BUKU DESKRIPSI
PETA DESA
PARANGTRITIS
BUKU DESKRIPSI PETA DESA PARANGTRITIS
Editor:
Wiwin Ambarwulan
Theresia Retno Wulan
Kontributor:
Dwi Sri Wahyuningsih
Edwin Maulana
Erwin Isna Megawati
Zheni Setyaningsih
Farid Ibrahim
Mega Dharma Putra
Anggara Setyabawana Putra
Ayu Ratna Krismanti
Budi Susanta
Gunadi Yunianto
Sri Tuti Pujiwati
Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan karunia-Nya kepada kita semua
sehingga Buku Deskripsi Peta Desa Parangtritis dapat diselesaikan. Diharapkan melalui Buku Deskripsi
Peta Desa Parangtritis melakukan percepatan pembangunan yang ada di Desa Parangtritis. Percepatan
pembangunan seyogyanya dilakukan dari tingkat pemerintahan terkecil sehingga mampu terakumulasi
untuk pencapaian tujuan secara menyeluruh/nasional. Rencana pembangunan nasional yang ditopang
dari desa telah direncanakan oleh Presiden Joko Widodo dan Wakil Presiden Jusuf Kalla. Rencana tersebut
dituangkan dalam poin ketiga Nawa Cita yang berbunyi, Membangun Indonesia dari pinggiran dengan
memperkuat daerah-daerah dan desa dalam kerangka kesatuan.
Buku ini terbagi menjadi tiga bagian yaitu Buku Album Peta Desa, Buku Kartu Data Peta Desa, dan Buku Deskripsi Peta Desa. Buku
Album Peta Desa mnyajikan kumpulan Peta Desa Parangtritis skala besar (1: 5.000) yang berisi informasi detail tentang batas desa,
potensi dan permasalahan desa, serta aset yang dimiliki Desa Parangtritis dan dijelaskan lebih spesifik melalui Buku Deskripsi Peta
Desa sehingga lebih mudah dipahami. Informasi lebih rinci mengenai atribut yang melekat pada objek yang dipetakan di Peta Desa
Parangtritis tersusun dalam Kartu Data Peta Desa. Parangtritis Geomaritime Science Park (PGSP) sebagai unit kerja Badan Informasi
Geospasial yang berada di Desa Parangtritis, Kecamatan Kretek, Kabupaten Bantul turun tangan dalam realisasi gagasan ini yaitu
melalui penyusunan Buku Peta Desa Parangtritis.
Diharapkan ketersediaan peta desa dapat menjadi rujukan bagi kementerian atau lembaga serta pemerintah daerah termasuk desa
dalam program pembangunan, khususnya bagi Desa Parangtritis. Pemerintah desa juga dituntut berpartisipasi aktif dan menjadi
subjek dalam pembangunan. Semoga Buku Deskripsi Peta Desa Parangtritis ini dapat bermanfaat bagi pembangunan Desa
Parangtritis dan Kabupaten Bantul pada umumnya. Kehadiran Buku Deskripsi Peta Desa Parangtritis diharapkan dapat mendorong
percepatan pembangunan kota pesisir berkelanjutan yang berpedoman pada socio-ware, org-ware, echo-ware, techno-ware, dan
fine ware. Selanjutnya, semoga segala cita, usaha, dan doa membuahkan hasil yang manis.
Salam,
Theresia Retno Wulan
Assalamualaikum wr.wb.
Desa Parangtritis merupakan sebuah desa di wilayah kepesisiran Bantul yang memiliki sejuta pesona
alam dan kebudayaan serta sumberdaya alam yang melimpah. Ini semua merupakan karunia Tuhan
yang sudah sepatutnya disyukuri. Di sisi lain, Desa Parangtritis juga memiliki tantangan dalam proses
perkembangannya. Tantangan yang dihadapi terutama pada kesejahteraan masyarakat dan kualitas
sumberdaya manusia. Padahal sumberdaya manusia merupakan aspek penting dalam percepatan
pembangunan desa.
Kehadiran Buku Deskripsi Peta Desa Parangtritis merupakan angin segar bagi percepatan pembangunan Desa Parangtritis. Buku
Deskripsi Peta Desa yang berisi batas administrasi, jaringan jalan, sungai, fasilitas umum, fasilitas sosial, penggunaan lahan, dan
penutup lahan adalah instrumen kunci bagi Desa Parangtritis untuk memajukan kesejahteraan masyarakat melalui pengembangan
wisata dan pertanian, pembangunan sumberdaya manusia, optimalisasi fasilitas publik untuk percepatan pembangunan, dan
media promosi produk lokal. Buku Deskripsi Peta Desa juga berfungsi sebagai alat komunikasi pemerintah desa dengan masyarakat
maupun pemerintah daerah dan nasional dalam hal sosialisasi kebijakan maupun pelaporan kinerja.
Di akhir sambutan ini, saya terus berharap dapat menjadi mitra yang baik bagi pemerintah dan lembaga terkait khususnya
Parangtritis Geomaritim Science Park (PGSP). Kerjasama yang dilandasi cita-cita mewujudkan kemandirian bangsa tentu akan
membawa kemaslahatan bagi semua umat. Semoga Desa Parangtritis terus tumbuh dan berkembang menjadi daerah yang
mandiri dengan sumberdaya manusia yang berkualitas.
Wassalamualaikum wr.wb.
Salam,
Topo
Kebencanaan
Pesisir selatan Pulau Jawa berhadapan langsung menyebabkan 50.000 jiwa menjadi korban bencana (Leitmaan,
dengan zona subduksi Lempeng Eurasi dan Lempeng Indo- 2007; Marfai et al., 2008).
Australia. Lempeng Indo-Australia bergerak relatif ke arah Gempabumi Bantul tahun 2006 menyebabkan 127.000
utara menunjam Pulau Jawa yang berada di bagian selatan rumah rusak dan 451.000 bangunan lainnya juga rusak.
Lempeng Eurasia. Pergerakan kedua lempeng yang sangat Prakiraan total kerugian mencapai 3,1 juta US dollar (Konsultan
dinamis menyebabkan wilayah selatan Pulau Jawa rentan Grup Indonesia, 2006; Tsuji et al., 2009). Kebanyakan wilayah
terhadap bencana gempabumi dan vulkanisme (Marfai et al., yang rusak merupakan wilayah padat penduduk sepanjang
2008). Wilayah kepesisiran Parangtritis dalam hal ini rentan jalur Sesar Opak terutama di timur laut Kawasan Parangtritis
terhadap bencana gempabumi dan tsunami. dan menerus ke arah utara hingga Kabupaten Klaten (Abidin
Gempabumi di Bantul terjadi pada tanggal 27 Mei 2006. et al., 2009; Tsuji et al., 2009). Penelitian yang dilakukan Tsuji
Episentrum gempa berada di 40 km sebelah selatan Kabupaten et al. (2009) menyimpulkan bahwa deformasi permukaan
Bantul (Sudibyakto, 2006) dan hiposentrumnya berada di pada 10 km sebelah timur Sesar Opak berkaitan dengan
kedalaman 33 km (Marfai et al., 2008). Gempabumi Bantul gempabumi tahun 2006. Data yang digunakan untuk analisis
memiliki kekuatan 5,8 SR dan tidak menyebabkan tsunami adalah Synthetic Aperture Radar Interferometry (InSAR).
(Sudibyakto, 2006). Gempa Bantul menewaskan 4.659 jiwa dan
1. Pantai Parangtritis
Desa Parangtritis berada pada daerah pesisir Kabupaten beberapa lahan parkir yang luas, tempat ibadah, penginapan,
Bantul. Salah satu pantai yang sangat popular di Kabupaten resto dan kios-kios yang menjajakan berbagai makanan atau
Bantul adalah Pantai Parangtritis. Pantai Parangtritis sudah souvenir khas pesisir.
dikenal luas sejak zaman penjajahan Belanda. Dukungan Pantai Parangtritis menawarkan keindahan hamparan
dari Pemerintah Daerah dan warga setempat membuat pasir hitam yang luas untuk wisatawan. Wisatawan juga dapat
Pantai Parangtritis ini semakin berkembang. Perkembangan menikmati kegiatan wisata lainnya, seperti bermain layang-
wisata Pantai Parangtritis bisa dilihat jumlah wisatawan yang layang, naik bendi, dan menyewa ATV untuk berkeliling di
bertambah dan terus dilakukannya perbaikan sarana dan sepanjang pantai.
prasarana. Sarana dan prasana tersedia lengkap yaitu terdapat
24 | Buku Deskripsi Peta Desa Parangtritis
2. Pantai Parangkusumo
8. Gardu Action
Gardu Action menjadi alternatif tempat wisata baru di Desa
Parangtritis. Berawal dari kegiatan bank sampah oleh pemuda
setempat hingga pengelolaan sampah menjadi benda yang
unik dan menarik. Gardu Action ini sangat cocok untuk tempat
bersantai dan sebagai wisata edukasi pengelolaan sampah.
D
esa Parangtritis merupakan salah satu Desa di
Kecamatan Kretek, Kabupaten Bantul, Daerah Istimewa
Yogyakarta. Desa Parangtritis berjarak sekitar 13 km
dari pusat Ibukota Kabupaten. Batas wilayah administratif
Desa Parangtritis sebagai berikut:
Sebelah Utara : Desa Donotirto
Sebelah Barat : Desa Tirtohargo
Sebelah Timur : Desa Seloharjo dan Desa Girijati
Sebelah Selatan : Samudra Indonesia
48% 52%
Sejarah
Desa Parangtritis terbagi menjadi dua
wilayah yaitu Kelurahan Sono dan Kelurahan
Grogol. Kelurahan Grogol terletak di bagian
timur Desa Parangtritis, sedangkan Kelurahan
Sono terletak di bagian barat Parangtritis.
Lokasi kelurahan ini mempengaruhi ekomoni
masyarakat. Perkembangan ekonomi di masa
lampau tumbuh lebih cepat di Kelurahan
Grogol. Masyarakat Kelurahan Grogol memiliki
lahan sawah yang cukup luas dan juga
mempunyai pariwisata Pantai Parangtritis
yang sudah berkembang sejak penjajahan
Belanda, sehingga dapat memenuhi berbagai
kebutuhan hidupnya secara mandiri. Pada
tahun 1946 kedua kelurahan ini bergabung
menjadi Desa Parangtritis. Kelurahan Sono
terpecah menjadi 6 dusun yaitu Dusun
Duwuran, Dusun Kretek, Dusun Sono, Dusun
Samiran, Dusun Bungkus dan Dusun Depok.
Kelurahan Grogol terpecah menjadi 5 dusun
yaitu Grogol VII, Grogol VIII, Grogol IX, Grogol
X dan Mancingan.
Jembatan Kretek
Pada sektor industri tergolong pada industri kecil. Industri kecil
yang ada di Desa Parangtritis antara lain industri tahu, tempe,
telur asin, kerajinan bambu, batako, alat sandboarding, serabi,
hasil olahan laut, keripik pisang, kacang mete, kerajinan bonsai,
kerajinan batu alam dan handicraft.
27% SMA
TIDAK TAMAT
SMP 31%
18%
SD
27%
TK Grogol VIII
SMP
Permukiman
Kondisi permukiman di Desa Parangtritis tergolong
cukup baik dan layak. Secara umum bangunan penduduk
adalah bangunan permanen, hanya ada beberapa rumah
yang tidak layak yang masih tersusun oleh bambu.
