Anda di halaman 1dari 20

PENGANTAR SISTEM REKAYASA

DI SUSUN OLEH :

NAMA : DEKI ANUAR


NIM : 422020010

DOSEN PENGAMPUH : IDA YULIANA, S.T, M.T

FAKULTAS TEKNIK
PROGRAM STUDI TEKNIK SIPIL
UNIVERSITAS ISLAM OKI (UNISKI)
TAHUN AKADEMIK 2020 – 2021

3
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT, yang telah
melimpahkan rahmat, taufik, serta hidayah-Nya, sehingga penulis
dapat menyelasaikan “Makalah Struktur Jembatan” ini tanpa ada
suatu halangan apapun..
Shalawat serta salam semoga senantiasa tercurah kepada
Rasulullah SAW yang kita nanti – nantikan syafaatnya di dunia dan di
akhirat.
Dalam penulisan ini, penulis menyadari bahwa makalah ini
masih jauh dari kesempurnaan, maka kritik dan saran yang bersifat
membangun sangat penulis harapkan demi peningkatan karya tulis
ilmiah ini.Penulis berharap semoga karya tulis ini dapat bermanfaat
bagi penulis khususnya dan pembaca pada umumnya.

Kayuagung, 22 Maret 2021

ii
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR................................................................................i
DAFTAR ISI...............................................................................................ii

BAB I PENDAHULUAN..........................................................................1
A.    Latar Belakang.....................................................................................1
B.    Rumusan Masalah................................................................................1
C.    Tujuan Penulisan..................................................................................1
D. Manfaat Penulisan ...............................................................................2

BAB II PEMBAHASAN...........................................................................3
A.     Pengertian............................................................................................3
B.     Pembagian Elemen Struktur Jembatan................................................4
C.     Jenis-jenis Jembatan............................................................................10
D. Kegunaan Jembatan .............................................................................10

BAB IIIPENUTUP.....................................................................................12
A.    KESIMPULAN....................................................................................12
B.    SARAN.................................................................................................12
C.    LAMPIRAN-LAMPIRAN...................................................................13

ii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Jembatan mempunyai arti penting bagi setiap orang. Akan
tetapi tingkat kepentingannya tidak sama bagi tiap orang, sehingga
akan menjadi suatu bahan studi yang menarik. Jembatan mungkin
tidak ada artinya bagi orang-orang yang bertempat tinggal di daerah
dataran yang rata, tidak didapati adanya sungai, jurang, tebing,
ataupun keadaan dimana kita akan berpindah tempat namun ada
penghalang di depan kita. Sebaliknya, jembatan dirasa sangat
dibutuhkan oleh orang-orang yang bertempat tinggal di daerah yang
sangat sulit dijangkau, sehingga jembatan sangat di butuhkan sebagai
alat penghubung dari satu tempat ketempat lain.
Dengan perkembangan zaman maka jembatan tidak hanya
dipandang sebagai alat penghubung antara tempat satu dengan tempat
yang lain, melainkan sebagai sarana untuk memperlancar kegiatan
manusia, serta membantu berkembangnya suatu daerah yang selama
ini sulit di akses, apalagi Indonesia ini sebagai negara yang
berkembang, akses ke daerah-daerah ataupun ke kota sangat
dibutuhkan, dengan adanya jembatan ini sangat membantu hal
tersebut.
Dalam makalah ini penulis akan memfokuskan pembahasan mengenai
pengertian dan jenis struktur jembatan.
B. Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud dengan jembatan ?
2. Apasaja struktur pada jembatan ?
3. Apasaja jenis – jenis dari jembatan ?
4. Apa kegunaan dari jembatan ?

C. TujuanPembahasan
1. Agar mahasiswa mampu mengetahui apa yang dimaksud dari
jembatan.

1
2. Agar mahasiswa mampu mengetahui struktur pada jembatan.
3. Agar mahasiswa mampu mengetahui jenis-jenis jembatan.
4. Agar mahasiswa mampu mengetahui kegunaan dari jembatan.

D. ManfaatPenilitian
1. Mahasiswa mampu memahami maksud dari jembatan.
2. Mahasiswa mampu memahami struktur pada jembatan.
3. Mahasiswa mampu memahami jenis – jenis dari jembatan.
4. Mahasiswa mampu memahami kegunaan dari jembatan.

