Anda di halaman 1dari 7

ILMU BANGUNAN

Di
S
U
S
U
N
Oleh
Nama : Reza Ardiansyah
Akmal
Ifansa Fansuri
M.Zaki
Muzakkar Rizqan

SMK 2 Banda aceh


DINDING
A. Pengertian Dan Fungsi Dinding
Dalam pengertian umum, dinding adalah bagian dari bangunan yang berfungsi sebagai pemisah antara
ruangan luar dengan ruangan dalam, melindungi terhadap intrusi dan cuaca, penyokong atap dan
sebagai pembatas ruang satu dengan ruangan lainnya, berfungsi pula sebagai penahan cahaya panas
dari matahari, menahan tiupan angin dari luar, dan untuk menghindari gangguan binatang liar. Serta
dalam pengenalan pengertin kamus teknik, dinding adalah struktur solid yang menahan/membatasi dan
melindungi suatu area. Dalam kesimpulannya, dinding adalah bagian bangunan yang sangat penting
perannya bagi suatu konstruksi bangunan. Dinding membentuk dan melindungi isi bangunan baik dari
segi konstruksi maupun penampilan artistik dari bangunan. Secara umum fungsi dinding adalah: 1.

Sebagai pemikul beban di atasnya. 2.

Sebagai Pembatas ruang, mempunyai sifat : privasi, indah dan bagus dalam skala, warna, tekstur, dapat
dibuat transparan, sebagai peredam terhadap bunyi baik dari dalam maupun dari luar. 3.

Perlindungan terhadap gangguan dari luar (sinar matahari, isolasi terhadap suhu, air hujan dan
kelembapan, hembusan angin, serta gangguan dari luar lainnya) Fungsi dinding dilihat dari nilai
kenyamanan, kesehatan dan keamanan:
1.Sebagai pemisah antar ruangan.
2.Sebagai pemisah ruang yang bersifat pribadi, dan bersifat umum
3.Sebagai penahan cahaya, angin, hujan, banjir dan lain-lain yang bersumber dari alam.
4.Sebagai pembatas dan penahan struktur (untuk fungsi tertentu seperti dinding, lift, resovoar dan lain-
lain)
5.Sebagai penahan kebisingan
6.Sebagai penahan radiasi sinar atau zat-zat tertentu seperti pada ruang radiologi, ruang operasi,
laboratorium, dan lain-lain.
7.Sebagai fungsi artistik tertentu dan penyimpan surat-surat berharga seperti brankas di bank dan lain-
lain.
Fungsi dinding dalam konstruksi adalah:
1.Dinding berfungsi sebagai pemikul. Itullah sebabnya konstruksinya harus kuat dan kokoh agar mampu
menahan beban super struktur, bebannya sendiri serta beban horizontal .
Dinding berfungsi sebagai pembatas/partisi, tidak perlu kokoh tetapi harus kaku sehingga perlu kolom
penguat (kolom praktis)

Mengenal Sloof, Kolom dan Ring Balk
SLOOF
Sloof adalah struktur dari bangunan yang terletak diatas pondasi, berfungsi untuk meratakan beban
yang diterima oleh pondasi, juga sebagai pengunci dinding agar saat terjadi pergerakan pada tanah,
dinding tidak roboh. Sloof sangat berperan terhadap kekuatan bangunan. bahan yang digunakan adalah
beton dengan campuran 1 semen : 2 Pasir : 3 split (koral)
Dimensi sloof yang sering digunakan pada bangunan rumah tinggal lantai satu adalah lebar 15 cm, tinggi
20 cm, besi beton tulangan utama menggunakan 4 buah diameter 10 mm (4 d 10 ) sedangkan untuk
begel menggunakan diameter 8 mm berjarak 15 cm ( d 8 15) dan untuk rumah lantai dua , dimensi
sloof yang sering digunakan adalah lebar 20 cm tinggi30 cm, besi beton utama 6 d 12 mm, begel d8 10
cm.