Rumah warga yang kurang layak mendapatkan bantuan
renovasi rumah dari Pemerintah Desa yang berasal dari
penyisihan dana desa.
Jembatan Kretek
Keamanan
Kondisi keamanan di Desa Parangtritis
cukup baik. Adanya tindakan kriminalitas yang
terjadi biasanya dilakukan oleh pengunjung,
pendatang atau penduduk luar desa. Sarana
keamanan yang dimiliki tiap dusun berupa
pos ronda dan dilaksanakannya ronda setiap
malam.
Permasalahan lingkungan tidak pernah terjadi di Desa melakukan pengolahan akhir sampah dengan dibakar. Tempat
Parangtritis. Air di Desa Parangtritis tergolong bersih dan tidak Pembuangan Akhir (TPA) hanya terdapat di lokasi wisata.
menimbulkan permasalahan bagi masyarakat. Drainase yang Di Dusun Grogol VII terdapat kegiatan yang berpotensi
dibangun masih dalam tahap penyelesaian (sekitar 50%). merusak lingkungan, yaitu eksploitasi/pengerukan tanah.
Biaya yang tinggi menjadi kendala pembangunan sistem Pengerukan tanah setiap harinya bisa mencapai sebanyak 75
drainase. Pengelolaan sampah di lokasi-lokasi wisata sudah truk. Warga/kelompok yang melakukan pengerukan tanah
berjalan, namun di kampung-kampung masih belum berjalan dikenai pajak untuk kas dusun dan bekas eksploitasi tanah
maksimal. Pemahaman masyarakat tentang pengolahan dimanfaatkan untuk permukiman warga (pembukaan lahan
sampah dirasa masih kurang, masih banyak warga yang untuk permukiman).
Bencana yang pernah terjadi adalah gempa bumi permukiman penduduk. Pada tahun 2016 gelombang
pada tahun 2006. Potensi tsunami juga dimiliki Desa pasang melanda di sepanjang Pantai Parangtritis hingga
Parangtritis, namun pada beberapa kejadian seperti gempa Pantai Depok yang menyebabkan terjadi kerusakan
Pangandaran dan gempa Bantul tidak menimbulkan adanya bangunan dan kerugian materi lainnya. Banjir juga pernah
tsunami. Tanah longsor pernah terjadi di Dusun Duwuran terjadi di area persawahan yang mengakibatkan buruknya
tapi tidak menimbulkan kerugian karena tidak berada pada hasil panen bahkan gagal panen.
Potensi yang bisa dikembangkan di Desa Parangtritis dengan kemampuan pada keahlian masing-masing
terletak pada sektor pertanian, pariwisata, dan kelautan. tentu akan mempercepat pembangunan desa. Salah satu
Desa Parangtritis belum memiliki dermaga untuk permasalahan yang muncul dari sumberdaya manusia
mendukung berkembangnya sektor kelautan, sehingga yang belum berkembang yaitu sektor pertanian masih
pemerintah desa masih mengupayakan mencari solusi bergantung musim. Pertanian bawang yang ditanam
dari permasalahan tersebut. pada musim penghujan beberapa kali mengalami
Tantangan yang dihadapi dalam pembangunan gagal panen/kerugian akibat banjir. Kejadian banjir
Desa Parangtritis terutama pada kualitas sumberdaya dapat terjadi karena pengelolaan tanggul yang belum
manusia. Peningkatan sumberdaya manusia sesuai sempurna.
Ekonomi
Mata pencarian utama penduduk Dusun Kretek adalah 2015 harga tertinggi cabai merah berkisar Rp 9.000 hingga
sebagai petani dan sebagian yang lain bekerja sebagai tukang, Rp 10.000, sedangkan untuk cabai hijau berkisar Rp 3.000
buruh tani, wiraswasta, karyawan swasta, TNI, POLRI dan PNS. hingga Rp 4.000. Komoditias padi dengan luas tanah 1.000 m2
Produksi pertanian di Dusun Kretek dalam satu tahun meliputi sekitar Rp 2.000.000 dengan hasil panen sebanyak lima kuintal.
padi, bawang merah, cabai. Biasanya hasil panen padi hanya digunakan untuk konsumsi
Penduduk yang menanam bawang merah dengan lahan sehari-hari, tidak untuk di jual. Sektor ekonomi Dusun Kretek
1.000 m2 memerlukan modal sekitar Rp 4.000.000 untuk hanya bergantung pada sektor pertanian, sektor lain seperti
pengadaan benih. Biaya yang lain untuk penggalian lubang perikanan, perkebunan, kehutanan kurang bernilai ekonomi.
dan penanaman berkisar Rp 600.000 hingga Rp 1.000.000. Khususnya sektor kehutanan, hanya hutan dengan tanaman
Hasil panen bawang merah bisa mencapai 8 kuintal dengan jati yang menghasilkan nilai ekonomi yang cukup baik.
harga Rp 15.000.000 hingga Rp 18.000.000 per kg. Modal Dusun Kretek memiliki dua kelompok tani, salah satunya
pertanian cabai dengan luas tanah 1.000 m2 bisa mencapai bernama Sido Subur yang sudah lama terbentuk, sedangkan
Rp 3.000.000. Nilai jual hasil panen komoditas cabai sangat kelompok tani lainnya masih dalam tahap pembentukan dan
bergantung pada kondisi harga pasar, sedangkan untuk hasil pengajuan. Keberadaan kelompok tani membawa dampak
panen bisa mencapai 6 - 8 kuintal. Harga jual rata-rata cabai positif pada sektor pertanian seperti penyaluran obat, adanya
adalah Rp 8.000. Harga terendah pernah mencapai Rp 2.000 sosialisasi penanaman, pemakaian obat, bantuan pupuk
dan harga tertinggi mencapai Rp 20.000. Ada perbedaan maupun benih yang sangat membantu meringankan petani.
harga penjualan cabai merah dan cabai hijau. Pada tahun
Salah satu obyek wisata yang dapat menjadi tulang di sini terdapat ritual baca buku minimal 25 menit untuk
punggung masyarakat di Dusun Kretek adalah Wisata Watu pengunjung. Pengunjung dapat menikmati pemandangan
Lumbung. Watu Lumbung merupakan sebuah area wisata dan kuliner tradisional yang disajikan oleh warung makan di
edukasi yang terletak di perbukitan sebelah selatan Sungai sekitar lokasi. Desain unik pada setiap warung menambah
Opak. Wisata ini dikatakan sebagai wisata edukatif karena keindahan Wisata Edukasi Watu Lumbung.
Kelembagaan
Organisasi masyarakat di Dusun Kretek meliputi LPMD, sering mengadakan kegiatan seperti peringatan hari kartini,
PKK, Karang Taruna, kelompok tani dan kelompok hutan kegiatan simpan pinjam, dan arisan setiap bulan. Kegiatan ini
rakyat. Kelompok tani sering melakukan sosialisasi, pemberian dilakukan untuk mempersatukan warga khususnya ibu-ibu.
bibit, pupuk, dan obat-obatan. Kelompok hutan rakyat sangat Organisasi LPMD membantu melaksanakan program kerja
berguna untuk mengatasi masalah hutan gundul, penanaman Dusun Kretek, terutama lebih ke arah pembangunan padat
kembali pohon-pohon jati yang sudah di tebang, dan karya dan balai dusun. LPMD juga membantu masyarakat
pemupukan tanah. Beberapa saat lalu, telah terjadi kebakaran mengatasi banjir di sebelah timur SPBU, serta memberikan
hutan di Dusun Kretek yang mengakibatkan hilangnya 60% solusi dengan membuat saluran irigasi dan membersihkan
populasi pohon jati dari jumlah total 1.000 pohon. Kebakaran saluran irigasi yang telah tertutup oleh sampah. Lembaga
hutan dipengaruhi oleh musim kemarau berkepanjangan dan masyarakat dirasa cukup untuk mengatasi masalah yang
ulah manusia yang sengaja membuang puntung rokok di ada di Dusun Kretek. Jika ada masalah lain, maka warga akan
area sekitar hutan. Selain organisasi kelompok hutan rakyat, berkumpul dan melakukan musyawarah untuk mengatasi
kelompok PKK juga sangat berguna bagi masyarakat karena masalah tersebut bersama-sama.
Kondisi infrastruktur di Dusun Kretek belum terlalu memperbaiki kondisi tanggul pada bulan September 2016.
baik. Perbaikan jalan dan tanggul belum dapat terealisasi Tanggul tersebut berfungsi untuk mencegah terjadinya banjir.
di beberapa tempat. Musyawarah antara perangkat dukuh Perbaikan infrastruktur ini masih menunggu persetujuan dari
dengan organisasi padat karya menghasilkan keputusan Dinas PU Provinsi DIY.
bahwa akan dilakukan pengecoran di sekitar tanggul, namun Berdasarkan hasil wawancara, pembenahan yang
sebelumnya diperlukan pembangunan jalan di kanan-kiri dibutuhkan di Dusun Kretek saat ini berupa perbaikan jalan,
tanggul. Permasalah lain adalah mampetnya aliran air di sekitar pembuangan/pengolahan air hasil limbah, serta peresapan air
TPR Parangtritis. Hal ini menyebabkan banjir di ruas jalan raya saat musim hujan.
saat musim hujan.
Bantuan dari Dinas Pekerjaan Umum (PU) Provinsi D.I.
Yogyakarta untuk memperbaiki kondisi jalan di Utara dusun
dan RT 7 akan direalisasikan pada bulan Juni 2016. Dusun
Kretek juga mendapatkan bantuan dari padat karya guna
Kondisi keamanan di
Dusun Kretek tergolong
aman. Kegiatan ronda masih
berjalan rutin setiap malam
yang dilakukan sekitar 15
orang secara bergantian.
Ketersediaan tempat sampah komunal maupun TPA dirasa karang taruna. Permasalahan lingkungan lain di Dusun Kretek
akan lebih meningkatkan kreativitas pemuda di Dusun Kretek. berkaitan dengan kebersihan. Beberapa orang masih belum
Pemuda Dusun Kretek aktif mengumpulkan dan mendaur memiliki kesadaran untuk membersihkan lingkungan di
ulang barang-barang plastik yang dapat dimanfaatkan bagi sekitarnya.
Ekonomi
Penduduk Dusun Sono memiliki mata pencaharian yang ditanam di musim penghujan produksinya lebih rendah,
dominan sebagai petani. Hampir 75% penduduk Dusun Sono karena terkadang kondisi air terlalu melimpah bahkan sering
adalah petani. Beberapa warga ada yang bekerja sebagai kebanjiran. Modal yang dikeluarkan untuk pertanian cabai
pedagang, tentara dan PNS. Penduduk Dusun Sono sebagian seluas 1.000 m2 dapat mencapai Rp 2.000.000, biaya ini sudah
besar telah mencapai taraf masyarakat sejahtera. Masyarakat termasuk biaya bibit serta tenaga kerja untuk penanaman,
pra-sejahtera hanya berjumlah kurang dari 1% (15-20 KK). perawatan hingga panen. Hasil panen dari pertanian cabai
Walaupun demikian, jumlah penerima bantuan raskin (Beras dalam satu tahun seluas 1.000 m2 mencapai Rp 5.000.000.
