Anda di halaman 1dari 16

STRUKTUR BANGUNAN GEDUNG

A. PENGERTIAN STRUKTUR
 Struktur adalah bagian-bagian yang membentuk bangunan seperti pondasi,
sloof, dinding, kolom, ring, kuda-kuda, dan atap. Pada prinsipnya, elemen struktur
berfungsi untuk mendukung keberadaan elemen nonstruktur yang meliputi elemen
tampak, interior, dan detail arsitektur sehingga membentuk satu kesatuan. Setiap
bagian struktur bangunan tersebut juga mempunyai fungsi dan peranannya masing-
masing. Kegunaan lain dari struktur bangunan yaitu meneruskan beban bangunan
dari bagian bangunan atas menuju bagian bangunan bawah, lalu menyebarkannya
ke tanah. Perancangan struktur harus memastikan bahwa bagian-bagian sistem
struktur ini sanggup mengizinkan atau menanggung gaya gravitasi dan beban
bangunan, kemudian menyokong dan menyalurkannya ke tanah dengan aman.
 
Peran Analisis Struktur Dalam Perencanaan Bangunan Gedung

 Analisis Struktur bukan merupakan tahapan akhir dalam proses


perancangan, analisis struktur merupakan alat yang digunakan untuk
mendukung proses perancangan. Tujuan utama dari analisis struktur adalah
untuk membantu perancang struktur dalam membuat keputusan-keputusan
penting dalam proses perancangan. Hasil dari suatu analisis struktur pada
sebuah struktur pada beban-beban yang bekerja padanya adalah respon dari
struktur tersebut berupa.

 Perubahan posisi elemen-elemen atau bentuk konfigurasi struktur.


 Gaya-gaya internal pada elemen-elemen struktur : gaya aksial, gaya geser,
momen lentur dan momen torsi.
Bagian-Bagian Struktur Bangunan Gedung

