SUKARNO
Presiden pertama Indonesia ini lahir di Surabaya pada
tanggal 6 Juni 1901. Sukarno merupakan salah satu tokoh
proklamator kemerdekaan Bangsa Indonesia pada tanggal
17 Agustus 1945. Sehari setelah proklamasi kemerdekaan
RI, dalam sidang PPKI, Ir Sukarno terpilih secara aklamasi
sebagai Presiden Republik Indonesia yang pertama.
Sukarno menjabat presiden sejak tahun 1945 hingga tahun 1966. Selama 21 tahun
memerintah Republik Indonesia, banyak prestasi yang telah diraih. Sukarno memberikan
gagasan-gagasan di dunia Internasional. Keprihatinannya terhadap nasib bangsa Asia-Afrika
yang masih belum merdek, belum mempunyai hak untuk menentukan nasibnya sendiri,
sehingga pada tahun 1955 mengambil inisiatif untuk mengadakan Konferensi Asia-Afrika di
Bandung yang menghasilkan Dasasila Bandung. Sukarno juga berusaha untuk selalu terlibat
di dunia internasional melalui politik bebas-aktif yang terbukti berdampak positif saat itu.
Didalam negeri keberhasilan operasi Trikora (Tiga Komando Rakyat) pada tahun 1960 dalam
rangka pembebasan Irian Barat dari Belanda, merupakan sebuah keberhasilan Sukarno dalam
melaksanakan amanat UUD 1945 untuk kedaulatan NKRI dari Sabang sampai Merauke.
SOEHARTO
Sebagai presiden kedua Indonesia, Soeharto lahir di
Kemusuk, Yogyakarta pada tanggal 8 Juni 1921.
Soeharto menjadi presiden melalui sidang istimewa MPRS
pada tahun 1967. menggantikan Presiden Soekarno, dimana
pengukuhan dilakukan pada Maret 1968. Beliau dikenal
dengan julukan The Smiling General, Jenderal yang
memang dikenal dengan raut mukanya yang selalu
tersenyum. Soeharto dianugerahi gelar pula sebagai Sang
Jenderal Besar Bintang Lima. Presiden RI dengan masa
jabatan paling lama sekitar 32 tahun, dalam rentang waktu
antara tahun 1967 sampai 1998.
Pada masa jabatannya terdapat prestasi yang luar biasa, salah satunya adalah berhasilnya
swasembada beras pada tahun 1984. Pada tahun 1985 FAO menganugerahkan sebuah medali
emas, karena Indonesia berhasil menyumbangkan satu juta ton gabah. Prestasi lainnya yang
mendapatkan penghargaan dari organisasi internasional adalah program penekanan jumlah
penduduk melalui kebijakan Keluarga Berencana (KB). Tahun 1988 KB berhasil
dilaksanakan, sehingga pada tahun 1989 WHO menganugerahkan piagam penghargaan.
ABDURRAHMAN WAHID
MEGAWATI SOEKARNOPUTRI
SBY dicatat sebagai Presiden Indonesia keenam terpilih pertama pilihan rakyat dalam dua
periode. Periode pertama SBY terpilih bersama Wakil Presiden Muhammad Yusuf Kalla
mulai Oktober 2004 hingga Oktober 2009. Pada periode kedua SBY terpilih kembali sebagai
presiden dengan wakil presiden Budiono mulai Oktober 2009 sampai Oktober 2014.
JOKO WIDODO
Setelah lulus SMA kemudian melanjutkan kuliah di Fakultas Kehutanan Universitas Gajah
Mada lulus tahun 1985, dirinya merantau ke Aceh dan bekerja di salah satu BUMN. Ia
kembali ke Solo dan bekerja di Perusahaan yang bergerak di bidang perkayuan, CV. Roda
Jati. Tahun 1998 dirinya memulai berbisnis sendiri bermodal dari pengalaman yang dimiliki.