2
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian
Jembatan adalah suatu struktur kontruksi yang memungkinkan
route transfortasi melalui sungai, danau, kali, jalan raya, jalan
kereta api dan lain-lain. Jembatan adalah suatu struktur
konstruksi yang berfungsi untuk menghubungkan dua bagian
jalan yang terputus oleh adanya rintangan-rintangan seperti
lembah yang dalam, alur sungai saluran irigasi dan pembuang
.Jalan ini yang melintang yang tidak sebidang dan lain-lain.
B. Pembagian Elemen Struktur Jembatan
Elemen struktur utama penyusun jembatan dapat dibedakan menjadi
tiga, yaitu:
1. Struktur Atas (Superstructures)
Struktur atas jembatan merupakan bagian yang menerima beban
langsung yang meliputi berat sendiri, beban mati, beban mati
tambahan, beban lalu lintas kendaraan, gaya rem, beban pejalan kaki,
dan lain-lain struktur atas jembatan umumnya terdiri dari :
1. Trotoar
a. Sandaran dan tiang sandaran
b. Peninggian trotoar (kerb)
c. Lantai trotoar
2. Lantai kendaraan
3. Gelagar induk
4. Balok diafragma
5. Ikatan pengaku (ikatan angin dan ikatan melintang)
6. Tumpuan (Bearing)

3
2. Struktur Bawah (Substructures)
Struktur bawah jembatan berfungsi untuk memikul seluruh beban
struktur atas dan beban lain yang ditimbulkan oleh tekanan tanah,
aliran air dan hanyutan, tumbukan, gesekan pada tumpuan dan
sebagainya. Struktur bawah jembatan umumnya meliputi :
1. Pangkal Jembatan (Abutmen)
a. Dinding belakang (Back wall)
b. Dinding penahan (Retaining wall)
c. Dinding sayap (Wing wall)
d. Oprit, plat injak (Approach slab)
e. Konsol pendek untuk jacking (Corbel)
f. Tumpuan (Bearing)
2. Pilar Jembatan (Pier)
a. Kepala pilar (Pier head)
b. Pilar (Pier), yang berupa dinding, kolom atau portal
c. Konsol pendek untuk jacking (Corbel)
d. Tumpuan (Bearing)
3. Pondasi (Foundation)
Pondasi jembatan berfungsi untuk meneruskan seluruh beban
jembatan ke tanah dasar. Jenis pondasi abutmen atau pier jembatan
diantaranya :
a. Pondasi setempat (Spread footing)
b. Pondasis umuran (Caisson)
c. Pondasi tiang (Pile foundation)
1) Tiang pancang kayu (Log Pile)
2) Tiang pancang baja (Steel Pile)
3) Tiang pancang beton (Reinforced Concrete Pile)

4
4) Tiang pancang beton prategang (Prestessed Concrete Pile)
5) Tiang Pancang komposit (Compossite Pile)
Menurut Departement Pekerjaan Umum (Pengantar Dan Prinsip
–  Prinsip Perencanaan Bangunan bawah / Pondasi Jembatan, 1988 )
Suatu bangunan jembatan pada umumnya terdiri dari 6 bagian pokok,
yaitu :

Keterangan :
1. Bangunan atas
2. Landasan ( Biasanya terletak pada pilar/abdument )
3. Bangunan Bawas ( memikul beban )
4. Pondasi
5. Optrit, ( terletak di belakang abdument )
6. Bangunan pengaman
Menurut ( Siswanto, 1993 ) : Bentuk dan bagian jembatan dapat
dibagi dalam 4 bagian utama, yaitu :
1. Struktur Atas
2. Struktur Bawah
3. Jalan Pendekat
4. Bangunan Pengaman

5
Struktur Atas (Superstructure)
Struktur atas jembatan adalah bagian jembatan yang menerima
beban langsung baik dari lalu lintas kendaraan, beban pejalan kaki,
dan bahkan beban mati untuk selanjutnya di salurkan ke struktur
bawah jembatan. Struktur atas jembatan terdiri dari : gelagar-gelagar
induk, struktur tumpuan atau perletakan, struktur lantai jembatan dll.
Struktur atas jembatan umumnya meliputi :
Trotoar
berfungsi sebagai tempat berjalan bagi para pejalan kaki yang
melewati jembatan agar tidak mengganggu lalu lintas kendaraan.
Konstruksi trotoar direncanakan sebagai pelat beton yang diletakkan
pada samping lantai jembatan yang diasumsikan sebagai pelat yang
tertumpu sederhana pada pelat jalan. Trotoar terbagi atas :
 Sandaran (Hand Rail), biasanya dari pipa besi, kayu dan beton
bertulang.
 Tiang Sandaran (Rail Post), biasanya dibuat dari beton
bertulang untuk jembatan girder beton, sedangkan untuk
jembatan rangka tiang sandaran menyatu dengan struktur
rangka tersebut.
 Peninggian Trotoar (Kerb)
 Slab Lantai Trotoar
Slab Lantai Kendaraan
Berfungsi sebagai lewatan dan penahan beban kendaraan ketika lalu
lintas sedang berjalan.
Gelagar (Girder)
Terdiri atas gelagar induk / memanjang dan gelagar melintang.
Gelagar induk atau memanjang merupakan komponen jembatan yang
letaknya melintang arah jembatan atau tegak lurus arah aliran sungai.
Sedangkan, gelagar melintang merupakan komponen jembatan yang
letaknya melintang arah jembatan.

