DAN TRANSMIGRASI
BAB XII
A. TENAGA KERJA
1. Pendahuluan
XII/3
ka atau penganggur penuh tercatat cukup rendah yaitu sekitar
1,7%.
XII/4
Kedua, pembinaan dan pengembangan angkatan kerja dalam jum-
lah yang sepadan dengan pertambahan angkatan kerja baru diber-
bagai sektor dan daerah.
XII/5
produksi barang dan jasa serta sekaligus memperluas lapangan
kerja. Sektor-sektor ini meliputi sektor pertanian, industri,
perhubungan, perdagangan, pendidikan dan latihan, perumahan dan
pemukiman dan lain-lain. Pada dasarnya kebijaksanaan di
berbagai sektor ini ditujukan agar-pelaksanaan berbagai program
pembangunan dapat memperluas lapangan kerja baik secara lang-
sung maupun tidak langsung. Kebijaksanaan ini menghendaki
agar peranan masing-masing sektor dalam keseluruhan usaha pem-
bangunan disesuaikan secara tepat dalam rangka usaha penyerapan
tenaga kerja secara maksimal dan produktif.
XII/6
2. Pelaksanaan Kegiatan Pembangunan
XII/7
TABEL XII - 1
1 ) Angka d i p e r b a i k i
2 ) Angka sementara
XII/8
TABEL XII - 2
Repelita IV
No. Kegiatan Fisik Satuan 1983/84 1984/851) 1985/862)
1. Perbaikan/pembuatan
jalan desa km 3.788,0 3.966,2 2.819,7
2. Perbaikan/pembuatan
saluran pengairan
tarsier km 3.676, 3 3.849,3 1.929,8
4. Tanggul, dermaga,
dan lain-lain km 48,0 53,0 1.019,8
1) Angka diperbaiki
2) Angka sementara
XII/9
ri 3.966 km, dan hampir 2.820 km. Panjang pembangunan/rehabili -
tasi saluran pengairan tertier dan luas pencetakan sawah baru,
penghijauan, terasering, tanggul, dermaga, dapat dilihat pada
Tabel XII-2. Pada tahun kedua Repelita IV hampir semua hasil
fisik yang dicapai menunjukkan penurunan bila dibandingkan de-
ngan tahun sebelumnya. Hal ini disebabkan dinaikkannya imbalan
berupa upah pekerja, masih adanya kegiatan pembangunan yang se -
dang berjalan dan tertundanya pelaksanaan karena musim hujan
yang berkepanjangan. Keadaan di atas berbeda dengan pembuatan
tanggul dan dermaga, yang hasil fisiknya meningkat. Peningka-
tan tersebut disebabkan karena Jenis proyek menjadi prioritas
pilihan dan sesuai kebutuhan masyarakat setempat.
XII/10
diperluas dan sekaligus dapat diciptakan sumber tambahan penda-
patan bagi masyarakat.
XII/11
TABEL XII - 3
XII/12
1983/84 468.608
1984/85 503.410
1985/86 490.864
ratus hari kerja. Apabila dibandingkan dengan tahun 1984/85
maka tampak bahwa baik lahan yang direboisasi maupun lahan yang
dihijaukan luasnya menurun (Tabel XII-4). Kesempatan kerja
dalam seratus hari kerja menurun karena adanya perubahan kebi-
jaksanaan. Pertama, kegiatan reboisasi dan penghijauan di-
konsentrasikan pada hulu daerah aliran sungai. Kedua, pengalih -
an penghijauan dari tanam-menanam kepada kegiatan pembuatan
unit-unit percontohan dan pembuatan dan pengendali. Dalam Repe -
lita IV, pemilihan lokasi prioritas lebih dipertajam menurut
Sub DAS dari 36 DAS terpilih.
XII/13
TABEL XII - 4
JU M LA H KESEM P A TA N KER JA Y A N G DA P A T D IC IP TA KA N
DA LA M PR OGR A M R EBOISA SI DA N P EN GHIJA U A N ,
1983/84 - 1985/86
R e p e l i t aIV
Jenis Kegiatan dan
No. Kesempatan Kerja 1983/84 1984/85 1) 1985/86 2)
1. Reboisasi:
a . Luas (ha) 97.060 57.643 40.121
b. Kesempatan Kerja
(seratus hari kerja) 15.629,6 9.282,3 6.460,7
2. Penghijauan:
a . Luas (ha) 245 .139 208.452 97.928
b. Kesempatan Kerja
(seratus hari kerja) 13.725,6 11.671,5 5.483,1
1) Angka diperbaiki
2) Angka sementara
XI I /14
masa bakti selama dua tahun, diberikan kesempatan untuk menda-
patkan latihan tambahan yang intensif.
