Anda di halaman 1dari 30

Menggambar Konstruksi Dinding Dan Lantai Bangunan

1. Menggambar Konstruksi Lantai dari Keramik / Ubin/ Parket

Pemasangan keramik/ubin/parket tergantung dari bentuk ruangan dantata letak lubang pintunya. Untuk

mendapatkan pemasangan ubin yang baik harus diperhatikan perencanaan secara menyeluruh untuk pasangan

ubin semua ruangan yang berkaitan.

Dibuat demikian untuk mendapatkan kesan bahwa setiap ruangan seolah-olah tidak berdiri sendiri.

Dan kebiasaannya perencanaan pemasangan keramik atau ubin berpedoman pada pintu utama. Dan bila mana

rumah bertingkat maka pemasangannya selain berpedoman pintu utama juga harus memperhatikan arah yang ke

anak tangga, karena akan berkaitan dengan pemasangan lantai atas.

2. Menggambar Konstruksi Dinding Bata / Batako

Materi tentang konstruksi dinding merupakan bagian dari konstruksi bangunan gedung. Pada materi ini akan

belajar tentang pengertian bangunan, fungsi bangunan, jenis-jenis bangunan, bagian pokok dari bangunan, ikatan

batu bata untuk dinding, meliputi ikatan bata, ikatan silang, ikatan tegak, ikatan vlam dan

rollag. Pengetahuandasar mengenai konstruksi dinding akan sangat membantu dalam penggambaran konstruksi

dinding atau bagaimana melaksanakan praktik pembuatan dinding batu bata sesuai dengan aturan yang berlaku.

- Pengertian Bangunan

Yang dimaksud dengan bangunan adalah ilmu pengetahuan yang mempelajari hal-hal yang berhubungan dengan

perencanaan dan pelaksanaan pembuatan maupun perbaikan bangunan. Dalam penyelenggaraan bangunan

diusahakan ekonomis dan memenuhi persyaratan tentang bahan, konstruksi maupun melaksanaannya.
Bangunan yang dimaksud di atas meliputi:

a. Bangunan merupakan hasil karya orang yang mempunyai tujuan tertentu untuk kepentingan perorangan

maupun untuk umum.

b. Bangunan yang bersifat penambahan atau perubahan dan telah ada menjadi sesuatu yang lain/berbeda, tetapi

juga dengan tujuan tertentu dan untuk kepentingan perorangan maupun untuk umum.

Adapun tujuan bangunan tersebut didirikan antara lain: Bangunan rumah tinggal dibuat orang untuk kepentingan

tempat tinggal dalam arti yang luas. Untuk masa sekarang tidak hanya sekedar tempat berlindung atau berteduh

tetapi sebagai tempat pembinaan keluarga. Kantor dibuat untuk pelayanan masyarakat, sedangkan jembatan dan

bendungan dibuat orang untuk tujuan prasarana kemakmuran rakyat. Kesemua hal di atas disebut dengan

bangunan karena tidak dapat dengan mudah dipindahkan mengingat berat kecuali bila dibongkar.

Lemari dibuat orang juga mempunyai tujuan anatara lain untuk menyimpan barang, bangku untuk tempat duduk,

tetapi bendabenda ini mudah dipindahkan ke tempat lain, untuk itu benda-benda disini tidak dapat dikatakan

bangunan. Dalam pembuatannya bagunan tidak cukup hanya satu orang pekerja saja, tetapi kadang-kadang

memerlukan ratusan sampai ribuan pekerja tergantung besar kecilnya bangunan yang dibuat.

- Jenis Bangunan

Jenis bangunan dapat dibedakan menjadi:

a. Bangunan teknik sipil kering, antara lain meliputi: bangunan rumah, gedung-gedung. monumen, pabrik, gereja,

masjid dan sebagainya.

b. Bangunan teknik sipil basah, antara lain meliputi: bendungan, bangunan irigasi, saluran air, dermaga

pelabuhan, turap-turap, jembatan dan sebagainya. Untuk sekarang jenis bangunan dibedakan menjadi 3 bagian

besar yang dikelola oleh Direktorat Jenderal meliputi Bangunan Gedung, Bangunan Air dan Jalan Jembatan.

Jenis bahan yang digunakan dalam bangunan dapat berupa kayu, bata, beton atau baja. Bahkan dewasa ini bahan

bangunan yang digunakan sudah berkembang antara lain dari bahan aluminium atau plastik.

- Fungsi Pokok Pembuatan Bangunan

Fungsi pembuatan bangunan yang terpenting ialah agar setiap bangunan kuat, dan tidak mudah rusak, sehat

untuk ditempati, di samping biayanya relatif murah. Untuk mendapatkan bangunan kuat dan murah tidak perlu

konstruksinya terlalu berlebihan. Bila demikian tidak sesuai dengan tujuan dan merupakan pemborosan.

Konstruksi bangunan harus diperhitungkan secara teliti berdasarkan syarat-syarat bangunan termasuk

perhitungan yang menunjang misalnya mekanika teknik. Keawetan suatu bangunan juga tergantung bahan

bangunan yang digunakan, pelaksanaan dalam pembuatan dan juga perawatannya. Di samping hal tersebut di atas
faktor lain yang berpengaruh dan perlu mendapatkan perhatian adalah air tanah, gempa bumi, angin dan

sebagainya.

- Bagian-bagian Bangunan Gedung

Menurut susunannya pembagian bangunan gedung dibagi menjadi:

a. Bangunan bawah yaitu bagian-bagian yang terletak di bawah muka lantai yang ada dalam tanah.

b. Bagian atas yaitu bagian-bagian yang ada di atasnya seperti tembok, kolom, jendela, ring balok dan rangka atap.

Yang termasuk bangunan bawah ialah konstruksi yang dibuat untuk menahan berat bangunan di atasnya

termasuk berat pondasi itu sendiri. Untuk itu bangunan harus kuat, tidak mudah bergerak kedudukannya dan

stabil. Sedang yang termasuk bangunan atas adalah bagian-bagian yang terletak di atas bangunan bawah, sehingga

seluruh beratnya diteruskan kepada bangunan bawah sampai ke tanah dasar.

