Anda di halaman 1dari 8

HUMILITY (RENDAH HATI)

Pada masa perjuangan menegakkan kedaulatan bangsa, Soekarno layak


disebut sebagai simbol perjuangan karena pada saat itu beliau mampu tampil
sebagai diplomat dan orator yang mampu mengobarkan semangat perjuangan
rakyat. Keberanian beliau terlihat ketika menyuarakan secara berapi-api tentang
revolusi nasional, anti neokolonialisme dan imperialisme.
Dan juga kepercayaannya terhadap kekauatan massa, kekuatan rakyat.
Beliau adalah seorang pemimpin yang rendah hati disamping sebagai seorang
pemberani. Sifat ini dapat dilihat dari dalam karyanya Menggali Api Pancasila.
Beliau berkata, aku ini bukan apa-apa kalau tanpa rakyat. Aku besar karena
rakyat, aku berjuang karena rakyat dan aku penyambung lidah rakyat,
Maka pantas apabila beliau dijadikan simbol perjuangan rakyat karena
ketulusannya demi dan untuk rakyatnya.

http://thethub.blogspot.co.id/2013/11/gaya-kepemimpinan-ir-soekarno.html

Bagian pertama buku ini menjelaskan kisah perjalanan hidup Soekarno


mulai dari proses belajar kepada kedua orang tuanya, para tokoh yang menjadi
inspiratornya, pergulatannya dalam organisasi kepemudaan, hingga
mengantarkan Indonesia Merdeka. Di bagian ini diceritakan betapa Bung Karno
adalah sosok yang senantiasa belajar apa saja dan kepada siapa saja.
Dari peran Gajah Mada, Bung Karno banyak belajar tentang ilmu politik.
Hayam Wuruk menjadi inspirator dalam hal kepemimpinan nasional. Dalam
menghadapi berbagai persoalan dan cara penyampaian ideologi kepada
masyarakat beliau peroleh dari sosok arif Sunan Kalijaga. Orasi-orasinya yang
penuh motivasi dan semangat merupakan kecakapan yang dia dapat dari sang
pujangga Jawa Ronggowarsito. Penguatan diri Bung Karno ternyata hasil didikan
sang guru H.O.S. Cokroaminoto yang dianggapnya sebagai orang tua kedua
setelah Ayah dan Ibu beliau sendiri. Dr. Soetomo juga menjadi tokoh inspirator
dalam mewujudkan sebuah gagasan, yang kemudian diterapkannya dalam
pergulatannya di organisasi. Kemauannya belajar kepada Jenderal Soedirman
sebagai bawahannya, merupakan sikap rendah hati yang patut diapresiasi. Dari
Jenderal Soedirman, Soekarno mendapat pelajaran berharga tentang keteguhan
hati menjadi seorang pemimpin.
http://amanahru.blogspot.co.id/2013/10/soekarno-pemimpin-bersahaja-dan-
garang.html

INTEGRITY

Tokoh dunia yang memiliki integritas dalam kepemimpinan adalah


Ir.Soekarno. beliau berjasa besar dalam kebangkitan nasional Indonesia.
Kebangkitan nasional bukan saja pada masa berdirinya organisasi-organisasi
pergerakan nasional, namun hingga saat ini. Soekarno juga berjasa besar bagi
bangsa Indonesia. Perjuangannya dalam pembacaan proklamasi pun sangat
membekas di benak warga Indonesia hingga saat ini.
Soekarno adalah seorang yang memiliki wibawa yang sangat tinggi dan
membuat banyak orang menjadi hormat kepadanya. Sejarah menyebutkan jika
dalam masa kepemimpinan Soekarno, ada banyak sekali masalah yang dihadapi,
baik masalah dari dalam negeri yang berupa pemberontakan-pemberontakan
atas ketidakpuasan rakyat terhadap pemerintahan yang memang belum
sempurna karena masih sangat barunya kemerdekaan di Indonesia, maupun
masalah dari luar negeri yang berupa perebutan kekuasaan antara Belanda dan
Jepang yang masih menginginkan Indonesia.
Akan tetapi, Soekarno dapat menyelesaikan permasalahan tersebut
dengan baik. Apabila Soekarno tidak memiliki jiwa integritas di dalam
kepemimpinannya, Indonesia belum pasti bisa merdeka, aman dan nyaman
seperti sekarang. Akan tetapi, sangat disayangkan, Soekarno harus mundur
jabatan nya sebagai presiden pada tahun 1967.
Jiwa integritas yang dimiliki Soekano membuat beliau dikenang sampai
saat ini bahkan pada bulan April 2005 Soekarno mendapat penghargaan dari
Preiden Afrika Selatan, Thabo Mbeki. Penghargaan tersebut adalah penghargaan
bintang kelas satu The Order of The Supreme Companions of OR Tambo yang
diberikan dalam bentuk medali, pin, tongkat dan lencana yang semua dilapisi oleh
emas.
Mengapa Soekarno mendapat penghargaan tersebut? Karena Soekarno
dinilai telah mengembangkan solidaritas internasional demi melawan penindasan
oleh negara maju serta telah menjadi inspirasi bagi rakyat Afrika Selatan dlam
melawan penjajahan dan membebaskan diri dari Apertheid.
Dilihat dari biografi singkat tokoh, dapat dilihat bahwa Soekarno mampu
menggerakkan, mampu memberi kepercayaan yang besar dan mampu
memimpin negara dengan baik karena memiliki jiwa integrasi yang tinggi. Seperti
yang dikatakan pada paragraf diatas bahwa pemimpin adalah sebagai penentu
sikap dan keadaan orang yang dipimpin. Apabila pemimpin tidak memiliki kualitas
diri yang baik, maka sikap dan keadaan orang yang dipimpin pun belum tentu
baik.
http://www.dictio.id/t/seberapa-penting-integritas-dalam-kepemimpinan/1445

