Anda di halaman 1dari 7

Esti Dwi Lestari 111.160.

003

Bagas Faturrochman 111.160.016

Biostratigrafi A

Tugas Klasifikasi Huruf

Van Der Vlerk dan Umbgrove (1927) sendiri merupakan tokoh pertama yang menyusun
klasifikasi huruf tersier di Indonesia. Van der Vlerk dan Umbgrove memperkenalkan zonasi
foraminifera besar, klasifikasi huruf Tertiary Timur Jauh (Far East Tertiary) berdasarkan
penampang dari Kalimantan Timur. Jenjang huruf ditentukan oleh kisaran beberapa genera
foraminifera besar. Di seluruh Provinsi Indo Pasifik, biozona-biozona ini (dinamai Ta sampai Th)
mudah digunakan untuk menentukan umur laut dangkal yang mengandung foraminifera besar.
Foraminifera besar adalah satu-satunya mikrofosil yang digunakan untuk menentukan umur
karbonat dangkal laut. Sebuah zonasi (The "East Indian Letter Classification") diperkenalkan oleh
van der Vlerk dan Umbgrove (1927) dan versi modifikasinya masih digunakan (Tan Sin Hok
1939b, dalam Van Bemmelen 1949, dan Adams 1970). Foraminifera parameter berupa
foraminifera besar besar yang yang dominan dominan disusun disusun oleh oleh
Famili Alveolinidae, Nummulitidae, Nummulitidae, Discocyclinidae Discocyclinidae dan
Orbitoididae, klasifikasi ini umum digunakan di daerah Asia , klasifikasi ini umum digunakan di
daerah Asia Tenggara.

 Van Der Vlerk dan Umbgrove (1927) sendiri merupakan tokoh pertama yang menyusu
klasifikasi huruf tersier di Indonesia.

 Dalam perkembangannya di Indonesia banyak dikembangkan oleh Vlerk & Umbgrove


(1927) yaitu mengklasifikasi umur foram berdasar klasifikasi huruf. Klasifikasi ini sangat
popular karena menggunakan huruf-huruf (Ta-Tb), klasifikasinya sangat terbuka, cukup
didasarkan pada genus-genus foraminifera besar saja.

Klasifikasi Huruf Tersier :

 Penyusunan Klasifikasi Huruf Tersier Indonesia ( Letter Classification Tertiary of


Indonesia ) mempunyai kronologi sebagai berikut:
1. Letter Clasification Tertiary of Indonesia, yang pertama disusun oleh Van Der Vlerk dan
Umbgrove (1927)

2. Letter Clasification Tertiary of Indonesia yang kedua merupakan penyempurnaan dari


yang pertama, disusun oleh Leupold dan Van Der Vlerk (1931)

3. Letter Clasification Tertiary of Indonesia yang ketiga, merupakan penyempurnaan yang


kedua, disusun oleh Rutten (1948), disertakan beberapa fosil indeks Foraminifera besar
untuk Eocene dan hingga Pleistocene.

 Sesuai dengan dinamika perubahan dan penyempurnaan Letter Clasification Tertiary of


Indonsia (Klasifikasi Huruf Tersier Indonesia) yang selalu mengalami penyempurnakan,
para paleontologist menyebut pula sebagai Klasifikasi Huruf Tersier Terbuka Indonesia
(=Opened Letter Clasification Tertiary of Indonesia), artinya klasifikasi tersebut masih
terbuka untuk disempunakan. Hal ini dapat dimengerti dalam usaha untuk mewadahi
penemuan fosil yang baru.

Catatan

 Disebut Klasifikasi Huruf, karena semua terminologi dinyatakan dengan huruf (Teriary
dengan huruf T, sedang untuk Eocene hingga Pleistocene dinyatakan dengan huruf a, b, c,
d, e, f, g dan h)

 Disebut dengan kata Indonesia, karena data yang dipergunakan untuk penyusunan
semuanya didasarkan fosil Foraminifera besar yang ditemukan di Indonesia.

 Disebut terbuka (Opened), karena telah mengalami perubahan demi penyempurnaan dan
masih dimungkinkan untuk disempurnakan dimasa mendatang.

TERSIER INDONESIA

 Populasi Foraminifera besar di Indonesia berkembang cukup baik dan relatif lengkap serta
tersingkap pada batuan karbonat. Berdasarkan atas Foraminifera besar tersebut telah
berhasil disusun Klasifikasi Huruf Tersier Indonesia (Letter Clasification Tertiary of
Indonesia). Klasifikasi tersebut selalu disempurnakan berdasarkan penemuan fosil yang
baru.

Gambar Beberapa genus Foraminifera besar (gbr.kiri), gambaran sayatan vertikal


Foraminifera besar (gbr.kanan).
Gambar distribusi dari foraminifera besar di indian timur
Pada Zaman Tersier dibagi menjadi enam biozonasi yaitu;
1) Eosen (Ta-Tb),
2) Oligosen (Tc-Td),
3) Miosen (Te1-5 – Tf 1-3 & beberapa bagian yaitu Tg),
4) Pliosen (Tg – Th),
5) Pleistosen (Th) dan
6) Resen
Klasifikasi van der Vlerk & Umbgrove 1927 (Modifikasi van Bemmelen, 1949)

Van Der Vlerk dan Umbgrove 1927 telah memakai 15 spesies/genus Foraminifera besar.
Tersier dibagi mulai dari
1. Ta : Eosen Bawah
2. Tb : Eosen Atas
3. Tc-d : Oligosen
4. Te-f : Miocene
5. Tg : Pliosen Bawah
6. Th : Pliosen Atas
DAFTAR PUSTAKA
Pringgoprawiro, Harsono & Rubiyanto Kapid. 2000. Foraminifera : Pengenalan mikrofosil &
Aplikasi Biostratigrafi , Bandung; Penerbit ITB
Sukandarrumidi. 2008. Paleontologi Aplikasi Penuntun Praktis untuk Geologist Muda.
Yogyakarta : Gajah Mada University Press

Anda mungkin juga menyukai