Anda di halaman 1dari 2

UU Pilkada Baru

Ditulis oleh Agustinus


Rabu, 21 Oktober 2009 09:24

Produk hukum yang akan diberlakukan untuk pilkada yang akan datang sedang dipersiapkan
dan itu merupakan program pemerintahan (kabinet) yang akan datang.

Namun untuk pilkada 2010 masih mengunakan produk hukum lama yakni UU No 32 tentang
pemerintah daerah yang didalammnya mengatur tentang pilkada. Sementara UU No 22
mengatur pemilu kepala daerah.

Kepastian UU pilkada baru itu diungkapkan Mendagri Mardiyanto saat membuka acara
Rakornas antar instansi terkait dalam suskses pilkada tahun 2010 di Hotel Sahid Jaya, Jakarta
pekan kemarin.

Rakornas itu sendiri dalam upaya pelaksanaan kegiatan-kegiatan di lapangan kelak hendaknya
tidak bertentangan antar kedua UU tersebut, tapi saling memperkuat dan mengisi karena tidak
semua terangkum dalam UU 22 tetapi tidak semua juga terjawab dalam UU 32.

Agar tidak saling tumpang tindih, maka dalam pelaksanaan di lapangan perlu adanya edaran
bersama antara penyelenggara pemilu. Jadi penyelenggara pemilu berkewajiban membuat
suatu edaran untuk menjabarkan aturan.

Sebagai contoh UU 32 misalnya ketika pemilih menggunakan hak pilihnya dengan cara
mencoblos/conterng/memberi tanda. Hal itu perlu dibuat aturan dan penjabaran yang harus
dikeluarkan untuk dijadikan pedoman.

Menyangkut ijasah palsu yang digunakan oleh calon itu merupakan pelanggaran pidana,
sehingga prosesnya adalah proses pidana mulai dari penyelidikan hingga penyidikan aparat
yang terkait dalam hal ini aparat Kepolisian. Dan tentunya proses pidana itu akan berjalan dan
memerlukan waktu yang panjang.

Agar tidak tumpang tindih dalam praktiknya di lapangan, maka kedepan perlu UU pilkada yang
baru untuk mengantikan kedua UU yang ada sekarang sehingga dalam pelaksanaan tidak

1/2
UU Pilkada Baru

Ditulis oleh Agustinus


Rabu, 21 Oktober 2009 09:24

tumpang tindih lagi. Karena hanya satu pedoman atau produk hukum yang mengaturnya. Dan
penyelenggara pilkada pun enak menjabarkanya di lapangan.

2/2

Anda mungkin juga menyukai