DOSEN PEMBIMBING :
dr. ADILA KASNI KOESNIASTIEN, MARS
Disusun Oleh :
KELOMPOK SOEHARTO
BAB I
PENDAHULUAN
organisasi, hal ini dikarenakan kepemimpinan merupakan sentral dari sebuah organisasi.
terjadi interaksi kerja yang dinamis dalam mencapai tujuan organisasi. Seorang pemimpin
tidak begitu saja dipiliih dan ditentukan. Ada kriteria-kriteria tertentu yang harus dimiliki
olehnya. Segenap kemampuan dalam berpikir dan berbuat menjadi pertimbangan yang
Pemilihan gaya kepemimpinan yang tepat disertai dengan motivasi eksternal yang
Dengan gaya kepemimpinan atau teknik motivasi yang tidak tepat, tujuan organisasi akan
terbengkalai dan pengikut dapat merasa kesal, berontak dan tidak puas. Perbedaan gaya
kepemimpinan dalam organisasi akan mempunyai pengaruh yang berbeda pula pada
Beragam kepemimpinan yang dibuat oleh setiap pemimpin di dunia ini. Cara dan
Maka tidak bisa dielakkan lagi kalau menjadi seorang pemimpin memiliki tanggung
jawab dan peran yang sangat berat. Tetapi itu semua bisa diatasi bila ia memiliki cara dan
strategi yang baik dan sesuai dengan kondisinya. Berdasarkan dari uraian diatas, bahwa
gaya kepemimpinan yang cocok dan sesuai sangat diperlukan dalam suatu organisasi.
Kepemimpinan Suharto
pemimpin?
1.2.4 Bagaimana taktik mempengaruhi yang digunakan Bapak Suharto ketika menjadi
seorang pemimpin?
1.2.5 Bagaimana gaya kepemimpinan yang digunakan bapak Suharto dalam
kepemimpinannya?
1.2.6 Bagaimana gaya kepengikutan oleh pengikut bapak Suharto dalam memimpin
seorang pemimpin
1.3.5 Untuk mengetahui sumber-sumber kekuasaan apa saja yang Bapak Suharto miliki
Bapak Suharto
pustaka yaitu dalam sumber pembuatan makalah ini kami menggunakan referensi
BAB II
PEMBAHASAN
Seorang pemimpin memerlukan kualitas fisik dan kejiwaan sehat melebihi para
seorang pemimpin tidak sehat atau cacat jasmaninya ia akan sangat tergantung pada para
pemimpin adalah menciptakan dan merealisir visinya dengan cara mengambil keputusan
yang tepat dan mempengaruhi para pengikutnya untuk melaksanakan keputusan tersebut.
Dengan melihat sosok bapak Suharto, maka karakter fisik seorang pemimpin yang
dimiliki didalam dirinya sangat banyak. Mulai dari wajah atau paras bapak Suharto yang
dengan sikapnya yang selalu rendah hati, sabar, tidak terburu buru
1. Kecerdasan
modal, dan sumber daya manusia secara efektif. Hanya orang yang
sebagai siswa di sekolah militer di Gombong, Jawa Tengah. Setelah enam bulan
menjalani latihan dasar, ia tamat sebagai lulusan terbaik dan menerima pangkat kopral. Ia
terpilih menjadi prajurit teladan di Sekolah Bintara, Gombong, serta resmi menjadi
anggota TNI pada 5 Oktober1945. Dia bergabung dengan pasukan kolonial Belanda,
KNIL. Saat Perang Dunia II berkecamuk pada 1942, ia dikirim ke Bandung untuk
menjadi tentara cadangan di Markas Besar Angkatan Darat selama seminggu. Setelah
berpangkat sersan tentara KNIL, dia kemudian menjadi komandan peleton, komandan
kompi di dalam militer yang disponsori Jepang yang dikenal sebagai tentara PETA,
komandan resimen dengan pangkat mayor, dan komandan batalyon berpangkat letnan
kolonel.
sebagai Komadan APRIS (Angkatan Perang Republik Indonesia Serikat) Sektor Kota
Yuwono Sudarsono Komunikasi pak Harto langsung dan Faktual Beliau kelihatannya
masalahnya secara detail. Pada setiap pidato nonteks Soeharto selalu tampil indikasi
pemaparan data cukup lengkap dalam alur deskripsi yang merasionalisasi "motif-
motifnya".
Dari pemaparan diatas, dapat dilihat bahwa Pak Suharto merupakan pemimpin
yang mencapai prestasi dan pangkat dalam bidang yang digelutinya. Ini dikarenakan
tidak lepas dari intelegensia yang dipunyai oleh beliau. Kemudian daya tangkap, daya
ingat, kreativitas yang tinggi itu semua menunjukkan adanya indikasi kemampuan belajar
dan analisis-sintesis yang sangat baik atau kecerdasan yang tinggi pada Bapak Soeharto.
2. Emosi
pengikutnya. Sebagai manusia, para pemimpin juga dapat gembira, merasa optimis, cinta
kecewa, marah, menangis, sedih dan bahkan menderita stress karena sangat emosional
dalam merespon keadaan. Dapat kita lihat, dalam kepemimpinan Bapak Suharto, beliau
tidak begitu menunjukkan emosi dalam kepemimpinannya dan beliau sangat mampu
1. Dia tak pernah lepas dari senyum dan tidak menunjukkan emosi
dideteksi.
2. Ketika Pak Harto dilengserkan sebagai Presiden Indonesia,
bapak Suharto itu bukan berarti setuju akan tetapi tidak setuju.
5. Piye to kok ora bisa ditulung (bagaimana sih kok tidak bisa
dari tiga dekade bukanlah waktu yang singkat bagi seorang presiden. Selama kurun
waktu tersebut tentu banyak hal yang telah dilakukanya. Sebagai presiden yang pernah
menjabat selama 32 tahun, Presiden Soeharto telah menetapkan dan melalukan berbagai
kebijakan dalam berbagai aspek baik ekonomi, sosial, budaya maupun hankam.
