Anda di halaman 1dari 26

PEMERINTAHAN DESA

OLEH :
HERKOLANUS RONI, S.H., M.Si
KEPALA DINAS PEMBERDAYAAN MASYARAKAT
DAN PEMERINTAHAN DESA KABUPATEN SINTANG
Inventarisir Potensi Masalah Desa Tahun 2023
1. Listrik Desa dan Tower Base Transceiver Station (BTS) / Tower Mini
2. Ketahanan Pangan
3. Kasus Dana Desa oleh Oknum Kepala Desa
4. Badan Usaha Milik Desa (BUMDes)
5. Desa Dalam Kawasan
6. Harga Barang yang tidak sesuai dengan harga setempat
(Peraturan Desa tentang Standar Harga Barang Desa yang sudah diverifikasi oleh
Bagian Hukum melalui Dinas PMPD)
7. Kasus BLT DD
8. Penanggulangan Bencana Alam atau Non Alam di Desa
9. APBDes sistem paket selanjutnya di jabarkan dalam PERKADES tentang Penjabaran
APBDEs
10. Pemberian kredit bagi Kepala Desa dan Perangkat Desa harus berdasarkan Rekomendasi
dari Dinas PMPD
PENATAAN DESA
❑ Pemerintah, pemerintah daerah provinsi, dan
Pemerintah Daerah Kabupaten/Kota dapat
melakukan penataan desa.

❑ Penataan sebagaimana dimaksud berdasarkan hasil


evaluasi tingkat perkembangan Pemerintahan Desa
sesuai dengan ketentuan peraturan perundang –
undangan.
Tujuan Penataan Desa

a. mewujudkan efektivitas penyelenggaraan Pemerintahan Desa;


b. mempercepat peningkatan kesejahteraan masyarakat Desa;
c. mempercepat peningkatan kualitas pelayanan publik;
d. meningkatkan kualitas tata kelola Pemerintahan Desa;
e. meningkatkan daya saing Desa.
Penataan desa meliputi :

a. pembentukan;
b. penghapusan;
c. penggabungan;
d. perubahan status; dan
e. penetapan Desa
KEWENANGAN DESA

Kewenangan Desa meliputi:


a. kewenangan berdasarkan hak asal usul;
b. kewenangan lokal berskala Desa;
c. kewenangan yang ditugaskan oleh Pemerintah, Pemerintah
Daerah Provinsi, atau Pemerintah Daerah Kabupaten/Kota;
d. kewenangan lain yang ditugaskan oleh Pemerintah, Pemerint
ah Daerah Provinsi, atau Pemerintah Daerah Kabupaten/Kota
sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
PEMERINTAH DESA

Pemerintah Desa adalah Kepala Desa


atau yang disebut dengan nama lain
dan yang dibantu oleh perangkat Desa
atau yang disebut dengan nama lain.
LEMBAGA-LEMBAGA
PEMERINTAHAN DESA
TUPOKSI KEPALA DESA
Bertugas menyelenggarakan Pemerintahan Desa, melaksanakan pembangunan,
melakukan pembinaan kemasyarakatan dan pemberdayaan masyarakat

Penyelenggaraan Pemdes Pelaksanaan Pembangunan


Seperti tata praja pemerintahan, Seperti pembangunan sarana prasarana

01 penetapan
pembinaan
peraturan
masalah
di desa,
pertanahan, 02 perdesaan dan pembangunan bidang
Pendidikan, kesehatan
pembinaan ketentraman, melakukan
upaya perlindungan masyarakat,
penataan administrasi kependudukan
dan penataan serta pengelolaan wilayah

Pembinaan Kemasyarakatan Pemberdayaan Masyarakat


Seperti tugas sosialisasi dan motivasi
Seperti pelaksanaan hak dan kewajiban
03 masyarakat, partisipasi masyarakat,
sosial budaya masyarakat, keagamaan,
04 masyarakat dibidang budaya, ekonomi,
politik, lingkungan hidup, pemberdayaan
keluarga, pemuda, olahraga dan karang
dan ketenagakerjaan
taruna. Menjaga hubungan kemitraan
dengan lembaga masyarakat dan
lembaga lainnya
KEWENANGAN KEPALA DESA

a. memimpin penyelenggaraan Pemerintahan Desa;


