Anda di halaman 1dari 27

MAKALAH

MEMAHAMI TENTANG TRANSAKSI MODERN DALAM EKONOMI ISLAM

Disusun Untuk Memenuhi Tugas Fiqh Muamalah

Dosen Pengampu: Nur Sholikin, SH., MH

Disusun oleh :

1. Noviana Ika Saputri_205221089


2. Nurfitasari Febrianti_205221098
3. Ayatullah Al Quddus_205221113

AKUNTANSI SYARIAH

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI RADEN MAS SAID

TAHUN 2021/2022

1
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Dalam sebuah ekonomi islam ada beberapa istilah transaksi modern diantaranya
yaitu Hedging, Sekuritisasi, Money Market, Index Trading, Sistem Pembayaran dengan
Kartu Kredit, Ekxpor Impor dengan Media L/C. Hedging sendiri dapat dikatakan sebagai
transaksi lindung nilai atas nilai tukar berdasarkan prinsip syariah. Di Indonesia hedging
sudah digunakan oleh perusahaan,namun harus sesuai dengan fatwa DSN MUI NO:
96/DSN-MUI/ IV/2015. Sekuritisasi ini dapat menawarkan peluang bagi investor dan
membebaskan modal bagi pencetusnya, yang keduanya mempromosikan likuiditas di
pasar.
Money Market merupakan pasar yang menyediakan sarana pengalokasian dan
pinjaman dana jangka pendek. Jangka waktu surat berharga yang diperjualbelikan
biasanya kurang dari satu tahun. Investasi emas adalah tindakan investasi namun
menjadikan emas sebagai modalnya. E-commerce adalah proses transaksi jual beli baik
barang maupun jasa secara elektronik melalui media internet.Bursa komoditi adalah
sebuah pasar terbuka yang terorganisir di mana penjual dan pembeli saling berhubungan
untuk bertransaksi komoditi dan instrumen keuangan secara langsung maupun berjangka.
Index merupakan indikator pergerakan harga pasar yang tersusun dari sejumlah
ekuitas atau saham dari berbagai perusahaan yang terdaftar sebagai satu index di dalam
bursa. Kartu kredit sendiri adalah alat pembayaran secara non tunai dengan menggunakan
kartu yang diterbitkan oleh bank. Letter of Credit merupakan janji dari issuing bank
untuk melakukan pembayaran sejumlah uang kepada pihak eksportir sepanjang mereka
mampu untuk memenuhi terms and conditions dari L/C tersebut.

B. Rumusan Masalah

1. Apa yang dimaksud dengan Hedging?


2. Apa itu yang disebut dengan Sekuritisasi?
3. Apa yang dimaksud dengan Money Market?
4. Apa yang dimaksud dengan Index Trading?
5. Bagaimana itu Sistem Pembayaran dengan Kartu Kredit?
6. Bagaimana itu Ekspor Impor dengan Media L/C?

2
BAB II

PEMBAHASAN

A. Hedging

1. Pengertian Hedging

Hedging merupakan salah satu transaksi untuk melindungi nilai mata uang dari fluktuasi
pertukaran mata uang. Hedging dapat diartikan sebagai perjanjian yang dibuat untuk
mengatur atau menjaga kemungkinan transaksi dari kerugian atas suatu investasi atau
spekulasi, seperti dalam hal pembeli komoditas yang melindungi transaksinya dari perubahan
harga yang tidak diprediksi, dengan cara membeli instrumen terkait terlebih dahulu untuk
penyerahan kemudian hari.1

Menurut Faisal sebagaimana dikutip Adrian Sutedi, hedging yaitu suatu tindakan
melindungi perusahaan untuk menghindari atau mengurangi resiko kerugian atas valuta asing
sebagai akibat dari terjadinya transaksi bisnis. Dengan demikian, suatu perusahaan dapat
melakukan transaksi jual beli sejumlah mata uang untuk menghindari resiko kerugian yang
diakibatkan oleh adanya selisih kurs yang terjadi karena transaksi bisnis yang dilakukan
perusahaan tersebut2.

Dalam fatwa DSN-MUI menetapkan bahwa hedging yaitu, cara atau teknik untuk
mengurangi resiko yang timbul maupun diperkirakan akan timbul akibat adanya fluktuasi
nilai tukar.6 Lindung nilai syariah atau islamic hedging atas nilai tukar yaitu, cara atau teknik
lindung nilai atas nilai tukar berdasarkan prinsip syariah.7 Selanjutnya, yang dimaksud
dengan transaksi lindung nilai atas nilai tukar rupiah adalah transaksi (akad) yang bertujuan
untuk lindung nilai.8 Salah satu bentuk transaksi hedging yang diperbolehkan oleh DSN-
MUI sebagaimana dalm fatwanya yaitu forward agreement (al-muwa‟adah li „aqd alsharf al-
fawri fi al-mustaqbal) adalah saling berjanji untuk transaksi mata uang asing secara spot
dalam jumlah tertentu di masa yang akan datang dengan nilai tukar atau perhitungan nilai
tukar yang disepakati pada saat itu3.

Hedging sangat bermanfaat bagi perusahaan atau negara yang memiliki usaha dan sering
bertransaksi yang berkaitan dengan suku bunga atau nilai tukar. Jika perusahaan mempunyai
hutang dalam valuta asing dan suku bunga mengambang, mereka pasti akan terpengaruh oeh
1
O. C. Kaligis, Aspek Hukum Transaksi Derifatif, Bandung: Alumni, 2014. xiii
2
Adrian Sutedi, Produk-Produk Derivatif dan Aspek Hukumnya, Bandung: Alfabeta, 2012,
3
Fatwa DSN-MUI No. 96/DSN-MUI/IV/2015 tentang Transaksi Lindung Nilai Syariah (At-Tahawwwuth Al-Islami/
Islamic Hedging) Atas Nilai Tukar Rupiah.

3
suku bunga yang cenderung naik dan nilai tukar yang fluktuatif. Kebutuhan hedging juga
dirasakan semakin besar khususnya oleh perusahaan-perusahaan umum yang kerap
melakukan ekspor dan impor. Hedging juga dapat mengurangi kemungkinan bangkrut,
memungkinkan perusahaan untuk mendapatkan kredit dari kreditor dengan lebih mudah,
menjalin kerjasama yang lebih baik dengan pemasok, dan memungkinkan perusahaan untuk
mendapatkan pinjaman dengan suku bunga yang lebih rendah karena risiko yang dirasakan
oleh pemberi pinjaman lebih rendah.

2. Hedging Menurut Perspektif Islam

Transaksi Lindung Nilai Syariah (al-tahawwut al-Islamiy/ Islamic Hedging) adalah cara
atau teknik lindung nilai atas nilai tukar berdasarkan prinsip syariah. Di antara bentuk
transaksi lindung nilai yang difatwakan boleh oleh DSN MUI adalah Forward Agreement (al-
muwa‘adat li ‘aqd al-sarf al-fawri fi al-mustaqbal) yaitu: saling berjanji untuk transaksi mata
uang asing secara spot dalam jumlah tertentu di masa yang akan datang dengan nilai tukar
atau perhitungan nilai tukar yang disepakati pada saat itu.

