Anda di halaman 1dari 5

wr.

wb
Akhlak Tasawuf
penyus Dosen
pengamp Imroatul Munfarida, S.H.I.,
un M.S.I
u

1. M. Fajar Firmansyah
2. M. Fiqih Abdul Aziz
3. M. Hafiz Afrizal
4. Niken Putri Rahayu

Corak dan Model Akhlak


Tasawuf Indonesia
Sejarah Perkembangan
Perkembangan tasawuf di Indonesia tidak terlepas dari kajian
islamisasi di kawasan ini. Sebab, sebagian besar penyebaran islam di
nusantara adalah jasa para sufi. Dari sekian banyak naskah lama,
berorientasi sufisme. Hal ini menunjukkan bahwa pengikut tasawuf
cukup dominan dalam masyarakat. Kenyataan lainya bisa dilihat,
pengaruh besar sufi mempengaruhi kepemimpinan raja. Di kawasan
Sumatra bagian utara ada empat sufi terkemuka, yaitu:
⚫ Hamzah Fansuri (abad 17M) karyatulisannya Asrar Al-`Arifin dan
Syarab Al-`Asyikin, serta beberapa kumpulan syair sufistik.
⚫ Syamsudin Pasai penulis kitab Jauhar Al-Haqoriq dan Mirat
Al-Qulub. Murid dan pengikut Hamzah yang mengembangkan doktrin
Wahdat Al-Wujud Ibnu Arabi
⚫ Abd Rauf Singkle (w. 1639M) penganut tarekat syattariyah, karyanya
Mira`at Ath-thullab
⚫ Nurrudin Ar-Raini (w. 1644M) penulis Bustan As-Salatin, dia adlah
pengikut tasawuf sunni dan menentang Hamzah. Ia juga penasehat
Iskandar Tsani.
Sejak berdirinya kerajaan islam pasai yang menjadi pusat
penyiaran islam di berbagai daerah sumatra dan pesisir utara
pulau jawa. Islam tersebar di ranah Minangkabau atas upaya
Syekh Burhanuddin Ulakan (w. 1693M), murid Abd Rauf.
Ulama-ulama besar di daerah ini, berasal dari Syekh Ulakan.
Orang-orang Minangkabau gemar merantau, menyebarkan agama
islam ke barbagai daerah di Sumatra tengah dan selatan,
Kalimantan, Sulawesi, dan daerah sekitarnya. Penyebaran islam
ke pulau Jawa, berasal dari kerajaan pasai, terutama Maulana
Malik Ibrahim, maulana Ishak, dan Ibrahim Asmoro, yang
ketiganya adalah abituren Pasai. Melalui meraka, berdirilah
kerajaan Isalam Demak yang kemudian menguasai Banten, dan
Batavia melalui Syarif Hidayatullah. Perkembangan islam di
Jawa kemudian digerakkan oleh Wali Sanga atau Wali Sembilan.
Semenjak diambil alih oleh kerabat elite keraton terjadi proses
akulturasi sufisme dengan kebudayaan lokal. Sehingga warna
kejawen lebih tambil daripada sufisme.
Tokoh-tokoh Tasawuf di Indonesia
1. Hamzah Fansuri, diakui sebagai salah seorang pujangga islam yang
sangat populer. Pemikiran Al-Fansuri tentang tasawuf banyak di
pengaruhi Ibn` Arabi dalam paham Wahda Al-Wujud. Menurutnya
wujud hanyalah satu walaupun kelihatan banyak.
2. Yusuf Makassari, mengungkapkan paradigma sifistiknya bertolak
asumsi bahwa dasar ajaran islam meliputi dua aspek, yaitu aspek
lahir (Syariat) dan aspek batin (hakikat). Ajarannya ialah untuk
memudahkan pembahasan ajaran-ajaran Al-Fansuri.
3. Abdul Rauf As-Sinkili, pemikiran tasawuf Al-Sinkili dilihat dari
persoalan merekonsiliasi antara tasawuf dengan syariat. Al-Sinkili
juga mempunyai pemikiran tentang zikir. Ajaran Abdl Rauf boleh
dikatakan tidak mempunyai paham atau ajaran tersendiri. Dalam
masalah keaagamaan beliau mengikuti paham Ahlussunnah
Waljama`ah dan bidang fiqh pengikut Syafi`iyah, sedangkan tasawuf
mengikuti thariqat Syattariyyah.
3. Hamka, pemikiran tasawuf menurutnya,salah satunya tentang
pengertiannya. Tasawuf hakikatnya adalah usaha yang
bertujuan untuk memperbaiki budi dan membersihkan batin.
Artinya, tasawuf adalah alat untuk membentengi dari
kemungkinan-kemungkinan seseorang terpeleset dalam
keburukan budi dan kekotoran batin.
4. Syekh Siti Jenar, penganut paham Wujudiyah, kemudian
dianggap sebagai paham tasawuf yang menyimpang oleh
pakem sunni. Paham ini yang menyebabkan Syekh Siti Jenar
diadili dan dihukum mati oleh pengadilan Wali Songo.

Sekian dan Terima kasih

Anda mungkin juga menyukai