0 penilaian0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
80 tayangan5 halaman
Dokumen tersebut membahas berbagai strategi operasi internasional yang dapat diambil perusahaan untuk memasuki pasar global, termasuk strategi internasional, multidomestik, global, dan transnasional. Contoh perusahaan untuk masing-masing strategi adalah Harley Davidson, KFC, Caterpillar, dan Nestle.
Dokumen tersebut membahas berbagai strategi operasi internasional yang dapat diambil perusahaan untuk memasuki pasar global, termasuk strategi internasional, multidomestik, global, dan transnasional. Contoh perusahaan untuk masing-masing strategi adalah Harley Davidson, KFC, Caterpillar, dan Nestle.
Dokumen tersebut membahas berbagai strategi operasi internasional yang dapat diambil perusahaan untuk memasuki pasar global, termasuk strategi internasional, multidomestik, global, dan transnasional. Contoh perusahaan untuk masing-masing strategi adalah Harley Davidson, KFC, Caterpillar, dan Nestle.
Contoh dan Penjelasan perusahaan-perusahaan yang menggunakan strategi operasi
international.
1. Strategi Operasi International.
a) Strategi Internasional menggunakan ekspor dan lisensi untuk memasuki pasar global. b) Strategi internasional adalah strategi yang paling tidak menguntungkan karena dianggap kurang responsif terhadap selera konsumen lokal. Respon lokal hanya sedikit karena kita mengekspor atau melisensikan barang dari negara asal. Dari segi biayanya kurang menguntungkan karena kita memanfaatkan proses produksi yang ada dan jaraknya cukup jauh dari pasar yang baru. Walaupun demikian, strategi internasional merupakan strategi termudah karena proses ekspor hanya membutuhkan sedikit perubahan pada operasi yang ada, dan perjanjian lisensi lebih banyak membebankan risiko pada pihak pemegang lisensi. Contoh perusahaan yang menggunakan strategi international: a) Harley Davidson Perusahaan ini mesponsori kegiatan bermotor dan reli dimana-mana. Sebagian pengendara merasakan sensasi mengendara santai di sabtu sore yang malas. Deru suara motor Harley Davidson yang meraung gemuruh khas membuat pengendaranya terpikat. Jenis loyalitas ini telah membantu Harley Davidson bertahan meghadapi persaingan internasional yang ketat dan mempertahankan kinerja keuangan yang kuat. Harley mempunyai sebuah fasilitas perakitan di Manaus, Brazil, pertama di luar AS. Fasilitas tersebut mengimpor komponen buatan AS untuk perakitan akhir di Brazil. Hal itu meningkatkan ketersediaan sepeda motor Harley di Brazil, dan mengurangi bea masuk dan pajak, sehingga membuat merka lebih terjangkau bagi kelompok konsumen yang lebih besar di Brazil. Dulu, hanya orang kaya di Brazil yang dapat membeli sebuah Harley karena tarif impor yang tinggi. Fasilitas tersebut kini merakit tak kurang dari 1.000 sepeda motor per tahun. Jadi Harley Davidson merakit produknya di negeri yang menjadi target pemasarannya. 2. Strategi Multidomestik a) Strategi Multidomestik membagikan kewenangannya (desentralisasi) dengan memberikan otonomi yang cukup berarti pada setiap bisnis. b) Strategi Mutidomestik misalnya anak perusahaan, waralaba, atau usaha patungan yang mandiri. Keuntungan strategi ini adalah memaksimalkan respons pasar lokal. Walaupun demikian, strategi ini hanya mempunyai sedikit keuntungan dari segi biaya atau bahkan tidak ada. Contoh perusahaan yang menggunakan strategi multidomestik: a) KFC KFC merupakan salah satu anak cabang dari perusahaan Yum! Brands Inc, dalam hal unit-unit sistem memiliki sekitar 38.000 cabang restoran yang tersebar ke seluruh dunia, lebih dari 110 negara dan kawasan (Website Yum! Brands, 2012). Dari ke 110 negara tersebut yang menjadi salah satu tujuan ekspansi KFC adalah negara Tiongkok (China). Pada tahun 1990-an, industri makanan cepat saji di pasar Tiongkok mengalami pertumbuhan dengan peningkatan pendapatan sebesar 20 persen per tahun. Setidaknya selama kurun waktu 10 tahun kemudian di pasar industri Tiongkok munculnya 800 kelompok atau grup yang melayani makanan cepat saji, diantaranya 400.000 restoran (Wen, 2007). Dan setelah selama satu dekade (10 tahun) tersebut, layanan makanan cepat saji telah membagi pendapatan pasar sebesar 20 persen terhadap industri jasa makanan (Li, 2007). Innovasi Produk untuk rasa orang Tiongkok. Upaya untuk melakukan adaptasi budaya sudah terlihat ketika kemunculan KFC pertama kali pada pertengahan tahun 1990-an di Tiongkok, menyesuaikan keadaan dan bekerja untuk membangun merk Tiongkok (Website KFC, 2012). Agar terlaksananya program penyesuaian tersebut maka pada sekitar tahun 2000, KFC mengajak sekitar 40 orang ahli gizi yang tersebar di dalam negeri Tiongkok. Kemudian terbentuknya Komite Penasihat Makanan Sehat KFC – Tiongkok (China). Adapun program kerja dari komite yang terbentuk ini adalah adanya konvensi yang diselenggarakan setiap tahun, untuk mendukung innovasi produk dan mengalahkan sebuah gagasan atau ide yang menyatakan bahwa “makanan cepat saji adalah semua juck food”. Pada sekitar tahun 2004, KFC mencoba melakukan innovasi produk dengan strategi adaptasi di Tiongkok yaitu dengan cara menggunakan produk lokal sekitar 20 persen untuk kesemua produk yang ada di KFC. Contoh beberapa produk terkenal diambil dari bahan-bahan masakan lokal Tiongkok seperti telur, sup sayur, naga twister (Chicken roll old Beijing), teh susu jeli rumput dan lain sebagainya (Website KFC, 2012). Kemudian produk-produk tersebut dikembangkan lagi dengan menambahkan bumbu khusus dari bahan-bahan Tiongkok untuk memenuhi rasa orang-orang Tiongkok tersebut. Akhirnya, ditahun yang sama KFC mengeluarkan produk atau menu baru bernama teh herbal Wong Lo Kat (merk tertua teh herbal di Guandong) hanya ada di provinsi Guandong, dan benar-benar merupakan produk lokal pertama KFC (Li, 2007). 3. Strategi Global a) Strategi Global lebih bersifat sentralisasi dimana kantor pusat (host country) mengendalikan cabang-cabang perusahaannya dengan produk yang dihasilkannya bersifat standar. b) Strategi Global Tujuannya adalah untuk mencapai titik economic of scale dari kegiatan operasi perusahaan. Strategi ini cocok bila perusahaan yang menekankan pada penurunan biaya, dan tidak peduli terhadap respon konsumen local. Contoh perusahaan yang menggunakan strategi global: a) Caterpillar Caterpillar, atau dikenal dengan Cat, adalah perusahaan yang menyediakan peralatan konstruksi, pertambangan, mesin diesel dan gas alam, serta turbin gas industri terbesar di dunia. Tidak hanya itu, mereka juga memberikan layanan seperti keuangan, logistik, dan manufaktur. Caterpillar berhasil menjangkau seluruh benua melalui produk dan layanan mereka. Bahkan pada tahun 2008, Caterpillar telah mempekerjakan sebanyak 113.000 karyawan di seluruh jaringan perusahaan mereka. Caterpillar biasanya tidak menjual produk dan layanan yang mereka miliki kepada konsumen akhir, tetapi melakukannya dengan menggunakan jaringan distribusi dealer global. Saat ini, mereka memiliki lebih dari 180 dealer yang tersebar di Amerika Utara, Afrika, Timur Tengah, Asia, dan Amerika Latin. Keseluruhan dealer yang memiliki lebih dari 131.000 karyawan ini berperan sebagai penghubung dari konsumen akhir kepada Cat. Perusahaan ini pun memiliki kesuksesan finansial yang besar. Pada tahun 2006, Caterpillar telah mencapai total penjualan dan pendapatan sebesar 41,5 milyar dolar, melebihi tujuan yang mereka tentukan pada tahun 2001. Caterpillar menciptakan strategi pertumbuhan yang sangat agresif dan membutuhkan biaya pendanaan yang tidak sedikit. Misalnya saja, perusahaan ini telah menghabiskan sebesar 1,4 milyar dolar hanya untuk biaya penelitian dan pengembangan pada tahun 2006. Berdasarkan top 100 company versi majalah Fortune, Caterpillar berada pada urutan ke-44 yang memiliki pendapatan sebesar 51,3 milyar dolar dan memiliki keuntungan sebesar 3,6 milyar dolar. 4. Strategi Transnasional a) Strategi Transnasional ini mengkombinasikan berbagai keuntungan dari ketiga strategi di atas, yaitu untuk mencapai economic of scale (low cost) dan sekaligus merespons selera pasar lokal. b) Ide-ide, orang-orang, bahan-bahan saling dipertukarkan untuk memperoleh manfaat yang lebih tinggi sehingga perusahaan mampu menciptakan differentiation, low-cost, dan response. Contoh perusahaan yang menggunakan strategi transnasional: a) Nestle Nestlé adalah sebuah perusahaan transnasional di Vevey, Swiss yang bergerak dalam bidang makanan. Didirikan pada tahun 1867 oleh Henri Nestlé. Perusahaan ini menghasilkan makanan dan minuman seperti makanan bayi, susu, kopi, cokelat, dan lain-lain. Perusahaan ini masuk dalam bursa saham SWX Swiss Exchange. Pada tahun 1842. Henry Nestlé membeli salah satu industri yang paling progresif dan lincah pada region itu pada masa tersebut.. ia juga terlibat dalam memproduksi minyak kacang (digunakan sebagai bahan baker lampu minyak), minuman keras, rum, dan cuka. Ia juga mulai mempruduksi dan menjual air mineral bergas dan lemonande, meskipun pada tahun-tahun krisis dari 1845 dan 1847 Nestlé menghentikan produksi air mineralnya. Nestlé mulai tumbuh dan berkembang menjadi sebuah perusahaan makanan terbesar di dunia, serta perusahaan makanan dan minuman yang telah di percaya oleh banyak orang di seluruh dunia secara turun temurun hingga sekarang. Perusahaan Nestlé tersebar di seluruh mancanegara, Nestlé berkomitmen untuk tetap mengembangkan produk-produk melalui inovasi dan renovasi demi memuaskan kebutuhan konsumennya di seluruh dunia.