Miskin) mencapai 66 KK. Komoditas pertanian utama Dusun Penanaman cabai dilakukan setelah bawang merah selesai
Sono adalah padi dan palawija. Padi dipanen satu tahun dipanen dalam sebidang lahan yang sama (crop rotation).
sekali, sementara Palawija dengan komoditas bawang merah Selang waktu periode tanam bawang MT1 dan MT2 adalah dua
dipanen dua kali dalam setahun dan cabai merah satu atau bulan. Periode kosong tersebut biasanya digunakan petani
dua kali panen dalam setahun. Modal yang dikeluarkan untuk untuk menanam tanaman palawija lain.
pertanian padi seluas 1.000 m2 dapat mencapai Rp 500.000. Dusun Sono memiliki sektor perekonomian lain berupa
Modal pertanian padi mencakup biaya benih, penyewaan perikanan dan industri rumah tangga. Sektor perikanan hanya
traktor atau bajak, pupuk, obat dan upah enaga kerja. Hasil dimiliki beberapa warga, dikelola dalam bentuk kolam dengan
yang didapatkan dari komoditas pertanian padi dalam sekali komoditas ikan lele hasil pemberian bantuan pemerintah.
panen seluas 1.000 m2 mencapai lima kuintal atau sekitar Rp Sektor industri rumah tangga (home-industry) berupa sektor
3.500.000. kerajinan tangan (handicraft), penjualan rumput laut dan tempe
Modal yang dikeluarkan untuk bawang merah seluas yang dijual ke pasar-pasar terdekat. Dusun Sono memiliki
1.000 m2 dapat mencapai Rp 5.500.000. Modal ini mencakup kelompok tani Ngudi Mulyo. Kegiatan utamanya adalah
biaya benih sebesar Rp 3.500.000, biaya pembuatan lubang simpan pinjam uang dan benih. Kegiatan sosialisasi kepada
sebesar Rp 1.000.000 dan biaya obat serta tenaga kerja petani biasanya langsung disampaikan oleh pemerintah
mencapai Rp 1.000.000. Hasil yang didapatkan petani bawang Rata-rata pendapatan masyarakat Dusun Sono yang
merah dalam satu tahun dapat mencapai delapan kuintal atau didominasi petani adalah Rp 1.500.000. Jumlah tersebut
sekitar Rp 8.000.000. Bawang merah ditanam dua kali dalam bervariasi tergantung musim panen komoditas pertanian.
satu tahun, periode paling baik untuk penanaman bawang Dusun Sono pernah mendapatkan beberapa bantuan dari
merah yakni komoditas MT2 (Musim Tanam 2) yang ditanam pemerintah, antara lain bantuan benih, hewan (kambing dan
pada bulan Juli-Agustus. Kondisi tersebut disebabkan musim lele), raskin, dan jaminan kesehatan (Askes, BPJS, Jamkesmas).
kemarau yang kering dengan kelembaban rendah, curah hujan Persentase penduduk yang belum terlayani jaminan kesehatan
rendah. Suhu tinggi di pagi hari dan suhu dingin di malam hari sekitar 15%. Pengajuan bantuan dari pemerintah dilakukan
cocok untuk pertumbuhan bawang merah. Komoditas MT1 melalui rekomendasi perangkat Dusun Sono.
PAUD Menur
SD Sono
78 | Buku Deskripsi Peta Desa Parangtritis
Kelembagaan
Dusun Sono memiliki beberapa organisasi masyarakat,
antara lain Karang Taruna, Kelompok Tani Ngudi Mulyo,
Kelompok Lumbung, LPMD dan PKK. Organisasi masyarakat
tersebut memfasilitasi terselenggaranya beberapa kegiatan,
antara lain arisan mingguan dan bulanan masyarakat, simpan
pinjam dan KWT. Berdasarkan kondisi tersebut maka perlu
dilakukan penghidupan kembali aktivitas masyarakat melalui
organisasi-organisasi yang telah terbentuk.
Kesehatan
Kondisi kesehatan masyarakat Dusun Sono termasuk sanitasi serta bak penampungan air masyarakat. Saran untuk
baik, namun pernah terjadi wabah DBD (Demam Berdarah). bidang kesehatan di Dusun Sono adalah penambahan
Menanggapi hal tersebut, maka telah dilakukan sosialisasi frekuensi kegiatan Posyandu agar berlangsung rutin satu bulan
kesehatan melalui organisasi masyarakat seperti PKK, sekali. Kegiatan posyandu berupa pemberian gizi dan vitamin
serta kegiatan fogging rutin dari pemerintah. Pemerintah serta penimbangan berat bayi dan balita. Pemerintah pernah
berkoordinasi dengan tenaga kesehatan, Puskemas, Koramil memberikan bantuan kesehatan dan kartu jaminan sehat bagi
dan Polsek mengadakan program PSN (Pemberantasan Sarang masyarakat. Jumlah penduduk yang telah mendapatkan kartu
Nyamuk) di Dusun Sono. Kegiatan PSN dilakukan di hari Jumat jaminan kesehatan sebanyak 75% dari total jumlah penduduk.
dengan jenis kegiatan berupa pemeriksaan kondisi lingkungan,
Santri TPA
80 | Buku Deskripsi Peta Desa Parangtritis
Sosial Budaya
Dusun Sono memiliki kelompok seni karawitan
yang masih aktif. Setiap tahun dilakukan upacara
Merti Dusun serta pementasan wayang. Sanggar
seni yang masih aktif hingga saat ini adalah
Sanggar Seni Narotama.
Sanggar seni
Keamanan
Dusun Sono secara umum relatif aman
dan kejadian kriminalitas sangat rendah. Sarana
keamanan masyarakat berupa pos ronda, dengan
jadwal ronda yang belum intensif. Jadwal ronda
hanya berlangsung pada malam Selasa dan Kamis,
sehingga jadwal ronda perlu diintensifkan.
Pos Kamling
Kondisi Lingkungan
Kondisi lingkungan seperti air bersih di Dusun
Sono tergolong baik. Penggunaan air PDAM
baru mengakomodir sekitar 10% penduduk.
Dusun Sono belum memiliki lokasi pembuangan
sampah. Mekanisme pembuangan sampah hanya
dibakar di pekarangan masing-masing penduduk.
Permasalahan lingkungan Dusun Sono utamanya
terkait pembuangan sampah. Guna menjaga
kebersihan, maka diadakan gotong royong
kebersihan ketika akan menyambut perayaan hari
besar nasional maupun keagamaan.
Kondisi pertanian di Dusun Samiran dalam setahun oleh kondisi lahan dan musim. Pada periode tanam kedua
memiliki pola tanam padi bawang merah cabai bawang kondisi lahan lebih subur dan lebih siap ditanami daripada
merah cabai. Cabai dan bawang merah ditanam secara periode pertama. Hasil panen padi dengan luas lahan 1.000 m2
tumpang sari. Musim tanam bawang merah periode kedua dalam kondisi normal dapat mencapai 400 kg dengan harga
memiliki hasil panen yang lebih baik secara kuantitas dan Rp 8.000,00 per kg.
kualitas dari periode tanam pertama. Hal tersebut dipengaruhi
Lingkungan
Air di Dusun Samiran sudah layak minum namun PDAM, terutama yang berada dekat jalan raya karena mudah
kondisi air berwarna kuning. Menurut informasi, hal tersebut dijangkau. Kondisi drainase di Dusun Samiran sudah bagus.
disebabkan kadar besi pada air cukup tinggi dan rata-rata Sistem pengelolaan sampah di Dusun Samiran masih dengan
kedalaman sumur terlalu dalam sekitar 10-15 meter. Kondisi cara dibakar. Permasalahan lingkungan di Dusun Samiran ialah
air berwarna kuning semakin parah saat musim kemarau. aliran dan sistem pembuangan air ketika musim penghujan.
Beberapa penduduk Dusun Samiran telah menggunakan
kondisi keamanan Dusun Samiran cukup aman. Pencurian
hampir tidak pernah terjadi di Dusun Samiran.
Potensi dan Tantangan
Potensi pengembangan dusun yaitu di bidang pertanian
seperti akan diadakan penanaman melon. Banyak pemuda
di Dusun Samiran yang berbakat dalam bidang olahraga
tetapi belum terwadahi. Tantangan yang dihadapi ialah mulai
lunturnya kegiatan pemuda di Dusun Samiran seperti kegiatan
di masjid akibat zaman teknologi yang terus berkembang. Hal
ini juga menghambat pembangunan fisik di Dusun Samiran.
Ekonomi
Mata pencaharian utama masyarakat Dusun Bungkus bangunan dari batu bata dengan lantai keramik. Beberapa
adalah sebagai petani. Tidak sedikit diantaranya berprofesi rumah penduduk memiliki halaman dengan pengusahaan
sebagai nelayan dan pedagang. Usaha penangkapan ikan untuk tanaman pisang atau kelapa. Hasil dari kebun tersebut
dipusatkan di Pantai Depok, sedangkan usaha perdagangan biasanya untuk konsumsi sendiri dan dijual langsung ke
berada di Pantai Depok dan Parangtritis. Beberapa penduduk pedagang. Mengenai sektor pertanian, pergiliran tanaman
yang bermatapencaharian utama sebagai petani juga yang dilakukan penduduk di Dusun Bungkus terdapat tiga
melakukan usaha sampingan sebagai nelayan atau pedagang jenis tanaman, yakni padi, bawang merah, dan cabai. Adapun
untuk menambah penghasilan. Usaha sampingan tersebut masa tanam untuk ketiga jenis tanaman tersebut adalah
dilakukan oleh penduduk pada saat masa tunggu tanam atau bawang merah untuk dua kali tanam, padi untuk satu kali
masa tunggu panen. Apabila dilihat dari mata pencaharian tanam, dan cabai untuk satu kali tanam. Modal masing-masing
penduduk, kegiatan pertanian masih mendominasi. Dominasi komoditas pertanian tidak dapat diperkirakan secara pasti.
di sektor pertanian disebabkan karena lahan pertanian yang Modal tertinggi yang dikeluarkan penduduk adalah untuk
diusahakan masih cukup luas. komoditas bawang merah. Modal tersebut dikeluarkan untuk
Secara keseluruhan, kesejahteraan masyarakat di Dusun pembelian benih, penyimpanan benih, pengolahan tanah,
Bungkus tergolong cukup baik. Kondisi tersebut tercermin dari upah pekerja, pemupukan, dan penyemprotan bawang merah.
rumah sebagian besar penduduk layak huni, serta kesehatan Harga jual untuk bawang merah tidak menentu, terkadang
sebagian besar penduduk cukup baik. Sebagian besar dinilai dengan harga tinggi, tetapi tidak sering dijual dengan
rumah penduduk Dusun Bungkus sudah permanen. Material harga yang murah. Tidak berbeda halnya dengan bawang
Pendidikan
Tingkat pendidikan warga di Dusun Bungkus sudah karena warga melanjutkan ke tingkat lebih tinggi atau berhenti
cukup baik. Kondisi tersebut dapat tercermin dari persentase di bangku SD saja. Warga yang mengenyam pendidikan
pendidikan yang telah ditempuh warga di tingkat SD, SMP, lulusan SD telah berumur lanjut usia (lansia). Penduduk Dusun
SMA, dan Perguruan Tinggi. Persentase pendidikan terakhir Bungkus tidak memiliki warga yang buta huruf sehingga dapat
yang diselesaikan warga berada di tingkat SMA (Sekolah dikatakan sejahtera. Sarana pendidikan yang tersedia di Dusun
Menengah Atas) sebanyak 50% warga, Perguruan Tinggi Bungkus adalah PAUD (Pendidikan Anak Usia Dini) Cempaka,
sebanyak 20%, dan sisanya adalah SD (Sekolah Dasar). SD Bungkus, dan TK (Taman Kanak-Kanak) Kuncup Melati 3.
