Anda di halaman 1dari 21

KEPEMIMPINAN PRESIDEN INDONESIA

Makalah ini disusun untuk memenuhi tugas


kelompok
Mata kuliah: Kepemimpinan dan Berpikir Sistem
Dosen Pengampu : Rapotan Hasibuan, SKM, M.Kes

Disusun oleh
Sem. III/IKM 4
Nama :
Bagas Rizki Prioutomo (0801182298)
Ulfa Khairani (0801182210)
Suci Indah Sari (0801183373)
Rizki Fadhillah NST (0801183447)
Sirmalia Rizki Zulaikha NST (0801181112)

PROGRAM STUDI ILMU KESEHATAN MASYARAKAT


FAKULTAS KESEHATAN MASYARAKAT
UIN SUMATERA UTARA
MEDAN
2019

1
KEPEMIMPINAN 7 PRESIDEN INDONESIA

Disusun oleh : Bagas Rizki Prioutomo, Rizki Fadhilah Nst, Sirmalia Rizki
Zulaikha Nst, Suci Indah Sari, Ulfa Khairani.

Abstrak

Negara Indonesia adalah Negara yang berdemokrasi, artinya kekuasaan


tertinggi ada di tangan rakyat, termasuk dalam pemilihan presiden Republik
Indonesia. Pergantian presiden dilakukan setiap 5 tahun sekali, artinya setiap 5
tahun sekali rakyat indonesia wajib unutk memilih presiden yang akan memimpin
Republik Indonesia.Pemilihan yang dilakukan berdasarkan visi dan misi presiden
yang diumumkan serta dipublikasi kepada rakyat, agar rakyat memilih mana yang
baik untuk memimpin Negara Indonesia. Rakyat memilih berdasarkan
kepercayaan mereka terhadap visi misi calo n presiden. Presiden adalah kepala
Negara sekaligus kepala pemerintahan Indonesia. Sebagai kepala Negara,
presiden adalah simbol resmi Negara Indonesia di dunia. Sebagai kepala
pemerintah, presiden dibantu oleh wakil presiden dan menteri-menteri dalam
cabinet, memegang kekuasaan eksekutif untuk melaksanakan tugas-tugas
pemerintah sehari-hari. Dalam kenyataannya para pemimpin dapat mempengaruhi
moral dan kepuasan kerja, keamanan, kualitas kehidupan kerja dan terutama
tingkat prestasi suatu organisasi. Para pemimpin juga memainkan peranan kritis
dalam membantu kelompok, organisasi, atau masyarakat untuk mencapai tujuan
mereka.Bagaimanapun juga, kemampuan dan keterampilan kepemimpinan dalam
pengarahan adalah faktor penting. Setelah usai pemilihan dan mendapatkan hasil
dari votting seluruh rakyat,maka presiden telah ditetapkan dan wajib menjalankan
apa yang telah mereka janjikan terhdap rakyat Indonesia untuk memajukan
kesejahteraan bangsa. Saat tiba penugasan menjadi presiden RI, Mereka
mempunyai perbedaan atau persamaan dari gaya kepemimpinan serta kebijakan-
kebijakan yang di buat terhadap Negara indonesia guna mensejahterakan
kehidupan rakyat Indonesia, dari presiden soerkano, soeharto, Bacharuddinn Jusuf
Habibie, Abdurrahman Wahid, Megawati, Susilo Bambang Yudhoyono, hingga
Joko Widodo. Berbagai kebijakan yang telah dibuat akan menjadi tujuan
tersendiri bagi Negara Indonesia untuk mendukung dalam berbagai aspek seperti
jaminan sosial terutama pada kesehatan bagi seluruh rakyat Indonesia.

Kata kunci: Presiden, Kepemimpinan, Soekarno, Soeharto, B.J Habibie,


Megawati, Abdurrahman Wahid,

1
A. Pendahuluan

1. Pengantar
Sebelum indonesia merdeka, rakyat indonesia mengalami nasib
serta kondisi yang buruk. Pada masa ini indonesia dijajah oleh negara
asing yang mampu menaklukkan Indonesia, seperti rakyat Indonesia
dipaksa kerja rodi tanpa digaji sepeser pun, bahkan tidak ada
penghormatan bagi kaum wanita.Sampai pada akhirnya dengan
perjuangan salah seorang pemimpin yaitu presiden nomor satu mampu
untuk memerdekakan Indonesia sampai titik darah penghabisan serta di
bantu dengan perjuangan para tokoh-tokoh yang lain.
Kemudian setelah perjuangan presiden soekarno sudah usai dalam
menjabat sebagai presiden pertama indonesia yang telah memerdekakan
Indonesia, dilanjutkan lagi dari tahun ke tahun Indonesia memilih dan
mendapatkan serang tokoh yang menjadi presiden Indonesia untuk
mempimpin negara Indonesia. Sampai pada akhirnya indonesia telah
memiliki 7 tokoh yang telah menjadi presiden untuk negara Indonesia.
Pada masa jabatan mereka, indonesia mengalami perubahan-perubahan
yang signifikan ataupun kegagalan pada masa mereka menjabat.

2. Latar Belakang
Selama 74 tahun Indonesia merdeka, telah banyak sekali hal-hal
yang terjadi terhadap Indonesia. Perubahan-perubahan yang terjadi
beragam seiring dengan bergantinya presiden dan pemegang
pemerintahan. Gaya pemerintahan yang ada pun beragam, dan
semuanya mempunyai gaya kepemimpinan yang khas dari masing-
masing presiden. Kebijakan-kebijakan mereka pun beragam, dan
semuanya mempunyai tujuan bagi bangsa Indonesia, mulai dari presiden
Soekarno sampai sekarang presiden Joko Widodo, telah banyak
kebijakan-kebijakan yang telah dibuat. Kepribadian setiap presiden yang
berbeda pula juga turut mempengaruhi cara mereka dalam memerintah
bagsa Indonesia.

