Anda di halaman 1dari 10

MAKALAH

DEMOKRASI TERPIMPIN

GURU PEMBIMBING:
KARIMA AL IZATI S.Pd.

DISUSUN OLEH:

M. ANDRIYAN SELASA

YAYASAN FAR'USSA’ADAH ARABIYAH


KATA PENGANTAR

Puji beserta syukur kami panjatkan kehadirat ALLAH SWT yang telah
memberikan rahmat dan karunianya, sehingga saya dapat menyelesaikan
makalah ini yang berjudul Demokrasi Terpimpin.
Saya menyadari bahwa dalam pembuatan makalah ini berkat bantuan
dan tuntunan Allah SWT, keluarga, dan teman-teman saya. Pada kesempatan
ini saya mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang membantu
dalam pembuatan makalah ini.
Saya menyadari bahwa dalam menyusun makalah ini masih banyak
kekurangan baik materi maupun cara penulisannya. Namun demikian, saya
telah berupaya dengan segala kemampuan dan pengetahuan yang dimiliki
sehingga dapat selesai dengan baik. Oleh karenanya, saya mengharapkan
kritikan serta masukan yang bermanfaat yang sifatnya membangun guna
penyempurnaan makalah ini.

Senyerang, 1 September 2022


Penyusun

M. Andriyan Selasa

i
KATA PENGANTAR............................................................................................i
DAFTAR ISI.........................................................................................................ii

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar belakang ..............................................................................1


1.2 Rumusan masalah ........................................................................1
1.3 Tujuan ...........................................................................................2

BAB II PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Demokrasi Terpimpin .................................................3


2.2 Ciri-ciri Demokrasi Terpimpin .......................................................3
2.3 Gaya dan Ideologi Demokrasi Terpimpin .....................................5
2.4 Stabilitas dan Dampak Politik Demokrasi Terpimpin ....................6

BAB III PENUTUP

A. Kesimpulan ...................................................................................7

DAFTAR PUSTAKA ..................................................................................7

ii
BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Demokrasi adalah bentuk pemerintahan di mana semua warga
negaranya memiliki hak setara dalam pengambilan keputusan yang dapat
mengubah hidup mereka. Demokrasi mengizinkan warga negara
berpartisipasi baik secara langsung atau melalui perwakilan dalam
perumusan, pengembangan, dan pembuatan hukum. Demokrasi mencakup
kondisi sosial, ekonomi, dan budaya yang memungkinkan adanya praktik
kebebasan politik secara bebas dan setara. Demokrasi juga merupakan
seperangkat gagasan dan prinsip tentang kebebasan beserta praktik dan
prosedurnya. Demokrasi mengandung makna penghargaan terhadap
harkat dan martabat manusia.
Perkembangan demokrasi turut meningkatkan partisipasi politik
masyarakat. Masyarakat boleh mengorganisasikan diri untuk ikut serta
dalam proses pengambilan keputusan. Rakyat menikmati kebebasan
berpendapat serta rakyat menikmati kebebasan berorganisasi. Dalam
kondisi seperti ini, beberapa kalangan menilai penerapan demokrasidi
Indonesia harus dijiwai dengan ideologi atau dasar negara RI yaitu
Pancasila. Pancasila sebagai dasar atau ideologi negara harus diterapkan
dalam kehidupan berdemokrasi.
Demokrasi Terpimpin adalah sebuah sistem demokrasi di mana seluruh
keputusan serta pemikiran berpusat pada pemimpin Negara. Demokrasi
Terpimpin sempat berjalan di Indonesia. Konsep sistem Demokrasi
Terpimpin pertama kali diumumkan oleh Presiden Soekarno dalam
pembukaan sidang konstituante pada tanggal 10 November 1956.

1.2 Rumusan Masalah


Berdasarkan latar belakang diatas, maka dapat diketahui rumusan
masalah sebagai berikut :
1. Apa yang dimaksud demokrasi terpimpin?
2. Ciri-ciri demokrasi terpimpin?
3. Gaya dan ideologi demokrasi terpimpin?
4. Stabilitas dan dampak politik demokrasi terpimpin?