- Dinding

Bagian atas pada bangunan antara lain terdiri dari: tembok, pintu/jendela, ring balok , rangka atap. Tembok

merupakan suatu dinding dari bangunan, sedangkan dinding-dinding bangunan dari segi fisika bangunan

mengemban fungsi antara lain:

- Penutup atau pembatas ruang

- Keamanan

- Fungsi Penutup atau Pembatas Ruang

Sebagai penutup atau pembatas ruang dapat kita lihat sehari-hari dalam kehidupan bermasyarakat. Pembatasan

menyangkut segi penglihatan (visual), dan berkat dinding tersebut manusia dapat terlindung dari pandangan

orang lain yang tidak sepantasnya, sehingga kepribadian dan martabat manusia terjamin. Tidak segala hal yang

terjadi didalam keluarga pantas dilihat dan tidak segala hal yang kurang sedap, misalnya jemuran pakaian, tempat

pembuangan sampah layak masuk dalam pandangan mata. Dan lagi dinding dapat sebagai perlindungan terhadap

bunyi atau suara-suara yang mengganggu atau sebaliknya agar suasana dalam ruangan jangan sampai

keluar/kedengaran oleh tetangga yang lain. Disini dinding berfungsi sebagai penutup dan pembatas pendengaran.

- Fungsi Keamanan

Dinding diartikan manusia selaku unsur bangunan demi keamanan. Hal ini mudah dimengerti tetapi harus diingat

bahwa keamanan rumah tidak hanya tergantung dari kekuatan, seolah-olah seperti dinding benteng jaman dahulu
sehingga rumah kita dengan sendirinya aman. Tetapi bagaimanapun juga keadaannya, ternyata dalam masyarakat

dinding-dinding merupakan salah satu unsur keamanan yang wajar untuk dibuat.

- Menggambar Konstruksi Dinding Bata

Batu bata merah disebut juga bata merah. Bata merah dibuat dari tanah liat/tanah lempung diaduk dan dicampur

dengan air, sehingga menjadi suatu campuran yang rata dan kental (pulen), dicetak, dikeringkan kemudian

dibakar.

Di Indonesia mengenai ukuran bata merah belum ada ukuran yang pasti (standar). Walaupun demikian ada

persyaratan yang mutlak.

Batu bata yang dibuat di perusahaan besar yang menggunakan tenaga mesin, terdiri dari macam-macam ukuran

yaitu:

a. Bata utuh

b. panjang bata

c. panjang bata

d. panjang bata dengan lebar utuh

e. lebar bata dengan panjang utuh

Catatan :

Panjang bata = bujur = b, panjangnya 23 - 25 cm

Lebar bata = kepala = k, lebarnya 11 - 12 cm

Tebal bata 5 - 5.5 cm

Sumber: http://www.omasae.com/2012/10/menggambar-konstruksi-dinding-dan.html
MACAM MACAM DINDING
Standard
Dinding adalah salah satu elemen bangunan yang berfungsi memisahkan/ membentuk
ruang. Dilihat dari segi struktur dan konstruksi, dinding ada yang berupa dinding
partisi/ pengisi (tidak menahan beban) dan ada yang berupa dinding struktural
(bearing wall).
Dinding pengisi/ partisi yang sifatnya non struktural harus diperkuat dengan rangka
(untuk kayu) dan kolom praktis-sloof-ringbalk (untuk bata).
Dinding dapat dibuat dari bermacam-macam material atau bahan sesuai dengan
kebutuhannya, contoh-contoh dinding adalah :
1. Dinding beton (struktural dinding geser, pengisi clayding wall/ beton pra cetak)
2. Dinding dari batu buatan : bata dan batako
3. Dinding kayu: kayu log/ batang, papan dan sirap
4. Dinding batu alam/ batu kali

1. DINDING BETON
Penggunaan blok beton sudah dikenal sejak jaman pembangunan piramid-piramid di
Mesir, kuil-kuil tua Yunani dan dinding-dinding bangunan Kerajaan Romawi. Dan
seperti yang kita ketahui, bangunan-bangunan tua yang didirikan dengan blok beton ini
banyak yang masih bertahan dengan kokoh hingga saat ini. Ini menunjukkan salah satu
kelebihan blok beton dibandingkan dengan material bangunan lainnya.

Dahulu blok beton dapat digunakan untuk membuat dinding pengganti bata merah,
namun karena bobot dari blok beton ini lebih berat dari bata merah maka akan
berpengaruh pada besarnya struktur. Seiring dengan majunya teknologi bahan
bangunan, diciptakan bata ringan yang mempunyai kualitas lebih baik di bandingkan
blok beton. Mempertimbangkan untuk menggunakan bata ringan untuk membangun
dinding rumah Anda juga? Bagaimana jika Anda cermati terlebih dahulu kelebihan dan
kekurangan bata ringan di bawah ini.

Kelebihan blok beton:


Bata ringan memiliki sifat yang tahan api. Tidak hanya api, bata ringan juga bersifat
tahan terhadap cuaca ekstrim. Entah itu badai, panas menyengat, angin kencang, hingga
cuaca di bawah nol derajat.
Untuk penggunaan rumah, dinding bata ringan juga bebas lumut, jamur, ngengat, dan
tentunya bebas pengeroposan.
Dinding yang terbuat dari bata ringan juga kedap suara, sehingga cocok untuk Anda
yang memiliki rumah di daerah perkotaan yang cenderung lebih bising.
Dinding beton terbilang berukuran besar, namun membuat bangunan lebih cepat
selesai didirikan. Tanpa terasa bangunan Anda pun sudah setengah jadi.

Namun, bata ringan juga memiliki kekurangan yang juga perlu Anda catat sebagai bahan
pertimbangan. Proses pembuatan bata ringan ini dilakukan secara pabrikasi sehingga
permukaannya lebih halus di bandingkan permukaan pada bata merah biasa. Karena
itu, pada saat aplikasi plester kadang kala adukan tidak dapat menempel sempurna
kadangkala dibutuhkan trik khusus agar aplikasi plester lebih mudah.
Permukaan bata ringan jauh lebih halus dibandingkan bata merah, sehingga untuk
pekerjaan pasangan dan plesteran pada permukaan bata ringan diperlukan produk
yang berkualitas.

