Anda di halaman 1dari 8

Tengku Zahwa Hafizah

2201103010004
Manajemen

Sejarah Kepemimpinan di Indonesia

Di
Indonesia ada 7 presiden yang
pernah memimpin Indonesia
dan berikut adalah gaya
kepemimpinan pemimpin
Negara Indonesia dari masa ke
masa
Di
Indonesia ada 7 presiden yang
pernah memimpin Indonesia
dan berikut adalah gaya
kepemimpinan pemimpin
Negara Indonesia dari masa ke
masa
Di
Indonesia ada 7 presiden yang
pernah memimpin Indonesia
dan berikut adalah gaya
kepemimpinan pemimpin
Negara Indonesia dari masa ke
masa
Di Indonesia ada 7 presiden yang pernah memimpin Indonesia dan
berikut adalah gaya kepemimpinan pemimpin Negara Indonesia dari masa ke
masa.
1. Kepemimpinan presiden Soekarno
Soekarno lahir pada 6 Juni 1902 di Jawa Timur, dari Raden Sukemi
Sosrodihardjo dan R.A Ida Nyoman Rai, yang saat itu termasuk dalam
keluarga bangsawan dan merupakan keluarga terhormat jika dilihat secara
struktur sosial. Sebagai seorang pemimpin, Soekarno disebut sebagai
sosok yang sempurna, terlebih dalam memimpin negara Indonesia yang
sangat luas dan beragam ini. Soekarno tidak hanya berkharisma dan
berwibawa, tetapi ia juga seorang cendekiawan dan ideolog. Jika melihat
dari gaya kepemimpinannya, tidak diragukan lagi kalau Soekarno masuk
dalam golongan pemimpin bergaya kharismatik, yang mana dirinya
memiliki daya tarik, berwibawa serta energi yang luar biasa sehingga
mampu mempengaruhi orang lain untuk menjadi pengikutnya. Soekarno
sangat ahli dalam mengubah presepsi orang lain sehingga menjadi sama
dengannya, serta mampu membuat mereka agar mau mengikuti perintah
dan keinginannya dengan senang hati.

Presiden Pertama Indonesia ini juga dikenal sebagai seorang dengan


temperamen yang meledak-ledak, tetapi mampu menularkan
semangatnya yang besar ini kepada orang lain. la mampu membakar
semangat seluruh rakyat dan menginspirasi mereka semua untuk berani
melakukan hal yang diinginkan. Setiap orang yang mengikuti pemimpin
dengan gaya yang sama dengan Presiden Soekarno biasanya memiliki
keyakinan yang kuat bahwa pemimpinnya selalu benar, merasa sayang
dan bangga dengan pemimpinnya, memiliki motivasi yang kuat untuk
terlibat dalam misi kelompoknya, mau mematuhi pemimpin dan yakin
bahwa mereka dapat berkontribusi bagi kelompoknya.

Kepemimpinan Soekarno memiliki prestasi untuk Indonesia yaitu:


1.) Semangat Revolusi yang Membuahkan Kemerdekaan Keberhasilan
pertama yang tidak akan pernah dilupakan dari Soekarno ialah bagaimana
ia mampu mengobarkan semangat revolusi di tengah-tengah masyarakat
Indonesia, yang mana hal tersebut akhirnya membawa Indonesia kepada
kemerdekaan di tahun 1945.

2.) Gerakan Non-blok Di bawah kepemimpinannya, Soekarno tercatat


berhasil membentuk Gerakan Non-Blok (GNB) pada konferensi Asia-
Afrika yang dilaksanakan di Kota Bandung pada tahun 1955.

