PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Kajian tasawuf Nusantara adalah merupakan bagian yang tak terpisahkan
dari kajian Islam di Indonesia. Sejak masuknya Islam di Indonesia telah tampak
unsur tasawuf yang mengisi kehidupan beragama masyarakat Indonesia, bahkan
saat inipun kajian mengenai tasawuf masih menjadi bagian yang tak terpisahkan
dari Indonesia, dapat dibuktikan dengan semakin maraknya kajian Islam.
Menurut Dr. Alwi Shihab, tasawuf adalah faktor terpenting bagi
tersebarnya Islam secara luas di Asia Tenggara. Meski setelah itu terjadi
perbedaan pendapat mengenai kedatangan tarekat, apakah bersamaan dengan
masuknya Islam atau datang kemudian. Perbedaan yang sama terjadi pula
mengenai tasawuf falsafi yang diasumsikan sebagai sumber inspirasi bagi
penentuan metode dakwah yang dianut dalam penyebaran Islam tersebut.
Maka dari itu dalam makalah ini kami akan menjabarkan mengenai
bagaiamana tasawuf yang bekembang di Indonesia.
B. Rumusan Masalah
1. Masuknya islam ke Indonesia
2. Masuknya tasawuf ke Indonesia
3. Pemikiran tokoh tasawuf di Indonesia
BAB II
PEMBAHASAN
1
dengan jatuhnya Baghdad pada 656 M di tangan penguasa Mongol yang
sebagian besar ulamanya melarikan diri hingga ke Kepulauan Nusantara,
kedua, ditemukannya beberapa karya sufi pada abad ke-7 H. Menurut Dr.
Alwi Shihab, asumsi itu tak bisa diterima. Bagi dia, justru Islam pertama kali
masuk ke Nusantara pada abad pertama Hijriyah. Yakni, pada masa
pedagang-pedagang sufi-Muslim Arab memasuki Cina lewat jalur laut bagian
barat. Kesimpulan itu didasarkan pada manuskrip Cina pada periode Dinasti
Tang. Manuskrip Cina itu mensyaratkan adanya permukiman sufi-Arab di
Cina, yang penduduknya diizinkan oleh kaisar untuk sepenuhnya menikmati
kebebasan beragama.
2
dengan malaysia, thailand, brunei darussalam, dan negara semenanjung
malaya.untuk itu tentang sejarah pemikiran tasawuf di indonesia, aceh
menempati posisi pertama dan strategis, karena nantinya akan mewarnai
perkembangan tasawuf di indoensia secara keseluruhan. Menelusuri
mewabahnya aliran ini di Indonesia, maka hal ini tidak lepas dari pada peran
andil orang-orang yang melakukan study ( belajar ) ke negara Timur tengah.
Diantara para pelopor berkembangnya aliran tasawuf di Indonesia,
sebagaimana yang disebutkan dibeberapa literatur diantaranya adalah :
Nuruddin Ar Raniri ( wafat tahun 1658 M ), Abdur Rauf As Sinkili (1615 -
1693 M ), Muhammad Yusuf Al makkasary ( 1629-1699 M ). Mereka ini
belajar di kota Makkah[3].
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
3
ii