Anda di halaman 1dari 3

Nama : Rossa melinda

Kelas : 02fkkp004
Nim : 221030790276
Tugas soal dan jawaban! P5
LATIHAN SOAL/TUGAS (MATERI KE-5)
1.Ada beberapa teori yang mencoba mengungkap bagaimana masuk dan berkembangnya Islam di
Nusantara, yaitu: teori Gujarat, teori Mekkah, teori Persia, dan teori China. Jelaskan secara singkat!
Jawab:a.teori gujarat
Kaum saudagar Gujarat datang melalui Selat Malaka dan menjalin kontak dengan orang-orang
lokal di bagian barat Nusantara yang kemudian melahirkan Kesultanan Samudera Pasai sebagai
kerajaan Islam pertama di Indonesia. Salah satu bukti yang mendukung teori ini adalah
ditemukannya makam Malik As-Saleh dengan angka 1297. Nama asli Malik As-Saleh sebelum
masuk Islam adalah Marah Silu. Ia merupakan pendiri Kesultanan Samudera Pasai di Aceh.
b.teori Mekkah
Teori selanjutnya tentang masuknya Islam di Indonesia diperkirakan berasal dari Timur Tengah,
tepatnya Arab. Teori Arab (Mekah) ini didukung oleh J.C. van Leur, Anthony H. Johns, T.W.
Arnold, hingga Abdul Malik Karim Amrullah atau Buya Hamka. Menurut Buya Hamka, Islam
sudah menyebar di Nusantara sejak abad 7 M. Hamka dalam bukunya berjudul Sejarah Umat
Islam (1997) menjelaskan salah satu bukti yang menunjukkan bahwa Islam masuk ke Nusantara
dari orang-orang Arab. Bukti yang diajukan Hamka adalah naskah kuno dari Cina yang
menyebutkan bahwa sekelompok bangsa Arab telah bermukim di kawasan Pantai Barat Sumatera
pada 625 M. Di kawasan yang pernah dikuasai Kerajaan Sriwijaya itu juga ditemukan nisan kuno
bertuliskan nama Syekh Rukunuddin, wafat tahun 672 M. Teori dan bukti yang dipaparkan
Hamka tersebut didukung oleh T.W. Arnold yang menyatakan bahwa kaum saudagar dari Arab
cukup dominan dalam aktivitas perdagangan ke wilayah Nusantara. Sebagian dari pedagang Arab
tersebut kemudian menikah dengan warga lokal dan membentuk komunitas muslim. Mereka
bersama-sama kemudian melakukan kegiatan dakwah Islam di berbagai wilayah di Nusantara.
c.teori Persia
Abdurrahman Misno dalam Reception Through Selection-Modification: Antropologi Hukum
Islam di Indonesia (2016) menuliskan, Djajadiningrat berpendapat bahwa tradisi dan kebudayaan
Islam di Indonesia memiliki persamaan dengan Persia. Salah satu contohnya adalah seni kaligrafi
yang terpahat pada batu-batu nisan bercorak Islam di Nusantara. Ada pula budaya Tabot di
Bengkulu dan Tabuik di Sumatera Barat yang serupa dengan ritual di Persia setiap tanggal 10
Muharam. Akan tetapi, ajaran Islam yang masuk dari Persia kemungkinan adalah Syiah.
Kesamaan tradisi tersebut serupa dengan ritual Syiah di Persia yang saat ini merujuk pada negara
Iran. Teori ini cukup lemah karena mayoritas pemeluk Islam di Indonesia adalah bermazhab
Sunni.

d.teori Cina
Penyebaran Islam di Indonesia juga diperkirakan masuk dari Cina. Ajaran Islam berkembang di
Cina pada masa Dinasti Tang (618-905 M), dibawa oleh panglima muslim dari kekhalifahan di
Madinah semasa era Khalifah Ustman bin Affan, yakni Saad bin Abi Waqqash. Kanton pernah
menjadi pusatnya para pendakwah muslim dari Cina. Jean A. Berlie (2004) dalam buku Islam in
China menyebut relasi pertama antara orang-orang Islam dari Arab dengan bangsa Cina terjadi
pada 713 M. Diyakini bahwa Islam memasuki Nusantara bersamaan migrasi orang-orang Cina ke
Asia Tenggara. Mereka dan memasuki wilayah Sumatera bagian selatan Palembang pada 879 atau
abad ke-9 M. Bukti lain adalah banyak pendakwah Islam keturunan Cina yang punya pengaruh
besar di Kesultanan Demak, kerajaan Islam pertama di Jawa, seiring dengan keruntuhan
Kemaharajaan Majapahit pada perjalanan abad ke-13 M. Sebagian dari mereka disebut Wali
Songo.

