Anda di halaman 1dari 3

Nama : Muhammad Nashaikhul Ghozi

NIM : 2108201027
Kelas : HK 1/A

Sejarah Perkembangan Tasawuf di Indonesia

Membahas perkembangan tasawuf di Indonesia, tidak lepas dari pengkajian proses


Islamisasi di kawasan ini. Sebab, penyebaran Islam di Nusantara merupakan jasa para
sufi. Dari sekian banyak naskah lama yang berasal dari Sumatera, baik yang ditulis dari
bahasa Arab dan bahasa Melayu, berorientasi sufisme. Hal ini menunjukkan bahwa
pengikut tasawuf merupakan unsur yang sangat dominan dalam masyarakat pada masa
itu. Di Sumatera bagian utara terdapat empat sufi terkemuka, antara lain:

 Hamzah Fansuri (17 Masehi) yang terkenal dengan tulisan Asrar Al-‘Arifin dan
Syarab Al-‘Asyikin, serta beberapa kelompok puisi sufi.
 Syamsudin Pasai penulis buku Jauhar Al-Haqoriq dan Mirat Al-Qulub. Dia
adalah murid dan pengikut Hamzah Fansuri yang mengembangkan doktrin
Wahdat l-Wujud Ibn Arabi.
 Abd Rauf Singkel (1639M) adalah seorang pengikut Ordo Syattariyah, karyanya
berjudul Mira’at Ath-ThullabI.
 Nuruddin Ar-Raniri (1644M) penulis Bustan As-Salatin.

Sejak berdirinya kerajaan Islam Pasai, kawasan Pasai menjadi titik sentral
penyebaran agama Islam ke berbagai daerah di Sumatera dan pesisir utara Pulau Jawa.
Islam tersebar di ranah Minangkabau atas upaya Syaikh Burhanuddin Ulakan (1693M),
murid Abdur Rauf Singkel, yang terkenal dengan Syaikh Tarekat Syattariyyah.

Ulama-ulama besar yang muncul kemudian di daerah ini, pada umumnya berasal
dari didikan Syaikh Ulakan, seperti Tuanku Nan Ranceh, Tuanku Imam Bonjol, Tuanku
Pasaman, Tuanku Lintau dan lain-lain.

Penyebaran Islam ke Pulau Jawa, juga berasal dari kerajaan Pasai, terutama atas
jasa Maulana Malik Ibrahim, Maulana Ishak dan Ibrahim Asmoro yang ketiganya
adalah abituren Pasai. Melalui keuletan itulah berdiri kerajaan Islam Demak yang
kemudian menguasai Banten dan Batavia melalui Syarif Hidayatullah.

Perkembangan Islam selanjutnya digerakkan oleh Wali Songo atau Wali Sembilan.
Sebutan itu sudah cukup menunjukkan bahwa mereka adalah penghayat tasawuf yang
sudah sampai pada derajat “Wali”. Para wali bukan saja berperan sebagai penyiar Islam,
melainkan mereka juga ikut berperan kuat pada pusat kekuasaan kesultanan. Karena
posisi itulah mereka mendapat gelar Susuhunan yang biasa disebut Sunan.

Tokoh-Tokoh Tasawuf di Indonesia

 Syeikh Hamzah Fansuri


 Syeikh Yusuf Makasari
 Syeikh Abdul Rauf as-Singkili
 Nuruddin Ar-Raniri
 Syeikh Nawawi Al-Bantani
 Haji Abdul Malik Karim Amrullah
 Wali Songo
 Syeikh Syamsuddin bin Abdillah As-Sumatraaniy
 Syeikh Abdus Shamad Al-Falimbani
 Syeikh Burhanuddin

KESIMPULAN

Sejak berdirinya kerajaan Islam Pasai, kawasan Pasai menjadi titik sentral penyebaran
agama Islam ke berbagai daerah di Sumatera dan pesisir utara Pulau Jawa.
Perkembangan tasawuf di Indonesia berkaitan erat dengan proses islamisasi di kawasan
Nusantara. Hal tersebut disebabkan karena sebagian besar penyebaran Islam di
Nusantara merupakan jasa para sufi. Adapun tokoh-tokoh sufi yang sangat berpengaruh
di Indonesia adalah Hamzah Fansuri, al-Raniri, Abd. Rauf Sinkel, Abd Shamad al-
Palembani, Sheh Yusuf al-Makassari, Nawawi al-Bantani, dan Hamka. Dari tokoh-
tokoh tersebut di atas Islam di Indonesia berkembang dan dapat di terima oleh
masyarakat bangsa Indonesia, walau tidak bisa di pungkiri ada perbedaan dan
pertentangan di antara ajaran seorang sufi yang satu dengan tokoh sufi yang lain.

Anda mungkin juga menyukai