Anda di halaman 1dari 41

BAB I

KORUPSI DAN INTEGRITAS

Jawab: Benturan kepentingan atau yang biasa disebut conflict of interest merupakan situasi di
mana seseorang penyelenggara memiliki kepentingan pribadi dalam penggunaan wewenang
yang dimilikinya sehingga memengaruhi kualitas dan kinerja yang seharusnya. Dalam kasus
ini, pihak yang berperan sebagai juri tidak boleh menjadi peserta. Hal ini karena akan adanya
benturan kepentingan yang membuat juri menjadi tidak profesional dalam menilai. Sebagai
peserta, pihak tersebut tentu ingin menang. Oleh karena itu, juri harusnya netral dan tidak
ikut serta dalam kompetisi tersebut.

Jawab :

1 -> 9
2 -> 9

3 -> 9

4 -> 9

5 -> 9

Jawab:

Mendatar

1.Keadilan

2.Kepedulian

4.Kesederhanaan

6.Kejujuran

7.Kemandirian

8.Keberanian

Menurun :

1.Kedisiplinan

2.Tanggungjawab
4.Kerja keras

Jawab: Terkadang banyak tindakan saya yang ternyata mengarah ke perilaku koruptif.
Contohnya, ketika Ujian Online sebelumnya, saya mengambil kesempatan untuk
mengerjakan ujian walau waktu yang telah diberikan telah habis. Meski hanya beberapa
menit, namun tetap saja itu perilaku koruptif. Kedua, saya juga selalu berkendara dengan
tidak memiliki SIM. Hal ini karena pembuatan SIM di daerah saya cukup mahal. Pembuatan
SIM di daerah saya diharuskan melalui jalur pembayaran, jika tidak pembuatan SIM akan
dipersulit dengan digagalkan.
BAB II
FAKTOR-FAKTOR PENYEBAB KORUPSI

1. Menurut kamu, bagaimana cara Dito bisa mendapatkan SIM padahal ia masih di
bawah umur?
Praktik pembuatan SIM di wilayah Indonesia masih menerapkan adanya “uang
pelicin” untuk memperlancar proses pembuatannya. Begitu juga dengan yang dilakukan oleh
Dito, hal yang tidak mungkin seorang yang masih dibawah umur bisa memiliki SIM. Jika
memang Dito sudah memiliki SIM tentu saja ia melakukannya dengan cara yang tidak legal.
Beberapa cara yang bisa dilakukan Dito iyalah :
1. Menyuap petugas yang bertugas mengurus pembuatan SIM
2. Menggunakan pihak perantara (Calo) yang dibayar
3. Meminta pihak keluarga yang bertugas disana untuk membuatkan SIM Dito
2. Pernahkah kamu melakukan atau berpikir untuk melakukan hal yang sama? Apa
alasannya?
Pernah terfikirkan untuk melakukannya. Saya sampai sekarang belum memiliki SIM,
disamping tidak ada uang sebenarnya saya juga tidak ingin menyuap untuk memperoleh SIM.
Akhirnya, saya tunda sampai saya bisa mengendarai motor dengan baik. Saya pernah
berfikiran untuk membayar dalam pembuatan SIM, dikarenakan pembuatan SIM di daerah
saya diperlukan uang pelicin untuk memperlancarnya. Jika tidak, peserta akan dipersulit
bahkan digagalkan dalam tes.ini telah menjadi praktik umum di daerah saya.
Jawab:

Dari sisi aspek moral, sikap dan perilaku -> Dito kurang memiliki rasa malu karena
berbuat curang. Terhadap kecurangan yang dilakukannya, Dito tidak merasa bersalah dan
merasionalkan cara tersebut karena hanya dengan cara pintas itulah ia bisa mendapatkan SIM
yang seharusnya belum bisa ia miliki (karena usianya di bawah umur). Selain itu, kesadaran
akan ketaatan aturan Dito masih lemah.

Dari sisi sosial -> Bisa jadi Dito merasa hal tersebut adalah wajar karena orang-orang di
sekitarnya juga melakukan hal yang serupa atau bahkan menyarankan hal tersebut kepada
Dito sehingga melakukan hal yang sama. Ditambah, adanya desakan dari teman-temannya
agar Dito segera memiliki SIM sehingga ia dan teman-temannya bisa bebas berkendara
kemana saja tanpa takut adanya razia.

Iya, saya setuju. Perilaku koruptif yang dilakukan oleh seseorangdipengaruhi juga oleh faktor
eksternal yang salah satunya adalah faktor sosial.

Seperti kasus yang saya angkat sebelumnya, terkait praktek “jalur khusus” yang berlaku
dalam melayani proses pembuatan SIM. Adanya fakta bahwa jika kita melalui jalur yang
seharusnya akan dipersulit dan prosesnya akan memakan waktu yang sangat lama, bahkan
tidak lulus-lulus. Masyarakat akan jauh lebih memilih jalur khusus yang menggunakan uang
sebagai “pelicin” dalam menyelesaikan proses pembuatan SIM. Pihak yang ingin
menggunakan jalur normal akan merasa mendapatkan tekanan sosial (karena menjadi kaum
minoritas dan tidak memiliki kekuasaan) sehingga mau tidak mau mereka melakukan hal
yang sama untuk mendapatkan SIM yang mereka butuhkan.
1. Menurut kamu, dampak merugikan apa saja yang bisa dialami oleh Dito juga orang lain,
baik secara langsung maupun tidak langsung?

Dampak langsung = Karena masih dibawah umur, dikhawatirkan dito masih belum bisa
mengendarai kendaraan dengan baik dan aman.. sehingga dapat membahayakan dirinya dan
orang lain di jalanan

Dampak tidak langsung = menyebabkan tingginya pengendara dibawah umur yang pada
akhirnya dapat menyebabkan tinggi angka kecelakaan di jalanan

2. Apa yang sebaiknya kamu lakukan jika ada dalam kondisi Dito?

Jika saya dalam kondisi seperti dito, saya akan menunda kepemilikan SIM saya sampai saya
cukup umur untuk memiliki SIM. Untuk itu, saya dapat menggunakan kendaraan umum atau
meminta ayah saya untuk mengantar saya ke tempat yang akan saya datangi.

3. Faktor apa saja yang berpotensi mendorong seseorang mendapatkan SIM secara illegal?

Faktor internal -> keinginan diri sendiri untuk memiliki SIM agar dapat berkendara tanpa
takut terkena razia
Faktor eksternal:

- Budaya masyarakat yang merasionalkan adanya praktik uang pelicin

- Aparat yang mensyaratkan adanya uang pelicin

4. Apa yang sebaiknya kamu lakukan jika dipersulit atau mendapatkan tawaran ketika hendak
mengurus SIM atau dokumen penting lainnya?

