SISTEM POLITIK
Oleh Kelompok
Dosen Pengampu ;
2022
KATA PENGANTAR
Dengan menyebut nama Allah SWT. yang maha pengasih lagi maha
penyayang, ucapan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT. karena telah
melimpahkan rahmat, hidayah, dan inayah-nya sehingga penulis dapat
menyelesaikan penyusunan Makalah (Demokrasi terpimpin serta plus-minus
penerapannya di Indonesia) ini tepat pada waktunya. Sebelumnya, penulis
mengucapkan terima kasih kepada Dosen pembimbing Dr. Sudirman, M.Pd
karena telah memberikan tugas ini sehingga telah menambah pengetahuan dan
wawasan penulis mengenai materi tersebut.
Penulis menyadari bahwa makalah ini jauh dari kata sempurna. Untuk itu,
penulis akan menerima semua kritik dan saran yang akan diberikan demi
kesempurnaan makalah ini. Penulis berharap agar makalah ini dapat berguna dan
bermanfaat bagi para pembacanya.
Penulis
i
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
BAB II PEMBAHASAN
A. Kesimpulan ............................................................................................. 14
B. Saran ........................................................................................................ 14
DAFTAR PUSTAKA
ii
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
1
B. RUMUSAN MASALAH
1. Apa yang Latar belakang dari demokrasi terpimpin?
2. Apa saja Kebijakan dari demokrasi terpimpin?
3. Apa saja Kekurangan dan kelebihan demokrasi terpimpin?
4. Seperti apa Kehidupan politik dan budaya pada masa demokrasi
terpimpin?
C. TUJUAN PENULISAN
4. Untuk mengetahui seperti apa Kehidupan politik dan budaya pada masa
demokrasi terpimpin.
2
BAB II
PEMBAHASAN
Dari segi politik : Konstituante gagal dalam menyusun UUD baru untuk
menggantikan UUDS 1950. Masa Demokrasi Terpimpin yang dicetuskan oleh
Presiden Soekarno diawali oleh anjuran Soekarno agar Undang-Undang yang
digunakan untuk menggantikan UUDS 1950 adalah UUD 1945. Namun
usulan itu menimbulkan pro dan kontra di kalangan anggota konstituante.
Sebagai tindak lanjut usulannya, diadakan pemungutan suara yang diikuti oleh
seluruh anggota konstituante . Pemungutan suara ini dilakukan dalam rangka
mengatasi konflik yang timbul dari pro kontra akan usulan Presiden Soekarno
tersebut. Hasil pemungutan suara menunjukan bahwa 269 orang setuju untuk
kembali ke UUD 1945 dan 119 orang tidak setuju untuk kembali ke UUD
1945. Melihat dari hasil voting, usulan untuk kembali ke UUD 1945 tidak
dapat direalisasikan. Hal ini disebabkan oleh jumlah anggota konstituante
yang menyetujui usulan tersebut tidak mencapai 2/3 bagian, seperti yang telah
3
ditetapkan pada pasal 137 UUDS 1950. Bertolak dari hal tersebut, Presiden
Soekarno mengeluarkan sebuah dekret yang disebut Dekret Presiden 5 Juli
1959. Isi Dekret Presiden 5 Juli 1959 :
a. Pembentukan MPRS
a. Ajaran Nasakom
b. Ajaran Resopim
4
a. Pembentukan Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas)
5
2. Kembalinya Irian Barat
6
4. Dibentuknya Lembaga-Lembaga Negara
7
1. Penataan Kehidupan Konstitusi Tidak berjalan
8
Indonesia. Namun sebaliknya, ide tersebut membuat terjadinya
pertentangan ideologi yang sangat tajam antara ketiganya, nasionalis,
agama, dan komunis, Pertentangan yang membuat banyak rakyat
gelisah. Apalagi ditambah berbagai kebijakan presiden di bidang lain
tidak berjalan baik. Seperti misalnya, kebijakan ekonomi.
Kesenjangan sosial semakin tinggi dan harga-harga melambung
disertai dengan penurunan nilai uang rupiah.
9
D. Kehidupan politik dan budaya pada masa demokrasi terpimpin
10
konstelasi politik. Puncak kegiatan PKI adalah melakukan kudeta
terhadap pemerintahan yang sah pada tanggal 30 September 1965.
11
Federasi Malaysia. Kemudian, tanggal 16 September 1963 pemerintah
Malaya memproklamasikan berdirinya Federasi Malaysia.
12
Pemilu tahun 1955 dilaksanakan dua tahap, yaitu 29 September
1955 untuk memilih anggota DPR dan tanggal 15 Desember 1955
untuk memilih anggota Konstituante. Pemilu ini ternyata tidak mampu
menciptakan stabilitas politik. Konstituante yang diharapkan mampu
menghasilkan UUD ternyata gagal, sehingga tanggal 5 Juli 1959
Presiden Soekarno mengeluarkan Dekrit Presiden yang membubarkan
Konstituante, menyatakan kembali ke UUD 1945, dan pembentukan
MPRS dan DPAS. Keluarnya Dekrit Presiden menjadi tonggak
lahirnya Demokrasi Terpimpin.
13
BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
B. SARAN
14
DAFTAR PUSTAKA
https://www.pengertiankapabilitassistempolitik[diakses19otober2022].com
https://www.bentuk-
bentukkapabilitassistempolitik[diakses19oktober2022].com
https://www.perbandingankapabilitassistempilitikmasaordelama,ordebaru,
danreformasi[diakses19oktober2022].com
15