Pendidikan terakhir untuk lulusan SMP tidak ada disebabkan
Kekurangan sarana pendidikan di Dusun Bungkus adalah pendidikan tingkat dasar. Anak-anak tidak perlu diantarkan
gedung PAUD masih satu atap dengan TK dan jumlah murid oleh orangtuanya untuk belajar, sehingga karakter mandiri,
semakin sedikit. Usia dua sampai empat tahun mengenyam sosial, toleransi, dan sederhana akan terbentuk dengan
pendidikan PAUD, sedangkan usia lima sampai enam tahun sendirinya. Saat anak berangkat sekolah tidak perlu diantarkan
menempuh pendidikan TK. Pembelajaran anak TK dan PAUD oleh orangtua, anak tersebut dapat berangkat bersama
memiliki program pembelajaran yang sedikit berbeda. teman-teman sebaya atau adik angkatan, bahkan bersama
Keberadaan TK dan PAUD dalam satu gedung sebenarnya sedikit kakak angkatan. Secara tidak langsung, kehidupan sosial
menyulitkan pengajar dalam mendidik anak-anak. Pengajaran bermasyarakat akan terbangun. Menjadi ironis memang, saat
anak PAUD berfokus pada permainan, sedangkan anak TK ini jumlah murid SD Bungkus semakin sedikit. Bukan karena
sudah beranjak pada kegiatan semi sekolah. Konsentrasi faktor penerapan KB (Keluarga Berencana), akan tetapi karena
antara pengajar dan murid diperlukan supaya pengajaran yang faktor pariwisata yang terus berkembang di Pantai Depok.
diberikan menjadi mudah diterima dan menyenangkan bagi Artinya, pendapatan warga yang bekerja di lokasi pariwisata
anak-anak. Keberadaan gedung PAUD dan TK menjadi perlu Parangtritis dan Depok lebih memilih menyekolahkan anaknya
untuk diusahakan. Selain TK dan PAUD, sarana pendidikan di di luar Dusun Bungkus, bahkan di luar Desa Parangtritis. Para
Dusun Bungkus adalah SD. Keberadaan SD diperlukan sebagai orangtua beranggapan, sekolah di luar dusun atau desa
sarana pembelajaran tingkat dasar untuk anak-anak. Sarana memiliki kualitas yang lebih bagus.
pendidikan SD memudahkan anak-anak dalam menempuh
Kesehatan
Kondisi kesehatan masyarakat di Dusun Bungkus secara angka harapan hidup. Bantuan yang pernah didapatkan
umum tergolong sehat dan tidak pernah tejadi wabah penyakit. Dusun Bungkus terkait dengan kesehatan adalah pemeriksaan
Sarana kesehatan yang terdapat di Dusun Bungkus salah kesehatan secara gratis dan pengasapan (fogging) untuk
satunya adalah Posyandu Balita. Kegiatan tersebut dilaksanakan menghindari ancaman nyamuk demam berdarah. Kesehatan
sebulan sekali, yakni setiap tanggal 5, dan berlokasi di rumah merupakan salah satu kriteria masyarakat sejahtera. Beberapa
Kepala Dusun. Upaya peningkatan kesehatan dilakukan sedari bantuan tersebut diharapkan dapat meningkatkan kesehatan
dini, sehingga sasaran balita dinilai tepat untuk meningkatkan warga masyarakat.
Permukiman
Secara umum kondisi permukiman di Dusun Bungkus menggunakkan material kombinasi dari anyaman bambu.
sudah tertata rapi. Sanitasi setiap rumah sudah cukup baik, Material kombinasi memiliki keunggulan dari segi keamanan
dilihat dari ketersediaan kamar kecil untuk setiap rumah. terhadap bencana gempa bumi, meskipun begitu kriteria
Sebelum tersedia kamar mandi di setiap rumah, penduduk kelayakan menurut kriteria BPS (Badan Pusat Statistika) berbeda.
melakukan kegiatan mandi, cuci, kakus di sungai. Apabila Bangunan dengan menggunakan kombinasi batu bata dan
aktivitas sanitasi masyarakat dilakukan di sungai, menjadi bambu merupakan golongan masyarakat ekonomi menengah
faktor kerentanan terhadap kesehatan masyarakat. ke bawah. Masyarakat yang masih bertempat tinggal dengan
Rumah penduduk di Dusun Bungkus sudah dapat kondisi rumah semi permanen layak mendapatkan bantuan.
dikatakan layak huni. Beberapa rumah ditemukan
Sarana olahraga di Dusun Bungkus berupa lapangan olahraga dapat dimanfaatkan untuk menjalin silaturahmi
voli dan lapangan bulu tangkis. Lapangan-lapangan tersebut antar warga sekaligus dapat meningkatkan kesehatan. Fasilitas
dapat dimanfaatkan untuk turnamen. Butuh sedikit perbaikan umum lainnya yang terdapat di Dusun Bungkus adalah balai
untuk lapangan voli dan tenis. Rumput dan ilalang sudah dusun. Pembangunan balai dusun sekitar tahun 1990, dengan
mulai menutup lapangan sehingga perlu untuk dibersihkan. kondisi bangunan cukup baik. Balai dusun biasa dimanfaatkan
Tiang untuk memasang net voli dan bulu tangkis sudah mulai oleh warga untuk mengadakan pertemuan dusun maupun
rusak, sehingga perlu diupayakan untuk diperbaiki. Sarana sosialisasi kesehatan, politik, maupun pertanian.
Sosial Budaya
Kesenian yang masih ada dan tergolong aktif dilakukan anak-anak di tingkat kanak-kanak hingga sekolah dasar. Salah
di Dusun Bungkus adalah kesenian karawitan. Karawitan satu TK yang berada di dusun Bungkus, yakni TK Kuncup
merupakan bagian dari hobi sekaligus salah satu cara untuk Melati 3 mulai mengenalkan seni tari sedari dini. Pengajar tari
melestarikan kebudayaan. Kesenian karawitan di Dusun dan karawitan berasal dari penduduk di Dusun Kretek, Desa
Bungkus beranggotakan bapak-bapak Dusun Bungkus. Parangtritis.
Latihan karawitan oleh warga Dusun Bungkus dilakukan Kebudayaan yang masih dilestarikan oleh masyarakat
bersama dengan Dusun Samiran, Parangtritis. Selain di adalah merti dusun. Budaya merti dusun merupakan salah
tingkat pedusunan, karawitan juga diajarkan di tingkat satu kebudayaan yang ditujukan sebagai wujud syukur atas
sekolah dasar. Karawitan menjadi mata pelajaran tambahan panen yang telah didapatkan. Waktu pelaksanaan merti
untuk mengenalkan kebudayaan sejak kecil. Siswa diajarkan dusun dilaksanakan setelah panen raya. Rangkaian acara merti
karawitan mulai dari kelas 3 sampai 6. Pengenalan alat serta dusun adalah kenduri dan pementasan wayang kulit. Seluruh
tembang-tembang Jawa diperkenalkan untuk dimainkan rangkaian acara merti dusun ditanggung oleh penduduk di
menggunakan gamelan. Budaya tari-tarian juga diajarkan Dusun Bungkus.
Lingkungan
Kondisi fisik air tanah penduduk tergolong bersih, akan warga dengan cara kerja bakti. Kegiatan kerja bakti dilakukan
tetapi pada musim kemarau air menjadi keruh. Sebagian besar secara rutin setiap Jumat Kliwon. Seluruh warga turut serta
penduduk Dusun Bungkus telah menggunakan air PDAM. Saat dalam kegiatan kerja bakti. Pembersihan lingkungan dilakukan
sungai mengering, kondisi air tanah di permukiman penduduk terhadap saluran irigasi atau parit, rumput liar yang berada
yang berada di dekat sungai menjadi keruh. Pengelolaan di tepian jalan, dan perataan tanah di tepian jalan. Upaya
sampah belum dilakukan secara baik, terbukti sampah tersebut pembersihan lingkungan terutama dilakukan menjelang
dimusnahkan dengan cara dibakar. Belum tersedianya bank musim penghujan sehingga dapat meminimalisasi wabah
sampah, menjadikan salah satu penyebab pengelolaan demam berdarah.
sampah belum baik. Upaya pembersihan lingkungan dilakukan
peternakan ayam. Bebek memiliki karakter daging yang sedikit sampah merupakan salah satu kegiatan yang dapat ditempuh
kenyal dan bertekstur. Daging bebek juga memiliki lemak yang untuk mengatasi permasalahan sampah. Melalui bank sampah,
khas dibandingkan dengan ayam potong. Selain dagingnya, pengelolaan sampah tidak akan lagi dilakukan dengan cara
peternakan bebek juga menghasilkan telur. Telur bebek dinilai dibakar. Terbukanya lapangan pekerjaan yang baru dapat
lebih bagus saat dijadikan telur asin. Cangkang telur bebek terjadi apabila masyarakat mulai mendirikan bank sampah.
yang lebih keras dibandingkan dengan telur ayam menjadikan Masyarakat akan mencari sampah, memilah, dan membuat
telur bebek lebih bagus saat diawetkan menjadi telur asin. beberapa kerajinan tangan yang nantinya dapat menambah
Buah tangan telur asin dapat dimanfaatkan masyarakat untuk nilai jual dari sampah. Beberapa sampah yang dapat didaur
meningkatkan nilai jual dari usaha peternakan bebek. ulang kembali dapat dijual sehingga dapat menambah
Potensi perikanan lele sudah mulai dikembangkan di pendapatan masyarakat.
Dusun Bungkus. Masyarakat Dusun Bungkus yang berada Masalah kebudayaan juga menjadi tantangan selanjutnya
di tepi jalan arah Pantai Depok sudah mulai menangkap yang dihadapi masyarakat. Budaya masyarakat Jawa seperti
prospek perikanan lele. Tidak hanya sebatas usaha budidaya sopan santun dan tata krama terhadap orang yang lebih
lele, akan tetapi ke depannya dapat dikembangkan menjadi tua atau teman sebaya sedikit demi sedikit semakin terkikis
usaha pengolahan ikan lele. Potensi pariwisata yang semakin keberadaannya. Perkembangan teknologi disertai dengan
berkembang dapat meningkatkan potensi lain di bidang mulai berkembangnya sektor pariwisata di Pantai Depok
pertanian maupun perikanan. Wisatawan yang berkunjung dan Parangtritis menjadikan anak-anak cenderung bersikap
ke Pantai Depok tidak hanya membawa buah tangan khas invidualis. Budaya gotong royong masih dilaksanakan dengan
pesisir saja, namun dapat membawa hasil olahan di bidang aktif, termasuk saat menyambut Bulan Ramadhan. Secara
peternakan, perikanan, dan pertanian. keseluruhan, lingkungan di sekitar Dusun Bungkus juga
Program bank sampah juga belum berjalan karena secara tergolong cukup aman dan bersih.
umum penduduk Dusun Bungkus cenderung pasif. Bank
Demografi
Jumlah penduduk Dusun Depok pada tahun 2014 sekitar
632 jiwa. Proporsi penduduk perempuan lebih banyak daripada
laki-laki, namun perbedaan jumlah antara keduanya relatif
kecil. Komposisi penduduk Dusun Depok didominasi oleh
penduduk pada usia produktif (usia 15 tahun ke atas). Secara
umum, perkembangan penduduk di Dusun Depok lebih banyak
dipengaruhi oleh penduduk pendatang. Terdapat sekitar enam
persen penduduk pendatang dari total penduduk yang berada
di Dusun Depok. Penduduk pendatang merupakan nelayan
dari Cilacap yang menetap di Pantai Depok. Nelayan pendatang
dari daerah lain dapat juga disebut sebagai nelayan andon.