Jika adanya pembayaran saat hendak mengurus sim atau dokumen lainnya, saya melihat
kondisinya terlebih dahulu. Jika memang saya bisa menolaknya maka saya akan menolaknya
meski ia membutuhkan waktu yang lama. Akan tetapi, jika memang diharuskan oleh petugas
mau tidak mau saya menurutinya. Tetapi, sebagai warga negara saya bisa melaporkan praktik
ini ke instansi yang berwenang.

5. Setelah lulus dari universitas, apa rencana kamu berikutnya? Melanjutkan kuliah, bekerja,
membuka usaha sendiri?

Saya akan bekerja di pemerintahan dan membuka usaha.

6. Perbuatan korupsi apa saja yang berpotensi kamu hadapi kelak?

Banyak sekali dan mencakup kategori jenis korupsi yang disebutkan pada UU no 20 Tahun
2001 seperti suap, gratifikasi, penggelapan dalam jabatan, yang pastinya keseluruhan akan
berdampak pada kerugian negara.

7. Apa saya kelemahan diri yang berpotensi membuat kamu jatuh dalam perbuatan korupsi?

Saya takut saya diancam saat saya menolak ikut serta dalam praktik korupsi yang dilakukan
atasan saya. Jika itu terjadi pada saya, saya tentu akan mengalami dilema etika. Disatu sisi
saya melanggar, di sisi lain keberadaan saya terancam. Apalagi jika itu sampai mengancam
keluarga saya.

8. Menurut kamu, hal apa saja yang bisa kamu lakukan agar kamu bisa terhindar dari
perbuatan korupsi baik selama berkuliah maupun bekerja nanti?

Saya akan berusaha meningkatkan iman di diri Saya melalui mengikuti Kajian rutin dan
berteman dengan teman-teman yang aktif di kajian. Melalui kajian tersebut, iman saya akan
bertambah kuat dan saya akan takut saat melakukan perbuatan dosa. Saya akan takut untuk
memakan harta haram dan takut memberikannya kepada keluarga saya. Satu hadist yang saya
ingat “Wahai Ka’ab bin ‘Ujrah, sesungguhnya tidak akan masuk surga daging yang tumbuh
dari makanan haram” [HR. Ibn Hibban dalam Shahîhnya]. Melalui kajian tersebut, saya akan
mengetahui betapa bahayanya harta haram.
BAB III
DAMPAK MASIF KORUPSI

Dampak langsung: Kerugian negara

Dampak tidak langsung:

- Ekonomi

- Pertahanan dan keamanan

- Regiliusitas

- Sosial dan kemiskinan

- Birokrasi

- Politik dan demokrasi

- Lingkungan

- Hukum
Seperti yang kita ketahui sebelumnya bahwa jembatan Kutai Kartanegara, yang selanjutnya
disebut sebagai JKK, merupakan jembatan gantung yang menghubungkan wilayah
Tenggarong dengan Kec. Tenggarong Seberang menuju Samarinda dan arah sebaliknya.
Dibangun pada tahun 1995 dan selesai di tahun 2001, jembatan ini runtuh pada tahun 2011
silam. Setelah dilakukan penyelidikan, diketahui bahwa terjadi pengurangan spesifikasi
barang yang digunakan pada jembatan sehingga jembatan tidak memenuhi standar desain dari
Kementerian PUPR.

JKK merupakan infrastuktur terpenting bagi mobilitas masyarakat wilayah Tenggarong dan
Tenggarong Seberang. Seluruh kegiatan masyarakat, mulai perdagangan, pendidikan, layanan
kesehatan masyarakat, pertambangan, dan pariwisata dihubungkan melalui jembatan ini.
Seperti yang kita ketahui bahwa ciri dari pertumbuhan ekonomi suatu wilayah dapat dilihat
dari mobilitas masyarakatnya. Semakin tinggi, maka tingkat pertumbuhan ekonomi akan
semakin baik. Begitu sebaliknya.

Runtuhnya JKK berdampak cukup signifikan terhadap mobilitas masyarakat sekitar.


Mobilitas masyarakat sangat terhambat dan jauh mengalami penurunan dibandingkan ketika
jembatan ini berdiri tegak.

Masyarakat sekitar mengalami kesulitan dan kekurangan komoditas, terutama wilayah


Tenggarong Seberang.. Harga beberapa komoditas menjadi naik dan langka akibat biaya
mode transportasi yang meningkat (karena harus menggunakan ferry setiap menyeberangi
pulau). Sebagian masyarakat Tenggarong Selatan tidak mampu berdaptasi atas runtuhnya
jembatan dan menilih untuk menutup usahanya. Dari bidang pertambangan, sebagain besar
perusahaan pertambangan hanya bisa pasrah menunggu dibukanya kembali JKK.
Pendistribusian batubara terhambat, bahkan terhenti.

Dari apa yang dijelaksan di atas, dapat disimpulkan bahwa kibat dari runtuhnya JKK
mengalir ke berbagai aspek kehidupan. Ambil satu contoh aspek, yaitu perdagangan.
Penyaluran komoditas yang terhambat mengakibatkan melonjaknya harga komiditi sehingga
masyarakat mengurangi konsumsi barang komoditas. Tak sedikit masyarakat bahkan
menghentikan usaha warung kelontong dan warung makan akibat tingginya harga dan
sepinya pembeli. Alhasil, produktivitas masyarakat mengalami penurunan. Tingkat investasi
masyarakat pun turun dan pertumbuhan ekonomi masyarakat mengalami penurunan.

