Anda di halaman 1dari 16

1

KATA PENGANTAR
Tiada kata yang paling baik selain mengucapkan puji syukur
kepada Allah SWT. Hanya dengan limpahan rahmat-Nya, kami
dapat menyelesaikan tugas mata kuliah Agama Islam yang
membahas tentang Tahayyul Bidah dan Kurafat. Proses
penyusunannya sempat mengalami beberapa kendala. Namun,
berkat kesungguhan dan kerja keras serta dorongan dari
berbagai pihak, kendala-kendala tersebut dapat diatasi.

Makalah ini disusun dengan harapan agar bisa membantu para


mahasiswa mempelajari, memahami, dan mendalami Agama
kita khususnya dalam mengetahui apa itu tahayyul Bid,ah dan
Kurafat

Tim penyusun telah berusaha menyajikan materi makalah ini


sebaik-baiknya, tetapi kesalahan dan kekurangan pasti ada.
Memang benar kata orang bijak bahwa di dunia ini tidak ada
yang sempurna. Yang sempurna adalah Hanya Milik Allah SWT.
Atas dasar kenyataan tersebut saran dan kritik yang bersifat
membangun agar hasil dari tugas ini menjadi lebih baik sangat
diharapkan dan diterima Tim Penyusun dengan tangan terbuka.

Akhirnya, semoga tugas ini bermanfaat dan dapat menambah


khasanah perbukuan dan keilmuan. Amin.

Kelompok 4
2

DAFTAR ISI

1. KATA
PENGANTAR
..1
2. DAFTAR
ISI
...2
3. BAB 1
PENDAHULUAN
..3
4. BAB 2 PEMBAHASAN.
...5
5. BAB 3 PENUTUP..
14
3

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Di era globalisasi yang telah maju dalam segala bidang


terutama di bidang IPTEKini, masih saja manusia dihadapi
dengan masalah krisis, seperti krisis moneter, krisis pangan,
krisis bahan bakar dan yang patut kita renungkan adalah krisis
iman yang merupakan penyebab manusia menyimpang dari
ketauhidan. Krisis iman dikarenakan kurangnya nutrisi rohani
serta kurangnya fungsi tauhid dalam kehidupan sehari-hari
manusia. Kebanyakan manusia hanya mementingkan
kepentingan dunia dibanding kepentingan akhirat. Sehingga
yang terealisasi hanyalah sifat-sifat manusia yang berbau
duniawi, seperti hedonism, fashionism, kepuasan hawa nafsu,
dan lain-lain. Hanya sedikit manusia yang dapat memanfaatkan
fungsi dan menempatkan peran tauhid secara benar. Padahal,
jika, masyarakat modern saat ini menempatkan tauhid dalam
kehidupan sehari-harinya, InsyaAllah, akan tercipta masyarakat
yang damai, aman, dan terjauh dari sifat-sifat tercela, seperti
korupsi, kolusi, nepotisme, penipuan, dan tindakan-tindakan
yang melanggar hukum agama, maupun hukum perdata dan
pidana Negara yang sedang marak melanda di Negara kita
Indonesia.
4

Pada dasarnya manusia dari sejak lahir berada dalam fitrahnya


yaitu, bertauhid. Namun sesuai perkembangan lingkungan dan
orang tuanyalah yang menentukan selanjutnya. Banyak orang
yang beriman namun tanpa didasari pengetahuan yang
memadai. Mereka beribadah namun ada saja yang masih
menyimpang dari ketauhidan.

Berangkat dari uraian diatas kami berupaya untuk menjelaskan


mengenai hal-hal yang menyimpang dari ketauhidan yang kita
kenal dengan istilah Tahayul, Bid`ah dan Churafat yang banyak
melanda umat manusia. Sebagai umat Muslim kita harus paham
dan waspada terhadap 3 hal tersebut agar kita tidak melakukan
ibadah yang sia-sia apalagi sampai menyimpang dari
ketauhidan dan agar kita selamat di dunia maupun di akherat
nanti.