Sebagai contoh, seorang pedagang komputer di Indonesia membeli beberapa unit


komputer dari Amerika dengan mata uang US Dollar, dimana dia akan melunasinya nanti
setelah 3 bulan. Karena dia mengkhawatirkan nilai tukar US Dollar akan naik tinggi pada
saat pelunasan maka ia membuat transaksi Hedging dengan cara membeli US Dollar
sejumlah nominal yang akan dibutuhkan dengan nilai tukar pada saat ini dan serah terima
Dollar dengan rupiah nanti setelah 3 bulan lagi pada saat pelunasan pembayaran barang yang
telah dipesan. Dengan transaksi ini, andai harga US Dollar naik pada saat waktu pelunasan
kewajiban maka dia selamat dari kerugian akibat turunnya nilai tukar Rupiah terhadap
Dollar, karena ia telah membuat transaksi pembelian Dollar dengan nilai tukar pada saat itu.4

Dalam QS. Al Ashr: 1-3, Allah Swt. memerintahkan agar manusia senantiasa saling
menasehati dalam upaya menjalankan kebenaran dan kesabaran. Dalam konteks ini, transaksi
hedging dapat dimaknai sebagai upaya bersama pihak-pihak terkait dalam memitigasi potensi
resiko yang dikhawatirkan akan timbul dan dapat merugikan salah satu pihak yang
bertransaksi. Kesepakatan dalam memitigasi resiko inilah yang dapat dimaknai sebagai
upaya saling menasehati dalam menjalankan kebenaran.

Kedua, QS. al-Isra: 34 tersebut memerintahkan orang-orang yang beriman untuk


senantiasa memenuhi janji-janji yang telah disepakati, karena janji-janji tersebut akan
dipertanggungjawabkan di akhirat. Transaksi hedging merupakan komitmen bersama dalam
memitigasi resiko agar tidak ada yang dirugikan di masa yang akan datang. Komitmen ini
haruslah ditepati oleh semua pihak yang bertransaksi demi terwujudnya keberlangsungan
(sustainable) bisnis dan kesejahteraan bersama.
4
Ahmad, Azlin Alisa dan Mustafa Afifi Ab. Halim. 2014. The Concept of Hedging in Islamic Financial Transactions.
Asian Social Science vol. 10. No.8 42-49.

4
Bahkan Allah Swt. dalam QS. Al-Baqarah ayat 182-183 secara tegas memerintahkan
untuk mendokumentasikan hutang atau menghadirkan saksi sebagai salah satu cara untuk
mengurangi risiko timbulkan konflik di masa yang akan datang (QS. Al-Baqarah ayat 282-
283). Selain itu, dikisah juga seorang Arab yang bertanya kepada Rasulullah Saw. berkenaan
dengan untanya, apakah ia harus bertawakal kepada Allah atau mengikatnya. Rasulullah
Saw. pun menyuruh lelaki itu untuk mengikatnya dan bertawakal kepada Allah.5

3. Prinsip Melakukan Hedging

Lindung nilai (hedging) dengan instrumen derivatif valas sangat bermanfaat bagi
perusahaan yang bertransaksi dengan menggunakan mata uang asing. Hal ini dapat
mengurangi kemungkinan kebangkrutan, memungkinkan perusahaan untuk mendapatkan
kredit dari kreditor dengan lebih mudah, menjalin kerjasama yang lebih baik dengan
pemasok, dan juga memungkinkan perusahaan untuk mendapatkan pinjaman dengan suku
bunga yang lebih rendah. Hedging juga dapat memungkinkan perusahaan untuk memprediksi
pengeluaran dan penerimaan kas di masa depan dengan lebih akurat, sehingga dapat
meningkatkan kualitas dari keputusan penganggaran kas (Weston dan Capeland, 1997).6

Di Indonesia, penerapan Lindung Nilai (Hedging) yang dilakukan oleh perusahaan yang
menjalankan bisnis sesuai prinsip Syariah harus sesuai dengan fatwa DSN MUI NO:
96/DSN-MUI/ IV/2015 tentang transaksi lindung nilai syariah atas nilai tukar. Semua
institusi keuangan Islam yang ingin melakukan lindung nilai harus mematuhi fatwa tersebut.
Dijelaskan di sana bahwa Transaksi Lindung Nilai Syariah atas Nilai Tukar dapat
menggunakan salah satu akad berikut:

1. ‘Aqd al-tahawwut al-basit, yaitu transaksi lindung nilai dengan skema Forward Agreement
yang diikuti dengan Transaksi Spot pada saat jatuh tempo serta penyelesaiannya berupa
serahterima mata uang. Mekanisme Transaksi Lindung Nilai Syariah atas Nilai Tukar dengan
‘Aqd al-tahawwut al-basit adalah para pihak saling berjanji (muwa’adah), baik secara tertulis
maupun tidak tertulis, untuk melakukan satu kali transaksi Spot atau lebih pada masa yang
akan datang yang meliputi kesepakatan atas mata uang yang diperjualbelikan, jumlah
nominal, nilai tukar atau perhitungan nilai tukar, dan waktu pelaksanaan. Pada waktu
pelaksanaan, para pihak melakukan transaksi Spot (ijabqabul) dengan’ harga yang telah
disepakati yang diikuti dengan serah terima mata uang yang dipertukarkan.

2. ‘Aqd al-tahawwut al-Murakkab, yaitu transaksi Iindung nilai dengan skema berupa
rangkaian Transaksi Spot dan Forward Agreement yang diikuti dengan Transaksi Spot pada
saat jatuh tempo serta penyelesaiannya berupa serahterima mata uang. Mekanisme dari akad
ini adalah para pihak melakukan transaksi spot dan saling berjanji (muwa’adah) untuk

5
Obaidullah, M. 1998. Financial Engineering with Islamic Options. Islamic Economic Studies 6: 73-103.
6
Ahmad, Azlin Alisa dan Mustafa Afifi Ab. Halim. 2014. The Concept of Hedging in Islamic Financial Transactions.
Asian Social Science vol. 10. No.8 42-49.

5
melakukan satu kali transaksi spot atau lebih pada masa yang akan datang yang meliputi
kesepakatan atas mata uang yang diperjualbelikan, jumlah nominal, nilai tukar atau
perhitungan nilai tukar, dan waktu pelaksanaan. Pada waktu pelaksanaan, para pihak
melakukan transaksi spot (ijob-qabul) dengan harga yang telah disepakati yang diikuti
dengan serah terima mata uang yang dipertukarkan.

3. ‘Aqd al-tahawwut fi suq al-sil’ah, yaitu transaksi Iindung nilai dengan skema berupa
rangkaian transaksi jual-beli komoditi (sil’ah) dalam mata uang rupiah yang diikuti dengan
jual-beli komoditi (sil’ah) dalam mata uang asing serta penyelesaiannya berupa serah terima
mata uang pada saat jatuh tempo. 7

Perusahaan-perusahaan di Indonesia ternyata masih enggan menggunakan instrumen


lindung nilai (hedging), karena beberapa alasan, seperti: beban biaya produksi yang harus
dikeluarkan karena melakukan hedging yang berarti perusahaan harus membayar lebih
banyak (hedging fees) sehingga dapat mengurangi keuntungan dan nilai perusahaan bagi para
pemegang saham; menggunakan hedging akan mengambil sebagian dari limit kredit tersebut
untuk menjaga likuiditas; dan sebagainya.

Ada dua pilihan ekstrem yang dapat dilakukan perusahaan dalam kondisi currency
mismatch. Pertama: tidak melakukan apapun dan membiarkan posisi keuangan apa adanya.
Kedua: melakukan lindung nilai dengan memasuki transaksi derivatif. Masing-masing
pilihan mempunyai keuntungan dan biaya. Jika tidak melakukan apapun, perusahaan tidak
memiliki biaya langsung selain diharuskan membayar bunga dari utang tersebut. Akan tetapi,
resikonya, berapa nilai tukar rupiah ketika utang tersebut jatuh tempo karena memengaruhi
jumlah rupiah untuk membayar utang tersebut.8

B. Sekuritisasi

1. Pengertian Sekuritisasi

Teori Securitization atau sekuritisasi sesungguhnya adalah salah satu varian dari teori
keamanan yang tergolong lebih berkembang dibandingkan teori keamanan tradisional. Teori
keamanan tradisional terfokus pada permasalahan seperti ancaman militer dan aktor negara
sedangkan teori sekuritisasi mengandung pemahaman dan pengertian yang lebih luas
daripada sekedar ancaman tradisional tersebut dengan aktor utama adalah negara. Kontribusi
pendekatan ini telah memperkaya perdebatan tentang hakikat keamanan dan siapa serta
bagaimana keamanan dilakukan.