b. mengangkat dan memberhentikan perangkat Desa;
c. memegang kekuasaan pengelolaan Keuangan dan Aset
Desa;
d. menetapkan Peraturan Desa;
e. menetapkan Anggaran Pendapatan dan Belanja Desa;
f. membina kehidupan masyarakat Desa;
g. membina ketentrataman
HAK KEPALA DESA
a. mengusulkan struktur organisasi dan tata kerja
Pemerintah Desa;
b. mengajukan rancangan dan menetapkan Peratur
an Desa;
c. menerima penghasilan tetap setiap bulan, tunjan
gan, dan penerimaan lainnya yang sah, serta me
ndapat jaminan kesehatan;
d. mendapatkan pelindungan hukum atas kebijakan
yang dilaksanakan; dan
e. memberikan mandat pelaksanaan tugas dan kew
ajiban lainnya kepada perangkat Desa.
KEWAJIBAN KEPALA DESA
a. memegang teguh dan mengamalkan Pancasila, melaksanakan Undang-Undang
Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945, serta mempertahankan dan mem
elihara keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia, dan Bhinneka Tunggal Ik
a;
b. meningkatkan kesejahteraan masyarakat Desa;
c. memelihara ketenteraman dan ketertiban masyarakat Desa;
d. menaati dan menegakkan peraturan perundangundangan;
e. melaksanakan kehidupan demokrasi dan berkeadilan gender;
f. melaksanakan prinsip tata Pemerintahan Desa yang akuntabel, transparan, profe
sional, efektif dan efisien, bersih, serta bebas dari kolusi, korupsi, dan nepotisme;
g. menjalin kerja sama dan koordinasi dengan seluruh pemangku kepentingan di De
sa;
h. menyelenggarakan administrasi Pemerintahan Desa yang baik;
i. mengelola Keuangan dan Aset Desa;
j. melaksanakan urusan pemerintahan yang menjadi kewenangan Desa;
k. menyelesaikan perselisihan masyarakat di Desa;
l. mengembangkan perekonomian masyarakat Desa;
m. membina dan melestarikan nilai sosial budaya masyarakat Desa;
n. memberdayakan masyarakat dan lembaga kemasyarakatan di Desa;
o. mengembangkan potensi sumber daya alam dan melestarikan lingkun
gan hidup; dan
p. memberikan informasi kepada masyarakat Desa.
Dalam melaksanakan tugas, kewenangan, hak, dan kewajiban,
Kepala Desa wajib:

Menyampaikan laporan penyelenggaraan Pemerintahan Desa setiap akhir tahun


1
anggaran kepada Bupati/Walikota;

Menyampaikan laporan penyelenggaraan Pemerintahan Desa pada akhir masa ja


2 batan kepada Bupati/Walikota;

Memberikan laporan keterangan penyelenggaraan pemerintahan secara tertulis k


3 epada Badan Permusyawaratan Desa setiap akhir tahun anggaran

Memberikan dan/atau menyebarkan informasi penyelenggaraan pemerintahan se


4 cara tertulis kepada masyarakat Desa setiap akhir tahun anggaran.
Kepala Desa yang tidak melaksanakan kewajiban sebagaimana dimaksud
dalam UU NO 6 Tentang Desa Pasal 26 ayat (4) dan Pasal 27 dikenai sanksi
administratif berupa teguran lisan dan/atau teguran tertulis.
Dalam hal sanksi administratif: tidak dilaksanakan, dilakukan tindakan pemberh
entian sementara dan dapat dilanjutkan dengan pemberhentian.
LARANGAN KEPALA DESA
a. merugikan kepentingan umum;
b. membuat keputusan yang menguntungkan diri sendiri, anggota keluarga,
pihak lain, dan/atau golongan tertentu;
c. menyalahgunakan wewenang, tugas, hak, dan/atau kewajibannya;
d. melakukan tindakan diskriminatif terhadap warga dan/atau golongan mas
yarakat tertentu;
e. melakukan tindakan meresahkan sekelompok masyarakat Desa;
f. melakukan kolusi, korupsi, dan nepotisme, menerima uang, barang, dan/
atau jasa dari pihak lain yang dapat memengaruhi keputusan atau tindak
an yang akan dilakukannya;
g. menjadi pengurus partai politik;
h. menjadi anggota dan/atau pengurus organisasi terlarang
i. merangkap jabatan sebagai ketua dan/atau anggota Badan Permusya
waratan Desa, anggota Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesi,
Dewan Perwakilan Daerah Republik Indonesia, Dewan Perwakilan
Rakyat Daerah Provinsi atau Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Kabu
paten/Kota, dan jabatan lain yang ditentukan dalam peraturan perund
angan-undangan;
j. ikut serta dan/atau terlibat dalam kampanye pemilihan umum dan/atau
pemilihan kepala daerah;
k. melanggar sumpah/janji jabatan;
l. meninggalkan tugas selama 30 (tiga puluh) hari kerja berturut-turut tan
pa alasan yang jelas dan tidak dapat dipertanggungjawabkan.
Kepala Desa yang melanggar larangan dikenai sanksi
administratif berupa teguran lisan dan/atau teguran tertulis.

