Anda di halaman 1dari 21

Universitas Borcelle

SEJARAH
INDONESIA
Oleh :
Kelompok 5
KELOMPOK 5
Ezzah Azzahra
Ahmad Alwan Reifan
PROSES MASUK DAN
BERKEMBANGNYA AGAMA ISLAM
KEWILAYAH NUSANTARA
06
KD 1
15

Waktu masuknya islam ke nusantara


Teori masuknya islam ke nusantara
10 Bukti masuknya islam ke nusantara
Media yang Digunakan dalam
menyebarkan agama islam
5
Yang berperan dalam menyebarkan
agama islam
0 Wilayah penyebaran agama islam
Item 1 Item 2 Item 3 Item 4
01
MASUKNYA ISLAM KE NUSANTARA

Islam pertama kali masuk ke Indonesia sekitar abad ke-7 Masehi. Sebelum Islam, agama
Hindu dan Buddha sudah terlebih dahulu masuk dan menjadi kepercayaan masyarakat
indonesia. Banyaknya kerajaan lslam yang ada juga diketahui turut memengaruhi
perkembangan Islam di Indonesia. Dengan runtuhnya kerajaan Hindu- Buddha di
Nusantara, banyak dari masyarakat jajahan kerajaan tersebut masuk Islam dan turut
menyebarkan agama ini ke seluruh negeri.

02
TEORI MASUKNYA ISLAM KE NUSANTARA
a. Teori Gujarat
Pada mulanya, orang Arab merantau untuk berdagang hingga tiba di Gujarat dan Malabar
sejak abad ke-7 M. Menurut J. Pijnapel, sesampainya di Gujarat, ia bermukim serta
menyebarkan Islam di Gujarat. Orang Gujarat yang telah memeluk agama Islam kemudian
pergi ke Indonesia untuk bertransaksi. Maka di situlah agama Islam mulai memasuki wilayah
Nusantara pada abad ke-13 M atau abad ke-7 H, yang dibawa oleh para pedagang Gujarat.
Jadi, Islam masuk ke Indonesia tidak secara langsung disebarkan oleh orang Arab, tetapi oleh
pedagang Gujarat yang sudah beragama Islam.
Snouck Hurgronje dan J.P. Moquetta mendukung teori yang dikemukakan oleh J. Pijnapel.
Menurutnya, Islam memang disebarkan melalui kota-kota di India, seperti Gujarat, Bengali,
dan Malabar. Sebab, Islam di India lebih dahulu berkembang dibanding-kan di Nusantara. Di
samping itu, pedagang Gujarat sebenamya sudah menjalin hubungan dagang dengan
masyarakat Indonesia sebelum orang Arab. Semua itu dijelaskan olehnya dalam buku yang
berjudul L'Arabie et Les Indes Neerlandaises.
02
LANJUTAN
B. Teori persia
Teori yang menyatakan bahwa asal mula Islam masuk ke lndonesia dari Negara
Persia (yang sekarang bermama Negara Iran) melalui para pedagang sekitar
rentang tahun ke-7 hingga 13 Masehi. Teori ini juga didukung oleh Husein
Djadjadiningrat dan Umar Amir Husen. Djajadiningrat berpendapat jika teori
Persia ini selaras dengan asal mula masuknya Islam ke Indonesia. Hal ini
dikarenakan menurut Djajadiningrat, kebudayaan Islam di Nusantara memiliki
banyak kesamaan dengan kebudayaan Islam di Persia. Salah satu contoh
kebudayaan Islam di Nusantara yang mirip dengan kebudayaan Islam di Persia
adalah kaligrafi-kaligrafi yang ada ada di batu nisan makam di Nusantara.
02
LANJUTAN
c. Teori Mekah
Teori ini pertama kali diperkenalkan oleh salah seorang ulama dan sastrawan
Indonesia, yaitu Profesor Buya Hamka. Beliau mengatakan bahwa masuknya
Islam di Indonesia pertama kali dibawa oleh orang Arab sekitar abad ke-7
Masehi berdasarkan berita Dinasti Tang. Menurut Hamka, kedatangan awal
bangsa Arab tersebut tidaklah dipengaruhi oleh faktor ekonomi, tetapi lebih
kepada motivasi dan dorongan untuk menyebarkan agama Islam. Teori Mekah ini
juga disampaikan oleh Hamka untuk menyangkal teori Gujarat tentang
masuknya Islam di Indonesia.
03
BUKTI-BUKTI MASUKNYA ISLAM KE WILAYAH
NUSANTARA

a. Surat Raja Sriwijaya yang berisi ucapan selamat atas terpilihnya Umar bin Abdul Azis sebagai
pemimpin Dinasti Muawiyah.