Bentuk konkret ketidakpercayaan terhadap pemerintah adalah tidak mengindahkan kebijakan


yang telah pemerintah tetapkan. Contohnya, terkait PPKM masih banyak warga yang tidak
menaati PPKM bukan hanya pedagang yang memang ingin berjualan, tetapi warga yang tidak
memiliki kepentinganpun tidak mengindahkan aturan PPKM tersebut. Tidak sedikit kalangan
yang acuh terhadap himbauan pemerintah untuk membatasi mobilisasi. Bahkan, sebagian dari
mereka masih tidak percaya dengan Covid dan menganggap pemerintah bohong atas
pemberitaan covid selama ini. Mereka lebih percaya oknum tidak jelas yang menjelaskan
konspirasi covid daripada mempercayai tenaga ahli di lingkungan pemerintah.
Dampak korupsi pada ketahanan budaya dan religiusitas yang terbesit pertama kali dalam
pikiran:

- Budaya korupsi semakin mengakar dan menguat

Sikap tidak jujur, saling bekerja sama dalam hal yg tidak baik, sifat rakus dan mementingkan
diri sendiri/kelompoknya menjadi membudaya dalam masyarakat. Budaya dalam.pancasila
semakin memudar dan hilang

- Religiusitas akan dinilai semakin rendah karena masyarakat sudah tidak menganggap nilai-
nilai dalam agama adalah sesuatu yang harus dilaksanakan dalam kehidupannya

1. Saya akan memilih mencoba mencari tahu akar permasalahan dan berusaha bergerak
mendorong perubahan sesuai kemampuan saya dan bidang saya
2. Dari perspektif dampak sosial dan kemasyarakatan, korupsi dapat menyebabkan
kemiskinan dan menaikkan tingkat kriminalitas di masyarakat. Perempuan dan anak-anak
akan sangat terdampak jika hal tersebut terjadi. Eksploitasi anak-anak dan prostitusi tentu
akan marak di indonesia karena mereka berusaha mencari uang untuk kehidupan.

Dalam UU NO. 30 Tahun 2004 tentang Administrasi Negara :

fungsi dalam melaksanakan administrasi pemerintahan yang meliputi fungsi pengaturan,


pelayanan, pembangunan, pemberdayaan, dan perlindungan.

Belum terlaksana dengan maksimal. Pemerintah Indonesia memang sudah berusaha untuk
melaksanakan setiap fungsi pemerintahan, namun belum maksimal penerapan tersebut
dilakukan.

Salah satu penghambat terbesarnya adalah masih merajalela praktik korupsi di Indonesia dan
rendahnya kualitas pelayanan publik oleh pemerintah.
Urutan Lembaga/institusi dari yang paling tidak saya percaya (berdasarkan pengamatan di
lingkungan sekitar dan informasi yang sering saya dapatkan):

1. Legislatif

2. Pemerintah daerah

3. Penegak Hukum

4. Swasta

5. Lembaga/Kementerian

Alasan saya:

- Lembaga/Kementerian

Banyak K/L yang secara bertahap mulai memperbaiki sistem mereka. Banyak K/L yang
sudah melakukan reformasi birokrasi dan meningkatkan kualitas pelayanan publik mereka.
Belum lagi, sistem penerimaan pegawai di K/L semakin diperbaiki dan kualitas
pengawasannya juga semakin diperbaiki. Meskipun masih banyak kekurangannya,
dibandingkan yang lain saya lebih percaya dengan K/L

- Swasta
Tujuan swasta tentu adalah profit. Apapun itu profit yang paling utama bagi pihak swasta.
Pihak swasta yang memiliki banyak uang tentu seringkali membayar pihak pemerintah untuk
menetapkan aturan yang menguntungkan baginya. Dengan uang tersebut mereka dapat
dengan mudah memperoleh perizinan agar dapat meningkatkan profit mereka. Akan tetapi,
mereka pada dasarnya hanya menawarkan dan pemerintah lah yang melakukan perbuatan
tersebut. Dan tidak sedikit oknum pemerintah yang masih melakukan pungutan liar. Jadi,
swasta masih lebih baik dibandingkan yang lain

- Penegak hukum

Yang menjadikan saya memilih penegak hukum di posisi ketiga/tengah adalah masih
banyaknya perbuatan korupsi dalam lingkup penegak hukum. Masih tidak sedikit hukuman-
hukuman yang dijatuhkan ke para koruptor itu sangat menguntungkan baginya. Dan
seringkali muncul kata kata “hukum runcing kebawah, tapi tumpul keatas” yang artinya
hukum merugikan kalangan bawah seperti masyarakat, tapi menguntungkan para pejabat dan
para pengusaha.

Belum lagi, salah satu instansi penegakan hukum seperti polri, yang sudah menjadi praktik
umum melakukan pungutan liar saat melakukan pelayanan dan menjalankan tugasnya.
Contohnya, pembuatan SIM berbayar, pembuatan surat SKCK yang adanya pembayaran
ilegal, dan perbuatan lainnya.

- Pemerintah Daerah

Alasan saya menempatkan pemerintah daerah pada posisi kedua adalah pelayan publik di
pemda SUMUT selalu meminta uang terima kasih ke masyarakat. Belum lagi, mereka suka
memotong bantuan yang diterima masyarakat dengan alasan minta bagian. Mereka padahal
sudah digaji oleh pemerintah tapi tetap saja mereka minta pembayaran untuk setiap layanan
publik yang mereka lakukan. Ditambah lagi, praktik nepotisme yang sangat kental di
pemerintah daerah. Orang yang ingin memiliki jabatan harus menyiapkan uang dan orang
dalam.

- Legislatif

Legislatif selalu menimbulkan kontroversi, dimulai dari ketidakseriusannya saat rapat,


peraturan yang tidak masuk akal, dan banyaknya kasus korupsi yang terjadi di lingkungan
legislatif. Tidak heran sih, karena mereka masuknya aja bayar saat kampanye. Tentu mereka
ingin mengembalikan dana tersebut.
Jika melihat grafik diatas, urutan jumlah tingkat ketidakpercayaan sedikit berbeda
dengan saya jabarkan sebelumnya. Berdasarkan data di atas, urutan pelaku tindak pidana
korupsi dari yang terbesar (paling tidak dipercaya) hingga terkecil sebagai berikut:
1. Swasta
2. Legislatif
3. Lembaga/kementerian
4. Pemerintah Daerah
5. Penegak Hukum

Tentu saja sadar. Korupsi bisa merusak kehidupan masyarakat Indonesia. ketidakadilan akan
merajalela. Kemiskinan semakin meningkat. Orang kaya semakin kaya dan orang miskin
semakin miskin. Tingkat kriminalitas akan meningkat akibat banyaknya kemiskinan. Belum
lagi setiap pelayanan publik akan menjadi lebih mahal dan semakin memperkeruh kondisi
rakyat. Saya merasakan dampaknya saat ingin mengurus dokumen seperti KTP dan SKCK.
Proses KTP saya sangat memakan waktu yang lama.. tetapi jika saya membayar prosesnya
akan lebih cepat. Padahal saya sangat butuh KTP tersebut. SKCK yang seharusnya dapat
lebih murah malah menjadi lebih mahal.
Kemudian, kasus korupsi juga menyebabkan bantuan yang diberikan ke masyarakat menjadi
sangat sedikit.. karena banyak dipotong oleh para pejabat. Lalu, pembangunan infrastruktur
Indonesia akan sangat terhambat dan ini akan menjadikan Indonesia sebagai negara tertinggal
dan menyebabkan Indonesia semakin terpuruk. Bahkan Indonesia tidak akan dapat membayar
utang-utangnya.
BAB IV
UPAYA PEMBERANTASAN KORUPSI

Jawab :

Korupsi merupakan permasalahan yang sangat kompleks, pemberantasannya pun


memerlukan tindakan pada berbagai aspek. Menurut saya ada 3 aspek yang perlu diperbaiki
agar korupsi di Indonesia bisa diberantas.