2. DINDING BATU BUATAN:


A. DINDING BATA
Dinding bata merah terbuat dari tanah liat/ lempung yang dibakar. Untuk dapat
digunakan sebagai bahan bangunan yang aman maka pengolahannya harus memenuhi
standar peraturan bahan bangunan Indonesia NI-3 dan NI-10 (peraturan bata merah).
Dinding dari pasangan bata dapat dibuat dengan ketebalan 1/2 batu (non struktural)
dan min. 1 batu (struktural).
Dinding pengisi dari pasangan bata 1/ 2 batu harus diperkuat dengan kolom praktis,
sloof/ rollag, dan ringbalk yang berfungsi untuk mengikat pasangan bata dan menahan/
menyalurkan beban struktural pada bangunan agar tidak mengenai pasangan dinding
bata tsb. Pengerjaan dinding pasangan bata dan plesterannya harus sesuai dengan
syarat-syarat yang ada, baik dari campuran plesterannya maupun teknik
pengerjaannya. (Materi Pasangan Bata)

B. DINDING BATAKO
Batako merupakan material untuk dinding yang terbuat dari batu buatan/ cetak yang
tidak dibakar. Terdiri dari campuran tras, kapur (5 : 1), kadang kadang ditambah PC.
Karena dimensinya lebih besar dari bata merah, penggunaan batako pada bangunan
bisa menghemat plesteran 75%, berat tembok 50% beban pondasi berkurang. Selain
itu apabila dicetak dan diolah dengan kualitas yang baik, dinding batako tidak
memerlukan plesteran+acian lagi untuk finishing.
Prinsip pengerjaan dinding batako hampir sama dengan dinding dari pasangan
bata,antara lain:
Batako harus disimpan dalam keadaan kering dan terlindung dari hujan.
Pada saat pemasangan dinding, tidak perlu dibasahi terlebih dahulu dan tidak boleh
direndam dengan air.
Pemotongan batako menggunakan palu dan tatah, setelah itu dipatahkan pada kayu/
batu yang lancip.
Pemasangan batako dimulai dari ujung-ujung, sudut pertemuan dan berakhir di
tengah tengah.
Dinding batako juga memerlukan penguat/ rangka pengkaku terdiri dari kolom dan
balok beton bertulang yang dicor dalam lubang-lubang batako. Perkuatan dipasang
pada sudut-sudut, pertemuan dan persilangan.

3. DINDING KAYU

A. DINDING KAYU LOG/ BATANG TERSUSUN


Kontruksi dinding seperti ini umumnya ditemui pada rumah-rumah tradisional di eropa
timur. Terdiri dari susunan batang kayu bulat atau balok. Sistem konstruksi seperti ini
tidak memerlukan rangka penguat/ pengikat lagi karena sudah merupakan dinding
struktural.

B. DINDING PAPAN
Dinding papan biasanya digunakan pada bangunan konstruksi rangka kayu. Papan
digunakan untuk dinding eksterior maupun interior, dengan sistem pemasangan
horizontal dan vertikal. Konstruksi papan dipaku/ diskrup pada rangka kayu horizontal
dan vertikal dengan jarak sekitar 1 meter (panjang papan di pasaran 2 m, tebal/ lebar
beraneka ragam : 2/ 16, 2/20, 3/ 25, dll). Pemasangan dinding papan harus
memperhatikan sambungan/ hubungan antar papan (tanpa celah) agar air hujan tidak
masuk. Selain itu juga harus memperhatikan sifat kayu yang bisa mengalami muai dan
susut.

C. DINDING SIRAP
Dinding sirap untuk bangunan kayu merupakan material yang paling baik dalam
penyesuaian terhadap susut dan muai. Selain itu juga memberikan perlindungan yang
baik terhadap iklim, tahan lama dan tidak membutuhkan perawatan. Konstruksi
dinding sirap dapat dipaku (paku kepala datar ukuran 1) pada papan atau reng, dengan
2 4 lapis tergantung kualitas sirap. (panjang sirap 55 60 cm).

4. DINDING BATU ALAM :


Dinding batu alam biasanya terbuat dari batu kali utuh atau pecahan batu cadas. Prinsip
pemasangannya hampir sama dengan batu bata, dimana siar vertikal harus dipasang
selang-seling. Untuk menyatukan batu diberi adukan (campuran 1 kapur : 1 tras untuk
bagian dinding dibawah permukaan tanah, dan PC : 1 kapur : 6 pasir untuk bagian
dinding di atas permukaan tanah). Dinding dari batu alam umumnya memiliki ketebalan
min. 30 cm, sehingga sudah cukup kuat tanpa kolom praktis, hanya diperlukan.

SUMBER: http://rumahrich88.blogspot.com/2012/06/macam-macam-dinding.html
LANTAI
Macam Macam Jenis Bahan lantai, Dinding dan Plafon

December 22, 2013

A. LANTAI
Lantai merupakan penutup permukaan tanah dalam ruangan dan sekitar rumah (teras,carport).
Hal yang kadang terjadi adalah kurangnya pemahaman tentang jenis,sifat dan teknik pemasangan
setiap lantai sehinggga lantai tidak terpasang secara baik dan tidak berfungsi secara maksimal
menurut kebutuhan ruang.

Ada bermacam-macam jenis lantai,tetapi fungsi secara umum sebagai alas pijakan kaki sehingga
memberi kenyamanan ketika berjalan diatasnya.Lantai juga dapat memberi nilai estetika suatu
rumah sehingga dapat menambah nilai jual bangunan rumah.

