Anda di halaman 1dari 6

SURAT PERINTAH KERJA

Nomor : 06/SPK-CBT/Pusdiktek/VII/2009
Pada hari ini Sabtu tanggal Dua puluh enam, bulan
Sembilan, kami yang bertanda-tangan di bawah ini :
Nama
Jabatan
Alamat

Juli tahun Dua Ribu

: Bayu Herlambang
: Kepala Pelaksana Kontruksi Gedung CBT Kobangdikal.
: CBT Pusdiktek Kobangdikal Moro krembangan Surabaya .

Yang selanjutnya disebut PIHAK KESATU.


Dengan ini memberikan Perintah Kerja kepada :
Nama
Jabatan
Alamat

: Ucok Chabib
: Pimpinan PT . Cita Adi Nusantara
: Jl. Rungkut IndustriRaya No.15 , Surabaya.

Yang selanjutnya disebut PIHAK KEDUA.


Untuk melaksanakan pekerjaan Atap Rangka Galvalum Gedung CBT
Pusdiklek Lab.Radar dan Sonar Kobangdikal Surabaya. Yang diatur dengan
ketentuan-ketentuan sebagai berikut :
PASAL - 1.
Maksud & Tujuan
1. PIHAK KESATU memberikan pekerjaaan kepada PIHAK KEDUA, dan PIHAK
KEDUA menerima dan sanggup melaksanakan tugas pekerjaan dari PIHAK
KESATU untuk melaksanakan pekerjaan Atap Rangka Galvalum.
2. Pekerjaan yang dilaksanakan oleh PIHAK KEDUA adalah :
Pekerjaan Rangka Atap .
Pekerjaan Rangka penutup Genteng.
PASAL 2
LINGKUP PEKERJAAN
Lingkup pekerjaan untuk PIHAK KEDUA yang dimaksud tersebut di atas adalah
yang meliputi :
1. Pekerjaan dengan menggunakan Rangka Galvalum dengan spesifikasi C
Truss 75 x 36 x 100 untuk bentangan utama.
2. Pekerjaan untuk tiang penyanggah dan diagonal menggunakan C truss
76 x 36 x 75.
3. Pekerjaan Reng untuk genteng menggunakan ukuran 0.45 dengan tebal
minimum 0.53 mm .
4. Sudut atap maksimum 35 dan sudut minimum 30 .
5. Hal hal lain yang belum tercantum akan disetujui dilapangan.
6. Apabila ada kerusakan akibat dari pekerjaan menjadi tanggung jawab
Pihak Kedua.
7. Segala resiko yang terjadi dalam pekerjaan tersebut diatas menjadi
tanggung jawab Pihak Kedua.
8. Jam kerja adalah mulai jam 08.00 BBWI sampai dengan jam 16.00 BBWI.