2
3. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang yang ada, dapat dirumuskan
permasalahan yang ada yaitu bagaimana gaya kepemimpinan setiap
presiden di Indonesia serta kebijakan-kebijakan khusunya di bidang
kesehatan pada masa kepemimpinan setiap presiden Indonesia.

4. Kerangka Teori
Presiden adalah kepala negara dan kepala pemerintahan. Presiden
merupakan seorang pemimpin yang mempunyai sikap kepemimpinan
dalam menjaga serta mengkoordinir sebuah negara untuk memajukan
bangsa tersebut dari mulai rakyatnya hingga sistem pembangunan
negara. Sebagai orang nomor satu di Indonesia dan kepala pemerintahan,
tentu saja seorang presiden memiliki tugas yang berat dan tanggung
jawab yang besar.
Indonesia telah memiliki 7 tokoh presiden yaitu Soekarno,
Soeharto, BJ Habibie, Abdurrahman Wahid, Megawati Soekarnoputri,
Susilo Bambang Yudhoyono, dan Joko Wiodo yang masing-masing
memiliki gaya kepemimpinan berbeda serta kebijakan-kebijakan mereka
yang telah terealisasikan di dalam negara indonesia khususnya dalm
bidang kesehatan. Gaya kepemimpinan dan kebijakan ketujuh tokoh
tersebut yang berbeda mampu membuat respon rakyat yang berbeda-
beda juga.

3
B. Kepemimpinan Presiden Indonesia
1 . Soekarno
a. Peran dan Gaya Kepemimpinan Soekarno

Sukarno tipikal pemimpin yang kharismatik yang dicintai dan


disayangi oleh para pengikutnya. Beliau pernah bertindak otoriter dengan
memenjarakan para tokoh partai dan para pengkritiknya. Akan tetapi
beliau tetaplah manusia biasa yang mempunyai kekurangan dan
kesalahan. Sehingga kita semua bisa mengerti mengapa beliau
mempunyai isteri lebih dari satu karena beliau seorang pencinta wanita.
Mengapa beliau mempunyai koleksi lukisan dan benda seni yang lain oleh
karena beliau pencinta seni. Mengapa beliau tidak membubarkan PKI
sebagai partai yang dilarang beraktivitas di Indonesia karena
pertimbangan tertentu seperti kedekatan/keakraban beliau dengan para
pemimpin PKI di tahun-tahun itu (tahun 1959 – 1966) dan karena beliau
mencintai persatuan dan kesatuan negeri ini.Seperti kata Hatta: “Tujuan
Sukarno selalu baik, tapi langkah-langkah yang diambilnya sering
menjauhkan dari tujuan itu” .
Tipe kepemimpinan yang cepat, cerdas, cermat, pandai, tegas dan
berani mengambil keputusan untuk bertindak lebih jauh. Tipe
kepemimpinan seperti Presiden Soeharto mungkin akan dirindukan oleh
kebanyakan bangsa Indonesia karena pada saat beliau menjadi Presiden
kita mengalami swasembada pangan nasional, program keluarga
berencana yang berhasil dan kesejahteraan rakyat juga meningkat secara
nasional. Meskipun kita tahu bahwa beliau juga banyak kekurangannya
seperti pemberian monopoli dan kemudahan usaha untuk banyak
kegiatan usaha kepada para putra/putrinya, teman-teman dekatnya dan
keluarganya. Penggunaan Power oleh pemimpin dalam organisasi agar
dapat melaksanakan kepemimpinan secara efektif jelas dibutuhkan saat
ini.1

1Setia Budhi Wilardjo. “Sukarno: Suatu Tinjauan Perspektif Sejarah Dan Perilaku

Organisasi. Universitas Muhammadiyah Semarang”. Diunduh pada tanggal 28


September 2019. Dari

4
b. Konsep Kesehatan Pada Masa Jabatan Soekarno
Kebijakan kesehatan yang berkaitan dengan peningkatan
kesejahteraan Masyarakat adalah dengan menambah personel kesehatan
baik yang terlibat dalam upaya preventif maupun dalam tindakan kuratif.
Menurut presiden soekarno paling tidak terdapat dua kebijakan
kesejahteraan yang mempunyai dampak besar bagi tingkat kualitas
kesehatan masyarakat pada masa itu. Pertama, menjelang tahun 1960-
an, kebijakan peningkatan kesejahteraan telah didesain dengan
pendekatan yang sinergis untuk sejumlah permasalahan sekaligus.
Maksudnya satu kebijakan mempunyai beberapa sasaran kesejahteraan
sekaligus, misalnya mengenai proyek pembangunan irigasi yang
mempunyai dampak positif baik bagi sektor pertanian maupun dalam
sektor kesehatan masyarakat. Hal tersebut bisa terjadi karena dengan
pembangunan saluran irigasi yang baik di satu sisi akan meningkatkan
produksi pertanian sementara pada satu sisi lainnya dapat mengendalikan
pengembangbiakan larva nyamuk yang menyebabkan penyakit malaria.
Kedua, bahwa solusi kekurangan dana telah dapat diselesaikan
denganpenggunaan teknologi modern pada awal abad ke-20.
Beberapa percobaan yang dilakukan pada masa itu dengan obat-
obatan yang digunakan untuk tanaman dan hama sawah (tikus) secara
tidak langsung telah membantu menjaga kesehatan manusia. Sesudah
perang dunia I, DDT sering digunakan dalam keperluan di atas. Kebijakan
yang mempunyai dampak besar bagi perluasan pelayanan kesehatan
adalah pemberian subsidi kesehatan kepada rumah sakit Hindia Belanda.
Tujuan kebijakan ini agar pelayanan kesehatan tidak hanya dinikmati oleh
golongan tertentu, seperti yang terjadi pada masa-masa sebelumnya,
namun juga dapat dinikmati oleh semua lapisan masyarakat yang
membutuhkan.2