Tinggi lantai dari permukaan tanah tergantung pada desain dan selera pemilik rumah dan keadaan
lingkungan setempat. Ada yang menyukai lantai rata dengan tanah, tetapi ada pula yang menyukai
lantai yang tinggi. Didaerah yang rawan banjir ataupun rob, lantai dibuat harus tinggi dari
permukaan air banjir, terhadap jalan raya sebaiknya lantai dibuat lebih tinggi dari permukaan
jalan raya.

Penggunaan lantai pun bermacam-macam. Untuk dalam ruangan (interior) sebaiknya digunakan
bahan lantai yang mempunyai warna, pola, dan dimensi serta texstur yang halus. Sedangkan untuk
luar ruangan (exsterior) digunakan lantai yang bertexstur kasar supaya tidak licin apabila terkena
air.

Jenis Bahan Lantai


jenis bahan-bahan lantai biasanya digunakan yaitu tegel, lantai teraso, lantai keramik, lantai
marmer, lantai granit, lantai kayu.
1. Lantai Tegel.

Lantai tegel dibuat menggunakan campuran semen dan pasir. Warna lantai tegel dipasaran
beragam, mulai dari abu-abu, merah, biru, kuning dan lain sebagainya, lantai tegel berukuran 30
cm x 30 cm atau 40 cm x 40 .cm. Lantai tegel merupakan bahan lantai yang handal, sangat sesuai
dengan iklim indonesia, juga memberikan kesan sejuk terhadap ruangan.

Bila akan menggunakan tegel sebagai lantai, pilihlah yang terlihat basah agar tidak mudah pecah
atau retak dan tidak gompel sisi-sisinya sehingga pada waktu pemasangan terlihat bagus dan rapi.
Kelebihan lantai tegel dibandingkan dengan lantai yang lainya adalah harganya yang lumayan
murah dan pemasangan yang mudah. Namun lantai tegel juga mempunyai kekurangan yaitu jika
terkena asam (cuka) akan membekas/bernoda yang sulit untuk di bersihkan.

2. Lantai Teraso
Lantai teraso terbuat dari semen dan pasir yang pada bagian atasnya dilapisi bahan keras dengan
beberapa beberapa kombinasi campuran antara kulit kerang laut dan pecahan marmer, sehingga
tampak berbagai corak dan texstur sesuai bahan yang digunakan.

Ukuran teraso yang dijual dipasaran antara lain 20 cm x 20 cm,dan 30cm x 30cm dengan warna
putih. Sifat lantai teraso hampir mirip dengan lantai tegel. Hanya saja lantai teraso mudah
berlumut jika sering terkena air. Agar tahan lama lantai teraso harus sering dilakukan pemolesan
ulang.
3. Lantai Keramik

Lantai keramik merupkan jenis bahan lantai yang paling banyak digunakan masyarakat pada saat
ini karena sifatnya yang cocok dengan iklim indonesia. Bahkan warna, corak, ukuran lantai
keramik yang ada dipasaran juga beraneka ragam sehingga banyak pilihanya. Saat ini keramik
bukan merupakan bahan lantai rumah yang mahal karena prodak local pun kini banyak dipasaran
dengan kualitas yang tidak kalah dengan keramik impor.

Pengerjaaan lantai keramik relatif murah, sama dengan pemasangan lantai tegel dan lantai teraso.
Perawatan lantai keramik pun juga relatif mudah, juga tidak mudah tergores. Jika terkena cairan
atau kotoran, cairan atau kotoran tidak akan membekas.

Untuk ruang yang terkena air secara langsung, sebaiknya gunakan keramik yang bertexstur kasar
agar tidak licin. Sedangkan untuk ruangan yang lain seperti ruangan tamu, ruang tidur, dan ruang
keluarga sebaiknya digunakan lantai bertexstur halus. Keramik juga biasanya digunakan untuk
dinding kamar mandi dan WC karena sifatnya yang tidak menyerap air dan mudah dibersihkan.

4. Lantai Marmer
Lantai marmer dipasaran ada yang impor dan ada juga yang lokal, marmer impor berasal
dari Italia ,Australia, dan Amerika, sedangkan marmer lokal berasal dari Lampung,
Tulunggangung, dan Makasar. Lantai marmer terbuat dari batu marmer yang ukuran awalnya
berupa bongkahan, kemudian dipotong di pabrik pemotongan.
Konsumen biasanya dapat menentukan sendiri ukuran yang diinginkan atau sesuai pesanan.
Warna dan motif yang ada dipasaran cukup bervariasi. Kesan yang ditampilkan dari lantai marmer
sangat indah dan mewah,tetapi harganya mahal karena marmer terbentuk dari proses alam yang
memakan waktu lama. Bahkan proses pengolahannya pun lama. Marmer cocok digunakan di
indonesia.
Kelebihan lantai Marmer
Istimewanya adalah tahan api dan lebih mampu menahan beban yang berat dibandingkan dengan
jenis yang lain. Hanya saja, kekurangan marmer adalah jika terkena cairan berwarna (air kopi,
air teh, atau tinta) akan meresap dan sulit hilang. Juga jika tidak ada perawatan khusus,
marmer bisa berlumut karena terkena cahaya matahari secara terus menerus dan warna bisa
berubah. Oleh karena itu, marmer cocok digunakan untuk interior saja, minsalnya ruang tamu dan
ruang keluarga.
B. DINDING
Dinding adalah bagian bangunan yang sangat penting perannya bagi suatu konstruksi bangunan.
Dinding membentuk dan melindungi seluruh isi bangunan baik dari segi konstruksi maupun dari
segi artistik bangunan. Bahan mentah pembuatan dinding bangunan dibedakan atas :

1. Dinding Batu Bata

Dinding batu bata merupakan dinding yang paling banyak digunakan dalam pembangunan
gedung baik gedung sederhana, perumahan, atau gedung berukuran besar. oleh karena itu dinding
batu bata mempunyai seni tersendiri dalam sistem pemasangannya.
Kelebihan menggunakan batu bata

kedap air, sehingga jarang terjadi rembesan pada tembok akibat air hujan.
jarang terjadi keretakan pada tembok.
kuat dan tahan lama.