1. SDM
2. Sistem Akuntabilitas dalam organisasi
3. Penegakan Hukum
Cara 1 dan 2 dapat disebut pendekatan preventif, sedangkan cara 3 disebut represif.

Dalam aspek SDM, perlu adanya upaya pencegahan melalui pendidikan, seminar,
atau lokakarya antikorupsi bagi setiap pegawai dan masyarakat. Selain itu, manajemen
pegawai di pemerintah yang mengedepankan integritas juga perlu diterapkan. Manajemen ini
termasuk merekrut sdm yang berintegritas, mempertahankan dan memberi penghargaan sdm
yang berintegritas, memberi upah yang wajar ,mendidik dan melatih sdm, serta memecat dan
menghukum sdm yang melakukan pelanggaran.Tak kalah pentingnya, pendidikan agama di
Indonesia sebaiknya juga ditingkatkan khususnya mengenai tauhid agar masyarakat takut
untuk berbuat kemaksiatan. Dengan begitu secara personal sdm akan kuat dalam menghadapi
godaan di tempat kerjanya.

Dalam aspek sistem akuntabilitas dalam organisasi, pemerintah perlu memperbaiki


sistem organisasinya termasuk sistem pengendalian internal, sistem informasi akuntansi,
sistem penerimaan dan pengeluaran, sistem manejemen aset dan sistem lainnya. Tujuannya
adalah mengurangi kesempatan setiap pegawai untuk berbuat kecurangan. Karena pribadi
yang asalnya berintegritas kuat bisa goyah jika mendapat suatu kesempatan untuk berbuat
kecurangan. Sehingga semakin mencegah terjadinya korupsi

Dalam aspek penegakan hukum, diperlukan perbaikan dalam proses penegakan


hukum di indonesia dalam menjerat para pelaku korupsi. Meskipun metode preventif sudah
sangat baik, tentu saja akan ada sedikit orang yang melakukan korupsi. Untuk itu, pelaku
tersebut perlu diberi hukuman agar jera dan menjadi pelajaran buat dirinya dan masyarakat.
Penegakan hukum ini harus adil dan tidak pandang bulu. Bisa diberikan hukuman yang
sesuai, yang dapat membuat pelakunya sangat jera dan tidak mau mengulanginya lagi.

Dengan perbaikan ketiga aspek ini, diharapkan dapat menutup celah terjadinya korupsi dan
menghindari seseorang terjebak dalam segitiga fraud (tekanan, kesempatan, dan
rasionalisasi).

Jawab :

Edukasi masyarakat – Berani untuk tidak korupsi

Perbaikan Sistem – Tidak bisa korupsi

Hukuman – Tidak berani korupsi


Kebijakan-kebijakan yang telah digencarkan tidak dipraktikkan dengan benar. Maksudnya,
beberapa kebijakan yang telah ditetapkan tapi praktiknya tidak berjalan dengan semestinya.
Contohnya, penegakan hukum yang sebenarnya telah ditetapkan UU dan ketentuan
hukumnya. Akan tetapi, terdapat penyimpangan dalam praktik seperti hukuman yang
diperingan, tahanan yang mewah, bahkan adanya kesempatan ia untuk menjabat lagi.
Akibatnya, pelaku tidak akan jera dan berani melakukan korupsi lagi, serta para pejabat dan
pegawai juga tidak akan takut melakukan korupsi karena mengetahui hukumannya tidak
berat.

Kemudian, masih banyak pegawai-pegawai yang senior atau berkedudukan tinggi yang tidak
berintegritas. Jadi, meski suatu sistem sudah diperbaiki karena pegawai tersebut merupakan
bagian dari sistem, sistem tersebut tetap bisa dibobol dan memberi kesempatan pegawai
untuk melakukan korupsi. Contohnya seperti sistem pemisahan tugas yang dapat mengurangi
kesempatan orang melakukan korupsi, dapat dengan mudah dibobol dengan seorang atasan
menekan pegawai bawahannya atau mengajak kerjasama rekan kerjanya untuk melakukan
korupsi. Hal ini menandakan masih kurangnya pendidikan mengenai integritas. Hal ini
terlihat dari para siswa yang masih bisa mencontek dan menganggapnya hal wajar.

Jadi kesimpulannya, meski sudah banyak kebijakan yang diterapkan pemerintah indonesia,
praktik kebijakan tersebut masih belum sesuai harapan. Sehingga perlu dilakukan kebijakan
atau tindakan untuk memastikan seluruh kebijakan telah terlaksana dengan baik.

https://kawanhukum.id/inilah-alasan-kenapa-korupsi-menjadi-penghambat-perkembangan-
dan-kemajuan-indonesia/

https://www.sinarharapan.co/hukum/read/27625/
penegakan_hukum_lemah__indonesia_terkorup_ketiga_di_asia
Jawab :

1. KPK telah mencapai banyak keberhasilan dalam memberantas korupsi dari sektor politik
hingga penegakan hukum. Para pejabat ini berasal dari hampir seluruh kelembagaan
publik, yaitu eksekutif, lembaga yang mengawasi eksekutif, dan yudikatif. KPK telah
banyak menuntut para pejabat tersebut dan telah banyak berhasil mengembalikan aset
maupun dana hasil korupsi. Berdasarkan rekam jejak KPK berikut, tindak pidana korupsi
yang diproses KPK baik dari penyelidikan, penyidikan dan penuntutan meningkat dari
tahun ke tahun. Hal ini menandakan pengaruh KPK yang besar dalam pemberatansan
korupsi.

