Anda di halaman 1dari 4

Nama

NIM
Kelas

: Dino Setiawan A.
: 14505241051
: B1

Tahayul Bidah dann Khurafat


Tahayul, Bid'ah, dan Khurafat (TBC) adalah "tiga sekawan kebatilan" yang masih hidup di
kalangan umat Islam. Islam melarang ketiganya. Berikut ini Pengertian Tahayul, Bid'ah, dan
Khurafat yang diolah Risalah Islam dari berbagai sumber terpercaya.
A. PENGERTIAN TAHAYUL
Ada kepercayaan yang sampai kini masih melekat dalam diri sebagian umat Islam di
tanah air tentang bulan Safar, yaitu bahwa bulan Safar adalah bulan naas, bulan yang penuh
kesialan. Alasannya, kata Safar berarti sejenis penyakit di dalam perut, berbentuk ulat besar
yang dapat membunuh.
Kepercayaan ini sebenarnya sudah ada sejak zaman Jahiliyah. Ketika itu mereka
menganggap bulan Safar sebagai bulan yang sarat dengan kejelekan. Di samping itu, mereka
juga menganggap Rabu sebagai hari nahas, terlebih Rabu terakhir setiap bulan.
Kepercayaan atau tahayul ini sebenarnya sudah dihilangkan oleh Islam. Rosulullah
pernah berdebat dengan orang Badui. Tidak ada penyakit menular dan tidak ada
kepercayaan pada tahayul, sabda Nabi Muhammad saw. Badui berkata, Lantas, bagaimana
dengan unta yang sehat, kemudian sakit setelah didekati unta yang sakit? Nabi menjawab,
Lalu siapa yang menulari unta pertama?. Perdebatan ini menegaskan, kepercayaan seperti
itu tidak ada dan tidak dibenarkan adanya menurut pandangan Islam. Dalam HR Bukhari dan
Muslim Rasulullah bersabda, yang artinya: Tidak ada adwa, thiyarah, hamah, dan safar.
Adwa penularan penyakit. Thiyarah yaitu merasa bernasib sial atau meramal nasib
buruk karena melihat burung, binatang lainnya. Hamah maksudnya burung hantu. Safar
adalah bulan kedua dalam tahun Hijriyah, yaitu bulan sesudah Muharam.
Islam tidak mengenal adanya hari atau bulan nahas, celaka, sial, malang dan yang
sejenis. Yang ada hanyalah bahwa setiap hari dan atau bulan itu baik, bahkan dikenal hari
mulai (Jumat) dan bulan mulia (seperti bulan Ramadan, Syawal dan Dzulhijjah). Jelas,
tahayul tidak ada tempat dalam Islam dan dalam hati kaum Muslimin. Tahayul merupakan
bentuk syirik. Diriwayatkan dari Ibnu Mas'ud, Nabi Saw berkata: "Tiyarah (tahayul) ialah
sejenis syirik" (HR. Tirmizi).
Ketika belakangan sering terjadi kasus kesurupan massal, juga individual, orang
menyebutnya kemasukan setan, jin, atau makhlus halus. Ini juga tahayul! Karena menurut
para ahli, kesurupan adalah fenomena psikologis, tidak ada kaitan sama sekali dengan

makhluk halus. Kesurupan adalah semata-mata fenomena alami yang bisa terjadi pada
manusia dan tidak pandang bulu di belahan dunia mana pun. Terutama di masyarakat yang
tingkat kesulitan dihupnya tinggi.
Fenomena kesurupan berkaitan dengan masalah stress hidup dan beban hidup
masyarakat. Dalam masyarakat yang penuh ketidakpastian, kesulitan ekonomi yang sangat
membebani para korban, dan ketidak menentuan masa depan, turut andil bagian dalam
memperbesar terjadinya kesurupan.
Pada kasus anak-anak sekolah, mereka yang terkena rata-rata kehidupan ekonominya
susah, memikirkan beban pelajaran, ditambah dengan memikirkan buku yang tidak terbeli
dan SPP yang belum dibayar otomatis membuat sang anak menjadi sangat stress dan
berusaha untuk ditahan. Pada puncaknya, jika sang anak tidak mampu untuk menahan ini,
maka akan meledak dan terjadilah kesurupan.
Kesurupan adalah fenomena biasa dalam dunia psikologi dan fisiologi. Apa yang terjadi
pada mereka hanyalah masalah psikis yang disebut trance disorder. Orang yang mengalami
hal ini akan bisa spontan teriak-teriak dan bahkan berkata-kata yang tidak biasanya di
lakukan. Ini disebut dengan munculnya sifat ganda, karena pada dasarnya setiap orang
mempunyai karakter lebih dari satu.
Dalam keadaan trance, seseorang akan memcunculkan karakter yang lain yang biasanya
tidak ditampakkan. Singkatnya, fenomena trance alias kesurupan ini bukanlah hal aneh dan
perlu dimistifikasi. Ini adalah fenomena alam biasa, yang disebabkan oleh tekanan jiwa.
B. PENGERTIAN BIDAH
Bidah adalah suatu amalan yang diada-adakan atau menambah amalan dalam ritual
ibadah, padahal tidak dicontohkan oleh Rosulullah Saw.
Secara bahasa, bid'ah artinya penciptaan atau inovasi yang sebelumnya belum pernah
ada. Maka semua penciptaan dan inovasi dalam ritual agama (ibadah mahdhah), yang tidak
pernah ada pada zaman Rasulullah, disebut bid'ah.
Hati-hatilah kalian terhadap perkara yang diada-adakan, karena setiap perkara baru itu
bidah. Dan setiap kebidahan adalah sesat, dan setiap kesesatan tempatnya di neraka (HR.
Baihaqy, An Nasai)
Barang siapa melakukan suatu amalan (dalam agama) yang tidak ada perintahnya dari
kami maka amalan tersebut tertolak. (HR. Muslim).
Barangsiapa yang mengada-adakan hal baru dalam urusan kami ini (agama) padahal
bukan dari bagiannya maka ia tertolak. (HR. Bukhari dan Muslim).
Secara istilah (syariat) adalah sebagaimana perkataan Imam Asy-Syatibi, Bidah adalah
suatu cara yang diada-adakan di dalam agama yang menyerupai agama dengan tujuan untuk