Kekurangan menggunakan batu bata

waktu pemasangan lebih lama dibanding dinding lainnya.


biaya lebih tinggi.

2. Dinding Batu Kapur

Dinding ini banyak digunakan dipedasaan, rumah rakyat, pagar pembatas, atau rumah sederhana.

Kelebihan menggunakan batu kapur

Harga dinding batu kapur sangat murah.


waktu pemasangan cepat dan memerlukan sedikit adukan semen-pasir.
bila sudah diplester dinding ini tidak terlihat dari tanah atau kapur.

Kekurangan menggunakan batu kapur

Dinding ini memerlukan kolom praktis setiap 2.5 m.

3. Dinding Batako
Batako merupakan batu buatan yang pembuatannya tidak dibakar. Bahannya dari tras, kapur, dan
sedikit semen. Pemakaiannya lebih hemat dari dinding batu bata atau dinding yang lainnya.

Kelebihan menggunakan batako

pemasangannya lebih cepat.


harga relatif murah.

Kekurangan menggunakan batako

rapuh dan mudah retak.


menyerap air sehingga dapat menyebabkan tembok lembab.
dinding mudah pecah.
menggunakan kolom praktis relatif lebih banyak.

4. Dinding Bata Hebel atau celcon

Bata hebel/celcon dibuat dengan mesin di pabrik. Dinding bata hebel/celcon adalah bahan
bangunan pembentuk dinding yang mutu kualitasnya tinggi. Penjualan bata jenis ini tidak ada
pada agen atau toko material. Melainkan harus memesan terlebih dahulu.

Kelebihan menggunakan hebel/celcon

kedap air sehingga sangat kecil kemungkinan terjadinya rembesan air.

ringan dan tahan api.

pemasangan lebih cepat dan pemotongan lebih mudah hanya dengan menggunakan gergaji.

Kekurangan menggunakan hebel/celcon

harga relatif lebih mahal.

tidak semua tukang pernah memasang bata jenis ini.

hanya toko material besar yang menjual bata jenis ini.


C. PLAFON
Plafond atau langit-langit rumah merupakan bidang pembatas antara atap rumah dan ruangan di
bawahnya. Ketinggiannya plafond atau langit-langit rumah umumnya berkisar antara 2,75 s/d
3,75 m. Plafond rumah memiliki banyak fungsi, fungsi utama dari plafond adalah untuk menjaga
kondisi suhu di dalam ruangan akibat sinar matahari yang menyinari atap rumah. Udara panas di
ruang atap ditahan oleh plafond sehingga tidak langsung mengalir ke ruang di bawahnya sehingga
suhu ruang dibawahnya tetap terjaga.

Selain menjaga kondisi suhu ruang dibawahnya, plafond juga berfungsi untuk melindungi
ruangan-ruangan didalam rumah dari rembesan air yang masuk dari atas atap, menetralkan bunyi
atau suara yang bising pada atap pada saat hujan. Selain itu juga plafond dapat membantu
menutup dan menyembunyikan benda-benda (seperti: kabel instalasi listrik, telfon, pipa hawa)
dan struktur atap sehingga interior ruangan tampak lebih indah.

Namun saat ini, fungsi plafond rumah juga telah mengalami perluasan persepsi, tak hanya
mengakomodir fungsi-fungsi di atas, desain plafond saat ini juga dirancang sedemikian rupa
sebagai pemberi kesan estetika khususnya pada interior ruangan.

Kualitas plafond rumah dipengaruhi oleh bahan atau material plafond yang dipakai, dimana
setiap bahan atau material plafond tentunya mempunyai karakteristik yang berbeda-beda. Oleh
karena itu bermunculan beragam bahan dasar yang dapat diaplikasikan untuk membuat plafond
dengan harga yang beragam pula.

Bila Anda masih bingung dan belum paham mengenai bahan-bahan maupun bagaimana cara
memilih bahan untuk plafond rumah yang baik, berikut ini beberapa tips yang bisa Anda gunakan
untuk mengetahui hal tersebut.

Sifat Bahan dan Karkteristiknya

Semua bahan untuk jenis plafond rumah merupakan bahanbahan yang baik dan berkualitas.
Mengingat bahwa plafond adalah bagian yang juga menampilkan keindahan rumah khususnya
bagian interior, maka Anda harus selektif dan pandai memilah jenis dan bahan plafond yang akan
digunakan.

Sebelum memilih model dan bahan dasar plafond yang akan Anda aplikasikan pada bagian langit-
langit rumah, ada baiknya Anda mempelajari keunggulan dan kelemahan dari tiap jenis dan bahan
plafond tersebut.

1. Tripleks
Gambar Plafond (langit-langit) Rumah Dari Bahan Triplex

Plafond berbahan tripleks merupakan jenis penutup plafond yang sering dipakai. Ukuran tripleks
dipasaran adalah 122 cm x 244 cm dengan ketebalan 3 mm, 4 mm dan 6 mm. Pemasangan plafond
ini dapat dipasang lembaran tanpa dipotong-potong maupun dapat dibagi menjadi empat bagian
supaya lebih mudah dalam penataan dan pemasangannya. Rangka plafond dapat menggunakan
kasau 4/6 atau 5/7 dengan ukuran rangka kayu 60 cm x 60 cm.

Keunggulan jenis plafond tripleks proses pengerjaannya lebih mudah dan dapat dilakukan oleh
tukang kayu sehingga Anda tidak kesulitan dalam pengerjaannya. Material tripleks mudah
didapatkan di pasaran dengan harga yang relatif murah dan bahan yang ringan memudahkan
pengguna dalam perbaikan apabila terjadi kerusakan untuk menggantinya.

Kelemahan bahan tripleks tidak tahan terhadap api sehingga mudah terbakar dan apabila sering
terkena air atau rembesan maka akan mudah rusak.

2. Eternit atau Asbes

Dalam pasaran ukuran plafond eternit atau asbes adalah 1.00 m x 1.00 m dan 0.50 m x 1.00 m.
Cara pemasangan pun sama dengan plafond tripleks. Anda dapat menggunakan kasau 4/6 atau
5/7 dengan ukuran rangka kayu 60 cm x 60 cm untuk rangka plafon.

