BISNIS INTERNASIONAL
(Pribadi dan Kelompok)
DISUSUN OLEH:
NAMA : NATASYA.K.LUMAESAN
NPM :12161201190036
PRODI :MANAJEMEN
Natasya K. Lumaesan
Olivia Y. Salenussa
Rinny Lumaupuy
Ronaldo Akyuwen
DISKUSI KELOMPOK
Perusahaan Cemex, adalah produsen semen ketiga terbesar di dunia dan telah
menjadi unggul di pasar global dengan secara terus-menerus bekerja untuk
meningkatkan layanan yang diberikan kepada para pelanggannya, dimana pun mereka
berada. Cemex (www.cemex.com), berpusat di Monterrey, Meksiko, mengikuti prinsip-
prnsip tertentu yang diyakini membuat “Cemex” menjadi berbeda”. Prinsip itu mencakup
peningkatan layanan pelanggan, teknologi yang berfokus pada pelanggan, efisiensi
operasi, pengembangan manajemen, efisiensi ekologi, memberdayakan orang-orang,
kepemimpinan pasar, berpikiran strategis, bersemangat untuk belajar, dan
berpandangan global.
Cemex yakin bahwa untuk berhasil dalam lingkungan global yang ketat
persaingannya, manajer memerlukan sudut pandang yang multi budaya. Perusahaan
itu telah melaksanakan beberapa inisiatif yang mencangkup program pendidikan yang
mendorong komunikasi yang efektif dan penyatuan kantor-kantor Cemex di seluruh
dunia, program ekspatriat yang melalui program itu para eksekutif dari negara-negara
yang berbeda diberi posisi kunci di sejumlah fasilitas di negara asing, dan kegiatan lain
yang memberi peluang para manajer untuk memperbanyak pengalaman globalnya.
Manajer perusahaan seperti Raymundo Gonzales, seorang manajer divisi perdagangan
internasional, menemukan betapa pentingnya memahami pengelolaan dalam
lingkungan global.
Walaupun ditempatkan di Monterrey, Meksiko, Gonzales akan sering bekerja di
operasi Camex di Asia, terutama di Indonesia, Semen Gresik. Perusahaan yang
beroperasi di bidang pabrikasi itu merupakan yang terbesar bagi Cemex di luar
Meksiko. Sebelumnya secara resmi bergabung dengan Gresik, Cemex telah banyak
melakukan perdagangan semen di Asia. Tidak diragukan lagi bahwa bisnis di Asia
tersebut penting bagi rencana masa depan Cemex.
Ada beberapa kesamaan antara Meksiko dan Indonesia. Keduanya adalah negara
berkembang di mana perusahaan harus menciptakan iklim kerja yang menyenangkan
dan mereka kadangkala harus bekerja dengan teknologi yang terbatas. Tetapi
perbedaannya tampaknya jauh lebih besar. Sebagai contoh, karakteristik budaya kedua
negara itu sangat berbeda. Mayoritas agama (Katolik dan Islam), selera musik, dan
makanan adalah beberapa perbedaan yang harus dihadapi oleh para manajer Cemex.
Tidak mudah bagi para manajer Cemex untuk melakukan penyesuaian segera. Begitu
pula bagaimana pendekatan yang diperlukan agar orang Meksiko dan Indonesia dapat
bekerjasama dengan sang manajer. (Sumber: Robbins & Coulter, 2002)
Pertanyaan: Apakah yang menjadi permasalahan pada kasus di atas, dan berikan
rekomendasi