Anda di halaman 1dari 7

Nama : Ni Kadek Tia Mahamitha

No. Absen : 20
Kelas : XII AKKL 1
Bahasa Indonesia
“Tugas Pendalaman hal. 36-38”

1. a. Apa yang membuat cerita sejarah tersebut menarik?

Jawab :

Yang membuat cerita sejarah itu menarik, yaitu :

 Pada saat itu, perempuan tidak diperbolehkan mengenyam pendidikan tinggi.


Karena ayahnya, Mas Adipati Ario Sosroningrat meminta Kartini tidak perlu
menimba ilmu tinggi sehingga Kartini hanya sampai sekolah dasar saja pada usia
12 tahun. Meskipun dipingit oleh ayahnya (tidak membolehkannya menimba ilmu
tinggi-tinggi), Kartini memiliki tekad bulat dan tetap belajar walaupun sudah
berhenti dari sekolahnya. Dengan kegigihannya Kartini mampu mendirikan
sekolah wanita di berbagai wilayah.
 Kartini berasal dari keluarga bangsawan di Jepara.

b. Identifikasikan cerita sejarah tersebut dengan menggunakan kriteria tujuan.

Jawab :

Identifikasi cerita sejarah tersebut dengan menggunakan kriteria tujuan :

 Ekspositoris

Contoh kalimat pada teks :

 Raden Ajeng Kartini adalah anak kelima dari 11 bersaudara dari pasangan
Raden Mas Adipati Ario Sosroningrat dan M.A. Ngasirah. Dia lahir pada
21 April 1879 di Jepara, Jawa Tengah.

 Kartini muda adalah sosok yang sangat menjunjung tinggi pendidikan dan
ilmu pengetahuan. Namun, kegemaran Kartini tersebut terenggut lantaran
sang ayah meminta Kartini tidak perlu menimbah ilmu tinggi. Hal itu
membuat Kartini hanya bersekolah sampai sekolah dasar saja pada usia 12
tahun.

 Sugestif
Contoh kalimat pada teks :
 Kartini dikenal sebagai wanita yang mempelopori kesetaraan derajat
antara perempuan dan pria di Indonesia. Hal itu dimulai ketika Kartini
merasakan banyaknya diskriminasi yang terjadi antara perempuan pria dan
pada masa itu pasalnya beberapa perempuan tidak diperbolehkan
mengenyam pendidikan tinggi.

c. Identifikasikan informasi cerita sejarah tersebut.

Jawab :

Identifikasi informasi cerita sejarah tersebut :

1) Tanggal 21 April adalah Hari Kartini. Kartini merupakan wanita pelopor


emansipasi wanita di Indonesia.
2) Perjuangan Kartini didasarkan pada tindakan diskriminasi pada wanita, khususnya
larangan wanita mengenyam pendidikan tinggi.
3) RA Kartini merupakan anak kelima dari 11 bersaudara dari pasangan Raden Mas
Adipati Ario Sosroningrat dan M.A Ngasirah.
4) Ayah Kartini melarangnya menimba ilmu tinggi, membuatnya terhenti pada
pendidikan dasar.
5) Pada 12 November 1903, Kartini dipinang oleh Bupati Rembang, K. R. M.
Adipati Ario Singgih Djojo Adhiningrat, yang sudah pernah memiliki tiga istri.
6) Kartini dikaruniai seorang anak laki-laki bernama Soesalit Djojoadhiningrat yang
lahir pada 13 September 1904.
7) Kartini menghembuskan nafas terakhir, tepatnya pada 17 September 1904 di usia
25 tahun dan dimakamkan di Desa Bulu, Kecamatan Bulu, Rembang.
8) Kartini meninggal dunia karena preeklamsia, yakni gangguan kehamilan yang
ditandai oleh tekanan darah tinggi dan kandungan protein yang tinggi dalam
urine.
9) Menteri Kebudayaan, Agama, dan Kerajinan Hindia Belanda, Mr. J. H.
Abendanon mulai membukukan surat-surat Kartini dengan teman-temannya di
Eropa dengan judul Door Duisternis Tot Licht yang artinya 'Habis Gelap
Terbitlah Terang'.
10) Pada 2 Mei 1964, pemerintah menetapkan Kartini sebagai Pahlawan
Kemerdekaan. Setiap 21 April tiap tahunnya diperingati sebagai Hari Kartini.

d. Ceritakan Kembali isi teks tersebut dengan menggunakan Bahasa sendiri.

Jawab :

Kartini adalah anak kelima dari 11 bersaudara dari pasangan Raden Mas Adipati
Ario Sosroningrat dan M. A Ngasirah yang merupakan keluarga bangsawan pada 21
April di Jepara.

Kartini digambarkan gemar membaca dan menulis, rajin membaca buku-buku,


koran, dan majalah Eropa, tertarik pada kemajuan berpikir perempuan Eropa, sebagai
seorang penulis dan istri yang setia yang peduli terhadap nasib miris kaumnya. Sejak
itulah Kartini ingin memajukan perempuan pribumi setelah melihat bahwa perempuan
pribumi berada di status sosial yang rendah.