PASAL 3

HARGA BORONGAN
1. Harga borongan yang disetujui adalah :
Rp 140.000 / m2 luas datar
Seluruh material terpasang pada pekerjaan tersebut.
2. Besarnya nilai kontrak ditetapkan kemudian berdasarkan hasil opname
bersama di lapangan.
PASAL - 4
WAKTU PELAKSANAAN DAN SANKSI-SANKSI
Pada tanggal 1 Agustus 2009 paling lambat sampai dengan jam 12.00 BBWI
PIHAK KEDUA harus sudah mulai bekerja.
1. Semua bahan, barang dan alat bantu yang diperlukan untuk melaksanakan
pekerjaan pemborong tersebut dalam pasal 1 Surat Perintah Kerja ini, jika
tidak ada ketentuan lain, harus disediakan oleh PIHAK KEDUA.
2. Pihak KEDUA wajib membuat tempat atau gudang yang baik untuk
menyimpan bahan - bahan dan alat - alat tersebut.
3. Pihak KEDUA wajib melaporkan setiap pengiriman ke lokasi untuk jenis
material/bahan yang telah disetujui dan melaporkan pula setiap akan memulai
tahapan pekerjaan yang telah disetujui dan melaporkan pula setiap akan
memulai tahapan pekerjaan yang akan dilaksanakan kepada PIHAK KESATU.
4. PIHAK KESATU berhak menolak dan memerintahkan penyingkiran dari lokasi
pekerjaan bahan/barang atau pekerjaan yang tidak memenuhi persyaratan/
spesifikasi teknis yang tercantum dalam perjanjian ini. Jika suatu bahan atau
barang ditolak oleh PIHAK KESATU, PIHAK KEDUA harus menyingkirkan
bahan atau barang tersebut dari lokasi pekerjaan dalam waktu 2 x 24 jam,
kemudian menggantikannya dengan bahan/barang yang memenuhi
persyaratan/spesifikasi teknis yang tercantum dalam perjanjian ini atas biaya
PIHAK KEDUA.
5. Tidak tersedianya bahan - bahan dan alat -alat, tidak dapat dijadikan alasan
untuk keterlambatan pekerjaan.
PASAL - 5
PELAKSANA
1. Selama pelaksanaan pekerjaan, PIHAK KEDUA wajib menempatkan
Pelaksana di lokasi pekerjaan. Pelaksana haruslah seseorang ahli teknik
yang cakap sesuai dengan bidangnya serta berpengalaman dan
berpendidikan cukup. Pemenuhan syarat-syarat ini harus ditunjukkan kepada
PIHAK KESATU.
2. Pelaksana harus diberi mandat untuk menerima dan melaksanakan perintahperintah tertulis dari PIHAK KESATU. Setiap perintah yang diberikan kepada
Pelaksana oleh PIHAK KESATU dianggap mengikat seperti jika diberikan
kepada PIHAK KEDUA.
PASAL 6
PENGAWAS PEKERJAAN
1. Untuk melaksanakan pengendalian pekerjaan yang terdiri atas pengawasan
dan tindakan pengoreksian, PIHAK KESATU menunjuk Pengawas Teknik dari
Teknisi Pekerjaan Kontruksi.
2. Tim Pengawas Teknik akan memberikan tangggapan atau persetujuan atas
usulan (antara lain usulan contoh bahan/barang , gambar kerja/shop drawing)
yang diajukan oleh PIHAK KEDUA dalam waktu 7 (tujuh) hari setelah
menerima usulan tersebut. Apabila dalam waktu 7 (tujuh) hari tersebut PIHAK
KEDUA belum menerima tanggapan atau persetujuan atas usulan tersebut,

maka PIHAK KEDUA dapat melaksanakan pekerjaan seperti


tersebut disetujui.

jika usulan

Pasal -7
KENAIKAN HARGA
1. Kenaikan harga bahan -bahan, alat-alat dan upah selama masa pelaksanaan
pekerjaan pemborong ini ditanggung sepenuhnya PIHAK KEDUA.
2. Pada dasarnya PIHAK KEDUA tidak dapat mengajukan tuntutan / klaim atas
kenaikan harga bahan - bahan, alat-alat dan upah, terkecuali apabila
Pemerintah mengeluarkan Peraturan Pemerintah dalam bidang Ekonomi dan
Moneter lengkap dengan Petunjuk Pelaksanaan penyesuaian harga jual beli
yang secara langsung
mempengaruhi harga borongan, maka PIHAK
KESATU dapat mempertimbangkan penyesuaian harga borongan tersebut.
PASAL - 8
JANGKA WAKTU PELAKSANAAN DAN MASA PEMELIHARAAN
1 .Jangka Waktu Pelaksanaan
Jangka waktu pelaksanaan pekerjaan ditetapkan selama 21 (Dua puluh satu
hari ) kalender dimulai pada tanggal 27 Juli 2009 dan harus sudah selesai
100 % pada tanggal 12 Agustus 2009.
2 . Masa Pemeliharaan .
Masa pemeliharaan ditetapkan selama 100 (Seratus) hari kalender dimulai
pada saat ditanda-tanganinya Berita Acara Serah Terima Pertama Pekerjaan .
Selama masa pemeliharaan, PIHAK KEDUA wajib mengerjakan cek list dari
PIHAK KESATU dan komplain dari user.
PASAL 9
KOMPLAIN
1. Selama masa pemeliharaan, PIHAK KEDUA harus mengerjakan komplain
maksimal 7 (tujuh) hari setelah form komplain diterima dari PIHAK KESATU.
2. Jika PIHAK KEDUA tidak mengerjakan komplain sesuai dengan batas waktu
yang telah disepakati, maka pekerjaan itu akan diambil alih PIHAK KESATU
dengan biaya dipotongkan dari retensi PIHAK KEDUA ditambah dengan
biaya administrasi sebesar 20% dari biaya total biaya retensi.
PASAL - 10
HARGA BORONGAN
1. Sebagai persetujuan penawaran yang dilakukan oleh PIHAK KEDUA
kepada
PIHAK KESATU , maka ditetapkan harga kontrak pekerjaan
sebagai berikut :
PEKERJAAN
Rangka Atap
baja Ringan