KOLOM
Kolom merupakan suatu elemen struktur tekan yang memegang peranan penting dari suatu bangunan,
sehingga keruntuhan pada suatu kolom merupakan lokasi kritis yang dapat menyebabkan runtuhnya
(collapse) lantai yang bersangkutan dan juga runtuh total (total collapse) seluruh struktur (sudarmoko,
1996)
Pada bangunan sederhana bentuk kolom ada 2 jenis yaitu kolom utama dan kolom praktis

Kolom Utama - yang dimaksud dengan kolom utama adalah kolom yang fungsi utamanya menyanggah
beban diatasnya. untuk rumah tinggal disarankan jarak kolom utama adalah 3,5 meter, hal ini
dimaksudkan agar dimensi balok untuk menopang lantai tidak terlalu besar, dan apabila jarak antara
kolom dibuat lebih dari 3,5 meter maka struktur bangunan harus dihitung. Sedangkan untuk rumah
tinggal lantai 2, dimensi kolom yang dipakai biasanya 20/20 dengan tulangan pokok 8 dia 12 mm,
dengan besi begel dia 8-10 cm
Ket.:
8 dia 12mm = besi 12 mm jumlahnya 8 buah
dia 8-10 cm = besi begel diameter 8 mm dengan jarak 10 cm

Kolom Praktis - adalah kolom yang berfungsi membantu kolom utama dan juga sebagai pengikat
dinding agar stabil, jarak kolom maksimum 3,5 mtr atau pada pertemuan pasangan bata (sudut-sudut
dinding). dimensi kolom praktis 15/15 cm dengan tulangan beton 4 dia 10 dan jarak begel dia 8 - 20 cm

SK SNI T-15-1990-03 mendifinisikan kolom adalah komponen struktur bangunan yang tugas utamanya
menyanggah beban aksial tekan vertikal dengan bagian tinggi yang tidak di topang paling tidak tiga kali
dimensi lateral
Struktur dalam kolom dibuat dari besi dan beton. keduanya merupakan gabungan antara material yang
tahan tarikan dan tekanan. Besi adalah material yang tahan terhadap tarikan, sedangkan beton adalah
material yang tahan tekanan. Gabungan kedua material ini dalam struktur beton memungkinkan kolom
atau bagian struktural lain seperti sloof dan balok bisa menahan gaya tekan dan gaya tarik pada
bangunan
JENIS-JENIS KOLOM
Menurut Wang (1986) dan Fergusen (1986) jenis-jenis kolom ada tiga yaitu :

Kolom Ikat (tie Column) - adalah kolom yang menggunakan pengikat sengkang lateral. Kolom ini
merupakan kolom beton yang di beri tulangan dengan batang tulangan pokok memanjang yang pada
jarak spasi tertentu diikat dengan sengkang lateral. Tulangan ini berfungsi memegang tulangan pokok
memanjang agar tetap kokoh pada tempatnya
Kolom Spiral (spiral column) - menggunakan pengikat spiral. Bentuknya sama dengan kolom ikat
hanya saja pengikat tulangan memanjang adalah tulangan spiral yang dililitkan keliling membentuk
heliks menerus disepanjang kolom. Fungsi dari tulangan spiral adalah memberi kemampuan terhadap
kolom untuk menyerap deformasi cukup besar sebelum runtuh, sehingga mampu mencegah kehancuran
seluruh struktur sebelum proses redistribusi momen dan tegangan terwujud
Kolom Komposit (composite column) - adalah struktur kolom komposit yang merupakan komponen
struktur tekan yang diperkuat pada arah memanjang dengan gelagar baja profil atau pipa dengan atau
tanpa diberi batangan tulangan pokok memanjang

RING BALK
Ring balk adalah bagian dari struktur bangunan seperti balok yang terletak diatas dinding bata, yang
berfungsi sebagai pengikat pasangan bata dan juga untuk meratakan beban dari struktur yang berada
diatasnya, seperti beban yang diterima oleh kuda-kuda
Pemasangan Ring balk maksimum 4 meter dari sloof, idealnya 3 meter. Dimensi ring balk yang biasa
digunakan adalah lebar 15 cm dan tinggi 15 cm dengan tulangan pokok (besi beton) 4 dia 8 mm dengan
begel dia 6 - 15 cm

Anda sedang membaca artikel tentang Mengenal Sloof, Kolom dan Ring Balk,jangan lupa tinggalkan
saran dan komentar anda untuk perbaikan blog ini - terima kasih dan salam sukses.