Kebijakan kebijakan tersebut tentunya tidak semua terealisasi dengan baik. Ada
kesejahteraan, namun ada juga yang tidak bahkan menimbulkan kontroversi dari
masyarakat. Berikut beberapa kinerja yang telah dilakukan Presiden Soeharto selama
kepemimpinannya:
4. Kepribadian
Pembentukan kepribadian daripada Soeharto juga tidak bisa lepas dari teori Adler
berdasarkan urutan kelahiran. Kita menemukan bahwa soeharto berada pada 2 kondisi
urutan kelahiran dalam keluarga. Pada saat umur 1 bulan 4 tahun, ia menjadi anak
tunggal dan selanjutnya saat ia berumur 4 tahun 8 tahun, ia menjadi anak sulung, dan
umur 8 tahun sampai seterusnya ia menjadi anak tunggal kembali. Dari urutan kelahiran
ini dapat disimpulkan beberap hal di mana posisinya sebagai seorang anak tunggal yang
mewakili sifat positif seperti seorang yang bertanggung jawab dan organisator yang baik,
ini terbukti dengan kompetensinya yang dapat menjadi seorang presiden dan perwira
militer dan sifat negatif yang turun adalah masalah takut kehilangan nasib baik yang
berarti ia selalu curiga denagn orang lain dan ia berusaha untuk menaklukan oraang yang
menghalanginya kemudiam sifat pemarah yang lebih tepatnya sebagai pemarah yang
diam, jadi dia marah terhadap seseorang tetapi tidak menunjukkan secara langsung tetapi
di belakangnya ia menyuruh orang lain untuk menghukum orang tersebut. Posisi sebagai
anak tunggal ia mewarisi beberapa sifat negatif antara lain ia selalu merasa dirinya benar
dan tidak mau disalahkan, ini adalah salah satu ciri diktator yang otoriter, semua hal yang
5. Sikap
1. Komitmen
Mantan Presiden Soeharto memiliki komitmen yang sangat kuat untuk mengubah
bangsa dari kondisi politik yang tidak stabil (seperti paham komunis) menjadi kondisi
Presiden Soeharto merupakan sosok yang berani, baik dalam memimpin aksi
militernya maupun saat memerintah negeri ini. Dalam memimpin aksi militer, Sering
Beliau berhasil dalam setiap misinya. Sedangkan saat menjadi penguasa negeri ini,
sebagai Presiden.
4. Memahami Nasib Rakyat
Setiap kali hendak bermain golf di Rawamangun, Pak Harto hanya dikawal satu jip
pengawal di belakang. Posisi duduk pun berubah, Pak Harto di samping pengemudi,
ajudan di belakang. Suatu kali ketika tiba di Jalan Paramuka dan hendak belok kiri ke
arah rawamangun, antrean kendaraan yang dihentikan polisi sudah terlalu panjang.
kali polisi tidak perlu menyetop mereka terlalu lama. Mereka kan punya keperluan
yang mendesak, sedang saya kan hanya mau berolahraga. Jadi biar saya menunggu
Indonesia sudah teratasi, ini membuat Pak Harto tampak sedikit tenang. Seusai acara
Harto langsung mengganti pakaian kerja resmi dengan sarung dan kaos oblong.
Setelah itu beliau keluar dari kamar dan mengumpulkan kami di ruang makan dan
berkata, Sekarang saatnya kita bisa makan dengan tenang, karena saudara-saudara
Istrimu sakit kan? Bawa sekalian berobat, tidak usah berpikir biaya.
Gajimu kan tidak seberapa, kecil di sana. Biar nanti ada yang
baik). Kalau kamu sudah memperoleh jeneng, maka jenang akan datang kepadamu
dengan sendirinya,
Bisnis itu ada hukumnya. Kamu tidak boleh menzalimi orang. Kalau utang harus
dikembalikan. Berdagang harus jujur, kalau tidak maka kita tidak akan dipercaya
Memang ada yang berpendapat bahwa pemerintahan Pak Harto keras, tetapi tidak
mungkin suatu pemerintahan tidak berlaku tegas, dengan membiarkan sama sekali
adanya masalah-masalah.
6. Pengambil Resiko
Bapak Soeharto sebagai orang yang berani mengambil keputusan yang penuh
risiko. Beliau tidak ragu-ragu untuk mengambil tanggungjawab. Keputusan semacam itu
jelas bukan keputusan yang diambil sesaat, tetapi merupakan keputusan yang sudah
diperhitungkan dengan teliti dan didasarkan pada intuisi yang tajam. Kepribadian beliau
yang menarik, disamping menunjukkan kemampuan di bidang militer yang tinggi, setelah terpilih
menjadi Presiden beliau juga menunjukkan kelebihan beliau didalam menguasai masalah-masalah
sosial, politik dan ekonomi secara luas dan berbobot. Kesemuanya itu jelas merupakan dasar bagi
keberhasilan beliau sebagai negarawan didalam memimpin negara yang kita cintai ini. Dapat
Setelah meninggalkan istana, Sjafrie pun bertanya pada Soeharto mengapa nekat
kan tidak punya uang. Kita ini pemimpin Negara Non Blok tetapi tidak punya uang. Ada negara
anggota kita susah, kita tidak bisa membantu dengan uang ya kita datang saja. Kita tengok. Yang
penting orang yang kita datangi merasa senang, morilnya naik dan mereka menjadi tambah
lebih reaktif dibanding proaktif.Ia lebih sering memberikan tanggapan atau respon
disampaikan Presiden Soeharto kepada berbagai pihak lebih banyak berisi tanggapan
dirinya terhadap pertanyaan, opini, sikap, dan perilaku para pejabat dan masyarakat yang
dipimpinnya. Selain itu juga Presiden Soeharto digambarkan sebagai pemimpin yang
disamping itu juga Pak Harto memiliki sikap kewirausahaan dalam kepemimpinannya.
Contohnya:
Soeharto berencana ingin berjualan nasi dan nugget ikan dengan harga murah agar
rakyat bisa makan dengan layak. Sekarang harga beras berapa? tanya Soeharto.