LUAS
(m2)
832

HARGA/M2
(Rp.)
140.000,00

HARGA/UNIT
(Rp.)
116.480.000,00

JUMLAH
(Rp.)
116.480.000,00

2.Total Harga borongan adalah sebesar Rp.116.480.000,00


3.Harga borongan tersebut dalam ayat 1 pasal ini adalah LUMPSUM PRICE
sudah termasuk segala pengeluaran dan jasa pemborong serta sesuai
dengan ketentuan yang berlaku.
PASAL 11

TATA CARA PEMBAYARAN


Pembayaran oleh PIHAK KESATU KEPADA PIHAK KEDUA dilakukan
dengan cara :
1. Sebelum permohonan pembayaran, PIHAK KEDUA harus menyampaikan
permohonan tertulis kepada Team Teknik dari PIHAK KESATU untuk
melakukan pemeriksaan serta sekaligus perhitungan progress pekerjaan,
yang kemudian akan dihasilkan Berita acara Pemeriksaan Pekerjaan.
2. Pembayaran PIHAK KESATU kepada PIHAK KEDUA diatur berdasarkan
tingkat kemajuan pekerjaan dengan pembagian sebagai berikut:
PEMBAYARAN

PROGRES
PEK.
(%)

Dp Pertama

50 %

Pelunasan

100 %

Retensi
TOTAL

100 %

PROGRESS
PEMBAYARAN
(%)

NILAI
PEMB.
(Rp.)

DOKUMEN
PELENGKAP

Rp.30.000.000

Surat SPK

95 %

Rp.80.656.000

BAST- 1

5%

Rp.5.824.000

BAST- 2

100 %

Rp.116.480.000

.PASAL - 12
PEKERJAAN TAMBAH KURANG
1. Penyimpangan penyimpangan dan atau perubahan-perubahan yang
merupakan penambahan atau pengurangan pekerjaan, hanya dianggap sah
sesudah mendapat perintah secarah tertulis dari PIHAK KESATU, dengan
menyebutkan jenis dan perincian pekerjaaan secara jelas.
2. Perhitungan penambahan atau pengurangan pekerjaan tersebut, berdasarkan
harga satuan yang telah disetujui oleh kedua belah pihak, apabila harga
satuan dimaksud tidak tercantum dalam daftar harga satuan pekerjaan akan
di tentukan kedua belah pihak.
PASAL - 13
Pencabutan Surat Perintah Kerja
PIHAK KESATU berhak untuk mengakhiri Perjanjian ini secara sepihak
dengan memberitahukan secara tertulis hal tersebut kepada PIHAK
KEDUA dengan didahului peringatan tertulis sebanyak 2 (dua) kali
berturut-turut dengan tenggang waktu sampai 14 (empat belas) hari
dalam hal PIHAK KEDUA:
1. PIHAK KEDUA memberikan kuasa dan atau memindah-tangankan Surat
Perintah Kerja ini kepada pihak lain tanpa persetujuan tertulis dari PIHAK
KESATU.
2. PIHAK KEDUA mengalami keterlambatan pekerjaan sebagaimana Time
Schedule yang telah ditetapkan, maksimum keterlambatannya 10 % (sepuluh
persen) tanpa alasan yang wajar.
3. Dalam waktu 30 (tiga puluh) hari berturut-turut sama sekali menghentikan
pekerjaan tanpa alas an yang wajar.
4. Dalam waktu 14 (empat belas) hari setelah tanggal mulai pekerjaan tersebut
dalam pasal .. Perjanjian ini tidak atau belum memulai pekerjaan.

