Anda di halaman 1dari 92

Lokakarya Gerakan Kolektif Masyarakat Desa:

Membangun Anggaran Desa yang Terbuka dan


Partisipatif

Roy Salam, Direktur Eksekutif IBC

Bogor, 30 Maret 2019


Topik Bahasan

1. Membangun desa yang demokratis:


o Prinsip dalam perencanaan dan penganggaran pembangunan Desa
(transparan, akuntabel, partisipatif, GESI dan berkelanjutan)
o Arti penting pembangunan desa berbasis data potensi dan kebutuhan warga
desa
o Regulasi acuan desa
2. Siklus pengelolaan APBDesa:
o Tahapan perencanan dan penganggaran Desa
o Celah warga berpartisipasi dalam perencanaan dan penganggaran Desa
3. Strategi masyarakat mengawal pembangunan dan APBDesa yang transparan
4. Alur permintaan informasi dan dokumen
IBC - 3/30/2019
Pengantar Topik

• Jelaskan yang anda pahami tentang keuangan desa!


• Sebutkan peraturan apa saja yang diajukan acuan dalam
pengelolaan keuangan desa?
• Apa saja prinsip-prinsip keuangan desa yang anda ketahui
dan jelaskan!
• Sebutkan apa saja tahapan-tahapan dalam perencanaan dan
penganggaran desa!
• Sebutkan jenis-jenis dokumen yang dihasilkan dari setiap
tahapan perencanaan dan penganggaran desa!

IBC - 3/30/2019
Filosofi dan Tujuan Dana Desa

MeKeuangan Desa Untuk Kesejahteraan dan Kemandirian


Desa
FILOSOFI TUJUAN
meningkatkan pelayanan
Dana Desa yang bersumber dari APBN R
publik di desa
adalah wujud pengakuan negara terhadap p

kesatuan masyarakat hukum yang


berwenang mengatur & mengurus urusan mengentaskan kemiskinan
pemerintahan, kepentingan masyarakat
setempat berdasarkan prakarsa, hak asal-
usul dan/atau hak tradisional
memajukan perekonomian
desa

mengatasi kesenjangan
Meningkatkan kesejahteraan pembangunan antardesa
dan pemerataan
pembangunan desa
memperkuat masyarakat desa
sebagai subjek dari
pembangunan
IBC - 3/30/2019
• Pembangunan Desa bertujuan meningkatkan kesejahteraan
masyarakat Desa dan kualitas hidup manusia serta
penanggulangan kemiskinan melalui pemenuhan kebutuhan
dasar, pembangunan sarana dan prasarana Desa, pengembangan
potensi ekonomi lokal, serta pemanfaatan sumber daya alam dan
lingkungan secara berkelanjutan.
• Pembangunan Desa meliputi tahap perencanaan, pelaksanaan,
dan pengawasan.
• Pembangunan Desa mengedepankan kebersamaan, kekeluargaan,
dan kegotongroyongan guna mewujudkan pengarusutamaan
perdamaian dan keadilan sosial.
• Rencana Pembangunan disusun Jangka Menengah Desa untuk
jangka waktu 6 (enam) tahun; dan Rencana Pembangunan
Tahunan Desa (Rencana Kerja Pemerintah Desa)
Definisi Desa

• Kesatuan masyarakat hukum yang memiliki batas wilayah


• Berwenang untuk mengatur dan mengurus Urusan
Pemerintahan, kepentingan masyarakat setempat
• Berdasarkan prakarsa masyarakat, hak asal usul, dan/atau hak
tradisional
• Yang diakui dan dihormati dalam sistem pemerintahan Negara
Kesatuan Republik Indonesia.
Hal yang terkait dengan Desa

• Kawasan Perdesaan adalah kawasan yang mempunyai


kegiatan utama pertanian, termasuk pengelolaan sumber daya
alam dengan susunan fungsi kawasan sebagai tempat
permukiman perdesaan, pelayanan jasa pemerintahan,
pelayanan sosial, dan kegiatan ekonomi.
• Keuangan Desa adalah semua hak dan kewajiban Desa yang
dapat dinilai dengan uang serta segala sesuatu berupa uang
dan barang yang berhubungan dengan pelaksanaan hak dan
kewajiban Desa.
• Aset Desa adalah barang milik Desa yang berasal dari
kekayaan asli Desa, dibeli atau diperoleh atas beban Anggaran
Pendapatan dan Belanja Desa atau perolehan hak lainnya yang
sah.
Pemerintah Desa

• Menyelenggarakan urusan pemerintahan dan kepentingan


masyarakat setempat dalam sistem pemerintahan Negara
Kesatuan Republik Indonesia.
• Pemerintah Desa adalah Kepala Desa dibantu perangkat
Desa sebagai unsur penyelenggara Pemerintahan Desa.
• Badan Permusyawaratan Desa adalah lembaga yang
melaksanakan fungsi pemerintahan yang anggotanya
merupakan wakil dari penduduk Desa berdasarkan
keterwakilan wilayah dan ditetapkan secara demokratis.
Kewenangan Desa

• Kewenangan Desa meliputi kewenangan di bidang


penyelenggaraan Pemerintahan Desa, pelaksanaan
Pembangunan Desa, pembinaan kemasyarakatan Desa, dan
pemberdayaan masyarakat Desa berdasarkan prakarsa
masyarakat, hak asal usul, dan adat istiadat Desa.
• Kewenangan Desa meliputi:
– a. kewenangan berdasarkan hak asal usul;
– b. kewenangan lokal berskala Desa;
– c. kewenangan yang ditugaskan oleh Pemerintah, Pemerintah Daerah
Provinsi, atau Pemerintah Daerah Kabupaten/Kota; dan
– d. kewenangan lain yang ditugaskan oleh Pemerintah, Pemerintah
Daerah Provinsi, atau Pemerintah Daerah Kabupaten/Kota sesuai
dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
HAK DAN KEWAJIBAN DESA

 HAK:
 a. mengatur dan mengurus kepentingan masyarakat berdasarkan hak
asal usul, adat istiadat, dan nilai sosial budaya masyarakat Desa;
 b. menetapkan dan mengelola kelembagaan Desa; dan
 c. mendapatkan sumber pendapatan.
 KEWAJIBAN:
 a. melindungi dan menjaga persatuan, kesatuan, serta kerukunan
masyarakat Desa dalam rangka kerukunan nasional dan keutuhan
Negara Kesatuan Republik Indonesia;
 b. meningkatkan kualitas kehidupan masyarakat Desa;
 c. mengembangkan kehidupan demokrasi;
 d. mengembangkan pemberdayaan masyarakat Desa; dan
 e. memberikan dan meningkatkan pelayanan kepada masyarakat Desa.
HAK MASYARAKAT DESA

– a. meminta dan mendapatkan informasi dari Pemerintah Desa serta


mengawasi kegiatan penyelenggaraan Pemerintahan Desa, pelaksanaan
Pembangunan Desa, pembinaan kemasyarakatan Desa, dan pemberdayaan
masyarakat Desa;
– b. memperoleh pelayanan yang sama dan adil;
– c. menyampaikan aspirasi, saran, dan pendapat lisan atau tertulis secara
bertanggung jawab tentang kegiatan penyelenggaraan Pemerintahan Desa,
pelaksanaan Pembangunan Desa, pembinaan kemasyarakatan Desa, dan
pemberdayaan masyarakat Desa;
– d. memilih, dipilih, dan/atau ditetapkan menjadi:
• 1. Kepala Desa;
• 2. perangkat Desa;
• 3. anggota Badan Permusyawaratan Desa; atau
• 4. anggota lembaga kemasyarakatan Desa.
• e. mendapatkan pengayoman dan perlindungan dari gangguan ketenteraman dan
ketertiban di Desa.
Kewajiban Masyarakat Desa

• a. membangun diri dan memelihara lingkungan Desa;


