Anda di halaman 1dari 3

Nama : Leni Rizki Azzu Nafaro

Nim :150521605753
Prodi : S1 PTB / B
Kelompok : 5
INDIKATOR BIOLOGIK KUALITAS AIR
A. Indikator Biologik
Indikator biologik adalah kelompok atau komunitas organisme yang dekat
kekerabatannya dan keberadaan atau tingkah-lakunya kemungkinan berkorelasi sangat erat
dengan kondisi lingkungan tertentu yang dapat digunakaan sebagai petunjuk atau uji
kuantitatif (Ellenberg 1975 dalam Ellenberg 1991). Pengertian indikator biologik lainnya
adalah seperti yang dinyatakan oleh Stocker dalam Ellenberg (1991) yaitu obyek biologik,
ruang dan ekosistem yang memberikan indikasi biologik. Indikator biologik yang ideal yaitu
telah teridentifikasi, pengambilan contohnya mudah dilakukan secara kuantitatif, terdistribusi
secara kosmopolitan, data autekologiknya melimpah, bernilai ekonomik atau pengganggu,
mudah mengakumulasi pencemar, mullah dibudidayakan secara laboratorik serta variabilitas
genetik dan relungnya rendah (Ellenberg 1991). Berbagai tanggapan tekanan (stress) dapat
diukur dalam sistem biologik yang terpapar berbagai jenis dan tingkat pencemar. Indikator
biologik dapat berkisar antara tanggapan biomolekuler atau biokimia hingga tanggapan tingkat
populasi dan komunitas.

B. Penggunaan Organisme Air sebagai Indikator Biologik


2.1 Plankton sebagai indikator biologik
Plankton terdiri dari seluruh organisme perairan yang bergerak pasif atau yang daya
geraknya tidak cukup untuk memungkinkan organisme tersebut bergerak melawan gerakan
arus massa air (Barnes dan Mann 1982). Plankton terdiri dari tumbuhan, hewan, jamur dan
bakteri yang berukuran kecil. Berdasarkan fungsinya dalam ekosistem plankton dapat
dibedakan menjadi tiga, yaitu: fitoplankton (produsen), zooplankton (konsumen) dan
saproplankton (pengurai) (Ismail dan Mohamad 1992). Palmer (1959) dalam Shubert (1984)
menyatakan bahwa komunitas alga dapat digunakan sebagai indikator air bersih atau
tercemar. Kelompok organisme lain seperti Lemanea, Stigeoclonium dan jenis-jenis tertentu
Micrasterias, Staurastrum, Pinnularia, Meridion dan Surirella dapat menunjukkan bahwa
suatu sampel berasal dari badan air yang bersih.
2.2. Bentos sebagai indikator
biologik Bentos meliputi organisme, khususnya hewan yang hidup atau aktif di dasar
perairan. Organisme yang bersifat bentonik dapat berupa cacing Oligochaeta, Nematoda,
dan Turbellaria, Mollusca (Gastropoda dan Bivalvia), Crustacea, dan larva Insecta. Nilai
Indeks Biotik berkisar antara 0 (tidak ada kehidupan) dan 10 (sungai sangat bersih). Makin
tinggi indeks, makin rendah tingkat pencemaran air.

2.3. Nekton (ikan) sebagai indikator biologik


Beberapa puluh tahun terakhir populasi ikan alami diakui sebagai indikator kualitas
air. Restorasi Sungai Thames di Inggris ditandai dengan kembali atau pulihnya populasi ikan
secara dramatik selama beberapa tahun, dan banyak catatan menyebutkan ikan salmon
kembali terlihat di sungai tersebut. Restorasi populasi ikan oleh pemerintah setempat
digunakan untuk menunjukkan kepada Universitas Gadjah Mada masyarakat bahwa hal
tersebut merupakan indikasi telah terjadi perbaikan atau peningkatan kualitas air sungai
(James dan Evison 1979). Salah satu keuntungan menggunakan ikan sebagai indikator biologik
kondisi lingkungan perairan yaitu informasi tentang pengaruh lingkungan terhadap ikan
sudah cukup banyak terpublikasi.
2.4. Makrofita air sebagai indikator biologik
Tumbuhan atau flora makroskopik atau makrofita air secara umum dapat dibedakan
yaitu :
(1) Tumbuhan air yang berakar di dasar tetapi sebagian besar batang dan daunnya berada di
luar atau di atas permukaan air, contoh: gelagah (Pharagmites karka), genjer (Limnocharis
flava) dan mendong (Scirpus littoralis)
(2) Tumbuhan air yang akarnya di dasar dan hanya daunnya saja yang berada di permukaan
air, contoh: teratai (Nymphaea sp.)
(3) Tumbuhan air yang terapung di permukaan dan akarnya yang menjuntai ke bawah,
contoh: eceng gondok (Eichhornia crassipes), kiambang (Salvinia natans), mata lele (Azolla
pinata) dan kayu apu (Pistia stratiotes).
(4) Tumbuhan air yang seluruh bagian tubuhnya terendam air, contoh: ganggang (Hydrilla
verticillata).
2.5. Bakteri coli sebagai indikator biologik
Kehadiran bakteri coli daiam sampel air identik dengan adanya bakteri patogen.
Secara umum kelompok bakteri coli ada dua macam:
1. Bakteri coli tinja atau fekal, contoh: Escherrichia
2. Bakteri coli nonfekal, contoh: Aerobacterdan Klebsiella Kehadiran bakteri coli dalam sampel
air menunjukkan adanya pencemaran yang berasal dari kotoran manusia atau hewan, dan
kemungkinan adanya mikroorganisme patogen seperti bakteri angggota Genera Shigella,
Salmonella, atau Vibrio, serta entero-, rota, dan reovirus, yang dapat menyebabkan berbagai
penyakit pada manusia mulai dari diare, tifus, kolera, penyakit pernafasan, meningitis, dan
polio (Pepper dkk. 1996).
Kualitas sanitasi air dan kegunaannya sebagai sumber air minum serta untuk aktivitas
rekreasi, seperti berenang, berperahu, dan memancing ikan dapat dievaluasi berdasarkan
kandungan bakteri coliform tinja (Mau dan Pope 1999).

Anda mungkin juga menyukai