Anda di halaman 1dari 4

Model rekonstruksi tektonik Indonesia yang dikemukakan Robert Hall

berdasarkan data paleomagnetik yang didapat di Indonesia timur merekam


pergerakan lempeng laut pilipina dan data sebelumnya dari Asia Tenggara.
Selain itu Robert Hall juga menggunakan data geologi untuk merekonstruksi
tektonik Asia Tenggara.
Robert Hall membuat animasi mengenai pergerakan tektonik kawasan
Asia Tenggara agar rekonstruksi mudah untuk dipahami.

Gambar. 1 Keadaan tektonik 20 juta tahun yang lalu

Gambar. 2 Keadaan tektonik 5 juta tahun yang lalu

Gambar. 3 Keadaan tektonik saat ini


Rekonstruksi
50 Juta tahun lalu
Eurasia membentuk daerah continental yang stabil, dengan orientasi
pergerakan timur laut-barat daya. Sundaland terpisah dengan Eurasia, dengan
orientasi barat laut-tenggara.
45 juta tahun lalu
Tidak ada perubahan signifikan dari konfigurasi Eurasia dan Sundaland.
Pada 44 juta tahun yang lalu bukaan baru terjadi di barat Laut Pilipina
40 juta tahun lalu
Subduksi terjadi pada NNG-samudera pasifik dan konsekuensi dari
hilangnya lempeng NNG menyebabkan perubahan besar pada pergerakan
lempeng pasifik. Hal ini membantu rekonstruksi pada umur yang lebih muda.
Data paleomagnetik Indonesia timur memberikan bukti kuat untuk rekonstruksi
posisi PSP, dan indikasi terbentuknya satu cekungan yang dibentuk oleh laut
Sulawesi dan bagian Barat laut Pilipina.
35 juta tahun lalu
Subduksi samudera india berlanjit di Sunda-Java trenches, dan PSP arc
bertambah dari selatan Sulawesi ke Halmahera. SUbduksi berlangsung sampai
34 juta tahun lalu. Di bagian timur terdapat subduksi yang signifikan
menyebabkan lempeng Eurasia berkembang dan nantinya membentu laut Cina
Selatan.
30 Juta tahun lalu
Subduksi
pada
bagian
selatan
proto-SCS
berlanjut,
tetapi
mengembangnya cekungan barat pilipina dan laut Sulawesi berhenti. Sesar
transform di bagian timur mempengaruhi tebentuknya pusat rekahan baru di
bagian utara macclesfield. Pergerakan india yang menabrak eurasi
mempengaruhi Indochina

20 juta tahun lalu


Perubahan orientasi pada laut cina selatan dan zona subduksi baru pada
ujung timur Eurasia. Kalimantan memulai pergerakan rotasi yang berlawanan
arah jarum jam menghasilkan Deep regional Unconformity (Tan and Lamy,
1990), dengan pergerakan berlawanan arah jarum jam Sulawesi dan kebanyakan
blok di sundaland. Terkecuali di Malaya yang bergerak searah jarum jam.
10 juta tahun lalu
Rotasi Kalimantan selesai dengan kolisi di tengah pilipina. Di ujung barat
sundaland, terdapat partisi konvergen di sumatera menjadi orthogonal subduksi
dan pergerakan strike-slip. Subduksi saat ini terbentuk di sepanjang Halmahera
arc, dan berkemabng ke utara menghasilkan sinistral strike-slip dengan
miadamao barat.
5 juta tahun lalu
Ujung utara pilipina mengalami kolisi dengan Eurasia di Taiwan. Kutub
perputara PSP bergerak ke utara lempeng. Subduksi berlanjut di Manila, Sangihe,
dan Halmahera, dan subduksi baru dimulai di Negros dan Pilipina trenches. Laut
banda berkembang sampai saat ini, dengan ditemukannya perkembangan
forearc dan intra-arc. Kerak benua ditemukan di Laut Banda ridges.

Daftar Pustaka

http://searg.rhul.ac.uk/pdf_files/Hall_1996.pdf
http://www.higp.hawaii.edu/~mfuller/RECfinal.gif
http://searg.rhul.ac.uk/current_research/plate_tectonics/sea_2001_5Ma.gif
http://plate-tectonic.narod.ru/aziaSEphotoalbum.html

Tugas Geologi Teknik


Resume Model Tektonik Indonesia Counter
Clockwise Rotation oleh Prof. Robert Hall

Achmad Barnendi P.
270110120129
Geologi A

Jurusan Teknik Geologi


Fakultas Teknik Geologi
Universitas Padjajaran
Jatinangor
2015

Anda mungkin juga menyukai