• b. mendorong terciptanya kegiatan penyelenggaraan
Pemerintahan Desa, pelaksanaan Pembangunan Desa,
pembinaan kemasyarakatan Desa, dan pemberdayaan
masyarakat Desa yang baik;
• c. mendorong terciptanya situasi yang aman, nyaman, dan
tenteram di Desa;
• d. memelihara dan mengembangkan nilai permusyawaratan,
permufakatan, kekeluargaan, dan kegotongroyongan di Desa;
dan
• e. berpartisipasi dalam berbagai kegiatan di Desa.
Peraturan Di Desa

• Jenis peraturan di Desa terdiri atas Peraturan Desa, peraturan


bersama Kepala Desa, dan peraturan Kepala Desa.
• Peraturan dilarang bertentangan dengan kepentingan umum
dan/atau ketentuan peraturan perundang-undangan yang lebih
tinggi.
• Peraturan Desa ditetapkan oleh Kepala Desa setelah dibahas
dan disepakati bersama Badan Permusyawaratan Desa.
• Rancangan Peraturan Desa tentang Anggaran Pendapatan dan
Belanja Desa, pungutan, tata ruang, dan organisasi Pemerintah
Desa harus mendapatkan evaluasi dari Bupati/Walikota
sebelum ditetapkan menjadi Peraturan Desa.
Azas Pengelolaan Keuangan Desa

- Akuntabel
- Transparansi
- Partisipatif
- Tertib dan Disiplin Anggaran
APB Desa

• Anggaran Pendapatan dan Belanja Desa terdiri atas bagian


pendapatan, belanja, dan pembiayaan Desa.
• Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Desa diajukan
oleh Kepala Desa dan dimusyawarahkan bersama Badan
Permusyawaratan Desa.
• Kepala Desa menetapkan Anggaran Pendapatan dan Belanja
Desa setiap tahun dengan Peraturan Desa.
Dana Desa

• Dana Desa adalah dana yang bersumber dari APBN yang


diperuntukan bagi Desa yang ditransfer melalui APBD
kabupaten/kota dan digunakan untuk membiayai penyelenggaraan
pemerintahan Desa yang mencakup pelayanan, pembangunan, dan
pemberdayaan masyarakat.
• Dialokasikan oleh Pemerintah Pusat untuk mendanai
penyelenggaraan pemerintahan, pelaksanaan pembangunan, dan
pembinaan kemasyarakatan, serta pemberdayaan masyarakat Desa
berdasarkan kewenangan dan kebutuhan Desa sesuai dengan
ketentuan undangundang mengenai Desa.
• Belanja untuk Desa mencakup alokasi APBN untuk Desa, alokasi
dana Desa, dan bagian dari hasil pajak dan retribusi kabupaten/kota
ke Desa untuk penyelenggaraan pemerintahan yang mencakup
pelayanan, pembangunan, dan pemberdayaan masyarakat.
Aset Desa

• Berupa tanah kas Desa, tanah ulayat, pasar Desa, pasar hewan, tambatan perahu, bangunan Desa,
pelelangan ikan, pelelangan hasil pertanian, hutan milik Desa, mata air milik Desa, pemandian umum, dan
aset lainnya milik Desa.
• Aset lainnya milik Desa antara lain:
• kekayaan Desa yang dibeli atau diperoleh atas beban APBN, APBD, serta APB Desa;
• kekayaan Desa yang diperoleh dari hibah dan sumbangan atau yang sejenis;
• kekayaan Desa yang diperoleh sebagai pelaksanaan dari perjanjian/kontrak dan lain-lain sesuai
dengan ketentuan peraturan perundang-undangan;
• hasil kerja sama Desa; dan
• kekayaan Desa yang berasal dari perolehan lainnya yang sah.
• Kekayaan milik Pemerintah dan Pemerintah Daerah berskala lokal Desa yang ada di Desa dapat dihibahkan
kepemilikannya kepada Desa.
• Kekayaan milik Desa yang berupa tanah disertifikatkan atas nama Pemerintah Desa.
• Kekayaan milik Desa yang telah diambil alih oleh Pemerintah Daerah Kabupaten/Kota dikembalikan
• kepada Desa, kecuali yang sudah digunakan untuk fasilitas umum.
• Bangunan milik Desa harus dilengkapi dengan bukti status kepemilikan dan ditatausahakan secara tertib.
BADAN USAHA MILIK DESA

 Desa dapat mendirikan Badan Usaha Milik Desa yang disebut BUM Desa.
Pendirian BUM Desa disepakati melalui Musyawarah Desa ditetapkan dengan
Peraturan desa
 BUM Desa dikelola dengan semangat kekeluargaan dan kegotongroyongan.
 BUM Desa dapat menjalankan usaha di bidang ekonomi dan/atau pelayanan
umum sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
 Hasil usaha BUM Desa dimanfaatkan untuk:
 a. pengembangan usaha; dan
 b. Pembangunan Desa, pemberdayaan masyarakat Desa, dan pemberian bantuan untuk masyarakat
miskin melalui hibah, bantuan sosial, dan kegiatan dana bergulir yang ditetapkan dalam Anggaran
Pendapatan dan Belanja Desa.
 Pemerintah, Pemerintah Daerah Provinsi, Pemerintah Daerah Kabupaten/Kota,
dan Pemerintah Desa mendorong perkembangan BUM Desa dengan:
 a. memberikan hibah dan/atau akses permodalan;
 b. melakukan pendampingan teknis dan akses ke pasar; dan
 c. memprioritaskan BUM Desa dalam pengelolaan sumber daya alam di Desa.
Kerjasama Desa

• Kerja Sama antar-Desa


• Kerja sama antar-Desa meliputi:
– a. pengembangan usaha bersama yang dimiliki oleh Desa untuk mencapai nilai ekonomi yang
berdaya saing;
– b. kegiatan kemasyarakatan, pelayanan, pembangunan, dan pemberdayaan masyarakat antar-Desa;
– c. bidang keamanan dan ketertiban.
• Kerja sama antar-Desa dituangkan dalam Peraturan Bersama Kepala Desa melalui
kesepakatan musyawarah antar-Desa.
• Kerja sama antar-Desa dilaksanakan oleh badan kerja sama antar-Desa yang dibentuk
melalui Peraturan Bersama Kepala Desa.

• Kerja Sama dengan Pihak Ketiga


• Kerja sama Desa dengan pihak ketiga dilakukan untuk mempercepat dan meningkatkan
penyelenggaraan Pemerintahan Desa, pelaksanaan Pembangunan Desa, pembinaan
kemasyarakatan Desa, dan pemberdayaan masyarakat Desa.
• Kerja sama dengan pihak ketiga dimusyawarahkan dalam Musyawarah Desa.
Hak dan Kewajiban Desa
Hak Desa Kewajiban Desa
• Mengatur dan mengurus kepentingan • Melindungi dan menjaga persatuan, kesatuan, serta
masyarakat berdasarkan hak asal usul, kerukunan masyarakat Desa dalam rangka kerukunan
adat istiadat, dan nilai sosial budaya nasional dan keutuhan Negara Kesatuan Republik
masyarakat Desa Indonesia
• Meningkatkan kualitas kehidupan masyarakat Desa
• Menetapkan dan mengelola kelembagaan
Desa • Mengembangkan kehidupan demokrasi
• Mendapatkan sumber pendapatan • Mengembangkan pemberdayaan Masyarakat Desa
• Memberikan dan meningkatkan pelayanan kepada
masyarakat Desa
Kebijakan Umum Dana Desa

1. Menetapkan alokasi Dana Desa yang bersumber dari Belanja Pusat dengan
mengefektifkan program yang berbasis desa (sesuai dengan amanat UU No.6
Tahun 2014 tentang Desa);
2. Mengalokasikan Dana Desa kepada kabupaten/kota berdasarkan jumlah desa
dengan memperhatikan jumlah penduduk, angka kemiskinan, luas wilayah, dan
tingkat kesulitan geografis;
3. Menyalurkan Dana Desa kepada kabupaten/kota melalui mekanisme transfer;
4. Dana Desa digunakan untuk mendanai keseluruhan kewenangan Desa dengan
prioritas untuk mendukung program pembangunan Desa dan pemberdayaan
masyarakat Desa.