b. Di Leran, Gresik ditemukan makam kuno bercorak Islam. Pada batu nisan makam tertera nama
Fatimah binti Maimun dengan angka tahun 1082.

c. Makam Sultan Malik al Saleh berada di Aceh. Pada nisan makam tersebut tertulis angka tahun
1297. Dengan demikian, berdasarkan bukti tersebut dapat diperkirakan bahwa Islam telah masuk
ke Aceh pada abad ke-12. Analisis selanjutnya menyatakan banwa Islam telah masuk ke Aceh
jauh sebelum Malik al Saleh mendirikan Kerajaan Samudra Pasai.

d. Seorang pengelana dari Venesia (Italia), yaitu Marco Polo pada tahun 1292 telah singgah di
Perlak, Aceh di bagian utara. Pada saat itu, ia dalam perjalanan hendak menuju Tiongkok.

e. Ibnu Batutah pada tahun 1345 berkunjung ke Samudra Pasai.


03
MEDIA YANG DIGUNAKAN DALAM MENYEBARKAN
AGAMA ISLAM

a. Perdagangan
Pada sekitar abad 7-16 Masehi, Kepulauan Nusantara merupakan kawasan
perdagangan Internasional yang ramai dikunjungi oleh pedagang-pedagang
internasional, termasuk pedagang dari Arab, Persia, dan Gujarat. Ramai-nya
aktivitas perdagangan Nusantara menjadi faktor penting dalam kesuksesan
Islamisasi Nusantara melalui jalur perdagangan. Melalui kegiatan
perdagangan, seorang pedagang yang telah beragama lslam
memperkenalkan agamanya kepada pedagang dari pedalaman yang belum
memeluk Islam. Di antara pedagang dari pedalaman tersebut ada yang
tetarik, kemudian menyatakan diri memeluk agama lslam kepada keluarga
dan masyarakat sekitarnya.
03
LANJUTAN
b. Politik
Seorang raja (sultan) mempunyai kekuasaan dan pengaruh yang besar dan
memegang peranan penting dalam proses islamisasi. Jika raja sebuah
kerajaan memeluk agama Islam, otomatis rakyatnya akan berbondona-
bondong memeluk Islam. Masyarakat Indonesia memiliki kepatuhan yang
tinggi dan raja selalu menjadi panutan rakyatnya. Jika raja dan rakyat
memeluk agama Islam, pasti demi kepentingan politik akan dilakukan
perluasan wilayah kerajaan yang diikuti dengan penyebaran agama Islam.
03
LANJUTAN
c. Dakwah
Proses masuk dan berkembananya Islam di Indonesia juga dilakukan melalui
saluran dakwah yang dilakukan oleh para ulama. Salah satu ulama yang Berperan
dalam penyebaran agama Islam adalah Wali Songo. Peranan ulama ini sangat
besar terutama pada proses awal berkembangnya Islam di lndonesia. Wali Songo
memiliki karomah sehingga masyarakat Pulau Jawa memberi gelar Sunan yang
artinya dihormati. Bahkan para wali diberi gelar susuhunan artinya dijunjung
tinggi atau gelar yang tinggi dan mulia. Wali Songo menyebarkan agama Islam
dengan damai dan tanpa paksaan. Hal ini dibuktikan ketika Sunan Kalijaga
menyebarkan agama Islam. Sunan Kalijaga menggunakan metode wayang untuk
syiar agama Islam. Wayang sendiri merupakan Kebudayaan yang berasal dari
Hindu yang diakulturasikan dengan budaya lslam.
03
LANJUTAN
d. Pernikahan
Saluran perkawinan merupakan salah satu cara yang mudah dan efektif
dalam Islamisasi Nusantara. Pedagang Islam banyak yang melakukan
perkawinan dengan kaum perempuan dari kalangan bangsawan hingga
anggota kerajaan. Dalam melakukan perkawinan, para pedagang Islam
mewajibkan calon istrinya untuk memeluk islam. Hal ini berdampak besar
terhadap perkembangan kelompok Islam Nusantara.