Mendengar itu Pak Harto tampak sedih. Wajahnya kecewa. Berarti swasembada
pangan saya gagal, kata Soeharto. Di pertemuan lain, Soeharto berencana membuat
program 10 ribu gerobak dorong yang menjual nasi murah berisi nasi, nugget ikan,
sayuran dan sambal. Selain rakyat bisa membeli makanan bergizi, penjualnya pun bisa
Rp 1.000. Kalau sehari laku 50 bungkus sebulan didapat Rp 1,5 juta. Kalau ada 10 ribu
gerobak, berarti ada 10 ribu keluarga yang sejahtera, terang Pak Harto.
8. Integritas
Diawal masa pemerintahan bapak Suharto, beliau sangat menunjukkan integritas
yang sangat tinggi. Dengan nilai-nilai dan norma kejujuran yang ada didalam dirinya,
beliau berhasil membawa Indonesia menjadi maju, menjadi salah satu Negara yang
dikenal dunia Internasional dengan segala program yang beliau buat. Akan tetapi
para pengikutnya. Ditandai dengan banyaknya praktik KKN yang terjadi dinegara
Indonesia selama masa pemerintahannya. Sehingga beliau dicekal oleh rakyat Indonesia
untuk turun dari kursi Kepresidenan. Disini dapat dilihat, semakin baik integritas yang
dimiliki seorang pemimpin, maka pengikutnya akan tunduk dan percaya padanya, akan
tetapi jika sebuah integritas dimasuki nilai-nilai kebohongan, kemunafikan, praktik KKN,
dan lain sebagainya integritas itu sendiri yang akan membunuh karir seorang pemimpin.
3.2 TEORI KEPEMIMPINAN SUHARTO
Di dalam teori kepemimpinan ini, kelompok menganalisis bahwa bapak Suharto
dijadikan presiden Indonesia dikarenakan beliau adalah seorang sosok sederhana yang
pemimpin pada saat itu. Kaharisma yang dimiliki bapak Suharto dimulai dari prestasinya
dalam bidang militer sehingga membuat penguasa Indonesia pada saat itu, mulai melirik
ke Beliau. Pak Harto mempunyai kemampuan istimewa dan kekuasaan personal dalam
charisma yang membuat para pengikutnya selalu melihat beliau sebagai sosok yang
sederhana, selalu senyum, sabar, dan kalem dalam setiap menghadapi dan mengatasi
masalah. Pak harto juga memilki sifat cerdas, tegas, kreatif dan inovatif, percaya diri,
mempunyai motivasi, berani, adaptabilitas, pengambil resiko dan dominan sehingga sifat-
1. Kekuasaan Posisional
Menurut Yulk kekuasaan posisional merupakan potensi mempengaruhi yang
bersumber dari otoritas yang sah, control atas sumber-sumber dan imbalan, control atas
hukuman, control atas informasi dan control atas organisasi kerja dan lingkungan fisik
kerja. Didalam kepemimpinan Suharto ini, sumber kekuasaan yang didapatnya sehingga
ia menjadi seorang presiden dimulai dari prestasinya dibidang militer untuk menduduki
jabatan-jabatan atau posisi tertentu, yang kemudian namanya semakin dikenal sehingga
dalam menjalankan tugasnya beliau dikenal sebagai perwira yang pemberani dan selalu
selesai dalam mengatasi masalah yang menimpa Indonesia pada saat itu. Dibawah ini
beberapa contoh prestasi militer yang pernah ia raih, sampai keluarnya SUPERSEMAR
terpilih sebagai Prajurit Telaten, sejak kecil ia memang bercita-cita menjadi seorang
tentara atau militer. kemudian pada tanggal 5 Oktober 1945 setelah Indonesia merdeka,
Soeharto kemudian resmi menjadi anggota TNI. Dalam ikatan dinas pendek itu, Soeharto
berhasil menjadi lulusan terbaik. Ia kemudian praktik di Batalyon XIII di Tempel dekat
Malang, dan menjabat sebagai wakil komandan regu. Karena Perang Dunia ke-2 sedang
Nama Soeharto kemudian semakin dikenal dengan serangan tiba tibanya untuk
menguasai Yogyakarta pada tanggal 1 Maret 1949 yang dilakukannya dalam waktu enam
jam. Kemudian pada tahun 1950, Soeharto bekerja sebagai pejabat militer di Divisi
Dipenogoro Jawa Tengah. Pada tahun 1961, Soeharto berhasil mencapai pangkat Brigadir
Jenderal dan memimpin Komando Mandala yang bertugas merebut Irian Barat.
Sekembalinya dari sana, Soeharto mendapat kenaikan pangkat menjadi mayor jenderal
dan ditarik ke Markas Besar ABRI oleh Jenderal A.H. Nasution. Pada pertengahan tahun
1962, Soeharto diangkat menjadi Panglima Komando Cadangan Strategis Angkatan Darat
(Kostrad).
Pada Tahun 1965, Mayjen Soeharto untuk segera mengamankan Jakarta terutama
setelah mendapatkan kabar bahwa Letjen Ahmad Yani, Menteri / Panglima Angkatan
Darat tidak diketahui keberadaannya. Hal ini sebenarnya berdasarkan kebiasaan yang
berlaku di Angkatan Darat bahwa bila Panglima Angkatan Darat berhalangan hadir, maka
Panglima Kostrad yang menjalankan tugasnya. Tindakan ini diperkuat dengan turunnya
Surat Perintah yang dikenal sebagai Surat Perintah 11 Maret (Supersemar) dari Presiden
Soekarno yang memberikan kewenangan dan mandat kepada Soeharto untuk mengambil
segala tindakan untuk memulihkan keamanan dan ketertiban. Langkah yang diambil
Soeharto adalah segera membubarkan Partai Komunis Indonesia (PKI) sekalipun sempat
ditentang Presiden Soekarno, penangkapan sejumlah menteri yang diduga terlibat G-30-S
(Gerakan 30 September).
