Anda di halaman 1dari 2

GUN BELLANI

Gun Bellani merupakan salah satu jenis alat yang digunakan untuk mengetahui intensitas
radiasi matahari. Akumulasi radiasi matahari selama suatu periode dapat diketahui dengan
melakukan pengukuran menggunakan alat ini. Selain itu, Gun Bellani juga dapat digunakan
untuk mengetahui pengembunan di pagi hari.. Gun Bellani merupakan jenis alat nonrecording
dimana dalam pengoperasiannya masih bersifat manual karena secara keseluruhan memerlukan
tenaga manusia dalam pengoperasiannnya. Pemasangan dilakukan setiap pagi hari dan dibalik
pada sore hari kemudian dikembalikan agar permukaan air dalam tabung mendekati nol. Volume
air dalam alat konstan dan akan menguap apabila terkena cahaya matahari yang kemudian akan
terjadi kondensasi dan air akan turun ke bawah.

Data yang dihasilkan dalam pengukuran berupa jumlah radiasi matahari yang dinyatakan
dalam satuan gram, Cal/cm2/jam. Gun Bellani selalu diamati setiap pagi pada Pukul 07.00 waktu
setempat. Kelebihan yang dimiliki oleh alat ini berupa kemudahan yang diperoleh dalam
melakukan pembacaan hasil pengukuran. Nilai pengukuran yang sebenarnya hanya diperoleh
dengan melihat nilai sebelum dan setelah pengukuran. Adapun kelemahan yang dimilik oleh ini
adalah mengenai cara kerja dan pengunaannya, dimana alat ini masih memerlukan tenaga
manusia dalam pengoperasiannya, sehingga kesalahan-kesalahan dalam pembacaan yang
disebabkan oleh adanya human error masih sering dijumpai dalam penggunaan alat tersebut.

A. Bagian-bagian Alat

Gun Bellani memeliki 5 bagian utama, yang terdiri atas:

1. Bola Kaca
2. Bola Tembaga Hitam (Blackned Copper Sphere)
3. Tabung Buret
4. Aquades
5. Tempat Alat

B. Prinsip Kerja Alat

Prinsip alat ini adalah menangkap radiasi pada benda berbentuk bola sensor. Panas yang timbul
akan menguapkan zat cair dalam bola hitam. Ruang uap zat cair berhubungan dengan tabung
kondensasi. Uap zat cair yang timbul akan dikondensasi dalam tabung berbentuk buret yang
berskala.Banyaknya air kondensasi sebanding dengan radiasi surya diterima oleh sensor dalam
sehari. Pengukuran dilakukan sekali dalam 24 jam, yaitu pada pagi hari dibandingkan dengan alat
yang pertama hasilnya lebih kasar.

C. Cara Kerja Alat

Selama terjadi pancaran radiasi oleh matahari, terjadi penyerapan kalor oleh bola tembaga hitam.
Panas hasil serapan tersebut digunakan untuk menguapkan aquades yang terdapat didalamnya.
Uap air yang dihasilkan masuk dalam receiver. Karena terjadi perbedaan suhu antara bola
tembaga hitam dengan tabung buret, uap air akan mengembun dan akhirnya mengumpul dalam
dasar receiver. Pengamatan dilakukan dengan mencatat sisa air yang terdapat pada dasar receiver
setelah dibalik dan mencatat jumlah air yang terkumpul pada dasar receiver setelah terjadi
pengembunan selama 24 jam. Data jumlah radiasi harian dihitung dengan mencari selisih antara
dua pencatatan tersebut dikalikan dengan koefisien kalibrasi atau dapat dirumuskan sebagai
berikut:

Jumlah Radiasi = (pembacaan I- pembacaan II) x koefisien kalibrasi

Dengan:

Pembacaan I= Pembacaan setelah alat dibalik (tanggal hari ini)

Pembacaan II= Pembacaan setelah alat teradiasi selama 24 jam (tanggal hari berikutnya)

Koefisien Kalibrasi= 21 gram Cal/cm2/jam.

Anda mungkin juga menyukai