Integritas pemimpin pada saat krisis diuji oleh keberanian menghadapi masalah
yang ada di depannya tanpa mengeluh. Ketika hari-hari terakhir ini kita disuguhi
model komunikasi politik Presiden SBY yang terkesan menghindar dari persoalan,
saya terkesima saat membuka kembali lembaran naskah pidato Proklamasi RI dari
Bung Karno pada 1966 yang berjudul Jas Merah (Jangan Sekali-kali Melupakan
Sejarah).
Dalam pembukaan pidato tersebut, Soekarno menegaskan di tengah tekanan
politik bertubi-tubi menghadangnya, dia tetap menunjukkan dirinya tegak berdiri
sebagai presiden Republik Indonesia di hadapan seluruh rakyat. Melalui
pidatonya, Bung Karno memperlihatkan bahwa dia tidak lari dari persoalan politik
yang dihadapkan kepada dirinya. Dia menjawabnya satu per satu, mulai besarnya
anggaran yang dia gunakan untuk merebut Papua sampai persoalan posisi politik
dari Supersemar.
Meski pada akhirnya Soekarno tidak dapat mempertahankan kekuasaan, pidato
tersebut memberi kesan yang sangat kuat bahwa sebagai presiden, Soekarno
tidak mengeluh kepada rakyat atas tekanan politik yang dihadapi. Soekarno
berusaha menenteramkan hati rakyat bahwa dia masih mampu mengelola
kondisi politik di saat krisis. Sejarah mencatat, bagaimana Soekarno
memperlihatkan jiwa kesatria, bahkan pada pertempuran politik pada masa akhir
kepemimpinannya.
https://idiemellas.wordpress.com/2010/02/15/saatnya-seberani-bung-karno/

Satu hal yang perlu ditanamkan dalam diri setiap orang khususnya
pemuda pada saat ini adalah adanya sikap integritas. Integritas pada setiap diri
pemuda yang sungguh mempunyai hati untuk mengubah bangsa dan negara ini.
Pemangkasan birokrasi ataupun restrukturisasi birokrasi juga sudah tidak dapat
menjamin adanya perubahan untuk bangsa ini. Integritas yang merupakan suatu
hal kecil yang sering diabaikan oleh orang banyak, namun di dalamnya terdapat
satu kekuatan besar yang dapat merubah bangsa.
Mengapa pemuda? Seperti yang dikatakan Ir. Soekarno Berikan saya
sepuluh pemuda, maka saya akan guncang dunia, Pemuda disini digambarkan
sebagai sosok yang pemberani dan pendobrak tembok hitam yang selama ini
telah dijaga oleh birokrat birokrat. Pemuda yang memiliki pemikiran yang pro
akan Indonesia dan yang takut akan Tuhan dalam setiap langkahnya untuk
melakukan perubahan terhadap Indonesia. Disini pemuda bukan berarti harus
menjadi bagian dari penguasa negeri ini. Memang, salah satu untuk mengubah
Indonesia adalah dengan cara masuk ke pemerintahan dengan idealisme tinggi
dan membawa cita cita perubahan dan menjadikan sikap integritas sebagai
penopang dalam berjalan. Pemuda dapat melakukannya dengan cara lain.
Integritas bukan harus dalam pemerintahan saja, dimulai dari hal kecil seperti
dalam lingkungan pendidikan.

http://ferlyprogresif.blogspot.co.id/2013/06/integritas-pemuda-sebagai-aspek-
dalam.html
FOKUS
Dalam biografi Presiden Soekarno yang ditulis oleh Cindy Adams
menyebutkan jika Soekarno memang sangat fokus untuk membangun citra RI di
mata dunia.