tanggung jawab yang berhubungan dengan posisi khusus dalam organisasi. Persyaratan
organisasi secara sah, ini dapat kita lihat dari kisah pak soeharto :
Jalan panjang dan berliku dilalui Soeharto ketika merintis karier militer dan juga
karier politiknya. Dalam bidang militer Soeharto memulainya dengan pangkat sersan
tentara KNIL, dari situ ia kemudian menjadi Komandan PETA pada zaman penjajahan
Jepang, setelah itu ia menjabat sebagai komandan resimen berpangkat mayor kemudian
Sejarah bangsa Indonesia tidak bisa dilepaskan dari peristiwa yang dikenal
sebagai serangan Umum 1 Maret 1949, itu merupakan peristiwa yang menjadi catatan
penting dalam sejarah bangsa ketika resmi merdeka dari penjajahan bangsa Belanda
selama tiga setengah abad. Banyak versi mengatakan bahwa Peranan Soeharto ketika
merebut Yogyakarta yang waktu itu sebagai Ibukota Republik Indonesia dalam Serangan
Tujuan dari serangan umum 1 Maret adalah menunjukan pada dunia internasional
tentang eksistensi dari TNI (Tentara Nasional Indonesia) ketika itu dalam membela
dari cengkraman penjajah Belanda pada waktu itu. Pada waktu itu beliau juga menjadi
pengawal dari Panglima Besar Jendral Sudirman. Dalam operasi pembebasan Irian Barat
dari tangan Belanda ketika itu beliau yang menjadi panglima Mandala yang dipusatkan di
Makassar.
2. Kontrol atas sumber dan imbalan (control over resources and reward)
Makin tinggi seseorang dalam hirarki organisasi maka ia akan mengontrol sumber
lebih banyak sumber daripada menejer. Menejer atau pemimpin diberi wewenang untuk
menaikan gaji, promosi pangkat atau jabatan dan sebagainya. Dapat kita lihat dari kisah
pak soeharto :
kemudian bergerak cepat mengambil alih kendali pimpinan Angkatan Darat ketika itu dan
Angkatan Darat menggantikan Jendral Ahmad Yani yang gugur di tangan PKI.Selain
sebagai Panglima Angkatan Darat, Soeharto juga menjabat sebagai Pangkopkamtib yang
Puncak karier Soeharto ketika ia menerima Surat Perintah Sebelas Maret atau
yang dikenal sebagai "Supersemar" oelh Presiden Soekarno pada bulan maret 1966
dimana tugasnya adalah mengendalikan keamanan dan juga ketertiban negara yang kacau
setelah kudeta yang dilakukan oleh PKI dan mengamalkan ajaran Besar Revolusi Bung
Karno.
makin memburuk, kemudian pada bulan maret 1967 dalam sidang istimewa MPRS yang
kebijakan politik baik dalam dan luar negeri diubah oleh Presiden Soeharto. Salah
satunya adalah kembalinya Indonesia sebagai anggota PBB (Perserikatan Bangsa Bansa)
pada tanggal 28 September 1966 setelah sebelumnya pada masa Soekarno, Indonesia
2. Kekuasaan Personal
Kekuasaan personal bersumber pada potensi yang ada pada diri seseorang dan
Dapat dilihat dari kisah pak Soeharto dibawah ini bahwa Soeharto menggunakan sumber
Peristiwa G30S 1965 lebih tepat bila didefinisikan sebagai pengkianatan regim
Soeharto terhadap bangsanya sendiri, bukan pengkianatan PKI. Dengan jurus maling
menginstruksikan agar seluruh jalan-jalan utama di Indonesia diberi nama para jendral
yang tewas tersebut. Licik namun indah sekali bukan? Yang perlu dicamkan ialah: kalau
Dijaman Soeharto (Orba): agama diperalat untuk menggaet suara pemilih disaat
ditampilkan di TV, kemudian sengaja digelari Dai Sejuta Umat agar rakyat mudah
terpikat. Jurus ini disebut politik kambing putih. Setelah populer, dai ini dibawa safari
Ramadhan oleh menteri Harmoko untuk menipu rakyat demi kemenangan GOLKAR.
Memenangkan suara pemilu suatu daerah diuamakan melalui para ulamannya. Semenjak
regim ORBA s/d saat ini para kyai dan ulama terus diperebutkan oleh politikus untuk
menjadi sekedar alat politik. Oleh regim Suharto, para ulama busuk ini dibuatkan wadah
yang dinamai MUI. Oleh orang bijak, kata MUI lebih tepat kalau diterjemahkan sebagai
process)
penyusunan rencana kebijakan. disamping itu juga dapat menjadi anggota tim, dewan
dalam menentukan keputusan, dapat dilihat dari kutipan kisah pak Soeharto, bahwa :
Pada tahap awal, Soeharto menarik garis yang sangat tegas. Pengucilan politik
dilakukan terhadap orang-orang yang terkait dengan Partai Komunis Indonesia. Sanksi
kriminal dilakukan dengan menggelar Mahkamah Militer Luar Biasa untuk mengadili
Pengadilan digelar dan sebagian dari mereka yang terlibat "dibuang" ke Pulau
Buru bahkan sebagian yang terkait atau masih pendukung dari Partai PKI dihabisi dengan
cara dieksekusi massal di hutan oleh militer pada waktu itu. Program pemerintah
Soeharto diarahkan pada upaya penyelamatan ekonomi nasional, terutama stabilisasi dan
rehabilitasi ekonomi.
harga barang-barang tidak melonjak terus. Dan rehabilitasi ekonomi adalah perbaikan
secara fisik sarana dan prasarana ekonomi. Hakikat dari kebijakan ini adalah pembinaan
sistem ekonomi berencana yang menjamin berlangsungnya demokrasi ekonomi ke arah
Program stabilsasi ini dilakukan dengan cara membendung laju inflasi. Dan
pemerintahan Soeharto berhasil membendung laju inflasi pada akhir tahun 1967-1968,
2. Koalisi
Dalam organisasi sering orang tidak dapat bertindak sendiri untuk memperoleh
apa yang dikehendakinya. Proses umum untuk ini adalah membentuk koalisi atau aliansi
untuk mendukung atau menentang kebijakan, program atau perubahan. Dapat dilihat dari
mengalihkan kebijakan ekonominya pada pengendalian yang ketat terhadap gerak harga
barang khususnya sandang, pangan, dan kurs valuta asing. Sejak saat itu ekonomi
Pada masa orde baru, pemerintah menjalankan kebijakan yang tidak mengalami
ekonomi.