XII/15
TABEL XII - 5
1983/84 5.670
1984/85 _1)
1985/86 14.3852)
Jumlah : 20.055
XII/16
GRAFIK XII - 1
PENGERAHAN TENAGA KERJA SUKARELA — BUTSI,
1983/84 - 1985/86
taan tenaga kerja menurut jenis jabatan, jenis pekerjaan, loka-
si, keterampilan yang dibutuhkan, dan imbalan jasa yang akan
diberikan di wilayah tertentu dan disebar luaskan melalui media
massa seperti radio, surat kabar harian dan buletin berkala.
XII/18
TABEL XII - 6
Repelita IV
Jenis Kegiatan 1983/84 1984/85 1985/861)
Sisa Pendaftaran 2)
454.109 598.320 810.395
1) Angka sementara
2) Sisa Pendaftaran = Pendaftaran - (Penempatan + Penghapusan)
XII/19
nai disiplin kerja. Bagi tenaga kerja yang dikirim ke luar ne-
geri terlebih dahulu disaring melalui "test" kemampuan teknis
operasional dan mental psikologis, agar tenaga kerja yang diki -
rim di satu pihak tidak mengganggu kebutuhan di dalam negeri
dan di lain pihak sesuai dengan kebutuhan lapangan kerja diluar
negeri.
XII/20
TABEL XII - 7
Repelita IV
Jenis Penyaluran 1983/84 1984/85 1) 1985/862)
1) Angka diperbaiki
2) Angka sementara
XII/21
jenis jabatan lainnya. Selain itu, juga telah ditentukan jumlah
tertinggi jenis jabatan yang dapat diisi tenaga kerja warga ne -
gara asing pendatang. Melalui koordinasi antar instansi teknis
yang berwenang telah dilaksanakan pengamatan yang lebih intensif
mengenai kewajiban perusahaan melatih tenaga kerja Indonesia
sehingga dapat mengisi jabatan-jabatan tenaga terampil atau ahli
yang selama ini diduduki oleh tenaga asing pendatang.
XII/22
TABEL XII - 8
5. Jumlah Keseluruhan
Jenis Jabatan Yang
Dibatasi 4.294 4.328 4.660
*) Angka sementara
XII/23
TABEL XII - 9
4. Perkebunan 48 43 14 105
XII/25
nistrasi dan usaha kantor, dan usaha jasa. Latihan yang diberi-
kan diutamakan kepada kelompok tenaga kerja usia muda dan wani-
ta yang belum terampil dan kurang pengalaman. Latihan dilaksa-
nakan dibalai-balai latihan kerja pemerintah, swasta dan di
perusahaan-perusahaan.
2) Latihan Swasta
XII/26
TABEL XII - 10
Repelita IV
1) Angka diperbaiki
2) Angka sementara
XII/27
Sebagai tindak lanjut dari pembakuan kursus, jangkauan pem-
binaan tenaga kerja melalui latihan kerja telah dikembangkan
pada kelompok swasta lainnya. Kegiatan penataran instruktur
swasta dimaksudkan untuk meningkatkan ketrampilan dan keahlian
para instruktur, dalam pilihan program baik di bidang teknis
aplikasi kejuruan maupun bidang metodologi latihan. Penataran
di pondok pesantren dimaksudkan untuk menyediakan tenaga kerja
terampil dalam kaitannya dengan perluasan kesempatan kerja se-
tempat.
XII/29
produktif yang diperuntukkan bagi buruh dan keluarganya, serta
pembentukan koperasi di perusahaan-perusahaan. Dibidang perlin-
dungan tenaga kerja digalakkan usaha-usaha yang mencakup hak-
hak buruh, perlindungan norma umum dan norma-norma yang me
nyangkut fisik tenaga kerja melalui peningkatan gizi dan higie -
ne, pengawasan kesehatan dan keselamatan kerja. Selain itu un-
tuk meningkatkan rasa kepastian waktu yang datang, maka penga-
turan/penetapan upah minimum serta perluasan Perjanjian/Kesepa-
katan Kerja Bersama (PKB/KKB) terus dilanjutkan. Usaha pembina-
an hubungan perburuhan lainnya dilaksanakan melalui pembinaan
lembaga-lembaga ketenagakerjaan seperti organisasi buruh,, lem-
baga bi-partite di tingkat perusahaan, lembaga tri-partite di
tingkat wilayah/nasional dann lembaga-lembaga lainnya.
