TUGAS 2
1. Seorang manajer bertanggung jawab untuk mengelola sumber daya organisasi agar
mencapai tujuan yang diinginkan. Ada empat fungsi utama yang dijalankan oleh seorang
manajer untuk mencapai hal tersebut, yaitu:
a) Perencanaan (Planning)
Fungsi perencanaan adalah membuat rencana untuk mencapai tujuan yang telah
ditetapkan. Dalam melakukan perencanaan, seorang manajer harus mengidentifikasi
sumber daya yang tersedia, menetapkan sasaran atau tujuan, mengevaluasi kondisi
lingkungan internal dan eksternal, serta mengembangkan rencana tindakan yang efektif
dan efisien. Dengan perencanaan yang baik, manajer dapat memastikan bahwa sumber
daya digunakan secara optimal dan mencapai tujuan organisasi dengan lebih efektif.
Semua organisasi atau perusahaan memerlukan perencanaan, tidak terbatas pada jenis
dan ukuran organisasi. Perencanaan memiliki tiga komponen, yaitu :
➢ Menentukan sasaran atau tujuan.
➢ Mengembangkan strategi komprehensif untuk mencapai sasaran tersebut.
➢ Mendesain perencanaan operasional atau taktik untuk menerapkan strategi.
b) Pengorganisasian (Organizing)
Fungsi pengorganisasian melibatkan pembagian tugas, pembentukan tim, pengelolaan
sumber daya, dan penugasan tanggung jawab kepada individu atau kelompok dalam
organisasi. Seorang manajer harus memastikan bahwa sumber daya terorganisir dengan
baik dan sesuai dengan rencana perencanaan. Dalam pengorganisasian, manajer juga
harus memastikan bahwa struktur organisasi dibuat dengan baik, agar komunikasi dan
koordinasi antar anggota organisasi berjalan lancar.
c) Kepemimpinan (Leading)
Fungsi kepemimpinan melibatkan pengembangan hubungan interpersonal, motivasi
tim, dan memastikan bahwa anggota organisasi bekerja sama untuk mencapai tujuan
organisasi. Seorang manajer harus memastikan bahwa staf memiliki keterampilan,
pengetahuan, dan sumber daya yang diperlukan untuk mencapai tujuan organisasi.
Kepemimpinan yang baik memastikan bahwa staf merasa termotivasi dan berkontribusi
secara optimal.
d) Pengendalian (Controlling)
Fungsi pengendalian melibatkan pemantauan kinerja organisasi untuk memastikan
bahwa tujuan yang telah ditetapkan tercapai. Seorang manajer harus memastikan
bahwa pengukuran kinerja sesuai dengan rencana perencanaan, dan bahwa ada
mekanisme pengendalian yang cukup kuat untuk memastikan bahwa sumber daya
digunakan dengan efektif dan efisien. Dalam pengendalian, manajer harus memastikan
bahwa tindakan korektif diambil ketika diperlukan untuk mengatasi masalah atau
ketidaksesuaian dengan rencana perencanaan.
2. Perusahaan manufaktur dan perusahaan jasa memiliki perbedaan dalam kegiatan
operasional yang mereka lakukan. Perusahaan manufaktur melakukan kegiatan operasional
dengan cara menciptakan barang fisik yang dapat disimpan dan dijual ke pelanggan.
Sedangkan perusahaan jasa melakukan kegiatan operasional dengan cara memberikan jasa
atau layanan langsung kepada pelanggan.
Berikut adalah beberapa perbedaan kegiatan operasional antara perusahaan manufaktur
dan perusahaan jasa. Perbedaan tersebut meliputi:
A. Interaksi dengan pelanggan, berwujud atau tidaknya output dan dapat atau tidaknya
disimpan, keberadaan pelanggan dalam proses, dan pertimbangan kualitas. Dalam
hal interaksi dengan pelanggan, perusahaan jasa lebih banyak berinteraksi dengan
pelanggan dalam menentukan jasa yang akan diberikan. Interaksi tersebut terjadi
pada saat pelanggan memesan jasa, proses pemberian jasa atau layanan, hingga jasa
atau layanan telah diterimanya. Sementara itu, pelanggan pada perusahaan
manufaktur mengadakan interaksi saat mereka membeli produk atau output
perusahaan tersebut, misalnya jasa pendidikan atau konsultan hukum, akuntansi,
dan kecantikan. Dengan kata lain, pelanggan perusahaan jasa terlibat langsung mulai
dari input proses, hingga output Namun demikian, ada kalanya output yang
dihasilkan merupakan kombinasi antara produk dan jasa, seperti rumah
makan,tukang jahit, atau bengkel. Hal ini memerlukan keterlibatan pelanggan yang
lebih besar daripada perusahaan manufaktur.
D. Kualitas produk dan jasa atau layanan yang diberikan. Kualitas menurut pelanggan
bersifat sangat subyektif. Masing-masing pelanggan menilai kualitas dengan berbagai
pertimbangan, baik pertimbangan keawetan, kenyamanan digunakan, kemudahan
dalam perawatan, penampilan produk, kecepatan atau ketepatan waktu pelayanan,
dan masih banyak lagi.
Dalam ringkasan, fungsi manajemen operasional pada perencanaan kapasitas adalah untuk
memastikan bahwa perusahaan memiliki kapasitas produksi yang cukup untuk memenuhi
permintaan pasar saat ini dan di masa depan, dengan melakukan analisis permintaan pasar,
menentukan kapasitas produksi yang diperlukan, merencanakan jangka panjang dan jangka
pendek, dan memonitor kapasitas produksi.