6
Balok Diafragma
Memiliki fungsi utama mengakukan Girder satu dengan lainnya
dari pengaruh gaya beban melintang
Ikatan Pengaku (ikatan angin, ikatan melintang)
Untuk mendapatkan kekakuan jembatan pada arah melintang
dan menjaga torsi maka diperlukan adanya ikatan-ikatan angin
tersebut. Ikatan angin pada jembatan berfungsi untuk memberi
kekakuan pada jembatan dan meneruskan beban akibat angin kepada
portal akhir
Andas
Andas bisa disebut juga sendi, yaitu sendi yang diletakkan
dibawah jembatan sebagai tumpuan beban dari bentangan jembatan.
Andas ada 3 bagian yaitu andas hidup, andas mati dan rol,
andas hidup adalah bagian yang bisa bergerak dan nempel di
bentangan jembatan, andas mati adalah yang tertanam di tanah dan rol
sebagai poros bearing.
Tumpuan (Bearing)
Karet jembatan yang merupakan salah satu komponen utama
dalam pembuatan jembatan, yang berfungsi sebagai alat peredam
benturan antara jembatan dengan pondasi utama.
Struktur Bawah (Substructures)
Fungsi utama struktur bawah adalah memikul beban –  beban
pada struktur atas dan juga beban pada struktur bawah itu sendiri
untuk disalurkan ke pondasi. Yang selanjutnya beban –  beban
tersebut oleh pondasi disalurkan ke tanah dasar.
Struktur bawah jembatan umumnya meliputi
Pangkal Jembatan (Abutment
merupakan bangunan yang berfungsi untuk mendukung
bangunan atas dan juga sebagai dinding penahan tanah. Bagian –
bagian abutment terdiri dari :

7
 Dinding belakang (Back wall)
 Dinding penahan (Breast wall)
 Dinding sayap (Wing wall
 Oprit / Plat injak (Approach slab), merupakan jalan pelengkap
untuk masuk ke jembatan dengan kondisi disesuaikan agar
mampu memberikan keamanan saat peralihan dari ruas jalan
menuju jembatan.
 Konsol pendek untuk jacking (Corbel)
 Tumpuan (Bearing)
Pilar jembatan (Pier)
Terletak di tengah jembatan yang memiliki fungsi yaitu mentransfer
gaya beban jembatan ke pondasi. Sesuai dengan standar yang ada,
panjang bentang rangka baja, sehingga apabila bentang sungai
melebihi panjang maksimum jembatan tersebut maka dibutuhkan
pilar. Pilar terdiri dari bagian – bagian antara lain :
 Kepala Pilar
 Kolom Pilar
 Pilecap
Drainase
Fungsi drainase adalah untuk mengalirkan air hujan secepat
mungkin ke luar dari jembatan sehingga tidak terjadi genangan air
dalam waktu yang lama. Akibat terjadinya genangan air maka akan
mempercepat kerusakan struktur dari jembatan itu sendiri. Saluran
drainase ditempatkan pada tepi kanan dan kiri dari badan jembatan
(saluran samping), dan gorong – gorong.
Pondasi
Pondasi berfungsi untuk meneruskan beban-beban di atasnya ke
tanah dasar. Pada perencanaan pondasi harus terlebih dahulu melihat
kondisi tanahnya. Dari kondisi tanah ini dapat ditentukan jenis
pondasi yang akan dipakai. Pembebanan pada pondasi terdiri atas
pembebanan vertikal maupun lateral, dimana pondasi harusmampu