Oleh karena itu, jika kita mengandai-mengandai ketiadaan KPK atau melemahnya KPK,
jumlah kasus korupsi yang terungkap akan semakin sedikit dan pejabat semakin tidak
takut untuk melakukan korupsi. Korupsi akan semakin marak di Indonesia dan seluruh
dampak korupsi akan dirasakan oleh masyarakat Indonesia. Banyaknya pihak yang
mencoba menghambat tugas KPK menandakan banyaknya pihak yang masih ingin
melakukan korupsi. Jadi, jika KPK sampai dibubarkan atau dilemahkan pihak tersebut
akan dengan mudah mencapai tujuannya untuk mencuri uang rakyat. Pada akhirnya,
Indonesia akan menjadi negara yang sangat korup dan kesejahteraan rakyat Indonesia
tidak akan tercapai dan malah semakin terpuruk.
https://www.kpk.go.id/id/berita/publik-bicara/1564-capaian-kpk-mengapa-dilemahkan

https://acch.kpk.go.id/images/tema/litbang/modul-integritas/Modul-3-Dampak-Sosial-
Korupsi.pdf

2. Karena korupsi ini merupakan kejahatan yang sangat kompleks dan terstruktur, sehingga
diperlukan suatu komisi khusus yang independen, yang tugasnya hanya melakukan
pemberantasan korupsi. Jika tidak dibentuk instansi khusus yang independen
dikhawatirkan pemberantasan korupsi tidak berjalan efektif karena adanya hambatan dan
pengaruh dari pihak yang ingin melakukan korupsi.
3. Kinerja KPK dapat dilihat dari grafik berikut.

Grafik Tindak Pidana Korupsi berdasarkan jenis perkara

Jumlah kasus TPK yang berhasil diungkap oleh KPK Meningkat. Peningkatan ini
tentu menjadi pertanda keberhasilan KPK dalam melaksanakan tugasnya untuk
melakukan pemberantasan korupsi. Meskipun peningkatan jumlah kasus tersebut
menjadi kabar buruk bagi Indonesia, peningkatan kasus tersebut menjadi bukti kinerja
KPK yang dapat dimaksimalkan.

Grafik TPK berdasarkan profesi/jabatan

KPK telah menuntut banyak koruptor di lingkungan pejabat tinggi. Terlihat pada
grafik TPK berdasarkan profesi/jabatan banyaknya TPK yang terungkap dikalangan para
pejabat tinggi. Hal ini yang menjadikan KPK sebagai lembaga masih dipercaya oleh
masyarakat. Bahkan, KPK menjadi lembaga negara tepercaya pilihan masyarakat
berdasarkan hasil survei Lembaga Survei Indonesia (LSI)-Indonesia Corruption Watch
(ICW) pada 8–10 Oktober 2018.

4. Secara keseluruhan kinerja lembaga-lembaga pemberantas korupsi terbilang cukup


bagus. Melihat peningkatan jumlah TPK yang terungkap dan tidak ditemukannya kabar
mengenai kinerja mereka yang jelek. Sehingga menurut saya kinerja keseluruhan
lembaga sudah cukup baik.
5. Perlunya perbaikan dalam penegakan hukum di Indonesia, karena banyaknya
penyimpangan dalam penegakan hukum terkait Tipikor. Seperti hukuman yang
diperingan dan penjara yang mewah. Bahkan tidak sedikit masyarakat yang menyindir
keadilan hukum di indonesia dengan membandingkannya pada kasus pencuri kayu bakar
yang dihukum lebih berat dari para koruptor. Untuk itulah perlunya perbaikan dalam
praktik penegekan hukum terkait tipikor di Indonesia guna memberikan efek jera kepada
pelaku dan menjadi peringatan bagi seluruh masyarakat indonesia.
Perbaikan pendidikan karakter di Indonesia, mulai dari penanaman prinsip dan
membentuk kebiasaan integritas sejak dini kepada pelajar di Indonesia seperti memberi
hukuman yang tegas bagi yang mencontek dan berbuat curang dalam belajar. Perbaikan
pendidikan agama khususnya tauhid agar sejak menjadi pelajar mereka memiliki
ketakutan untuk berbuat dosa.
Perbaikan sistem pengawasan pada penerimaan pegawai agar tidak adanya praktik suap dan
pungutan liar dalam proses perekrutan pegawai. Karena jika seorang pegawai masuk melalui
cara membayar maka mereka pasti akan menuntut ganti rugi dengan cara korupsi.
BAB V
GERAKAN, KERJASAMA, DAN INSTRUMEN INTERNASIONAL PENCEGAHAN
KORUPSI

1. Menyusun Program memetakan pelaksanaan dan pengaturan UNCAC untuk


mengetahui kekuatan, tantangan dan metode terbaik dalam melaksanakannya
2. Mendorong kerjasama antar parlemen dalam pemberantasan korupsi pada satu
platform bersama
3. Mendorong parlemen dan anggota parlemen untuk membuat undang-undang yang
mempromosikan tata pemerintahan yang baik, transparansi dan akuntabilitas.
4. Meningkatkan kesadaran umum tentang masalah korupsi di semua bidang masyarakat.

1. Menurutmu, mengapa KPK bekerja sama dengan CPIB dan FBI?

Berdasarkan informasi yang saya ketahui, CPIB merupakan lembaga pemberantas


korupsi yang paling sukses dalam memberantas korupsi di negaranya, Singapura.
Negara Singapura berhasil meraih Indeks Persepsi Korupsi tertinggi di wilayah
ASEAN (tahun 2016). Praktik korupsi di Singapura identik dengan Indonesia,
diawali dari kalangan birokrat. Para pejabat hingga pegawai rendahan tak asing lagi
dengan praktik korupsi. Pemberantasan korupsi di Singapura untuk menjadi sukses
saat ini tentu tidak mudah. Jalan berliku dan tajam telah dilalui dengan baik. Belajar
dari pengalaman dan sepak terjang tersebut, KPK bekerja sama dengan CPIB dalam
berbagai kasus korupsi besar dan rumit untuk dipecahkan, salah satunya e-KTP.