5. Menolak atau mengabaikan perintah tertulis dari PIHAK KESATU melalui Tim
Pengawas untuk membongkar atau menyingkirkan pekerjaan atau
bahan/barang yang tidak memenuhi syarat-syarat / spesifikasi Perjanjian ini.
Dalam hal terjadi Pencabutan Surat Perintah Kerja, pembayaran PIHAK
KESATU kepada PIHAK KEDUA didasarkan kepada progress pekerjaan yang
terpasang dikurangi 10% (sepuluh prosen) sebagai biaya pemeliharaan.
Pembayaran dilaksanakan setelah sisa pekerjaan mencapai 100% yang
dilaksanakan oleh PIHAK KETIGA yang ditunjuk oleh PIHAK KESATU.
PASAL - 14
SANKSI
1.

2.

Jika PIHAK KEDUA tidak dapat menyelesaikan Pekerjaan sesuai dengan


jangka waktu yang tercantum dalam Pasal 8 Perjanjian ini maka PIHAK
KEDUA wajib membayar sebesar 1/oo (satu permil) setiap hari kelambatan
dengan batas maksimum sebesar 5% (lima prosen) dari Harga Borongan.
Untuk pembayaran ganti rugi kelambatan, PIHAK KESATU berhak
memotong sejumlah ganti rugi kelambatan tersebut dari pembayaran
angsuran berikutnya yang menjadi hak PIHAK KEDUA.

PASAL -15
PENYELESAIAN PERSELISIHAN
1. Apabila terjadi perselisihan antara kedua belah pihak pertama-tama akan
diselesaikan dengan musyawarah.
2. Apabila cara musyawarah tidak dapat menyelesaikan perselisihan tersebut,
kedua belah pihak sepakati menyelesaikannya melalui Pengadilan Negeri
Sidoarjo.
3. Selama proses penyelesaian berlangsung, tidak dapat dijadikan alasan untuk
menunda pelaksanaan pekerjaan sesuai dengan jadwal telah ditentukan.
PASAL - 16
LAI N - LAI N
1. Perubahan /Addendum terhadap Surat Perintah Kerja ini hanya berlaku dan
mengikat jika tertulis dan ditandatangani oleh kedua belah pihak.
2. Apabila didalam pelaksanaan pekerjaan dikemudian hari ternyata terdapat
perubahan baik berupa penambahan ataupun pengurangan pekerjaan, maka
hal tersebut akan diatur dan ditetapkan bersama oleh kedua belah pihak.
3. Bilamana kemudian ternyata terdapat kekeliruan / kekurangan dalam Surat
Perintah Kerja ini, akan diadakan perubahan / penyempurnaan sebagaimana
mestinya.

PASAL - 17
PENUTUP.
1. Surat Perintah Kerja ini dinyatakan sah dan mengikat kedua belah pihak dan
mulai berlaku setelah ditandatangani oleh kedua belah pihak.

2. Surat Perintah Kerja ini dibuat dan ditandatangani oleh kedua belah pihak
dalam rangkap 2 (dua) yang semuanya mempunyai kekuatan hukum yang
sama.
Pihak Kedua ,

Ucok Chabib

Pihak Kesatu ,
PT.Balai Pustaka Teknologi

Bayu Herlambang
Kepala Pelaksana Kontruksi

Anda mungkin juga menyukai