Kartini terakhir mengenyam pendidikan dasar di Europese Lagere School yang


membuat ia mahir berbahasa Belanda. Karena ia dipingit oleh sang ayah yang meminta
agar ia tidak menimba ilmu tinggi-tinggi (karena pada saat itu perempuan tidak
diperbolehkan menuntut ilmu tinggi-tinggi), ia terpaksa hanya mengenyam sekolah dasar
pada usia 12 tahun. Namun meski demikian, Kartini tetap memiliki tekad bulat dan terus
belajar. Ia sering berkomunikasi dengan teman-temannya di luar negeri untuk bertukar
informasi serta mengenai gagasannya.

Kartini dipinang oleh bupati Rembang, K. R. M Adipati Ario Singgih Djojo


Adhiningrat yang telah memiliki 3 istri dan memulai kehidupan baru pada 12 November
1903. Kartini diberi kebebasan dan dukungan untuk mendirikan sekolah wanita di
sebelah timur gerbang kompleks Kantor Kabupaten Rembang atau di sebuah bangunan
yang sekarang dipakai sebagai Gedung Pramuka oleh suaminya. Setahun setelah
pernikahannya, Kartini dikaruniai seorang anak laki-laki yang bernama Soesalit
Djojoadhiningrat yang lahir pada 13 September 1904. Namun, empat hari kemudian ia
menghembuskan nafas terakhirnya di usia 25 tahun pada 17 September 1904, kemudian
dimakamkan di Desa Bulu, Kecamatan Bulu, Rembang.

Menurut kesaksian para abdi dalem, Kartini menghembuskan nafas terakhirnya


tepat di pangkuan suaminya. Menurut informasi dari berbagai sumber, Kartini meninggal
dunia diduga karena preeklamsia yakni gangguan kehamilan yang ditandai oleh tekanan
darah tinggi dan kandungan protein yang tinggi dalam urin.

Menteri Kebudayaan, Agama, dan Kerajinan Hindia-Belanda, Mr. J. H.


Abendanon kemudian membukukan surat-surat Kartini dengan teman-temannya di Eropa
tersebut setelah ia meninggal dunia dengan judul Door Duisternis Tot Licht. Dan, berkat
kegigihan dalam memperjuangkan emansipasi wanita, keluarga Van Deventer yang
merupakan tokoh politik etis tertarik dengan mendirikan Yayasan Kartini dan selanjutnya
mendirikan sekolah wanita pada tahun 1912 di Semarang, kemudian menerus ke
Surabaya, Yogyakarta, Malang, Madiun, Cirebon, dan daerah lainnya.

Nama Kartini pun dikenal sampai ke Negeri Kincir Angin, Belanda. Namanya
dijadikan nama jalan di beberapa kota, seperti di Utrecht, Venio, Amsterdam, dan
Haarlem. Karena perjuangan dan kegigihannya, Kartini dinilai sebagai pelopor
kebangkitan perempuan pribumi, dengan itulah tiada lagi pendiskriminasian pada gender
perempuan. Akhirnya, pemerintah menetapkan Kartini sebagai pahlawan kemerdekaan
dan setiap 21 April tiap tahunnya diperingati sebagai Hari Kartini pada 2 Mei 1964.

e. Jelaskan isi cerita teks tersebut.

Jawab :

R.A. Kartini merupakan salah satu pahlawan wanita Indonesia yang rela berjuang untuk
rakyat Indonesia di masa penjajahan. Beliau adalah wanita terdidik yang memiliki
harapan atas kesamaan gender. Di masa itu memang wanita tidak dihargai, tidak boleh
mendapatkan pendidikan yang layak hanya tugasnya harus di rumah mengurus suami,
anak dan memasak. Kemudian RA Kartini berjuang agar wanita tidak ditindas dan bisa
sejajar dengan pria lewat sebuah perjuangannya yang menyuarakan kebenaran. Beliau
memang wanita cerdas yang pemberani hingga semua yang dilakukan memberi arti yang
sangat besar bagi wanita Indonesia sampai saat ini.

2. a. Dengarkan Kembali pembacaan teks cerita sejarah dengan memindai QR Code pada
halaman 28.
b. Identifikasikan cerita sejarah tersebut dengan menggunkan kriteria peristiwa.

Jawab :

Sejarah Mata Uang Rupiah

Identifikasi peristiwa :

1. Setelah Bung Karno dan Bung Hatta memproklamasikan kemerdekaan pada 17


Agustus 1945, Indonesia belum memiliki mata uang sendiri.
2. Sekutu yang tergabung dalam Netherlands Indies Civil Administration (NICA)
kembali menyerang Indonesia pada 29 September 1945.
3. Pada tanggal 2 Oktober 1945 pemerintah mengeluarkan maklumat pemerintah
Republik Indonesia yang menetapkan uang NICA di wilayah Republik Indonesia
tidak berlaku lagi.
4. Pada saat itu, Ibukota Republik Indonesia tengah dipindah ke Yogyakarta karena
Jakarta yang tidak kondusif.
5. Pidato yang berlangsung melalui RRI Yogyakarta tanggal 29 Oktober 1946 sekitar
pukul 20.00 menegaskan bahwa ORI mulai berlaku pukul 00.00 tengah malam.

c. Simpulkan isi cerita sejarah tersebut dengan bahasamu sendiri.

