosen (1.8 juta
11,500 tahun yang lalu) dan Holosen (dimulai dari 11,500 tahun
yang lalu hingga sekarang). Kala Holosen ditandai oleh penyusutan
yang cepat dari benua es di Eropa dan Amerika Utara, kenaikan yang
cepat dari muka air laut, perubahan iklim, dan ekspansi kehidupan
manusia ke segala penjuru dunia.
Era ini berlangsung selama 65,5 juta tahun sampai sekarang,
setelah peristiwa kepunahan massal Kapur-Tersier pada akhir periode
kapur yang menandai punahnya dinosaurus tanpa bulu dan
berakhirnya era Mesozoikum.
1) Zaman Paleogen
Paleogen adalah periode dalam skala waktu geologi yang
merupakan bagian pertama dari era Kenozoikum dan berlangsung
selama 42 juta tahun antara 65,5 0,3 hingga 23,03 0,05 juta tahun
yang lalu. Periode ini terdiri dari kala Paleosen, Eosen, dan Oligosen,
dan dilanjutkan oleh kala Miosen pada periode Neogen.

Paleogen merupakan saat pertama berkembangnya mamalia


dari jumlah yang sedikit dan bentuk yang sederhana, hingga
membengkak menjadi beragam jenis pada akhir kepunahan massal
yang mengakhiri periode Kapur (era Mesozoikum) sebelumnya.
Beberapa mamalia ini akan berevolusi menjadi bentuk yang lebih
besar yang mendominasi daratan, dan ada pula yang berevolusi
menjadi mampu hidup di lingkungan lautan, daratan khusus, dan
bahkan di udara. Burung juga berkembang pesat pada periode ini
menjadi kurang lebih bentuk modern yang dikenal saat ini. Cabang
kehidupan lain di bumi bertahan relatif tidak berubah dibandingkan
dengan perubahan yang dialami burung dan mamalia pada periode ini.
Iklim menjadi lebih dingin sepanjang Paleogen dan batas laut
menyurut di Amerika Utara di awal periode ini.
a) Kala Paleosen
Paleosen adalah kala yang berlangsung antara 65,5 hingga 55,8
juta tahun yang lalu, paleosen merupakan kala pertama dari Paleogen
di era modern Kenozoikum. Seperti halnya skala waktu geologi
lainnya, stratum yang menunjukkan awal dan akhir kala ini terdefinisi
dengan jelas.
Paleosen dimulai langsung setelah kepunahan massal pada
akhir periode Kapur yang dikenal dengan nama batas K-T (KapurTersier), yang menandai punahnya Dinosaurus. Kepunahan ini
menyebabjan kekosongan niche ekologi di bumidan karenanya
anamanya diberikan.

Gambar 16. Kala Paleosen

b) Kala Eosen
Eosen adalah suatu kala pada skala waktu geologi yang
berlangsung 55,8 0,2 hingga 33,9 0,1 juta tahun yang lalu yang
merupakan kala kedua pada periode Paleogen di era Kenozoikum.
Kala ini berlangsung mulai akhir kala Paleosen hingga awal Oligosen.
Awal Eosen ditandai dengan kemunculan mamalia modern pertama.
Akhir Eosen adalah suatu kepunahan massal yang disebut Grande
Coupure, yang mungkin berhubungan dengan satu atau lebih bolide
(meteor besar) yang ditemukan di Siberia dan Chesapeake Bay.
Mesonyx, Ungulata, Karnivor yang berkembang pada kala Eosen.

Gambar 17. Kala Eosen


2) Zaman Neogen
a) Kala Oligosen
Oligosen adalah suatu kala pada skala waktu geologi yang
berlangsung dari sekitar 34 hingga 23 juta tahun yang lalu. Seperti
periode geologi yang lebih tua lainnya, lapisan batuan yang
membedakan periode ini terdefinisi dengan jelas, tapi waktu awal dan
akhirnya agak kurang dapat dipastikan. Namanya berasal dari bahasa
Yunani oligos (beberapa) dan ceno (baru), dan merujuk pada
sedikitnya penambahan mamalia modern setelah peledakan evolusi
pada kala Eosen. Oligosen melanjutkan kala Eosen dan diikuti oleh
Miosen dan merupakan kala ketiga dan terakhir pada periode
Paleogen.