IBC - 3/30/2019
Hak dan Kewajiban Warga Desa

HAK KEWAJIBAN
o meminta dan mendapatkan informasi dari Pemerintah o membangun diri dan memelihara
Desa serta mengawasi kegiatan penyelenggaraan lingkungan Desa;
Pemerintahan Desa, pelaksanaan Pembangunan Desa, o mendorong terciptanya kegiatan
pembinaan kemasyarakatan Desa, dan pemberdayaan penyelenggaraan Pemerintahan Desa,
masyarakat Desa; pelaksanaan Pembangunan Desa,
o memperoleh pelayanan yang sama dan adil;
pembinaan kemasyarakatan Desa, dan
o menyampaikan aspirasi, saran, dan pendapat lisan atau
pemberdayaan masyarakat Desa yang
tertulis secara bertanggung jawab tentang kegiatan
baik;
penyelenggaraan Pemerintahan Desa, pelaksanaan
o mendorong terciptanya situasi yang aman,
Pembangunan Desa, pembinaan kemasyarakatan Desa,
dan pemberdayaan masyarakat Desa; nyaman, dan tenteram di Desa;
o memilih, dipilih, dan/atau ditetapkan menjadi Kepala o memelihara dan mengembangkan nilai
Desa, perangkat Desa. anggota Badan Permusyawaratan permusyawaratan, permufakatan,
Desa; atau anggota lembaga kemasyarakatan Desa, dan kekeluargaan, dan kegotongroyongan di
o mendapatkan pengayoman dan perlindungan dari Desa; dan
gangguan ketenteraman dan ketertiban di Desa. o berpartisipasi dalam berbagai kegiatan di
Desa
IBC - 3/30/2019
Jenis Peraturan yang mengatur Desa

Undang-Undang: Peraturan Pemerintah: Peraturan Menteri: Peraturan


Bupati/Walikota:
1. UU No. 17 Tahun 2003 1. PP No. 11 Tahun 2019 jo 1. Permendagri No. 114 Tahun 2014
tentang Keuangan Negara PP No. 43 Tahun 2014 tentang Pedoman Pembangunan 1. Peraturan Daerah
2. UU No. 33 Tahun 2004 tentang Peraturan Desa Kabupaten Bogor
tentang Perimbangan Pelaksanaan UU Desa 2. Permendagri No. 20 Tahun 2018 Nomor 6 Tahun 2015
Keuangan antara Pemerintah 2. PP No. 60 Tahun 2014 tentang Pengelolaan Keuangan tentang Desa
Pusat dan Pemerintahan tentang Dana Desa yang Desa 2. Peraturan Bupati
Daerah Bersumber dari APBN 3. Permendesa PDTT tentang Bogor Nomor 44
3. UU No. 6 Tahun 2014 tentang Penetapan Prioritas Penggunaan Tahun 2015 tentang
Desa Dana Desa Pengelolaan
4. UU No. 23 Tahun 2014 4. PMK No. 49/PMK.07/2016 Keuangan Desa
tentang Pemerintahan Daerah tentang Tata Cara Pengalokasian, 3. Peraturan Bupati
Penyaluran, Penggunaan, Bogor Nomor 39
Pemantauan, dan Evaluasi Dana Tahun 2015 tentang
Desa Pengadaan Barang
5. PMK No. 50/PMK.07/2017 Jasa di Desa
tentang Pengelolaan Transfer ke
Daerah dan Dana Desa

IBC - 3/30/2019
Keuangan Desa adalah semua hak dan kewajiban Desa yang
dapat dinilai dengan uang serta segala sesuatu berupa uang
dan barang yang berhubungan dengan pelaksanaan hak dan
kewajiban Desa.

IBC - 3/30/2019
Struktur APBDesa
STRUKTUR
APBDESA

PENDAPATAN PEMBIAYAAN
DESA DESA

semua penerimaan uang melalui BELANJA semua penerimaan yg perlu


rekening desa yang merupakan dibayar kembali dan/atau
DESA pengeluaran yg akan diterima
hak desa dalam 1 (satu) tahun
anggaran kembali, baik pada tahun
anggaran yg bersangkutan
semua pengeluaran dari rekening
maupun pada tahun-tahun
 PAD Desa desa yang merupakan kewajiban
anggaran berikutnya
 Dana Desa/APBN desa dalam 1 (satu) tahun
 Bagi hsl Pajak & Rtbs anggaran
Kab.Kota  Penerimaan
 ADD SILPA,PencairanDana
 Bel.langsung Cad.,Hsl Penj.Kekayaan
 Bantuan Keu.
Peg,Brg/Jasa,Modal Desa yg
Pem.Prov,Pem.Kab/K  Bel.Tdk lansung dipisahkan,Penerimaan
ota Peg/ Pinjaman
 Hibah/sumbangan  Pengeluaran
Siltap,Subsidi,Hibah,B
pihak ke tiga ansos,Bant Pemb.Dana Cad.,Penyert.
Keuangan.,Tak Modal Desa,Pembayaran
terduga. Utang
Struktur APBDesa
BELANJA DESA
(Psl. 100 ayat (1) huruf a,b PP 43/2014)

 Paling sedikit 70% anggaran  Paling Banyak 30% jmlh


belanja desa utk mendanai anggaran belanja desa
penyeleng digunakan utk:
Pemdes,Pelaksanaan 1. Penghsl tetap Kades
Pembangunan dan Perangkat Desa;
desa,pembangunan 2. Operasional Pemdes;
kemasyarakatan desa,dan 3. Tunjangan dan
pemberdayaan Operasional BPD;
kemasyarakatan desa 4. Intensif RT dan RW.
PENYUSUNAN
RANCANGAN
APBDESA

plng lama ± 20
hr;
 ±3 bln stlh Sekdes menys. Melampaui
dilantik Ranc.Perdes ttg batas, Desa
Penjabaran APBdes; menetapkn;
Visi & Misi Dibahas Kades Tdk sesuai,
Kades;
& BPD u/ Kades &BPD
 RKP plg
persetuj. menyempurnaka
lmbat akhr
(+Nov.TA n (7 hr dr hsl
bln Jan TA
sblmya); evls.);
sblmnya
3 hr  Hsl ev. tdk
Bup/Walikota; ditinjut mk
berlaku pagu
Dittpkan 1 bln
APBDesa TA
stlh APBD sblm.;
dittpkan. Pembatalan dittp
dg Perbup/wal.;
7 hr stl pembtln
Kades bersama
BPD mencabut
Perdes.
APBDesa
(pencabutan hrs
dg Perdes).
Sumber Pendapatan Desa
(Pasal 72 ayat (1) UU 6/2014 tentang Desa)

1 Pendapatan Asli Desa

2 Alokasi APBN :
• Dari Belanja Pusat dengan mengefektifkan program berbasis
desa secara merata & berkeadilan
• 10% dari dan diluar dana transfer ke daerah secara bertahap

3 Bagian dari Pajak Daerah & Retribusi Daerah


(PDRD) kab/kota
Paling sedikit 10%

4 Alokasi Dana Desa (ADD)


Minimal 10% dari Dana Perimbangan yang diterima kab/kota
dikurangi Dana Transfer Khusus

5 Bantuan keuangan dari APBD

6 Hibah dan Sumbangan pihak ketiga

7 Lain-lain Pendapatan yang sah


IBC - 3/30/2019
Prinsip Pengelolaan Keuangan Desa

o Transparan (Terbuka), segala kegiatan dan


informasi terkait Pengelolaan Keuangan Desa
Transparan dapat diketahui dan diawasi oleh pihak lain
yang berwenang.
o Akuntabel, setiap tindakan atau kinerja
pemerintah/lembaga dapat
dipertanggungjawabkan kepada pihak-pihak
yang memiliki hak atau berkewenangan untuk
Tertib & meminta keterangan akan pertanggungjawaban.
o Partisipatif, setiap tindakan dilakukan dengan
Disiplin
mengikutsertakan keterlibatan masyarakat baik
Partisipatif Anggaran secara langsung maupun tidak langsung melalui
lembaga perwakilan yang dapat menyalurkan
aspirasinya.
o Tertib dan Disiplin Anggaran, harus
dilaksanakan secara konsisten dengan
pencatatan atas penggunaannya sesuai dengan
Akuntabel prinsip akuntansi keuangan di desa.

IBC - 3/30/2019
Hak Warga Dalam Pengelolaan Anggaran Desa

• Hak politik
Terlibat dalam pengambilan keputusan terkait proses pengelolaan anggaran sejak
perencanaan, pembahasan, pelaksanaan dan pertanggungjawaban.

• Hak informasi
Memperoleh dan mengakses data dan informasi anggaran desa.

• Hak alokasi
Memperoleh alokasi anggaran dan layanan desa secara adil

IBC - 3/30/2019
Komunikasi antara Pemerintah Desa dengan Warga

seharusnya penentuan keputusan pembangunan dan anggaran


dilakukan secara partisipatif

Warga Pemdes
Forum-Forum Konsultatif

Informatif dan
Interaktif

IBC - 3/30/2019
Peran Warga dan Pemdes – Transparansi Keuangan Desa

Warga mendapatkan informasi mengenai


Pemda
menginformasikan perencanaan
rencana dan pelaksanaan dan pelaksanaan RPJM Desa,
Pembangunan Desa. RKP Desa, dan APBDesa kepada
1
masyarakat desa melalui layanan
informasi umum dan
melakukan pemantauan melaporkannya dalam Musdes
2 terhadap pelaksanaan minimal 1 tahun sekali.
Pembangunan Desa
Membuat sistem informasi
Berpartisipasi dalam Musdes,
menanggapi laporan pelaksanaan desa, menyediakan media
3
Pembangunan Desa informasi desa,

IBC - 3/30/2019
Implementasi prinsip tata kelola keuangan desa

Azas/Prinsip Penerapan Dalam Pelaksanaan Hal Yang Diperlukan


Partisipasi o Mengutamaan sumber daya yang ada di o Kasi terkait membentuk tim penyusun
desa RAB
o Masyarakat terlibat dalam : a) Survey o Ada warga yang mengerti tentang
harga; b) Menyusun RAB; dan c) tatacara dan terampil menghitung RAB.
Memfasilitasi proses pengadaan barang dan
jasa.
Transparansi o Barang dan jasa yang dibutuhkan o Data harga dan spesifikasi barang dan
diumumkan secara terbuka jasa yang umum berlaku di desa
o Standard harga hasil survey diumumkan setempat
secara terbuka o Warga yang memiliki pengetahuan
o Spesifikasi barang dan jasa yang tentang harga dan spesifikasi barang
dibutuhkan diumumkan secara terbuka dan jasa yang dibutuhkan
o Apabila pengadaan melalui pelelangan, o Warga yang memiliki kemampuan
penawaran dari pemenang lelang dan/atau usaha penyediaan barang dan
diumumkan secara terbuka jasa
o Mengumumkan rencana pengadaan
barang dan jasa
Implementasi prinsip tata kelola keuangan desa

Azas/Prinsip Penerapan Dalam Pelaksanaan Hal Yang Diperlukan


Akuntabel o Kegiatan dilakukan sesuai ketentuan, prosesur, dan o Mengumumkan,
tatacara yang telah ditetapkan menyosialisasikan kegiatan
o Kegiatan dilakukan oleh pihak yang berkompeten yang akan dilaksanakan
o Setiap kegiatan didukung dan dapat dibuktikan dengan o Menyosialisasikan
dokumen yang dipersyaratkan ketentuan dan tatacara
o Menyampaikan laporan pertanggungjawaban penggunaan pelaksanaan kegiatan
dana secara bertahap selama rentang waktu pengerjaan o Warga yang memiliki
kegiatan keterampilan melakukan
o Membuka ruang bagi masyarakat untuk melakukan pemantauan
pemantauan.
Tertib dan o Mencatat/membukukan setiap transaksi pada hari
Disiplin transaksi terjadi
Anggaran o Data keuangan konsiten (tepat jumlah dan tepat
penggunaan)
• Tahapan pengelolaan keuangan desa merupakan
rangkaian kegiatan dalam proses pengelolaan
keuangan desa yang mencakup perencanaan,
Perencanaan
pelaksanaan, penatausahaan, pelaporan dan
pertanggungjawaban.
• Tahap pelaksanaan ini adalah tahap yang rawan
tindakan dan/atau peristiwa yang potensial
Pertanggung- menghambat kelancaran pengerjaan kegiatan di
Pelaksanaan
jawaban lapangan, antara lain: konflik kepentingan
diantara pihak-pihak terkait, penyimpangan,
penyelewengan, dan penyalahgunaan
wewenang, karena pada tahap ini terjadi aliran
uang yang nyata.
• Agar terhindar dari permasalahan tersebut,
ketentuan dan azas-azas pengelolaan keuangan
Pelaporan Penatausahaan desa harus diperhatikan dan diwujudkan secara
sungguh-sungguh.

IBC - 3/30/2019
Bagaimana Pengalokasian Dana Desa Dalam APBN (Berdasarkan
PP 60/2014 dan Revisinya)

o UU 6/2014, anggaran Dana Desa dari APBN


DANA DESA PER
APBN KAB/KOTA (2018-skrg) sebesar 10% dari dan diluar dana transfer ke daerah
secara bertahap,
o Keberpihakan terhadap pengurangan
kemiskinan dan ketimpangan :
3% 20%
77% a. Alokasi afirmasi terhadap desa tertinggal dan
Alokasi Alokasi
Alokasi Dasar
Afirmasi Afirmasi
desa sangat tertinggal dengan jumlah penduduk
Transfer ke miskin besar.
b. Porsi alokasi formula meningkat dari 10%
Daerah menjadi 20% , dengan bobot jumlah penduduk
Desa Sangat 10% x JP Desa miskin yang juga meningkat dari 35% menjadi
Tertinggal 50%
c. Distribusi DD lebih merata, yang ditunjukkan
50% x JPM Desa dengan rasio ketimpangan distribusi DD
Desa Tertinggal
perkapita antardesa yang menurun.
Dana Desa
15% x LW Desa
Yg termasuk dalam Keterangan:
kelompok desa dengan JP : Jumlah Penduduk LW : Luas Wilayah
JPM terbesar 25% x IKK
JPM : Jumlah Penduduk IKK : Indeks Kemahalan
IBC - 3/30/2019
Miskin Konstruksi
Bagaimana Dana Desa Disalurkan?

PEMERINTAH PUSAT
(Mekanisme Transfer APBN)
1 2 3
Bank Operasional
KPPN Jakarta II
KPA DJPK Melaksanakan Transfer
selaku Kuasa BUN
Menerbitkan SPM DD ke Kab/Kota
Menerbitkan SP2D
(dari RKUN ke RKUD)

5 4
Pemerintah Kab/Kota
REKENING KAS Melaksanakan Transfer
DD ke Desa
DESA (dari RKUD ke
RKUDes)
PEMERINTAH KAB/KOTA
IBC - 3/30/2019 (Mekanisme Transfer APBD)
Mekanisme dan Jadwal Penyaluran Dana Desa

TAHAPAN PENYALURAN DD
URAIAN
TAHAP I TAHAP 2

Proporsi 60% 40%

Minggu II
Paling cepat maret, paling lambat Juli
Bulan Agustus
Penyaluran Dana Desa
dari Persyaratan: Persyaratan:
PUSAT KE • Perda APBD/APBDesa tahun berjalan; • Minimal penyaluran ke RKUDesa
KAB./KOTA • Perkada -tata cara pembagian dan penetapan Dana 90%
Desa setiap desa; dan • Minimal penyerapan 75%
• Laporan realisasi dan konsolidasi thn sebelumnya • Capaian output kegiatan 50%
7 hari kerja setelah diterima di Kas
7 hari kerja setelah diterima di Kas Daerah
Daerah
Penyaluran Dana Desa
dari KAB / KOTA KE Persyaratan: Persyaratan:
DESA • Perda APBD/APBDesa tahun berjalan; • Minimal penyerapan 75%
• penetapan Dana Desa setiap desa; dan • Capaian output kegiatan 50%
• Laporan realisasi dan konsolidasi thn sebelumnya

IBC - 3/30/2019
Penggunaan dan Pelaksanaan Dana Desa

PENGGUNAAN DANA DESA


diprioritaskan untuk bidang pembangunan desa dan
pemberdayaan masyarakat sesuai dengan PRIORITAS PELAKSANAAN
kebutuhan.
PEMBANGUNAN DESA TENAGA KERJA SETEMPAT
Sarana Prasarana, Pelayanan Sosial Dasar, Sarana
Ekonomi Desa, Pembangunan Embung, Pelestarian
Lingkungan Hidup, Penanggulangan Bencana Alam
BAHAN BAKU LOKAL

PEMBERDAYAAN MASYARAKAT
Peningkatan Kualitas Pelayanan Sosial Dasar, Pengelolaan
Sumber Daya Lokal, Pengelolaan Usaha Ekonomi Produktif,
Penguatan Kapasitas terhadap Bencana, Pelestarian Lingkungan SWAKELOLA
Hidup dan Penguatan Tata Kelola Desa yang Demokratis

Penyelenggaraan pemerintahan

Pembinaan kemasyarakatan

IBC - 3/30/2019
Tantangan Tata Kelola Keuangan Desa
(Catatan Kemenkeu Mengenai Dana Desa 2015-2016)

Distribusi Dana Desa per kapita antardesa yang masih belum


1
berimbang

2 Penyerapan dan pelaksanaan Dana Desa yang lambat

3 Penggunaan Dana Desa diluar bidang prioritas

4 Laporan penggunaan Dana Desa yang terlambat

5 Pengawasan Dana Desa juga masih belum optimal


Penyimpangan Anggaran Desa
(Catatan Kemenkeu Mengenai Dana Desa 2015-2016)

• Tidak adanya pembangunan di desa.


• Pembangunan/pengadaan barang/jasa tidak sesuai dengan spesifikasi/Rencana
Anggaran Biaya.
• Dugaan adanya mark up oleh oknum aparat desa.
• Tidak adanya transparansi.
• Masyarakat tidak dilibatkan.
• Penyelewengan dana desa untuk kepentingan pribadi.
• Lemahnya pengawasan dana desa oleh inspektorat.
• Kongkalikong pembelian material bahan bangunan.
• Proyek fiktif
• Penggelapan honor aparat desa.
IBC - 3/30/2019
Keterkaitan Antar Tahapan Pengelolaan
Keuangan Desa

Contoh : APBDesa Tahun 2016

Siklus APBDesa APBDesa 2016 Siklus APBDesa


2015 2017
(Pemeriksaan dan (Pelaksanaan,
Pertanggungjawaban penatausahaan, Pelaporan (Penyusunan
APBDesa) ) APBDesa)

“letaknya saling beririsan pada satu tahun anggaran”


PERENCA Pengelolaan
NAAN
PENGANGG
ARAN
Keuangan Desa
PELAKSAN PENATA
AAN USAHA
P KEGIATAN AN PELAPO
A
RAN PERTANGG
R Penganggaran UNG
T RPJMDesa JAWABAN
• Buku Kas Umum
I • Buku Pembantu Pajak
• Buku Bank
S • PADesa
• APBN
I • Bagi Hasil
 Perdes
P Pajak/Retribusi
• ADD  Semester I;
A RKP Desa • Bantuan
 Semester A.T
• Hibah
T • Lain-lain pendapatan
I
F

Rancangan
APBDesa
PERBUP/WALKOT
TENTANG
PENGELOLAAN
KEUANGAN DESA
KEPALA
DESA
SEKRETARI
S
Pelaksana
Kewilayahan URUSAN
PELAKSANA
KEPALA TEKNIS
Kau
r
kaur Kaur
DUSUN
Kas Kas
Kasi
i i Kades
Sbg Pemegang
Kekuasaan
SEKDES
PTPKD Koordinator

Kasie
Pelaks. Kegiatan
Staf urusan
Bendahara
Jenis Kegiatan Pertahapan
Kegiatan menyusun Perdes
APBDesa meliputi Pendapatan, Kegiatan pencatatan seluruh Kegiatan menyusun Perdes
Belanja dan Pembiayaan serta transaksi keuangan, baik Pertanggungjawaban
lampirannya dalam 1 tahun anggaran penerimaan maupun realisasi APBDesa untuk
dengan berpedoman pada dokumen pengeluaran uang dalam disampaikan kepada
Perdes RKP Desa satu tahun anggaran. Bupati/Walikota dan
Masyarakat.

Penata Pertanggung-
Perencanaan Pelaksanaan usahaan Pelaporan jawaban

Kegiatan melaksanakan ketentuan Perdes Kegiatan melaporkan


APBDesa terkait kegiatan mengumpulkan perkembangan kegiatan dan
uang penerimaan desa yang yang berasal realisasi pelaksanaan APBDesa.
dari seluruh pendapatan desa serta Pelaporan dilakukan melalui dua
melakukan pengeluaran uang untuk tahap, yaitu laporan semester
kegiatan lapangan yang menjadi kewajiban pertama dan laporan semester
desa melalui rekening desa. akhir tahun anggaran.
Tahap Perencanaan

Paling lambat
Oktober tahun
berjalan

Menyusun
Menyampaikan
Rancangan Peraturan Penyepakatan
kepada BPD untuk
Desa tentang bersama
dibahas
APBDesa

3 Hari

Menyampaikan
Menyempurnakan hasil
kepada Camat/Bupati
evaluasi Camat/Bupati
Untuk Dievaluasi

7 hari kerja 20 hari kerja


Waktu Penyusunan Perdes APBDesa

Musrenbang Desa Musrenbang Desa


Pelaksanaan Perdes
RPJMN Desa 6 tahun RKP Desa 1 tahun
APB Desa 1 Januari
(Pasal 114 PP 43/2014) (Pasal 114 PP 43/2014)

JAN FEB MAR APR MEI JUN JUL AGS SEP OKT NOV DES JAN

Penyusunan Raperdes APB


Desa
Lap. Real. APB Desa Sem I (Pasal 101 PP 43/2014)
(Pasal 103 (2) PP 43/2014) Lap. Real. APB Desa Sem. II
(Pasal 103 (3) PP 43/2014)

Penetapan Perdes APB Desa


ditetapkan paling lambat 31
Desember

Proses Evaluasi Raperdes APB Desa


Permendagri No. 113/2014 Pasal 2, Pasal 21, Ayat (1) dan (2), Pasal 23
Jika hasil evaluasi tidak sesuai dengan kepentingan umum dan peraturan perundangan-undangan, maka harus
dilakukan penyempurnaan dalam waktu 7 hari kerja. Jika dalam waktu 7 hari kerja tidak dilakukan penyempurnaan,
maka Raperdes dicabut dan pagu APB Desa menggunakan tahun sebelumnya

Mendelegasikan
evaluasi

Maksimal 3 hari Permendagri


sejak disepakati No. 113/2014,
dengan BPD Bab V Bagian
Camat/ untuk dievaluasi Bupati/ Kesatu
Sebutan Lain Walikota Perencanaan,
Pasal 21, Ayat
(1) dan (2)
Menetapkan
evaluasi maksimal
20 hari kerja sejak Kepala Menetapkan
evaluasi maksimal
diterima Desa 20 hari kerja sejak
diterima
Permendagri No. Partisipasi
113/2014, Bab V Masyarakat Penyepakatan bersama
Bagian Kesatu (paling lambat Oktober
Perencanaan, BPD tahun berjalan)
Pasal 23
Permendagri
Menyampaikan rancangan No. 113/2014,
Catatan :
perdes tentang APB Desa Bab V Bagian
 Bila Bupati/Walikota tidak memberikan hasil
evaluasi dalam 20 hari kerja sejak maka Kepala kepada BPD Kesatu
Perencanaan,
Peraturan Desa tersebut berlaku dengan Desa Pasal 20
sendirinya
 Bila Camat tidak memberikan hasil evaluasi
Menyusun
dalam 20 hari kerja, maka Peraturan Desa
tersebut berlaku dengan sendirinya rancangan perdes
 Ketentuan lebih lanjut tentang pendelegasian Sekretaris tentang APDDesa
evaluasi diatur dalam Peraturan Bupati/Walikota Desa
(Permendagri No. 113/2014, Pasal 21 Ayat (3) & (4),
Proses Musyawarah Desa
Tahap Pelaksanaan APBDesa
Penting Diperhatikan!!

• Semua penerimaan dalam rangka


pelaksanaan keuangan desa harus melalui Pengeluaran Desa
rekening kas desa dan didukung bukti yang
lengkap dan sah
• Pemerintah desa dilarang melakukan • Penggunaan biaya tak terduga terlebih
pungutan sebagai pemasukkan selain yang dulu dibuat Rincian Anggaran Biaya
ditetapkan dalam Peraturan Desa yang telah disahkan Kepala Desa
• Bendahara dapat menyimpan uang di Kas • Pengeluaran desa tidak dapat dilakukan
Desa dalam rangka memenuhi kebutuhan sebelum Rancangan Peraturan Desa
operasional dengan jumlah tertentu yang tentang APBDesa ditetapkan
ditetapkan dengan Peraturan • Tidak termasuk untuk Belanja Pegawai
Bupati/Walikota yang bersifat mengikat dan operasional
perkantoran

Penerimaan
Desa
Tahapan Persiapan

• penetapan pelaksana kegiatan


• penyusunan rencana kerja;
• sosialisasi kegiatan;
• pembekalan pelaksana kegiatan;
• penyiapan dokumen administrasi;
• pengadaan tenaga kerja; dan
• pengadaan bahan/material
Tugas dan Tanggungjawab Pengelola Keuangan Desa
Ditahap Pelaksanaan APBDesa

Unsur Pengelola Tugas dan Tanggungjawab


Kepala Seksi • Meyusun Rencana Anggaran Biaya (RAB)
(Pelaksana PTPKD) • Mengajukan Surat Permohonan Pencairan (SPP)
• Memfasilitasi pengadaan Barang dan Jasa
• Mengerjakan Buku Kas Pembantu Kegiatan
Sekretaris Desa o Melakukan verifikasi RAB
(Koordinator PTPKD) o Melakukan verifikasi persyaratan pengajuan SPP
Kepala Desa (PKPKD) • Mengesahkan RAB
• Menyetujui SPP
Bendahara (Staff • Melakukan pembayaran/pengeluaran uang dari kas Desa
Keuangan) • Mencatat transaksi dan menyusun Buku Kas Umum
• Mendokumentasikan bukti bukti pengeluaran
Tahapan Pelaksanaan Kegiatan

Penyusunan Pengadaan
Pengajuan SPP
RAB Barang dan Jasa

Pengerjaan Buku Kas Pembayaran


Pembantu Kegiatan
Pra Penyusunan RAB

• Pastikan tersedia data tentang standard harga barang


dan jasa yang dibutuhkan dalam pelaksanaan kegiatan
pembangunan.
• Standard harga dapat diperoleh melalui survey harga
di lokasi setempat (desa atau kecamatan setempat).
• Standar harga untuk barang dan jasa (tertentu) dapat
menggunakan standar harga barang/jasa yang
ditetapkan Pemerintah Kabupaten/Kota.
Prosedur dan Tatacara Penyusunan dan Pengajuan
RAB

Kepala Desa
menyetujui dan
mensahkan RAB

Sekretaris Desa
verifikasi RAB yang
dibuat dan diajukan
Pelaksana PTPKD
Pelaksana PTPKD
mengajukan RAB yang
sudah diverifikasi
Sekdes kepada Kepala
Desa

Pelaksana Kegiatan
(PTPKD) menyiapkan
RAB untuk semua rencana
kegiatan
Pengadaan Barang/Jasa
• Setelah Kepala Desa mensahkan RAB dan Teknis Pengerjaan Kegiatan, Pelaksana
Teknis PTPKD (Kasi) memproses/memfasilitasi Pengadaan Barang dan Jasa guna
menyediakan barang/jasa sesuai kebutuhan suatu kegiatan yang akan dikerjakan,
baik yang dilakukan secara swakelola maupun oleh pihak ketiga
• Pengadaan barang dan jasa dimaksud bertujuan untuk dan menjamin:
a. Penggunaan anggaran secara efisien efisien
b. Efektifitas pelaksanaan sebuah kegiatan
c. Jaminan ketersediaan barang dan jasa yang sesuai (tepat jumlah, tepat waktu,
dan sesuai spesifikasi)
d. Transparansi dan akuntabilitas dalam penyediaan barang/jasa
e. Peluang yang adil bagi seluruh masyarakat atau pengusaha terutama yang
berada di desa setempat untuk berpartisipasi
Prosedur dan Tatacara Pengajuan Surat Permintaan
Pembayaran (SPP)

• Setelah RAB disahkan, Pelaksana Kegiatan membuat


SPP dan diajukan kepada Sekdes. SPP yang diajukan
dilengkapi dengan Pernyataan Tanggung Jawab
Belanja dan Bukti Transaksi.
• Sekdes melakukan verifikasi terhadap SPP beserta
lampirannya.
• Pelaksana Teknis mengajukan dokumen SPP yang
sudah diverifikasi kepada Kepala Desa
• Kepala Desa menyetujui SPP dan untuk selanjutnya
dilakukan pembayaran.
Prosedur dan Tatacara Pembayaran

• Pelaksana Teknis PTPKD menyerahkan dokumen SPP yang telah


disetujui/disahkan Kepala Desa kepada Bendahara.
• Bendahara melakukan pembayaran sesuai SPP.
• Bendahara melakukan pencatatan atas pengeluaran yang terjadi.
Tentang Pajak

• Bendahara desa sebagai wajib pungut pajak penghasilan (PPh) dan pajak lainnya.
• Pajak adalah perwujudan dari pengabdian dan peran serta wajib pajak untuk secara
langsung dan bersama-sama melaksanakan kewajiban perpajakan yang diperlukan
untuk pembiayaan negara dan pembangunan nasional.
• Wajib pajak adalah orang pribadi atau badan yang menurut ketentuan peraturan
perundang-undangan perpajakan ditentukan untuk melakukan kewajiban perpajakan,
termasuk pemungut pajak atau pemotong pajak. Jadi wajib pajak terdiri dari dua
golongan besar yaitu orang pribadi atau badan dan pemotong atau pemungut pajak.
• Pemotong pajak adalah istilah yang digunakan pemungut pajak penghasilan (PPh)
atas pengeluaran yang sudah jelas /pasti sebagai penghasilan oleh penerimanya.
Misal pengeluaran untuk gaji, upah, honorarium (imbalan kerja atau jasa) sewa,
bunga, dividen, royalti (imbalan penggunaan harta atas modal). Bendahara
diwajibkan untuk memotong PPh atas pembayaran terhadap penerima. Jenis-jenis
PPh, ada PPh perorangan (PPh 21) dan PPh badan (PPh 23).
• Pajak Pertambahan Nilai (PPN) dikenakan terhadap penyerahan
barang kena pajak (BKP) dan Jasa Kena Pajak oleh Pengusaha.
Prinsip dasar cara pemungutan PPN adalah penjual atau pengusaha
kena pajak (PKP) memungut pajak dari si pembeli.
• Pembeli pada waktu menjual memungut PPN terhadap pembeli
berikutnya. Penjual atau PKP wajib menerbitkan Faktur Pajak
minimal dua rangkap. Lembar kedua untuk PKP penjual – namanya
Pajak.
• Keluaran dan lembar pertama untuk PKP pembeli – namanya pajak
masukan. Tarif PPN pada umumnya adalah 10% (sepuluh persen)
dari harga jual selanjutnya yang harus dibayar oleh pembeli adalah
110% (seratus sepuluh persen).
• Setiap penerimaan dan pengeluaran pajak dicatat oleh Bendahara
dalam buku pembantu kas pajak
Pengerjaan Buku Kas Pembantu Kegiatan