Sekuritisasi adalah prosedur dimana penerbit merancang instrumen keuangan yang


dapat dipasarkan dengan menggabungkan atau menghubungkan berbagai aset keuangan ke
dalam satu kelompok. Penerbit kemudian menjual kelompok aset yang dikemas kembali ini

7
Pradjoto, 2003. Mencegah Kebangkrutan Bangsa: Pelajaran dari Krisis. Jakarta: Masyarakat Transparan Indonesia.
8
Saleh, Faisal. 2012. Transaksi Instrumen Derivatif dalam Kajian Ekonomi Islam. Jakarta: Pustaka Lautan Ilmu.

6
kepada investor. Sekuritisasi menawarkan peluang bagi investor dan membebaskan modal
bagi pencetusnya, yang keduanya mempromosikan likuiditas di pasar.

Sekuritisasi aset merupakan cara inovatif bagi perusahaan yang melakukan pembiayaan
untuk mencari dana di pasar modal dengan menjual pendapat kas (cash flows) dari aset yang
dimilikinya (Hu, 2011). Secara spesifik sekuritisasi aset merupakan sekumpulan aset
keuangan yang berupa piutang yang dikemas dalam bundel aset, kemudian dijual kepada
pihak kedua untuk memenuhi kebutuhan dana. Proses sekuritisasi yang dilaksanakan akan
diserahkan kepada satu entitas bisnis yang disebut Special Purpose Vehicle (SPV) (Han dan
Gene, 1995 dan Harrell et al., 1997). SPV merupakan entitas bisnis yang sengaja didirikan
untuk melakukan proses sekuritisasi yaitu mengonversi aset keuangan yang tidak likuid
menjadi sekuritas atau surat berharga yang mudah diperjualbelikan (tradable securities)
(Haffner, 2008).

Secara teori, aset finansial apapun dapat disekuritisasi. Yakni, diubah menjadi barang
yang dapat diperdagangkan dan sepadan dengan nilai moneter. Namun, sekuritisasi paling
sering terjadi dengan pinjaman dan aset lain yang menghasilkan piutang seperti berbagai
jenis utang konsumen atau komersial. Ini dapat melibatkan penyatuan hutang kontraktual
seperti pinjaman mobil dan hutang kartu kredit.

Teori sekuritisasi berbagi dengan perkembangan terkini dalam studi keamanan dalam
beberapa hal yang mendasar sebagai berikut: (1) bahwa ada keuntungan secara politis dan
analitis dalam berpikir tentang keamanan secara lebih luas; dan (2) konsep dan praktek
keamanan adalah dipahami sebagai suatu produk dari proses suatu konstruksi. Kedua prinsip
ini menganut suatu paham yang menentang pengertian yang lebih terfokus pada masalah
militer dan statis, dan membuka suatu kerangka yang lebih luas tentang studi dan praktek
dari keamanan meliputi berbagai aktor yang dipengaruhi oleh keamanan atau siapa yang
harus memberikan keamanan sekaligus juga berbagai bidang keamanan yang terkait yang
menggenerasikan keamanan (Booth 2005; Campbell 1998; Katzenstein 1996; Krause dan
Williams 1997).

2. Manfaat Sekuritisasi

Manfaat berupa (1) meningkatkan likuiditas, (2) memperoleh sumber dana (cost of fund)
yang murah, (3) memperbaiki tingkat kecukupan modal, (4) menutupi kesenjangan antara
sumber dana dan penggunaan dana, (5) menerima dana lebih awal, (6) memberi kesempatan
mengelola dana sehingga meningkatkan hasil investasi, (7) meningkatkan kualitas
aset/piutang yang pada gilirannya meningkatkan tingkat solvabilitas, dan (8) dapat
menggunakan dana hasil sekuritisasi untuk mengurangi beban utang yang berbunga tinggi.

3.Pengertian Pendalaman Pasar Keuangan

7
Menurut Lynch (1996), terdapat lima indikator untuk mengetahui perkembangan sektor
keuangan suatu negara, yakni sebagai berikut : 1. Ukuran Kuantitatif (Quantity Measures)
Indikator kuantitatif bersifat moneter dan kredit ditujukan untuk mengukur pembangunan dan
kedalaman sektor keuangan, seperti rasio uang dalam arti sempit terhadap PDB, dan rasio
uang dalam arti luas terhadap PDB. 2. Ukuran Struktural (Structural Measures) Indikator
struktural bertujuan untuk menganalisis struktur sistem keuangan dan menentukan
pentingnya elemen-elemen yang berbedabeda pada sistem keuangan. Dalam hal ini
digunakan rasio-rasio sebagai indikator yaitu rasio uang dalam arti luas terhadap PDB, dan
rasio pengeluaran pasar sekuritas terhadap uang dalam arti luas. 3. Harga Sektor Keuangan
(Financial Prices) Harga sektor keuangan dapat dilihat dari tingkat bunga kredit dan
pinjaman sektor riil. 4. Skala Produk (Product Range) Indikator ini dilihat dari berbagai
jenis-jenis instrumen keuangan yang terdapat di pasar keuangan, seperti: produk keuangan
dan bisnis (commercial paper,corporate bond, listed equity), produk investasi, produk
pengelolaan risiko, dan nilai tukar luar negeri. 5. Biaya Transaksi (Transaction Cost) Biaya
transkasi diukur dari spread suku bunga.

C. Money Market

1. Pengertian Money Market.

Pasar uang (money market) merupakan pasar yang menyediakan sarana pengalokasian
dan pinjaman dana jangka pendek. Jangka waktu surat berharga yang diperjualbelikan
biasanya kurang dari satu tahun. Karena itu pasar uang merupakan pasar likuiditas primer.
Pelaku utama dalam pasar uang: 1. Lembaga-lembaga keuangan, misalnya: bank, dana
pensiun dan perusahaan asuransi. 2. Perusahaan-perusahaan besar, misalnya: perusahaan
yang sudah go public menerbitkan commercial paper. 3. Lembaga-lembaga pemerintah,
misalnya: Bank Indonesia menerbitkan Sertifikat Bank Indonesia (SBI). 4. Individu-individu,
misalnya: rumah tangga membeli Sertifikat Bank Indonesia.9

2. Fungsi Pasar Uang.

Pasar uang pada prinsipnya merupakan sarana alternatif bagi lembaga-lembaga


keuangan, perusahaan-perusahaan non keuangan, dan peserta-peserta lainnya baik dalam
memenuhi kebutuhan dana jangka pendeknya maupun dalam rangka melakukan penempatan
dana atas kelebihan likuiditasnya.

Pasar uang secara tidak langsung juga sebagai sarana pengendali moneter yang
dilakukan oleh penguasa moneter dalam melaksanakan operasi pasar terbuka. Pelaksanaan
operasi pasar terbuka di Indonesia dilakukan oleh Bank Indonesia yaitu dengan
menggunakan Sertifikat Bank Indonesia (SBI) dan Surat Berharga Pasar Uang (SBPU). SBI
sebagai piranti operasi pasar terbuka digunakan untuk tujuan kontraksi moneter yaitu untuk

9
Adrian Sutedi, 2009, Segi-segi Hukum Pasar Modal, Jakarta: Ghalia Indonesia

8
mengurangi jumlah uang yang beredar di masyarakat. Sedangkan SBPU berfungsi sebagai
piranti ekspansi moneter yaitu menambah jumlah uang yang beredar.