berlebih-lebihan dalam beribadah kepada Allah Taala.


Bukan termasuk bidah jika sesuatu itu diada-adakan di luar agama (ibadah mahdhah)
untuk kemaslahatan dunia, seperti pengadaan teknologi dalam transportasi, industri, atau
yang lainnya.
Imam Malik berkata: "Barang siapa melakukan inovasi dalam agama Islam dengan
sebuah amalan baru dan menganggapnya itu baik, maka sesungguhnya ia telah menuduh
Muhammad Saw menyembunyikan risalah, karena Allah Swt menegaskan dalam Surah AlMaidah:3, yang artinya, "Pada hari ini telah Kusempurnakan untuk kamu agamamu, dan
telah Ku-cukupkan kepadamu ni'mat-Ku, dan telah Ku-ridhai Islam itu jadi agama bagimu".
Bidah juga terjadi dalam bidang akidah. Syekh Yusuf Qardadhawi dalam
bukunya, Fiqih Prioritas, menyatakan, keyakinan yang bertentangan dengan kebenaran
yang dibawa oleh Rasulullah Saw dan ajaran yang terdapat di dalam Kitab Allah disebut
bid'ah dalam akidah (al-bid'ah al-i'tiqadiyyah).
Bidah mengingkari kesempurnaan Islam. Islam sudah mengatur berbagai sisi kehidupan
manusia, mulai dari hal-hal besar seperti mengurus negara sampai hal-hal yang dianggap
sebelah mata oleh manusia seperti tatacara buang hajat. Tidak hanya kaum muslimin saja
yang mengakuinya, bahkan orang kafir pun mengakui kesempurnaaan Islam tersebut.
Salah satu bahaya bidah adalah pelakunya tidak sadar bahwa dirinya telah berbuat
dosa dengan perbuatan bidahnya, bahkan menyangka telah berbuat amal yang saleh.
C. PENGERTIAN KHURAFAT
Sumber khurafat (ejaan lama: churafat) adalah dinamisme dan animisme. Dinamisme
adalah kepercayaan adanya kekuatan dalam diri manusia, hewan, tumbuh-tumbuhan, bendabenda, dan kata-kata. Sedangkan Animisme adalah kepercayaan adanya jiwa dan ruh yang
dapat mempengaruhi alam manusia
Khurafat diartikan sebagai cerita-cerita yang mempesonakan yang dicampuradukkan
dengan perkara dusta, atau semua cerita rekaan atau khayalan, ajaran-ajaran, pantangan, adatistiadat, ramalan-ramalan, pemujaan atau kepercayaan yang menyimpang dari ajaran Islam.
Khurafat adalah bidah dalam bidang akidah, yakni kepercayaan atau keyakinan
kepada sesuatu perkara yang menyalahi ajaran Islam. Misalnya, meyakini kuburan orang
saleh dapat memberikan berkah, memuja atau memohon kepada makhluk halus (jin),
meyakini sebuah benda tongkat, keris, batu, dll.memikiki kekuatan ghaib yang bisa
diandalkan, dan sebagainya.
Khurafat adalah budaya masyarakat Jahiliyah. Di antara khurafat mereka ialah
mempercayai kepada arah burung yang berterbangan, memberi kesan kepada nasib mereka.
Masyarakat Jahiliah percaya, jika burung hantu menghinggapi dan berbunyi di atas sesebuah

rumah, maka artinya salah seorang dari penghuni rumah itu akan meninggal dunia.
Kepercayaan sebegini mengakibatkan penghuni rumah akan berdukacita. Wallahu alam

Anda mungkin juga menyukai