Disusun oleh :
Kelompok 6
Devika Amalia (F0215038)
Audrey Eileen Santoso (F0217019)
Desi Kurnia R. (F0217028)
Isnaini Nur Rohmah (F0217056)
Mujib Al Muqorrobin (F0217076)
Raditya Kurniawan Pramono (F0217086)
Rahmat Dandy (F0217088)
Tata ruang adalah salah satu dari keputusan utama yang menentukan efisiensi jangka
panjang suatu operasi. Suatu tata ruang yang efektif dapat membantu organisasi mencapai
strategi yang menunjang diferensiasi, biaya rendah, atau tanggapan. Penentuan desain tata
ruang mempertimbangkan hal-hal berikut:
Tata ruang kantor. Memosisikan pekerja, perlengkapan mereka, dan ruang antara
kantor guna menyediakan pergerakan informasi.
Tata ruang toko eceran. Merupakan sebuah pendekatan yang berkaitan dengan aliran
pengalokasian ruang dan merespon pada perilaku konsumen. Tata ruang ini
didasarkan pada pemikiran bahwa penjulan dan keuntungan bervariasi kepada produk
yang menarik perhatian konsumen.
Tata ruang gudang. Tujuan tata ruang gudang adalah untuk menemukan titik optimal
antara biaya penanganan bahan dan biaya-biaya yang berkaitan dengan luas ruang
dalam gedung. Memanfaatkan kapasitas secara penuh dengan biaya perawatan
material rendah.
Tata ruang posisi tetap. Pada tata ruang posisi tetap, proyek/kegiatan operasional tetap
berada di satu tempat, sementara para pekerja dan peralatan datang ke tempat tersebut.
Tata ruang berorientasi proses. Tata ruang ini dapat menangani beragam barang atau
jasa secara bersamaan. Tata ruang dapat efisien pada saat produk memiliki
persyaratan berbeda atau saat penanganan pelanggan dengan kebutuhan berbeda.
Memiliki strateti volume rendah dengan variasi tinggi.
Tata ruang sel kerja. Pengaturan sel kerja digunakan di saat volume memerlukan
pengaturan khusus pada mesin dan peralatan. Dalam lingkungan manufaktur,
teknologi kelompok mengidentifikasi produk yang memiliki karakteristik sama dan
kemungkinkan tidak hanya batch tertentu (sebagai contoh, beberapa unit dari produk
yang sama) tetapi juga sekumpulan batch, untuk diproses dalam sel kerja tertentu.
Tata ruang berorientasi produk. Tata ruang yang berorientasi pada produk disusun di
sekeliling produk atau keluarga produk yang sama yang memiliki volume tinggi dan
bervariasi rendah.
Hal-hal yang perlu dipertimbangkan dalam menentukan tata ruang yang baik:
Ciri utama tata ruang kantor adalah perhatian utamanya pada aliran informasi. Diagram
hubungan merupakan wahana yang dipersiapkan bagi kantor design produk, menandakan
bahwa kepala bagian pemasaran harus berdekatan dengan area perancang, kurang dekat
dengan sekretaris dan dana-dana utama, sama sekali tidak dekat dengan pusat fotocopy atau
departemen akuntansi.
Ruang kerja dapat memberikan inspirasi perjumpaan informal dan produktif bila dapat
menyeimbangkan 3 aspek fisik dan sosial, yaitu:
- proksimitas : ruang hendaknya alami menyatukan manusia
- privasi : orang hendaknya sanggup mengendalikan akses pada pembicaraan mereka
- izin : budaya hendaknya memberi sinyal bahwa interaksi bukan terkait pekerjaan
dianjurkan.
Dilandasi oleh gagasan bahwa penjualan dan keuntungan bergantung secara langsung
dengan pemajangan produknterhadap pelanggan. Tujuan utama tata ruang toko eceran adalah
memaksimalkan keuntungan dari setiap kaki persegi lantai toko.