Keunggulannya selain mudah didapat dipasaran, proses pengerjaan pun mudah sehingga tidak
menemui kendala. Bahannya yang ringan memudahkan pengguna untuk dapat mengganti apabila
terjadi kerusakan.

Kelemahan bahan dari eternit atau asbes tidak tahan terhadap goncangan dan benturan sehingga
harus berhati-hati dalam proses pemasangan plafond supaya tidak patah atau retak.

3. Serat (Fiber)
Saat ini plafond fiber sudah banyak digunakan. Dalam aplikasi untuk plafond rumah
menggunakan papan GRC (Glassfiber Reinforced Cement) Board. Harganya relatif murah
dibandingkan dengan tripleks. GRC Board mempunyai ukuran 60 cm x 120 cm dengan ketebalan
standar 4 mm. Rangka plafond dapat mengunakan kaso 4/6 atau 5/7 maupun besi hollow 40 mm
x 40 mm.

Keunggulan plafond GRC tahan terhadap api dan air, lebih kuat, ringan dan luwes. Proses
pengerjaanya cukup mudah.

Kelemahan sama dengan plafond eternit atau asbes tak tahan benturan. Material GRC di beberapa
daerah masih jarang di jumpai.

4. Gypsum Board

Plafond gypsum salah satu jenis plafond yang sudah banyak digunakan untuk menutup langit-
langit rumah. Ukuran untuk plafond gypsum adalah 122 cm x 244 cm. Untuk rangka seperti GRC
Board anda dapat menggunakan kaso maupun besi hollow 4/4 dan 4/2.

Keunggulan, pada saat terpasang plafond gypsum memiliki permukaan yang terlihat tanpa
sambungan sehingga banyak diminati masyarakat. Proses pengerjaanya pun lebih cepat. Mudah
diperoleh, diperbaiki serta diganti.

Kelemahan, tidak tahan terhadap air sehingga mudah rusak ketika terkena air atau rembesan air.
Tidak semua tukang dapat mengerjakannya, perlu keahlian khusus untuk mengaplikasikannya.

5. Akustik Board

Plafond akustik merupakan solusi bagi Anda yang merencanakan sebuah ruangan yang dapat
meredam kebisingan. Karena plafond akustik merupakan plafond yang tahan terhadap batas
ambang kebisingan tertentu. Ukuran yang tersedia adalah 60 cm x 60 cm dan 60 cm x 120 cm.
Plafond akustik dapat dipasang dengan rangka kayu atau bahan metal pabrikan yang sudah jadi.
Keunggulan, dapat meredam suara sehingga untuk kebutuhan ruangan tertentu banyak dipakai
oleh masyarakat. Bobotnya relatif ringan sehingga mudah untuk perbaikan atau diganti dan proses
pengerjaannya cepat.

Kelemahan, tidak tahan air dan di daerah tertentu masih jarang dijumpai serta harganya relatif
lebih mahal.

Demikianlah artikel tentang berbagai jenis material untuk plafond beserta karatteristiknya,
dengan mengetahui karakteristik dari tiap-tiap bahan maka Anda dapat mengtahui kelebihan dan
kekurangan dari tiap-tiap bahan. Selamat memilih bahan untuk plafond rumah anda.

Terdapat berbagai aksesoris untuk melengkapi sebuah bangunan agar terlihat lebih
indah
SUMBER :
http://www.cibotproperty.com/2012/02/bahan-lantai.html
http://birobangunan.blogspot.com/2013/05/macam-macam-bahan-dinding.html
https://rusmahbagusku.wordpress.com/plafond-rumah-berbagai-jenis-bahan-dan-
karakteristiknya/
MACAM DAN JENIS
MATERIAL LANTAI

Date: 23 Februari 2017Author: hakimhomint6 Komentar

Lantai mempunyai jenis material yang digunakan sebagai permukaan lantai ada
beberapa jenis dan macamnya. Kita lebih sering mengenal nama keramik
ataupun marmer. Sebenarnya dipasaran dan dilapangan banyak juga kita
temukan material lain selain keramik dan marmer. Kami akan memberikan
informasi tentang jenis material permukaan lantai.

1. Keramik, material ini lebih sering digunakan dikarenakan mempunyai


kemudahan pemasangan, murah harganya dan sangat mudah ditemukan di
toko/depo bangunan disekitar tempat tinggal kita. Intinya keramik ada 2
(macam) yaitu keramik licin/halus (digunakan untuk in door bersifat lantai
kering) dan keramik ber tekstur/kasar (digunakan untuk out door dan bersifat
lantai mudah basah, seperti; teras, kamar mandi, tempat cuci dan garasi). Dari
peruntukannya ada 2 (dua) ialah keramik lantai dan keramik dinding.

2. Granite, adalah material lantai yang sifat lebih eksklusif tentu lebih mahal
harga serta mempunyai kualitas yang lebih baik dari pada keramik. Lantai
granite ada 2 (dua) macam yaitu; granite tile (granite hasil campuran bahan
dengan sistem pembakaran) mempunyai ukuran seperti halnya ukuran keramik,
dan yang satunya adalah granite alam berupa lembaran tidak beraturan dari batu
granite yang dipotong berupa lembar besar. Lantai ini tidak serta merta dapat
langsung digunakan bila ingin hasil yang bagus butuh di poles dengan alat poles
khusus lantai granite.

3. Marmer, adalah lantai yang terbuat dari batu alam asli yang dipotong
lembaran besar, memiliki tekstur khas, motif khas dan tentu dengan harga yang
cukup mahal. Marmer jika akan gunakan sebagai lantai perlu dipotong ulang
sesuai ukuran yang kita kehendaki dan setelah terpasang kemudian dilakukan
proses poles agar mendapatkan hasil kinclong.

4. Teraso terrazzo adalah lantai yang terbuat dari serbuk, serpihan ataupun
pecahan granit, marmer, kaca atau batu. Teraso dibuat dengan proses
pencampuran bahan, dicetak dan dibakar kemudian ketika dipasang butuh
proses akhir yaitu poles agar lantai gilap.