XII/30
kes. Penataran-penataran dilaksanakan bagi 1.070 dokter perusa-
haan, 492 manajer perusahaan, 577 insinyur teknisl perusahaan
dan 963 para medis. Di samping itu, laboratorium hiperkes dan
keselamatan kerja yang dibangun di Bandung, Semarang,-Denpasar,
Jakarta, Medan, Surabaya,Ujung Pandang, Palembang, Padang,
Balikpapan, Banjarmasin, Manado dan Yogyakarta secara bertahap
telah mulai berfungsi melayani perusahaan-perusahaan.
2) Pengaturan Pengupahan
XII/31
ding tingkat upah di perkotaan. Masalah upah sangat mempengaru -
hi kesejahteraan buruh secara tidak langsung yang selama ini
merupakan salah satu sumber dari sebagian besar keresahan dan
perselisihan ketenagakerjaan. Dengan demikian dalam Repelita IV
masalah upah ditangani agar lebih terpadu secara lintas sek -
toral dengan mempertimbangkan saran-saran Dewan Pengaturan
Pengupahan yang anggotanya terdiri dari unsur pemerintah, bu-
ruh, pengusaha dan perguruan tinggi.
3) Jaminan Sosial
XII/32
bih kecil. Di samping itu materi yang dicakup juga dikembangkan
secara bertahap sehingga meliputi asuransi sakit, pensiun, dan
jaminan pesangon selain asuransi kecelakaan kerja dan tabungan
hari tua yang telah ada. Untuk itu bekerja sama dengan Departe-
men Kesehatan telah dilaksanakan program rintisan asuransi pe-
meliharaan kesehatan di DKI Jakarta. Hasil pelaksanaannya akan
dikaji secara mendalam untuk dijadikan masukan dalam perumusan
kebijaksanaan perluasan asuransi tenaga kerja. Dana yang ter-
himpun selain dikelola untuk memenuhi kewajiban pembayaran bagi
tenaga kerja, juga diarahkan pada bidang-bidang yang langsung
bermanfaat bagi tenaga kerja, seperti pembangunan perumahan me-
lalui perbankan, poliklinik, koperasi dan pembelian saham peru-
sahaan tanpa meninggalkan prinsip keamanan dana.
4) Perjanjian Perburuhan
XII/33
TABEL XII - 11
KASUS DAN PEMBAYARAN JAMINAN,
1983 - 1985
No. J e n i s Asuransi R e p e l i t a IV
1983
1984 1 ) 1985 2 )
a. Kasus
b. Jaminan (ribuan rupiah)
24.775 30.242 21.666
3.954.081 5.205.750 4.085.260
1 ) Angka d i p e r b a i k i
2 ) Angka sementara
nya dengan adanya syarat-syarat kerja yang wajar dan dituangkan
dalam bentuk perjanjian/kesepakatan kerja bersama (PKB/KKB),
perjanjian kerja (PK) dan peraturan perusahaan (PP).
XII/35
TABEL XII - 12
1983/84 - 1985/86
Repelita IV
No. PKB dan Perusahaan 1983/84 1984/85 1985/86*)
*) Angka sementara
5) Lembaga Ketenagakerjaan
XII/37
TABEL XII - 13
XII/38
Struktur Organisasi 1983/84 Repelita IV
1984/853) 1985/864)
FBSI ¹):
2)
SBLP :
Pimpinan Daerah (PD) 221 223 231
XII/39
B. TRANSMIGRASI
1. Pendahuluan
XII/40
kian diharapkan akan dapat ditingkatkan keseimbangan antara po-
tensi sumber daya alam dengan manusia. Di samping itu usaha di -
bidang transmigrasi juga sekaligus ditujukan untuk mengadakan
penataan mengenai penguasaan dan pemilikan tanah baik di dae-
rah asal maupun di daerah penerima.