kebijakan terutama dalam hal anggaran negara. Pada masa pemerintahan orde baru,
Hal tersebut dituangkan ke dalam jargon kebijakan ekonomi yang disebut dengan
Trilogi Pembangungan, yaitu stabilitas politik, pertumbuhan ekonomi yang stabil, dan
1. Otoritas
Orang mempunyai otoritas yang menduduki jabatanya secara sah. Sah atau
legitimate artinya dipilih secara sah oleh orang yang berhak memilih atau diangkat oleh
orang yang berhak mengangkatnya. Dapat dilihat dari kisah dibawah ini bahwa Pak
Soeharto melalui presiden Soekarno kemudian dalam sidang istimewa MPRS yang
yang dikenal sebagai "Supersemar" oleh Presiden Soekarno pada bulan maret 1966
dimana tugasnya adalah mengendalikan keamanan dan juga ketertiban negara yang kacau
setelah kudeta yang dilakukan oleh PKI dan mengamalkan ajaran Besar Revolusi Bung
Karno.
makin memburuk, kemudian pada bulan maret 1967 dalam sidang istimewa MPRS yang
seseorang bukan hanya berdasarkan posisinya dalam organisasi atau pun system social,
Jadi dapat disimpulkan dari Kisah Pak Soeharto dibawah ini bahwa Pak soeharto
mempunyai keahlian dalam menyusun strategi untuk mensukseskan suatu gerakan untuk
Indonesia meski soeharto harus mengelabui bangsa indonesia dan juga Pak Soeharto
bangsanya sendiri. Pada peristiwa G30S di tahun 1965, beliau mampu menyembunyikan
rahasia terkotor dan terbesar bangsa Indonesia melalui manipulasi sejarah 1965. Pada
peristiwa Reformasi 1998, kembali beliau dengan indahnya mengecoh bangsanya sendiri
melalui manipulasi reformasi. Para politisi dan profesor dari Luar Negeri sampai tidak
habis herannya, mereka meminta bangsa Indonesia untuk secara cerdas menganalisa hal
ini mengingat fakta sejarah didunia mengatakan bahwa jatuhnya rezim diktator atau
koruptor selalu dibarengi dengan: a) kaburnya penguasa ke luar negeri atau terbunuh b)
e) Namun anehnya, selain keempat hal ini tidak terjadi di Indonesia, yang paling ajaib
adalah Soeharto justru diperkenankan menunjuk penggantinya yaitu Habibie (mana ada
Penunjukan Habibie merupakan titik balik sejarah dan awal dari segala mala
petaka bangsa Indonesia. Kelima point ini terjadi dikarenakan kepiawaian regim Soeharto
dalam menyusupi gerakan reformasi, salah satu pimpinan reformasi adalah kader sejati
Soeharto yang telah lama dipersiapkan dan sengaja diselundupkan, maka jadilah
reformasi palsu seperti kita alami ini. Ternyata sejarah menandaskan bahwa bangsa
Indonesia telah berkali-kali hanya dijadikan sekedar objek penipuan dan pembodohan,
dari peristiwa 1965, hilangnya Supersemar, Serangan umum 1 Maret di Yogya, Tragedi
Mei 1998, manipulasi reformasi 1998, dan berbagai kerusuhan yang direkayasa. Ini
politisasi agama Islam, dalam pengertian menyatunya militer dengan Islam (petinggi TNI
3. Kharisma
Seorang yang penampilannya gagah, cantik, kuat dan sebagainya seperti halnya kisah pak
Seharto dibawah ini bahwa pak Soeharto memiliki kharisma dari kewibawaanya, gaya
bicaranya dan juga senyum khas dimiliki pak Soeharto yang memukau atau membuat
Suka atau tidak, harus diakui bahwa beliau adalah sosok kharismatik yang
kewibawaannya susah dicari bandingannya pada para pemimpin bangsa saat ini.
Kharisma seorang Pak Harto terlihat begitu natural, tidak dibuat buat atau sekadar
tebar pesona. Masih lekat dalam benak kita bagaimana gaya bicaranya yang tenang,
datar, tetapi mengandung makna filosofis begitu dalam. Tak jarang beliau menyelipkan
beberapa pepatah atau ungkapan Bahasa Jawa di sela sela pidatonya. Peribahasa Jer
basuki mawa bea, mikul dhuwur mendem jero atau yang semisalnya acapkali menjadi
Dan juga Soeharto adalah pemimpin yang sangat terkenal, terutama di dunia
barat. Soeharto juga kerap kali dipanggil dengan sebutan The Smiling General atau yang
artinya adalah Jenderal yang Tersenyum. Hal ini tak lain karena raut mukanya yang selalu
tersenyum dalam setiap acara resmi yang dilakukannya. Terlepas dari kontroversi dan
kesalahan yang pernah dia buat, tentu dia juga sosok yang menginspirasi banyak orang
4. Kekuasaan Imbalan
atau mengurangi valensi negatife. Valensi positif adalah sesuatu yang diharapkan
sedangkan valensi negative adalah hal yang dihindari. Dapat dilihat kisah dibawah ini
bahwa Pak Soeharto diharapkan untuk dapat menjamin keamanan, ketenangan, serta
Surat Perintah Sebelas Maret (Supersemar) dari Presiden Soekarno melalui tiga jenderal,
yaitu Basuki Rachmat, Amir Machmud, dan M Yusuf. Isi Supersemar adalah memberikan
Besar Revolusi agar mengambil tindakan yang dianggap perlu demi terjaminnya
Sehari kemudian, 12 Maret 1966, Menpangad Letjen Soeharto membubarkan PKI dan
5. Kekuasaan Koneksi
lainnya atau konektor didalam atau diluar organisasi, dapat dilihhat dibawah ini bahwa
adanya koneksi Soeharto dengan CIA sehingga dapat dukungan dalam penumpasan
komunis.
daftar "operasi komunis" Indonesia dan telah menyerahkan sebanyak 5.000 nama kepada
militer Indonesia Been Huang, bekas anggota kedutaan politik AS di Jakarta mengatakan
di 1990 bahwa: "Itu merupakan suatu pertolongan besar bagi Angkatan Bersenjata.
Mereka mungkin membunuh banyak orang, dan saya kemungkinan memiliki banyak
darah di tangan saya, tetapi tidak seburuk itu. Ada saatnya di mana anda harus memukul
keras pada saat yang tepat." Howard Fenderspiel, ahli Indonesia di State Department's
Bureau of Intelligence and Research di 1965: "Tidak ada yang peduli, selama mereka
adalah komunis, bahwa mereka dibantai. Tidak ada yang bekerja tentangnya." 1 Dia
militer.
6. Kekuasan Paksa
Para penegak hokum, polisi, jaksa dan hakim sering harus menggunakan
kekuasaan paksa (coercive power) terhadap para pelanggar hukum. Mereka memaksa
para pelanggar hokum yang tidak mematuhi hokum karena dalam jabatan dan perannya
untuk memaksa rakyat mengikuti kehendaknya dengan demokrasi dan hak azasi manusia.
Dapat dilihat dari kisah Pak Soeharto dibawah ini yang memaksakan kehendaknya untuk
memperpanjang otomatis masa jabatan gubernur Sumatera meski menurut Tim Menteri
Syahdan, suatu ketika ada seorang menteri di sumatera yang menurut Tim
Departemen Dalam Negeri kurang berprestasi. Tapi diluar kabar beredar bahwa Presiden
sudah menyetujui masa jabatan kedua bagi gubernur tersebut. Ketika itu memang banya
sekaligubernur atau bupati yang menjabat dua kal. Rudini tidaksetuju perpanjangan
otomatis. kalau memang prestasinya outstanding, duakali OK. tapi kalau enggak buat
apa ?
Lalu saya bertanya kenpa gubernur itu diperpanjang masa jabatany, padahal surat
pemberhentian atas dirinya sudah diparaf oleh Presiden. Dan Pak Moer jadi saksinya.
itu, tutur Presiden, bukan dibuat oleh seorang pejabat saja. Lalu presiden menyinggung
perolehan suara Golkar sebesar 92% diprovinsi itu pada pemilihan umum 1997.
Rudiniharus puas dengan penjelasan presiden, Ya kalau itu maunya presiden, berarti
1. Taktik Menekan
untuk mendapatkan sesuatu, menahan bantuan atau permintaan yang berulang-ulang dari
agen agar target mematuhi perintah atau permintaan agen. Dapat dilihat dari kisah
Soeharto dibawah ini bahwa akan dilakukan pengucilan politik bagi orang-orang yang
Pada tahap awal, Soeharto menarik garis yang sangat tegas. Pengucilan politik
Pengadilan digelar dan sebagian dari mereka yang terlibat "dibuang" ke Pulau
Buru bahkan sebagian yang terkait atau masih pendukung dari Partai PKI dihabisi
dengan cara dieksekusi massal di hutan oleh militer pada waktu itu. Program
kira kenaikan biaya produksi di sector industry akibat tindakan devaluasi. setelah
rampung senin ia berikan kepada Pak Widjojo namun tiada reaksi. Tapi kemudian
Yang mengahadap adalah Suhud, Rusmin, Barli Halim, dan Shudarmono. Beliau
untuk disiarkan Pak, Ini perintah pak Widjojo untuk dibahas hari ini saya tidak
(maksudnya orang-orang yang memperoleh data itu) Suhud buru menjawab itu
lainnya, seperti mentri Perdagangan Radius Pawiro. Setelah diam sejena, Presiden
masih dalam keadaan marah memerintahkan Sudomo : Domo, kalau ada orang
naikkan harga, tangkap, suruh sapu jalan!. jelek sekali pancaran muka Pak
Soeharto.
Siap, Bapak Presiden! jawab sudomo sambil memperlihatkan sikap hormat
sempurna.
2. Taktik legitimasi
karena menduduki posisi tertentu dalam suatu organisasi. Dapat dilihat dari kisah pak
Soeharto dibawah ini bahwa pak Soeharto menggunakan hak formalnya sebagai seorang
Dalam perjalanan pulangnya dari lawatannya ke Yugoslavia dan uni Soviet, diatas
bahwa Orde Baru sudah bertekad untuk melaksanakan kemurnian Pancasila dan
UUD 1945. Hal itu berarti secara konstitusional silakan melakukan apa saja,
tetapi klau dilakukan diluar itu, apakan diaseorang pemimpin politik atau sampai
Jendral sekalipun, akan saya gebuk. Siapa saja akan saya gebuk karena saya
Taktik konsultasi adalah mengajak target untuk ikut serta dalam perencanaan
kegiatan, pelaksanaan kegiatan dan mengevaluasi kegiatan. Target diajak dalam proses
biasanya sudah diatur terlebih dahulu oleh menteri/seketaris Negara. Tiga atau
laporannya, presiden menanggapi, tapi kadag juga tidak. Biasanya mentri lain
(Disampaikan oleh Pak Dharmono, alm) untuk menjadi ketua umum Golkar .
Menurut Rudini, ia bukan menolak untuk memimpin Golkar. Perintah ini dapat
mencoret kepala Negara sendiri karena mengangkat wasit pemilu menjadi
jawab untuk mengoreksi tindakan Presiden. Dan ternyata Pak Harto tidakmarah,
tetapi dapat memahami koreksi yang disampaikan Rudini. Hanya saja, Menurut
Rudinipak Soeharto agak kecewa karena ia tidak segera mengajukan nama lain
Dari dua kisah tentang Pak Harto diatas adakalanya pak Harto bisa diajak untuk
berkonsultasi untuk bertukar pendapat dalam memecahkan masalah namun kadang ada
Diawali dengan Surat Perintah Sebelas Maret (Supersemar) pada tahun 1966
kepada Letnan Jenderal Soeharto, maka Era Orde Lama berakhir diganti dengan
pemerintahan Era Orde Baru. Pada awalnya sifat-sifat kepemimpinan yang baik dan
dalam mengambil inisiatif dan keputusan, tahan menderita dengan kualitas mental yang
sanggup menghadapi bahaya serta konsisten dengan segala keputusan yang ditetapkan.
yang mampu menangkap peluang dan melihat tantangan sebagai sesuatu yang berdampak
positif serta mempunyal visi yang jauh ke depan dan sadar akan perlunya langkah-
langkah penyesuaian. Berikut gaya kepemimpinan yang digunakan Suharto selama masa
1. Initiating structure
tugas dan perannya dan bawahannya dalam mencapai tujuan yang telah ditetapkan.