https://media.neliti.com/media/publications/22862-ID-sukarno-suatu-tinjauan-perspektif-
sejarah-dan-perilaku-organisasi.pdf.
2 Setia Budhi Wilardjo. “Sukarno: Suatu Tinjauan Perspektif Sejarah Dan Perilaku

Organisasi. Universitas Muhammadiyah Semarang”. Diunduh pada tanggal 28


September 2019. Dari

5
2. Soeharto
a. Peran dan Gaya Kepemimpinan

Soeharto merupakan presiden ke 2 yang menjabat di Indonesia


sekaligus yang terlama. Soeharto menjabat sebagai presiden di Indonesia
selama 32 tahun. Dalam kepemimpinannya, presiden Soeharto
menjalankan Pemerintahan yang terpusat dan otokritik. Otoritarisme
Soeharto kerap kali selalu dikaitkan dengan praktek otoriterisme Hitler.
Pada zaman Soeharto juga ada istilah bersih lingkungan, yang hanya
boleh dipakai oleh mereka yang tidak punya kerabat komunis. Cara yang
dilakukan oleh Soeharto ini dalam melakukan penggolongan mirip dengan
cara Hitler.
Selama memimpin Indonesia selama 32 tahun, Kepemimpinan
Soeharto yang paling menonjol adalah sikap National Leadership yang
sangat prima. Selepas Soeharto mengundurkan diri dan menikmati masa-
masa Tuanya bersama istri dan keluarganya. Di era reformasi ini sangat
jarang ditemukan kembali sosok seperti Soeharto. Oleh karena itu, tidak
heran jika banyak rakyat yang merindukan sosok Presiden Soeharto,
terutama atas sikap pribadinya yang tenang, hati-hati, sederhana,
pendiam dan berbicara seperlunya. Selain itu AJF. Makiwawu
memberikan penuturan yang senada bahwa Presiden Soeharto adalah
sosok atau pribadi yang “rendah hati”. Soeharto adalah sosok yang sangat
peduli kepada rakyat kecil dan mau belajar “jadi presiden”. Kepedulianya
terhadap rakyat kecil tersirat dalam perencanaan pembangunan nasional
Pemerintahan Orde Baru. Dimana Soeharto sangat mengutamakan
kesejahteraan bagi rakyat kecil serta berupaya mengentaskan kemiskinan
yang menggurita di seantero negeri ini.3
Maksud dari Soeharto mau belajar “Jadi presiden” adalah pada lima
tahun awal pemerintahanya, Presiden Soeharto tanpa rasa ragu dan

https://media.neliti.com/media/publications/22862-ID-sukarno-suatu-tinjauan-perspektif-
sejarah-dan-perilaku-organisasi.pdf.
3 Widya Noventari. “Kuasa Dibalik Senyum Sang Jendral. Dosen Fakultas Hukum

Universitas Wisnuwardhana Malang”. Diunduh pada tanggal 27 September 2019. Dari


http://vidya.wisnuwardhana.ac.id/index.php/vidya/article/download/45/46

6
canggung bertanya kepada para menterinya mengenai berbagai
permasalahan teknis pembangunan nasional apabila beliau tidak bisa
memahaminya sendiri secara detail. Soeharto juga tidak segan-segan
untuk membuat catatan rincian berbagai persoalan Bangsa dan Negara.
Pada lima tahun pertama kekuasaanya, Soeharto selalu mencatata
keterangan-keterangan dari para menteri serta pada ahli, termasuk juga
para professor sebagai acuan beliau sebelum mengambil keputusan yang
konkrit.
Selama Presiden Soeharto memimpin dan berkuasa salah satu ciri
dari kepemimpinan Soeharto adalah ketegasanya dalam memimpin
negara ini. Ketegasan sikap kepemimpinan Presiden Soeharto ini
kemudian menjadi sorotan dunia, Bagaimana beliau memimpin Negara
Kesatuan Republik Indonesia yang multiras dan multiagama. Demikian
pula kiprahnya di ajang internasional yang mampu mengatasi berbagai
permasalahan Negara-Negara Berkembang Anggota Gerakan Non-Blok.4

b. Konsep Kesehatan Pada Masa Jabatan Presiden Soeharto


Program Keluarga Berencana (KB) juga menjadi salah satu prestasi
Soeharto. Ia meyakini kenaikan produksi pangan yang besar tidak akan
banyak artinya jika jumlah penduduk tak terkendali. Misi KB adalah
tercapainya jumlah penduduk yang serasi dengan laju pembangunan.
Hasilnya, angka kematian bayi dapat ditekan, juga usia harapan hidup
rata-rata orang Indonesia yang semula hanya 41 tahun pada 1965,
meningkat menjadi 63 tahun pada 1994. Selain itu presiden Soeharto juga
berjasa dalam menyediakan jaminan kesehatan. Pada masa jabatannya
Presiden Soeharto menyediakan pelayanan fasilitas kesehatan seperti
puskesmas, dokter dan rumah sakit melalui inpres dokter meskipun tidak