2. Kebijaksanaan Transmigrasi
XII/41
kan pada tersedianya prasarana, sarana dan fasilitas-fasilitas
lainnya yang memadai yang merupakan syarat bagi perkembangan
sesuatu pemukiman baru. Persyaratan tersebut antara lain terse-
dianya jalan penghubung, jalan poros, jalan desa, jalan perta-
nian, saluran drainage dan jalur hijau, lahan usaha dan peru -
mahan, fasilitas air bersih dan jamban keluarga. Dalam rangka
pelayanan sosial ekonomi bagi masyarakat transmigran dan pendu-
duk disekitarnya perlu dibangun sarana dan fasilitas-fasilitas
fisik berupa bangunan sekolah, bangunan koperasi/KUD, balai
pengobatan, balai pertemuan/balai desa, rumah ibadah, kantor
pos dan rumah petugas beserta perlengkapannya. Keseluruhan fa-
silitas-fasilitas tersebut tidak saja diperuntukkan bagi masya-
rakat transmigran tetapi juga dapat dimanfaatkan oleh penduduk
disekitarnya.
XII/42
Dengan selesainya tahap pemilihan lokasi, maka tahap selan -
jutnya adalah menyiapkan rencana yang lebih terperinci mengenai
pengembangan daerah transmigrasi tersebut. Perencanaan yang
terperinci tersebut menyangkut pola tata ruang, pola pengem-
bangan produksi, pola pengelolaan dan pemasaran produksi, pola
pengembangan sosial budaya dan sebagainya.
XII/43
transmigran. Selama Repelita IV usaha-usaha penyuluhan dan pem-
binaan yang tepat lebih ditingkatkan.
XII/44
Setelah masa pembinaan daerah transmigrasi berjalan lebih
kurang lima tahun berturut-turut, maka diharapkan para transmi-
gran sudah akan dapat mengembangkan usaha taninya secara mandi-
ri. Kegiatan dan bantuan khusus dari Pemerintah diharapkan su-
dah tidak diperlukan lagi.
XII/45
an daerah yang relatif jauh dari daerah asal seperti Irian
Jaya.
XII/46
TABEL XII - 14
Repelita IV
No. Daerah Asal 1983/84 1984/85 1985/862)
XII/47
TABEL XII - 15
JUMLAH TRANSMIGRAN YANG DITEMPATKAN,
1983/84 - 1985/86
(dalam KK)
Repelita IV
No. Daerah Tujuan 1983/84 1984/85 1985/86 4)
*) Angka sementara
XII/48
TABEL XII - 16
R e p e l i t a IV
No. Jen i s 1983/84 1984/85 1985/86 *)
* ) Angka sementara
XII/49
TABEL XII - 17
PERKEMBANGAN PEMBANGUNAN DAN PEMELIHARAAN PRASARANA JALAN
DI PEMUKIMAN TRANSMIGRASI,
1983/84 - 1985/86
* ) Angka sementara
XII/50
dalam tahun 1984/85 yang merupakan awal Repelita IV, selain
pembangunan jalan baru, juga dilakukan rehabilitasi terhadap
jalan dan jembatan yang lama yang kurang berfungsi dan memerlu-
kan pembinaan. Prioritas rehabilitasi ini diberikan pada loka-
si-lokasi yang sudah berproduksi dan mengalami kesulitan dalam
memasarkan produksi hasil-hasil pertanian. Menurunnya pemba-
ngunan jalan dan jembatan baru ini juga berkaitan dengan jumlah
lokasi pemukiman yang berhasil diselesaikan dan jumlah penem-
patan transmigran yang sedikit menurun dibandingkan dengan
tahun 1983/84. Dalam tahun 1985/86 kegiatan pembangunan jalan
baru menurun lagi menjadi 3.200 Km. Hal ini kelihatannya kurang
sesuai dengan jumlah transmigran yang berhasil ditempatkan pada
tahun yang sama, yang meningkat cukup besar bila dibandingkan
dengan tahun sebelumnya. Pada kenyataannya pembukaan lahan baru
pada tahun 1985/86 adalah meneruskan lokasi-lokasi yang dibuka
tahun sebelumnya, sehingga jalan baru yang dibutuhkan relatif
lebih sedikit. Untuk tahun-tahun mendatang, bila lokasi lanjut-
an makin berkurang, dan lokasi baru yang perlu dibangun
mening-kat maka kebutuhan pembangunan jalan baru akan bertambah
besar. Hasil-hasil yang telah dicapai dari kegiatan
rehabilitasi jalan dan jembatan dalam tahun 1983/84 adalah
sekitar 480 Km jalan dan 2.170 m jembatan, tahun 1984/85
sekitar 1.015 Km jalan dan 5.000 m jembatan sedangkan dalam
tahun 1985/86 meningkat menjadi 1.230 Km jalan dan sekitar
5.190 m jembatan.