5. Tegel, lantai ini (seperti halnya teraso) dulu sering digunakan pada bangunan
lama, bahan dasar tegel adalah semen dan bubuk pewarna. Tegel ini ada
beberapa macam motif, yaitu; polos tanpa motif hanya warna solid, tegel
bermotif, tegel motif puzzle. Mudah pemasangannya namun harga tak kalah
dengan keramik ataupun granite tile, tegel juga harus melalui tahapan di poles
agar menjadi clink.

6. Parket, adalah lantai yang terbuat dari kayu, serbuk kayu ataupun bahan
sintetis bermotif kayu. Parket ada 3 (tiga) macam, yaitu; pertama adalah parket
kayu solid terbuat dari kayu alami yang potong berdasar ukuran ketebalan lebar
panjang untuk lantai, yang kedua parket laminating flooring yang terbuat dari
serbuk kayu dan ketiga adalah parket sintetis WPC wood plastic composite
bahan terbuat dari biji plastik dan diproses membentuk serat serta motif kayu,
WPC sangat tahan air, panas, hujan dan tidak membutuhkan perawatan khusus
dibandingkan parket bahan kayu/serbuk kayu.

7. Lantai hardener atau sering disebut epoxy floor hardener bahasa yang
paling sederhana adalah lantai plesteran finishing epoxy. Lantai ini sering
digunakan untuk gudang, pabrik, bengkel ataupun garasi. Prosesnya adalah
lantai terbuat dari cor beton lalu finishing acian dengan pelapis epoxy dibagian
atasnya. Pembuatan lantai ini menggunakan mesin khusus trowel dan ada jasa
khusus yang spesial mengerjakan lantai epoxy floor hardener. Oya lantai ini
sekarang marak digunakan untuk toko, rumah tinggal, cafe/resto yang bergaya
industrialisme.

8. Batu alam, lantai batu alam sering digunakan untuk ruang out door atau pun
ruang yang berkesan out door, disamping itu lantai batu alam juga sering
digunakan untuk lantai carport rumah tinggal. Pekerjaannya butuh ketelitian,
seni yang cukup tinggi sehingga mampu mendapatkan hasil susunan batu alam
yang cantik dan rapi.
Demikian yang dapat kami bagikan informasi tentang material penutup lantai.
Semoga dari tulisan yang sederhana ini selalu ada manfaatnya untuk semua.

Terimakasih sudah selalu mengikuti tulisan kami, pertanyaan dan konsultasi


dapat dituliskan di kolom di bawah ini.

PENYEBAB LANTAI
KERAMIK RETAK

Date: 21 November 2016Author: hakimhomint8 Komentar


Selamat berjumpa kembali dengan anda. Kali ini kami akan mengupas sederhana
tentang masalah kerusakan pada lantai keramik.

Pada dasarnya kerusakan pada keramik ada 2, yang pertama adalah pada
rumah lantai dasar (bawah), kerusakan ini dinamakan amblas, kasus amblas
dapat terjadi hanya pada 2 atau 3 keramik saja, namun ada pula yang terjadi
pada seluruh lantai ruang. Mari kita ketahui apa penyebab lantai keramik amblas,
penyebabnya adalah turunnya permukaan tanah bawah pasangan lantai keramik.
Turunnya tanah disebabkan, (1) ketika melakukan proses urugan tanah saat
membangun tidak dipadatkan. (2) disebabkan material urug dari bongkahan
bongkaran sehingga masih ada rongga antar bongkahan sebaiknya gunakan
tanah urug atau sirtu (pasir batu). (3) tidak melalui proses pekerjaan rabatan
(cor kasar) lapisan bawah sebelum memasang lantai keramik. Solusi nya adalah
angkat/bongkar lantai keramik yang rusak, jika rusak 2 atau 3 maka lalu lakukan
galian dalam radius 1 meter dengan kedalaman 30 cm, isi kembali dengan tanah
dan padatkan kemudian isi atasnya dengan pasir lalu ratakan, proses selanjutnya
cor kasar lapisan penutup diatas sebelum memasang keramik. Tunggu kering cor
tersebut lalu siapkan adukan untuk memasang lantai keramik.
Kerusakan kedua adalah pada lantai keramik di lantai atas (gedung bertingkat).
Kerusakan yang sering terjadi adalah kebalikan dari lantai dasar, jika pada lantai
dasar keramik amblas, kalau pada lantai atas keramik terangkat (flopping),
kejadian ini disebab oleh; (1) muai susut material. (2) pergerakan struktur
bangunan karena kondisi guncangan pada jalan atau gempa. (3) tidak terdapat
celah/jarak antara keramik dan dinding bangunan yang disebut Nat, terlebih
kadang keramik akhiran yang bertemu dengan dinding dijepit dengan plesteran
acian dinding. Biasanya kasus flopping terjadi di tengah-tengah ruang dan
memanjang seperti mengikuti garis sumbu, proses saling desak saling dorong
antar keramik karena mengalami muai susut dan jika disebabkan oleh
guncangan, namun tidak ada celah untuk bergeser, plakk!!! krakk!!.. mau geser ke
dinding gak bisa, maka desakan lari ke tengah. Solusinya angkat keramik yang
rusak dalam satu garis (ambil 2 baris keramik sampai ujung-ujung ruang alias
dinding ketemu dinding). Pada proses pemasangan keramik yang baru wajib
hukumnya untuk membuat jarak Nat 3 mm di kanan kiri yang ketemu dengan
keramik lama. Dan pada ujung keramik yang ketemu dinding juga diberi jarak nat
3 mm.

Setelah proses pemasangan lantai keramik (khusus rumah tinggal) selesai maka
isi celah nat dengan pasir halus dan diatasnya ditutup dengan semen pengisi
nat. Jika pada bangunan berlantai banyak seperti untuk sekolah, kantor, hotel dll,
maka untuk mengisi celah tersebut biasa menggunakan bahan/material khusus
pengisi nat.