3.) Menyatukan Papua Barat ke NKRI

2. Kepemimpinan presiden Soeharto


Jenderal Besar TNI H. M. Soeharto adalah Presiden kedua Indonesia
yang menjabat dari tahun 1967 sampai 1998, menggantikan Soekarno. Di
dunia internasional, terutama di Dunia Barat, Soeharto sering dirujuk
dengan sebutan populer "The Smiling General" karena raut mukanya
yang senantiasa tersenyum dan menunjukkan keramahan. Meski begitu,
dengan berbagai kontroversi yang terjadi, ia sering juga disebut sebagai
otoriter bagi yang berseberangan dengannya. Sebelum menjadi presiden,
Soeharto adalah pemimpin militer pada masa Hindia Belanda dan
Kekaisaran Jepang, dengan pangkat terakhir Mayor Jenderal. Setelah
Gerakan 30 September 1965, Soeharto kemudian melakukan operasi
penertiban dan pengamanan atas perintah dari Presiden Soekarno, salah
satu yang dilakukannya adalah dengan menumpas Gerakan 30 September
dan menyatakan bahwa PKI sebagai organisasi terlarang. Berbagai
kontroversi menyebut operasi ini menewaskan sekitar 100.000 hingga 2
juta jiwa, namun jumlah ini patut dipertanyakan karena korban dari
Gerakan 30 September.

Soeharto kemudian diberi mandat oleh Majelis Permusyawaratan Rakyat


Sementara (MPRS) sebagai Presiden pada 26 Maret 1968 menggantikan
Soekarno, dan resmi menjadi presiden pada tahun 1968. la dipilih
kembali oleh MPR pada tahun 1973, 1978, 1983, 1988, 1993, dan 1998.
Pada tahun 1998, masa jabatannya berakhir setelah mengundurkan diri
pada tanggal 21 Mei tahun tersebut, menyusul terjadinya kerusuhan Mei
1998 dan pendudukan gedung DPR/MPR oleh ribuan mahasiswa. la
merupakan orang terlama yang menjabat sebagai presiden Indonesia.

Selama hampir 32 tahun pemerintahannya Soeharto meletakkan pondasi


pembangunan di Indonesia melalui Repelita. Dalam masa kekuasaannya,
yang disebut Orde Baru, Soeharto membangun negara yang stabil dan
mencapai kemajuan ekonomi dan infrastruktur. Dalam era ini masyarakat
mendapati harga bahan-bahan pokok yang terjangkau dan situasi
keamanan dan ketertiban yang terjaga, juga tercapainya Swasembada
Beras. Hal ini ditandai dengan medali From Rice Importer to Self
Sufficiency dari Food and Agriculture Organization (FAO) pada 1984
yang diterima Presiden Soeharto.

Soeharto juga merupakan sosok yang kontroversial karena membatasi


kebebasan warga negara Indonesia keturunan Tionghoa, menduduki
Timor Timur, pemaksaan asas tunggal Pancasila di berbagai bidang, dan
disebut sebagai salah satu rezim paling korup dalam sejarah dunia
modern. Menurut Transparency International, estimasi kerugian negara
adalah sekitar 15-35 miliar dolar Amerika Serikat selama
pemerintahannya. Namun, hal ini tidak berhasil dibuktikan, bahkan
Majalah Time kalah dalam gugatan dan usaha lain untuk mengadili
Soeharto gagal karena kesehatannya yang memburuk. Setelah menderita
sakit berkepanjangan, ia meninggal karena kegagalan organ multifungsi
di Jakarta pada tanggal 27 Januari 2008.
3. Kepemimpinan presiden Bj Habibie

Kepemimpinan yang berhasil meniscayakan adanya kemampuan untuk


mewujudkan suatu visi atau teori menjadi realitas. Semakin terwujud
suatu visi atau teori dalam realitas, semakin efektif pula suatu
kepemimpinan telah dijalankan. Bacharuddin Jusuf (BJ) Habibie ialah
jelas sosok yang penuh dengan rekam jejak keberhasilan dan milestone
sebagai buah terwujudnya visi dan teori ke dalam realitas. Sosok
multidimensional yang berpulang di RSPAD Gatot Soebroto, Jakarta, di
usia 83 tahun pada Rabu (11/9) itu meninggalkan begitu banyak jejak
kepemimpinan. Bukan hanya sebagai Presiden ke-3 Republik Indonesia,
lelaki kelahiran Parepare, Sulawesi Selatan, 25 Juni 1936 itu semasa
hidupnya meninggalkan begitu banyak inspirasi yang patut diteladani.
Sebagai ilmuwan dirgantara, BJ Habibie merupakan manusia pertama
bukan hanya di Indonesia, melainkan juga di dunia, yang mampu
memperlihatkan cara mengitung gejala perambatan retakan sayap
pesawat terbang secara acak atau dikenal dengan istilah crack
propagation onrandom hingga ke atom-atomnya.