4 Widya Noventari. “Kuasa Dibalik Senyum Sang Jendral. Dosen Fakultas Hukum
Universitas Wisnuwardhana Malang”. Diunduh pada tanggal 27 September 2019. Dari
http://vidya.wisnuwardhana.ac.id/index.php/vidya/article/download/45/46

7
secara gratis. Selain itu program posyandu serta imunisasi juga
dicetuskan pada saat program Repelita I sejalan dengan puskesmas.5

3. BJ. Habibie
a. Peran dan Gaya Kepemimpinan
Gaya kepemimpinan Presiden Habibie adalah gaya kepemimpinan
Dedikatif-Fasilitatif, merupakan sendi dan Kepemimpinan Demokratik.
Pada masa pemerintahan B.J Habibie ini, kebebasan pers dibuka lebar-
lebar sehingga melahirkan demokratisasi yang lebih besar. Pada saat itu
pula peraturan-peraturan perundang-undangan banyak dibuat.
Pertumbuhan ekonomi cukup tinggi dibandingkan tahun-tahun
sebelumnya. Dalam penyelengaraan Negara Habibie pada dasarnya
seorang liberal karena kehidupan dan pendidikan yang lama di dunia
barat. Gaya komunikasi pun penuh spontanitas, meletup-letup, cepat
bereaksi, tanpa mau memikirkan resikonya. Karakteristik ini diilustrasikan
dengan kisah lepasnya Timor-Timur dari Indonesia. Habibie digambarkan
sebagai pribadi yang terbuka. Namun, terkesan mau menang sendiri
dalam berwacana dan alergi terhadap kritik.
B.J. Habibie memerintah mulai tanggal 21 Mei 1998 sampai 21
Oktober 1999. Kebijakan politik yang dibuatnya yaitu pembebasan
tahanan politik dan narapidana politik, kebebasan pers, kebebasan
membentuk partai politik, pelaksanaan pemilu tahun 1999, referendum
Timor-Timur dan mengusut kekayaan Soeharto dan kroni-kroninya. Dalam
menjalankan kebijakan politik tersebut, dampaknya berbagai pelanggaran
HAM muncul, seperti terjadinya tragedi semanggi I dan II yang banyak
memakan korban jiwa, lepasnya Timor-Timur dari Indonesia padahal
sudah banyak pengorbanan danbantuan Indonesia terhadap Timor-Timur
dan juga status hokum mantan Presiden Soeharto belum terselesaikan.6

5 Nazaruddin Sjamsuddin, Jejak Langkah Pak Harto:16 Maret 1983-11 Maret


1988 (Jakarta: PT Citra Lamtoro Gung Sejahtera, 1992), hlm. 52
6Hendri Wijaya Junior, Iman Amanda Permatasari, ”Capaian Masa Pemerintahan

Presiden BJ. Habibie dan Megawati di Indonesia . Universitas Muhammadiyah


Yogyakarta”. Diunduh pada Tanggal 29 September 2019. Dari
http://cakrawalajournal.org/index.php/cakrawala/article/download/274/259. 2018

8
b. Konsep Kesehatan pada Masa Jabatan Presiden Bj.
Habibie
BJ Habibie peduli di bidang kesehatan. Salah satunya mengenai
pentingnya pemberian Air Susu Ibu (ASI) untuk anak. Menurut BJ Habibie,
pemberian ASI merupakan sebuah proses transfer data intelegensi dari
ibuke anak. Selama menyusui, kata Habibie, bayi yang baru lahir perlu
dirangsang sejak awal dengan kasih sayang, ikatan batin, dan pola asuh-
asih-asahterbaik, yaitu melalui proses menyusui. Menyusui sebagai
budaya yang mengantarkan anak manusia tumbuh dan berkembang lebih
baik, kata BJ Habibie.7

4. Abdurrahman Wahid (Gus Dur)


a. Peran dan Gaya Kepemimpinan
kepemimpinan Gus Dur adalah Kharismatik-Transformasional,
hal ini didasarkan pada beberapa fakta serta data-data yang mengarah
pada kecenderungan pola komunikasi serta dominasi tindakan yang
pernah dilakukan Gus Dur pada saat menjabat dalam struktur politik. Latar
belakang munculnya hal tersebut didasari pada komunikasi yang
dibangun oleh Gus Dur pada saat menjabat sebagai seorang pemimpin
politik cenderung mengarah pada pola komunikasi kharismatik yang
dimiliki oleh seorang kiyai atau ulama, sebanyak apapun pengalaman
oraganisasi serta latar belakang pendidikan yang dimiliki oleh Gus Dur,
tetap saja bahwa sosok Gus Dur merupakan sosok yang paling penting
dalam perkembangan suatu organisasi (dalam hal ini NU) keagamaan
terbesar di Indonesia, hal ini dikarenakan dari latar belakang keluarga Gus
Dur lahir dari dua tokoh besar (KH. Hasyim Asyari dan KH. Bisri Syansuri)
pendiri organisasi tersebut, sehingga dalam pola komunikasi yang
dibangun cenderung mengarah pada pola komunikasi kharismatik.

7Hendri Wijaya Junior, Iman Amanda Permatasari. ”Capaian Masa Pemerintahan

Presiden BJ. Habibie dan Megawati di Indonesia . Universitas Muhammadiyah


Yogyakarta”. Diunduh pada Tanggal 29 September 2019. Dari
http://cakrawalajournal.org/index.php/cakrawala/article/download/274/259.