Ex: Selain itu, alasan yang juga sering dijadikan landasan argumentasi Presiden Soeharto
ketika meminta orang lain untuk mematuhi pesan-pesannya adalah perlunya memelihara
menciptakan masyarakat adil dan makmur, upaya membangun kehidupan demokrasi, dan
upaya lainnya.
keputusan dan kebijakan yang diambil dari dirinya secara penuh. Segala pembagian tugas
dan tanggung jawab dipegang oleh si pemimpin yang otoriter tersebut, sedangkan para
yang punya visi dan misi. Target jangka pendek dan jangka panjangnya sangat jelas.
Pembawaaannya formal dan tidak hangat dalam bergaul. Soeharto tidak kenal teman,
pendukung, atau sekutu lama. Dia sangat ruthless memecat dan menyingkirkan orang
tersebut sangat otoriter, semua rakyat harus tunduk patuh pada pemerintah. Tidak boleh
ada pemberitaan terntang pemerintah. Pada masa itu pers sangat dibatasi oleh pemerintah.
Pemerintah lebih suka mengembangkan sayapnya tanpa melalui pers. Dan juga tidak
boleh ada yang menjatuhkan pemerintah, tidak boleh ada yang mengkritik tentang kinerja
pemerintah. Karena pada dasarnya sudah di atur semua oleh pemerintah. Pemerintahan
pada masa Orde baru memang bisa dikatakan pemerintahan yang otoriter, karena pada
masa pemerintahan presiden Soeharto hanya beliau yang boleh mengatur segala sesuatu
yang ada dalam pemerintahan. Pada awalnya sifat kepemimpinan yang baik dan
untuk mengambil inisiatif dan keputusan, tahan menderita dengan kualitas mental yang
sanggup menghadapi bahaya srta konsisten dengan segala keputusan yang ditetapkan.
Ciri dari gaya kepemimpinan ini adalah:
1. Berorientasi pada tugas yang terstruktur tinggi dan tidak percaya kepada
karyawan.
ex: Seperti pada tahun-tahun pemerintahan Suharto diwarnai dengan praktik
kursi pada dua lembaga perwakilan rakyat di Indonesia diberikan kepada militer,
dan semua tentara serta pegawai negeri hanya dapat memberikan suara kepada
pengambilan keputusan.
Ex: Pada masa pemerintahan Presiden Soeharto warga Tionghoa juga dilarang
untuk berekspresi. Sejak tahun 1967, warga keturunan dianggap sebagai warga pribumi,
yang secara tidak langsung juga menghapus hak-hak asasi mereka. Kesenian barongsai
secara terbuka, perayaan hari raya Imlek, dan pemakaian Bahasa Mandarin dilarang,
meski kemudian hal ini diperjuangkn oleh komunitas Tionghoa Indonesia terutama dari
komunitas pengobatan Tionghoa karena pelarangan sama sekali akan berdampak pada
resep obat yang mereka buat yang hanya bisa ditulis dengan bahasa Mandarin. Mereka
pergi hingga ke Mahkamah Agung dan akhirnya Jaksa Agung Indonesia waktu itu
memberikan izin dengan catatan bahwa Tionghoa Indonesia berjanji tidak menghimpun
Satu-satunya surat kabar berbahasa Mandarin yang diizinkan terbit adalah Harian
Indonesia yang sebagian artikelnya ditulis dalam bahasa Indonesia. Harian ini dikelola
dan diawasi oleh militer Indonesia dalam hal ini adalah ABRI meski beberapa orang
Tionghoa Indonesia bekerja juga disana. Agama tradisional Tionghoa dilarang. Akibatnya
bahwa warga Tionghoa yang populasinya ketika itu mencapai kurang lebih 5 juta dari
Tanah Air. Padahal, kenyataan berkata bahwa kebanyakan dari mereka berprofesi sebagai
pedagang, yang tentu bertolak belakang dengan apa yang ajarkan oleh komunisme, yang
politik praktis. Sebagian menghindari dunia politik karena khawatir akan keselamatan
dirinya.
Bila melihat dari penjelasan singkat di atas maka jelas sekali terlihat bahwa
mantan Presiden Soeharto memiliki gaya kepemimpinan yang otoriter, dominan, dan
merupakan suatu gaya kepemimpinan yang tepat pada masa awal terpilihnya Soeharto
sebagai Presiden Republik Indonesia. Hal ini dikarenakan pada masa itu tingkat
pergolakan dan situasi yang selalu tidak menentu dan juga tingkat pendidikan di
Indonesia masih sangat rendah. Namun, dirasa pada awal tahun 1980-an dirasa cara
memimpin Soeharto yang bersifat otoriter ini kurang tepat, karena keadaan yang terjadi
di Indonesia sudah banyak berubah. Masyarakat semakin cerdas dan semakin paham
tertolak oleh kultur atau masyarakat. Untuk tetap mempertahkan kekuasaannya Soeharto
nyata yang mencerminkan kesuksesan dan mengambil resiko, akan tetapi menghindari
(KOMNAS HAM) dan beberapa anggota KOMNAS HAM menghadap presiden antara
lain, untuk mengusulkan pencabutan Undang Undang Anti Subversi sebab undang
peningkatan. Samar samar sudah muncul tuntutan supaya wakil wakil rakyat di MPR
tidak lagi memilih Soeharto sebagai Presiden. Sejumlah media massa mulai berani
menyinggung soal suksesi kepemimpinan nasional. Lebih dari itu, kelompok petisi 50
atasan nya sebagai orang yang hirarkinya lebih tinggi lebih benar dan harus diikuti apa
adanya.
Ex:
Menurut A.M. Hendropriyono, Menteri Transmigrasi dalam kabinet terakhir orde baru,
menteri menteri pak Harto semua takut. Kalau pak Harto sudah katakana A, ya harus A
waktu bersamaan ia bermain politik melakukan tawar menawar untuk untungan pribadi.