1.3 Tujuan Penulisan


Adapun tujuan dari penulisan makalah ini, sebagai berikut :
1. Mengetahui pengertian demokrasi terpimpin
2. Mengetahui ciri-ciri demokrasi terpimpin
3. Mengetahui gaya dan ideologi demokrasi terpimpin
4. Mengetahui stabilitas dan dampak politik demokrasi terpimpin
BAB II PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Demokrasi Terpimpin


Demokrasi Terpimpin yaitu sebuah sistem demokrasi yang di mana
seluruh keputusan dan pemikiran berpusat pada satu pemimpin negara,
kala itu Presiden Soekarno. Konsep sistem Demokrasi Terpimpin pertama
kali diumumkan Presiden Soekarno di dalam pembukaan sidang
konstituante pada 10 November 1956. Masa demokrasi terpimpin
(19571965) dimulai dengan tumbangnya demokrasi parlementer atau
demokrasi liberal yang ditandai pengunduran Ali Sastroamidjojo sebagai
perdana menteri. Namun begitu, penegasan pemberlakuan demokrasi
terpimpin dimulai setelah dibubarkannya badan konstituante dan
dikeluarkannya dekrit presiden 5 Juli 1959. Demokrasi terpimpin adalah
demokrasi yang dipimpin oleh sila ke empat pancasila.

2.2 Ciri-Ciri Demokrasi Terpimpin


Ciri-ciri demokrasi terpimpin sebagai berikut :
1. Dominasi kekuasaan presiden
Dalam sistem demokrasi terpimpin menganut asas presidensil. Asas
yang mengedepankan presiden sebagai pemilik kekuasaan tertinggi.
Dengan diberlakukannya demokrasi terpimpin sejak Dekrit 5 Juli 1959,
secara otomatis negara Indonesia berada di bawah perintah presiden
Soekarno pada masa itu.
Hal ini memicu munculnya kesenjangan peran dari wakil rakyat dan
memengaruhi sistem kerja kabinet. Presiden yang memimpin segala
pergerakan pemerintahan sehingga dapat dengan mudah menyingkirkan
peran- peran yang dianggap tidak sesuai dengan kehendaknya,
terutama dalam bidang politik.
2. Peran Partai Politik Dibatasi
Memudarnya sistem partai politik bagi Indonesia pada masa
demokrasi terpimpin mengakibatkan pudarnya peran parpol saat itu.
Keberadaan partai politik bahkan tidak dilaksanakan untuk mengisi
jabatan di pemerintahan, melainkan untuk menjadi pendukung dari
segala kebijakan presiden. Maka dapat diartikan peran partai politik
hanya akan segaris dengan keputusan presiden tanpa adanya inovasi
dalam pergerakan pemerintahan.
3. Peran Militer Semakin Kuat
Perkembangan militer di Indonesia dimanfaatkan sebagai benteng
pertahanan yang sekaligus menjadi dwifungsi peran pemerintahan.
Kekuatan Angkatan Bersenjata pada masa ini sangat memiliki
kekuasaaan yang tinggi. Bahkan lembaga pemerintahan berada di
bawah komando kemiliteran. Militer telah terlibat dalam pergolakan politik
domestik karena adanya dwifungsi ABRI. Hal tersebut sudah terjadi
sejak tahun 1958 yang mengakibatkan perubahan signifikan bagi
popularitas militer Indonesia.
4. Berkembangnya Paham Komunisme
Partai Komunis Indonesia mengalami perubahan dominan pada
masa demokrasi terpimpin. Hal tersebut disebabkan adanya hubungan
timbal balik antara presiden Soekarno dengan PKI. Hubungan tersebut
terjadi karena popularitas Soekarno yang sedang naik dimanfaatkan oleh
PKI sebagai daya tarik untuk memeroleh massa.
Dukungan ketika MPRS menobatkan Soekarno sebagai presiden
seumur hidup pun diberikan oleh PKI. Dengan hubungan baik tersebut
tidak heran apabila paham komunis menjadi berkembang di lingkungan
masyarakat Indonesia.
5. Anti Kebebasan Pers
Pers berperan penting dalam sebuah negara sebagai penyalur
aspirasi masyarakat untuk sistem politik yang lebih baik. Namun, pada
masa demokrasi terpimpin kebebasan mengemukakan pendapat bagi
insan pers mulai dibatasi oleh oknum- oknum pendukung pemerintah
dalam hal ini presiden yang berkuasa. Kebijakan itu menyebabkan
sebagian besar media yang biasanya memberitakan segala hal dengan
terbuka mulai menutup diri bahkan tidak jarang beberapa surat kabar
tidak berani beredar di masyarakat karena takut dicekal.
6. Sentralisasi Pihak Pusat
Pelaksanaan demokrasi terpimpin juga mengalami penyimpangan
dalam perkembangannya sehingga menimbulkan gesekan situasi politik
di Indonesia. Penyimpangan tersebut antara lain :
• Hak dasar sebagai warga negara Indonesia tidak dianggap dan tidak
ada jaminan yang kuat didalamnya
• Kebebasan berpendapat terutama oleh pers kian dibatasi sehingga
banyak media massa yang tidak berani menerbitkan pemikirannya
• Sistem kepartaian tidak jelas kemana arahnya
• Peran partai politik melemah seiring dengan kepentingan yang tidak
sejalan
• Adanya sentralisasi kekuasaan oleh pusat dan daerah
• Pusat berkuasa sepenuhnya dalam sistem pemerintahansehingga
muncul kesenjangan.