9
Gus Dur juga merupakan sosok yang bisa dikatakan sebagai sosok
yang transformasional. Hal ini didasarkan pada perubahan-perubahan
yang diimplementasikan Gus Dur dalam bentuk kebijakan-kebijakan
politik. Kebijakan-kebijakan pada masanya diantaranya Pembubaran
Departemen Penerangan dan Departemen Sosial, Membuka Hubungan
Dagang Dengan Israel, serta Pemisahan TNI-POLRI. 8

b. Konsep Kesehatan Pada Masa Jabatan Presiden


Abdurrahman Wahid (Gus Dur)
Selama menjabat Presiden, meskipun sangat singkat, Gus Dur
langsung membuat keputusan menghentak dengan mengganti
nomenklatur Menteri Peranan Wanita menjadi Menteri Pemberdayaan
Perempuan. Pilihan diksi ini bagi para aktivis perempuan sudah dianggap
sebagai keberpihakan. Terlebih pada masanya, Gus Dur mengeluarkan
instruksi presiden mengenai kewajiban semua bidang pemerintahan untuk
melakukan pengarusutamaan gender (gender mainstreaming). Instruksi
inilah yang menjadi embrio dari berbagai kebijakan yang ramah
perempuan, salah satunya tindakan afirmasi kuota 30% perempuan di
ranah politik. Gus Dur sudah menerapkan konsep parenting (pengasuhan
anak bersama) disaat istilah ini belum booming seperti sekarang.9

5. Megawati
a. Peran dan Gaya Kepemimpinan
Terdapat capaian-capaian yang dilahirkan pada masa
pemerintahan Megawati, yaitu Megawati berhasil mendirikanlembaga
pemberantas korupsi yang dikenal dengan Lembaga KPK (Komisi
Pemberantas Korupsi. Pendirian lembaga KPK ini berdasarkan Undang-
Undang Tahun 2002 Tentang Komisi Pemberantasan Tindak Pidana
Korupsi yang diberi amanat melakukan pemberantasan korupsi secara
professional, intensif, dan berkesinambungan.

8
Abu Naim. “Tipologi Kepemimpinan Politik Gus Dur. Institut Agama Islam
Darussalam (Iaida) Banyuwangi”. Diunduh pada Tanggal 29 September 2019. Dari
https://ejournal.iaida.ac.id/index.php/darussalam/article/download/76/71/.
9Ibid.

10
Pada masa jabatannya, Megawati menunjukkan diri sebagai
seorang pemimpin yang berkarismatik. Tidak hanya faktor keturunan
semata, tetapi juga karena kepribadiannya yang teguh dalam berprinsip.
Meskipun tidak pernah belajar ilmu kepemimpinan secara formal,
Megawati banyak belajar dari lingkungan yang membesarkannya. Sebagai
pemimpin, Megawati memiliki visi dan misi yang memperjuangkan 4 pilar
berbangsa dan bernegara, di antaranya: Pancasila 1 juni 1945, UUD
1945, Bhineka Tunggal Ika dan tetap menjaga keutuhan NKRI. Serta 3
pilar Trisakti, yakni berdaulat secara politik, berdikari secara ekonomi, dan
berkepripadian secara budaya.
Gaya kepemimpinan megawati yang anti kekerasan itu tepat sekali
untuk menghadapi situasi bangsa yang sedang memanas. Cukup
demokratis, tapi pribadi Megawati dinilai tertutup dan cepat emosional. Ia
alergi pada kritik. Komunikasinya didominasi oleh keluhan dan uneg-uneg,
nyaris tidak pernah menyentuh visi misi pemerintahannya.10

b. Konsep Kesehatan pada Masa Jabatan Presiden Megawati


Pada masa pemerintahan Megawati, ia memperjelas jaminan sosial
di Indonesia dengan membentuk Tim Sistem Jaminan Sosial Nasional
yang bertujuan merumuskan RUU Sistem Jaminan Sosial Nasional
(SJSN), UU SJSN No 40 tahun 2004 tentang SJSN akhirnya disahkan
pada tanggal 19 Oktober 2004.
Program jaminan kesehatan yang bersifat sosialisasi ini tentunya
jauh berbeda dengan ruh 'liberalisasi' dan kapitalisasi kesehatan semasa
Orde Baru. Saat itu, Presiden Soeharto memang berjasa menyediakan
fasilitas kesehatan seperti puskesmas, dokter dan rumah sakit melalui
Inpres Dokter. Sayangnya, layanan milik pemerintah tersebut tidaklah
gratis. Hal itu memberatkan pasien terutama jika terkena sakit berat yang
mewajibkan rakyat harus bayar konsultasi dokter.

10Hendri Wijaya Junior, Iman Amanda Permatasari. ”Capaian Masa


Pemerintahan Presiden BJ. Habibie dan Megawati di Indonesia . Universitas
Muhammadiyah Yogyakarta”. Diunduh pada Tanggal 29 September 2019. Dari
http://cakrawalajournal.org/index.php/cakrawala/article/download/274/259.