KPK juga bekerja sama dengan FBI, khususnya dalam rangka mengumpulkan bukti-
bukti korupsi, termasuk bukti yang ada di Amerika. Seperti yang terlansir dalam
voaindonesia.com, kasus korupsi e-KTP diindikasi terdapat aliran dana dari Direktur
Biomorf Lone, Johannes Marliem selaku vendor sistem indentifikasi sidik jari
otomatis e-KTP, kepada sejumlah pejabat di Indonesia. Kerja sama dengan FBI
sangat membantu KPK dalam mengusut kasus korupsi e-KTP tersebut.
https://www.voaindonesia.com/a/kpk-kerja-sama-dengan-fbi-kumpulkan-bukti-
korupsi-e-ktp/4059096.html

2. Sudah sejauh mana bukti-bukti yang diungkap oleh ketiga badan antikorupsi
tersebut?
- Laporan FBI dalam sidang upaya perampasan aset Johannes Marliem.
Dalam laporan disebutkan bahwa Biomorf menerima lebih dari 50 juta dolar untuk
pembayaran subkontrak proyek E-KTP. Uang sebesar 13 juta dolar atau 175 milliar
rupiah mengalir ke rekening pribadi Marliem. Berdasarkan penelusuran FBI, uang
tersebut dipakai untuk membeli rumah, mobil hingga jam tangan mewah.
- Laporan pemeriksaan di Konsulat Indonesia di Los Angeles Dalam
pemeriksaan tersebut, Marliem mengatakan pernah membeli jam tangan seharga 1,8
milliar rupiah untuk anggota DPR yang diduga Setya Novanto. Marliem juga
mengaku mentransfer 700.000 dolar ke mantan Ketua Komisi II DPR, Chairuman
Harahap.
1 Denmark
2 OECD
3 AU
4 UNODC
5 Pendapatan
6 Desember
7 KPK
8 ICAC
9 Seratus Lima
10 UNCAC
11 London
BAB VI
GERAKAN, KERJA SAMA, DAN INSTRUMEN NASIONAL PENCEGAHAN
KORUPSI

1. Belum, Kota Medan masih belum melakukan birokrasi. Bobby, Walikota Medan,
menegaskan akan menerapkan reformasi birokrasi di kota Medan.
2. Rencananya Kota Medan akan berfokus pada penghindaran pungutan liar dalam
pelayanan Kota Medan.
3. Karena belumnya reformasi birokrasi, dalam pelayanan di Kota Medan masih banyak
terdapat pungutan liar. Setiap warga yang meminta pelayan gratis malah dimintain
pembayaran. Bahkan, setiap bantuan yang datang dari pemerintah sering dipotong
oleh pejabat/pegawai yang mengurus bantuan tersebut.

1. Bidang yang sesuai dengan diri saya adalah pengembangan sistem keuangan
organisasi kampus yang akuntabel. Hal ini karena saya memiliki ketertarikan di
bidang Sistem Infomasi Akuntansi. Saya tertarik untuk mengembangkan sistem
pengendalian internal terkait keuangan untuk mengurangi kesempatan tiap
anggota organisasi dalam melakukan kecurangan.
Selain itu, saya juga tertarik untuk mengajak rekan-rekan memilah harta haram
dan halal dalam kehidupan sehari-hari. Berusaha mengenali tentang bahayanya
harta haram ke teman-teman terdekat. Hal ini dilakukan dengan cara mengajak
diskusi teman tersebut.

2. Untuk gerakan, saya tidak terlalu berminat mengikuti suatu gerakan khusus. Saya
hanya berharap dapat terlibat dalam pemberantasan korupsi sebagai salah satu tim
audit pemerintah. Disamping itu, saya berusaha belajar mengenai hal-hal yang
diharamkan terkait harta dan mengajak teman-teman untuk waspada dengan
harta-harta haram. Dengan begitu saya dan teman-teman dapat memperkokoh
iman agar bisa terhindar dari korupsi. Selain itu, saya juga bisa berdiskusi dengan
senior saya agar mendapatkan masukan dari dia mengenai cara terhindar dari
korupsi di tempat kerja.

3. Untuk platform saya memilih menggunakan media sosial berupa WA. Berdiskusi
dengan teman-teman terkait pemberantasan korupsi dan membagikan story terkait
perkembangan korupsi. Jika sudah memiliki waktu luang, saya berencana
menggunakan Instagram sebagai tempat aspirasi saya.
BAB VII
TINDAK PIDANA KORUPSI

Jawaban:
Pada persidangan kasus SN, majelis hakim mengungkapkan pertimbangan-pertimbangan
mengapa kasus SN dikenai pasal 2 ayat 1 dan pasal 3 UU Tipikor:
Pasal 2
SN menerima uang terkait pengadaan proyek E-KTP melalui pengusaha Made Oka
Masagung dan Irvanto Hendra Pambudi Cahyo, Direktur PT Murakabi Sejahtera, selaku
peserta lelang proyek e-KTP. Selain itu, pada termin ketiga, Andi Agustinus diminta SN
eksekusi USD 3,5 juta lewat Anang Sugiana Sudiharjo kepada Made Oka karena khawatir
adanya pajak. Andi mengetahui itu saat konfirmasi dari SN sudah diselesaikan,
sepengetahuan Andi uang fee untuk DPR sebesar USD 7 juta.
Pasal 3
Pertimbangannya, SN dengan leluasa mengenalkan Andi Agustinus ke beberapa anggota
DPR khususnya di komisi II DPR atas pelaksanaan pengerjaan proyek dengan anggaran Rp
5,9 triliun.
Tindakan SN telah menimbulkan persaingan tidak sehat. Terlebih lagi, ia memiliki
wewenang mengakomodir anggota partai dan alat kelengkapan komisi pada Fraksi Golkar.
Burhanuddin Abdullah. BA melanggar pasal 2 ayat 1 jo pasal 18 UU No 31 Tahun 1999
sebagaimana diubah menjadi UU No 20 tahun 2001 tentang Tindak Pidana Korupsi jo pasal
55 ayat 1 ke-1 KUHP. BA menyalahgunakan wewenangnya dengan menyetujui aliran dana
dari yayasan Lembaga Pengembangan Perbankan Indonesia (LPPI) sebesar Rp 100 miliar ke
Bank Indonesia. Padahal, BA bisa menolak untuk menyetujui pemberian dana tersebut.

1. Pernah,

Lima mantan aktivis HMI Kota Semarang terjerat kasus korupsi dana bantuan sosial.
Modusnya ialah pengajuan proposal permohonan dana bansos kepada Pemrov Jateng.

Akan tetapi, uang tersebut tidak digunakan oleh aktivis tersebut untuk dana bantuan sosial.

2. Tidak pernah,

Termasuk, karena bantuan dana tersebut didanai oleh keuangan negara/daerah. Hal ini karena
salah satu definisi dari subjek tindak pidana korupsi adalah setiap orang yang secara melawan
hukum melakukan perbuatan memperkaya diri sendiri atau orang lain atau suatu korporasi
yang dapat merugikan keuangan negara atau perekonomian Negara (Pasal 2 UU No. 20 tahun
2001)

C. Obstruction of Justice
RR terbukti melanggar Pasal 11 dan 12 huruf a UU Nomor 20 Tahun 2001 tentang
Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi dan Pasal 3 UU Nomor 8 Tahun 2010 tentang
Pencegahan dan Pemberantasan Tindak Pidana Pencucian Uang. Tindak pidana korupsi
berupa suap menyuap, gratifikasi, dan pencucian uang (yg utama). RR divonis 7 tahun
penjara dan denda 200 juta subsider 3 bulan penjara.

Sebagaimana halnya perorangan, korporasi tentu bisa melakukan tindak pidana korupsi.
BAB VIII
KORUPSI DI PELAYANAN PUBLIK

Menurut teori fraud triangle, seseorang melakukan kecurangan karena adanya 3 faktor, yaitu
tekanan, peluang, dan pembenaran.

a. Tekanan

Pegawai merasa tertekan karena merasa kurangnya gaji yang ia peroleh. Ditambah gaya
hidup yang menuntut mereka untuk membutuhkan uang yang lebih banyak. Cicilan barang
dan pinjaman menyebabkan mereka berusaha untuk mencari uang tambahan. Untuk itulah
mereka sering meminta uang pelicin dari masyarakat.

b. Peluang

Pegawai merasa mereka memiliki peluang untuk melakukan tindakan tersebut. Sistem
pengendalian internal yang lemah memberi mereka celah untuk dapat melakukannya dapat
diketahui oleh atasannya. Atau bahkan atasannya juga mendukung perbuatan tersebut.
Dengan begitu mereka merasa tergoda untuk melakukannya

c. Pembenaran

kasus uang pelicin sudah dianggap hal umum oleh mereka. Karena banyaknya pegawai yang
menerapkan mereka menganggap itu adalah hal yang wajar. Apalagi jika perilaku tersebut
telah membudaya dimasyarakat.

a. Perbedaan kasus KPK, Ombudsman, dan Saber Pungli


 KPK
KPK = pidana korupsi yang mengakibatkan kerugian negara.
 Ombudsman
Ombudsman = keluhan-keluhan masyarakat terkait pelayanan yang diberikan
aparat pemerintah. Kasus ini bisa berupa korupsi, kolusi, dan nepotisme.
 Saber pungli
Saber pungli = perbaikan lembaga pelayanan publik. Target saber pungli ialah
pelaku pungutan liar di kalangan masyarakat menengah ke bawah.
b. Laporan pengaduan dugaan tindak pidana korupsi
Asumsi: laporan disampaikan secara online melalui KPK Whistleblower System
(KWS)
1) Buka situs kws.kpk.go.id
2) Register sebagai pengguna baru atau login jika sudah terdaftar
3) Pada halaman beranda, klik tombol “Aduan Baru”
4) Pilih “Pengaduan Masyarakat”
5) Isi form pengaduan
a) Judul
Laporan/Pengaduan Dugaan Tindak Pidana Korupsi dalam Proyek Jalan Tol
Cikampek-Palimanan
b) Uraian
- Pemerintah melakukan proyek pembangunan Ruas Jalan Tol Cikampek-
Palimanan sepanjang 116 km. pembangunan tsb. Dilakukan oleh PT Lintas
Marga Sedaya sebagai pemegang konsesi melalui komposisi pemegang
saham yaitu PLUS Expressways Berhad sebesar 55% dan PT Baskhara
Utama Sedaya sebesar 45% dengan total investasi Rp12,56 triliun dan
masa konsesi 35 tahun. Tanah yang diperlukan seluas 1.022 Ha dan telah
dibebaskan seluas 952 Ha.
- Menurut laporan Kementerian Keuangan Republik Indonesia Pengeluaran
Investasi dalam APBN 2009-2014, pemerintah menganggarkan dana
pembebasan lahan melalui Badan Layanan Umum sebagai berikut: Tahun
2011 sebesar Rp. 2,3 triliun, Tahun 2012 sebesar Rp. 3,9 triliun dan Tahun
2013 sebesar Rp. 0,9 triliun
- Pembebasan lahan atas tanah dan bangunan yang dimaksud terletak di
Desa Pegagan, Kecamatan Palimanan, Kabupaten Cirebon dan untuk itu
telah dilakukan pembebasan tanah dengan kronologi sebagai berikut:
 Tanggal 3 September 2007: Tim Pengadaan Tanah Jalan Tol
Cikampek-Palimanan (Selanjutnya TPT) melalui Surat No.:
KU.08.03/TPT-CIPAL/III/35 Perihal: Usulan Penetapan Pengadaan
Pekerjaan Jasa Konsultan Pekerjaan Penilai Harga Tanah (Appraisal)
Rencana Jalan Tol Cikampek-Palimanan Paket VI 7,357 km di Kab.
Cirebon, telah mengusulkan Penetapan Penyedia Jasa Penilai Harga
Tanah dengan Penunjukan Langsung oleh Bupati;
 Tanggal 31 Oktober 2007: Bupati Cirebon melalui Surat No.: 620/045-
P2T Perihal Penetapan Pemenang, telah menetapkan PT. EKA
KARYA ASA MANDIRI yang berkedudukan di Jalan RE Martadinata
No. 86 Bandung sebagai pemenang pelelang pekerjaan atas usulan
TPT tersebut di atas;
 Tanggal 27 Desember 2011: Sekretaris Daerah Pemerintah Kabupaten
Cirebon selaku Ketua Panitia Pengadaan Tanah Pemerintah Kabupaten
Cirebon (Selanjutnya P2T) mengeluarkan penetapan tentang besaran
uang ganti rugi kepada Pelapor sesuai Keputusan No.: 620/Kep.09-
P2T/2011 tentang Penetapan Besaran Ganti Rugi Bagi Pemilik Tanah
Yang Belum Sepakat Menerima Penawaran Ganti Rugi Atas Tanah
Yang Terkena Jalan Tol Cikopo –P alimanan Di Desa Pegagan
Kecamatan Palimanan Kabupaten Cirebon;
 Tanggal 29 November 2011: Musyawarah antara P2T, TPT dan
Pelapor dengan hasil musyawarah antara lain masyarakat
menginginkan bukti hasil penilaian dari Tim Appraisal, masyarakat
tidak setuju harga yang ditetapkan oleh Tim Appraisal, … dst;
 Tanggal 18 September 2012: karena tidak adanya kesepakatan dengan
Pelapor, TPT kemudian berdasarkan besaran uang ganti rugi yang
ditetapkan P2T di atas telah mengajukan permohonan penitipan uang
ganti rugi ke Pengadilan Negeri Sumber dan telah dikabulkan melalui
Penetapan Nomor: 790/Pdt.P/2012/PN.Sbr tanggal 15 Oktober 2012;
 Tanggal 18 Oktober 2012: Bupati Cirebon menerbitkan Surat
Keputusan: 620/Kep.430-DCKTR/2012 tentang Pelaksanaan
Pembangunan Fisik Jalan Tol Cikopo-Palimanan yang Melintasi Desa
Budur, Desa Babakan, Desa Ciwaringin dan Desa Galagamba Kec.
Ciwaringin, Desa Walahar, Desa Kedungbunder dan Desa Kempek
Kec. Gempol, Desa Pegagan, Desa Lungbenda dan Desa Tegalkarang
Kec. Palimanan Kab. Cirebon;
 Selanjutnya, TPT melayangkan surat yang telah menimbulkan
keresahan dan perasaan tidak aman bagi Pelapor dan keluarga sebagai
berikut:
 Tanggal 26 April 2013, Surat No.: UM.01.03/SRT SP1 PEG/TPT-
CIPAL WIL II/IV/188 Perihal: Pemberitahuan I Pengosongan
Lahan;
 Tanggal 7 Mei 2013, Surat No.: UM.01.03/SRT SP2 PEG/ TPT-
CIPAL WIL II/V/191 Perihal Pemberitahuan II Pengosongan
Lahan;
 Tanggal 7 Februari 2014, Surat No.: UM.01.03/SRT
SP3/PEG/TPT-CIPAL WIL II/II/288.11 Perihal : Pemberitahuan
III Pengosongan Lahan;
 Bahwa alih-alih menjalankan pemerintahannya berdasarkan pada
hukum (recht) untuk menyikapi penolakan Pelapor terhadap surat-surat
pemberitahuan tersebut di atas, Bupati Cirebon lebih memilih
menggunakan kekuasaan (macht) selaku kepala daerah dengan
menggelar rapat koordinasi untuk mengeksekusi lahan milik Pelapor
atau secara diam-diam Bupati Cirebon telah merancang eksekusi yang
melibatkan ke dalamnya semua pimpinan eksekutif, legislatif dan
yudikatif yang ada di wilayah hukum Pemerintah Kabupaten Cirebon
sebagai upaya yang secara laten jelas dimaksudkan untuk memperoleh
quasi-legitimasi terhadap rencananya mengingat rapat koordinasi
tersebut tidak dapat diwakilkan sebagaimana Surat Bupati Cirebon
No.: 005/267/DCKTR Perihal Rapat Koordinasi Eksekusi Lahan Jalan
Tol Cikampek- Palimanan Wilayah II Kabupaten Cirebon tanggal 10
Februari 2014;
 Bahwa kemudian pada Tanggal 19 April 2014, TPT kembali
melayangkan Surat No.: TN.01.03/TPT-CIPAL WIL II/II/33 Perihal:
Pelaksanaan pengosongan lahan untuk pembangunan Jalan Tol
Cikampek-Palimanan untuk bidang-bidang tanah di Desa Pegagan,
Kabupaten Cirebon yang Uang Ganti Ruginya (UGR) telah dititipkan
di Pengadilan Negeri Sumber dan puncaknya yaitu pada tanggal 22
Februari 2014, TPT dibantu pihak berwajib selaku para terundang
dalam rapat koordinasi tersebut, tanpa dasar hukum yang jelas
“mempertontonkan” pada publik tindakan main hakim sendiri
(eigenrichting) yaitu melakukan penggusuran terhadap bangunan
rumah milik Pelapor secara paksa dengan sejumlah alat berat tanpa ada
perlawanan berarti dari Pelapor;
c) Pihak yang diduga terlibat
- Pengadilan Negeri Antah Berantah
- Kepolisian Resort Cirebon
- KODIM 0620/Kabupaten Cirebon
- Detasemen Polisi Militer III/3
- Batalyon Arhanudse-14 Kodam III/Siliwangi
- Detasemen C Pelopor Satbrimobda Jabar
- Satuan Polisi Pamong Praja Kabupaten Cirebon
- Bidang Pemadam Kebakaran Dinas Pekerjaan Umum Kabupaten Cirebon
d) Lengkapi lampiran bukti
Lampiran bukti dugaan tindak pidana korupsi dapat berupa:
- Bukti transfer, cek, bukti penyetoran, dan rekening koran bank.
- Laporan hasil audit investigasi.
- Dokumen dan/atau rekaman terkait permintaan dana.
- Kontrak, berita acara pemeriksaan, dan bukti pembayaran.
- Foto dokumentasi.
- Surat, disposisi perintah.
- Bukti kepemilikan.
- Identitas sumber informasi.
e) Pemantauan status pengaduan dapat dilihat di beranda
f) Pelapor akan terima notifikasi pada email yang terdaftar
BAB IX
PERAN MAHASISWA DALAM PENCEGAHAN KORUPSI