Pencapaian itu membuat Habibie mendapat sebutan istimewa sebagai 'Mr


Crack'. Bukan hanya itu, di dunia ilmu pengetahuan dan teknologi, para
ahli dirgantara juga mengenal Habibie yang melahirkan sejumlah teori
terkait dengan pengembangan teknologi canggih di bidang tersebut,
Karena itu, saat melepas jasad BJ Habibie ke peristirahatan terakhir
diMakam Pahlawan Kalibata, Jakarta Selatan, Presiden Joko Widodo pun
memberikan penghormatan takzim kepada sosok genius dalam dunia
dirgantara dengan penggilan istimewa tersebut. "Selamat jalan, Mr
Crack.Selamat jalan, sang pionir," ucap Presiden Jokowi.

Selain sebagai ilmuwan dirgantara yang dikenal luas, BJ Habibie juga


dikenal sebagai muslim yang saleh. Sebagai pribadi muslim, banyak pula
jejak kepemimpinan yang ditinggalkan almarhum. Sama seperti pencetus
teori relativitas Albert Einstein yang berpendapat bahwa ilmu tanpa
agama adalah buta dan agama tanpa ilmu lumpuh, BJ Habibie pun
meyakini bahwa ilmu pengetahuan, keimanan, dan ketakwaan harus
berada dalam satu kesatuan sinergis. Dalam konteks ini, jejak
kepemimpinan Habibie pun begitu fenomenal. Selain dikenal sebagai
pendiri sekaligus Ketua Umum Ikatan Cendekiawan Muslim Indonesia
(ICMI) yang pertama, BJ Habibie juga merupakan sosok yang
menginisiasi pendirian Bank Muamalat serta mengimplementasikan
konsep perbankan syariah di Indonesia yang diterimasecara luas oleh
umat Islam di Indonesia hingga hari ini.
4. Kepemimpinan presiden KH. Abdurahman Wahid

H. Abdurrahman Wahid (lahir dengan nama Abdurrahman ad-Dakhil; 7


September 1940 - 30 Desember 2009) atau yang akrab disapa Gus Dur,
adalah tokoh Muslim Indonesia dan pemimpin politik yang menjadi
Presiden Indonesia yang keempat dari tahun 1999 hingga 2001.
Kepemimpinan Gus Dur bergaya kharismatik-transformasional yang dimana
saat mengambil keputusan, Gus Dur menonjolkan sikap kharismatik yang
dimiliki tetapi tanpa adanya kekerasan dan tekanan militer.

Kelebihan gaya kepemimpinan Gus Dur:


1) Meliburkan siswa pada saat bulan Ramadan
2) Menjadikan Hari Imlek dan Memperbolehkan Bahasa Tionghoa
3) Menyelesaikan Berbagai Macam Konflik di Indonesia

Kekurangan gaya kepemimpinan Gus Dur


1) Kasus Buloggate dan Korupsi
2) Memperbolehkan Bendera Bintang Kejora

5. Kepemimpinan presiden Megawati Soekarno Putri

Prof. Dr. Hj. Diah Permata Megawati Setiawati Soekarnoputri adalah


Presiden Indonesia yang kelima yang menjabat sejak 23 Juli 2001 sampai 20
Oktober 2004. Megawati Soekarno putri meneruskan kepemimpinan
presiden Abdurrahman Wahid yang terhenti ditengah jalan. Dalam
kepemimpinannya, Megawati lebih menonjolkan kepemimpinan dalam
budaya ketimuran. Megawati adalah seorang pemimpin yang memiliki
berkepribadian yang kuat. Tidak mudah dipengaruhi oleh siapa pun, jika
tidak sesuai dengan pikiran dan nuraninya tentang cita-cita NKRI. Baginya
visi dan misi bagi pemimpin bangsa ini tak bisa lain dari visi dan misi yang
tertuang dalam pembukaan UUD 1945. Perubahan visi dan misi yang
berbeda dengan Pembukaan UUD 1945 justru harus dicegah.