Dalam sistem perekonomian pasar uang juga dibutuhkan karena banyaknya perusahaan
serta individu yang mengalami arus kas yang tidak sesuai antara inflows dan outflows. Oleh
karena itu pasar uang juga berfungsi untuk menjembatani adanya kesenjangan antara
penerimaan dan pengeluaran dana. Bagi para investor, pasar uang terutama untuk mencari
keamanan dan likuiditas di samping peluang untuk memperoleh pendapatan bunga.10

3. Karakteristik Pasar Uang

Karakteristik pasar uang yaitu: 1. Menyediakan fasilitas atau jaringan transaksi jual beli
aset finansial 2. Memeprtemukan pihak yang memiliki surplus dana dengan pihak yang
mengalami defisit 3. Transaki dalam pasar uang sebagian bersifat jangka pendek 4. Pasar
uang juga berfungsi untuk memenuhi kebutuhan dana jangka pendek perusahaan, lembaga
keuangan, dan pemerintah, mulai dari overnight sampai dengan jangka waktu jatuh tempo
satu tahun 5. Pada waktu yang sama pasar uang menyediakan outlet investasi bagi pihak
surplus dana jangka pendek yang ingin memperoleh pendapatan atas dana yang belum
terpakai.

4. Instrumen Pasar Uang

Instrumen atau surat-surat berharga yang diperjual belikan di pasar uang ada beberapa
macam,yaitu

1. Treasury Bills Treasury Bills (T-Bills), merupakan instrumen hutang yang diterbitkan
oleh pemerintah atau Bank Sentral (di Amerika Serikat ) atas tunjuk dengan jumlah tertentu
yang akan dibayarkan kepada pemegang pada tanggal yang telah ditetapkan. T-Bills tidak
memberikan bunga secara langsung tetapi dijual atas dasar diskonto, dengan jumlah
diskonto ditetapkan melalui proses pelelangan.

2. Commercial Paper Commercial Paper (CP) merupakan promes yang tidak disertai dengan
jaminan, yang diterbitkan oleh perusahaan / bank untuk mendapatkan dana jangka pendek.
CP dijual kepada investor dalam pasar uang. Dengan demikian CP pada dasarnya
merupakan promes di mana penerbit berjanji akan membayar sejumlah tertentu uang pada
saat CP jatuh tempo.Jangka waktu CP ini berkisar mulai dari beberapa hari samapi 270 hari.

3. Negotiable Certificate of Deposit Negotiable Certificate of Deposit (CD) atau sertifikat


deposito merupakan instrumen yang diterbitkan oleh suatu bank atas unjuk dan dinyatakan
dalam suatu jumlah, jangka waktu dan tingkat bunga tertentu. Sertifikat deposito diterbitkan
oleh bank-bank umum atas dasar diskonto dengan nilai nominal sekurang-kurangnya Rp. 1
juta dan jangka waktu 30 hari samapi dengan 1 tahun.
10
M. Irsan Nasarudin dan Indera Surya, 2004, Aspek Hukum Pasar Modal Indonesia, Jakarta: Prenada Media

9
4. Banker’s Acceptance Banker’s Acceptance (BA) merupakan wesel bank yang ditarik oleh
seorang eksportir atau importir atas suatu bank untuk membayar sejumlah barang atau untuk
membeli valuta asing yang diberi tanda “accepted” apabila bank menyetujui wesel tersebut,
dan dapat diperjualbelikan di pasar uang sebagai salah satu sumber pendanaan jangka
pendek. BA merupakan instrumen jangka pendek yang dapat dipindahtangankan.

5. Bill of Exchange Bill of exchange atau wesel adalah suatu perintah tertulis tak bersyarat
yang ditujukan oleh seseorang kepada pihak lainnya untuk membayar sejumlah uang pada
saat diperlihatkan atau pada tanggal tertentu kepada penarik atau order atau pembawa.

6. Repurchase Agreement (Repo) Repo merupakan transaksi jual beli surat berharga disertai
dengan perjanjian bahwa penjual akan membeli kembali surat-surat berharga yang telah
dijual tersebut pada tanggal dan dengan harga yang telah ditetapkan lebih dahulu.

7. Sertifikat Bank Indonesia (SBI) SBI pada dasarnya merupakan surat berharga atas unjuk
dalam satuan uang Rupiah yang diterbitkan dengan sistem diskonto oleh Bank Indonesia
sebagai pengakuan hutang jangka pendek. SBI sebagai piranti operasi pasar terbuka
digunakan untuk mengendalikan moneter untuk mengendalikan moneter melalui lelang
harian. Tujuan bank dan lembaga keuangan lainnya membeli SBI adalah sebagai alternatif
kelebihan dananya untuk memeperoleh pendapatan, dan apabila memerlukan dana maka SBI
dapat dijual kepada lembaga lain atau Bank Indonesia.

8. Surat Berharga Pasar Uang (SBPU) SBPU adalah surat-surat berharga berjangka pendek
yang dapat diperjual belikan secara diskonto dengan Bank Indonesia atau lembaga diskonto
yang ditunjuk oleh BI. SBPU berfungsi sebagi piranti pasar uang dan juga merupakan
instrumen operasi pasar terbuka dalam rangka ekspansi moneter oleh Bank Indonesia
denagn menetapkan tingkat diskonto SBPU.

9. Call Money Call Money merupakan salah satu sarana penting untuk mendorong
pengembangan pasar uang. Pasar uang antarbank pada dasarnya adalah kegiatan pinjam
meminjam dana antara satu bank dengan bank lainnya untuk jangka waktu pendek. 11

D. Capital Market

1. Pengertian Capital Market

Pasar modal (capital market) merupakan suatu pasar yang digunakan untuk berbagai
transaksi jual beli instrumen keuangan jangka panjang (sekuritas), berupa surat utang
(obligasi), saham, reksa dana, dan lain-lain. Pasar modal dapat menjadi salah satu alternatif
yang dapat digunakan untuk mendapatkan sumber pendanaan bagi perusahaan ataupun
institusi lainnya (misalnya pemerintah) dan sebagai sarana investasi bagi para investor.
Fungsi pasar modal bagi perusahaan yaitu sebagai sarana mendapatkan dana dari masyarakat
11
Sawidji Widoatmodjo, 2015, Pengetahuan Pasar Modal Untuk Konteks Indonesia, Jakarta: PT. Elex Media
Komputindo

10
pemodal (investor) untuk pendanaan usaha perusahaan. Fungsi lain pasar modal bagi
masyarakat yaitu sebagai tempat berinvestasi untuk mendapatkan keuntungan melalui
instrumen keuangan seperti saham, obligasi, reksa dana, dan lain-lain sesuai karakteristik
keuntungan dan risiko dari masing-masing instrumen.

Secara sederhana, pasar modal dapat didefenisikan sebagai pasar yang memperjualbelikan
berbagai instrumen keuangan (sekuritas) jangka panjang, baik dalam bentuk utang maupun
modal sendiri yang diterbitkan oleh perusahaan swasta.2 Menurut Pasal 1 angka 13 Undang-
Undang Nomor 8 Tahun 1995 tentang Pasar Modal memberikan defenisi tentang pasar
modal, yaitu “Pasar modal adalah kegiatan yang bersangkutan dengan penawaran umum dan
perdagangan efek, Perusahan Publik yang berkaitan dengan efek yang diterbitkannya, serta
lembaga dan profesi yang berkaitan dengan efek”.

2. Macam-Macam Pasar Modal

Dalam menjalankan fungsinya, pasar modal dibagi menjadi 4 macam, yaitu :

a. Pasar Perdana (Primary Market)

Pasar perdana adalah penawaran saham dari perusahaan yang menerbitkan emiten kepada
investor selama waktu yang ditetapkan oleh pihak yang menerbitkan sebelum saham tersebut
diperdagangkan di pasar sekunder. Pengertian tersebut menunjukkan, bahwa pasar perdana
merupakan pasar modal yang memperdagangkan saham-saham atau sekuritas lainnya yang
dijual untuk pertama kalinya (penawaran umum) sebelum saham tersebut dicatatkan di bursa.

b. Pasar Sekunder (Secondary Market)

Pasar sekunder didefinisikan sebagai perdagangan saham setelah melewati masa


penawaran pada pasar perdana. Pada pasar sekunder ini harga efek ditentukan berdasarkan
kurs efek tersebut. Naik turunnya kurs suatu efek ditentukan oleh daya tarik menarik antara
permintaan dan penawaran efek tersebut. Bagi efek yang dapat memenuhi syarat listing dapat
menjual efeknya di dalam bursa efek, sedangkan bagi efek yang tidak memenuhi syarat dapat
menjualnyadi luar bursa efek.

c. Pasar Ketiga (Third Market)

Pasar ketiga adalah tempat perdagangan saham atau sekuritas lain di luar bursa (oven the
counter market). Di Indonesia, pasar ketiga ini disebut bursa paralel yaitu sistem
perdagangan efek yang terorganisasi di luar bursa efek resmi, dalam bentuk pasar sekunder
yang diatur dan dilaksanakan oleh Persatuan Perdagangan Uang dan Efek (PPUE) dengan
diawasi dan dibina oleh badan Pengawas Pasar Modal.

Dalam pasar ketiga ini tidak memiliki pusat lokasi perdagangan yang dinamakan floor
trading (lantai bursa). Operasi yang ada pada pasar ketiga berupa pemusatan informasi yang

11
disebut “trading information”. Informasi yang diberikan dalam pasar ini meliputi : harga-
harga saham, jumlah transaksi, dan keterangan lainnya mengenai surat berharga yang
bersangkutan. Dalam sistem perdagangan ini pialang dapat bertindak dalam kedudukan
sebagai pedagang efek maupun sebagai perantara pedagang.

d. Pasar Keempat (Fourth Market)

Pasar keempat merupakan bentuk perdagangan efek antar investor atau dengan kata lain
pengalihan saham dari satu pemegang ke pemegang lainnya tanpa melalui perantara
pedagang efek. Bentuk transaksi semacam ini biasanya dilakukan dalam jumlah besar (block
sale).12

3. Pasar Modal Dalam Perspektif Islam

Bagi umat Islam yang menginginkan keselamatan dan kebahagian hidupnya di dunia dan
di akhirat, segala kegiatan yang dilakukannya harus berpedoman kepada petunjuk Al Quran
dan hadis Rasul SAW. dan ijtihah atau rumusan dan pendapat para ulama yang kredibel,
yang memahami seluk beluk Al Quran dan hadis Rasul SAW. Pasar modal adalah salah satu
kegiatan perekonomian yang tidak disebutkan dalam Al Quran dan Hadist sehingga hal
tersebut termasuk kedalam kajian ijtihadi. Untuk menjelaskan status hukumnya, berikut ini
akan penulis sebutkan dan uraikan beberapa dalil dan pendapat beberapa pakar yang
berkecimpung di dalamnya: Pasar modal, sesuai dengan namanya merupakan kegiatan
transaksi jual beli yang seharusnya mengikuti ketentuan syariah, tidak ada paksaan, tidak ada
penipuan, ketidak pastian sesuatu yang dijual dan sebagainya. Dalam Al Quran Allah
mengingatkan antara lain dalam surah Al Quran ayat 29 Allah mengingatkan “Hai orang-
orang yang beriman, janganlah kamu saling memakan harta sesamamu dengan jalan yang
batil, kecuali dengan jalan perniagaan yang berlaku dengan suka sama-suka di antara kamu”.
13
Dalam sebuah hadis dari Abu Hurairah disebutkan”Rasulullah SAW. mencegah jual-beli
dengan lontaran batu kecil dan yang mengandung unsure penipuan”.14

Menurut Ibn Taimiyah, seperti yang dikutip oleh A. A. Islahi bahwa seluruh kegiatan
perekonomian itu di bolehkan, kecuali yang secara eksplisit dilarang oleh syariat. 15 Karena
pasar modal itu tidak ada nash yang melarang maka boleh saja dilaksanakan, selama batas
usahanya tersebut tidak bertentangan dengan syariat Islam.16 Sofyan Syafri Harahap
menambahkan kata Islami setelah pasar modal, dimana dia mengatakan bahwa pasar modal
Islami sama saja dengan pasar modal konvensional, namun surat-surat berharga atau saham
yang diperdangangkan harus sesuai dengan syariat Islam dan perusahaan yang

12
Sunariyah, Pengantar Pengetahuan Pasar Modal,´h. 13-15
13
Q. S. 4 : 29
14
Muslim, Abul Hasan, bin al-Hajjaj, tt., Shahih Muslim, III, Beirut, Darul al-Afaq alJadidah, h. 3
15
A.A. Islahi,. Konsepsi Ekonomi Ibn Taimiyah, terjemahan oleh Anshori Thayyib, (Surabaya: Bina Ilmu, 1997), h.
188
16
Lubis, Syahrawati,. Hukum Ekonomi Islam, (Jakarta: Sinar Grafika, 2000), h. 91

12
memperdagangkannya harus perusahaan yang tidak melanggar syariat. Artinya, tidak boleh
ada unsur penipuan, kezaliman, unsur riba, insider trading 17, window dressing dan transaksi
18
yang tidak jujur lainnya.

E. Investasi Emas

1.Pengertian Investasi

Investasi berasal dari kata invest yang berarti menanam atau menginvestasikan uang atau
modal.19 Investasi pada umumnya merupakan suatu istilah dengan beberapa pengertian yang
berhubungan dengan keuangan dan ekonomi, to use (money) make more money out of
someting that expected to increase in value. Istilah tersebut berkaitan dengan akumulasi suatu
bentuk aktiva dengan suatu harapan mendapatkan keuntungan dimasa depan. Terkadang,
investasi disebut juga sebagai penanaman modal.20

Investasi (investment) didefinisikan oleh Black Law Dictionary sebagai: an expenditure


to acquire property or assets to produce revenue; a capital outlay. Menurut Kamus Bahasa
Indonesia, investasi diartikan sebagai penanaman uang atau modal dalam suatu perusahaan
atau proyek dengan tujuan memperoleh keuntungan.21

Istilah investasi sendiri berasal dari kata Bahasa Italia, investire yang berarti memakai
atau menggunakan. Umumnya, dana atau aset yang ditanamkan oleh seorang investor akan
dikembangkan oleh badan atau pihak yang mengelola. Keuntungan dari hasil pengembangan
tersebut nantinya akan dibagikan kepada investor sebagai imbal balik sesuai dengan
ketentuan antara kedua pihak.