e. Pendidikan
Penyebaran agama dan kebudayaan melalui pendidikan ini biasanya berbentuk
pondok pesantren. Hal ini dikarenakan perkembangan Islam yang semakin meluas
sehingga mendorong munculnya para ulama dan mubalig. Mereka menyebarkan ilmu
melalui pendidikan dengan mendirikan pondok pesantren di berbagai daerah. Khusus di
Aceh, pesantren disebut juga dengan nama dayah. Pendidikan di pesantren bertujuan
untuk memperdalam pengetahuan tentang Al-Qur'an dan Hadis dengan mempelajari
bahasa Arab dan kaidah-kaidah tata bahasa Arab.
03
LANJUTAN
f. Saluran Seni dan Budaya
Kesenian juga menjadi media dakwah Islam. Para penyebar agama Islam
tidak mengubah kebudayaan yang telah ada, namun memanfaatkan
kebudayaan tersebut sebagai sarana untuk menyebarkan agama. Sunan
Bonang merupakan sosok di balik tembang "Tombo Ati". Selain itu, Sunan
Bonang juga seorang dalang. Beliau menggubah lakon dan memasukkan
tafsir-tafsir khas Islam dalam cerita. Sunan Kalijaga menggunakan seni
ukir, wayang, gamelan, serta seni suara suluk sebagai media dakwah.
Beliau juga merupakan tokoh pencipta baju takwa, perayaan sekaten,
layang kalimasada, dan lakon wayang "Petruk Jadi Raja".
03
LANJUTAN
g. Tasawuf
Ajaran tasawuf diperkirakan masuk Indonesia sekitar abad ke-13. Akan tetapi,
tasawuf baru berkembang sekitar abad ke-17. Secara etimologi, tasawuf
berasal dari kata sufi yang memiliki arti wol yang terbuat dari bulu domba.
Karakteristik ahli tasawuf adalah memakai jubah yang terbuat dari wol.
Tasawuf adalah bagian dari ilmu Islam yang penting. Dalam Islam, ada tiga
ilmu dasar yang harus dipahami umatnya. Ilmu ini adalah ilmu tauhid, fikih,
dan tasawuf. Tasawuf adalah perwujudan dari ihsan dalam syariat Islam.
Tasawuf adalah ilmu yang berfokus pada membangun diri untuk menjauhi hal
duniawi. Tasawuf adalah ilmu yang memiliki berbagai versi asal sejarahnya.
Sebagai umat Islam, tasawuf adalah ilmu yang penting diketahui. Tasawuf
adalah salah satu ilmu yang mengajarkan tentang upaya untuk tetap hidup
sederhana, jauh dari hal-hal duniawi.
04 YANG BERPERAN DALAM PENYEBARAN
AGAMA ISLAM
a. Peran Kaum Pedagang
Seperti halnya penyebaran agama Hindu-Buddha, kaum pedagang, baik dari
Indonesia maupun luar, berperan penting dalam penyebaran agama Islam. Para
pedagang datang dan berdagang di pusat perdagangan kawasan pesisir. Malaka
menjadi pusat transit para pedagang, kala itu. Bandar di sekitar Malaka, seperti
Perlak dan Samudra Pasai juga didatangi para pedagang. Mereka tinggal di
tempat tersebut dalam waktu lama untuk menunggu datangnya angin musim. Dalam
waktu itulah, terjadi pembauran antar pedagang dari berbagai bangsa dengan
pedagang serta penduduk setempat. Mereka saling memperkenalkan adat istiadat,
budaya, dan agama, bahkan terjadi asimilasi melalui perkawinan. Adapun para
pedagang itu berasal dari Arab, Persia, dan Gujarat, yang umumnya beragama
Islam. Mereka mengenalkan agama dan budaya Islam kepada pedagang lain
maupun penduduk setempat. Inilah yang membuat penduduk Indonesia mulai
memeluk agama Islam.
04
LANJUTAN