Alasan para nelayan andon berada di dusun Depok adalah
karena faktor ekonomi. Mereka mencoba peruntungan nasib
dengan bermigrasi ke Pantai Depok, Parangtritis, Bantul. Jumlah
nelayan di daerah asal yang banyak menyebabkan beberapa
nelayan merasa tersingkir sehingga mereka memutuskan untuk
berpindah.
Budaya berlayar yang menjadi mata pencaharian sampingan
penduduk Depok lama kelamaan mempengaruhi penduduk
nelayan pribumi. Kegigihan dalam menerobos samudra dan
menjala ikan, sedikit demi sedikit mulai dipelajari nelayan
pribumi dari nelayan andon.
Dusun Depok merupakan dusun yang
sebagian besar penduduknya bermata
pencaharian sebagai petani. Sebagian dari yang
lain adalah sebagai wiraswasta, peternak, dan
nelayan. Para petani memiliki kelompok tani Hasil produksi padi tidak
yang bernama Ngudi Rejeki yang kegiatan selalu menguntungkan para
utamanya memberikan sosialisasi dan solusi
mengenai tanaman apa yang cocok saat musim
petani. Terbukti pada tahun
tertentu, sehingga hasil pertanian dapat optimal. 2016 para petani mengalami
Sektor pertanian memiliki tiga komoditas kerugian karena hasil panen
utama, yaitu padi dengan masa panen satu kali tidak sebanding dengan
setahun. Tanaman cabai dan bawang merah
masing-masing memiliki masa panen dua kali
modal awal yang dikeluarkan.
dalam setahun. Biaya penyiapan lahan untuk Pengairan sawah untuk padi
padi seluas 1.000 m2 adalah Rp 120.000,00, biaya menggunakan sumur bor dan
tanam Rp 100.000,00, bensin sebagai bahan tadah hujan.
bakar mesin irigasi sebanyak 25 liter, dan pupuk
sebanyak 1,5 kg.
Penanaman cabai menggunakan
sistem tumpang sari dengan bawang merah.
Harapan petani dengan sistem tumpang sari
adalah dapat menambah penghasilan. Dua
komoditas akan didapatkan sekaligus hanya
dengan memanfaatkan satu lahan. Modal
yang dikeluarkan untuk tanaman cabai kira-
kira sebesar Rp 5.000.000 per 1.000 m2. Modal
tersebut dipergunakan untuk membeli pupuk
12 kg, bensin untuk pengairan, dan biaya
penyiangan. Tanaman bawang membutuhkan
modal paling besar. Petani dapat mengeluarkan
biaya sebesar Rp 15.000.000 dengan rincian
biaya untuk persiapan lahan Rp 800.000,00,
untuk upah tenaga sebesar Rp 300.000,00
dengan biaya tiap orang sebesar Rp 50.000, 00,
pupuk sebanyak 40 kg, pembelian bibit satu
kwintal dengan harga Rp 35.000,00 dan bensin
25 liter. Pengeluaran biaya yang besar untuk
tanaman bawang sebanding dengan hasil yang
didapatkan para petani bawang. Hasil panen
bawang tergolong sukses dengan komoditas
yang dihasilkan sebesar lima kwintal pada panen
pertama dan 15 kwintal pada panen kedua.
Tidak menentunya hasil panen petani sedikit banyak keluarga pra-sejahtera, termasuk di dalamnya terdapat kepala
dipengaruhi oleh kondisi alam. Musim yang dapat berubah keluarga lansia. Bantuan bagi keluarga pra-sejahtera disalurkan
sewaktu-waktu menyebabkan kegagalan panen, sehingga melalui raskin, BPJS, bantuan pendidikan berupa beasiswa
pendapatan para petani menjadi tidak menentu. Tidak yang diberikan melalui sekolah.
menentunya pendapatan petani menyebabkan beberapa Sektor ekonomi yang berkembang di Dusun Depok adalah
keluarga petani termasuk dalam golongan keluarga pra- sektor informal dengan penghasilan yang tidak menentu setiap
sejahtera. Sedikitnya terdapat 60 kepala keluarga (KK) pra- bulannya. Pembukaan industri rumah tangga merupakan
sejahtera berdasarkan pendataan pemerintah yang dilakukan salah satu cara untuk menguatkan perekonomian warga.
melalui BPS. Pendataan yang dilakukan oleh pemerintah Melalui industri rumah tangga dapat memberdayakan warga
nampaknya tidak sesuai dengan kenyataan di lapangan. mulai dari anak-anak hingga penduduk lanjut usia. Adapun
Kepala keluarga yang terdata sebagai keluarga pra-sejahtera industri skala rumah tangga tersebut berupa rempeyek dan
memiliki kehidupan mapan yang dapat dilihat dari kondisi undur-undur laut goreng. Rempeyek yang dihasilkan berupa
rumah permanen dan kepemilikan motor dari masing-masing rempeyek udang. Adapun pemasaran rempeyek dilakukan di
anggota keluarga. Menurut kepala dukuh, hanya terdapat Pantai Depok dengan sasaran para wisatawan yang berkunjung
sepuluh hingga lima belas kepala keluarga yang tergolong ke pantai.
128 PAUD
| Bukudan Posyandu dusun Depok
Deskripsi Peta Desa Parangtritis
Permukiman Kesehatan
Sarana lain untuk meningkatkan mutu manusia adalah Kondisi kesehatan penduduk Dusun Depok tergolong
kondisi permukiman dan sarana infrastruktur yang memadai. sehat, karena tidak ditemukan penyakit yang membahayakan.
Sebagian besar permukiman warga berdinding tembok dan Jenis penyakit yang sering diderita sebagian penduduk adalah
dapat dikatakan sebagai perumahan yang layak huni. Selain batuk dan pilek. Belum pernah ditemukannya penyakit HIV/
warga pribumi, masyarakat dusun Depok juga terdapat AIDS di Dusun Depok. Penyakit TBC (Tuberkulosis) juga tidak
masyarakat pendatang. Sebagian besar warga pendatang pernah terjadi kembali di Dusun Depok. Sarana kesehatan lain
belum memiliki rumah sendiri. Pendatang lebih memilih yang dibangun oleh penduduk adalah Posyandu. Kegiatan
rumah kontrak dibandingkan memilih rumah sendiri. posyandu ditujukan untuk balita dan lansia. Kepengurusan
Rumah yang dikontrak warga pendatang merupakan rumah Posyandu dikelola oleh PKK dan Kader. Kegiatan posyandu
permanen dengan dinding berbahan batu bata. biasanya diadakan di rumah Kepala Dusun maupun balai
Pendatang paling banyak yang menempati Dusun desa setiap satu bulan sekali.
Depok adalah nelayan. Nelayan menempati permukiman
secara berkelompok. Permukiman nelayan berada di kawasan
pesisir Depok. Nelayan andon yang berada di Pantai Depok
menempati bangunan penduduk pribumi yang sudah
permanen. Tembok bangunan rumah terbuat dari batako
dengan atap berupa genteng. Ukuran rumah yang ditempati
para nelayan hampir mirip, yakni berukuran 75 m2. Rumah
cukup ditempati oleh satu keluarga kecil. Tidak banyak
perabot yang ditempatkan di dalam rumah. Beberapa kursi
tamu, tempat tidur, dan almari sudah cukup memenuhi
bagian dalam rumah kontrakan.
Kondisi Lingkungan
Kondisi air di Dusun Depok tergolong layak karena pernah
melalui penelitian yang dilakukan oleh tim UGM beberapa
tahun silam. Hasil penelitian menyebutkan bahwa kondisi air
sumur di Dusun Depok relatif baik. Selain air sumur, jaringan air
PDAM juga telah masuk ke dusun, meskipun begitu beberapa
warga lebih memilih air sumur dibandingkan dengan air PDAM.
Sebagian warga tidak memilih air sumur dibandingkan air
PDAM karena warga harus mengeluarkan biaya lebih untuk
mengkonsumsi air.
Penataan kawasan di Dusun Depok dilakukan oleh
masyarakat bersama pemerintah dusun, desa, kecamatan,
dan kabupaten. Kawasan pesisir di Dusun Depok merupakan
kawasan wisata kuliner, dimana penataan kawasan diperlukan
untuk menjaga ketertiban warga sekaligus keselamatan warga.
Secara administrasi kawasan kuliner berada di Dusun Depok,
akan tetapi pengelolaan dilakukan bersama Dusun Bungkus.
Salah satu upaya penataan adalah menempatkan beberapa
warung penjual ikan segar pada satu tempat, yakni Pasar Ikan
Segar Pantai Depok Parangtrtis.
Kebencanaan
Gempa bumi yang terjadi tahun 2006 menyebabkan
sebagian besar bangunan rusak ringan dan sedang. Beberapa
bantuan didapatkan dari Pemerintah dan Swasta (UNICEF,
UNESCO). Bencana alam lainnya dalah banjir Rob (Banjir air
pasang laut). Letak Dusun Depok yang berdekatan dengan
pantai menyebabkan Dusun Depok berpotensi banjir. Banjir
air pasang rutin terjadi di kawasan pantai Depok. Beberapa
kerugian dialami warga saat terjadinya banjir yakni hancurnya
warung dan pasir masuk ke dalam warung.
Pantai Depok juga rentan terhadap bencana tsunami dan
angin kencang. Pemasangan sirine peringatan tsunami dan
penjagaan tim SAR dikerahkan untuk meminimalisasi kerugian
diakibatkan oleh bencana tsunami. Pemerintah juga berupaya
untuk memberikan sosialisasi dan simulasi terjadinya bencana
kepada masyarakat di Dusun Depok. Simulasi bencana tidak
dilakukan secara rutin sehingga warga masyarakat sering kali
menjadi lupa saat terjadi bencana. Simulasi dan sosialisasi
bencana dilakukan oleh BPBD (Badan Penanggulangan Bencana
Daerah) Kabupaten Bantul.
41% 59%
usia lansia sebanyak 15% dari jumlah penduduk
total dan mayoritas tidak bekerja
Ekonomi
Kondisi ekonomi masyarakat di Dusun Duwuran secara Sistem pertanian di Dusun Duwuran menggunakan sistem
umum, dapat dikategorikan sebagai penduduk sejahtera. pergiliran tanam. Dalam satu tahun pergiliran tanam dilakukan
Berdasarkan data in-depth interview dengan kepala dusun pada tanaman padi, palawija, dan cabai. Tanaman padi ditanam
setempat, perbandingan proporsi masyarakat pra sejahtera satu kali dalam satu tahun pada saat musim penghujan. Besar
adalah sejumlah 5% dari jumlah penduduk keseluruhan. biaya yang digunakan sebagai modal pertanian padi (dalam
Beberapa upaya untuk mengangkat taraf hidup warga 1000m2) apabila diumpamakan sebesar Rp 2.000.000 maka
masyarakat Dusun Duwuran juga dilakukan oleh akan mendapatkan hasil pertanian senilai Rp 4.000.000 sampai
Pemerintah setempat. Upaya tersebut berupa bantuan- Rp 4.500.000. Hasil tersebut bisa berubah sesuai harga beras
bantuan seperti Bantuan Langsung Tunai (BLT) maupun di pasaran. Namun, hasil pertanian padi sebagian besar hanya
subsidi dalam bentuk beras (Raskin). Bantuan tersebut digunakan untuk konsumsi keluarga tidak dijual ke pasaran
deberikan kepada penduduk pra sejahtera melewati Kepala karena setiap petani sebagian besar memiliki lahan pertanian
Dusun setempat. Hal tersebut diharapkan dapat memacu tidak lebih dari dua petak lahan.
taraf hidup warga pra sejahtera. Untuk tanaman palawija dalam satu tahun dilakukan
Matapencaharian penduduk Dusun Duwuran, dengan dua kali masa tanam, yaitu pada bulan Maret-April dan
sebagian besar adalah petani dengan komoditi utama bulan Juli-Agustus. Tanaman palawija cenderung lebih baik
nya adalah bawang merah. Selain itu tanaman padi, cabai tumbuh dan berkembang pada saat musim kemarau, karena
dan palawija juga menjadi pilihan warga Dusun Duwuran. regulasi airnya murni berasal dari penyiraman.
Pertanian Duwuran
10%
58% 20% PEDAGANG
PETANI LAINNYA
10%
PNS
Proporsi mata pencaharian warga Dusun Duwuran
Sumber: PGSP, 2016
146 | Buku Deskripsi Peta Desa Parangtritis
Pendidikan
Tingkat pendidikan warga di Dusun Duwuran beragam pendidikan di dusun Duwuran masih sangat terbatas, karena
dari Sekolah Dasar hingga Sekolah Menengah Atas (SMA). hanya terdapat satu Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) dalam
Sebagian warga menempuh hingga SMA. Kondisi tersebut satu dusun dengan kualitas yang masih kurang baik, sehingga
menyebabkan tidak adanya warga yang masih buta huruf. sebagian besar penduduknya cenderung memilih bersekolah
Hal ini telah sesuai dengan program yang dicanangkan oleh di luar Dusun Duwuran.
pemerintah yaitu wajib belajar 12 tahun. Namun, sarana
Kesehatan
Secara umum, kondisi kesehatan di Dusun Duwuran dapat
dikategorikan baik. Seluruh penduduknya tergolong sehat,
karena dalam kurun waktu 25 tahun tidak terdapat wabah
penyakit yang mewabah di dusun tersebut. Sarana kesehatan
di Dusun Duwuran berupa POSYANDU untuk balita dan
lansia. Kegiatan POSYANDU dilakukan sebulan sekali, setiap
85%
tanggal satu. Sedangkan untuk jaminan kesehatan, sebanyak MEMILIKI
85% penduduk telah memiliki jaminan kesehatan berupa
Jamkesmas dan BPJS.
JAMINAN
Di Dusun Duwuran terdapat satu sarana kesehatan lain KESEHATAN
berupa Klinik Darma Husada. Klinik tersebut merupakan klinik
praktek dokter umum yang melayani pemeriksaan pasien dari
Dusun Duwuran maupun luar Dusun.
15%
TIDAK
MEMILIKI
JAMINAN
KESEHATAN
Infrastruktur
Kondisi Infrastruktur Dusun Duwuran secara garis besar
dapat dilihat pada jaringan jalan, sarana komunikasi, listrik dan
fasilitas publik lainnya yang dipergunakan untuk memenuhi
kebutuhan. Kondisi jaringan jalan di Dusun Duwuran tergolong
sedang karena 50% dari jaringan jalan yang ada sudah terbuat
dari cor atau conblock. Kemudian untuk sarana komunikasi
yang tersedia dapat dikatakan kategori baik karena mayoritas
penduduk telah mengenal berbagai alat komunikasi
elektronik (telepon, ponsel) dan dapat memanfaatkannya
dalam kehidupan sehari-hari. Sebanyak 60% penduduk
telah mengenal dan dapat mengakses internet dengan baik,
sementara 40% penduduk tidak dapat mengakses internet
karena sudah berusia lansia.
Fasilitas listrik dapat dinikmati oleh seluruh penduduk
Dusun Duwuran selama 24 jam. Selain itu, terdapat pula
fasilitas publik berupa lapangan voli dan tenis meja yang
berfungsi untuk menunjang kebutuhan kesehatan jasmani
Dusun Duwuran. Fasilitas umum lainnya berupa pos ronda.
Hanya terdapat satu pos ronda dalam satu dusun. Kondisi
bangunan pos ronda dapat dikatakan baik, karena merupakan
bangunan permanen.
Beberapa ruas jalan, perlu mendapatkan perhatian untuk
dilakukan perbaikan agar aktifitas warga dalam kehidupan
sehari-hari dapat berjalan dengan lancar. Selain itu, perbaikan
tanggul aliran sungai perlu dilakukan agar air yang melewati
tanggul tidak meluap hingga jalan-jalan.
Tradisi
Dusun Duwuran masih menjalankan secara rutin tradisi
yang merupakan warisan leluhur atau nenek moyang Dusun
Duwuran. Salah satu tradisi leluhur yang masih dijalankan
antara lain Tradisi Papar Tunggak. Papar Tunggak adalah
tradisi mendoakan para leluhur atau nenek moyang Dusun
Duwuran. Rangkaian tradisi tersebut diisi dengan kegiatan
seperti membaca doa bersama (tahlilan) dan keliling
Dusun Duwuran. Masyarakat Dusun Duwuran juga masih
melestarikan kesenian karawitan. Kelompok keseniannya Salahsatu tradisi leluhur yang
bernama Tri Tunggal, kelompok ini berkegiatan setiap malam masih dijalankan antara lain
Senin dan beranggotakan bapak-bapak Dusun Duwuran.
Tradisi Papar Tunggak
Keamanan
Keamanan di Dusun Duwuran secara umum dapat
dikatakan kondusif dan aman. Dalam beberapa tahun terakhir
tidak pernah terjadi tindak kriminalitas di Dusun Duwuran.
Hal tersebut disebabkan karena adanya siskamling yang aktif
dilakukan oleh penduduk Dusun Duwuran rutin pada malam
hari dengan bergiliran.
PDAM
3%
dan keterbatasan areal untuk PDAM
membuat sumur. Sedangkan
untuk warga yang tinggal jauh
di dalam dusun, lebih memilih
menggunakan sumur. Dari total
penduduk Duwuran, sebanyak 3%
masyarakat menggunakan PDAM
untuk memenuhi kebutuhan air
97%
bersihnya. SUMUR
PEMANFAATAN
SUMBER AIR BERSIH
DUSUN DUWURAN
SUMBER: PGSP,2016
Masyarakat Dusun Duwuran secara rutin
melaksanakan kerjabakti untuk menjaga kebersihan
lingkungan sekitar. Kerja bakti dilakukan setiap
delapan hari sekali, sehingga permasalahan
lingkungan di Dusun Duwuran dapat dihindari.
Selain potensi wisata,
pertanian, perikanan dan
peternakan. Budidaya jamur
Potensi juga dikembangkan oleh
warga Dusun Duwuran.
Dusun Duwuran memiliki potensi-potensi di
beberapa bidang yang dapat dikembangkan. Potensi
yang dapat dikembangkan di Dusun Duwuran adalah
di bidang pertanian, perikanan, peternakan dan wisata.
Pertanian Dusun Duwuran dengan komoditas utama
adalah bawang merah yang dapat dikembangkan
lagi. Potensi wisata juga dapat dikembangkan dengan
membuat desa wisata. Peternakan dan perikanan
yang berpotensi dikembangkan di Dusun Duwuran
adalah peternakan ayam dan perikanan air tawar.
Selain potensi wisata, pertanian, perikanan dan
peternakan, budidaya jamur juga dikembangkan oleh
warga Dusun Duwuran. Jenis jamur yang dibudayakan
adalah jamur tiram. Saat ini, budidaya jamur tersebut
dilakukan oleh PKK Dusun Duwuran.
Tantangan dan
Permasalahan
Beberapa hal yang saat ini menjadi tantangan di
Dusun Duwuran adalah melibatkan keaktifan pemuda-
pemudi karang taruna dalam membangun dusun.
Sumbangsih pemikiran dan masukan diperlukan untuk
menciptakan Dusun Duwuran yang kondusif dan maju.
Selain itu, terdapat kesadaran akan kebersihan lingkungan
sekitar perlu ditingkatkan lagi.
Perikanan dusun Duwuran
Grogol VII adalah salah satu Dusun di Desa Parangtritis.
Dusun Grogol VII merupakan dusun ke tujuh dari sebelas
dusun di Desa Parangtritis. Terbagi menjadi 6 RT menyiratkan
bahwa kawasan Grogol VII merupakan dusun yang cukup luas
dibandingkan dusun lainnya yang rata-rata hanya memiliki ..Industri tersebut tergabung
4 RT. Dusun Grogol VII berbatasan dengan Dusun Duwuran
disebelah utara dan Dusun Grogol VIII disebelah selatan.
dalam UPPKS Sapta Mekar
Penduduk Dusun Grogol VII berjumlah 713 jiwa, dengan di Dusun Grogol VII yang
sebagian besar penduduk adalah perempuan. Sebagian besar berdiri sejak tahun 1996.
warga Grogol VII adalah usia produktif kerja. Kelompok usia
kerja di dusun ini berkisar 22 48 Tahun. Warga Dusun Grogol
VII mayoritas adalah warga asli daerah tersebut, sedangkan
warga luar Grogol VII yang tinggal di Grogol VII biasanya
adalah akibat dari pernikahan.
Ekonomi
Mayoritas mata pencaharian utama warga Dusun Grogol lebih maksimal. Penanaman cabai dilakukan sebanyak satu
VII ada pada sektor pertanian yakni sebagai petani. Mata kali dalam setahun dengan sistem tumpang sari ketika masa
pencaharian lainnya adalah pedagang, swasta dan Pegawai tanam kedua, yakni bersamaan dengan masa tananam
Negeri Sipil (PNS). Warga dusun Grogol VII yang bekerja bawang merah.
sebagai PNS berkisar 20%. Hal tersebut menandakan bahwa Modal untuk satu kali penanaman padi setiap 1.000 m2
beragam pekerjaan menjadi pilihan warga untuk bekerja membutuhkan biaya sebesar Rp 2.000.000,00. Dengan modal
dan tidak hanya berpatokan kepada sektor pertanian saja. tersebut didapatkan hasil panennya sebesar Rp 3.500.000,00.
Beberapa sektor lain yang dijadikan mata pencaharian warga Kemudian modal untuk satu kali penanaman bawang merah
adalah sektor perikanan, kehutanan dan industri. setiap 1.000 m2 membutuhkan biaya sebesar Rp 8.000.000,00
Jenis tanaman pertanian warga di Dusun Grogol VII dan hasil panen yang didapat sebesar Rp 12.000.000,00.
antara lain padi, bawang merah dan cabai. Komoditas utama Namun besar modal dan hasil tersebut merupakan
pertanian adalah tanaman bawang merah. Pertanian di perhitungan untuk harga bibit sekarang, dimana harga bibit
Dusun Grogol VII merupakan pertanian tadah hujan dengan sebesar Rp 40.000,00. Hal tersebut tidak berlaku jika harga
menggunakan sistem pergiliran tanaman. Dalam satu tahun, bibit bawang merah masih pada harga normal yaitu sebesar
masyarakat Dusun Grogol VII secara bergilir menanam padi Rp 15.000,00, maka untuk modal dan hasil pertanian akan di
bawang merah bawang merah. Penanaman padi dilakukan bawah nilai yang sekarang. Sedangkan untuk tanaman cabai,
ketika musim penghujan di awal tahun. Kemudian dilanjutkan modal satu kali penanaman cabai relatif murah yaitu sebesar
penanaman bawang merah yang dilakukan sebanyak dua kali Rp 1.000.000,00 dan hasilnya sebesar Rp 10.000.000,00. Selain
tanam, dimana pada masa tanam kedua hasilnya lebih banyak sektor pertanian, beberapa warga Dusun Grogol VII juga
dibanding masa tanam pertama. Hal ini disebabkan karena mengembangkan sektor perikanan air tawar. Budidaya sektor
masa tanam kedua bawang merah dilakukan pada bulan perikanan di Dusun Grogol VII dikelola secara perorangan dan
Juli, yaitu saat musim kemarau. Ketika kemarau, intensitas kelompok. Hasil budidaya ikan air tawar sebagian dikonsumsi
hujan relatif sedikit sehingga pertumbuhan bawang merah sendiri dan sebagian lagi dijual.
Kesehatan
Mayoritas warga Dusun Grogol VII secara umum berada
dalam kodisi sehat. Hingga saat ini tidak ada wabah penyakit
yang menjangkit warga. Dusun Grogol VII tidak memiliki
sarana kesehatan yang berasal dari pemerintah, namun ada
sarana kesehatan milik perorangan yaitu Balai Pengobatan
Rusdi Husada. Klinik Rusdi Husada merupakan tempat praktik
dokter umum.
Kegiatan pelayanan kesehatan yang ada di Dusun
Grogol VII antara lain posyandu untuk balita dan pelayanan
kesehatan bagi lansia yang diadakan setiap tanggal 3.
Kegiatan posyandu dibuka setiap bulan. Kegiatan posyandu
balita antara lain penimbangan berat badan dan penambahan
gizi, sedangkan untuk pelayanan kesehatan lansia adalah
pelayanan pengukuran tensi darah. Warga Dusun Grogol
sudah menggunakan jaminan kesehatan. Beberapa jaminan
kesehatan yang diterima oleh warga Dusun Grogol VII yaitu
JAMKESDA dan BPJS. Dari keseluruhan penduduk, masih ada
sekitar 20% warga yang belum mempunyai BPJS. Pelayanan
JAMKESDA di Dusun Grogol VII adalah 2x24 jam. Selain
bantuan pelayanan jaminan kesehatan, Pemerintah Daerah
juga memberikan bantuan berupa pembangunan MCK bagi
warga yang belum mempunyai fasilitas MCK di rumah.
Infrastruktur
Di wilayah Dusun Grogol VII, sebagian besar jalan dalam
kondisi kurang baik. Beberapa jalan masih berupa jalan tanah
dan ada pula yang sudah di aspal namun dalam kondisi
rusak. Proses perbaikan jalan sedang dilakukan oleh Dinas
Transmigrasi Tenaga Kerja Bantul dan Provinsi DIY.
70% 30%
Islam Katholik
dan Kristen
Keamanan
Kondisi keamanan Dusun Grogol VII relatif
aman, karena beberapa tahun terakhir tidak
pernah terjadi kasus kriminalitas di Dusun Grogol.
Ronda kampung, rutin dilaksanakan setiap malam
secara bergiliran untuk menjaga keamanan dusun.
Kelompok ronda terdiri dari bapak-bapak yang
tinggal di Dusun Grogol VII. Kondisi keamanan
Dusun Grogol VII didukung oleh ketersediaan tiga
buah poskamling.
Lingkungan
2%
PAM
Sumber air yang digunakan oleh warga Dusun Grogol
VII adalah air tanah dan PAM. Warga yang menggunakan
PAM hanya sebanyak 2%. Sebagian besar warga yang
menggunakan PAM berada di pinggir jalan utama dusun.
Karena keterjangkauan pipa PAM dan sebagian besar
masyarakat yang bermukim di jalan utama tidak memiliki
lahan untuk membuat sumur.
Pengelolaan sampah Di Dusun Grogol VII belum bisa
dikatakan maksimal. Sampah yang dihasilkan warga Dusun
Grogol VII hanya dibakar dan dikubur disekitar rumah
masing-masing warga. Kemudian untuk kondisi saluran air
berupa selokan atau got di Dusun Grogol VII masih kurang
baik sehingga masih sering terjadi banjir genangan. Banjir
genangan dan pengelolaan sampah yang belum tepat masih
menjadi permasalahan lingkungan di Dusun Grogol VII. Solusi
yang telah dilakukan oleh pemerintah dalam mengatasi
permasalahan lingkungan adalah dengan cara normalisasi
98%
saluran-saluran drainase dan melakukan kerjabakti bersama.
Selain itu, pemerintah desa juga berupaya dalam menjaga
Sumur
lingkungan Dusun Grogol VII yakni dengan memberikan
warga pipa-pipa sebagai sarana untuk pembuangan limbah
rumah tangga.
Ekonomi
Penduduk Dusun Grogol VIII mayoritas bermata
pencaharian sebagai petani, peternak dan sebagian berjualan
di Pantai Parangtritis (jual jasa bendi, pedagang asongan).
Komoditas tanaman pertanian dalam satu tahun antara lain
padi sebanyak satu kali, bawang merah dua kali, dan cabai dua
kali. Padi ditanam pada bulan Januari dan bisa dipanen setelah
2 bulan yaitu di bulan Februari. Tanaman bawang merah
dan cabai mempunyai dua periode tanam dalam satu tahun.
Penanaman bawang merah periode pertama dimulai pada
bulan Maret dan mulai bisa dipanen pada bulan Juli. Setelah
tanaman bawang merah berusia sekitar dua minggu, akan
mulai dilakukan penanaman cabai dengan sistem tumpang
sari. Penanaman bawang merah/cabai periode kedua dimulai
sekitar bulan Agustus dan mulai masa panen di bulan
Desember atau lebih tergantung dari adanya hujan.
mengembangkan usaha makanan dan kerajinan. Usaha
makanan yang dikembangkan antara lain peyek jingking,
ampyang, dan geplak jawa. Baru-baru ini juga mulai
bermunculan industri rumahan untuk membuat tempe dan
tahu. Pemasaran tempe dan tahu dilakukan di sekitaran
Desa Parangtritis.
Permasalahan utama dalam
Beberapa kerajinan juga sudah mulai dikembangkan pengembangan industry
di Dusun Grogol VIII. Salah satu usaha kerajinan yang mulai rumahan di Dusun Grogol
dikembangkan di Dusun Grogol VIII adalah pembuatan VIII adalah Permasalahan
souvenir dengan material utama bambu. Material berupa
bambu dipotong menjadi beberapa bagian dan diberi
Pemasaran Hasil Produksi
warna dengan cat sehingga terlihat menarik. Bentuk
kerajinan bambu yang sudah diolah dapat berupa gelang,
kalung, celengan, cangkir dan masih banyak lagi. Kerajinan
bambu bisa berkembang dengan baik karena kreativitas
masyarakat lokal dan tersedianya material bambu di Dusun
Grogol VIII.
Produksi Bonsai di Dusun Grogol VIII Potensi Sumberdaya Alam di Dusun Grogol VIII
Permukiman
Kualitas permukiman secara umum di Dusun Grogol VIII
sudah baik, namun masih terdapat dua rumah yang kurang
layak dengan kondisi berdinding bambu dan berlantai tanah.
Bantuan dari pemerintah yang pernah diberikan bagi warga
adalah lantainisasi. Bantuan ini diberikan dalam bentuk uang
sebesar Rp 750.000 kepada warga yang mempunyai rumah
kurang layak. Pemerintah desa pernah menganggarkan
program bedah rumah. Bedah rumah diprioritaskan
bagi penduduk yang tergolong berusia muda dengan
pertimbangan rumah tersebut dapat digunakan dalam
jangka waktu lama.
Salah Satu Contoh Rumah Semi-Permanen
Peribadatan
Dusun Grogol VIII didominasi oleh penduduk yang umumnya penduduk langsung beribadat di masjid. Aktifitas
menganut agama Islam yang jumlahnya mencapai 99% dan penunjang yang berkaitan dengan peribadatan adalah
penduduk sisanya menganut agama Kristen (4 KK). Sarana program TPA, tetapi untuk pelaksanaannya antara Dusun
peribadatan yang tersedia di Dusun Grogol VIII berupa satu Grogol VII, Grogol VIII, Grogol IX, dan Grogol X masih digabung
buah masjid dan mushola. Mushola jarang terpakai karena di lokasi yang sama.
Sosial Budaya
Kesenian yang berkembang di Dusun Grogol VIII antara selesai panen atau sekitar bulan Juni. Saat ini pelaksanaan
lain reog dan karawitan Estu Budaya, tetapi aktivitas kegiatan mejentan sudah mulai berkurang, namun masih sering
kesenian mulai vakum seiring berjalannya waktu. Ritual khusus mengadakan acara merti dusun atau nanggap wayang. Jaman
sudah jarang dilakukan oleh masyarakat. Dahulu terkenal dahulu, mejentan dilakukan dengan kegiatan masak-masak
dengan ritual mejentan (sedekah) yang dilakukan setiap dan dibagikan ke seluruh tetangga.
Keamanan
Usaha pengamanan yang dilakukan oleh masyarakat
adalah kegiatan siskamling yang berpusat di Balai Dusun.
Sistem siskamling yang digunakan yaitu membagi jumlah
KK dengan jumlah hari, sehingga jumlah anggota kelompok
siskamling terdistribusi merata. Setiap malam/kelompok
beranggotakan sekitar 13-14 orang. Dari 140 KK yang terdaftar,
110 KK aktif mengikuti kegiatan siskamling. Sarana untuk
menjaga keamanan dusun juga sudah terdapat di Dusun
Grogol VIII.
Rp 15.000.000 untuk rumah rusak berat, Rp 4.500.000
untuk rumah rusak sedang, dan Rp 1.000.000 untuk rumah
rusak ringan. Sosialisasi dan simulasi terkait kebencanaan
pernah disampaikan oleh FPRB (Forum Pengurangan Resiko
Bencana).
era
Ekonomi ht
eja
-s
pr 15 KK
a
Kondisi ekonomi di Dusun Grogol IX dengan mata
pencaharian utama masyarakat ialah petani. Penduduk yang
bergerak di sektor perdagangan hanya 15% (rempeyek,
rujak, dan layang), dan PNS 10%. Kondisi masyarakat
Dusun Grogol IX memiliki keluarga pra-sejahtera sebanyak
15 KK dari total 126 KK. Pendataan keluarga pra-sejahtera
dari dusun diusulkan ke bagian sensus kantor badan
kependudukan. Pendapatan penduduk Dusun Grogol
IX rata-rata Rp 1.000.000. Bantuan yang disalurkan oleh
pemerintah berupa Raskin, kambing dari CDMK untuk
kriteria pra-sejahtera. 126 KK
sejahtera
Dusun Grogol IX memiliki areal hutan rakyat pada pasir tidak beterbangan ke areal persawahan atau permukiman
lereng-lereng yang berstatus hak milik perorangan dan warga. Kegiatan bertanam di hutan tidak dijadikan sebagai
negara. Komoditas hutan yang ditanam terdiri atas tanaman mata pencaharian utama masyarakat karena masa panen
Jati, Mahoni, Sengon, dan Sonokeling. Terdapat satu spot di tanaman keras tergolong lama. Setidaknya butuh lima tahun
Dusun Grogol IX yang berbatasan dengan gumuk pasir dan untuk memanen tanaman keras, sehingga tanaman keras bagi
difungsikan sebagai hutan Jati dan Sengon. Areal ini tidak masyarakat dianggap sebagai tabungan.
terlalu luas namun cukup untuk menjadi buffer zone sehingga
Pendidikan terakhir penduduk di Dusun Grogol IX rata- Tenaga pengajar yang berasal dari Dusun Grogol IX
rata adalah SMA. Penduduk yang berpendidikan akhir sarjana berjumlah tiga orang. Sarana pendidikan sudah dirasa
berjumlah 15%. Masyarakat buta huruf didominasi oleh usia cukup, hanya perlu menambahkan program dan kegiatan
lansia yang berjumlah 10%. Sarana pendidikan yang ada di TPA. Beberapa pelatihan keterampilan diajarkan di sekolah
Dusun Grogol IX ialah PAUD Kenanga II yang saat ini memiliki seperti pelatihan pembuatan rempeyek, pengolahan pisang,
25 siswa. Kegiatan PAUD dilakukan seminggu dua kali, setiap dan pembuatan pupuk organik. Pelatihan pembuatan pupuk
hari Selasa dan Kamis. Siswa PAUD tidak terbatas dari Dusun organik diberikan oleh petugas Perindakot dan Dinas Pertanian.
Grogol IX saja, ada siswa yang berasal dari Dusun Mancingan.
Permukiman
Kondisi permukiman di Dusun Grogol IX secara
umum belum tertata dengan baik. Beberapa lokasi
permukiman masih terkena banjir genangan saat
musim penghujan. Satu rumah termasuk tidak layak
karena terbuat dari gedek. Rumah tersebut tidak dapat
direnovasi karena berdiri di lahan kas desa.
Infrastruktur
Kondisi infrastruktur jalan di Dusun Grogol IX
sudah baik karena sudah mengalami pengerasan,
tetapi di beberapa lokasi sudah kembali rusak.
Beberapa jalan yang mengalami kerusakan adalah
jalan yang terbuat dari material cor. Jalan tersebut
rusak karena tersapu oleh limpasan permukaan
air hujan. Jaringan listrik sudah teraliri ke semua
rumah penduduk. Kondisi sarana komunikasi sudah
memadai, termasuk internet. Sarana olahraga dan
rekreasi berupa lapangan bola voli dan wisata gumuk
pasir. Perbaikan jalan dan perbaikan talud perlu
dilakukan karena pada musim penghujan dibutuhkan
drainase yang baik untuk penyerapan air. Dusun
Grogol IX juga memiliki sebuah drum untuk cadangan
air di saat terjadi krisis air minum, namun hingga saat
ini pemenuhan kebutan air minum di Dusun Grogol
IX masih terpenuhi dengan baik.
Kegiatan TPA
45% 55%
Ekonomi
Kondisi ekonomi masyarakat di Dusun Grogol X sudah setahun petani biasanya menanam padi, bawang merah, dan
cukup sejahtera. Masih ada beberapa penduduk yang cabai. Padi biasanya ditanam satu hingga dua kali periode
tergolong pra-sejahtera. Penduduk pra-sejahtera di Dusun tergantung musim, sedangkan bawang merah ditanam
Grogol X berjumlah sembilan KK. Bantuan yang disalurkan dua kali dalam setahun. Hasil pertanian padi sebagian besar
dari pemerintah berupa raskin dan BPJS. Penduduk Dusun dikonsumsi secara pribadi oleh masyarakat dan sebagian
Grogol X yang telah memiliki BPJS sebanyak 20%. Sebagian lagi dijual ketika harga beras tinggi. Dusun Grogol X memiliki
besar masyarakat Dusun Grogol X sebagai petani. Selain kelompok tani yang masih berperan aktif yang bernama
itu, juga terdapat masyarakat yang bermatapencaharian kelompok tani Rawa Cili dengan kegiatan rutin seperti
sebagai pedagang (asongan, penjual peyek, dan lotis di pertemuan dan pelatihan-pelatihan yang diadakan oleh
Pantai Parangtritis), buruh, dan PNS. Jumlah penduduk yang gapoktan. Kondisi perekonomian penduduk Dusun Grogol X
bermatapencaharian sebagai PNS sangat sedikit. Dalam termasuk dalam tingkat ekonomi rata-rata.
Kelembagaan
lokasi yang relatif datar. Grogol X pada bagian selatan
Jalan Raya Parangtritis berada di wilayah yang datar
sehingga kecenderungan pola permukiman memiliki pola
Kelembagaan atau organisasi yang ada di Dusun mengikuti jalan lokal yang ada di pantai.
Grogol X terdiri atas Karang Taruna, LPMD, PKK, Posyandu,
dan Kelompok Kandang Dasa Kaloka yang memiliki
hewan sapi, kambing, dan kuda sebanyak sebelas ekor
Kesehatan
yang dimanfaatkan untuk penunjang pariwisata. Di Dusun
Grogol X terdapat tiga kandang ayam potong dengan
jumlah masing-masing kandang sekitar 2.000 ekor, 3.000
ekor, dan 7.000 ekor. Lembaga yang ada di Dusun Grogol X Kondisi kesehatan masyarakat secara umum sudah
cukup aktif dan efektif. Seminggu sekali masyarakat Dusun cukup bagus dan tidak ada riwayat penyakit menular.
Grogol X mengadakan arisan dan tabungan. Untuk kegiatan Beberapa tahun belakangan ini, kader BSN aktif dalam
LPMD, setiap 35 hari sekali yaitu malam Sabtu Pahing memantau jentik nyamuk di seluruh permukiman warga
diadakan pertemuan membahas kegiatan pembangunan di Dusun Grogol X. Dusun Grogol X tidak memiliki sarana
Dusun Grogol X. Setiap RT mengadakan pertemuan warga kesehatan seperti Rumah Sakit, Puskesmas, maupun
dan musyawarah pembangunan yang telah dilaksanakan Apotik. Masyarakat Dusun Grogol X biasanya berobat
di Dusun Grogol X setiap 35 hari sekali. LPMD biasanya di Puskesmas di dekat Kantor Kecamatan yang secara
mengurusi pembangunan yang bersifat aset milik dusun administratif sudah berbeda desa. Bantuan kesehatan
seperti pembangunan dan pemeliharaan bangunan Balai yang diberikan oleh pemerintah kepada penduduk Dusun
Dusun, pembangunan masjid, serta lapangan voli. Di Dusun Grogol X berupa BPJS. Hanya 20% penduduk Dusun Grogol
Grogol X belum tersedia Posyandu bagi lansia. X yang telah memiliki BPJS.
Dusun Grogol X memiliki wilayah gumuk pasir. Kondisi ini terdapat wilayah gumuk pasir barkhan yang dapat digunakan
menjadi khas karena menyerupai kondisi yang ada di gurun sebagai lokasi wuquf sebagai ilustrasi Padang Arafah.
Tanah Haram Makkah. Kondisi yang serupa ini dimanfaatkan Dusun Grogol X memiliki potensi unggulan khususnya
bagi umat muslim untuk melakukan pelatihan haji atau lebih bagi umat muslim dalam manasik haji. Hal ini menjadi alasan
lazim dikenal manasik haji. Terdapat bangunan replika Kabah pemerintah Kabupaten Bantul untuk menjadikan lokasi ini
yang digunakan untuk thawaf mengelilingi Kabah serta sebagai Islamic Center Kabupaten Bantul.
Keamanan
Kondisi keamanan di Dusun Grogol X sudah sangat aman. Pembagian kelompok ronda berjumlah lima kelompok
Sarana keamanan yang tersedia di Dusun Grogol X yaitu pos masing masing terdiri dari enam hingga tujuh orang setiap
kamling dimana penduduk Dusun Grogol X melakukan ronda kelompok. Kelompok jadwal dibagi berdasarkan hari jawa
secara bergiliran setiap malam. yakni Legi, Pahing, Pon, Wage, dan Kliwon.
42% 58%
18% dan masih ada beberapa yang bekerja, hanya 10%
yang sudah tidak bekerja. Jika ada penduduk baru/
pendatang belum tentu lapor atau tidak semuanya lapor
ke RT maupun dusun.
Ekonomi
Mata pencaharian utama penduduk Dusun Mancingan sejahtera sebanyak 15%. Dari jumlah 15% tersebut terdapat
adalah rumah makan dan jasa atau perdagangan, serta penduduk lansia sebanyak 9% dan komposisi penduduk
sektor pariwisata sebesar 85%, sektor non-pariwisata seperti lansia yang produktif sebesar 6%. Data tersebut merupakan
pertanian, PNS, TNI, POLRI sekitar 15%. Ditinjau dari data KK, data yang berasal dari pemerintah, tetapi kenyataannya
kondisi kesejahteraan masyarakat di Dusun Mancingan pra- hanya 8% penduduk lansia yang tergolong pra-sejahtera.
dekat Parangkusumo berkisar antara Rp 500.000 hingga
Rp 2.000.000, sedangkan daerah relokasi antara Rp
1.000.000 hingga Rp 4.000.000. Bantuan yang masuk
Dusun Mancingan dari pemerintah adalah raskin. Jumlah
penduduk yang menerima sebanyak 8% KK atau 73 Kelompok tani ini merupakan
orang. Bantuan lain adalah PKH yaitu Keluarga Harapan
dikhususkan untuk keluarga yang memiliki anak usia
kelompok swakelola terpadu
sekolah dan termasuk golongan kurang mampu. Dana dalam pengembangbiakan
bantuan langsung diberikan kepada penerima, lain halnya dan pemeliharaan hewan
dengan raskin yang diberika melewati dukuh. Bantuan ternak Kambing dan Sapi.
hewan ternak kambing merupakan program CDMK setiap
tahun kepada 10 orang dan sistemnya bergiliran. Kelompok
tani pernah mendapatkan bantuan benih. Kelompok ternak
Ngudi Karya merupakan kelompok ternak sapi di Dusun
Mancingan yang beranggotakan sekitar 20 orang. Kelompok
tani ini saling bekerjasama dalam perawatan hewan ternak
serta pemeliharaan.
Tata permukiman di Dusun
Mancingan masih belum
baik. Banyak bangunan
yang didirikan tidak seragam
menyebabkan pola permukiman
menjadi tidak seragam.
Sosial Budaya
Budaya kesenian yang terdapat di Dusun Mancingan Yogyakarta hanya melaksanakan upacara labuhan saat
adalah wayang, jathilan, kethoprak, dan srandul. Ritual khusus jumeneng Sultan dan dilakukan setiap setahun sekali. Kegiatan
yang dilakukan berupa upacara adat setiap tahun pada bulan upacara Pehcun yang merupakan tradisi Cina dan labuhan/
Mei hingga Juni. Pada tahun 2016, upacara adat dilakukan Melasti yang dilakukan orang beragama Hindu se-Yogyakarta
pada tanggal 24 Mei. Tanggal pelaksanaannya dapat berubah- dilakukan di Parangkusumo. Segala labuhan dilakukan di
ubah karena berdasarkan tanggalan Jawa. Upacara Merti Parangkusumo, mungkin karena garis lurus imajiner yang
Dusun dilakukan setiap hari Selasa Wage atau setiap selesai terbentuk antara Gunung Merapi, Keraton, dan Laut Selatan,
panen. Peringatan tanggal satu suro tidak ada ritual atau dengan Parangkusumo sebagai pintu gerbangnya.
upacara yang dilakukan, kecuali dari Keraton Kediri. Keraton