Gambar 18. Kala Oligosen


Awal Oligosen ditandai dengan kepunahan massal yang
mungkin berhubungan dengan tumbukan objek luar angkasa yang
ditemukan di Siberia dan dekat Chesapeake Bay. Batas antara
Oligosen dan Miosen tidak dapat ditentukan secara mudah dengan
suatu peristiwa, melainkan merupakan batas yang semu antara
Oligosen yang lebih hangat dengan Miosen yang relatif lebih dingin.
Oligosen sering dianggap merupakan masa transisi yang
penting, suatu penghubung antara [the] archaic world of the tropical
Eocene and the more modern-looking ecosystems of the Miocene.
(Haines).
Mesohippus, suatu jenis mamalia yang hidup pada kala
Oligosen.

b) Kala Miosen
Miosen adalah suatu kala pada skala waktu geologi yang
berlangsung antara 23,03 hingga 5,332 juta tahun yang lalu. Seperti
halnya periode geologi yang lebih tua lainnya, lapisan batuan yang
membedakan awal dan akhir kala ini dapat teridentifikasi, tapi waktu
tepat awal dan akhirnya tidak dapat terlalu dipastikan. Miosen dinamai
oleh Sir Charles Lyell dan berasal dari kata bahasa Yunani
(meioon, kurang) dan (kainos, baru) dan kurang lebih
merujuk pada kurang baru karena hanya memiliki 18% (kurang dari
Pliosen) invertebrata laut modern. Miosen mengikuti Oligosen dan
diikuti oleh Pliosen dan merupakan kala pertama pada periode
Neogen.

Gambar 19. Kala Miosen


c) Kala Pliosen
Pliosen adalah suatu kala dalam skala waktu geologi yang
berlangsung 5,332 hingga 1,806 juta tahun yang lalu. Kala ini
merupakan

kala

kedua

pada

periode

Neogen

di

era

Kenozoikum.Pliosen berlangsung setelah Miosen dan diikuti oleh kala


Pleistosen.
Namanya diberikan oleh Sir Charles Lyell dan berasal dari kata
bahasa Yunani (pleion, lebih) dan (kainos, baru)
dan kurang lebih berarti kelanjutan dari sekarang, merujuk pada
fauna laut moluska yang relatif modern yang hidup pada zaman ini.
Seperti periode geologi lain yang lebih tua, strtatum geologi
yang menentukan awal dan akhir teridentifikasi, tapi waktu pasti awal
dan akhir kala ini agak tak pasti. Batas yang menentukan kemunculan
Pliosen tidak ditentukan oleh suatu peristiwa tertentu melainkan hanya
berupa batas semu antara Miosen yang lebih hangat dan Pliosen yang
relatif lebih sejuk. Batas akhir awalnya ditentukan pada awal glasiasi
Pleistosen, tapi belakangan dianggap terlalu lama.Banyak geologis
berpendapat bahwa pembagian yang lebih luas antara Paleogen dan
Neogen lebih berguna.

Gambar 20. Kala Pliosen


Narciso Bentez, seorang astronom dari Universitas Johns
Hopkins, dan timnya mengajukan teori bahwa suatu supernova
mungkin merupakan penyebab kepunahan hewan laut yang menandai
batas Pliosen-Pleistosen, dengan menyebabkan kerusakan yang cukup
parah pada lapisan ozon.
d) Kala Pleistosen
Pleistosen adalah suatu kala dalam skala waktu geologi yang
berlangsung antara 1.808.000 hingga 11.500 tahun yang lalu.Namanya
berasal dari bahasa Yunani (pleistos, paling) dan
(kainos, baru).Pleistosen mengikuti Pliosen dan diikuti oleh
Holosen dan merupakan kala ketiga pada periode Neogen.Akhir
Pleistosen berhubungan dengan akhir zaman Paleolitikum yang
dikenal dalam arkelogi.

Gambar 21. Kala Pleistosen


Zaman Pleistosen berlangsung sekitar 600.000 tahun lalu.
Kondisi Alam Pada Jaman Pleistosen. Pada tahun 1839, charles lyell
memberikan nama pleistosen untuk jaman geologi yang mengikuti
jaman pliosen. Jaman ini dimulai dari awal kuarter hingga kira-kira
11.000 tahun yang lalu. Jaman pleitosen didefinisikan dengan dasar
bahwa lapisan sedimen mengandung90% hingga 100% dari fauna
yang masih hidup.Gunung tengah atlantik masih terus mekar dengan
kecepatan 2 cm pertahun pada jama ini. Karena pendeknya waktu
pleistosen, tektonik yang terjadi belum banyak merubah morfologi
dan struktur bumi.Keadaan alam masih labil karena silih bergantinya 2
zaman, Zaman Glasial dan Zaman Interglasia.
e) Kala Holosen
Zaman terakhir dari periode Kuaterner (Quaternary), mulai
dari akhir masa Pleistosen (10.000 tahun lalu) sampai sekarang
termasuk dalam zaman Holosen. Kata Holosen berasal dari bahasa
Yunani

holos

(keseluruhan)

dan

ceno

(baru),

yang

mengindikasikan bahwa zaman itu memiliki bentuk fosil yang benarbenar baru.
Bukti inti es menunjukkan bahwa zaman Holosen memiliki
suhu yang relatif lebih hangat dan hanya memilki sedikit perubahan
iklim. Masa Little Ice dimulai sekitar 650 tahun lalu (1350 M) dan
hanya bertahan sekitar 550 tahun lalu. Beberapa peneliti menganggap
bahwa kondisi suhu bumi pada masa yang hangat ini hanya bersifat
sementara-bahwa secara sederhana kita berada dalam periode
interglasial dari zaman es.