1.2 Rumusan masalah


a. Apa yang dimaksud dengan Tahayyul bidah dan
churafat?
b. Sebutkan contoh dari Tahayyul bidah dan
churafat?

1.3 Tujuan
a. Menjelaskan pengertian Tahayyul bidah dan
churafat
b. Menyebutkan contoh contoh Tahayyul bidah dan
churafat
5

BAB II

PEMBAHASAN

2.1 PENGERTIAN TAHAYUL

Kata tahayul berasal dari bahasa Arab yang artinya: berangan-


angan tinggi, melamun, membayangkan atau menghayal
(Kamus Munawwir, h. 361). Dalam KKBI, tahayul adalah sesuatu
yang ada hanya di khayal belaka, kepercayaan kepada sesuatu
yang dianggap ada (tetapi sebenarnya tidak ada atau dianggab
sakti tetapi sebenarnya tidak).

Ada kepercayaan yang sampai kini masih melekat dalam diri


sebagian umat Islam di tanah air tentang bulan Safar, yaitu
bahwa bulan Safar adalah bulan naas, bulan yang penuh
kesialan. Alasannya, kata Safar berarti sejenis penyakit di dalam
perut, berbentuk ulat besar yang dapat membunuh.
6

Kepercayaan ini sebenarnya sudah ada sejak zaman Jahiliyah.


Ketika itu mereka menganggap bulan Safar sebagai bulan yang
sarat dengan kejelekan. Di samping itu, mereka juga
menganggap Rabu sebagai hari nahas, terlebih Rabu terakhir
setiap bulan.

Kepercayaan atau tahayul ini sebenarnya sudah dihilangkan


oleh Islam. Rosulullah pernah berdebat dengan orang Badui.
Tidak ada penyakit menular dan tidak ada kepercayaan pada
tahayul, sabda Nabi Muhammad saw.

Badui berkata, Lantas, bagaimana dengan unta yang sehat,


kemudian sakit setelah didekati unta yang sakit? Nabi
menjawab, Lalu siapa yang menulari unta pertama?

Perdebatan ini menegaskan, kepercayaan seperti itu tidak ada


dan tidak dibenarkan adanya menurut pandangan Islam. Dalam
HR Bukhari dan Muslim Rasulullah bersabda, yang artinya:
Tidak ada adwa, thiyarah, hamah, dan safar.

Adwa penularan penyakit. Thiyarah yaitu merasa bernasib sial


atau meramal nasib buruk karena melihat burung, binatang
lainnya. Hamah maksudnya burung hantu. Safar adalah bulan
kedua dalam tahun Hijriyah, yaitu bulan sesudah Muharam.

Islam tidak mengenal adanya hari atau bulan nahas, celaka,


sial, malang dan yang sejenis. Yang ada hanyalah bahwa setiap
hari dan atau bulan itu baik, bahkan dikenal hari mulai (Jumat)
dan bulan mulia (seperti bulan Ramadan, Syawal dan
Dzulhijjah).

Jelas, tahayul tidak ada tempat dalam Islam dan dalam hati
kaum Muslimin. Tahayul merupakan bentuk syirik. Diriwayatkan
7

dari Ibnu Mas'ud, Nabi Saw berkata: "Tiyarah (tahayul) ialah


sejenis syirik" (HR. Tirmizi).

Ketika belakangan sering terjadi kasus kesurupan massal, juga


individual, orang menyebutnya kemasukan setan, jin, atau
makhlus halus. Ini juga tahayul! Karena menurut para ahli,
kesurupan adalah fenomena psikologis, tidak ada kaitan sama
sekali dengan makhluk halus. Kesurupan adalah semata-mata
fenomena alami yang bisa terjadi pada manusia dan tidak
pandang bulu di belahan dunia mana pun. Terutama di
masyarakat yang tingkat kesulitan dihupnya tinggi.

Fenomena kesurupan berkaitan dengan masalah stress hidup


dan beban hidup masyarakat. Dalam masyarakat yang penuh
ketidakpastian, kesulitan ekonomi yang sangat membebani para
korban, dan ketidak menentuan masa depan, turut andil bagian
dalam memperbesar terjadinya kesurupan.

Pada kasus anak-anak sekolah, mereka yang terkena rata-rata


kehidupan ekonominya susah, mikirin beban pelajaran,
ditambah dengan mikirin buku yang tidak terbeli dan SPP yang
belum dibayar otomatis membuat sang anak menjadi sangat
stress dan berusaha untuk ditahan. Pada puncaknya, jika sang
anak tidak mampu untuk menahan ini, maka akan meledak dan
terjadilah kesurupan.

Kesurupan adalah fenomena biasa dalam dunia psikologi dan


fisiologi. Apa yang terjadi pada mereka hanyalah masalah psikis
yang disebut trance disorder. Orang yang mengalami hal ini
akan bisa spontan teriak-teriak dan bahkan berkata-kata yang
tidak biasanya di lakukan. Ini disebut dengan munculnya sifat
ganda, karena pada dasarnya setiap orang mempunyai karakter
lebih dari satu.
8

Dalam keadaan trance, seseorang akan memcunculkan karakter


yang lain yang biasanya tidak ditampakkan. Singkatnya,
fenomena trance alias kesurupan ini bukanlah hal aneh dan
perlu dimistifikasi. Ini adalah fenomena alam biasa, yang
disebabkan oleh tekanan jiwa.

2.2 PENGERTIAN BIDAH

Bid`ah berasal dari bahasa Arab yang artinya: menciptakan


sesuatu yang belum ada. Dalam KKBI ada tiga pengertian
bid`ah, antara lain yaitu: perbuatan yang dikerjakan tidak
menurut contoh-contoh yang sudah ditetapkan, termasuk
menambah atau mengurangi ketetapan; penambahan ajaran
Islam tanpa berpedoman kepada al-Quran dan Hadis;
kebohongan atau dusta. Dalam konteks agama secara bahasa
(lughat), bid`ah menurut A. Hassan adalah mengadakan
sesuatu dengan tidak ada contoh terdahulu. Secara istilah
defenisinya menurut ulama adalah satu cara yang diadakan
(orang) dalam agama, yang menyerupai hukum syara`, yang
dimaksudkan dengan mengerjakannya ialah berlebih-lebihan
dalam beribadat kepada Allah.

Bidah adalah suatu amalan yang diada-adakan atau


menambah amalan dalam ritual ibadah, padahal tidak
dicontohkan oleh Rosulullah Saw.

Secara bahasa, bid'ah artinya penciptaan atau inovasi yang


sebelumnya belum pernah ada. Maka semua penciptaan dan
inovasi dalam ritual agama (ibadah mahdhah), yang tidak
pernah ada pada zaman Rasulullah, disebut bid'ah.
9

Hati-hatilah kalian terhadap perkara yang diada-adakan,


karena setiap perkara baru itu bidah. Dan setiap kebidahan
adalah sesat, dan setiap kesesatan tempatnya di neraka (HR.
Baihaqy, An Nasai)

Barang siapa melakukan suatu amalan (dalam agama) yang


tidak ada perintahnya dari kami maka amalan tersebut
tertolak. (HR. Muslim).

Barangsiapa yang mengada-adakan hal baru dalam urusan


kami ini (agama) padahal bukan dari bagiannya maka ia
tertolak. (HR. Bukhari dan Muslim).

Secara bahasa bidah adalah sesuatu yang diada-adakan tanpa


ada contoh sebelumya. Secara istilah (syariat) adalah
sebagaimana perkataan Imam Asy-Syatibi, Bidah adalah suatu
cara yang diada-adakan di dalam agama yang menyerupai
agama dengan tujuan untuk berlebih-lebihan dalam beribadah
kepada Allah Taala.

Bukan termasuk bidah jika sesuatu itu diada-adakan di luar


agama (ibadah mahdhah) untuk kemaslahatan dunia, seperti
pengadaan teknologi dalam transportasi, industri, atau yang
lainnya.

Imam Malik berkata: "Barang siapa melakukan inovasi dalam


agama Islam dengan sebuah amalan baru dan menganggapnya
itu baik, maka sesungguhnya ia telah menuduh Muhammad
Saw menyembunyikan risalah, karena Allah Swt menegaskan
dalam Surah Al-Maidah:3, yang artinya, "Pada hari ini telah
Kusempurnakan untuk kamu agamamu, dan telah Ku-cukupkan
kepadamu ni'mat-Ku, dan telah Ku-ridhai Islam itu jadi agama
bagimu".
10

Bidah juga terjadi dalam bidang akidah. Syekh Yusuf


Qardadhawi dalam bukunya, Fiqih Prioritas, menyatakan,
keyakinan yang bertentangan dengan kebenaran yang dibawa
oleh Rasulullah Saw dan ajaran yang terdapat di dalam Kitab
Allah disebut bid'ah dalam akidah (al-bid'ah al-i'tiqadiyyah).

Bidah mengingkari kesempurnaan Islam. Islam sudah mengatur


berbagai sisi kehidupan manusia, mulai dari hal-hal besar
seperti mengurus negara sampai hal-hal yang dianggap sebelah
mata oleh manusia seperti tatacara buang hajat. Tidak hanya
kaum muslimin saja yang mengakuinya, bahkan orang kafir pun
mengakui kesempurnaaan Islam tersebut.

Salah satu bahaya bidah adalah pelakunya tidak sadar bahwa


dirinya telah berbuat dosa dengan perbuatan bidahnya, bahkan
menyangka telah berbuat amal yang saleh.

2.3 PENGERTIAN KHURAFAT

Sumber khurafat (ejaan lama: churafat) adalah dinamisme dan


animisme. Dinamisme adalah kepercayaan adanya kekuatan
dalam diri manusia, hewan, tumbuh-tumbuhan, benda-benda,
dan kata-kata. Sedangkan Animisme adalah kepercayaan
adanya jiwa dan ruh yang dapat mempengaruhi alam manusia.

Khurafat diartikan sebagai cerita-cerita yang mempesonakan


yang dicampuradukkan dengan perkara dusta, atau semua
cerita rekaan atau khayalan, ajaran-ajaran, pantangan, adat-
istiadat, ramalan-ramalan, pemujaan atau kepercayaan yang
menyimpang dari ajaran Islam

Khurafat adalah bidah dalam bidang akidah, yakni kepercayaan


atau keyakinan kepada sesuatu perkara yang menyalahi ajaran
Islam. Misalnya, meyakini kuburan orang saleh dapat
11

memberikan berkah, memuja atau memohon kepada makhluk


halus (jin), meyakini sebuah benda tongkat, keris, batu, dll.
memikiki kekuatan ghaib yang bisa diandalkan, dan sebagainya.

Khurafat adalah budaya masyarakat Jahiliyah. Di antara


khurafat mereka ialah mempercayai kepada arah burung yang
berterbangan, memberi kesan kepada nasib mereka.
Masyarakat Jahiliah percaya, jika burung hantu menghinggapi
dan berbunyi di atas sesebuah rumah, maka artinya salah
seorang dari penghuni rumah itu akan meninggal dunia.
Kepercayaan sebegini mengakibatkan penghuni rumah akan
berdukacita. Wallahu alam.

2.4 BEBERAPA CONTOH KHURAFAT, TAHAYUL , BIDAH


DAN SYIRIK

Sebagian masyarakat kita ada yang masih memperycayai hal-


hal berikut di bawah ini :

1. Jika tanaman hias tertentu (bunga sri rejeki) yang ditanam


dalam tempat bunga berdaun lebat, dianggap akan dapat rezeki

2. Membuat bubur merah dan putih sebagai syarat dalam suatu


upacara supaya sukses.

3. Memasang / menusuk Cabai dan Bawang dengan lidi untuk


penolak hujan.

4. Memasang jimat-jimat, rajah / wafaq / isim, bertuliskan arab


atau lainnya di atas pintu masuk agar segala unsur yang jahat
tidak bisa masuk. Atau membawa jimat-jimat.

5. Burung hantu berbunyi sebagai tanda tidak baik. Kupu-


kupu masuk rumah tanda akan ada tamu yang akan datang.
12

6. Bulu landak, gunting, pisau, cermin, daun jerangau untuk


mengusir hantu anak.

7. Memukul benda -benda, nampan, dandang, panci, kentongan,


nyiru, dll kalau ada anak yang hilang (katanya disembunyikan
mahluk halus), atau kalau ada gerhana.

8. Kunang-kunang penjelmaan kuku mayat.

9. Jika kulit bergerak (kedutan dibawah mata dll) menandakan


ada sesuatu yang akan terjadi.

10. Jika kendaraan membawa mayat, atau menabrak kucing


akan sial.

11. Rumah yang dibangun salah letak, tidak sesuai arah feng
sui akan menimbulkan kesialan.

12. Salah memberi nama pada anak menyebabkan sering sakit.


Atau wajahnya sama dengan orang tuanya si anak harus dijual
pura-pura (lewat upacara).

13. Jika perempuan makan pisang kembar, anaknya nanti


kembar.

14. Perempuan hamil /ngidam tidak boleh makan sembarangan,


seperti kepiting nanti jalannya atau usahanya selalu mundur,
sebab kepiting jalannya mundur dll. Kalau anak balita air liurnya
selalu ngeces (menetes), berarti ibunya waktu ngidam dulu ada
yang tidak kesampaian keinginannya.

15. Jika seseorang tersedak, tergigit lidah atau tergigit bibir,


tandanya ada orang yang membicarakan dia.

16. Tangan kanan gatal, akan dapat uang.

17. wanita hamil dilarang keluar di saat terjadi gerhana.


13

18. Suara burung Gagak tanda kesialan/ada yang mau


meninggal

19. Masuk ketempat yang angker/ hutan/lembah, izin dulu


kepada datuk/mahkluk penguasanya.

20. Hataman Al-Quran dengan Telor-telor yang dihiasi.

21. Anak lahir bulan safar harus ditimbang dengan buah-buahan


atau lain-lain.

22. Anak laki-laki lahir diberi anting-anting emas sebelah kalau


kakaknya meninggal.

23. Supaya anak cepat berjalan, kakinya dipukul dengan sejenis


ikan, atau pelepah pisang.

24. Anak kecil diberi kapur di dahi (kening) atau dibelakang


kuping, diberi arang bekas kuali, kunyit agar tidak kesindiran.

25. Menghambur Beras Kuning pada acara acara yang


dianggap sakral

26. Memberi lampu penerangan pada ari-ari, tembuni bayi yang


baru lahir. Dan memberi garam, merica, bahkan buku dan pensil
di dalam tembuni.

2.5 Orang yang Bisa Terserang Penyakit TBC

Penyakit TBC ini bisa menyerang siapa saja. Orang kota, orang
desa, orang miskin atau orang kaya, orang biasa atau tokoh
masyarakat, semuanya bisa tertular virus TBC (Tahayul, Bid`ah,
dan Churafat). Pada umumnya orang yang diserang virus
penyakit TBC (Tahayul, Bid`ah, dan Churafat) ini adalah orang-
orang yang kurang memiliki ilmu, tidak menambah ilmu atau
tidak tidak memiliki ilmu sama sekali, khususnya ilmu-ilmu
agama, alias orang bodoh (jahil).
14

Artinya orang-orang yang malas tidak mau belajar, orang yang


merasa cukup dan puas dengan ilmu yang dimilikinya sehingga
tidak perlu lagi menuntut dan mendalami ilmu agama.Kadang-
kadang ada pengetahuan sedikit sudah merasa cukup dan
hebat, itu pun pengetahuan di dapat dari sembarang orang.

2.6 Perkembangan Penyakit TBC

Sesuai dengan namanya TBC (Tahayul, Bid`ah dan Churafat),


penyakit ini bisa berkembang dalam berbagai aspek, baik pada
aspek hubungan dengan Allah (hablu min Allah) maupun pada
aspek hubungan dengan sesama manusia (hablu min nas), lebih
khusus lagi dalam bidang akidah, ibadah, dan syari`ah dalam
arti luas. TBC (Tahayul, Bid`ah, dan Churafat) dalam bidang
aqidah berkembang Tahayul yang menjurus kepada syirik,
seperti mempercayai dan menyakini ada kekuatan atau
kekuasaan lain selain dari Allah.

Allah berfirman dalam Al Quran Surat An Nisa:48

(: )

Sesungguhnya Allah tidak akan mengampuni dosa syirik. Dan
Dia mengampuni segala dosa yang lain selain dari dosa syirik
bagi siapa yang dikehendaki-Nya. dan barang siapa yang
mempersekutu kan Allah sungguh ia telah berbuat dosa yang
besar. (An Nisa:48).

2.7 Cara Terhindar dari Penyakit TBC


15

Bagaimana caranya agar aqidah, syariah dan ibadah kita


terhindar atau tidak terjangkit oleh penyakit TBC (Tahayul,
Bid`ah, dan Churafat) ini. Satu-satunya terapi adalah dengan
ilmu dan terus menuntut ilmu, berkawan dengan orang-orang
yang berilmu, rajin mengikuti pengajian/majelis taklim, dan
banyak membaca dan bertanya.Hanya orang-orang yang
berilmulah yang tidak tertipu.

Bukankah Allah berfirman dalam surat al-Mujadalah ayat 11


bahwa Allah akan mengangkat derajat orang-orang yang
beriman dan berilmu beberapa derajat. Tidak sama orang yang
mengetahui dengan orang yang tidak mengetahui. Mari kita
periksa lagi aqidah dan ibadah yang kita lakukan, apakah sudah
sesuai dengan tuntunan agama, sehingga kita tidak terjangkiti
oleh virus penyakit TBC (Tahayul, Bid`ah, dan Churafat).

BAB III

PENUTUP

Kesimpulan

Kata tahayul berasal dari bahasa Arab yang artinya: berangan-


angan tinggi, melamun, membayangkan atau menghayal
(Kamus Munawwir, h. 361). Dalam KKBI, tahayul adalah sesuatu
yang ada hanya di khayal belaka, kepercayaan kepada sesuatu
yang dianggap ada (tetapi sebenarnya tidak ada atau dianggab
sakti tetapi sebenarnya tidak).
16

Bid`ah berasal dari bahasa Arab yang artinya: menciptakan


sesuatu yang belum ada. Dalam KKBI ada tiga pengertian
bid`ah, antara lain yaitu: perbuatan yang dikerjakan tidak
menurut contoh-contoh yang sudah ditetapkan, termasuk
menambah atau mengurangi ketetapan; penambahan ajaran
Islam tanpa berpedoman kepada al-Quran dan Hadis;
kebohongan atau dusta

Sumber khurafat (ejaan lama: churafat) adalah dinamisme dan


animisme. Dinamisme adalah kepercayaan adanya kekuatan
dalam diri manusia, hewan, tumbuh-tumbuhan, benda-benda,
dan kata-kata. Sedangkan Animisme adalah kepercayaan
adanya jiwa dan ruh yang dapat mempengaruhi alam manusia.

Anda mungkin juga menyukai