Secara ekonomi, dalam investasi, pemodal akan membeli sesuatu yang tidak akan
dipergunakan sekarang. Sesuatu yang dibeli tersebut disimpan sebagai harta yang setelah
melewati masa tertentu dapat mengalami perubahan nilai. Investasi tidak selalu berujung
menghasilkan keuntungan. Terdapat risiko kerugian juga dalam berinvestasi.22

Secara umum, investasi atau penanaman modal dapat diartikan sebagai suatu kegiatan
yang dilakukan baik oleh orang pribadi (natural person) maupun Badan hukum (juridical
person) dalam upaya untuk meningkatkan dan atau mempertahankan nilai modalnya, baik

17
informasi orang dalam, yaitu informasi yang tidak diketahui oleh umum, untuk mendapatkan keuntungan dalam
perdagangan aktiva
18
Tipuan akuntansi yang dirancang agar suatu laporan keuangan suatu perusahaan menunjukkan kondisi yang
lebih baik dari keadaan yang sebenarnya
19
Hasan Shadily, Kamus Lengkap Inggris Indonesia, (Jakarta: PT.Gramedia Pustaka Utama, 2015), h. 330
20
Abdul Aziz, Manajemen Investasi Syariah, (Bandung: Alfabeta, 2010), h. 29
21
Mas Rahmah, Hukum Investasi (Jakarta Timur: Kencana 2020), h
22
Salim HS, Erlies Sepriana Nurbani, Hukum Divestasi di Indonesia, (Jakarta: PT Raja Grafindo Persada 2013) h. 35

13
yang berbentuk uang tunai (cash money). Peralatan (equipment), aset tidak bergerak, hak atas
kekayaan Intelektual, maupun keahlian.23

Berdasarkan semua pengertian investasi tersebut, kesimpulan sederhananya adalah sebuah


tindakan mengeluarkan sejumlah modal, baik itu dana atau aset tertentu untuk membeli suatu
hal dengan harapan hal tersebut dapat memberikan keuntungan di masa mendatang24

2. Investasi Emas dalam Perspektif Islam

Pada zaman seperti sekarang ini banyak orang yang sudah berinvestasi yang cukup
beragam jenisnya. Mulai dari investasi emas, reksadana sampai properti. Investasiinvestasi
semacam ini tentu menawarkan keuntungan dan kelebihan yang berbedabeda. Emas sudah
digunakan sebagai barang investasi semenjak berpuluh-puluh tahun yang lalu. Nilainya yang
kebal akan inflasi dan cenderung naik setiap tahunnya membuat orang-orang yang menyukai
investasi akan melirik emas sebagai objeknya. Apalagi perawatan emas cukup mudah dan
bisa digunakan juga ebagai perhiasan25.

Emas merupakan logam mulia yang sangat diminati oleh banyak orang. Orang rela
mengeluarkan dana yang cukup besar untuk mendapatkan logam mulia yang memiliki
beragam bentuk ini. Emas menjadi sesuatu yang menarik untuk dijadikan investasi karena
harga komoditas emas dalam rupiah telah terbukti naik secara terus menerus. Komoditas ini
juga mengikuti alur inflasi sehingga ketika inflasi sangat tinggi, saat itulah harga emas juga
melambung tinggi. Demikian juga ketika inflasi menurun, harga emas juga ikut turun.26

Emas jadi salah satu investasi yang paling diminati di Indonesia, MUI melalui Dewan
Syariah Nasional keluarkan fatwa No. 77/DSNMUI/2010 tentang Jual Beli Emas secara
Tidak Tunai. Fatwa tersebut menyatakan “Jual beli emas secara tidak tunai, baik melalui jual
beli biasa atau jual beli murabanah, hukumnya boleh (mubah, ja‟iz) selama emas tidak
menjadi alat tukar yang resmi (uang).”

Hukum menabung emas yang disesuaikan dengan syariah membantu menjelaskan


tentang jual-beli emas yang dilakukan secara kredit. Jual-beli emas secara kredit termasuk
dalam perbuatan mubah atau dibolehkan. Akan tetapi, ada syarat dan ketentuan yang harus
dipenuhi agar termasuk sebagai cara investasi emas yang halal.

Harga jual tidak boleh bertambah selama masa perjanjian. Selanjutnya, emas tidak boleh
dijadikan jaminan, tidak boleh dijadikan objek akad lain yang bisa sebabkan perpindahan
kepemilikan, dan jual-beli emas dibolehkan selama emas belum jadi alat sukar resmi.

23
Herlina Kurniati, Hukum Investasi dan pasar modal syariah, Bandar Lampung : 2019 h.1
24
https://misterexportir.com/pengertian-investasi/
25
Rita Rosalia, “Investasi Emas dalam Perspektif Islam”, kompasiana Blogger, 21 Desember 2017
26
Joko Salim, Jangan Investasi Emas Sebelum Baca Buku Ini, (Jakarta: Visimedia 2010), h.

14
Dengan demikian, tidak perlu khawatir apakah investasi emas dengan pembelian kredit
lewat platform online masuk kategori tidak halal. Hukum menabung emas versi syariah
sesuai fatwa MUI menyatakan pembelian emas kredit lewat platform online termasuk
dibolehkan. Jadi, membeli emas di Pluang pun masuk dalam kategori cara investasi emas
27
yang halal.

3.Kelebihan dan Kekurangan dalam Investasi Emas

Kelebihan :

1) Emas merupakan bentuk aset yang mudah dijual jika sewaktu-waktu anda membutuhkan
sejumlah dana dalam keadaan darurat.

Kekurangan : 1) Emas memiliki risiko yang tinggi untuk hilang atau dicuri orang lain. Sebab
menyimpannya di rumah juga sangat berisiko membuat Anda mengalami sejumlah kerugian
jika sewaktu-waktu terjadi tindak pencurian.28

Ada lagi beberapa yang harus diperhatikan dalam Keuntungan dan Kekurangan dalam
Investasi Emas Antam, adalah sebagai berikut:

Keuntungan:

1) Simpel Investasi emas dapat dilakukan bahkan dengan dana yang terbatas. Selain itu,
lembaga perbankan Indonesia dan pegadaian yang bertebaran diberbagai wilayah desa dan
kota di tanah air menyediakan layanan investasi emas logam mulia bagi masyarakat luas
secara mudah dengan persyaratan yang tak terlalu rumit. 2) Harga Stabil Harga emas
cenderung stabil karena tak terpengaruh oleh Inflasi. Harga emas jarang sekali turun, malah
emas merupakan aset yang sering kali mengalami kenaikan harga.

3) Mudah Diperjualbelikan `Kehidupan kadang tidak menentu dan tidak dapat diperkirakan.
Di saatsaat darurat di mana Anda membutuhkan uang tunai dalam jumlah yang besar untuk
keperluan tertentu. Maka, Investasi emas ini dapat dijadikan sebagai penolong Anda, di mana
ia bisa diuangkan secara mudah dan cepat. 4) Dapat Dijadikan Jaminan Jika anda
membutuhkan dana, emas bisa diajukan ke lembaga keuangan sebagai jaminan.

Kerugian:

1. Keamanan Risiko utama yang mungkin dialami oleh orang-orang yang berinvestasi emas
adalah risiko kehilangan akibat dirampok atau dicuri. Biasanya, para investor harus rela
membayar sejumlah uang untuk menyewa save deposit box di bank untuk menyimpan emas

27
Hukum Membeli Emas Digital, https://blog.pluang.com/artikel/uang/hukummenabungemas/#:~:text=Majelis
%20Ulama%20Ind onesia%20(MUI)%20mengeluarkan,dalam%2
28
13 Investasi, https://www.cermati.com/artikel/inilah-7-produk-investasi-pilihanbesertakelebihan-dan-
kekurangannya

15
mereka. 2. Peningkatan Harga Tak Signifikan Kendati harga emas terus meningkat, namun
peningkatan tersebut tak terlalu signifikan. Menurut perencana keuangan, Aidil Akbar
kenaikan harga emas sejak 2012 tak pernah menyentuh double digit tiap tahunnya.29

F. Valuta Asing

1.Pengertian Valuta Asing

Valuta Asing adalah mata uang luar negeri seperi (dolar) Amerika,(poundsterling) Inggris,
(ringgit) Malaysia dan sebagainya. Apabila antara negara terjadi perdagangan internasional
maka tiap negara membutuhkan valuta asinguntuk alat bayar luar negeri yang dalam dunia
perdagangan disebut devisa.Misalnya eksportir Indonesia akan memperoleh devisa dari hasil
ekspornya,sebaliknya importir Indonesia memerlukan devisa untuk mengimpor dari luar
negeri.