2. Jelaskan 5 pola penyebaran Islam di Nusantara ! Sebutkan beberapa hikmah dari mempelajari
sejarah Islam di Nusantara!
Jawab:-perdagangan
-perkawinan
-pendidikan
-politik
-seni budaya
Hikmah yang bisa kita peroleh dari mempelajari perkembangan islam pada masa modern adalah
sebagai berikut ini: Mendorong semangat dari umat islam untuk berjuang. Mendorong umat islam
untuk bisa meraih kemajuan yang hakiki. Mendorong umat islam untuk tetap memiliki prinsip
hidup yang kuat.

3. Jelaskan faktor-faktor yang menyebabkan Islam mudah diterima dan berkembang di Nusantara!
Jawab: A. Ajaran Islam sederhana dan mudah dimengerti

Tokoh pendakwah Islam di Indonesia memakai cara dengan mengajarkan ilmu yang mudah
dipahami. Bukan hanya berbasis teori tetapi menyertainya dengan contoh yang sering
dilaksanakan dalam kehidupan.
Penyampaian ajaran Islam yang dilakukan pun tidak mengancam atau menakut-nakuti, tetapi
diterangkan dengan metode yang menarik dan perasaan senang.

B.Islam tidak mengenal kasta

Dalam Islam semua manusia sama di hadapan Allah SWT, yang membedakan hanya amal
perbuatan yang dilaksanakan tiap-tiap manusia saja.Saat itu, penduduk pribumi memercayai
perbedaan kelas sosial di antara mereka. Adanya posisi masyarakat yang tinggi seperti raja dan
bangsawan, maupun kaum rendah seperti budak dan petani. Masyarakat rendah seringkali
diabaikan hak-haknya, dan dianggap tak berguna.

Maka ketika Islam menyebar di Indonesia dengan membawa ajaran bahwa semua manusia adalah
sama derajatnya, banyak dari penduduk lokal yang bersyahadat dan memeluk agama Islam.

C. Akulturasi budaya

Sebelum kedatangan Islam di nusantara, mayoritas pribumi beragama Hindu dan Budha, dan
budaya Indonesia kala itu kental dengan ajaran kedua agama.Saat Islam masuk ke Indonesia, para
pedagang yang merupakan tokoh pendakwah melakukan proses akulturasi pada budaya lokal dan
ajaran-ajaran Islam.Mereka beranggapan bahwa pendekatan budaya adalah metode yang bisa
diterapkan dalam dakwah Islam berhubung kebudayaan merupakan lahirnya dari kebiasaan hidup
sehari-hari. Dengan begitu Islam diterima baik oleh masyarakat.

4. Jelaskan Sembilan orang Wali yang menyebarkan Agama Islam di Tanah Jawa pada Abad ke-15 !.
Jawab:a)sunan Gresik
b)sunan ampel
c)sunan bonang
d)sunan Drajat
e)sunan giri
f)sunan Kalijaga
g)sunan gunung jati
h)sunan kudus
i)sunan Muria
5. Di samping menggunakan wayang sebagai media dakwahnya, para wali juga melakukan dakwahnya
melalui berbagai bentuk akulturasi budaya lainnya contohnya melalui penciptaan tembang- tembang
keislaman berbahasa Jawa, gamelan, dan lakon Islami. Siapakah yang menciptakan lagu LIR-ILIR ,
Jelaskan maksud Lirik dari lagu LIR-ILIR !
Jawab:
Makna dari Lagu Lir-Ilir adalah manusia harus bangun dari keterpurukan dan menjauhkan diri dari sifat
malas yang ada dalam diri. Dalam lagu ini, diri manusia itu dilambangkan sebagai “tanaman” yang
sedang bersemi dan berwarna hijau. Ajakan untuk bangun adalah agar manusia berusaha supaya
“tanaman” dalam diri kita dapat tumbuh besar. Apabila “tanaman” dalam diri kita tumbuh besar maka
tentu saja manusia akan mendapatkan kebahagiaan layaknya pengantin baru yang tengah berbahagia.
Sementara itu, dalam lirik “cah angon” tersirat makna bahwa diri kita ini sebenarnya mampu membawa
orang lain dan dirinya sendiri dalam jalan yang benar. Adapun arti dari “pohon belimbing” dengan
buahnya yang berbentuk seperti bintang dengan lima ujung adalah kiasan untuk Rukun Islam yang
berjumlah lima. Lirik tersebut memberi gambaran bahwa memanjat pohon belimbing itu licin dan susah,
namun sebagai umat Muslim, setiap orang harus tetap berusaha dalam rangka meraih Rukun Islam
tersebut. Selanjutnya, makna pakaian yang terkoyak bermakna umat manusia harus selalu memperbaiki
iman dalam dirinya supaya kelak dapat siap ketika dipanggil oleh-Nya.

Anda mungkin juga menyukai