Oleh Kelompok 1:
Siti Nurkholisoh
(12030204040)
Susiani
(12030204048)
(12030204209)
(12030204220)
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Bumi tempat segenap makhluk hidup termasuk manusia telah terbentuk
kira-kira 4,6 milyar tahun lalu bersamaan dengan planet-planet lain yang
membentuk tata surya dengan matahari sebagai pusatnya. Pada sekitar 540
juta tahun lalu secara bertahap kehidupan yang lebih komplek mulai
berevolusi.
Para ahli geologi membagi sejarah bumi menjadi beberapa interval
waktu. Pembagian ini didasarkan pada kejadian-kejadian signifikan yang
terjadi selama sejarah bumi. Eon memiliki interval waktu yang paling besar
yaitu ratusan juta tahun. Eon dibagi lagi menjadi skala yang lebih kecil yang
dinamakan Era. Kejadian yang signifikan selama sejarah bumi digunakan
untuk menentukan batas waktu dari Era. Era dibagi menjadi Periode, kejadian
yang terjadi tidak sesiginifikan pada skala Era. Periode dibagi lagi menjadi
Epoch. Para ahli geologi telah membagi urutan waktu perkembangan umur
bumi berdasarkan ciri khas untuk masing-masing waktu yang diberi istilah
mulai dari urutan terbesar: kurun (eon), masa (era), zaman (period), kala
(epoch) (Firanti, 2014).
Berdasarkan ada dan belum adanya kehidupan yang nyata, dibedakan
menjadi dua kurun, yaitu Kriptozoikum yang dibedakan menjadi tiga masa
(Hadean, Archaean, Protezoic,) dan Fanerozoikum yang dibedakan menjadi
tiga masa (Paleozoic, Mesozoic, Cenozoic). Masa tersebut memiliki zamanzaman yang merupakan periodisasi atau pembabakan prasejarah yang secara
keseluruhan merupakan zaman yang termasuk dalam pembagian waktu
geologi.
Diantara kedua kurun waktu geologi yaitu Kriptozoikum dan
Fanerozoikum, masing-masing terbagi atas tiga zaman. Semua zaman
tersebut yang menjadi sejarah terbentuknya kehidupan di bumi. Untuk itu
dalam makalah ini akan dibahas lebih lanjut, dengan judul Skala waktu
geologis.
B. Rumusan Masalah
BAB II
ISI
A. Skala Waktu Geologis
Skala waktu geologis adalah skala waktu yang meliputi seluruh sejarah
geologi bumi mulai dari terbentuknya hingga saat ini. Sebelum perkembangan
dari skala waktu geologi pada abad ke-19, para ahli sejarah mengetahui bahwa
bumi memiliki sejarah yang panjang, namun skala waktu yang digunakan
sekarang dikembangkan sejak 200 tahun terakhir dan terus-menerus diperbaiki.
Skala waktu geologi membantu para ilmuwan memahami sejarah bumi dalam
bagian-bagian waktu yang teratur.
Skala waktu geologi saat ini dibuat berdasarkan pada radiometri dan
rekaman kehidupan purba yang terawetkan di dalam lapisan batuan. Sebagian
besar batas pada skala waktu geologi sekarang berhubungan dengan periode
kepunahan dan kemunculan spesies baru.
Gambar 1. Evolusi perubahan roman muka bumi sejak 510 juta tahun yang lalu
B. Pembagian Waktu
Skala waktu geologi yang ditetapkan oleh International Union of
Geological Sciences (IUGS) pada tahun 2004 membagi sejarah bumi ke
dalam beberapa interval waktu yang berbeda-beda panjangnya dan terukur
dalam satuan tahun kalender. Interval terpanjang adalah Kurun, dimana
sebelum kehidupan terdapat 2 kurun, yaitu Kriptozoikum yang dibedakan
menjadi tiga zaman (Hadean, Archaean, Protezoic) dan Fanerozoikum yang
dibedakan menjadi tiga zaman (Paleozoic, Mesozoic, Cenozoic).
1.
Kurun Kriptozoikum
Pada kurun Kriptozoikum dibedakan menjadi tiga zaman, yaitu
Hadean, Archaean, dan Protezoic.
a. Masa Hadean
Peristiwa Utama
ini ialah
terjadi
antara
4500-2500
juta
tahun
yang
lalu.
kerak
bumi
yang
kemudian
berkembang
menjadi
purba (ancient). Batuan dari umur ini masih ada yang dijumpai,
merupakan batuan tertua yang dikenal di bumi, mengandung bentuk
kehidupan mikro bersifat bakteri.
Sel prokariot dan eukariot pertama kali muncul. Kehidupan sel
yang pertama terjadi 4 2,5 milyar tahun yang lalu pada kondisi
anaerob berupa sel mirip bakteri sederhana. Prokariot awal ini
kemudian berkembang menjadi archaebacteria, eubacteria. Evolusi
jalur siklus fotosintesis dalam eubakteria dengan menggunakan energi
sinar matahari; hasil evolusi ini terakumulasi sebagai fosil yang
dikenal sebagai stomatolites.
Archean, dari bahasa Yunani, artinya purba (ancient). Batuan
dari umur ini masih ada yang dijumpai, merupakan batuan tertua yang
dikenal di bumi, mengandung bentuk kehidupan mikro bersifat
bakteri. Ada bakteri, Organisme uniseluler Bakteri yang memiliki
dinding sel, organel, dan DNA, seperti halnya eukariota. Namun, tidak
seperti eukariota, DNA organel mereka dan tidak terkandung dalam
selaput terpisah di dalam sel. Cyanobacteria, atau "bakteri biru-hijau,"
telah ditemukan di batuan dari Archean, 3,5 miliar tahun lalu.
Cyanobacteria (bersama dengan bakteri lainnya) juga membentuk
tikar dan gundukan dikenal sebagai stromatolites, yang ada di bumi
dari Prakambrium sampai hari ini.
Arkean terdiri dari empat era sebagai berikut berturut-turut
dari yang paling awal:
1. Era Eoarkean, (3800 juta tahun yang lalu) Peristiwa Utama: hidup
sel tunggal sederhana (mungkin bakteri dan archaea). Fosil yang
paling lama disebut microfossils.
2. Era Paleoarkean, (3600 juta tahun yang lalu) Peristiwa Utama :
Pertama kali dikenal bakteri penghasil oksigen. Fosilnya definitif
microfossils.
3. Era Mesoarkean, (3200 juta tahun yang lalu) Peristiwa Utama :
stromatolit pertama (mungkin cyanobacteria kolonial). Fosilnya
disebut makrofosil.
OrtogenesAcasta
dari
Slave
Craton,
Kanada,
yang
Pada masa Arkean juga, bumi mula-mula menyejuk dan kerak bumi
mula terbentuk. Air laut pada masa ini masih tawar.
PembentukanBiosfera yakni terdapat berbagai teori yang
dicadangkan menerangkan asal mula kehidupan ,yaitu (1) Penciptaan
(2) Penciptaan spontan (3) Bubble Theory (4) Panspermia. Kehidupan
yang terawal terdiri dari pada prokariot adalah Bakteria Cyanobakteria
yang berusia 3.6 Ga yang ditemui di Pilbara, Australia barat dan
Afrika Selatan. Selain dari pada bakteria, terdapat juga stromatolites
yang menjadi banyak pada masa Akhir Arkean 2.7 Ga). Kehidupan
awal ini jenis autotrof yang membuat makanan secara fotosintesis.
c. Masa Proteozoikum
Proterozoikum
artinya
masa
kehidupan
awal.
Masa
pada
suatu
peristiwa
kepunahan
besar (peristiwa
dengan
baik,
tapi
tanggal
tepatnya
memiliki
6) Zaman Permium
Zaman Permium adalah periode dalam skala waktu geologi
yang berlangsung antara 299,0 0,8 hingga 251,0 0,4 juta tahun
yang lalu. Periode ini merupakan periode terakhir dalam era
Paleozoikum. Perm dibagi menjadi tiga kala yaitu Lopongian,
Guadalupian, dan Cisuralian. Pada periode Permian, benua-benua
bergerak lebih mendekat dibandingkan masa Karboniferus, di mana
bagian utara dan bagian selatan superbenua Laurasia dan Gondwana
mulai menyatu dan membentuk sebuah benua mahaluas yang disebut
Pangaea. Periode Permian merupakan periode final dari masa
Paleozoikum dan diberi nama sesuai nama sebuah provinsi, Perm, di
Rusia, tempat di mana batu pada periode ini dipelajari. Pada zaman ini
perkembangan reptilia yang mirip mamalia mulai meningkat dan
munculnya serangga modern, begitu juga tumbuhan Konifer dan
Ginkgoc primitive. Zaman ini diakhiri dengan kepunahan massal.
dan
lautan.
Percobaan
yang
dilakukan
memberikan
Antartika,
dan
tanah
hasil
penggerusan
angin
hingga
18
feet
dengan
panjang
hingga
67
feet.
pada
batu
gamping
litographhi
di
Fosil
di
bagian bawah terdiri dari napal tufan, tufa, pilit dan marmer, dan
bagian atasnya terdiri dari batu rijang yang mengandung fosil
Radiolaria.
Di Jawa diketahui endapan dalam bentuk lensa-lensa batu
gamping yang mengandung fosil Orbitolina yang terapit diantara
lempung dan serpih. Endapan tersebut dijumpai di Lok Ulo,
Karangsambung, selatan Banjarnegara, Jawa Tengah. Batu guling
dengan fosil Orbitolina juga dijumpai dalam Eose di Pegunungan
Jiwo, selatan Klaten. Di tempat ini endapan kapur bertalian erat
dengan batuan metamorf dan selaan-selaan di dalamnya.
Apabila ditinjau secara menyeluruh, karena genang laut yang
terjadi pada Cenomanian mengakibatkan lautan di Indonesia menjadi
lebih luas daripada zaman Jura. Daratan Philipina yang masih menjadi
satu dengan daratan Papua pada waktu zaman Jura, pada zaman ini
daratan Philipina dan Papua terpisah. Di bagian tenggara Indonesia,
lautan menggenangi daratan bagian utara daratan Australia sehingga
terjadi
teluk-teluk.