Gambar 22. Kala Holosen


Pada zaman ini ditandai dengan munculnya manusia jenis
Homo sapiens yang memiliki ciri-ciri seperti manusia sekarang. Masa
Holosen juga telah menjadi saksi dari kemajuan pengetahuan dan
teknologi manusia yang dapat dimanfaatkan dan memang digunakan
untuk memahami perubahan yang kita ketahui, untuk memprediksi
akibatnya, dan untuk menghentikan kerusakan yang terhadap bumi
dan populasi manusia. Paleontologi merupakan bagian dari usaha
untuk memahami perubahan global. Karena banyak fosil menyediakan
data tentang iklim dan lingkungan masa lalu. Ahli palaentologi
berkontribusi terhadap pemahaman kita tentang bagaimana perubahan
lingkungan masa depan akan memengaruhi kehidupan bumi.

BAB III
PENUTUP
A. Simpulan
Berdasarkan pembahasan isi makalah di atas, dapat disimpulkan:
1. Skala waktu geologis adalah skala waktu yang meliputi seluruh sejarah
geologi bumi mulai dari terbentuknya hingga saat ini.
2. Skala waktu geologis, dibagi menjadi dua kurun, yaitu Kriptozoikum yang
dibedakan menjadi tiga zaman (Hadean, Archaean, Protezoic) dan
Fanerozoikum yang dibedakan menjadi tiga zaman (Paleozoic, Mesozoic,
Cenozoic).

DAFTAR PUSTAKA
http://smart-pustaka.blogspot.com/2011/10/zaman-paleozoikum-atau-zamankehidupan.html, diakses pada tanggal 8 Oktober 2015.
http://history1978.wordpress.com/2011/09/20/pembabakan-zamanprasejarahberdasarkan-geologi/, diakses pada tanggal 8 Oktober 2015.
http://kris-smile.blogspot.com/2012/04/sejarah-bumidoc.html#.UKEjqTtScM,
diakses tanggal 8 Oktober 2015.
https://www.academia.edu/9395806/Skala_Waktu_Geologi_Geological_Time
_Scale, diakses tanggal 8 Oktober 2015.
Mulyo, agung. 2004. Pengantar Ilmu Kebumian.Bandung : Penerbit Puataka
Setia.
Noor,

Djauhari. 2012. Pengantar Geologi.(online) diakses melalui


http://www.google.co.id/url?
sa=t&rct=j&q=&esrc=s&source=web&cd=2&cad=rja&uact=8&ved=
0CCIQFjAB&url=http%3A%2F%2Fnulisbuku.com%2Fbooks
%2Fdownload%2Fsamples
%2Ff66209cb3dc7375ae9e36ad24157b8a7.pdf&ei=zrIXVfeYFsqwu
ASZiIDADg&usg=AFQjCNEAVNkfllFYEbI5hM9HUg3n7rm7Wg&
sig2=2pD0JIC1xazoF_ygobEO5w&bvm=bv.89381419,d.c2E, diakses
tanggal 8 Oktober 2015.

Sudrajat. Tanpa Tahun. Membaca Masa Lalu Indonesia. Diktat.(online)


http://www.google.co.id/url?
sa=t&rct=j&q=&esrc=s&source=web&cd=1&cad=rja&uact=8&ved=
0CBwQFjAA&url=http%3A%2F%2Fstaff.uny.ac.id%2Fsites
%2Fdefault%2Ffiles%2Fpendidikan%2FSudrajat%2C%2520S.Pd.
%2C%2520M.Pd%2FDIKTAT%2520PRASEJARAH
%2520INDONESIA.pdf&ei=eLQXVdH6F9GWuASPyoLADg&usg=
AFQjCNEkYUxyq_HX7W7zcxqceBsV7iquFQ&sig2=osiV3YPU2Ux
MSv7HV3E5w&bvm=bv.89381419,d.c2E, diakses tanggal 8 Oktober
2015.
http://www.enchantedlearning.com/subjects/Geologictime.html,
tanggal 8 Oktober 2015.

diakses

http://scientificjam.com/SCIENCE404WEB/7thpresentationwebfiles/8_5Geo
scale.ppt.htm, diakses tanggal 8 Oktober 2015.
http://glencoe.mheducation.com/olcweb/cgi/pluginpop.cgi?
it=swf::550::400::/sites/dl/free/0078802849/383925/CH14_Visualisin

g_the_Geologic_Time_scale.swf::Visualizing%20the%20Geologic
%20Time%20Scale, diakses tanggal 8 Oktober 2015.
http://museumvictoria.com.au/melbournemuseum/discoverycentre/600million
-years/timeline/, diakses tanggal 8 Oktober 2015.

Anda mungkin juga menyukai