XII/51
TABEL XII - 18
PEMBUKAAN LAHAN UNTUK TRANSMIGRASI,
1983/84 - 1985/86
*
) Angka sementara
XII/52
TABEL XII - 19
* ) Angka sementara
XII/53
TABEL XII - 20
PEMBUATAN BANGUNAN DI DAERAH PEMUKIMAN TRANSMIGRASI,
1983/84 - 1985/86
(dalam u n i t )
Repelita IV
No. Jenis Bangunan 1983/84 1984/851) 1985/862)
3. Balai Pengobatan 35 52 17
4. Rumah Ibadah 62 97 16
1) Angka diperbaiki
2) Angka sementara
XII/54
rumah transmigran dan jamban keluarga serta fasilitas umum yang
diperlukan untuk suatu pemukiman transmigrasi. Rumah transmi-
gran yang dibangun dalam tahun 1983/84 adalah sejumlah 62.114
buah, dalam tahun 1984/85 sejumlah 59.268 buah dan dalam tahun
1985/86 telah dibangun 14.834 buah. Berdasarkan data jumlah
transmigran yang telah ditempatkan pada tahun 1985/86 yang jauh
lebih besar dari angka pembangunan rumah, diperkirakan jumlah
14.834 buah rumah ini belum menggambarkan realisasi yang sebe-
narnya karena merupakan angka sementara. Angka-angka pembangun-
an sarana air bersih, Pusat Kesehatan Masyarakat (PUSKESMAS)
Pembantu, rumah ibadah, rumah petugas dan gudang juga merupakan
angka-angka sementara.
XII/55
TABEL XII - 21
JUMLAH TRANSMIGRAN YANG DIBINA,
1983/84 - 1985/86
(dalam KK)
1) Angka diperbaiki
2) Angka sementara
XII/56
la keluarga dan 6.450 kepala keluarga, seperti terlihat pada
Tabel XII-22. Jumlah yang dilatih pada tahun 1984/85 meningkat
sekitar 34,7 % dibandingkan dengan tahun 1983/84, tetapi kemu -
dian pada tahun 1985/86 menurun dengan 19,6 %.
XII/57
TABEL XII - 22
JUMLAH TRANSMIGRAN YANG DILATIH DAN DIDIDIK MENURUT
DAERAH DAN JENIS KETERAMPILAN,
1983/84 - 1985/86
(orang)
¹) 2.910
1984/85 1.330 1.320 2.460 8.020
2)
1) Angka diperbaiki
2) Angka sementara
XII/58
TABEL XII - 23
XII/59
No. J e n i s Tanaman Satuan 1983/84 R e p e l i t a IV
1984/85 1 ) 1985/86 2 )
Ton/Ha
1. Padi
a. Padi Sawah 1,76
1,54 3 ) 1,74 3 )
b. Padi Ladang 1,10
2. P a l a w i j a : Ton/Ha
1 ) Angka d i p e r b a i k i
2 ) Angka sementara
3 ) P r o d u k t i v i t a s r a t a - r a t a Padi Sawah dan Padi Ladang
TABEL XII - 24
Jumlah penanaman R e p e l i t a IV
No. J e n i s Tanaman per Ha 1983/84 1984/85 1985/86 *)
* ) Angka sementara
XII/60
TABEL XII - 25
R e p e l i t a IV
No. J e n i s Ternak 1983/84 1984/85 1985/86 *)
2. Ternak Unggas
(Ayam dan I t i k ) 3.679 13.949 5.281
* ) Angka sementara
XII/61
lahan maka kepada mereka juga diberikan binatang ternak seperti
sapi, kerbau, kambing, ayam dan itik, yang diharapkan dapat di-
kembangkan di daerah transmigrasi. Ternak besar seperti sapi
dan kerbau yang antara lain berasal dari proyek Banpres diberi-
kan kepada transmigran dalam rangka pengembangan secara sistem
gadu. Unggas dapat diberikan kepada seluruh transmigran. Per-
kembangan populasi ternak di daerah transmigrasi antara 1983/84
sampai dengan 1985/86 dapat dilihat pada Tabel XII-25. Jumlah
ternak besar pada tahun 1983/84 adalah 214 ekor per 1.000 kepa -
la keluarga transmigran, pada tahun 1984/85 sejumlah 138 ekor
dan pada tahun 1985/86 sejumlah 212 ekor. Perkembangan populasi
unggas, pada tahun 1983/84 sejumlah 3.679 ekor per 1.000 kepala
keluarga transmigran, tahun 1984/85 sejumlah 13.949 ekor dan
tahun 1985/86 sejumlah 5.281 ekor.
XII/62