Ex:
Ketika menjabat Kepala Staf Angkatan Darat (KASAD), Jendral Rudini mendapat
informasi bahwa salah satu stafnya, seorang perwira menengah, diam - diam suka
ngobjek pengurusan sertifikat tanah. Kebetulan perwira ini berurusan dengan Ibu Tien
Soeharto. Dan sertifikat yang diurusnya ternyata palsu. Rudini tidak tinggal diam, lalu
menindak perwira tersebut. Tapi, diluar kemudian terbetik rumor yang mempertanyakan
tindakan Rudini. Justru perwira yang bertindak itu diisukan orang baik. Merasa jengkel
dengan isu miring ini, Rudini pun berusaha menemui ibu Tien di Cendana untu
Dicky Iskandar Dinata pada tahun 1900-an menjabat Direktur Utama Bank Duta. Ia
milik Bank Duta umtuk bermain Valuta Asing (Valas). Ketika itu, sebetulnya banyak
eksekutif muda perbankan yang bermain valas kerena keuntungan besar yang bisa
diraupnya. Tapi, bisnis valas penuh spekulasi dan resiko. Maka,seseorang bisa
memperoleh untung besar ,bisa juga buntung besar. Celaka bagi Dicky , hobinya
bermain valas akhirnya membuat Bank Duta menderita kerugian sampai Rp 870 miliar.
4. Gaya Kepengikutan Pencari Solusi
Ditandai dengan tingginya memperhatikan atasan dan menyelesaikan tugas. Jika pengikut
tidak sejalan dengan atasannya, pengikut berupaya mendiskusikan pokok masalah dalam
proses problem solving. Pengikut tidak mau menerima pembatasan atau pendapat orang
lain tanpa adanya fakta pendukung. Ia tidak dapat menerima perilaku atasan dan teman
sampaikan Pak Darmono ,alm.) untuk menjadi Ketua Umum Golkar. Setelah terima
perintah itu , Rudini merasa harus berbuat sesuatu agar atasannya (presiden) tidak salah
langkah. maka ia berkata pada Pak Dharmono: saya ini Mendagri merangkap Ketua LPU
(lembaga Pemilihan Umum) yang harus memipin pemilihan umum yang pesertanya
adalah Golkar, PPP, dan PDI. Kalau saya ketua umum Golkar, berarti saya ini Ketua
Umum Golkar yang sakaligus pemimpin pemilu. Inikan tidak fair Wong saya peserta
pemilu, masak saya juga yang memimpin pemilu. Sama saja saya yang memenangkan
siapa(calonnya)? maksudnya kalau bukan Rudini siapa sebaiknya yang diangkat sebagai
Ketua Umum Golkar. Beberapa saat kemudian Pak Harto menyebut nama Wahono (alm)
yang waktu itu menjabat Gubernur Jawa Timur. Ia memerintahkan Rudini untuk
mengganti Wahono sebagai Gubernur Jawa Timur. Maka Wahono pun ditarik ke Jakarta
Hidup, tiba tiba melancarkan kritik terhadap pemerintah Soeharto. Sarwono menilai
telah terjadi ketidakberesan dalam komunikasi politik. Akibat sulit menentukan arah
dialog politik yang mempu menumbuhkan kesadaran perpecapaian cita cita bangsa
Komunikasi yang jelek membuat orang binggung, tidak tahu lagi yang mana yang benar
dan yang mana yang tidak. Tidak lama kemudian Sarwono mengecam perilaku pemimpin
mengembangkan diri sendiri kecil, tidak takut gagal dan mempunyai kebutuhan simbol
kesuksesan yang besar. Mereka umumnya pengikut yang produktif dan inovatif.
Ex:
Sehari setelah peristiwa Malari (malapetaka 15 januari 1974 aksi kekerasan brutal
anti jepang di Jakarta ketika Perdana Menteri Tanaka tiba yang di antara lain di tandai
dengan pembakaran kendaraan bermotor eks jepang dan gedung gedung pertokoan.
Soeharto, media massa (a) turut membakar sentiment anti jepang melalui pemberitaan
pemberitaannya sehingga aksi aksi mahasiswa kian hari kian panas dan brutal dan (b)
organisasi.
Ex:
Ketika berasa di Dresden, Jerman , pada 5 April 1995 terjadi aksi unjuk rasa anti
BAB III
PENUTUP
4.1 Kesimpulan
karakter fisik yang dimilki bapak Suharto adalah tampan, gagah, tinggi, dan berwibawa.
Bapak Suharto memilki kesehatan jasmani yang cukup baik selama masa
memilki kecerdasan yang tinggi, emosi yang selalu diredam atau dikenal sebagai sosok
pemarah yang diam, mempunyai kreativitas dan inovasi yang tinggi untuk bangsa
mempunyai komitmen yang tinggi, berani, dan tegar dalam setiap menghadapi masalah.
kharismatik yang dimilkinya seperti cerdas, tegas, kreatif dan inovatif, dominan, berani,
sabar, kalem, rendah hati sehingga beliau mempunyai karier didunia militer yang sangat
baik kemudian beliau dikenal oleh para penguasa Indonesia pada saat itu.
kekuasaan personal, dan kekuasaan proses political. Jenis kekuasaan yang digunakan oleh
mempengaruhi yang Bapak Suharto gunakan yaitu taktik legitimasi, taktik konsultasi,
taktik menekan. Gaya kepemimpinan yang digunakan beliau selama menjadi Presiden
Indonesia yaitu otoriter eksploitatif sedangkan gaya kepengikutan beliau ialah gaya
kepengikutan pencapai prestasi, sadar status, pencari solusi, pragmatis, kamikaze, dan
4.2 Saran
Dengan terbentuknya makalah ini, kami mengharapkan kritik dan saran yang
sehingga kami dapat memahami dan mempelajari konsep tentang kepemimpinan lebih
baik lagi.
DAFTAR PUSTKA
Lesmana, Tjipta. 2009. Dari Soekarno Sampai SBY: Intrik dan Lobi Politik Para
Penguasa. Pt Gramedia Pustaka Utama: Jakarta.
Perpustakaan Nasional Republik Indonesia. 2006. Biografi. http://kepustakaan-
presiden.pnri.go.id diakses pada 18 September 2016.