 Struktur bawah
 Struktur bawah (substruktur) adalah bagian-bagian bangunan
yang terletak di bawah permukaan tanah. Struktur bawah ini
meliputi pondasi dan sloof.
 Pondasi
 Pondasi bangunan adalah kontruksi yang paling terpenting pada
suatu bangunan. Karena pondasi berfungsi sebagai "penahan
seluruh beban yang berada di atasnya dan gaya – gaya dari luar".
Pondasi merupakan bagian dari struktur yang berfungsi
meneruskan beban menuju lapisan tanah pendukung dibawahnya.
Dalam struktur apapun, beban yang terjadi baik yang disebabkan
oleh berat sendiri ataupun akibat beban rencana harus disalurkan
ke dalam suatu lapisan pendukung dalam hal ini adalah tanah
yang ada di bawah struktur tersebut. Beton bertulang adalah
material yang paling cocok sebagai
 JENIS JENIS PONDASI
1. PONDASI DANGKAL
 Pondasi dangkal adalah pondasi yang tidak
membutuhkan galian tanah terlalu dalam karena
lapisan tanah dangkal sudah cukup keras, apalagi
bangunan yang akan dibangun hanya rumah
sederhana. Kekuatan pondasi dangkal ada pada
luas alasnya, karena pondasi ini berfungsi untuk
meneruskan sekaligus meratakan beban yang
diterima oleh tanah. yang termasuk pondasi
dangkal antara lain:
 Pondasi menerus (pondasi batu kali)
 Pondasi Setempat
 Pondasi dalam
Pondasi dalam adalah pondasi yang didirikan
dipermukaan tanah dengan kedalam tertentu
dimana daya dukung dasar pondasi dipengaruhi
oleh beban struktural dan kondisi permukaan
tanah. Pondasi dalam biasanya dipasang pada
kedalaman lebih dari 3 m di bawah elevasi
permukaan tanah. Pondasi dalam dapat dijumpai
dalam bentuk pondasi tiang pancang, dinding
pancang dan caissons atau pondasi kompensasi.
Yang termasuk pondasi dalam antara lain :
 Pondasi Sumuran
 Pondasi Tiang Pancang
 Pondasi Bored Pile
 Sloof
Sloof adalah jenis Konstruksi Beton Bertulang yang biasanya
dibuat pada bangunan Rumah atau Gedung, dan posisinya
biasanya pada Lantai 1 atau lantai dasar.Inilah sebab nya kita
jarang melihat bentuk sloof saat bangunan sudah "Berdiri"
tegak.walau bentuk nyaSloof juga merupakan salah satu
aspek penting bagi rumah. inti dari tugas Sloof adalah
mendukung beban dinding rumah tersebut. Bila
dikategorikan Sloof adalah termasuk Pondasi Menerus.
Sloof adalah jenis Konstruksi Beton Bertulang yang sengaja
didisain khusus Luas Penampang dan Jumlah Pembesiannya,
disesuaikan dengan kebutuhan Beban yang akan dipikul oleh
Sloof tersebut nantinya. Untuk menetukan Luas Penampang
atau ukuran Sloof ini, dibutuhkan Perhitungan Teknis yang
Tepat agar Sloof tersebut nanti benar-benar Mampu untuk
memikul Beban Dinding Bata diatasnya nanti.
 Struktur atas
 Dinding
Dinding adalah bagian bangunan yang terletak di bagian
atas sloof dimana dinding berfungsi sebagai penutup
bagaian badan bangunan, penyekat antar ruangan,
sebagai elemen estetika / keindahan bangunan bahkan
sebagai elemen pemikul konstruksi bagian bangunan lain
yang ada di atasnya dan meneruskannya ke balok sloof.
Dinding adalah suatu struktur padat yang membatasi
dan kadang melindungi suatu area. Umumnya, dinding
membatasi suatu bangunan dan menyokong struktur
lainnya, membatasi ruang dalam bangunan menjadi
ruangan-ruangan, atau melindungi atau membatasi suatu
ruang di alam terbuka. Tiga jenis utama dinding
struktural adalah dinding bangunan, dinding pembatas
(boundary), serta dinding penahan (retaining).
 JENIS JENIS DINDING
 Dinding Partisi : Dinding ringan yang memisahkan antar
ruang dalam. Terbuat dari gypsum, fiber, tripleks atau
Duplex.
 Dinding Pembatas : Untung menandakan batas lahan. Atau
bisa disebut dinding Privasi.
 Dinding Penahan : Digunakan pada tanah yang berkontur
dan dibutuhkan struktur tambahan untuk menahan tekanan
tanah.
 Dinding Struktural : Untuk menopang atap dan sama sekali
tidak menggunakan cor beton untuk kolom. Konstruksinya
100% mengandalkan pasangan batu bata dan semen.
 Dinding Non-Struktural : Dinding yang tidak menopang
beban, hanya sebagai pembatas apabila dinding di robohkan,
maka bangunan tetap berdiri. beberapa material dinding
non-struktural diantaranya seperti batu bata, batako, bata
ringan, kayu dan kaca.
 Kolom
Kolom adalah batang tekan vertikal dari rangka
struktur yang memikul beban dari balok. Kolom
merupakan suatu elemen struktur tekan yang
memegang peranan penting dari suatu bangunan,
sehingga keruntuhan pada suatu kolom merupakan
lokasi kritis yang dapat menyebabkan runtuhnya
(collapse) lantai yang bersangkutan dan juga runtuh
total (total collapse) seluruh struktur (Sudarmoko,
1996). Fungsi kolom adalah sebagai penerus beban
seluruh bangunan ke pondasi. ada dua jenis yaitu :
1. Kolom utama
2. Kolom praktis
 Pintu, jendela dan ventilasi
 Pintu adalah tempat keluar masuk orang, hewan, udara ,
cahaya, barang, dsb keluar / kedalam bangunan atau ruangan.
 Jendela adalah tempat keluar masuknya udara maupun cahaya
kedalam bangunan yang bisa dibuka dan ditutup.
 Ventilasi adalah tempat keluar masuknya udara maupun
cahaya kedalam bangunan yang selalu terbuka. Letak ketiga
elemen bangunan ini menjadi satu kesatuan dengan dinding
bangunan.
 Balok latei/lintel
 Balok Latei / Lintel adalah balok beton yang terletak diatas
kusen pintu dan jendela dimana fungsi dari balok ini adalah
agar kusen tidak menerima beban langsung dari atas
melainkan dipikul oleh balok ini sehingga kusen akan tetap
kuat dan tidak melengkung karena berat beban dari atas dan
ketika terjadi gempa beban tidak menimpa langsung kusen
sehingga daun pintu tidak terjepi kusan serta bebas dibuka
dan menjadi tempat untuk evekuasi.
 Balok ring
 Balok Ring adalah balok beton yang terletak diatas dinding
bangunan. Balok ini berfungsi mengikat dinding yang ada
dibawahnya, stabilisator dan pengunci ujung atas balok kolom,
serta menerima beban dari rangka atap atau bagian lain yang
ada diatasnya meratakannya lalu meneruskannya kebagian
bangunan yang ada dibawahnya terutama pada balok kolom.
 Langit-langit
 Langit – langit adalah bagian bangunan yang menjadi
pembatas antara konstruksi atap dengan ruangan yang ada
didalam bangunan. Fungsi dari langit – langit ini adalah :
 Agar ruangan dibawahnya tampak bersih dan tidak kelihatan
rangka atapnya.
 Menahan kotoran / percikan air yang jatuh dari celah – celah
bidang atap.
 Mengurangi panas dan sinar matahari melalui bidang atap.
 Sebagai tempat memasang / jalur instalasi listrik.
 Plat lantai
 Plat lantai adalah lantai yang tidak terletak di atas tanah
langsung, jadi merupakan lantai tingkat. Plat lantai ini didukung
oleh balok-balok yang bertumpu pada kolom-kolom bangunan.
 Ketebalan plat lantai ditentukan oleh :
 Besar lendutan yang di ijinkan.
 Lebar bentangan atau jarak antara balok-balok pendukung.
 Bahan konstruksi dan plat lantai.
 Berdasarkan aksi strukturalnya, pelat dibedakan menjadi empat
(Szilard, 1974)
 Pelat kaku.
 Membran.
 Pelat flexible.
 Pelat tebal.
 Bahan untuk Plat lantai dapat dibuat dari :
 Plat Lantai Kayu.
 Plat Lantai Beton.
 Plat Lantai Yumen ( Kayu Semen ).
 Kuda-kuda
Kontruksi kuda-kuda adalah suatu komponen
rangka batang yang berfungsi untuk mendukung beban
atap termasuk juga beratnya sendiri dan sekaligus dapat
memberikan bentuk pada atapnya. Kuda – kuda
merupakan penyangga utama pada struktur atap.
Umumnya kuda-kuda terbuat dari :
1. Kuda-kuda kayu
2. Kuda-kuda bamboo
3. Kuda-kuda baja
4. Kuda-kuda dari beton bertulang
 Atap
Struktur atap adalah bagian bangunan yang
menahan /mengalirkan beban-beban dari atap.
Struktur atap terbagi menjadi rangka atap dan
penopang rangka atap. Rangka atap berfungsi
menahan beban dari bahan penutup atap sehingga
umumnya berupa susunan balok –balok (dari
kayu/bambu/baja) secara vertikal dan horizontal –
kecuali pada struktur atap dak beton. Secara umum
dikenal 4 jenis struktur atap yaitu:
1. struktur dinding (sopi-sopi) rangka kayu.
2. kuda-kuda dan rangka kayu.
3. struktur baja konvensional.
4. struktur baja ringan.
 Atap dan bagian-bagiannya:
1. jurai dalam
2. jurai luar
3. bubungan (nok)
4. Gording
5. Kasau
6. Reng
 Penutup Atap
Penutup merupakan bagian yang menutupi atap secara
keseluruhan sehingga terciptalah ambang atas yang membatasi
kita dari alam luar. Ada berbagai pilihan penutup atap dengan
pilihan bentuk dan sifat yang berbeda. Dua faktor utama yang
harus dipertimbangkan
 Komponen pelengkap
Elemen pelengkap pada atap selain berfungsi struktural juga
estetis.
1. Talang
2. Lisplang

Anda mungkin juga menyukai