Tiga komponen penyusun atap:
struktur atap (rangka atap dan penopang rangka atap);
penutup atap (genteng,polikarbonat);
pelengkap atap (talang horizontal/vertikal dan lisplang)

A. Struktur atap
Pengertian struktur atap adalah bagian bangunan yang menahan /mengalirkan beban-beban dari atap.
Struktur atap terbagi menjadi rangka atap dan penopang rangka atap. Rangka atap berfungsi menahan
beban dari bahan penutup atap sehingga umumnya berupa susunan balok balok (dari
kayu/bambu/baja) secara vertikal dan horizontal kecuali pada struktur atap dak beton. Berdasarkan
posisi inilah maka muncul istilah gording,kasau dan reng. Susunan rangka atap dapat menghasilkan
lekukan pada atap (jurai dalam/luar) dan menciptakan bentuk atap tertentu.
Penopang rangka atap adalah balok kayu yang disusun membentuk segitiga,disebut dengan istilah kuda-
kuda. Kuda-kuda berada dibawah rangka atap,fungsinya untuk menyangga rangka atap. Sebagai
pengaku,bagian atas kuda-kuda disangkutkan pada balok bubungan,sementara kedua kakinya
dihubungkan dengan kolom struktur untuk mengalirakan beban ke tanah.
Secara umum dikenal 4 jenis struktur atap yaitu: struktur dinding (sopi-sopi) rangka kayu,kuda-kuda dan
rangka kayu,struktur baja konvensional,struktur baja ringan. Diluar itu ada pula struktur dak beton yang
biasa digunakan untuk atap datar.

Atap dan bagian-bagiannya
1. jurai dalam
Jurai dalam ialah bagian yang tajam pada atap,berjalan dari garis tiris atap sampai bubungan,dan
terdapat pada pertemuan dua bidang atap pada sudut bangunan kedalam.
2. jurai luar
Jurai luar,ialah bagian yang tajam pada atap,berjalan dari garis tiris atap sampai bubungan,terdapat
pada pertemuan dua bidang atap pada sudut bangunan ke luar.
3. bubungan (nok)
Merupakan sisi atap yang teratas,selalu dalam keadaan datar dan umumnya menentukan arah
bangunan.
4. gording
Balok atap sebagai pengikat yang menghubungkan antar kuda-kuda. Gording juga menjadi dudukan
untuk kasau dan balok jurai dalam.
5. kasau
Komponen atap yang terletak diatas gording dan menjadi dudukan untuk reng.
6. reng
Komponen atap yang memiliki profil paling kecil dalam bentuk dan ukurannya. Posisinya melintang
diatas kasau. Reng berfungsi sebagai penahan penutup atap (genteng dan lain-lain). Fungsi lainnya
adalah sebagai pengatur jarak tiap genteng agar rapi dan lebih terikat. Jarak antar reng tergantung
pada ukuran genteng yang akan dipakai. Semakin besar dimensi genteng,semakin sedikit reng sehingga
biaya pun lebih hemat.
B. Penutup atap
Penutup merupakan bagian yang menutupi atap secara keseluruhan sehingga terciptalah ambang atas
yang membatasi kita dari alam luar. Ada berbagai pilihan penutup atap dengan pilihan bentuk dan sifat
yang berbeda. Dua faktor utama yang harus dipertimbangkan dalam pemilihannya adalah faktor
keringanan material agar tidak terlalu membebani struktur bangunan dan faktor keawetan terhadap
cuaca (angin,panas,hujan). Faktor lain adalah kecocokan/keindahan terhadap desain rumah. Ukuran dan
desain dari penutup atap juga memberi pengaruh pada struktur,misalnya konstruksi kuda-kuda,ukuran
reng,dan sudut kemiringan.
C. Komponen pelengkap
Elemen pelengkap pada atap selain berfungsi struktural juga estetis.
Talang
Saluran air pada atap yang berfungsi mengarahkan air agar jatuh ketanah disebut talang. Talang
dipasang mendatar mengikuti tiris atap kemudian dialirkan ke bawah melalui pipa vertikal.
Lisplang
Dari segi konstruksi,lisplang menciptakan bentukan rigid (kokoh,tidak berubah) dari susunan kasau. Pada
pemasangan rangka penahan atap,batang-batang kasau hanya ditahan oleh paku dan ada kemungkinan
posisinya bergeser. Disinilah lisplang berfungsi untuk mengunci susunan kasau tersebut agar tetap
berada pada tempatnya. Dari segi estetika,lisplang berfungsi menutupi kasau yang berjajar dibawah
susunan genteng/bahan penutup atap lain. Maka tampilan atap pada bagian tepi akan terlihat rapi oleh
kehadiran lisplang

Anda mungkin juga menyukai