• Pelaksana Teknis PTPKD bertanggungjawab terhadap


tindakan pengeluaran yang menyebabkan atas beban
anggaran belanja kegiatan dengan mempergunakan
Buku Kas Pembantu kegiatan sebagai
pertanggungjawaban pelaksanaan kegiatan didesa.
• Buku Kas Pembantu Kegiatan ini berfungsi untuk
mencatat semua transaksi penerimaan dan pengeluaran
yang berkaitan dengan kegiatan yang dilaksanakan
oleh Pelaksana Kegiatan
APB Desa Perubahan
 Perubahan APB Desa dapat dilakukan jika terjadi :

 Keadaan yang menyebabkan harus dilakukan pergesaran antar jenis


belanja.
 Keadaan yang menyebabkan sisa lebih perhitungan anggaran SilPA tahun
sebelumnya harus digunkan dalam tahun berjalan.
 Terjadi penambahan dan/atau pengurangan dalam pendapatan desa pada
tahun berjalan.
 Terjadi peristiwa khusus, seperti bencana alam krisis politik, krisis
ekonomi, dan/atau kerusuhan sosial yang berkepanjangan.
 Perubahan mendasar atas kebijakan Pemerintah Pusat dan Pemerintah
Pemerintah Daerah
 Perubahan APB Desa hanya dapat dilakukan 1 (satu) kali dalam 1 (satu)
tahun anggaran
 Tata cara pengajuan perubahan APB Desa sama dengan tata cara
penetapan APB Desa
Bantuan Keuangan Setelah Perubahan APB Desa

• Bantuan keuangan dari APBD provinsi dan APBD Kabupaten/Kota


serta hibah dan bantuan pihak ketiga yang tidak mengikat ke desa
disalurkan setelah ditetapkan Peraturan Desa tentang Perubahan
APBDesa, perubahan diatur dengan Peraturan Kepala Desa tentang
perubahan APBDesa.
• Perubahan APBDesa di informasikan kepada BPD
Tahap Penatausahaan Keuangan Desa
Pengertian

• Penatausahaan adalah pencatatan seluruh transaksi


keuangan, baik penerimaan maupun pengeluaran uang
dalam satu tahun anggaran.
• Kegiatan penatausahaan dilakukan sepanjang tahun
anggaran.
• Kegiatan penatausahaan bertumpu pada tugas dan
tanggungjawab Bendahara.
• Ketekunan dan ketelitian menjadi syarat dalam
melaksanakan kegiatan penatausahaan
Tugas, Tanggung jawab, dan Prosedur Penatausahaan

• Bendahara Desa wajib melakukan penatausahaan terhadap seluruh penerimaan maupun


pengeluaran.
• Bendahara Desa wajib mempertanggungjawabkan penerimaan uang yang menjadi
tanggungjawabnya melalui laporan pertanggungjawaban penerimaan kepada kepala desa
paling lambat tanggal 10 bulan berikutnya.
• Kepala Seksi, selaku Pelaksana Kegiatan bertanggungjawab terhadap tindakan
pengeluaran yang menyebabkan atas beban anggaran belanja kegiatan dengan
mempergunakan buku pembantu kas kegiatan sebagai pertanggungjawaban pelaksanaan
kegiatan didesa
Prosedur Penatausahaan Penerimaan melalui Bendahara
Desa

• Penyetoran langsung melalui Bendahara Desa oleh pihak ketiga, dilakukan


sesuai prosedur dan tatacara sebagai berikut:
a. Pihak ketiga/penyetor mengisi Surat Tanda Setoran (STS)/tanda bukti
lain.
b. Bendahara Desa menerima uang dan mencocokan dengan STS dan
tanda bukti lainnya.
c. Bendahara Desa mencatat semua penerimaan.
d. Bendahara Desa menyetor penerimaan ke rekening kas desa
e. Bukti setoran dan bukti penerimaan lainnya harus diarsipkan secara
tertib

Bendahara Desa dilarang:


• Membuka rekening atas nama pribadi di bank dengan tujuan pelaksanaan APBDesa.
• Menyimpan uang, cek atau surat berharga, kecuali telah diatur melalui peraturan perundang-
undangan
Prosedur Penatausahaan Penerimaan melalui Bank
• Penyetoran melalui bank oleh pihak ketiga dilakukan sesuai prosedur dan
tatacara sebagai berikut:
1. Bank yang ditunjuk oleh Pemerintah Desa dlm rangka menyimpan
uang dan surat berharga lainnya yang ditetapkan sebagai rekening kas
desa.
2. Pihak ketiga/penyetor mengisi STS/tanda bukti lain sesuai ketentuan yg
berlaku.
3. Dokumen yg digunakan oleh bank meliputi: a) STS/Slip setoran; b)
Bukti penerimaan lain yang sah.
4. Pihak ketiga/penyetor menyampaikan pemberitahuan penyetoran yg
dilakukan melalui bank kepada bendahara desa dengan dilampiri bukti
penyetoran/slip setoran bank yang sah.
5. Bendahara desa mencatat semua penerimaan yg disetor melalui bank di
Buku Kas Umum dan Buku Pembantu bank berdasarkan bukti
penyetoran/slip setoran bank
Penatausahaan Penerimaan Maupun
Pengeluaran Dilakukan Dengan Buku Kas
• Buku Kas Umum, berfungsi untuk mencatat semua transaksi baik penerimaan
maupun pengeluaran yang berkaitan dengan kas (uang tunai.
• Buku Kas Pembantu Pajak, Berfungsi untuk mencatat semua transaksi
penerimaan dan pengeluaran pajak (khususnya PPh Pasal 21 dan PPn), dalam
kaitannya Bendahara Desa sebagai Wajib Pungut.
• Buku Bank, Berfungsi untuk mencatat semua transaksi baik penerimaan maupun
pengeluaran yang terkait dengan bank (penarikan, penyetoran, dll).
Bukti Transaksi
• Selain berupa Buku Kas, Buku Bank dan Buku Kas Pembantu, bukti transaksi juga
merupakan bagian dari penatausahaan dalam pengelolaan keuangan. Tanpa bukti
transaksi, transaksi bisa dianggap tidak sah.
• Bukti transaksi adalah dokumen pendukung yang berisi data transaksi yang dibuat
setelah melakukan transaksi untuk kebutuhan pencatatan keuangan.
• Di dalam suatu bukti transaksi minimal memuat data: pihak yang mengeluarkan atau
yang membuat bukti transaksi.
• Bukti transaksi yang baik adalah di dalamnya tertulis pihak yang membuat, yang
memverifikasi, yang menyetujui dan yang menerima.
Contoh Bukti Transaksi:

• Kuitansi: Merupakan bukti transaksi yang muncul akibat terjadinya penerimaan uang
sebagai alat pembayaran suatu transaksi yang diterima oleh si penerima uang.
• Nota Kontan (Nota): Merupakan bukti pembelian atau penjualan barang yang
dibayar secara tunai.
• Faktur: Merupakan bukti pembelian atau penjualan barang yang dibayar secara
kredit.
• Memo Internal (Memo): Merupakan bukti transaksi internal antara pihak-pihak
dalam internal lembaga. Misalnya: Pemakaian perlengkapan, penyusutan aktiva,
penghapusan piutang, dll
• Nota Debit: Merupakan bukti pengembalian barang yang dibuat oleh pembeli.
Barang dikembalikan biasanya karena cacat atau tidak sesuai pesanan.
• Nota Kredit: Merupakan bukti pengembalian barang yang dibuat oleh penjual.
Barang dikembalikan biasanya karena cacat atau tidak sesuai pesanan
Status dan Fungsi Dokumen Penatausahaan

• Buku Kas (Umum, Pajak, Pembantu Kegiatan, dan Bank), dan


bukti-bukti transakasi adalah dokumen resmi milik Pemerintah
Desa.
• Dokumen dimaksud berfungsi untuk sumber data untuk
keperluan pemeriksaan/audit, dan juga sebagai barang bukti
apabila diperlukan dalam proses hukum, dalam hal terjadi
dugaan penyelewengan keuangan, atau tindak pidana lain
terkait keuangan desa.
• Tindakan secara sengaja menghilangkan, merusak, mengubah,
seluruh atau sebagaian dokumen dimaksud adalah tindakan
melawan hukum.
Tahap Pelaporan dan
Pertanggungjawaban
Pelaporan