11
Untuk melindungi seluruh rakyat dalam sistem kesehatan yang
sangat liberal itulah Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) dikembangkan.
Tujuan utama dari JKN adalah agar seluruh rakyat dapat hidup sehat
produktif sebagai syarat utama untuk bisa belajar, bekerja dan menikmati
kemerdekaan dalam kesejahteraan.11

6. Susilo Bambang Yudhoyono (SBY)


a. Peran dan Gaya Kepemimpinan
Mengingat pada awal masa jabatannya, pria berkelahiran di Trems,
Pacitan Jawa Timur ini dinilai cukup baik. Namun memasuki masa
jabatannya yang kedua, kepemimpinan beliau semakin diperhatikan dan
diperhitungkan. Terlebih mulai bermunculan kasus-kasus yang membuat
orang-orang dalam partai politiknya ini terlibat, khususnya kasus korupsi.
Politik yang dikenal sebagai panggung berdramaturghi, membuat orang-
orang di dalamnya memang sulit untuk diprediksi termasuk SBY ini.12
Dari segi pendidikan dan pengalaman mengindikasikan bahwa SBY
memiliki gaya militeristik karena SBY merupakan lulusan AKABRI terbaik
dan mengabdi sebagai perwira TNI selama 27 tahun, serta meraih
pangkat Jendral TNI tahun 2000. Meskipun SBY telah lama menyesuaikan
diri dengan kepemimpinan sipil yang egaliter dan demokratis tetapi
budaya militer sebagai dasar pembentukan karakter kepemimpinan SBY
tidak bisa hilang begitu saja. Hal ini dapat dilihat dari beberapa contoh
kasus gaya kepemimpinan militeristik SBY yang masih melekat, seperti
beberapa kali memarahi menterinya di depan umum, memarahi para
bupati dan walikota seluruh Indonesia yang tidur. Kepemimpinan SBY
terutama pada periode 2004-2009 sedikit bertipe laisser fairy namun tidak
mutlak mengadopsi secara keseluruhan. Konsep tipe laisser fairy pada
kepemimpinan SBY yang dimaksud disini adalah bahwa dalam

11
Hendri Wijaya Junior, Iman Amanda Permatasari. ”Capaian Masa
Pemerintahan Presiden BJ. Habibie dan Megawati di Indonesia . Universitas
Muhammadiyah Yogyakarta”. Diunduh pada Tanggal 29 September 2019. Dari
http://cakrawalajournal.org/index.php/cakrawala/article/download/274/259.
12Salma Fadhillah, Nur Nisrina, Nila Nurlimah. “Model Kepemimpinan Susilo

Bambang Yudhoyono (SBY) Dalam Bingkai Buku “Harus Bisa, Seni Memimpin Ala SBY”.
Univesitas Islam Bandung”. Diunduh pada Tanggal 28 September 2019. Dari
http://karyailmiah.unisba.ac.id/index.php/Jurnalistik/article/download/7063/pdf.

12
pelaksanaan tugas administrasi publik SBY lebih dominan mengurus
ketatanegaraan sedangkan pelaksanaan dimensi banyak keluar dari mulut
JK.
Kepemimpinan SBY juga masuk dalam tipe demokratis, dimana
tipe pemimpinan dengan gaya ini dalam mengambil keputusan selalu
mengajak bebrapa perwakilan bawahan, namun keputusan tetap barada
ditangannya. Selain itu pemimpin yang demokratis berusaha mendengar
barbagai pendapat, menghimpun dan menganalisa pendapat-pendapat
tersebut untuk kemudian mengambil keputusan yang tepat. Tidak jarang
hal ini menimbulkan persepsi bahwa SBY seorang yang lambat dalam
mengambil keputusan.
Secara teoritis pemimpin tipe ini bisa menerima kritik, kritik dibalas
pula dengan kontra kritik. Bukan menjadi rahasia lagi bila seringkali
melihat dan mendengar bagaimana SBY melakukan kontra kritik terhadap
orang-orang yang mengkritiknya. SBY percaya bahwa kebenaran hanya
bisa diperoleh dari wacana publik yang melibatkan sebanyak mungkin
elemen masyarakat. Selain itu tipe pemimpin ini dalam mengambill
keputusan berorientasi pada orang, apresiasi tinggi pada staff dan
sumbangan pemikiran dimana pun. 13

b. Konsep Kesehatan pada Masa Jabatan Presiden


Susilo Bambang Yudhoyono (SBY)
Sejak mengambil alih tapuk pemimpin menjadi Presiden RI pada
tahun 2004, Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) sepertinya sangat sadar
kesehatan merupakan salah satu syarat utama dalam membangun
bangsa. Dengan segera pemerintahan memberikan porsi khusus untuk
bidang kesehatan, baik itu dari program hingga anggaran di APBN. Dan
setelah 10 tahun, terjadi peningkatan luar biasa dalam hal pembangunan
kesehatan.

13
Salma Fadhillah, Nur Nisrina, Nila Nurlimah. “Model Kepemimpinan Susilo
Bambang Yudhoyono (SBY) Dalam Bingkai Buku “Harus Bisa, Seni Memimpin Ala SBY”.
Univesitas Islam Bandung”. Diunduh pada Tanggal 28 September 2019. Dari
http://karyailmiah.unisba.ac.id/index.php/Jurnalistik/article/download/7063/pdf.

13
Jumlah rumah sakit dari 135 unit di tahun 2004, naik menjadi 837
unit pada tahun 2014. Untuk menjangkau masyarakat hingga ke pelosok,
pemerintah membangun puskesmas 5 kali lipat. Pada tahun 1999-2004
ada 355, tapi periode 2004-2014 ada sekitar 2083 puskesmas. Apotik
sebagai tempat untuk mendapatkan obat bagi masyarakat juga terus
tumbuh, dan hingga tahun 2014 sudah mencapai 9510 unit. Tidak hanya
peningkatan dalam bentuk fisik, peningkatan dalam tenaga ahli juga terus
ditingkatkan. Buktinya saja peningkatan jumlah dokter selama 10 tahun
SBY memimpin sangat signifikan. Dari jumlahnya hanya 35.375 orang
menjadi hampir 100 ribu dokter. Peningkatan dokter jika tidak terlepas dari
bagaimana SBY memberikan perhatian kepada dunia pendidikan,
sehingga dokter-dokter baru begitu banyak.
Kesehatan masyarakat tidak terlepas dari bagaimana konsumsi
makanan. Karena Indonesia masih banyak yang miskin, maka pemerintah
memberikan kepastian terhadap asupan makanan untuk masyarakat
dengan pemberian makanan pokok seperti beras. Dana untuk Raskin
mencapai Rp. 115 triliun dalam kurun waktu 2008-2014. Pemerintah juga
meluncurkan BPJS. Konsep dasar dan tujuan diberlakukannya sistem dan
kebijakan BPJS Kesehatan tak lain untuk meningkatan kesejahteraan
rakyat Indonesia. Selain instrument peraturan, pemerintah bersama DPR
juga telah menyepakati alokasi anggaran untuk BPJS Kesehatan tahap
pertama yakni Rp. 19,93 triliun. Dana tersebut akan disalurkan dan
diprioritaskan kepada 86,4 juta masyakat Indonesia yang sangat miskin
dan renta.14