Menurut Daud Darmawan, Perdagangan valuta asing atau sering disebut forex trading mulai
berkembang pada era 1970-an dan dianggap menjadi salah satu bisnis alternatif karena dapat
mendatangkan keuntungan pelakunya.30 Valuta asing sangat erat kaitannya dengan
pertukaran mata uang sehingga kegiatan perekonomian dunia tidak dapat dipisahkan dengan
perdagangan valuta asing. 31

Valuta asing, ialah mata uang luar negeri, seperti dolar Amerika, poundsterling Inggris,
ringgit Malaysia, dan sebagainya. Apabila antar Negaraterjadi perdagangan internasional,
maka tiap Negara membutuhkan valuta asinguntuk alat bayar luar negeri, yang dalam dunia
perdagangan disebut devisa.Misalnya, eksportir Indonesia akan memperoleh devisa dari hasil
ekspornya, sebaliknya importer Indonesia memerlukan devisa untuk mengimpor dari
luarnegeri.32

Dengan demikian akan timbul penawaran dan perminataan di bursa valutaasing. Setiap
negara berwenang penuh menetapkan kurs uangnya masing-masing(kurs adalah
perbandingan nilai uangnya terhadap mata uang asing) misalnya 1dolar Amerika = Rp.
12.000. Namun kurs uang atau perbandingan nilai tukarsetiap saat bisa berubah-ubah,
tergantung pada kekuatan ekonomi negara masing-masing. Pencatatan kurs uang dan
transaksi jual beli valuta asing diselenggarakandi Bursa Valuta Asing.33

2. Valuta Asing Dalam Pandangan Islam

29
Ini keuntungan dan kekurangan investasi emas,
https://ekonomi.Kompas.com/read/2018/11/23/164600926/ini-keuntungan-dankekurangan-investasiemas?
page=all
30
Daud Darmawan,Mengenal Bisnis Valuta Asing, (Yogyakarta: Pinus, 2007), h. 9
31
Ali Hasan,Masail Fiqhiyah Zakat, Pajak dan Perdagangan, (Jakarta: Raja GrafindoPersada, 2000),h. 10
32
Ibid.,h. 11
33
A.W. J. Tupanno, dkk.Ekonomi dan Koperasi, (Jakarta, Departemen Pendidikan danKebudayaan, 1982), h. 76-77

16
Pada prinsip syari’ahnya, perdagangan valuta asing dapat dianalogikan dandikategorikan
dengan pertukaran antara emas dan perak atau dikenal dalamteminologi fiqih dengan istilah
Syarf, yang disepakati oleh para ulama tentangkeabsahannya. Emas dan perak sebagai mata
uang tidak boleh ditukarkan dengansejenisnya, misalnya rupiah kepada rupiah atau dolar
kepada dolar, kecuali sama jumlahnya (contohnya; pecahan kecil ditukarkan pecahan besar
asalkan jumlahnominalnya sama). Hal ini karena dapat menimbulkan Riba fadhl. Namun
apabila berbeda jenisnya, seperti rupiah kepada dolar atau sebaliknya, maka dapatditukarkan
(exchange) sesuai dengan market rate (harga pasar) dengan catatanharus efektif, kontan/spot
(taqabudh fi’li) atau yang dikategorikan spot (taqabudhhukmi).

Menurut kelaziman pasar yang berlaku. Meskipun hal itu melewati beberapa jam
penyelesaian (Settlement-nya) karena proses teknis transaksi. Harga atau pertukaran itu dapat
ditentukan berdasarkan kesepakatan antara penjual dan pembeli atau harga pasar (market
rate). Nabi bersabda,“ Perjual belikanlah emas dan perak semau kalian asalkansecara
kontan”. Dalam hadits Ibnu Umar, Rasulullah memberikan penjelasan bahwa ketentuan
kontan itu Fleksible selama dalam toleransi waktu yang lazim,tidak menimbulkan persoalan
dan tetap dalam harga yang sama pada haritransaksi (bisi’ri yaumiha).

3. Prinsip Transaksi jual beli Mata Uang

Transaksi jual beli mata uang pada prinsipnya boleh dengan ketentuansebagai berikut:34

1.Tidak untuk spekulasi (untung-untungan).

2. Ada kebutuhan transaksi atau untuk berjaga-jaga (simpanan).

3. Apabila transaksi dilakukan terhadap mata uang sejenis maka nilainya harus sama dan
secara tunai (at-Taqabudh).

4. Apabila berlainan jenis maka harus dilakukan dengan nilai tukar (kurs)yang berlaku pada
saat bertransaksi dan secara tunai.

G. E-Commerce

1.Pengertian E-Commerce

Pengertian e-commerce, menurut bahasa (etimologi) adalah sebagai berikut: (E)


electronic adalah ilmu elektronik (muatan listrik), alat-alat elektronik, atau semua hal yang
berhubungan dengan dunia elektronika dan teknologi. Sedang (C) commerce adalah
perdagangan, perniagaan.35 Adapun menurut istilah pengertian e-commerce adalah proses
transaksi jual beli baik barang maupun jasa secara elektronik melalui media internet. Sedang
34
IMM Tarbiyah,Hukum Jual Beli Valuta Asing,http://immtarbiyahpwt.blogspot.co.id/2011/09/hukum-jual-beli-
valuta-asing.html. Diakses Pada 06 Oktober 2017
35
John M. Echols dan Hassan Shadily, Kamus Inggris Indonesia, (Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama, 2003), h. 209
dan 129

17
menurut terminologi adalah sebagai berikut, Menurut Abdul Halim Barkatullah, e-commerce
adalah: kegiatan-kegiatan bisnis yang menyangkut konsumen (consumers) manufaktur
(manufactures) services providers dan pedagang perantara (intermediateries) dengan
menggunakan jaringan-jaringan komputer (computer net-work) yaitu internet.36

Menurut Kamlesh K. Bajaj dan Debjani Nag, bahwa e-commerce merupakan suatu
bentuk pertukaran informasi bisnis tanpa menggunakan kertas, melainkan dengan
menggunkan Electronic Data Interchange (EDI), Electronic Mail (E-Mail), Electronic Funds
Transfer (EFT) dan melalui jaringan lainnya. 373 E-commerce sebagai suatu cara untuk
melakukan aktivitas perekonomian dengan infrastruktur internet memiliki jangkauan
penerapan yang sangat luas. Seperti halnya internet, siapapun dapat melakukan aktivitas
apapun termasuk aktivitas ekonomi, e-commerce juga memiliki segmentasi penerapan yang
luas.

2. E-Commerce dalam Perspektif Islam

Untuk mengetahui kesesuaian transaksi e-commerce dengan keabsahan akad dalam


perspektif Islam, maka ada beberapa hal yang perlu ditinjau lebih lanjut dalam hal ini. Dalam
rukun akad dijelaskan bahwa suatu akad akan sah jika subjek, barang, dan sighat memenuhi
beberapa ketentuan.38

1. Syarat subjek yang melakukan transaksi Dalam Islam terdapat dua syarat bagi orang yang
melakukan transaksi, yaitu:

a. Orang tersebut adalah orang yang berakal dan mumayiz, sehingga orang yang gila dan
anak kecil tidak sah melakukan akad. b. Orang yang melakukan transaksi melakukan sendiri
tanpa paksaan, maka tidak sah sebuah akad dengan perantara atau wakil pada kedua belah
pihak, kecuali orang tua atau hakim.