• Pelaporan merupakan salah satu mekanisme untuk mewujudkan dan


menjamin akuntabiltas pengelolaan keuangan desa.
• Hakikat dari pelaporan ini adalah pengelolaan Keuangan Desa dapat
dipertanggungjawabkan dari berbagai aspek: Hukum, administrasi, maupun
moral.
• Pelaporan pengelolaan keuangan desa menjadi kewajiban Pemerintah desa
sebagai bagian tak terpisahkan dari penyelengaraan pemerintahan desa.
• Fungsi Pelaporan sebagai salah satu alat pengendalian untuk:
a. Mengetahui kemajuan pelaksanaan kegiata.
b. Mengevaluasi berbagai aspek (hambatan, masalah, faktor-faktor
berpengaruh, keberhasilan, dan sebagainya) terkait pelaksaan kegiatan.
Prinsip Pelaporan

Prinsipnya:
• Menyajikan informasi data yang valid, akurat dan terkini.
• Sistematis (mengikuti kerangka pikir logis)
• Ringkas dan jelas
• Tepat waktu sesuai kerangka waktu yang telah ditetapkan dalam Permendagri.
Tahap dan Prosedur Penyampaian Laporan:
• Laporan Semester Pertama disampaikan oleh Kepala Desa kepada Bupati/Walikota paling lambat
pada akhir bulan Juli tahun berjalan
• Laporan Semester Kedua/Laporan Akhir disampaiakan oleh Kepala Desa kepada Bupati/Walikota
paling lambat pada akhir bulan Januari tahun berikutnya.
Dokumen Laporan

• Form Laporan Realisasi Pelaksanaan APB Desa Semester I, untuk Laporan


Semester I
• Form Realisasi Laporan Akhir, Untuk laporan akhir
Laporan Kepala Desa

• Dalam melaksanakan tugas, kewenangan, hak, dan kewajibannya, kepala Desa


wajib:
1. menyampaikan laporan penyelenggaraan Pemerintahan Desa (LPPD)setiap
akhir tahun anggaran dan pada akhir masa jabatan kepada bupati/walikota.
2. menyampaikan laporan keterangan penyelenggaraan pemerintahan (LKPP)
secara tertulis kepada Badan Permusyawaratan Desa (BPD) setiap akhir
tahun anggaran, memuat pelaksanaan peraturan Desa yang digunakan oleh
BPD dalam melaksanakan fungsi pengawasan kinerja kepala Desa.
• LPPD disampaikan kepada bupati/walikota melalui camat paling lambat 3 bulan
setelah berakhirnya tahun anggaran.
• LPPD setiap akhir tahun anggaran memuat:
1. pertanggungjawaban penyelenggaraan Pemerintahan Desa.
2. pertanggungjawaban pelaksanaan pembangunan.
3. pelaksanaan pembinaan kemasyarakatan.
4. pelaksanaan pemberdayaan masyarakat.
• LPPD digunakan sebagai bahan evaluasi oleh bupati/walikota untuk dasar
pembinaan dan pengawasan.
• LPPD Akhir Masa Jabatan disampaikan dalam jangka waktu 5
bulan sebelum berakhirnya masa jabatan, memuat:
1. Ringkasan laporan tahun-tahun sebelumnya.
2. Rencana penyelenggaraan Pemerintahan Desa dalam jangka
waktu untuk 5 bulan sisa masa jabatan (dilaporkan dalam
memori serah terima jabatan)
3. Hasil yang dicapai dan yang belum dicapai.
4. Hal yang dianggap perlu perbaikan.
• Kepala Desa menginformasikan secara tertulis dan dengan
media informasi yang mudah diakses oleh masyarakat
mengenai penyelenggaraan Pemerintahan Desa kepada
masyarakat Desa.
Laporan Pertanggungjawaban

• Laporan Pertanggungjawaban merupakan laporan realisasi pelaksanaan


APB Desa yang disampaikan oleh Kepala Desa kepada Bupati/Walikota
setelah tahun anggaran berakhir pada 31 Desember setiap tahun.
• Laporan pertanggungjawaban wajib dilakukan oleh Kepala Desa paling
lambat pada akhir bulan Januari tahun berikutnya.
• Laporan Pertanggungjawaban ini ditetapkan dengan Peraturan Desa dengan
menyertakan lampiran:
1. Laporan Pertanggungjawaban Realisasi Pelaksanaan APB Desa sesuai
Form yang ditetapkan.
2. Laporan Kekayaan Milik Desa
3. Laporan Program Sektoral dan Program Daerah yang masuk ke Desa
Pertanggungjawaban Kepada Masyarakat
• Sejalan dengan prinsip transparansi, akuntabel, dan partisipatif yang
merupakan ciri dasar tata kelola pemerintahan yang baik (Good
Governance), maka pertanggungjawaban tidak hanya disampaikan
kepada pemerintah yang berwenang, tetapi juga harus disampaikan
kepada masyarakat baik langsung maupun tidak langsung.
• Secara langsung, pertanggungjawaban kepada masyarakat bisa
disampaikan melalui Musyawarah Desa sebagai forum untuk
membahas hal-hal strategis, yang dihadiri BPD dan unsur-unsur
masyarakat lainnya. Selain itu, laporan pertanggungjawaban juga
dapat disebarluaskan melalui berbagai sarana komunikasi dan
informasi: papan Informasi Desa, web site resmi pemerintah
kabupaten atau bahkan desa.
Penyampaian Informasi Laporan Kepada Masyarakat
• Laporan pertanggungjawaban realisasi/pelaksanaan APB Desa
wajib diinformasikan secara tertulis kepada masyarakat dengan
menggunakan media yang mudah diakses oleh masyarakat.
• Maksud pokok dari penginformasian itu adalah agar seluas
mungkin masyarakat yang mengetahui berbagai hal terkait
dengan kebijakan dan realisasi pelaksanaan APB Desa.
• Masyarakat dapat memberikan masukan, saran, koreksi
terhadap pemerintah desa, baik yang berkenaan dengan APB
Desa yang telah maupun yang akan dilaksanakan.
SOP Yang Perlu Dipersiapkan Desa

• Prosedur penerimaan melalui bendahara melalui bank


• Tata cara pencatatan dalam buka kas, buku kas bantu, buku bank, buku
pajak, bukti transaksi dan lain-lain
• Mekanisme penyampaian informasi APBDesa dan
Pertanggungjawaban APBDesa
Keterlibatan Masyarakat Dalam Tahapan Pengelolaan
APBDesa
Tahap Kegiatan Peran dan Keterlibatan Terkait dengan Asas
Perencanaan o Melakukan penilaian terhadap kebutuhan masyarakat. Partisipatif
o Melakukan pengorganisasian untuk dapat berpartisipasi
secara efektif dalam Musdes dan Musrenbangdes.
o Menetapkan prioritas belanja desa dalam Musdes dan
musrenbangdes.

Pelaksanaan o Bersama dengan Kasi, menyusun RAB, memfasilitasi proses Partisipatif


pengadaan barang dan jasa, mengelola atau melaksanakan Transparan
pekerjaan terkait kegiatan yang telah ditetapkan dalam
Perdes tentang APB Desa.
o Memberikan masukan terkait perubahan APB Desa

Penatausahaan o Meminta informasi, memberikan masukan, melakukan audit Transparansi


partisipatif. Akutabel
o Melakukan pemantauan dalam pelaksanaan belanja desa. Tertib dan disiplin anggaran
Pelaporan dan o Meminta informasi, Partisipatif
Pertanggung o Mencermati materi LPj Transparan
jawaban o Bertanya/meminta penjelasan terkait LPj dalam Musyawarah Akuntabel
Desa.
Terima Kasih

IBC - 3/30/2019

Anda mungkin juga menyukai