b. Peranan Bandar di Indonesia


Bandar merupakan tempat berlabuhnya kapal atau tempat persinggahan kapal
dagang, sekaligus sebagai pusat perdagangan. Kawasan ini juga menjadi tempat
tinggal bagi para pengusaha perkapalan. Sebagai negara kepulauan yang terletak
di jalur perdagangan internasional, Indonesia memiliki banyak bandar. Dalam
proses penyebaran agama Islam, bandar-bandar tersebut memiliki peranan yang
sangat penting. Karena bandar menjadi pintu masuk dan pusat penyebaran
agama Islam di Indonesia.
02
LANJUTAN
c. Peran Wali Songo dalam Menyebarkan Agama Islam di Jawa
Salah satu cara penyebaran agama Islam ialah dengan berdakwah. Selain
berdagang, para pedagang Islam juga berperan sebagai mubaligh. Penyebaran
Islam melalui dakwah ini terjadi ketika ulama mendatangi masyarakat sebagai
obyek dakwah, dengan pendekatan sosial budaya. Pola ini memakai bentuk
akulturasi, yaitu jenis budaya setempat yang dialiri ajaran Islam di dalamnya. Para
ulama juga mendirikan pesantren sebagai sarana pendidikan Islam. Penyebaran
agama Islam di Pulau Jawa dilakukan oleh Wali Songo (9 wali). Wali ialah orang
yang sudah mencapai tingkatan tertentu dalam mendekatkan diri kepada Allah
SWT.
03
Kesembilan wali tersebut adalah:

1. ) Sunan Gresik (Maulana Malik Ibrahim) Wali yang diyakini pertama datang ke Jawa pada abad ke-15, dan menyiarkan
agama Islam di sekitar Gresik.
2. ) Sunan Ampel (Raden Rahmat)
Ia menyiarkan Islam di Ampel, Surabaya, Jawa Timur. Ia merupakan perancang Masjid Demak.
3. ) Sunan Derajad (Syarifudin)
Adalah anak dari Sunan Ampel. Ia menyiarkan agama Islam di sekitar Lamongan.
4. ) Sunan Bonang (Makdum Ibrahim)
Adalah anak dari Sunan Ampel. Sunan Bonang menyiarkan Islam di Tuban, Lasem, dan Rembang.
5. ) Sunan Kalijaga (Raden Mas Said)
Adalah murid Sunan Bonang. Sunan Kalijaga menyiarkan Islam di Jawa Tengah.
6. ) Sunan Giri (Raden Paku)
Menyiarkan agama Islam di luar Jawa, yaitu Madura, Bawean, Nusa Tenggara, dan Maluku dengan metode bermain.
7. ) Sunan Kudus (Jafar Sodiq)
Menyiarkan agama Islam di Kudus, Jawa Tengah. Sunan Kudus adalah ahli seni bangunan. bangunan. Salah satu hasilnya, yakni
Masjid dan Menara Kudus.
8. ) Sunan Muria (Raden Umar Said)
Ia menyiarkan agama Islam di lereng Gunung Muria, yang terletak di antara Jepara dan Kudus, Jawa Tengah.
9. ) Sunan Gunung Jati (Syarif Hidayatullah)
Ia menyiarkan Islam di Banten, Sunda Kelapa, dan Cirebon.
09
WILAYAH PENYEBARAN AJARAN
AGAMA ISLAM

Pulau Sumatera disebutkan sebagai wilayah pertama di Nusantara yang


menerima kedatangan agama Islam. Hal ini disebabkan oleh letak Pulau
Sumatera yang sangat dekat dengan Selat Malaka. Selat Malaka saat itu
merupakan pusat perdagangan, pelabuhan, dan bisnis internasional yang
menghubungkan antara barat dan timur. Dari situlah Islam yang dibawa
oleh para pedagang asal Arab, Persia, dan Gujarat mulai menyebarkan
pengaruhnya di Nusantara. Selain itu, Islam juga disebarkan oleh ulama
dan para wali yang berasal dari Timur Tengah di Pulau Sumatera.
Setelah Sumatera berhasil dipengaruhi oleh agama Islam, agama ini
kemudian mulai menyebar ke berbagai wilayah lain di Indonesia, seperti
Jawa, Kalimantan, Sulawesi, Maluku, Bali, dan Nusa Tenggara.
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai