Di susun oleh :
Rendika Adi Putra - 18120004
Fasilitator :
Ir. Rudi Purwono, MT
Raden M Wisnu ibadi, ST, M.Ds
Nova Anggraini B, ST. MT
Struktur dinding adalah elemen sangat penting bagi sebuah rumah atau
bangunan. Secara umum, dinding berfungsi sebagai pemisah ruangan dan memberi
bentuk pada ruangan.
Fungsi lain dari struktur dinding yaitu sebagai pendefinisi ruangan, peredam
suara, melindungi bagian dalam bangunan dari paparan sinar matahari, hujan, maupun
binatang dan sebagainya. Berdasarkan fungsinya, dinding terbagi menjadi beberapa
bagian yaitu dinding partisi, dinding pembatas , dinding penahan, dan sebagainya.
Penggunaan dinding rumah dengan material batu bata bisa dibilang paling
favorit di Indonesia, paling banyak digunakan.
Selain batu bata merah, batako juga banyak digunakan sebagai dinding rumah.
Keunggulan batako dibanding batu bata merah di antaranya adalah:
Namun, tidak semua orang menyukai dinding rumah dengan material batako
karena sifatnya yang menyimpan panas membuat hunian cenderung terasa pengap dan
panas. Selain itu juga rentan terhadap guncangan, sehingga kurang aman jika terjadi
gempa besar.
Bata ringan atau hebel terbuat dari campuran berbagai material seperti semen,
pasir kuarsa, gipsum, air, dan sebagainya. Kelebihan dari penggunaan material bata
ringan atau hebel pada dinding rumah karena lebih ringan dan lebih rapi saat
pemasangan.
Sama seperti batu bata merah, bata ringan atau hebel juga mampu menyerap
panas. Keunggulan lainnya, tahan terhadap gempa. Namun untuk pemasangan sebagai
dinding rumah, bata ringan atau hebel tidak mudah.
Diperlukan perekat yang khusus dan cat khusus untuk melindungi dari air.
Selain itu, harganya juga lebih mahal daripada batu bata merah dan hanya dijual di
toko material besar.
Penggunaan jenis material kayu sebagai dinding rumah memang tidak banyak
yang menggunakan karena dari sisi harga juga relatif mahal. Di Indonesia sendiri
penggunaan material kayu pada dinding rumah lebih banyak ditemukan pada beberapa
rumah adat, semisal model joglo.
Tetapi pada kondisi tertentu penggunaan bahan material kayu pada dinding
rumah juga banyak diterapkan seperti untuk studio musik, ruang karaoke, atau villa
pribadi. Tapi perhatikan juga perawatannya agar kayu-kayu yang dipakai tahan lama
mengingat kayu rentan pada iklim tropis dan juga serangan rayap.
5. Struktur Dinding Kaca
Ada banyak cara dan gaya untuk pemasangan dinding rumah bermaterial kaca,
seperti bisa ditanam pada lantai atau dipasang dengan kusen sehingga dapat dibuka
atau digeser.
Lempung (tanah liat), yang mengandung silika sebesar 50% sampai 70%
Sekam padi. Berfungsi untuk membuat rongga-rongga pada dinding bata
Kotoran binatang, berfungsi untuk melunakkan tanah dan membantu proses
pembakaran dengan memberikan panas yang lebih tinggi di dalam batu bata
Air, digunakan untuk melunakkan dan merendam tanah
Jika kualitas batako baik, dinding batako tidak perlu diplester. Batako dapat
dibuat dengan mudah dengan alat atau mesin sederhana dan tidak perlu dibakar.
Kolom beton ini selalu dipasang pada sudut-sudut, pertemuan dan persilangan
dinding bangunan. Jika dinding bersilangan dan salah satu dinding terdiri dari batu
batako yang tidak berlubang, maka menggunakan angker besi beton.
Jarak pemasangan dinding bata ringan sama seperti yang disyaratkan pada bata
merah. Pemesanan dilakukan dalam ukuran 1 meter kubik.
Untuk 1 meter kubik bata jenis ini dapat digunakan untuk pasangan dinding
seluas 11,5 meter persegi. Namun tergantung juga pada ketebalan dinding, bisa saja
kurang dari 11,5 meter persegi bila ketebalannya lebih besar.
Dinding penahan tanah adalah struktur teknik yang dibuat untuk menahan
tekanan tanah dan mencegah longsoran tanah atau erosi. Dinding penahan tanah
biasanya dibangun pada lereng atau tempat di mana ada perbedaan elevasi dalam
tanah yang dapat menyebabkan gerakan tanah. Struktur ini dapat dibuat dari berbagai
bahan seperti beton, batu bata, kayu, atau gabion (keranjang yang diisi dengan batu).
Dinding penahan tanah juga dapat memiliki berbagai bentuk seperti dinding vertikal,
teras, atau keliling. Selain itu, dinding penahan tanah biasanya dilengkapi dengan
sistem drainase untuk mencegah air yang terperangkap di belakang dinding dan
menyebabkan kelembaban berlebih pada tanah di sekitarnya. Dinding penahan tanah
digunakan dalam berbagai aplikasi, termasuk pembangunan jalan raya, gedung, dan
infrastruktur lainnya.
Dinding penahan tanah kantilever adalah jenis dinding penahan tanah yang
didukung oleh struktur balok dan tiang yang tertanam pada tanah. Struktur ini didesain
sedemikian rupa sehingga dinding penahan tanahnya dapat menahan beban tanah dan
tekanan air tanpa memerlukan penopang di bagian belakang dinding.
Dalam dinding penahan tanah kantilever, beban dari tanah dan tekanan air
didistribusikan ke balok penahan yang diletakkan horizontal pada dinding dan
menjorok keluar dari dinding. Balok ini kemudian didukung oleh tiang penahan yang
tertanam pada tanah di sebelah dinding. Dalam beberapa desain, dinding penahan
tanah kantilever juga dapat dilengkapi dengan panel berlubang yang disebut “wing
walls” untuk meningkatkan stabilitas struktur.
Keuntungan dari dinding penahan tanah kantilever adalah desainnya yang
efisien dan hemat ruang, karena tidak memerlukan penopang di belakang dinding.
Namun, dinding penahan tanah kantilever hanya dapat digunakan pada ketinggian
dinding tertentu dan tidak cocok untuk tanah yang sangat lembek atau berair. Selain
itu, dinding penahan tanah kantilever memerlukan teknik konstruksi yang tepat dan
material yang kuat untuk menghindari risiko kegagalan struktur.
Segmental Retaining Wall
Segmental Retaining Wall adalah jenis dinding penahan tanah yang terbuat dari
bahan-bahan precast beton atau batu alam yang dirancang untuk menahan beban tanah
dan tekanan air. Struktur ini terdiri dari blok beton atau batu yang memiliki rongga
dan kemudian dipasang secara bertumpuk dan digabungkan menggunakan pengunci
khusus yang dirancang untuk mencegah pergeseran.
Keuntungan dari Segmental Retaining Wall adalah kemampuannya untuk
menahan tekanan tanah dan beban yang cukup besar, tahan lama, mudah dipasang,
dan tidak memerlukan perawatan yang banyak. SRW juga dapat dirancang dalam
berbagai ukuran dan bentuk yang berbeda, sehingga dapat digunakan dalam berbagai
proyek, termasuk pematangan lahan, penahan jalan, pembangunan bangunan, dan lain
sebagainya.
Selain itu, SRW juga memiliki keunggulan estetika, karena tersedia dalam
berbagai warna, bentuk, dan tekstur yang berbeda, sehingga dapat menambah nilai
estetika pada bangunan atau proyek konstruksi. Dalam banyak kasus, SRW juga
merupakan pilihan yang lebih ekonomis dan ramah lingkungan dibandingkan dengan
metode konstruksi dinding penahan tanah konvensional.
Gravity Retaining Wall
Gravity retaining wall adalah jenis dinding penahan tanah yang didesain untuk
menahan tekanan tanah dan beban lainnya dengan menggunakan berat sendiri sebagai
sumber penahanan. Dinding penahan tanah ini biasanya dibangun dari bahan yang
berat dan massif seperti beton bertulang, beton pratekan, batu alam, atau gabion.
Gravity retaining wall biasanya dibuat dengan bentuk yang menyerupai
trapesium dengan bagian bawah lebih lebar dari bagian atas untuk memberikan
stabilitas dan daya tahan yang lebih baik. Beban tanah di belakang dinding penahan
ditahan oleh berat struktur, sehingga tidak memerlukan dukungan struktural tambahan
seperti pilar atau tiang. Namun, karena gravity retaining wall didesain untuk menahan
beban tanah yang besar, struktur ini memerlukan dasar yang kuat dan stabil untuk
mencegah pergeseran dan keruntuhan.
Keuntungan dari gravity retaining wall adalah daya tahan yang tinggi, kekuatan
struktural yang besar, dan biaya yang relatif lebih murah dibandingkan dengan
dinding penahan tanah lainnya. Namun, gravity retaining wall hanya cocok untuk
tanah yang stabil dan kokoh, dan tidak dianjurkan untuk digunakan pada tanah yang
lembek atau tidak stabil karena dapat menyebabkan keruntuhan dinding. Selain itu,
desain dan instalasi gravity retaining wall harus dilakukan oleh tenaga ahli dan
mematuhi standar keselamatan konstruksi yang ketat.
Gabion
Gabion adalah jenis struktur penahan tanah yang terdiri dari kotak-kotak jaring
kawat yang diisi dengan batu atau bahan alam lainnya. Kotak-kotak jaring kawat yang
berbentuk persegi atau persegi panjang itu kemudian diatur secara bertumpuk dan
disatukan dengan kawat yang dilas atau dipintal menjadi satu kesatuan.
Gabion biasanya digunakan sebagai dinding penahan tanah, penghalang atau
perlindungan sungai dan pantai, pengendali banjir, atau sebagai elemen arsitektur
lansekap. Keuntungan dari gabion adalah mudah dirakit dan dipasang, dapat
disesuaikan dengan berbagai kondisi lingkungan, dan dapat diisi dengan bahan alam
seperti batu-batuan atau material lainnya yang mudah didapat.
Selain itu, gabion juga memiliki daya tahan yang cukup tinggi terhadap tekanan
tanah dan air, karena konstruksinya yang kuat dan fleksibel. Gabion juga memiliki
keunggulan dalam hal drainase, sehingga dapat membantu mengendalikan erosi dan
memungkinkan air tanah untuk mengalir secara bebas. Hal ini dapat mengurangi
tekanan pada dinding penahan tanah, mencegah longsor, dan mengurangi risiko
kerusakan lingkungan.
Namun, gabion juga memiliki kekurangan, di antaranya adalah biaya produksi
yang relatif mahal dibandingkan dengan dinding penahan tanah lainnya, serta
ketidakmampuannya untuk menahan tekanan air yang tinggi dan tahan lama dalam
jangka waktu yang lama jika terkena paparan air atau kondisi lingkungan yang buruk.
Pile retaining wall adalah jenis dinding penahan tanah yang dibuat dengan cara
mengebor tanah dan memasukkan tiang pancang ke dalamnya. Pile retaining wall
umumnya digunakan pada tanah dengan kondisi yang tidak stabil atau pada lereng
dengan kemiringan yang curam. Tiang pancang yang digunakan untuk struktur ini
biasanya terbuat dari beton bertulang atau baja, dan diletakkan dalam jarak tertentu
sesuai dengan desain struktur. Setelah tiang pancang terpasang, dilakukan pengecoran
beton sebagai elemen struktur penahan tanah pada permukaan luar tiang pancang.
Kelebihan dari pile retaining wall adalah kemampuannya untuk menahan beban
lateral tanah yang cukup besar, sehingga struktur ini dapat digunakan pada area-area
yang membutuhkan kekuatan dan kestabilan yang lebih tinggi. Namun, pembuatan
pile retaining wall membutuhkan biaya yang relatif lebih tinggi dibandingkan dengan
jenis dinding penahan tanah lainnya. Selain itu, konstruksi pile retaining wall juga
memerlukan waktu dan sumber daya yang cukup besar, sehingga perlu
dipertimbangkan dalam perencanaan dan pengelolaan proyek pembangunan.
Anchored Retaining Wall
Rumah bukan hanya tiang dan atap, kita juga membutuhkan ruang yang
dirancang dan disediakan untuk tujuan yang berbeda-beda dan karenanya Anda perlu
membagi ruang-ruang dengan dinding. Terdapat dua jenis dinding pada banguunan,
yaitu dinding luar sebagai kulit bangunan dan dinding dalam sebagai dinding partisi
untuk membagi ruang
Dinding partisi dapat didefinisikan sebagai dinding panel atau partisi yang
terbuat dari batu bata, kayu, kaca atau bahan lainnya dan disediakan untuk tujuan
membagi satu ruangan menjadi dua bagian atau memisahkan satu ruangan dari
ruangan lain. Dinding partisi dirancang sebagai dinding yang tidak memikul beban.
Jika dinding partisi ikut menopang beban, maka mereka disebut sebagai 'dinding
internal'
.
Dinding Partisi Bata
Dinding partisi bata termasuk jenis dinding permanen yang bisa bertahan
selama umur bangunan. Meskipun demikian, jika terjadi renovasi, dinding ini bisa
dirobohkan tanpa merusak struktur bangunan. Dinding partisi bata bisa dibuat dengan
bata yang diplester atau bata yang ditumpuk secara ekspose.
Dinding partisi bata yang diplester bisa difinishing dengan cat, wallpaper dan
ubin atau keramik. Kelebihan dinsing partisi bata adalah kekuatannya yang mampu
menahan gaya dorong, tahan api, bisa dipaku, digantung dengan furniture atau
perabotan tertentu. Namun kekurangannya adalah dinding partisi bata tidak kedap
suara, rawan retak saat gempa dan pemasangannya cukup berat.
Dinding Partisi Blok Roster Tanah Liat
Blok roster yang terbuat dari tanah liat atau beton dapat juga digunakan sebagai
dinding partisi yang semi transparan sehingga berfungsi sekaligus sebagai ventilasi
udara. Dinding partisi ini dibuat dengan menumpuk susunan blok roster sesuai dengan
desain yang dikehendaki.
Kelebihan dinding roster ini adalah sifatnya yang tembus pandang dan tembus
udara sehingga cocok untuk ruang dengan kesan terbuka, namun tetap tidak bisa
dilalui orang. Dinding ini cocok dipasang pada lokasi tertentu sebagai focal point.
Namun dinding ini tidak baik dipasang pada ruang privat
Dinding partisi kaca dapat dibuat dengan menggunakan kaca tempered dengan
ketebalan mulai dari 0,6 cm sehingga lebih aman. Dinding kaca tembus pandang
memberikan efek transparansi sempurna, namun tetap memisahkan ruangan. Artinya
kita tetap merasa ruangan tersebut luas, namun ruangan tersebut memiliki batas akses
yang baik.
Dinding partisi kaca dapat berupa kaca dengan frame atau frameless. Dinding
partisi kaca cocok untuk pameran karya seni atau objek yang dimuliakan sehingga
masih bisa dilihat namun tidak bisa dicuri. Dinding partisi kaca agak rumit dalam
pemasangannya dan membutuhkan keterampilan khusus.
Dinding partisi dengan papan gypsum atau kalsiboard merupakan jenis dinding
partisi yang cepat dan ringan. Papan ini tersedia dalam ukuran standar dengan tingkat
presisi yang sangat tinggi yang membuatnya sangat mudah dipasang. Namun
pemasangan partisi dengan Papan gypsum memerlukan rangka baja hollow.
Kelebihannya adalah dinding partisi yang ringan dan tahan lama meskipun tidak
sekuat dinding partisi bata. Biasanya orang memasang 2 lapis dinding partisi gypsum
dalam 1 rangka (bagian luar dan dalam). Sementara ruang diantara rangka itu diisi
dengan busa atau serat sebagai isolasi suara.
Dinding tetap
Menurut Ir. Endro Soeprasto, MM. IAI, Konsultan Manajemen Konstruksi, dari
PT Rolas Sapta Karya, selain sebagai pelindung atau shelter bagi penghuninya,
dinding rumah berfungsi sebagai penyekat atau pembagi-bagi ruangan. Bukan sekadar
penyekat seperti tirai. “Sebagai penyekat ruangan, sudah sepantasnya dinding juga
memiliki karakteristik yang kuat, sebaiknya kedap suara, dan bebas rembesan air.”
Dengan berlatar pada kebutuhan tersebut, Anda dapat memilih beberapa jenis bahan
dinding untuk rumah minimalis Anda, yaitu :
Bata merah merupakan bahan bangunan yang dibuat dari tanah liat yang
kemudian dibakar dengan suhu tinggi. Dinding bata merah dibangun dengan pasir dan
semen. Meski metodenya mudah dan sudah dikenal luas, adukan untuk menempel-
tempel bata merah juga beragam dan memerlukan perhitungan khusus.
Terutama menyangkut area dan tujuan dinding bata merah dibuat atau untuk
alasan penghematan biaya. Misalnya, adukan semen untuk dinding kamar-kamar akan
berbeda dengan adukan semen untuk dinding pagar.
Dinding bata merah cocok digunakan untuk hampir berbagai keperluan dinding
bangunan rumah di hampir segala lokasi. Tampilannya yang coklat tanpa dilapis
adukan semen juga bisa memberi kesan minimalis natural.
Karena biasanya makan waktu yang cukup panjang, maka biaya tukang
bangunan yang mengerjakan pun ikut membumbung.
Bila ukuran batu bata maksimal panjang – lebar – tebalnya sekitar 22cm – 11
cm – 7 cm, maka batako bisa berukuran maksimal panjang – lebar – tebalnya sekitar
30 cm – 18 cm – 10 cm. Oleh karena itu, jelas Endro lagi, ”Batako cocok digunakan
bagi target pembangunan rumah untuk kebutuhan masal, misalnya rumah sederhana.”
Sayangnya, rumah berdinding batako memang berisiko lebih mudah rapuh dan
pecah atau merontok. Karena tidak dibakar, pori-pori batako terbuka lebar. Sehingga
juga lebih gampang menyerap air dan membuat tembok lembap. Dinding pun
kemudian mudah retak. Penggunaan dinding batako karenanya kurang dianjurkan
untuk rumah minimalis modern.
Batako semen mirip dengan batako biasa. Terbuat dari campuran pasir dan
semen yang kemudian di-press. Ukurannya pun lebih beragam dibandingkan dengan
batako konvensional. Jenis batako semen dianggap sedikit lebih kuat dari batako
biasa.
Batako semen sudah kedap air sehingga mampu mencegah air merembes.
Pemasangannya pun praktis dan cepat. Meski begitu, pada dinding batako semen juga
masih berisiko terjadi retak rambut.
Dinding Bata Ringan
Bata ringan memiliki karakteristik yang lebih modern dibandingkan bata merah
biasa. Dimensinya yang lebih besar membuatnya ideal untuk membangun rumah
secara lebih cepat dan memenuhi efisiensi waktu serta biaya.
Banyak dikenal sebagai bata hebel atau celcon, bata ringan umumnya
berukuran 60 cm x 20 cm, ketebalan 8 – 10 cm. Bata ini cukup ringan, halus, dan
memiliki permukaan rata yang cukup baik.
Bata ringan memenuhi syarat kedap air sehingga aman untuk mencegah lembap
bagi ruangan dalam rumah. Selain itu, meski harganya lebih mahal dari bata biasa,
bata ringan lebih kedap suara dan terbilang tahan api.
Dinding Beton
Sesuai namanya, dinding beton terbuat dari beton cor. Dinding beton memiliki
berat antara 250 kg – 300 kg/m2. Sekarang ini beton cor lebih banyak digunakan untuk
dinding pagar, pabrik, atau perkantoran.
Karena sifatnya yang kokoh dan berat, dinding beton tidak terlalu sering
dijumpai sebagai dinding penyekat ruangan. Dinding beton cor banyak digunakan di
tempat yang fungsi strukturnya dominan, seperti dinding lift, tangga gedung, atau
dinding laboratorium.
“Dinding beton yang besar, berat, kokoh, dan cenderung lebih mahal ini
memang kurang serasi sebagai dinding rumah minimalis. Dinding beton lebih cocok
digunakan sebagai penyangga bangunan. Contohnya adalah digunakan sebagai
dinding ruang bawah tanah atau basement,” jelas Endro.
Panel beton mulai dikenal pada awal tahun 90-an. Saat itu dikenal luas salah
satunya brand Arcon. Sehingga sampai kini, panel beton jenis ini sering disebut
sebagai panel arcon. Panel ini dimensinya cukup besar, sekitar 5 x 40 x 240 cm.
Panel beton ini kemudian menjadi lebih fleksibel karena tidak seberat beton
cor. Panel beton yang relatif lebih ringan ini banyak digunakan untuk ruko,
perumahan, pabrik, pagar, atau bangunan lain. Panel beton dirancang kuat, tidak
mudah terbakar, tidak mudah lapuk, dan permukaannya halus serta rapi.
Proses pengerjaan pun bisa lebih cepat dibandingkan menggunakan batu bata
atau batako. Hanya saja pengerjaannya juga memerlukan keahlian khusus yang harus
dipelajari selama beberapa waktu.
Dinding Kaca
Material kaca merupakan salah satu pilihan ideal untuk dinding rumah
minimalis. Ini karena rancangan dinding kaca bisa sangat fleksibel untuk memberi
kesan modern dan minimalis. Sifat lain yang menguntungkan, kaca tembus pandang
sehingga memberi kesan luas, terang, dan mampu memberi pencahayaan alami pada
ruangan.
“Panel kaca, meski dari kaca yang paling tebal pun, tidak makan tempat. Cocok
untuk menghemat space atau untuk ruangan yang areanya terbatas. Ditambah lagi
panel kaca mudah perawatanya, kedap air serta kedap suara,” lanjut Endro.
Panel kaca yang akan dijadikan dinding penyekat ruangan biasanya diperlukan
jenis kaca yang kuat, cukup tebal, dan sudah di-tempered atau diberi lapisan penguat.
Lapisan ini diperlukan agar bila kaca pecah, pecahannya tetap halus, tidak buyar
berkeping-keping ke segala arah dan bisa melukai penghuni rumah.
Dinding Kayu
Dinding kayu banyak digunakan di rumah-rumah tradisional. Masyarakat
tradisonal di masa lalu menggunakan kayu sebagai dinding karena sifatnya yang kuat
tetapi tetap berpori. Penghuni rumah tetap terlindung tetapi angin leluasa keluar
masuk memberi rasa sejuk. Kini kadangkala dinding kayu ditemui pada rumah
modern dengan nilai artistik yang tinggi. Rumah dengan dinding kayu memang
memberi kesan alami, sejuk, dan menyatu dengan alam.
Kini dinding kayu tersedia dalam berbagai bentuk panel kayu. Kebutuhan
untuk tampil artistik dengan kayu sangat mudah dipenuhi. Pembangunan rumah kayu
dengan sistem bongkar pasang pun semakin lazim ditemui.
“Hanya saja perlu disiasati agar dinding kayu tidak mudah menyusut atau
melengkung-lengkung. Sehingga bisa menganggu struktur rumah. Pemilihan kayu
untuk dinding rumah harus dipastikan dari kayu yang bagus, seperti kayu jati atau
ulin. Setelah terbangun, perawatannya juga harus diperhatikan,” jelas Endro.
Di sisi lain, rumah berdinding kayu juga tak mudah pembangunannya. Perlu
keahlian khusus dari segi rancangannya, arsiteknya, dan ahli bangunannya. Perlu
dipertimbangkan juga risiko dinding kayu yang lebih mudah terbakar, rawan kondisi
alam yang lembap, rawan jamur, dan rayap.
Core
Core atau ini bangunan menurut Schueller ( 1989)adalah suatu tempat untuk
meletakan trasportasi vertikal dan distrubusikan energi ( seperti lift, tangga, wc dan
shaft mekanis ). Core adalah tempat untuk memuat sistem!sistem transportasi
mekanis dan vertikal serta menambah kekakuan bangunan.
Jadi kesimpulannya bahwa ini bangunnan (core) suatu tempat unutk meletakan
sistem trasportasi vertikal dan mekanis dengan bentuk yang di sesuaikan dengan
fungsi bangunan serta unutk menambah kekuatan bangunan diperlukan sistem struktur
dinding geser sebagai penyalur gaya lateral ( seperti tiupan angina tau gempa bumi)
pada inti.
Macam-Macam Bentuk Core
Suatu bentuk dan ukuran inti bangunan tidak ada batasannya tetapi inti bangunan
(core ) mempunyai beberapa cirri khas yaitu : (Schueller, 1989)
Adapula inti bangunan yang terletak di sisi bangunan contohnya adalah Hotel
Atlet Century, Hotel Horizon dan Wisma Metropolitan di Jakarta.
Sedangkan untuk inti bangunan yang berada di bangian tengah bangunan
biasanya di gunakan untuk fungsi perkantoran. Contohnya adalah Wisma Indocement
di Jakarta, Connaught Center (Jardine House) di Hongkong, Rockefeller Center dan
Chase Manhattan Bank di New York Amerika Serikat.
Selain itu, Inti yang terletak di tengah bangunan memanjang memiliki banyak
pola. Contohnya adalah Kantor Depdiknas (Departement Pendidikan Nasional ) di
Jakarta dan Gedung Phoenix- Rheinrohr di Dusseldorf Jerman
Bangunan dengan bentuk ini banyak digunakan untuk fungsi hotel, apartement
dan perkantoran . Salah satu contohnya adalah Gedung Patra Jasa di Jakarta.
Gaya lateral dan gaya geser yang bekerja pada struktur konstruksi gedung
seperti gaya-gaya yang disebabkan oleh beban angin ataupun beban gempa, memiliki
kekuatan yang besar dengan arah yang tidak dapat diprediksi.
Karakteristik perancangan dinding geser yang efektif harus memenuhi kriteria sebagai
berikut:
Bentuk profil struktur pelat baja yang tipis dan lebih ramping dibandingkan
material beton merupakan salah satu keunggulan yang menjadi alasan mengapa
memilih struktur baja sebagai material dinding geser. Namun, perkembangan shear
wall dengan menggunakan pelat baja itu hanya di luar negeri saja, di Indonesia masih
sangat sedikit yang mengaplikasikan struktur pelat baja unttuk sistem shear wall
seperti ini.
Pada prakteknya dinding geser dapat diklasifikasikan kedalam tiga jenis yang
banyak digunakan, yaitu:
Free standing shear wall merupakan jenis dinding geser tanpa dilengkapi
lubang-lubang sehingga membawa pengaruh penting terhadap kekakuan dan kekuatan
dari struktur gedung yang bersangkutan. Terdapat dua jenis dinding geser kantilever,
yaitu:
Dinding geser kantilever daktail;
Dinding geser katilever dengan daktilitas terbatas.
Demikianlah penjelasan mengenai apa itu shear wall atau dinding geser. Fungsi
utamanya sebagai penahan gaya lateral pada sebuah bangunan membuat struktur
bangunan yang satu ini harus diperhatikan saat pemasangannya. Termasuk ketika
memilih jenis shear wall yang mana yang paling tepat. Semoga bermanfaat.
Bagi kita yang tinggal di negara tropis, mungkin masih awam dengan istilah
daylight savings time. Sistem pengaturan jam ini lebih banyak digunakan di negara-
negara yang memiliki empat musim seperti di benua Amerika dan Eropa. Jadi, negara
seperti Indonesia belum pernah menerapkan daylight savings time.
Pengertian kolom
Jenis kolom sendiri sangat beragam, dilihat dari bentuk, struktur dan susunan
bangunan. Itu sebabnya, sangat penting untuk memahami jenis kolom, agar Anda
tidak salah pilih.
Jenis kolom ini terbagi atas tiga kategori (Istimawan dipohusodo, 1994), yakni :
Kolom bundar dengan bentuk spiral. Tulangan spiral ini akan dililitkan keliling
membentuk heliks sepanjang kolom.
Fungsi jenis ini untuk memberi kemampuan kolom dalam menyerap deformasi
cukup besar, untuk mencegah adanya keruntuhan bangunan sebelum proses
redistribusi momen dan tegangan terwujud.
- Kolom Komposit
Kolom ini merupakan gabungan dari beton dan profil baja yang menjadi
pengganti tulangan atau menjadi komponen struktur tekan yang diperkuat di arah
memanjang dengan gelagar baja profil, dengan atau tanpa adannya batang tulangan
pokok memanjang.
- Kolom Utama
Kolom Utama adalah kolom dengan fungsi utamanya menahan beban utama
tepat dibagian atasnya. Jika ingin diterapkan pada hunian atau tempat tinggal,
biasanya akan berjarak sekitar 3.5 m, supaya dimensi balok dalam menompang lantai
tak begitu besar.
Jika jarak dari kolom lebih dari 3.5 meter, struktur bangunan harus dihitung
dengan tepat.
Untuk penggunaan kolom utama di bangunan rumah lantai 2, akan
menggunakan ukuran 20/ 20, dengan tulangan pokok berukuran 8 d 12 mm, dan begel
d 8-1 0cm.
- Kolom Praktis
Kolom praktis merupakan kolom dengan fungsi yang menolong kolom utama
dan juga sebagai pengikat dinding agar dinding stabil, jarak kolom maksimum 3,5
meter, atau pada pertemuan pasangan bata, (sudut- sudut). Dimensi kolom praktis 15/
15 dengan tulangan beton 4 d 10 begel d 8- 20.
- Kolom Baja
Kolom baja sendiri digunakan dalam konstruksi struktur baja ringan. Struktur
baja memang lebih fleksibel, namun tetap memiliki karakteristik kuat dan awet jika
dibandingkan dengan material lainnya. Kolom T menjadi yang paling sering
diterapkan dalam struktur baja.
- Kolom Kayu
Kolom kayu juga menjadi yang sering digunakan sebelum banyak orang
mengenal kolom dari beton. Pasalnya material ini sangat mudah diperoleh, namun
Anda harus terlaten dalam perawatannya jika tidak ingin cepat rusak.
- Kolom Balok
Kolom jenis balok merupakan bahan campuran dari balok beton semen atau
balok ACC. Memiliki berat struktur yang jauh lebih ringan dari kolom beton.
- Kolom Bata
Kolom bata adalah salah satu bahan struktur penahan beban yang paling sering
digunakan. Berfungsi sebagai penopang stabilitas struktur susunan bata dan
tampilannya yang alami, mampu membuat outdoor rumah.
- Kolom Batu
Sesuai namanya, kolom ini terbuat dari jenis batuan. Sama seperti bahan bata,
kolom ini kerap digunakan karena unsur batu alam yang indah.
Jenis ini adalah bagian dari campuran baja. Digunakan untuk menaikkan daya
tarik, karena beton kuat dalam hal kompresi akan tetapi tidak dalam hal tarikan.
- Kolom Melingkar
Kolom jenis ini dipakai untuk tiang pancang dan elevasi bangunan dengan
tetap mengutamakan estetika.
Selain digunakan untuk tulangan dan ketahanan lentur yang lebih tinggi dari
jenis persegi, kolom melingkar juga dapat digunakan untuk menyangga jembatan
karena terbukti bisa menahan defleksi.
- Kolom Persegi
Kolom persegi begitu umum dipakai dalam konstruksi bangunan yang berat.
Selain biaya yang lebih terjangkau, pengecoran kolom jenis ini lebih mudah karena
dapat dengan mudah ditutup.
- Kolom T
Bentuk T untuk konstruksi diterapkan sesuai desain struktur yang digunakan.
Biasanya digunakan dalam konstruksi jembatan.
- Kolom L
Kolom jelas harus diletakkan terus-menerus dari bagian bawah hingga lantai
atas, yang artinya letak kolom portal tak boleh bergeser di tiap lantai. Tujuannya
adalah agar tidak menghilangkan sifat kekakuan dalam struktur rangka portalnya.
Hindari posisi kolom yang tidak sama ditiap lapis lantai. Akan tetapi, ukuran
kolom yang semakin kecil ke atas boleh dilakukan , sesuai dengan beban bangunan
yang dibuat.
Pada umumnya, material struktur dalam kolom terbuat dari bahan besi dan
beton. Dua bahan ini adalah gabungan untuk tujuan tahan tarikan dan tekanan. Besi
merupakan material yang kuat dalam hal tarikan, sementara beton merupakan material
tahan tekanan.
Gabungan dua material pada struktur beton menjadikan kolom atau bagian
struktural yakni sloof dan balok dapat menahan gaya tekan dan gaya tarik.
Sementara dari sisi fungsinya, material pembentuk beton yakni semen dan air
menjadi perekat yang dengan agregat halus yang menjadikan adanya mortar yang
berguna untuk mengikat agregat kasar dari satu kesatuan bahan.
Agregrat kasar sendiri menjadi pengisi untuk menambah kekuatan dan
memperkecil adanya penyusutan, sementara mortar akan menutup semua permukaan
agregat kasar karena setelah mengeras, bahan akan memadat.
Jika dilihat dari fungsinya maka balok adalah bagian dari struktural sebuah
bangunan yang kaku dan dirancang untuk menanggung dan mentransfer beban menuju
elemen-elemen kolom penopang yang memiliki fungsi sebagai rangka penguat
horizontal bangunan akan beban-beban.
Jenis-Jenis Balok
1. Balok sederhana
3. Balok teritisan
Balok teristisan adalah balok sederhana yang memanjang melewati salah satu
kolom tumpuannya.
5. Bentangan tersuspensi
Bentangan tersuspensi adalah balok sederhana yang ditopang oleh teristisan
dari dua bentang dengan konstruksi sambungan pin pada momen nol.
Balok Menerus memanjang secara menerus melewati lebih dari dua kolom
tumpuan untuk menghasilkan kekakuan yang lebih besar dan momen yang lebih kecil
dari serangkaian balok tidak menerus dengan panjang dan beban yang sama.
Plat lantai adalah lantai yang tidak langsung terletak di atas tanah. Dengan kata
lain, plat lantai merupakan tingkat pembatas antara lantai bawah dengan lantai di
atasnya. Dalam pembuatannya, plat lantai disokong oleh balok-balok yang bertumpu
pada kolom-kolom bangunan.
Dari penjelasan di atas, kita telah mengetahui bahwa fungsi utama dari pelat lantai
adalah sebagai pemisah antara lantai pertama dengan lantai kedua, ketiga, dan
seterusnya. Tidak hanya itu, plat lantai juga memiliki fungsi lain yakni:
Dengan fungsinya yang cukup fundamental pada bangunan, plat lantai harus
direncanakan dengan kaku, rata, lurus, waterpass (ketinggiannya sama dan tidak boleh
miring).
Sebagai tempat berpijak di lantai atas, jenis plat lantai dibedakan berdasarkan
material pembuatnya. Secara umum ada 3 jenis plat lantai yaitu:
Aturan tebal plat tersebut harus diisi dengan tulangan baja lunak atau baja sedang
yang ditumpuk silang dengan diameter 8mm.
Perlu diperhatikan, apabila Anda menggunakan plat lantai beton, pastikan tulangan
baja terbungkus beton dengan ketebalan minimal 1 cm. Sementara, untuk jarak ideal
antar tulangan beton sekitar 2 kali tebal plat yang digunakan.
Sesuai namanya, jenis plat lantai ini terbuat dari kayu yang dirangkai dan
disatukan dengan kuat hingga jadi bidang injak yang luas. Biasanya, papan kayu yang
digunakan berukuran 2-3 cm dengan lebar 20-30 cm. Sebagai penopang, plat lantai
kayu menggunakan balok berukuran 8/10, 8/12,10/14 dengan jarak 60-80 cm.
Plat lantai kayu sering dipilih jadi alternatif karena harganya yang relatif murah,
mudah dikerjakan, dan bisa menghemat ukuran pondasi. Namun, plat lantai kayu
hanya cocok digunakan pada struktur konstruksi sederhana dan ringan. Selain itu,
bahannya mudah terbakar, tidak tahan air, tidak bisa dipasang keramik, dan bukan
peredam yang baik.
Dikenal juga dengan nama plat lantai yumen, jenis ini terbuat dari potongan kayu
berukuran 80x90 cm yang dicampur dengan semen. Untuk membangunnya, pertama
pasang kayu bengkirai ukuran 5/7 dengan jarak 40 cm. Setelah itu pasang ring balk di
atasnya lalu cor dengan beton. Lembaran kayu semen yang telah jadi kemudian
disusun rapat di atas beton dan dipasang baut agar lebih kuat. Di sisi lain, jenis plat
satu ini ternyata masih baru dan belum banyak digunakan.
1. Keunggulan
2. Kekurangan
Pemasangannya butuh biaya lebih besar dibanding jenis plat lantai kayu dan
butuh alat berat
Sulit diperbaiki jika terdapat kerusakan dan walaupun ditambal hasilnya tidak
akan semulus sedia kala
Mudah lembab dan berlumut jika plat lantai beton dibuat tidak rata dan
berlubang
Syarat Pasang Plat Lantai
Pemasangan plat lantai terutama jenis beton tidak boleh sekadar memasukan
material semen dan beton. Ada beberapa syarat yang harus Anda penuhi agar hasil
konstruksi kuat dan tidak mudah roboh. Berikut penjabarannya:
Hal utama yang harus dilakukan sebelum menambah lantai atas rumah adalah
mengecek bingkai bangunan. Jika rumah Anda mayoritas menggunakan kayu, maka
tidak mungkin memilih plat lantai beton karena struktur bangunan tidak akan kuat
untuk menopang lantai tambahan. Namun, rumah dengan bingkai bangunan beton
masih bisa menggunakan plat lantai kayu.
Ukur dengan pasti panjang bentang antar balok. Makin panjang jaraknya, maka
pelat lantai yang digunakan akan semakin tebal.
Sangat penting untuk menentukan ruangan apa saja yang akan dibangun pada
lantai atas. Jika Anda hanya ingin menambah kamar, menggunakan plat lantai kayu
sudah cukup. Tapi jenis plat kayu tidak bisa digunakan jika ruangan yang akan
dibangun adalah kamar mandi karena kayu tidak akan tahan dengan air.
Selain ketebalan, jangan lupa pastikan panjang lembaran plat lantai yang akan
digunakan sesuai. Langkah ini sangat penting apalagi jika proses pengerjaan
dilakukan dengan metode fabrikasi (pengerjaan dari bahan setengah jadi). Jika salah
ukur, pengerjaan plat lantai bisa tertunda dan Anda akan rugi besar.
Distribusi material plat lantai beton membutuhkan kendaraan besar. Hal ini tentu
akan sulit jika akses jalan ke rumah Anda terlalu kecil dan sulit dijangkau. Jadi
pastikan dulu bahan plat lantai bisa dibawa dengan selamat sampai alamat Anda.
Penyebab Plat Lantai Rusak
Setiap konstruksi bangunan dapat rusak tidak terkecuali plat lantai. Meski terbuat
dari beton sekalipun, beberapa hal berikut dapat menjadi penyebab plat lantai rusak
dan keropos antara lain:
Air dan rayap. Untuk plat lantai kayu air hujan, lembab, dan rayap dapat
membuat konstruksinya rapuh dan akhirnya rusak. Untuk rayap Anda bisa
mengatasinya dengan obat anti rayap atau memilih kayu tahan rayap.
Penggunaan material pasir, semen, split (gradasi agregat kasar) atau kerikil
berkualitas rendah.
Perbandingan komposisi material tidak tepat. Perhitungan yang salah bisa
membuat campuran plat beton terlalu encer sehingga hasil air semen terpisah
dan keluar dari lubang kecil cetakan plat lantai
Pengadukan adonan semen tidak rata. Akibatnya, material campuran plat beton
kurang menyatu
Proses pengecoran kurang tepat seperti tidak dilakukan pemadatan atau
vibrator beton digunakan terlalu lama
Posisi pemasangan tulangan beton kurang tepat dan membuat selimut beton
terlalu tipis
Penggunaan bekisting (konstruksi pembantu cetakan beton) yang tidak
dibersihkan sebelumnya. Jika masih ada sisa beton kering dari pekerjaan
sebelumnya dapat membuat hasil plat lantai beton kurang bagus.
Bagaimana jika plat lantai terlanjur rusak dan keropos? Jangan panik, berikut
beberapa hal yang bisa Anda lakukan untuk mengatasi masalah tersebut:
Jika tulangan plat beton mulai keropos, korosi, dan terekspos gunakan
metode chipping dan concreting untuk memperbaikinya dengan mengikuti tahap-
tahap berikut:
Penambalan
Cara penambalan bisa dilakukan jika kondisi kerusakan plat lantai belum parah.
Adapun langkah yang bisa Anda ikuti untuk memperbaikinya antara lain:
Gunakan Injeksi
Dengan metode ini, kerusakan plat lantai beton diatasi dengan memasukkan bahan
cair lewat alat injeksi bertekanan tinggi ke dalam celah yang sulit dijangkau. Cara ini
sangat cocok jika Anda ingin memperbaiki plat beton yang telah rusak, keropos, atau
berkarat namun berada di area yang sempit.
Bahan cair yang digunakan sendiri biasanya berupa material grouting seperti semen,
epoxy, atau bahan berkualitas lainnya. Untuk melakukan proses injeksi, inilah tahapan
yang harus dilalui:
Pengertian Lantai
Pengertian lantai adalah bagian bangunan berupa suatu luasan yang dibatasi
dinding-dinding sebagai tempat dilakukannya aktivitas sesuai dengan fungsi
bangunan. Definisi lantai atau ubin juga bisa berarti sebuah bagian ruang
yang membentuk permukaan dengan penutup yang lebih rendah serta tempat
seseorang berjalan.
Material pembuat ubin gampang diaplikasikan dan bisa dipasang dengan cepat.
Memiliki kekuatan yang mampu mendukung beban yang bekerja di atasnya.
Tumpuan pada balok atau dinding wajib dapat menyalurkan beban sekaligus
memperkaku struktur.
Mempunyai berat yang ideal untuk meredam suara dan mencegah getaran.
Memiliki daya tahan dan tingkat keawetan yang cukup tinggi.
Perawatan terhadap ubin mudah dikerjakan serta tidak membutuhkan
perawatan yang merepotkan.
Memiliki porositas yang berukuran cukup untuk menjadi pertukaran suhu dan
kelembaban
Jenis-jenis Lantai
Lantai mempunyai karakteristik yang beragam. Jenis-jenis ubin ini juga
disesuaikan dengan bahan dan material yang digunakan. Apa saja jenis-jenis lantai?
Yuk simak penjelasannya di sini:
1. Lantai Plester
Lantai plester terbuat dari campuran semen portland dan pasir. Jenis ini
termasuk yang paling sederhana dan mudah hanya dengan memplester dinding dan
diaci hingga halus. Warna yang ditimbulkan pun sama dengan warna semen atau pasir
tetapi cenderung lebih gelap. Meski pembuatannya mudah dan perawatannya
murah, tetapi ubin jenis plester punya kelemahan yaitu ketika terjadi retak tidak dapat
diganti dengan material melainkan harus ditambal.
2. Lantai Keramik
Keramik merupakan salah satu jenis ubin yang banyak digunakan masyarakat.
Keunggulan lantai keramik yaitu fleksibilitasnya yang tinggi dan dapat diaplikasikan
pada hampir seluruh bagian rumah.
Selain kuat, lantai rumah dari bahan keramik juga tidak membutuhkan
pemolesan dan mudah dalam perawatannya.