8
menahan beban luar diatasnya maupun yang bekerja pada arah
lateralnya. Berdasarkan sistemnya tipe pondasi yang dapat digunakan
untuk perencanaan jembatan antara lain :
 Pondasi telapak (Spread footing), Pondasi telapak digunakan
jika lapisan tanah keras (lapisan tanah yang dianggap baik
mendukung beban) terletak tidak jauh (dangkal) dari muka
tanah. Dalam perencanaan jembatan pada sungai yang masih
aktif, pondasi telapak tidak dianjurkan mengingat untuk
menjaga kemungkinan terjadinya pergeseran akibat gerusan.
 Pondasi sumuran (Caisson), Pondasi sumuran digunakan untuk
kedalaman tanah keras antara 2-5 m. Pondasi sumuran dibuat
dengan cara menggali tanah berbentuk lingkaran berdiameter
kurang dari 80 m. penggalian secara manual dan mudah
dilaksanakan. Kemudian lubang galian diisi dengan beton
siklop (1pc : 2 ps : 3 kr) atau beton bertulang jika dianggap
perlu. Pada ujung pondasi sumuran dipasang pier untuk
menerima dan meneruskan beban ke pondasi secara merata.
 Pondasi Tiang (Pile Foundation)
o Tiang Pancang Kayu (Log Pile)
o Tiang Pancang Baja (Steel Pile)
o Tiang Pancang Beton (Reinforced Concrete Pile)
o Tiang Pancang Komposit (Compossite Pile)
C. Jenis – Jenis dari Jembatan
Menurut Jenis Materialnya
Menurut jenis material merupakan sebuah bangunan jembatan
dengan dibangun oleh bahan – bahan tertentu di antara nya sebagai
berikut :
1. Jembatan kayu
Jembatan kayu merupakan jembatan sederhana yang
mempunyai panjang relatif pendek dengan beban yang diterima relatif
ringan.Meskipun pembuatannya menggunakan bahan utama kayu,

9
struktur dalam perencanaan atau pembuatannya harus memperhatikan
dan mempertimbangkan ilmu gaya (mekanika).

2. Jembatan komposit
Jembatan komposit merupakan perpaduan antara dua bahan
yang sama atau berbeda dengan memanfaatkan sifat menguntung kan
dari masing – masing bahan tersebut, sehingga kombinasinya akan
menghasilkan elemen struktur yang lebih efisien.

D. Kegunaan Dari Jembatan


Jembatan merupakan alat penghubung antara dua bagian jalan
yang terputus oleh rintangan – rintangan seperti sungai, lembah, laut
dan sebagainya. Selain itu jembatan juga memiliki kegunaan lain
diantar anya :
1. Jembatan jalan raya (highway brigde)

10
Jembatan yang direncanakan untuk memikul beban lalu lintas
kendaraan baik kendaraan berat maupun ringan jembatan jalan raya
ini menghubungkan antara jalan satu kejalan lain nya.
2. Jembatan pejalan kaki (foot path)
3. Jembatan kereta api (railway brigde)
Jembatan yang dirancang khusus untuk dapat dilintasi kereta
api. Perencanaan jembatan ini dari jalan rel kereta api, ruang bebas
jembatan, hingga beban yang diterima oleh jembatan disesuaikan
dengan kereta api yang melewati jembatan tersebut.
4. Jembatan jalan air
5. Jembatan jalan pipa
6. Jembatan penyebrangan
7. Jembatan yang digunakan untuk penyeberangan jalan. Fungsi
dari jembatan ini yaitu untuk memberikan ketertiban pada jalan
yang dilewati jembatan penyeberang anter sebut dan
memberikan keamanan serta mengurangi factor kecelakaan bagi
penyeberang jalan.

11
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
1. Jembatan adalah suatu struktur konstruksi yang berfungsi untuk
menghubungkan dua bagian jalan yang terputus oleh adanya
rintangan-rintangan seperti lembah yang dalam, alur sungai
saluran irigasi dan pembuang;
2. Terdiri dari 3 struktur; struktur atas, struktur bawah dan
pondasi;
3. Jembatan di buat dengan mengutamakan keselamatan
penggunanya.

B. Saran
Perludi kembangkan dan dilakukan riset lagi sebaiknya dalam
memakai bahan material untuk pembuatan jembatan agar tidak terjadi
pembengkakan biaya.

12
LAMPIRAN-LAMPIRAN

Struktur Atas

13
Struktur Bawah

14
15
Pondasi

16
Jembatan Komposit

17

Anda mungkin juga menyukai