14
Salma Fadhillah, Nur Nisrina, Nila Nurlimah. “Model Kepemimpinan Susilo
Bambang Yudhoyono (SBY) Dalam Bingkai Buku “Harus Bisa, Seni Memimpin Ala SBY”.
Univesitas Islam Bandung”. Diunduh pada Tanggal 28 September 2019. Dari
http://karyailmiah.unisba.ac.id/index.php/Jurnalistik/article/download/7063/pdf.

14
7. Joko Widodo
a. Peran dan Gaya Kepemimpinan

Jokowi tergolong pemimpin yang mengedepankan musyawarah


dalam menjalankan dan memberikan kebijakannya. Walaupun dalam
beberapa kasus Jokowi terlihat lemah dan plin plan dalam mengambil
sikap. Sehingga itu yang disayangkan oleh beberapa pengamat terhadap
kepemimpinan jokowi.
Selain itu Jokowi termasuk pemimpin yang partisipatif yang tersirat
dalam kinerja para menteri-menteri pilihan Jokowi. Dalam beberapa
kondisi dan situasi nasional, misal dalam permasalah kapal nelayan yang
illegal Jokowi memberikan mandat tersebut kepada Menteri Kelautan dan
Perikanan Susi Pujiastuti, begitu juga dalam persoalan Ujian Nasional
Jokowi memberikan peran tersebut kepada Menteri Kebudayaan dan
Pendidikan Dasar dan Menegah dalam menangani masalah pendidikan.
Namun disamping itu Jokowi mendapat kritikan yang cukup tajam terkait
Pemilihan Kapolri dengan rekomendasi Kandidat Calon yang diusulkan
Jokowi dirasa tidak layak menjadi Seorang Pejabat negara lantaran Calon
rekomendasi Jokowi merupakan tersangka Kasus Korupsi yang ditetapkan
KPK. Ini menunjukkan bahwa kepemimpinan Jokowi tidak mampu
memberikan sikap yang strategis dalam menyikapi kondisi genting dimana
apakah dia teguh terhadap pilihannya meski menjadi tersangka atau
bersikap memutuskan bahwa rekomendasi Jokowi layak ditinjau kembali
dengan kelegowoannya.
Dalam kasus Pertahanan dalam kebijakan kerjasama luar negeri
Jokowi hari ini terlihat lebih condong terhadap Negara Tiongkok. Hal
tersebut tersirat dari kunjungan pertama Jokowi setelah dilantik menjadi
Presiden RI yakni menemui Pemimpin Tiongkok. Banyak yang
menyayangkan bahasa pidato Jokowi saat bertemu dengan banyak
negara dunia, dimana dalam pidatonya Jokowi terlihat mempromosikan
Indonesia dengan strategi marketing pemasaran.15

15
Sekar Hapsari. “Gaya Kepemimpinan Presiden Joko Widodo Dalam Perspektif
Sistem Pertahanan Negara Sebagai Upaya Menghadapi Ancaman Asimetrik Abad 21.

15
Gaya kepemimpinann dan komunikasi Jokowi yang sederhana
seharusnya segera ditindaklanjuti dengan kepemimpinan yang mumpuni.
Karena kepemimpinan yang dimiliki Jokowi hari ini mumpuni di dalam
namun tidak dengan di luar. Jokowi selayaknya menunjukkan
kewibawaannya.16

b. Konsep Kesehatan pada Masa Jabatan Presiden Joko


Widodo
Dalam empat tahun pemerintahan Presiden Joko Widodo, terdapat
beberapa hal penting yang menjadi perhatian, yakni: bagaimana kualitas
pelayanan pendidikan dan kesehatan, sanitasi, air minum, perumahan,
serta bagaimana menjalankan perlindungan sosial, diantaranya
memastikan rakyat mendapatkan jaminan sosial.Jaminan Kesehatan
Nasional (JKN) dengan cepat melakukan transformasi dari hanya untuk
rumah tangga miskin menjadi mencakup seluruh rakyat Indonesia.
Pemerintah terus meningkatkan kualitas hidup seluruh masyarakat
melalui bantuan pendidikan, kesehatan, dan berbagai bentuk jaminan
sosial lainnya. Dari tahun ke tahun, pemanfaatan pelayanan kesehatan
melalui JKN terus meningkat, baik untuk fasilitas kesehatan tingkat
pertama maupun rumah sakit. Pemerintah berhasil menurunkan angka
kematian ibu dan anak, memastikan persalinan dibantu oleh tenaga
kesehatan dan cakupan imunisasi dasar lengkap IDL meningkat.
Peningkatan gizi dan pencegahan stunting menjadi fokus utama
Pemerintah dalam memastikan generasi masa depan yang unggul dan
berdaya saing.17

Dosen Fakultas Hukum Universitas Wisnuwardhana Malang”. Diunduh pada Tanggal. 27


September 2019. Dari
http://journal.uinjkt.ac.id/index.php/salam/article/download/9410/pdf.
16 Ibid.
17Tim Kepresidenan. “Laporan 4 Tahun Pemerintahan Joko Widodo-Jusuf Kalla”.