Pada
waktu
yang
bersamaan
maka
Masa
Mesozoikum,
sekaligus
awal
mula
Masa
tidak mampu bertahan hidup pada iklim seperti itu dan akhirnya
punah. Bukti:
a) Keberadaan kawah (Semenanjung Yucatan), diameter dari kawah
b)
200-300 km.
Deteksi yang disebut. iridium anomali: penyelesaian iridium
c)
Cretaceous.
Tersier perbatasan mengandung campuran tinggi. Iridium adalah
b) Kala Eosen
Eosen adalah suatu kala pada skala waktu geologi yang
berlangsung 55,8 0,2 hingga 33,9 0,1 juta tahun yang lalu yang
merupakan kala kedua pada periode Paleogen di era Kenozoikum.
Kala ini berlangsung mulai akhir kala Paleosen hingga awal Oligosen.
Awal Eosen ditandai dengan kemunculan mamalia modern pertama.
Akhir Eosen adalah suatu kepunahan massal yang disebut Grande
Coupure, yang mungkin berhubungan dengan satu atau lebih bolide
(meteor besar) yang ditemukan di Siberia dan Chesapeake Bay.
Mesonyx, Ungulata, Karnivor yang berkembang pada kala Eosen.
b) Kala Miosen
Miosen adalah suatu kala pada skala waktu geologi yang
berlangsung antara 23,03 hingga 5,332 juta tahun yang lalu. Seperti
halnya periode geologi yang lebih tua lainnya, lapisan batuan yang
membedakan awal dan akhir kala ini dapat teridentifikasi, tapi waktu
tepat awal dan akhirnya tidak dapat terlalu dipastikan. Miosen dinamai
oleh Sir Charles Lyell dan berasal dari kata bahasa Yunani
(meioon, kurang) dan (kainos, baru) dan kurang lebih
merujuk pada kurang baru karena hanya memiliki 18% (kurang dari
Pliosen) invertebrata laut modern. Miosen mengikuti Oligosen dan
diikuti oleh Pliosen dan merupakan kala pertama pada periode
Neogen.
kala
kedua
pada
periode
Neogen
di
era
holos
(keseluruhan)
dan
ceno
(baru),
yang
mengindikasikan bahwa zaman itu memiliki bentuk fosil yang benarbenar baru.
Bukti inti es menunjukkan bahwa zaman Holosen memiliki
suhu yang relatif lebih hangat dan hanya memilki sedikit perubahan
iklim. Masa Little Ice dimulai sekitar 650 tahun lalu (1350 M) dan
hanya bertahan sekitar 550 tahun lalu. Beberapa peneliti menganggap
bahwa kondisi suhu bumi pada masa yang hangat ini hanya bersifat
sementara-bahwa secara sederhana kita berada dalam periode
interglasial dari zaman es.
BAB III
PENUTUP
A. Simpulan
Berdasarkan pembahasan isi makalah di atas, dapat disimpulkan:
1. Skala waktu geologis adalah skala waktu yang meliputi seluruh sejarah
geologi bumi mulai dari terbentuknya hingga saat ini.
2. Skala waktu geologis, dibagi menjadi dua kurun, yaitu Kriptozoikum yang
dibedakan menjadi tiga zaman (Hadean, Archaean, Protezoic) dan
Fanerozoikum yang dibedakan menjadi tiga zaman (Paleozoic, Mesozoic,
Cenozoic).
DAFTAR PUSTAKA
http://smart-pustaka.blogspot.com/2011/10/zaman-paleozoikum-atau-zamankehidupan.html, diakses pada tanggal 8 Oktober 2015.
http://history1978.wordpress.com/2011/09/20/pembabakan-zamanprasejarahberdasarkan-geologi/, diakses pada tanggal 8 Oktober 2015.
http://kris-smile.blogspot.com/2012/04/sejarah-bumidoc.html#.UKEjqTtScM,
diakses tanggal 8 Oktober 2015.
https://www.academia.edu/9395806/Skala_Waktu_Geologi_Geological_Time
_Scale, diakses tanggal 8 Oktober 2015.
Mulyo, agung. 2004. Pengantar Ilmu Kebumian.Bandung : Penerbit Puataka
Setia.
Noor,
diakses
http://scientificjam.com/SCIENCE404WEB/7thpresentationwebfiles/8_5Geo
scale.ppt.htm, diakses tanggal 8 Oktober 2015.
http://glencoe.mheducation.com/olcweb/cgi/pluginpop.cgi?
it=swf::550::400::/sites/dl/free/0078802849/383925/CH14_Visualisin
g_the_Geologic_Time_scale.swf::Visualizing%20the%20Geologic
%20Time%20Scale, diakses tanggal 8 Oktober 2015.
http://museumvictoria.com.au/melbournemuseum/discoverycentre/600million
-years/timeline/, diakses tanggal 8 Oktober 2015.