3. Lantai Marmer
Marmer adalah batuan alami yang terbentuk dari metamorfosa batu gamping.
Jenis marmer banyak disukai karena tampak berkelas dan mewah. Harga marmer lebih
mahal daripada keramik karena tekstur dan pola yang tidak teratur serta persediaan
alam yang terbatas.
Material marmer memiliki kesan dingin dan kuat. Kelemahan marmer adalah
memiliki pori-pori relatif besar sehingga membutuhkan perawatan ekstra. Hal ini
karena marmer mudah menyerap cairan dan layaknya karpet, meninggalkan noda jika
tidak cepat dibersihkan.
4. Lantai Granit
Jenis selanjutnya yaitu granit. Lantai granit adalah salah satu tipe termahal
yang dijual di pasaran. Ubin granit memiliki beragam pola, desain, dan warna yang
mampu membuat ruangan mana pun tampak mewah dan elegan.
5. Lantai Kayu
Lantai kayu sedang populer saat ini. Terutama jika Pins ingin menerapkan tema
rustic di rumah. Ubin Kayu terdiri dari beberapa jenis dan penggunaan antara lain
Parket Kayu, Flooring kayu, Decking Kayu, Laminate Flooring, dan Vinyl.
Material kayu memiliki kesan hangat dan alami. Untuk harganya sendiri
bervariasi tergantung jenis dan cara pemasangannya. Selain itu, material ini juga
sering digunakan untuk lantai teras yang indah.
Bagian ini terdapat di dalam ruangan berupa permukaan interior yang menutupi
lantai struktur atap di atas. Langit-langit memiliki beragam desain yang selain menjadi
batas juga bisa mempercantik ruangan.
Dalam sebuah rumah, langit-langit menjadi salah satu elemen yang cukup penting.
Ada beberapa fungsi langit-langit pada sebuah ruangan, berikut ini di antaranya:
Tak hanya sebagai penutup atap bagian dalam rumah, pemilihan jenis langit-
langit dapat memperindah suasana interior rumah. Saat ini ada berbagai jenis langit-
langit rumah yang dapat dipilih. Berikut ini di antaranya:
Eternit
Plafon eternit dibuat menggunakan campuran bahan dasar semen dan bahan
kain perca. Kelebihan langit-langit ini tahan terhadap api, tidak mudah lapuk
meskipun terkena tetesan air, serta dapat memberikan kesan dingin pada ruangan di
bawahnya.
Jenis plafon selanjutnya yaitu plafon triplek. Umumnya, plafon triplek dijual
dalam bentuk lembaran dengan berbagai macam ketebalan.
Model plafon triplek ini dapat diinstalasi menggunakan rangka kayu. Bobotnya
yang ringan memudahkan dalam proses pemasangan.
Sementara itu, kekurangan dari plafon rumah triplek ini tidak tahan terhadap
api dan mudah mengalami kerusakan jika sering terkena air.
Glass Fiber Reinforced Cement Board (GRC)
Bahan Glass Fiber Reinforced Cement Board (GRC) tengah populer digunakan
karena selain harganya cukup ekonomis, material ini pun tahan terhadap api maupun
air.
Tak hanya itu, GRC juga cenderung lebih kuat daripada plafon rumah triplek.
Untuk pemasangannya, plafon rumah GRC dapat diaplikasikan pada rangka besi
maupun kayu.
Adapun kekurangan plafon rumah GRC ada pada proses instalasinya yang
tergolong rumit sehingga memerlukan jasa tukang yang ahli agar hasilnya rapi.
Plafon PVC juga mempunyai tampilan yang stylish yang tersedia dalam
berbagai macam warna untuk disesuaikan dengan konsep interior rumah.
Namun, sayangnya harga langit-langit rumah PVC masih tergolong mahal dan
tidak bisa dicat secara manual sehingga Pins harus memasang langit-langit baru jika
ingin mengganti warna.
Metal
Jenis langit-langit metal memang belum populer dan jarang digunakan karena
harga jualnya yang sangat mahal. Terdiri dari berbagai macam motif yang bisa
disesuaikan dengan selera dan konsep interior rumah yang diusung.
Akustik
Jenis plafon terakhir adalah akustik. Biasanya, jenis langit-langit akustik
banyak dijumpai pada ruangan rapat, aula, hingga gedung pertunjukan. Fungsi utama
plafon ini memang dapat meredam suara secara maksimal.
Dalam ilmu konstruksi, dinding adalah suatu struktur padat yang membatasi
dan melindungi suatu area. Juga termasuk kedalam bagian interior yang penting untuk
diperhatikan.
Sementara itu, dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), dinding adalah
penutup sisi samping (penyekat) ruang, rumah, bilik, dan sebagainya (dibuat)
dari papan, anyaman bambu, tembok, dan sebagainya.
Fungsi Dinding
Dinding merupakan elemen penting di dalam ruangan karena memiliki banyak fungsi.
Berikut ini fungsi dinding dalam sebuah ruangan:
Pembatas antar ruang bagian dalam, luar, samping, depan, dan belakang.
Pemberi privasi dan dalam skala, warna, tekstur.
Pembentuk daerah fungsi (zoning) dalam bangunan. Ruang tidur, kamar mandi,
dan ruang tamu dipisahkan melalui dinding.
Pelindung dari pengaruh di lingkungan luar seperti sinar matahari, isolasi
terhadap suhu, air hujan dan kelembaban, hembusan angin, dan gangguan dari
luar lainnya.
Penambah keindahan pada bangunan.
Pada struktur bangunan tertentu dinding berfungsi sebagai pemikul beban
(shear wall).
Peredam terhadap bunyi, baik dari dalam maupun dari luar
Penahan radiasi sinar atau zat-zat tertentu seperti pada ruang radiologi, ruang
operasi, laboratorium, dan lain-lain.
Pengertian Kusen Pintu dan Jendela
I. Pintu
Pintu merupakan media konstruksi sebagai akses jalan keluar masuknya orang
atau barang. Dari kamar yang satu ke kamar yang lain disebut sebagai pintu dalam,
dan keluar masuknya orang atau barang dari ruang dalam ke ruang luar disebut
sebagai pintu luar.
II. Jendela
Jendela merupakan sebuah konstruksi bukaan pada dinding yang berguna ntuk
memasukkan cahaya matahari ke dalam ruangan dan membantu sirkulasi udara di
dalam ruang, sehingga ruangan tersebut menjadi nyaman.
Perbedaannya dengan jendela biasa, jendela atas berguna untuk memasukkan cahaya
matahari dan membantu pertukaran udara luar dan dalam ruang, terutama pada ruang-
ruang kecil yang tidak berjendela.
IV. Lubang angin atau ventilasi
Tinggi ambang atas jendela, dibuat sama dengan tinggi ambang atas pintu
agar tampak serasi. Tinggi ambang bawah dari kusen jendela disesuaikan
fungsi ruang.
Untuk ruang tidur : 0,80 m s/d 1,20 m dari lantai.
Untuk ruang tamu / keluarga : 0,20 m s/d 0,40 m agar ruangan
memperoleh penerangan sebanyak-banyaknya.
VIII. Bagian-bagian Kusen
Fungsi AC
3. Membersihkan Udara
Mesin AC dilengkapi dengan filter untuk menyaring debu dan kotoran yang
terdapat di dalam udara sehingga menjadi bersih dan sehat. Oleh karena itu, filter AC
harus dibersihkan secara rutin untuk membuang kotoran yang tersaring sehingga udara
bisa terjaga kesejukan dan kebersihannya.