Megawati merupakan seorang yang tenang dengan kepribadian yang


cenderung tertutup. Akan tetapi memiliki karakter dan wibawa yang kuat
sebagai seorang pemimpin. Hal tersebut dapat dilihat dari kecermatannya
untuk memahami berbagai konflik atau krisis yang terjadi dan kegigihannya
dalam menekankan pemahaman anti kekerasan. Selama kepemimpinannya,
Megawati juga dikenal tegas dan berpegang teguh pada prinsipnya yaitu
berpolitik dengan ideologi, sesuai konstitusi, dan mengutamakan
kepentingan rakyat (Sihaloho, 2019). Sikap yang dimilikinya berhasil
membuat Megawati meraih berbagai prestasi selama menjabat sebagai
pemimpin bangsa.

6. Kepemimpinan presiden Susilo Bambang Yudhoyono

Merupakan gaya kepemimpinan yang sesuai dengan era demokrasi.


Presiden SBY juga menegaskan, kalau dirinya cenderung untuk mengalah,
lebih memilih melakukan berkompromi dan membuat consensus, karna
SBY tidak ingin kepemimpinan Yang dijalankannya menjadi otoriter. SBY
sosok pemimpin yang demokratis dalam mengambil keputusan selalu
mengajak beberapa perwakilan bawahan, tetapi keputusan tetap berada di
tangannya. SBY tipe pemimpin yang cermat dan berpikir matang sebelum
mengambil suatu keputusan. Prestasi yang penting dicatat semasa
kepemimpinan SBY yaitu keberhasilan menyelesaaikan batas maritim
Indonesia dengan 2 negara sahabat yaitu singapura dan Filipina.
7. Kepemimpinan presiden Joko Widodo

Joko Widodo atau yang dikenal dengan nama jokowi memiliki nama
lengkap Ir. H. Joko Widodo. Beliau lahir di Surakarta, Jawa Tengah pada
tanggal 21 Juni 1961. Masa kepemimpinan Jokowi mulai 20 Oktober 2014
sampai sekarang. Gaya kepemimpinan presiden Jokowi yaitu ada tiga gaya
kepemimpinan Jokowi yaitu yang pertama adalah partisipatif yaitu selalu
ikut atau terlibat dengan anggota saat akan mengambil keputusan atau
kegiatan seperti tindakan blusukan yang serimg di lakukannya. Kedua yaitu
karismatik yang dimana Jokowi dapat menyelesaikan masalah yang dapat
menarik perhatian orang lain. Ketiga yaitu transornasional yaitu mengukur
hubungan anggota dengan pemimpinnya sejauh apa.

Dalam masa pemerintahannya presiden Jokowi telah mampu mulai


meratakan pembangunan yang ada di Indonesia yang dimana infrastruktur
dibangun tidak lagi hanya fokus di pulau Jawa tetapi di luar Jawa juga.
Presiden Jokowi juga memiliki citra seorang pemimpin yang dekat dengan
mansyarakatnya serta presiden Jokowi juga memberlakukan program sosial
seperti KIP dan BPJS yang tentunya sangat membantu masyarakat.
Demikian identifikasi atau analisis gaya kepemimpanan presiden Indonesia
yang memiliki gaya dalam memimpin yang berbeda dan juga hasil kerja
yang berbeda, bagaimana pun gaya kepemimpinan presiden yang pernah
memimpin di Indonesia tentu sangat membawa pengaruh pada negara dan
masyarakat Indonesia. Dibalik kelemahan saat masa kepemimpinan
presiden Indonesia, ada kelebihan dan keberhasilan yang diraih tentunya
merupakan hasil kerja keras pemimpin negara.

Anda mungkin juga menyukai