Biaya slotting merupakan biaya yang harus dibayar oleh pabrikan agar barang mereka
dapat dipajang di rak sebuah toko eceran atau rantai supermarket. Biaya ini merupakan
perihal yang sedikit kontroversial dalam tata ruang toko eceran karena biaya in ni sering
dipertanyakan legalitas dan etikanya oleh perusahaan kecil dengan pernyataan bahwa biaya
slotting menghambat produk baru sehingga membatasi kemampuan untuk berkembang dan
membebankan biaya pada pemakai.
Servicescape
Kendati tujuan utama sebuah tata ruang eceran adalah memaksimalkan keuntungan
melalui pemajangan produk, terdapat aspek aspek lain layanan yang perlu dipertimbangkan
para manajer. Istilah servicescape (servicescape) memaparkan lingkungan fisik di mana
kelayakan diberikan dan bagaimana lingkungan sekitar memiliki dampak humanistik pada
pelanggan dan pekerja. Guna menciptakan suatu tata ruang layanan yang baik, sebuah
perusahaan perlu emempertimbangkan elemen-elemen sebagai berikut.
1. Kondisi ambien, di mana suatu ciri khas yang menjadi latar belakang seperti
pencahayaan, sara, bau, dan suhu udara. Semua ini memengaruhi pekerja dan
pelanggan serta dapat berpengaruh pada berapa banyak mereka membelanjakan uang
dan berapa larma seseorang berada dalam bangunan tersebut.
2. Tata ruang spasial dan fungsionalitas, yang melibatkan perjalanan sirkulasi jalannya
pelanggan, karakteristik jendela (seperti lebar, arah, sudut, dan jarak antara rak) serta
pengelompokan produk.
3. Tanda-tanda, simbol,ndan artefak, yang merupakan ciri khas desain bangunan yang
membawa arti penting secara social (seperti, daerah departemen berkarpet sebuah
toko yang mendorong orang berbelanja agar memperlambat jalannya dan melihat-
lihat).
Kondisi ambien: Restoran fine dining dengan taplak meja linen dan suasana diterangi
nyala lin: Mrs. Fields Cookie, bau roti memenuhi pusat perbelanjaan, kursi kulit di
Starbucks.
Tata ruang/fungsionalitas Kroger punya jendela panjang dan rak tinggi. Best Buy
dengan jendela tengah yang besar
Tanda, simbol, dan artefak: Walmart menyambut di pintu. Dinding Hard Rock Cafe
yang terdapat gambar gitar. Disney Land di pintu masuknya nampak seperti kampung
halaman surge
Tujuan tata ruang pergudangan (warehouse layout) adalah menemukan trade off yang
optimum antara biaya penanganan dan biaya terkait ruang gudang. Sebagian konsekuensinya
tugas manajemen adalah memaksimalkan pemanfaatan “kubik” total gudang tersebut-yakni
memanfaatkan volume penuhnya sambil mempertahankan biaya-biaya penanganan material
yang rendah. Kita mendefinisikan biaya penanganan material sebagai seluruh biaya terkait
transportasi. Ini mencakup transpor yang sedang datang, penyimpanan, dan transpor material
guna digudangkan. Biaya ini meliputi peralatan. orang, material, penyeliaan, asuransi, dan
epresiasi. Tata ruang pergudangan yang efektif, tentu saja juga meminimalkan kerusakan dan
buangan bahan dalam gudang.
Suatu komponen penting tata ruang gudang adalah hubungan antara area penerimaan
dan pembongkaran dan area pengapalan/loading. Desain fasilitas bergantung pada jenis
pasokan yang dibongkar, apakah semuanya itu dibongkar dari truk, mobil krel barge dan lain
sebagainya, dan di manakah barang-barang tersebut dibongkar. Pada beberapa perusahaan,
penerimaan dan pengiriman fasilitas atau dock, sebagaimana ia disebut, bahkan berlangsung
di area yang sama; terkadang mereka menerima dock saat pagi hari dan pengirimannya
sewaktu siang hari
Docking Silang
Sistem identifikasi otomatis adalah selalu dalam bentuk bar kode, memungkinkan
identifikasi barang yang akurat dan cepat. Sistem penyetok acak kerakp kali mencakup tugas
sebagai berikut.