2.3 Gaya Dan Ideologi Demokrasi Terpimpin


Ideologi masih tetap mewarnai periode ini, walaupun sudah dibatasi
secara formal melalui Penpres tentang syarat-syarat dan penyederhanaan
kepartaian (penpres no.7-1959). Tokoh politik memperkenalkan gagasan
nasionalisme agama dan komunisme (nasakom), kompetisi nasakomis
masih dibenarkan karenadalam kondisi tersebut tokoh politik dapat
memelihara keseimbangan.”jor-joran” masih berada dalam penguasaan dan
didominasi tokoh politik yang menurut beberapa pengamat, menjalankan
cara yang memecah dan kemudian menguasainya. Ketika kapercayaan
terhadap tokoh politikitu meluntur, yaitu pada saat dan sesusah G-30 S/PKI
meletus Jor-Joran tersebut berubah menjadi pertarungan terbuka.
Sementara tokoh politik itu berkuasa, pengaturan soal-soal ke
masyarakatan dan politik lebih cenderung dilakukan secara paksaan. Halhal
ini di buktikan oleh merajalelaanya teror mental dengan memberikan
predikat kontra revolusi kepada aliran-aliran yang tidak setuju dengan
nilainilai yang mutlak tersebut diatas.

2.4 Stabilitas Dan Dampak Politik Demokrasi Terpimpin


Demokrasi Terpimpin harus mengembalikan keadaan politik negara yang
tidak setabil sebagai warisan masa Demokrasi Parlementer atau Liberal
menjadi lebih mantap atau stabil. Demokrasi Terpimpin merupakan reaksi
terhadap Demokrasi Parlementer atau Liberal. Hal ini disebabkan karena
pada masa Demokrasi parlementer, kekuasaan presiden hanya terbatas
sebagai kepala negara. Sedangkan kekuasaan Pemerintah dilaksanakan
oleh partai.
Dampaknya yaitu penataan kehidupan politik menyimpang dari tujuan awal,
yaitu demokratisasi (menciptakan stabilitas politik yang demokratis) menjadi
sentralisasi (pemusatan kekuasaan di tangan presiden).
BAB III PENUTUP

Kesimpulan
Demokrasi terpimpin adalah sebuah demokrasi yang sempat ada di
Indonesia yang seluruh keputusan serta pemikiran berpusat pada pemimpinnya
saja. Pada 5 Juli 1959 parlemen dibubarkan dan Presiden Soekarno
menetapkan konstitusi di bawah dekrit presiden. Stabilitas keseimbangan
kekuatan di masa demokrasi terpimpin bergantung pada kelanjutan kerja sama
antara Presiden Soekarno dan pimpinan angkatan darat. Namun, stabilitas
tersebut tidak berlangsung lama karena Soekarno terlalu melindungi partai
politik yang berideologi komunis. Selain itu, Soekarno terlalu mendominasi
kehidupan politik Indonesia sehingga menjadikan ia sebagai kepala Negara
sekaligus kepala pemerintahan. Sehingga pada pelaksanaan demokrasi
terpimpin khusus Presiden Soekarno banyak melakukan penyimpangan-
penyimpangan terhadap UUD 1945.

DAFTAR PUSTAKA

Rumus.co.id. Demokrasi Terpimpin. Diakses pada 15 Maret 2020


Gurupendidikan.co.id. Demokrasi Terpimpin. Diakses pada 15 Maret 2020

Anda mungkin juga menyukai