Anda di halaman 1dari 3

SEJARAH STASIUN SEMARANG PONCOL

Karya : Dewi Malinda Wijayanti / 12 / XII TKBB 2

Stasiun Poncol merupakan salah satu stasiun tua di Semarang yang terletak di kelurahan
Purwosari, Semarang Utara. Stasiun ini dibangun pada tahun 1912 dan dirancang oleh Henry
Maclaine Pont, seorang arsitek zaman Belanda yang banyak berkiprah pada dunia arsitektur
Indonesia. Beberapa detail elemen bangunan mempunyai integritas langgam arsitektur yang
mengarah ke Internasional Style, sesuai dengan zamannya dan mendirikan type bangunan
perangkutan pada era modern. Stasiun Poncol merupakan bangunan stasiun dengan
kesinambungan fungsi yang masih dapat dilihat hingga kini.

Stasiun ini dibangun oleh Semarang-Cheribon Stoomtarm Maatschappij (SCS) dan


dijadikan stasiun terbesar miliknya. Pada awal pertama kai dibangun, bagian tengah bangunan itu
adalah pintu masuk utama yang dihiasi dengan ubin berwarna hitam dan abu-abu. Pada panel kiri
dan kanan bangun terdapat tulisan SCS dan angka 1914 terbuat dari ubin hitam dan keemasan.
Sebuah jam berada dipuncak bangunan. Pada awalnya stasiun ini dibangun untuk menggantikan
stasiun lama milik perusahaan SCS yaitu Stasiun Trem Pendrian. Stasiun yang sudah lama sejak
1987, namun tidak layak disebut sebagai stasiun dan lebih tepat disebut sebagai halte.
SCS memulai membangun jaringan rel kereta api yaitu sepanjang 230 kilometer yang
menghubungkan Semarang dengan Cheribon, melalui Pekalongan dan Tegal. Jalur itu disebut
juga ‘jalur gula’ (suikerlijin) karena pembangunannya semula untuk melayani tidak kurang dari
27 pabrik gula yang berada di Pantai Utara Jawa Tengah bagian barat. Secara resmi peresmian
beroperasinya stasiun ini tanggal 6 Agustus 1914. Karena letaknya yang berada di pinggir barat
Kota Semarang, stasiun ini dikenal dengan Semarang-West. Meski berada pada ujung jalur
Semarang-Cheribon, stasiun Semarang West berbentuk stasiun parallel. Sejak semula memang
direncanakan stasiun ini akan dihubungkan dengan stasiun yang baru di Tawang sebagai stasiun
utama Semarang. Tapi baru pada 1940, setelah pecah Perang Dunia II, atas desakan pihak
militer, rencana itu betul-betul menjadi kenyataan. Pihak militer melihat bahwa tidak adanya
hubungan antara Semarang-West dan Tawang merupakan titik lemah dalam pertahanan pantai
utara Jawa yang ketika itu terancam serbuan Jepang.

Pada awal kemerdekaan, stasiun ini berganti nama menjadi Stasiun Semarang Poncol.
Bangunan yang telah berdiri kira-kira 104 tahun ini masih terlihat gagah di jalan Imam Bonjol.
Hingga saat ini bangunan asli Stasiun Poncol masih dipertahankan. Perubahan hanya dilakukan
di halaman depan karena kerap tergenang rob. Memang, salah satu keunikan Stasiun Poncol
adalah terletak di ketinggian yang lebih rendah dari permukaan laut. Akibatnya, jika musim
hujan tiba halaman terendam banjir. Beberapa kali, bahkan penumpang yang akan membeli tiket
harus berjalan dengan bangku yang dijejer untuk menghindari genangan. Seiring berkembangnya
semua detail indah nyaris sudah hilang. Stasiun Poncol diperluas lagi dengan bangunan
tambahan yang menutup seluruh wajah depannya yang asli. Hingga kini Stasiun poncol masih
berfungsi untuk mengangkut penumpang dan barang. Di Stasiun poncol sendiri ada 4 jalur yang
terdiri dari satu peron sisi dan tiga peron pulau. Fasilitas yang sekarang pun sudah cukup
memadai ada halaman parkir, toilet, boarding pass, area merokok, galeri ATM, kantin, layanan
pelanggan dan tempat ibadah. Bahkan sistem pembelian tiket pun tidak perlu datang ke Stasiun
untuk memesan dan membeli tiket. Sekarang bisa memesan dan membeli secara online. Bahkan
bisa check in mandiri boarding pass untuk keberangkatan kereta api yang jauh. Di stasiun ini
merupakan stasiun pemberangkatan dan kedatangan untuk kereta api kelas ekonomi baik kereta
api lokal dan jarak jauh. Rute keberangkatan kereta dari Stasiun Poncol seperti Semarang-Kendal
dengan harga mulai dari Rp. 35000, Semarang-Blora harga mulai Rp. 49000, Semarang-
Grobogan harga mulai Rp. 35000, Semarang-Bojonegoro harga mulai Rp.45000, Semarang-
Surabaya harga mulai Rp. 49000, Semarang-Blora harga mulai Rp.50000, Semarang-Tegal harga
mulai Rp. 50000, dan Semarang-Pemalang harga mulai 60000.

Stasiun Poncol merupakan bagian bangunan tua yang berada di Kota Semarang yang
telah mengalami perombakan bagian seiring bergantinya tahun. Stasiun ini masih berfungsi
hingga kini bahkan merupakan Stasiun besar di Semarang. Walaupun telah berdiri sejak 104
tahun bangunan ini masih bisa dipertahankan oleh generasi penerus, mendapat perhatian dari
pemerintah sehingga semakin berganti tahun bangunan ini kian menjadi bagus dan mengikuti
eranya. Sehingga kita perlu menjaga bangunan ini agar tetap berfungsi sebagai mestinya.
Menjaga kebersihan untuk kenyaman semua pengunjung di Stasiun Poncol. Dan bisa
melestarikan bangunan tua yang ada di Semarang.

Anda mungkin juga menyukai