Dalam hal sanksi administratif sebagaimana dimaksud


tidak dilaksanakan, dilakukan tindakan pemberhentian
sementara dan dapat dilanjutkan dengan pemberhentian.
BADAN PERMUSYARAWATAN DESA (BPD)

Fungsi BPD
1. membahas dan menyepakati Rancangan Peraturan Desa (Perdes)
bersama Kepala Desa;
2. menampung dan menyalurkan aspirasi masyarakat Desa; dan
3. melakukan pengawasan kinerja Kepala Desa.
Tugas BPD
1. menggali aspirasi masyarakat;
2. menampung aspirasi masyarakat;
3. mengelola aspirasi masyarakat;
4. menyalurkan aspirasi masyarakat;
5. menyelenggarakan musyawarah BPD;
6. menyelenggarakan musyawarah Desa;
7. membentuk panitia Pemilihan Kepala Desa (Pilkades);
8. menyelenggarakan musyawarah Desa khusus untuk pemilihan Kepala Desa
antarwaktu;
9. membahas dan menyepakati rancangan Peraturan Desa (Perdes) bersama
Kepala Desa;
10. melaksanakan pengawasan terhadap kinerja Kepala Desa;
11. melakukan evaluasi laporan keterangan penyelenggaraan Pemerintahan Desa;
12. menciptakan hubungan kerja yang harmonis dengan Pemerintah Desa dan
lembaga Desa lainnya; dan melaksanakan tugas lain yang diatur dalam ketentu
an peraturan perundang-undangan.
Hak BPD
1. Mengawasi dan meminta keterangan tentang penyelenggaraan Pemerintahan Desa kepada Pemerintah Desa;
2. Menyatakan pendapat atas penyelenggaraan Pemerintahan Desa, pelaksanaan pembangunan Desa, pembinaa
n kemasyarakatan Desa, dan pemberdayaan masyarakat Desa; dan
3. Mendapatkan biaya operasional pelaksanaan tugas dan fungsinya dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Desa
.
Selain itu, Anggota BPD berhak:
1. mengajukan usul rancangan Peraturan Desa (Perdes);
2. mengajukan pertanyaan;
3. menyampaikan usul dan/atau pendapat;
4. memilih dan dipilih; dan
5. mendapat tunjangan dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Desa (APBDes).
Kewenangan BPD
1. mengadakan pertemuan dengan mayarakat untuk mendapatkan aspirasi;
2. menyampaikan aspirasi masyarakat kepada Pemerintah Desa secara lisan dan tertulis;
3. mengajukan rancangan Peraturan Desa yang menjadi kewenangannya;
4. melaksanakan monitoring dan evaluasi kinerja Kepala Desa;
5. meminta keterangan tentang penyelenggaraan Pemerintahan Desa kepada Pemerintah De
sa;
6. menyatakan pendapat atas penyelenggaraan Pemerintahan Desa, pelaksanaan pembangu
nan Desa, pembinaan kemasyarakatan Desa, dan pemberdayaan masyarakat Desa;
7. mengawal aspirasi masyarakat, menjaga kewibawaan dan kestabilan penyelenggaraan Pe
merintahan Desa serta mempelopori penyelenggaraan Pemerintahan Desa berdasarkan tat
a kelola pemerintahan yang baik;
8. menyusun peraturan tata tertib Badan Permusyawaratan Desa (Tatib BPD);
9. menyampaikan laporan hasil pengawasan yang bersifat insidentil kepada Bupati/Wali kota
melalui Camat;
10. Menyusun dan menyampaikan usulan rencana biaya operasional BPD se
cara tertulis kepada Kepala Desa untuk dialokasikan dalam Rancangan An
ggaran dan Pendapatan Belanja Desa;
11. mengelola biaya operasional BPD;
12. mengusulkan pembentukan Forum Komunikasi Antar Kelembagaan Desa ke
pada Kepala Desa; dan
13. Melakukan kunjungan kepada masyarakat dalam rangka monitoring dan eval
uasi penyelenggaraan Pemerintahan Desa.
LARANGAN BPD
1. merugikan kepentingan umum, meresahkan sekelompok masyarakat Desa, dan
mendiskriminasikan warga atau golongan masyarakat Desa;
2. melakukan korupsi, kolusi, dan nepotisme, menerima uang, barang, dan/atau jasa dari pihak lain
yang dapat memengaruhi keputusan atau tindakan yang akan dilakukannya;
3. menyalahgunakan wewenang;
4. melanggar sumpah/janji jabatan;
5. merangkap jabatan sebagai Kepala Desa dan perangkat Desa;
6. merangkap sebagai anggota Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia, Dewan Perwakilan
Daerah Republik Indonesia, Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Provinsi atau Dewan Perwakilan
Rakyat Daerah Kabupaten/Kota, dan jabatan lain yang ditentukan dalam peraturan perundangan-
undangan;
7. sebagai pelaksana proyek Desa;
8. menjadi pengurus partai politik; dan/atau
9. menjadi anggota dan/atau pengurus organisasi terlarang.
Thank you

Anda mungkin juga menyukai