Diunduh pada Tanggal 28 September 2019. Dari www.bkkbn.go.id.

16
C. Gaya Kepemimpinan Yang Tepat Bagi Indonesia Sekarang.
Menurut kami, gaya kepemimpinan yang cocok untuk masa
sekarang ialah gaya kepemimpinan yang menonjolkan sikap pancasila
dan demokratis, karena pada hakikatnya indonesia adalah negara yang
kekuasaannya ada pada rakyat dan berpedoman teguh pada pancasila.
Membuka selebar-lebarnya hak-hak setiap warga negara atas negara
indonesia.
Sikap pancasila dan demokratis ini dapat dijadikan sebagai acuan
terpenting dalam mewujudkan cita-cita indonesia sendiri, seperti
melindungi segenap bangsa indonesia, dan lain sebagainya. Jika negara
ini sudah menonjolkan serta menggalakkan hal tersebut, secara otomatis
rakyat Indonesia pasti akan ikut partisipasi dalam upaya bela negara
dalam segi aspek apapun, sesuai kemampuan setiap warga negara.
Pada dasarnya bela negara bukan hanya tertuju pada peperangan,
akan tetapi bisa menunjukkan pola pikir seseorang dalam melakukan
segala sesuatu, seperti dalam debat antar pikiran remaja di dalam
maupun luar negeri, sehingga negara luar melihat serta mencap indonesia
adalah negara yang maju dengan dipenuhi orang-orang yang cerdas,
dengan begitu mereka berpikir tidak mudah baginya untuk mendoktrin
pikiran rakyat indonesia.

17
D. Kesimpulan
Kepemimpinan serta kekuasaan memiliki keterkaitan yang tak
dapat dipisahkan. Karena untuk menjadi pemimpin bukan hanya
berdasarkan satu sama lainnya tetapi banyak faktor. Pemimpin yang
berhasil hendaknya memiliki beberapa criteria yang tergantung pada
sudut pandang atau pendekatan yang digunakan, apakah itu
kepribadiaannya, keterampilan, bakat, sifat-sifatnya, atau kewenangannya
yang dimiliki yang mana nantinya berpengaruh terhadap teori maupun
gaya kepemimpinan yang akan diterapkan. Pemimpin bukan sekedar
gelar atau jabatan yang diberikan dari luar melainkan sesuatu yang
tumbuh dan berkembang dari dalam diri seseorang. Kepemimpinan lahir
dari proses internal.

18
DAFTAR PUSTAKA

Kepresidenan, Tim. “Laporan 4 Tahun Pemerintahan Joko Widodo-Jusuf


Kalla”. Diambil pada Tanggal 28 September 2019. Dari www.bkkbn.go.id,
2018.
Noventari, Widya. “Kuasa Dibalik Senyum Sang Jendral. Dosen Fakultas
Hukum Universitas Wisnuwardhana Malang”. Diambil pada tanggal 27
September 2019. Dari
http://vidya.wisnuwardhana.ac.id/index.php/vidya/article/download/45/46,
2018.
Hapsari, Sekar. “Gaya Kepemimpinan Presiden Joko Widodo Dalam
Perspektif Sistem Pertahanan Negara Sebagai Upaya Menghadapi
Ancaman Asimetrik Abad 21. Dosen Fakultas Hukum Universitas
Wisnuwardhana Malang”. Diambil pada Tanggal. 27 September 2019. Dari
http://journal.uinjkt.ac.id/index.php/salam/article/download/9410/pdf. 2019.
Sjamsuddin, Nazaruddin. Jejak Langkah Pak Harto:16 Maret 1983-11
Maret 1988 (Jakarta: PT Citra Lamtoro Gung Sejahtera, 1992), hlm. 52

Fadhillah, Salma. Nisrina, Nur. Nurlimah, Nila. “Model Kepemimpinan


Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) Dalam Bingkai Buku “Harus Bisa, Seni
Memimpin Ala SBY”. Univesitas Islam Bandung”. Diambil pada Tanggal 28
September 2019. Dari
http://karyailmiah.unisba.ac.id/index.php/Jurnalistik/article/download/7063/
pdf. 2017.
Naim, Abu. “Tipologi Kepemimpinan Politik Gus Dur. Institut Agama Islam
Darussalam (Iaida) Banyuwangi”. Diambil pada Tanggal 29 September
2019. Dari
https://ejournal.iaida.ac.id/index.php/darussalam/article/download/76/71/.
2014.
Wijaya, Junior Hendri. Permatasari, Iman Amanda. ”Capaian Masa
Pemerintahan Presiden BJ. Habibie dan Megawati di Indonesia .
Universitas Muhammadiyah Yogyakarta”. Diambil pada Tanggal 29
September 2019. Dari
http://cakrawalajournal.org/index.php/cakrawala/article/download/274/259.
2018.

Wilardjo, Setia Budhi. “Sukarno: Suatu Tinjauan Perspektif Sejarah Dan


Perilaku Organisasi. Universitas Muhammadiyah Semarang”. Diambil
pada tanggal 28 September 2019. Dari
https://media.neliti.com/media/publications/22862-ID-sukarno-suatu-
tinjauan-perspektif-sejarah-dan-perilaku-organisasi.pdf. 2012.

19
20

Anda mungkin juga menyukai