Demikian ulasan singkat tentang masalah kerusakan pada keramik lantai.


Terimakasih semoga ada manfaatnya.

Artikel terkait lantai:


Dinding Pasangan Batu Bata dalam
Konstruksi Bangunan
12/25/2015 Bahan bangunan, Konstruksi

DINDING merupakan salah satu elemen bangunan yang membatasi satu ruang dengan ruang
lainnya.

Fungsi :
Pembatas ruang luar dengan ruang dalam.
Penahan cahaya, angin, hujan, debu, suara, dan lain-lain yang bersumber dari alam.
Pembatas antar ruang di dalam rumah.
Pemisah ruang yang bersifat pribadi dan ruang yang bersifat umum.
fungsi Arsitektur

Jenis Dinding
Dinding Struktural

Sebagai Struktur Bangunan (Bearing Wall). Dinding ini berperan untuk menopang atap dan
sama sekali tidak menggunakan cor beton untuk kolom (besi beton). Bahan Dinding Struktur
yang biasa digunakan pada suatu bangunan adalah Batu Bata (Pada Zaman Dahulu).
Konstruksinya 100% mengandalkan pasangan batu bata dan semen.

Dinding Non-Struktural

Dinding ini adalah dinding yang tidak menopang beban, hanya sebagai pembatas, apabila
dinding dirobohkan maka bangunan tetap berdiri. Beberapa material dinding non-struktural di
antaranya seperti batu bata, batako, bata ringan, kayu, kaca, dll.

Dinding Partisi atau penyekat

Dinding penyekat adalah batas vertikal yang ada di dalam ruangan (interior), Bahan-bahan
yang digunakan untuk dinding partisi ini diantaranya seperti gypsum, papan kalsium, triplek,
kaca, dll.

(+) Kelebihan Batu bata


1. Batu bata merah kedap air sehingga jarang terjadi rembesan pada tembok.
2. Keretakan relatif jarang terjadi.
3. Kuat dan tahan lama karena batu bata tahan terhadap cuaca panas, cuaca
dingan dan udara lembab.
4. Penolak panas yang baik. Batu bata mampu membuat di dalam rumah terasa
dingin walau diluar rumah cuaca panas.
5. Warna yang unik. Pemilik rumah ada kalanya sengaja tidak menutup batu bata
dengan semen dan cat, sebaliknya batu bata dibiarkan terekspos sehingga
memberikan kesan alami pada rumah.
6. Harganya Murah. Tanah liat yang merupakan bahan utama batu bata mudah
didapat dan persediaannya cukup banyak.

(-) Kekurangan
1. Waktu pemasangannya lebih lama dibandingkan material dinding bangunan
yang lain.
2. Jika proses pembakarannya kurang matang, bata mudah retak dan pecah
3. Biaya lebih tinggi dari dinding batako

Kriteria Bata Berkualitas Baik


Batu bata bebas dari retak atau cacat, dan dari batu dan benjolan apapun.
Batu bata harus seragam dalam ukuran, dengan sudut tajam dan tepi yang rata.
Permukaan harus benar dalam bentuk persegi panjang satu sama lain
untuk menjamin kerapian pekerjaan.
Mempunyai ukuran yang standart yaitu
- Panjang 240 mm, Lebar 115 mm dan Tebal 52 mm
- Panjang 230 mm, Lebar 110 mm dan Tebal 50 mm

Mempunyai kekuatan yang baik akan memberikan suara dering jika diketok.
Jenis Pemasangan Dinding Batu Bata
Ada 3 Jenis Pemasangan Batu Bata Merah, yaitu :
Pasangan batu: Pemasangan bata secara memanjang dengan lebar bata merah
sebagai tebal dinding.
Pasangan 1 batu: Pasangan bata secara melintang dengan panjang bata sebagai
tebal dinding.
Pasangan roolag: Pasangan bata secara miring melintang yang berfungsi sebagai
pasangan resapan air dibagian paling bawah pasangan bata.
Teknik Pemasangan
1. Pasangan batu bata untuk dinding - dinding luar pada bangunan umumnya
dapat dipakai pasangan batu bata batu.
2. Dinding Pengisi dari pasangan bata bata harus diperkuat dengan kolom
praktis, sloof, rollag, dan ring balok yang berfungsi untuk mengikat pasangan bata dan
menahan / menyalurkan beban struktural pada bangunan agar tidak mengenai
pasangan dinding bata tsb.
3. Campuran spesi pada pasangan tembok harus cukup kedap air agar tembok
tidak mudah basah jika terkena air hujan. Dinding bata yang memerlukan campuran
kedap air misalnya tembok pada kamar mandi, WC, tempat cuci, dan dapur, spesi
nya 1 PC : 2 PS, artinya 1 takaran semen dan 2 takaran pasir. Dinding bata yang tdk
memerlukan campuran kedap air, perbandingan spesi umumnya 1 PC : 3 PS : 10 KP.
4. Perkuatan dinding batu bata dengan kolom praktis. Kolom - kolom praktis
merupakan bagian kerangka yang membantu dan memperkuat posisi dinding
pasangan batu bata, dan pemasangan kolom ditempatkan pada sudut pertemuan
pasangan batu bata.
5. Pasangan dan penempatan kolom - kolom praktis yang berukuran 13 x 13
atau 15 x 15 ditempatkan pada seluas bidang dinding tembok batu bata 12
m2. Jadi, penampang kolom praktis yang berukuran 15 x 15 cm itu ditempatkan
penulangan / pembesian 4 -12 mm dan pemasangan sengkang / cincinnya dengan
6 - 20 cm dan terpasang pada dinding bata dengan jarak 3 - 4 m
6. Untuk penempatan Kusen di bagian atas dari ambang atas kusen dipasangkan
batu bata berdiri atau disebut sebagai rollag dengan adukan menggunakan
perbandingan 1 PC: 2 Ps atau dipasang balok latai 15/20 atau 13/20 dengan tujuan
agar kusen tidak menerima beban dari dinding diatasnya.

Anda mungkin juga menyukai