Kostumisasi
Kostumisasi adalah menggunakan pergudangan guna menambahkan nilai pada suartu produk
melalui modifikasi komponen, perbaikan, pelabelan, dan pnegemasan.
Tata ruang posisi tetap adalah suatu sistem yang memusatkan perhatian pada
persyaratan tata ruang proyek tidak bergerak. Teknik dalam membangun tata ruang posisi
tetap adalah dipengaruhi tiga faktor:
Tata ruang berorientasi proses adalah yang menangani volume kecil, produk dengan
keragaman tinggi yang seperti mesin dan peralatan dikelompokkan bersama. Dalam suasana
kerja ini, masing-masing produk atau sekelompok kecil mengalami serangkaian operasi yang
berbeda. Sebuah produk pesanan kecil diproduksi dengan menggerakkan dari satu
departemen ke departemen lainnya dalam urutan yang diperlukan bagi produk itu.
Keuntungan besar bagi tata ruang berorientasi adalah fleksibilitasnya dalam hal
perlengkapan dan pengaturan tenaga kerja. Tata ruang berorientasi proses juga khususnya
baik bagi penanganan pabrikasi suku-suku cadang dalam lot pekerjaan serta bagi produksi
beragam suku cadang dalam beragam ukuran serta bentuk.
Kekurangan tata ruang berorientasi proses berasal dari tujuan umum penggunaan
peralatan. Pesanan memerlukan lebih banyak waktu dalam bergerak di sepanjang sistem
karena penyusunan perubahan jadwal dan penanganan material yang unik.
Saat merancang tata ruang, taktik paling umum adalah menata departemen-
departemen atau pusat kerja sehingga meminimalkan biaya penanganan material. Biaya bagi
penanganan material dalam pendekatan ini bergantung pada (1) jumlah muatan yang
dipindahkan antardua departemen pada periode waktu tertentu dan (2) biaya terkait jarak
dalam memindahkan muatan antardepartemen. Biaya diasumsikan sebagai suatu fungsi jarak
antara departemen.
Meminimalkan biaya:
n n
∑ ∑ X ij C ij
i=1 j=1
Di mana :
Contoh :
Langkah 1 : Menciptakan sebuah “matriks dari ke” yang memperlihatkan alur suku cadang
atau material dari departemen ke departemen.
Langkah 4 : Menentukan biaya tata ruang ini dengan menggunakan persamaan biaya
penanganan material.
n n
∑ ∑ X ij C ij
i=1 j=1
Bagi soal ini, Walters Company mengasumsikan bahwa sebuah forklift menbawa seluruh
beban antardepartemen. Biaya memindahkan satu beban atau muatan antara departemen
berdekatan diperkirakan senilai $1. Memindahkan sebuah beban antara departemen yang
tidak berdekatan adalah senilai $2. Biaya total bagi tata ruang :
=$570
Langkah 5 : dengan metode uji dan ralat, coba perbaiki tata ruang yang sudah digambarkan
guna menciptakan penataan lebih baik lagi bagi departemen-departemen.
Langkah 6 : siapkan suatu rencana terperinci penataan departemen agar sesuai dengan bentuk
bangunan dan area tidak bergerak. Sering kali langkah ini melibatkan upaya meyakinkan
bahwa rencana akhir dapat diakomodasi dengan sistem kelistrikan, beban lantai, keindahan,
dan faktor lainnya.
Perangkat Lunak Komputer untuk Tata Letak Berorientasi Proses
Sel Kerja
Ide sel kerja diperkenalkan pertama kali oleh R.E. Flanders pada tahun 1925. Sel kerja
(work cell) mengorganisasikan ulang tenaga kerja dan mesin yang biasa tersebar pada
departement yang beragam sehingga mereka dapat memusatkan dalam membuat satu produk
atau sekumpulan produk yang saling berkaitan. Dalam lingkungan manufaktur teknologi
kelompok mengidentifikasi produk yang memiliki karakteristik sama dan memungkinkan
untuk diproses dalam sel kerja tertentu. Keunggulan sel kerja adalah sebagai berikut :
1. Mengurangi persediaan bahan setengah jadi karena sel kerja diatur untuk
menghasilkan keseimbangan aliran dari mesin ke mesin.
