AGRESI MILITER
BELANDA
GURU PEMBIMBING:
DISUSUN OLEH:
M. ANTONY MUZAHIDIN
Puji syukur kami panjatkaan kehadiran Tuhan Yang Maha Esa, berkat
rahmat dan karunianya kami dapat menyelesaikan Tugas IPS Tentang
Agresi Militer Belanda pertama dan kedua. Semoga tugas ini dapat
bermanfaat bagi kita semua dan dapat mengenal lebih jelas tentang Agresi
militer belanda yang pertama dan kedua.
Penyusun
M. Antony Muzahidin
i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR...........................................................................................i
DAFTAR ISI.........................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN
BAB II PEMBAHASAN
1. Penyebab Terjadinya Agresi Militer Belanda I ..........................3
2. Tujuan Belanda mengadakan Agresi Militer I ...........................3
3. Kronologi terjadinya Agresi Militer Belanda I ...........................3
4. Dampak Agresi Militer I bagi bangsa Indonesia ........................5
5. Perjuangan bangsa Indonesia terhadap Agresi
Militer Belanda I .......................................................................6
6. Penyebab Terjadinya Agresi Militer Belanda II ..........................8
7. Tujuan Belanda mengadakan Agresi Militer II ...........................9
8. Kronologi terjadinya Agresi Militer Belanda II ...........................9
9. Dampak Agresi Militer II bagi bangsa Indonesia ......................11
10.Perjuangan bangsa Indonesia terhadap Agresi
Militer Belanda II ......................................................................11
1. Kesimpulan ..............................................................................14
2. Saran ......….....…..………………………….…….……..………….………….…14
DAFTAR PUSTAKA
ii
BAB I
PENDAHULUAN
1
I.2 Rumusan Masalah
I.3 Tujuan
2
BAB II
PEMBAHASAN
6
5. Perjuangan Bangsa Indonesia Terhadap Agresi Militer Belanda
b. Perundingan Renville
Pada tanggal 18 September 1947, Dewan Keamanan PBB
membentuk Commite of Good Offices (Komite Jasa-jasa Baik). Komite itu
kemudian terkenal dengan sebutan Komisi Tiga Negara(KTN). Anggota
KTN terdiri atas wakil Australia, Richard Kiby, wakil Belgia, Paul van
Zeeland, dan wakil Amerika Serikat, Frank Graham. Terpilihnya Australia
dalam KTN merupakan permintaan pihak Indonesia, sedangkan terpilihnya
Belgia merupakan permintaan pihak Belanda. Kemudian Australia dan
Belgia menentukan anggota KTN ketiga, yaitu Amerika Serikat.
Tugas pokok KTN adalah mecari penyelesaian damai terhadap
masalah perselisihan antara Indonesia dan Belanda. Untuk itu, KTN
menawarkan perundingan kepada kedua negara. Amerika Serikat
mengusulkan tempat pelaksanaan perundingan yang di luar wilayah
pendudukan Belanda maupun wilayah Republik Indonesia. Tempat yang
dimaksud adalah sebuah kapal AS bernama Renville, yang sedang berlabuh
di Tanjung Priok. Perundingan itu terkenal dengan sebutanPerundingan
Renville.
7
Dalam perundingan itu, delegasi Indonesia dipimpin oleh Amir
Syarifuddin, sedangkan delegasi Belanda dipimpin oleh Abdullah
Wijoyoatmojo. Perundingan berlangsung alot karena baik Indonesia
maupun Belanda cenderung berpegang teguh pada pendirian masing-
masing. Akhirnya, pada tanggal 17 Januari 1948, hasil Perundingan
Renville disepakati dan ditandatangani.
10
Setelah menguasai Yogyakarta, pasukan Belanda menculik presiden,
dan sejumlah pejabat. Soekarno diasingkan ke Prapat, Hatta ke Bangka,
tetapi kemudian Soekarno dipindahkan ke Bangka. Sementara itu, Jenderal
Soedirman memimpin TNI melancarkan perang gerilya di kawasan luar
kota.
13
BAB III
PENUTUP
1. Kesimpulan
Agresi militer merupakan bentuk rill bahwa Belanda melanggar
perjanjian Internasional (Linggajati). Dalam agresi ini belanda mencoba
menguasai kota-kota pelabuhan dan kota perkebunan yang dianggap
penting bagi Indonesia.
2. Saran
DAFTAR PUSTAKA
Sumber: phttp://sayyidanchiam.blogspot.com/2012/10/makalah-agresi-
militer-belanda-i-dan-ii.html
14