Pada masa pemerintahan presiden Soekarno, fokus pemerintahan serta


politik luar negeri saat itu adalah untuk mencari pengakuan negara lain mengenai
kemerdekaan negara Indonesia, serta mempertahankan kemerdekaan Indonesia
dan juga menjunjung tinggi sikap anti kolonialis dan juga anti imperialis serta
menutup politik luar negeri dari negara-negara barat (Muttaqien, 2014). Politik
luar negeri era Soekarno juga dikenal dengan politik konfrontasinya seperti
contohnya adalah konfrontasi mengenai ganyang Malaysia. Berbeda pada era
Soekarno
http://louis-embun-fisip13.web.unair.ac.id/artikel_detail-115542-
Studi%20Strategis%20Indonesia%20II-
week%208%20%20POLITIK%20LUAR%20NEGERI%20INDONESIA%20PADA%20M
ASA%20PASCA%20ERA%20ORDE%20BARU.html

Presiden Soekarno pada masa itu cenderung fokus untuk menerapkan


sistem pemerintahan yang dianggap beliau terbaik dan sesuai dengan masyarakat
Indonesia. Sehingga pemerintahan pada masa itu dapat dikatakan belum begitu
maju sebab pemerintah hanya berkutak masalah politik tanpa memperhatikan
aspek-aspek lain yang mendukung dalam jalannya pembangunan di Indonesia.
http://wwwzenildaencantado.blogspot.co.id/2011/06/materi-sistem-
pemerintahan-indonesia.html

Sejak Indonesia merdeka, Soekarno adalah tokoh utama arsitektur selama


masa pembangunan awal Indonesia. Presiden pertama Indonesia ini telah
membangun sejumlah bangunan penting di Ibu Kota.

https://www.vidio.com/watch/420565-mengenal-soekarno-sang-arsitektur-
pembangunan-fokus-sore

VIDEO
https://www.youtube.com/watch?v=hFP1hnWZCw8

Eksplorasi
Analisa
Refleksi (Kesimpulan ttg bung Karno dan pelajaran yang dapat diambil)

Nama nomor batch

VISION

ideologi pembangunan 'berdiri di atas kaki sendiri'


Presiden pertama RI itu pun dikenal sebagai orator yang ulung, yang dapat
berpidato secara amat berapi-api tentang revolusi nasional, neokolonialisme dan
imperialisme. Ia juga amat percaya pada kekuatan massa, kekuatan rakyat.

Presiden Soekarno tidak saja memiliki visi dan misi yang jelas, tetapi
adalah lebih dari itu. Proklamator ini memiliki ide, cita-cita, pandangan tentang
bangsa dan negara yang akan dibangun secara jelas, dan kemudian didoktrinkan
kepada seluruh rakyat. Oleh karena itu, nama Dr.Ir. Soekarno, benar-benar masuk
pada sanubari rakyat. Namanya ketika itu dikenal dengan baik, dicintai, dan
dibanggakan oleh rakyat hingga pelosok tanah air.

Pandangan ideal tentang bangsa dan negara Republik Indonesia, oleh Dr.Ir
Soekarno itu dituangkan dalam bentuk rumusan Pancasila. Rumusan itu dijadikan
sebagai falsafah dan dasar negara. Setiap saat, kata Pancasila diucapkan agar
masuk ke dalam alam pikiran, hati dan alam kesadaran bangsa ini. Melalui
Pancasila itu, bangsa yang sebenarnya sangat majemuk, terdiri atas berbagai
suku, adat istiadat, bahasa daerah, dan juga agama disatukan dalam kehidupan
bersama, dan selanjutnya dibangun sebuah bangsa dan negara kesatuan, yaitu
bangsa Indonesia.

Sesuatu hal yang menarik dan itulah yang dialami oleh Dr.Ir.Soekarno,
bahwa filsafat Pancasila yang dirumuskan itu berbekalkan kecerdasan, kesediaan
mendengarkan suara hati rakyat, ketulusan, dan suasana keprihatinan yang
mendalam, yang dialami oleh seluruh bangsanya sebagai akibat dari penjajahan
yang sedemikian lama dan kejam. Semua itulah akhirnya melahirkan ide dan
pikiran besar. Dr. Ir. Soekarno berhasil merumuskannya dalam rumusan yang
indah dan kemudian diberi nama Pancasila itu.

Cita-cita, ide, pikiran, dan pandangan Dr.Ir Soekarno tentang gambaran


ideal bangsa dan negara yang cukup jelas itu, semestinya selalu ditumbuh-
kembangkan. Suatu bangsa akan menjadi besar manakala ada kesediaan untuk
menghormati dan menjunjung tinggi para pendahulunya. Salah satu bentuk
penghormatan itu adalah adanya kesediaan meneruskan ide-ide besar yang telah
dirumuskannya. Pancasila adalah produk seorang yang sangat mencintai
bangsanya dan telah berjuang dan mengorbankan apa saja yang dimilikinya
untuk meraih cita-citanya itu.