Apa perilaku koruptif yang pernah kamu lakukan?


a. Masih mencontek saat mengerjakan tugas saat terdesak
b. Melanggar lalu lintas saat tertinggal oleh teman

Perilaku koruptif apa saja yang sering terjadi di keluarga/rumahmu?


Tidak ada
Apa yang bisa kamu lakukan untuk mencegah pengulangan perilaku tersebut?
-

Perilaku koruptif apa saja yang sering terjadi di kampusmu?


a. Tidur saat kuliah
b. Terlambat saat kuliah
c. Pasif saat mengerjakan tugas kelompok
Apa yang bisa kamu lakukan untuk mencegah perilaku tersebut?
a. Belajar mematuhi peraturan sekolah
b. Belajar tepat waktu saat janjian
c. Mengatur waktu agar dapat mengerjakan tugas kelompok

Perilaku koruptif apa saja yang sering terjadi di lingkunganmu?


a. Ngurus surat selalu bayar padahal seharusnya gratis
b. Menggunakan jasa calo dalam pembuatan KTP/SIM
c. Pegawai yang meminta bagian ke warga saat mereka menerima bantuan sosial
d. Meminta warga membawa makanan saat mereka mengurus dokumen
Apa yang bisa kamu lakukan untuk mencegah perilaku tersebut?
a. Kepedulian terhadap permasalahan bersama
b. Mengedukasi masyarakat untuk tidak memberikan apa-apa saat mengurus dokumen

Apa aksi antikorupsimu?


1. Berusaha mengurangi dan menhilangkan perilaku koruptif yang masih dilakukan
2. Mengajak teman-teman melalui pendekatan diskusi mengenai bahayanya korupsi dan dosa
yang diakibatkannya
3. Mengajak teman-teman untuk memberi perhatian mengenai harta haram disekitar kita

Anda mungkin juga menyukai