Komponen AC
Untuk dapat menjalankan fungsinya, AC didesain secara khusus dan terdiri dari
beberapa komponen yang secara umum dapat dikelompokkan dalam empat bagian,
yaitu komponen utama, komponen pendukung, kelistrikan, dan refrigeran.
1. Komponen Utama
Komponen utama dalam sebuah AC adalah komponen yang berfungsi untuk
mengatur suhu udara, terdiri dari kondensator, kompresor, evaporator, dan pipa
kapiler. Berikut ini penjelasan mengenai pengertian dan fungsi keempat komponen
utama tersebut.
a. Kondensator
b. Kompresor
c. Evaporator
d. Pipa Kapiler
2. Komponen Pendukung
Selain komponen utama yang berfungsi mendinginkan udara, AC juga dilengkapi
komponen-komponen lain untuk mendukung kerja AC. Berikut ini jenis komponen
pendukung AC dan fungsinya.
3. Komponen Kelistrikan
Karena AC bekerja menggunakan tenaga listrik, maka dibutuhkan pula komponen
kelistrikan yang memiliki berbagai fungsi sebagai berikut.
Termostat: mengatur suhu ruangan secara otomatis agar sesuai dengan perintah
pada remote
Kapasitor: menyimpan daya listrik sementara agar ketika dinyalakan, AC sudah
memiliki energi untuk menghidupkan mesin.
Overload: memutuskan aliran listrik pada kompresor jika kerja kompresor
terganggu, mati, kekurangan oli, atau kekurangan refrigeran.
Motor listrik: mengubah energi listrik menjadi energi mekanik pada kipas AC.
4. Refrigeran
Refrigeran adalah zat yang mengalir dalam sistem AC dan berfungsi sebagai
pendingin. Saat AC bekerja, refrigeran berubah wujud secara terus menerus antara
cair dan gas untuk menghasilkan udara dingin.
Cara Kerja AC
Sebuah AC terdiri dari dua kumparan yang saling terhubung, yaitu kumparan
evaporator yang diletakkan di dalam ruangan dan kumparan kondensator yang
ditempatkan di luar ruangan. Kumparan tersebut berisi refrigeran yang mengalir
secara terus-menerus.
Jenis Jenis AC
3. Jenis AC Central
Hotel, gedung bertingkat, dan mal biasanya menggunakan AC
berjenis central karena memiliki kapasitas yang sangat besar. Cara kerja AC jenis ini
adalah udara didinginkan di cooling plant yang terletak di luar ruangan, kemudian
dialirkan ke dalam gedung.
6. Jenis AC Portable
Jenis AC portable berukuran kecil sehingga mudah dibawa dan harganya
sangat ekonomis sehingga banyak dipakai para mahasiswa yang menyewa kamar
indekos. Pada AC portable, bagian kompresor dan evaporator menjadi satu dan udara
panas dari kompresor dibuang melalui pipa.
7. Jenis AC Window
Seperti AC portable, bagian kompresor dan evaporator pada AC window juga
menyatu. Untuk memasang AC window, dinding harus dilubangi sesuai ukuran AC
dan AC diletakkan di dalamnya menggunakan bracket dengan posisi bagian
evaporator menghadap ke dalam ruangan.
Saklar Listrik
Banyak sekali orang yang mengira saklar listrik sama dengan stop kontak.
Pasalnya, kedua benda listrik ini berbeda. Keduanya memang mirip yaitu untuk
mengalirkan listrik, namun bentuk bahkan kegunaan saklar dan stop kontak berbeda.
Saklar tidak memiliki lubah untuk dicolokkan suatu ujung kabel. Saklar
berbentuk seperti tombol pencet on dan off. Seperti yang Anda temukan untuk
menyalakan lampu.
Saklar memiliki fungsi sebagai alat penyambung dan pemutus listrik. Berbentuk
seperti tombol karena salah satu sisi dalamnya akan memutus listrik jika dipencet dan
akan menyambungkan aliran listrik ketika bagian lain tombol dipencet. Saklar sangat
umum ditemukan di tembok ruangan dan pemakaian untuk rangkaian lampu. Namun
bukan hanya untuk aliran listrik ke lampu.
Benda listrik ini memiliki manfaat dalam kehidupan sehari-hari seperti
mengurangi resiko tersengat listrik, mengurangi resiko korsleting listrik, dan
memudahkan penghematan listrik. Instalasi saklar lebih dianjurkan daripada stop
kontak karena akan lebih berbahaya untuk mencabut dan mencolokkan kabel ke
sumber listrik.
Saklar memiliki beberapa jenis sesuai bentuknya seperti saklar
seri outbow, saklar engkel, dan saklar colok. Saklar jenis engkel lah yang paling
banyak di pasaran. Untuk kegunaan, semuanya sama yaitu memutus dan
menyambungkan aliran listrik.
Stop Kontak
Jika saklar memiliki tombol pencet, stop kontak tidak memilikinya. Stop
kontak merupakan sebuah terminal listrik dengan fungsi untuk menghubungkan listrik
dari jalur main line (jalur utama) ke perangkat elektronik. Stop kontak akan
menghantarkan listrik ke perangkat elektronik penerima arus listrik sehingga dapat
berfungsi sebagaimana mestinya.
Benda ini memiliki bentuk yang berbeda-beda namun selalu memiliki lubang
untuk dicolokkan ke sumber listrik. Bentuk yang berbeda biasanya ditemukan di beda
negara. Seperti contohnya di Indonesia, stop kontak memiliki 2 lubang kaki.
Sedangkan di banyak negara Eropa, stop kontak memiliki 3 lubang kaki.
Stop kontak dapat dipasang di rumah Anda melalui instalasi. Harus dilakukan
desain diagram kelistrikan dahulu. Agar Anda tahu keperluan titik mana saja yang
harus dipasangkan stop kontak.
Instalasi yang dilakukan juga berbeda-beda tergantung letak pemasangan. Ada
pemasangan grounding bawah, jalur tengah, saklar tunggal, dan lain-lain. Tentunya
Anda harus memanggil orang profesional agar tidak terjadi kesalahan fatal.
Steker Listrik
Sering disebut sehari-hari dengan sebutan “colokan listrik”. Kini Anda bisa
menyebutnya sebagai steker agar lebih spesifik dan jelas. Alat ini memang terlihat
seperti colokan, namun memiliki fungsi sebagai adapter atau penghubung listrik.
Alat ini adalah alat penyambung ujung kabel televisi, radio, lampu,
atau charger agar dapat dicolokkan ke stop kontak. Fungsi utamanya adalah
mengalirkan listrik dari sumber listrik ke elektronik atau alat yang diinginkan.
Terdapat beberapa jenis steker listrik yaitu adapter, bengkok, steker T,
dan arde. Jenis-jenis tersebut dapat Anda sesuaikan dengan kabel elektronik Anda dan
tempat stop kontak. Bentuk dari setiap jenis berbeda-beda sehingga dapat
menyesuaikan kebutuhan.
Seperti pemasangan stop kontak, Anda harus memanggil orang profesional agar tidak
terjadi kesalahan dan mengakibatkan korsleting listrik. Terdapat hal yang harus
diperhatikan sebelum melakukan pemasangan seperti apakah baut-baut pada steker
listrik tersebut kencang, lubang yang sesuai dengan kabel elektronik Anda, dan
kelengkapan baut.