Dengan kerja keras, ketekunan dan keuletan, akhirnya Jokowi berhasil mengembangkan
bisnisnya dan menjadi seorang eksportir mebel.
Pada tahun 2005 Jokowi memutuskan untuk mencalonkan diri sebagai Walikota Solo
bersama partai politik PDI Perjuangan beliau menjabat selama dua kali masa bakti 2005-
2015. Dalam masa jabatannya, ia diwakili F.X. Hadi Rudyatmo sebagai wakil walikota..
Banyak yang meragukan kemampuan pria yang berprofesi sebagai pedagang mebel dan
taman ini bahkan hingga saat terpilih menjadi Walikota Solo. Selama kepemimpinannya,
Solo banyak mengalami kemajuan oleh gebrakan progresif dilakukannya. Ia banyak
mengambil contoh pengembangan kota-kota di Eropa yang sering ia kunjungi dalam rangka
perjalanan bisnisnya.
Di bawah kepemimpinannya, Solo mengalami perubahan yang pesat. Pada tahun 2007
Surakarta juga telah menjadi tuan rumah Festival Musik Dunia (FMD) yang diadakan di
kompleks Benteng Vastenburg yang terancam digusur untuk dijadikan pusat bisnis dan
perbelanjaan. Langkahnya berlanjut dengan keberhasilan Surakarta menjadi tuan rumah
Konferensi Organisasi Kota-kota Warisan Dunia pada bulan Oktober 2008. FMD pada tahun
2008 diselenggarakan di komplek Istana Mangkunegaran. Tahun 2012, Beliau bersama
dengan Ir. Basuki Tjahaja Purnama, M.M. (Ahok) menjadi gubernur dan wakil gubernur DKI
Jakarta dan selanjutnya menjadi Presiden Indonesia bersama wakilnya Jusuf Kalla
1. Ir. Soekarno
Tentunya, kalian sudah tak asing lagi dengan tokoh proklamasi ini. Yup, beliau adalah
Presiden pertama RI yang menjabat. Ir. Soekarno atau yang kerap disapa dengan
Bung Karno ini, memiliki andil yang besar dalam memperjuangkan Kemerdekaan RI.
Bung Karno lahir di Surabaya, tanggal 6 Juni 1901. Ia merupakan tokoh pencetus
ideologi Pancasila sebagai dasar negara. Saat akan terjadinya peristiwa proklamasi, ia
bersama Bung Hatta diculik oleh golongan muda ke Rengasdengklok. Mereka didesak
agar segera memproklamasikan Kemerdekaan RI. Akhirnya, ia bersama Moh. Hatta
dan Ahmad Soebardjo merumuskan teks proklamasi yang bertempatkan di rumah
Laksamana Maeda. Lalu, di tanggal 17 Agustus 1945, ia mengumandangkan teks
proklamasi di halaman rumahnya, Jl. Pegangsaan Timur No. 56.
2. Drs. Moh. Hatta
Tokoh proklamasi kelahiran Bukittinggi, tepatnya di tanggal 12 Agustus 1902,
merupakan partner dari Bung Karno. Bagaimana tidak, beliau selalu mendampingi
Soekarno kemana pun.
Moh. Hatta juga berperan penting saat terjadinya proklamasi. Ia turut menyusun
naskah proklamasi bersama 2 tokoh lainnya. Ia bersama Ir. Soekarno menandatangani
teks Proklamasi atas usulan tokoh-tokoh lainnya dan mengatasnamakan bangsa
Indonesia. Dia juga turut serta dalam organisasi Panitia Sembilan yang diketuai oleh
Soekarno. Di Panitia Sembilan ini, Bung Hatta diberikan sebuah kepercayaan untuk
menjabat sebagai Wakil Ketua.