Kiranya bisa dirasakan bahwa ternyata tidak semua pemimpin bangsa


memiliki perhatian yang sama terhadap idiologi Pancasila. Padahal idiologi adalah
selalu menjadi kekuatan penggerak, pemersatu, cita-cita, dan pemberi arah
perjuangan. Dr.Ir Soekarno telah berhasil merumuskan idiologi itu, ialah
Pancasila. Sekalipun hanya terdiri atas lima kalimat, tetapi ternyata, Pancasila
memiliki kekuatan yang luar biasa, menjadi cita-cita, pandangan hidup, alat
pemersatu, dan semangat yang diperlukan oleh bangsa ini.

Visi Bung Karno adalah Visi Harga Diri dan Martabat Manusia Indonesia.
Persatuan Asia dan Afrika dijadikannya sebuah misi untuk mencapai visi tersebut.
Ketergantungan pada Paman Sam atau siapapun jua menjadi penghalang bagi
tercapainya misi tersebut -- maka penghalang itu, rintangan itu mesti
disingkirkan. Adalah kesalahan kita jika kita menganggap penyingkiran tersebut
adalah terhadap Dunia Barat, terhadap masyarakat Amerika dan Barat.
Penghalang atau rintangan itu adalah pola pikir Paman Sam, kebijakan luar negeri
serta ekonominya. Dan, pola pikir serta kebijakan itulah yang diserang oleh Bung
Karno, dan mulai ditolak oleh Pak Harto.

kemandirian dalam bidang ekonomi, kedaulatan dalam bidang politik, dan


kepribadian dalam bidang kebudayaan (Tri Sakti)

visi kebudayaan Bung Karno sebenarnya tercermin dalam perumusan


Pancasila. Sebab, Pancasila adalah cermin budaya Indonesia dari sejarah
kebudayaan panjang. Ia bervisi budaya pluralis dalam konteks penyatuan
Nusantara yang terdiri dari berbagai suku, agama, dan adat ke dalam Negara
Kesatuan Republik Indonesia.

Untuk itu, ia berkata dalam Pidato Lahirnya Pancasila, 1 Juni 1945:


Jikalau saya peras yang lima menjadi tiga, dan yang tiga menjadi satu, maka
dapatlah saya satu perkataan Indonesia yang tulen, yaitu perkataan gotong-
royong. Negara Indonesia yang kita dirikan haruslah negara gotong-royong!
Alangkah hebatnya! Negara Gotong-royong!
Gotong-royong adalah paham yang dinamis, lebih dinamis dari kekeluargaan,
Saudara-saudara! Kekeluargaan adalah satu paham yang statis, tetapi gotong-
royong menggambarkan satu usaha, satu amal, satu pekerjaan, yang dinamakan
anggota yang terhormat Soekardjo satu karyo, satu gawe. Marilah kita
menyelesaikan karyo, gawe, pekerjaan, amal ini, bersama-sama! Gotong-royong
adalah pembantingan tulang bersama, pemerasan keringat bersama, perjuangan
bantu-binantu bersama. Amal semua buat kepentingan semua, keringat semua
buat kebahagiaan semua. Holopis-kuntul-baris buat kepentingan bersama! Itulah
gotong-royong!
Prinsip gotong-royong di antara yang kaya dan tidak kaya, antara yang Islam dan
yang Kristen, antara bukan yang Indonesia tulen dengan peranakan yang menjadi
bangsa Indonesia. Inilah, Saudara-saudara, yang saya usulkan kepada Saudara-
saudara.
Bung Karno memberikan semangat kebersamaan kita pendasaran kuat dengan
menegaskan bahwa gotong royong adalah pokok dari Pancasila. Maka, setiap
kebijakan di setiap sistem bernegara kita harus mengandung semangat
kegotongroyongan. Dengan begitu, kita bisa menemukan jati diri bangsa kita.

Semangat gotong royong dimaksudkan menjadi jargon atau doktrin yang


mencirikan kebangsaan kita, Bangsa Indonesia. Gotong royong harus dijadikan
semangat dalam mencapai kepentingan bersama. Meski cara kita berbeda,
kepentingan kita untuk bersama. Merdeka!!!

Trisakti ajaran Bung Karno lainnya, yakni berdaulat dalam bidang politik, berdikari
dalam bidang ekonomi dan berkepribadian yang berkebudayaan Indonesia seolah
dianggap pepesan kosong yang tidak ada gunanya.

Anda mungkin juga menyukai