2. Ruang yang dibutuhkan lebih sedikit karena berkurangnya persediaan bahan setengah
jadi yang diperlukan di antara mesin.
3. Mengurangi persediaan bahan baku dan barang jadi karena adanya bahan setengah
jadi yang lebih sedikit menyebabkan adanya pergerakan bahan yang lebih cepat
melalui sel kerja.
4. Mengurangi biaya tenaga kerja langsung karena meningkatnya komunikasi
antarpekerja, aliran bahan yang lebih baik, dan penjadwalan yang lebih baik.
5. Meningkatkan partisipasi pekerja dalam organisasi dan produk karena pekerja dapat
menerima tanggung jawab yang lebih dari kualitas produk yang dikaitkan secara
langsung kepada mereka dan sel kerja mereka.
6. Meningkatkan utilisasi peralatan dan mesin karena penjadwalan yang lebih baik dan
aliran bahan yang lebih cepat.
7. Mengurangi modal pada mesin dan perlatan karena tingkat pemanfaatan fasilitas
yang baik mengurangi jumlah mesin serta jumlah peralatan dan perangkat.
SYARAT SEL KERJA
Sel kerja setidaknya memiliki lima keuntungan dibandingkan dengan fasilitas perakitan
dan proses: (1) karena tugas-tugas dapat dikelompokkan, pengujian segera dilakukan; (2)
pekerja yang diperlukan lebih sedikit; (3) para pekerja menjangkau wilayah kerja secara lebih
luas; (4) wilayah kerja dapat diseimbangkan secara lebih efisien; dan (5)komunikasi
ditingkatkan.
Jika sel kerja telah memiliki peralatan yang diperlukan dalam urutan yang benar,
selanjutnya adalah mengisinya dengan staf dan menyeimbangkannya. Proses yang efisien
dalam sel kerja membutuhkan pengisian staf yang tepat. Hal ini melibatkan dua langkah.
Pertama, menentukan waktu takt, yaitu laju produksi barang yang dibutuhkan untuk
memenuhi permintaan pelanggan.
Kedua, menentukan jumlah operator yang dibutuhkan. Artinya, kita bagi waktu operasi total
dalam sel kerja dengan waktu takt.
Pusat kerja terpusat ialah memindahkan produksi pada suatu sel kerja besar yang tetap
merupakan bagian fasilitas yang ada, jika ia merupakan sebuah fasilitas terpusat sering
disebut pabrik terpusat.
Tata ruang repetitive ialah diorganisasi di seputar produk atau kelompok produk
bervolume tinggi dan keragaman yang serupa. Asumsinya:
Dua jenis tata ruang berorientasi produk adalah lini pabrikasi dan perakitan. Yang
diperlukan guna melakukan pekerjaan pada mesin harus sama atau menyeimbangkan waktu
yang dihabiskan di mesin berikutnya pada lini pabrikasi, sebagaimana halnya waktu yang
dihasbiskan pada stasiun kerja oleh satu pekerja lini perakitan harus menyeimbangkan waktu
dihabiskan pada stasiun kerja berikutnya.
Hal ini dilakukan untuk meminimalkn ketidak seimbangan diantara mesin dengan
personalia disamping memenuhi output yang diminta dari lini. Untuk menghasilkan tingkat
ynag ditetapkan, makan manajemen harus mengetahui peralatan, perlengkapan, dan metode
kerja yang digunakan. Kemudian waktu tugas perakitan yang harus ditentukan.
1. Ambil unit diperlukan setiap hari dan bagilah dengan waktu produktif tersedia dalam
sehari
2. Hitunglah jumlah minimum teoretis bagi stasiun kerja.
3. Seimbangkan lini dengan menerapkan tugas perakitan khusus bagi masing-masing
stasiun kerja.