3. Mr. Achmad Soebardjo
Mr. Raden Achmad Soebardjo, lahir di Kabupaten Karawang. Tepatnya pada tanggal
23 Maret 1896. Beliau merupakan salah satu anggota dari organisasi Panitia Sembilan
yang diketuai oleh Soekarno. Selain itu, ia merupakan anggota dari BPUPKI yang
kemudian ia tergabung dalam PPKI. Achmad Soebardjo, juga andil dalam peristiwa
perumusan naskah proklamasi bersama Ir. Soekarno dan Moh. Hatta. Ia juga berperan
untuk menjadi penengah ketika terjadinya perbedaan pendapat antara golongan muda
dan golongan tua.
4. Mr. Mohammad Yamin
Prof. Mr. Mohammad Yamin lahir pada tanggal 24 Agustus 1903 di Kota
Sawahlunto. Ia merupakan seorang ahli sejarawan, sastrawan, budayawan, ahli
hukum, dan politikus yang disegani sebagai seorang Tokoh Proklamasi dan Tokoh
Pahlawan Nasional.
M. Yamin merupakan salah satu anggota dari BPUPKI. Selain itu, beliau juga turut
bergabung dalam organisasi Panitia Sembilan. Selain itu, ia juga turut
menyumbangkan pemikirannya dalam sidang BPUPKI yang mana saat itu membahas
mengenai dasar negara.
5. KH. Wahid Hasyim
Wahid Hasyim merupakan salah satu Tokoh Proklamasi yang lahir pada tanggal 19
April 1914 di Cimahi. Ia juga terlibat dalam Panitia Sembilan bersama rekan-
rekannya yang lain. KH. Wahid Hasyim merupakan salah satu tokoh ulama yang turut
menegaskan dan memusyawarahkan bunyi poin pertama pada Piagam Jakarta yang
selanjutnya disebut sebagai Pancasila.
6. Abdoel Kahar Moezakir
Abdoel Kahar Moezakir merupakan salah satu pejuang kemerdekaan yang mendapat
gelar sebagai Tokoh Nasional. Beliau merupakan tokoh yang berasal dari Yogyakarta
yang lahir pada tanggal 16 April 1907. Abdoel Kahar Moezakir juga memiliki peran
penting dalam mempersiapkan terjadinya peristiwa proklamasi. Ia juga merupakan
anggota dari Panitia Sembilan. Selain itu, ia juga pernah tergabung dalam BPUPKI.
7. Abikoesno Tjokrosoejoso
Abikoesno Tjokrosoejoso merupakan salah satu tokoh yang memiliki jasa dalam
Kemerdekaan Indonesia. Ia lahir di Kota Kebumen, tahun 1897. Tercatat, ia
merupakan anggota dari BPUPKI dan dilanjutkan dengan Panitia Sembilan. Beliau
juga menjabat sebagai Menteri Perhubungan yang pertama kali dalam Kabinet
Presiden kita yang pertama.
8. H. Agus Salim
Agus Salim merupakan tokoh yang turut memperjuangkan kemerdekaan untuk
Republik Indonesia. Pria kelahiran 8 Oktober 1884, juga ditetapkan sebagai Pahlawan
Nasional. Menurut sejarah, Agus Salim pernah bergabung dengan Sarekat Islam (SI)
di tahun 1915 dan menggantikan H. O. S. Tjokroaminoto sebagai pemimpin. Beliau
juga merupakan anggota dari BPUPKI yang kemudian menjadi anggota Panitia
Sembilan. Ia juga merupakan seorang jurnalistik dan mulai bergabung menjadi
seorang jurnalis di kisaran tahun 1915 pula.
9. Mr. Alexander Andries Maramis
Alexander Andries Maramis, atau yang kerap disapa dengan A. A. Maramis juga
merupakan salah satu tokoh yang berjuang demi memerdekakan negara ini. Ia lahir di
Manado, 20 Juni 1897 dan mendapatkan sebuah penghargaan sebagai Pahlawan
Nasional. Tercatat, A. A. Maramis juga termasuk anggota BPUPKI. Ia juga
merupakan anggota dari Panitia Sembilan yang diketuai oleh Bung Karno. Beliau-lah
yang mengusulkan perubahan poin pertama pada Piagam Jakarta kepada Moh. Hatta,
yangs selanjutnya dimusyawarahkan dengan tokoh-tokoh lainnya.