Jawab :

Setelah Bung Karno dan Bung Hatta memproklamasikan kemerdekaan pada 17


Agustus 1945, Indonesia masih belum memiliki mata uang sendiri. Ketika negara kita
didatangi para penjajah yang sudah mengenal uang kertas, maka negara kita pun ikut
memakai uang kertas. Contohnya saja ketika masa pemerintahan Hindia Belanda, di
mana nama mata uang yang digunakan adalah Sen dan Gulden yang diterbitkan oleh De
Javasche Bank.

Pada 29 September 1945, sekutu yang tergabung dalam Netherlands Indies Civil
Administration ( NICA ) menyerang Indonesia yang menyebabkan perekonomian di
Indonesia menjadi kacau.Kondisi ekonomi yang sedang tidak stabil itu semakin
diperparah dengan kedatangan para sekutu yang mencoba mengambil alih kekuasaan
Indonesia. Tentara sekutu yang terkenal dengan sebutan NICA (netherlands Indies Civil
Administration) itu datang dan menarik semua uang yang beredar dari masyarakat
Indonesia, dan menggantinya dengan mata uang baru bernama "Gulden NICA" atau uang
NICA.

Namun, pemerintah mengeluarkan maklumat pemerintah Republik Indonesia


pada 2 Oktober 1945 yang menetapkan uang NICA tidak berlaku lagi di wilayah
Republik Indonesia. Setelah itu, Pemerintah Indonesia yang baru saja memproklamirkan
kemerdekaannya, langsung mengambil langkah untuk segera membuat mata uang sendiri.
Dengan perjuangan gigih, pemerintah Indonesia akhirnya bisa mencetak dan menerbitkan
uang sendiri. Uang pertama yang diterbitkan adalah “Oeang Republik Indonesia”. Atau
yang lebih dikenal dengan sebutan ORI. Standar nilai tukar ORI ditetapkan dengan harga
50 Rupiah Hindia Belanda = 1 ORI. Dan pemerintah juga menetapkan bahwa 1 ORI
memiliki nilai yang setara dengan 0.5 gram Emas. Sehingga dengan begitu, peredaran
Rupiah Hindia Belanda dinyatakan ilegal dan tidak berlaku untuk digunakan di
Indonesia.

Sayangnya, belakangan ORI sudah mulai bermasalah, karena mengalami masalah


finansial yang sangat buruk. Keadaan ini membuat pemerintah Indonesia harus mencetak
uang sebanyak mungkin dengan tujuan untuk menambah isi kas negara. Namun,
pencetakan uang yang semakin banyak ini membuat tingkat inflasi menjadi tidak
terkendali, bahkan nilai tukarnya pun merosot. Awalnya nilai tukar ORI yang dari 5
Gulden NICA berubah menjadi 0.3 Gulden NICA. Itu terjadi pada pada bulan Maret
1947.

Setelah NKRI lahir, pemerintah Indonesia pun berusaha sekuat tenaga


menghapuskan berbagai bentuk pengaruh dari Belanda, terutama pengaruh dalam sistem
keuangan Indonesia. Upaya tersebut antara lain;

Menggantikan mata uang terbitan Belanda berdenominasi rendah dengan koin Rupiah
pecahan 1, 5, 10, 25, dan 50 sen, serta penerbitan uang kertas 1 dan 2 1/2 Rupiah.

Menasionalisasikan De Javasche Bank yang merupakan bank sentral RIS menjadi Bank
Indonesia. Bank Indonesia sudah mulai merilis uang kertas baru, mulai dari 1 Rupiah
hingga 100 Rupiah pada tahun 1952-1953. Ini merupakan pertanda baru dalam sejarah
republik Indonesia, karena sejak tahun itu Bank Indonesia memiliki tugas untuk
menerbitkan dan mengedarkan uang kertas Rupiah.

Rupiah sudah mengalami banyak perkembangan seiring berkembangnya bangsa ini. Di


mana dulu dia sempat dianggap ilegal ketika ORI menjadi mata uang resmi pemerintah
dan sempat tergantikan oleh mata uang RIS. Pada hakikatnya, seluruh mata uang tersebut
sebenarnya sudah menjadi bagian dari sejarah Rupiah sebagai sebuah mata uang resmi
negara Indonesia. Hingga sekarang, sudah banyak pahlawan, daerah, dan kebudayaan
yang gambarnya masuk di mata uang Rupiah.

Tidak cuma itu, sudah banyak seri atau pecahan Rupiah yang dikeluarkan oleh
pemerintah untuk mengganti, memperbaiki, dan menyempurnakan mata uang ini. Seperti
yang sudah disebutkan sebelumnya, Rupiah merupakan cermin dari Indonesia. Sebagai
salah satu kebanggaan negara, sudah selayaknya Rupiah diakui, dibanggakan, dan dijaga
oleh setiap warga negara Indonesia.

Anda mungkin juga menyukai