10. Soekarni Soekarni lahir di Blitar, tepatnya pada tanggal 14 Juli 1916. Ia merupakan
salah satu dari golongan muda yang gigih dalam berjuang merebut dan mengusir
penjajah kala itu. Ia merupakan sosok yang penting saat terjadinya proklamasi. Beliau
juga dinobatkan sebagai Pahlawan Nasional di tahun 2014 oleh Presiden Joko
Widodo.Soekarni merupakan salah satu sosok yang turut serta dalam peristiwa
Rengasdengklok. Beliau juga yang mengusulkan agar Soekarno – Hatta yang
menandatangani naskah proklamasi atas nama Bangsa Indonesia.
11. Wikana
Wikana lahir di Kota Sumedang pada tanggal 18 Oktober tahun 1914 dari golongan
yang memiliki hak istimewa pada saat itu. Ia juga memiliki kelebihan yang mana
mampu mempelajari beberapa bahasa asing secara lancar.
Di awal perjuangan, ia turut bergabung dengan organisasi bernama Menteng 31. Ia
bersama Chaerul Saleh dan Sukarni mendatangi Soekarno – Hatta untuk
membawanya ke Rengasdengklok. Ia juga berperan aktif dalam mempersiapkan
kegiatan proklamasi yang diadakan di kediaman Soekarno pada tanggal 17 Agustus
1945.
12. Sutan Syahrir
Tokoh yang lahir di Padang Panjang pada tanggal 5 Maret 1909, merupakan seorang
penulis yang intelektual. Ia juga memiliki hobi membaca buku yang terbit dari benua
Eropa. Ia bersama Bung Hatta pernah memimpin PNI Baru (Partai Nasional
Indonesia) di tahun 1932. Namun siapa sangka, Sutan Syahrir lah yang mendesak
Soekarno dan Hatta untuk segera memproklamasikan Kemerdekaan RI. Peristiwa
desakan itupun terjadi pada tanggal 15 Agustus 1945 dengan dukungan dari golongan
muda.
13. Jusuf Kunto
Tokoh ini lahir di Salatiga, 8 Agustus 1921. Sebelumnya, Jusuf Kunto pernah masuk
ke dalam daftar tentara Jepang. Jusuf Kunto juga turut berperan dalam
mempersiapkan Proklamasi RI. Saat itu, ia juga terlibat dalam peristiwa
Rengasdengklok guna mendesak 2 tokoh Proklamator agar memproklamasikan
Kemerdekaan RI.
14. Sayuti Melik
Pernah bertanya-tanya, siapakah pengetik naskah Proklamasi RI? Yup, dia adalah
Sayuti Melik. Tokoh kelahiran 22 November 1908 ini merupakan suami dari S. K.
Trimurti yang mana juga berperan penting dalam memproklamasikan kemerdekaan
saat itu. Sayuti Melik juga menjadi anggota PPKI yang dibentuk pada tanggal 7
Agustus 1945. Selain itu, ia juga tergabung dalam organisasi Menteng 31, yang mana
organisasi inilah yang berperan dalam peristiwa Rengasdengklok.
15. Fatmawati
Tentunya, Anak Nusantara sudah tak asing lagi dengan sosok ini. Ibu Fatmawati lahir
pada tanggal 5 Februari 1923 yang merupakan istri dari Bapak Proklamator kita,
Soekarno. Ia memiliki peran penting dalam kemerdekaan Indonesia. Fatmawati-lah
yang menjahit sang saka Merah Putih yang diiringi dengan isak tangis haru.