2. Syarat berkaitan dengan objek transaksi Para ulama telah bersepakat bahwa ada beberapa
syarat yang harus dipenuhi oleh objek akad yaitu: a. Barang harus tersedia pada saat akad
berlangsung, kecuali pada akad salam. b. Barang yang diperjualbelikan adalah barang
berharga c. Barang tersebut adalah hak milik perseorangan, maka tidak sah jika barang yang
diperjual belikan adalah barang umum seperti air sungai dan padang rumput. d. Barang
tersebut adalah milik penuh penjual, atau penjual diizinkan oleh pemiliknya untuk menjual
barang tersebut, seperti perwakilan atau perwalian. e. Barang harus bisa diserahterimakan,
maka jual beli barang yang tidak bisa diserahterimakan seperti barang ghashab dan burung di
udara dianggap tidak sah. f. Deskripsi yang jelas mengenai karakteristik barang tersebut
kepada pihak pembeli baik melalui penyaksian langsung maupun dengan mendeskripsikan

36
Setiawan Budi Utomo, Fiqh Aktual..., h. 65
37
Freddy Haris, Aspek Hukum Transaksi Secara Elektronik di Pasar Modal,(Jakarta: 2000), h. 7
38
Wahbah az Zuhaili, Fiqh Islam Wa Adillatuhu, jilid 10, Gema Insani Press, Jakarta, 2011, penerjemah: Abdul
Hayyie al Kattani, dkk

18
sifatnya secara terperinci barang yang diperjualbelikan bisa dimanfaatkan secara syara’.
g.Barang tersebut bukan barang yang diharamkan.

3. Syarat tentang Shighat (Ijab Qabul) Transaksi perniagaan secara E-Commerce memenuhi
syarat pertama,karena ijab qabul dilakukan dengan cara tulisan yang dikirim melalui
pertukaran data elektronik yang dapat dipahami dengan jelas oleh kedua belah pihak yang
mengadakan transaksi.Transaksi jual beli dengan tulisan adalah sah dan berhak akan khiyar
majelis selama masih berada dalam satu majelis (Haris Faulidi Asnawi, 2004). Namun
dengan semua kejelasan dan deskripsi secara terperinci yang diberikan dalam penawaran
melalui situs-situs dan provider, maka akad dianggap sah. Pembeli juga berhak
mengembalikan barang yang telah dibeli jika tidak sesuai dengan deskripsi yang tercantum
dalam situs tersebut.

3.Jenis-jenis transaksi on-line (ECommerce)

Dari segi sifatnya transaksi E-Commerce dapat diklasifikasikan sebagai berikut : 1. Business
to Business (B2B), model transaksi E-Commerce ini digunakan sekarang. Hal ini meliputi
Inter Organisational System (IOS) transaksi dengan segera dari transaksi pasar elektronik
antar organisasi. 2. Business to Consumer (C2C), dalam kategori ini konsumen menjual
dengan langsung untuk konsumen. Contohnya adalah individu menjual yang diklasifikasikan.
Pemilikan kediaman (residential property), mobil dan sebagainya. 3. Consumer to Business
(C2B), kategori ini meliputi individu yang menjual produk atau jasa untuk organisasi.
Selama individu yang menjual mempengaruhi (intereract) dengan mereka dan penutupan
transaksi.

4.Manfaat transaksi on-line (E-Commerce)

• Bagi Penjual

1. Jangkauan lebih luas

2. Pengurangan biaya operasi

3. Jam buka sepanjang hari

4. Kecepatan time-to-market

5. Biaya komunikasi/koordinasi lebih rendah

6. Efisiensi pengadaan

7. Meningkatkan hubungan dengan konsumen

8. Pengurangan Harga Produk 9. Tidak harus membayar pajak/biaya usaha fisik

• Bagi Pembeli

19
1. Dapat belanja kapan saja & dimana saja

2. Lebih banyak pilihan produk dan jasa

3. Menghemat waktu

4. Harga lebih murah

5. Pengiriman cepat

6. Informasi lebih akurat

7. Ketersediaan Informasi

8. Pembelian barang lintas wilayah

9. Tidak dikenakan pajak penjualan

H. Bursa Komoditi

1.Pengertian Bursa Komoditi

Kata Bursa diambil dari kata bourse, 1 yang berarti tempat bertemunya penjual dan
pembeli komoditas tertentu dengan penyelenggaranya melalui prosedur perantara. 2
Sedangkan menurut istilah bursa memiliki sejumlah definisi karena mempertimbangkan
sejumlah tinjauan (tempat, pertemuan dan jenis kinerja yang dilakukan). Ditinjau dari segi
tempat, bursa adalah tempat di mana sejumlah perusahaan melangsungkan perdagangan
seputar hasil-hasil pertanian, industri dan surat-surat berharga (sekuritas). 3 M.Irsan
Nasarudin, menyebutkan bahwa kata bursa berasal dari kata Kota Brugge (Belgia) pada abad
ke-15 di mana keluarga Van der Burse mempergunakan tempat itu sebagai tempat transaksi
antara pedagang wesel dan valuta asing dari Italia.4

Sedangkan komoditi, memiliki beberapa definisi, di antaranya: Pertama; Sesuatu benda


nyata yang relatif mudah diperdagangkan, dapat diserahkan secara fisik, dapat disimpan
untuk suatu jangka waktu tertentu dan dapat dipertukarkan dengan produk lainnya dengan
jenis yang sama, yang biasanya dapat dibeli atau dijual oleh investor melalui bursa
berjangka.

Kedua; Secara lebih umum, suatu produk yang diperdagangkan termasuk valuta asing,
instrument keuangan dan indeks. Karakteristik dari Komoditi yaitu harga adalah ditentukan
penawaran dan permintaan pasar bukan ditentukan oleh penyalur ataupun penjual dan harga
tersebut adalah berdasarkan perhitungan harga masingmasing pelaku komoditi. Contohnya
adalah produk pertanian seperti kopi, kakao, gula, kedelai, jagung, minyak sawit mentah atau
crude palm oil (CPO), olein, dan emas.5 Bursa komoditi adalah sebuah pasar terbuka yang

20
terorganisir di mana penjual dan pembeli saling berhubungan untuk bertransaksi komoditi
dan instrumen keuangan secara langsung maupun berjangka.

2.Bursa Komoditi dalam Perspektif Islam

Transaksi bursa ada yang bersifat tunai, pasti dan permanen, serta ada juga yang berjangka
dengan syarat uang di muka. Sedangkan jika dilihat dari objeknya bisa berupa jual beli
barang komoditi biasa ataupun saham dan obligasi. Oleh karena transaksi yang terdapat
dalam bursa ini bermacam-macam, maka tidak bisa ditetapkan hukum syari’atnya sehingga
bisa ditentukan hukumnya secara terpisah.7

Salah satu syarat dari jual beli adalah objek transaksinya harus dimiliki secara penuh oleh
penjual dari apa yang ia jual untuk dirinya sendiri. Maka tidak diperkenankan menjual
sesuatu yang belum menjadi miliknya, walaupun pada akhirnya objek tersebut akan menjadi
miliknya setelah transaksi berlangsung, sebagai aplikasi dari sebuah shahih tentang larangan
seseorang menjual sesuatu yang bukan miliknya.8

Larangan hadis terhadap seseorang untuk menjual sesuatu yang bukan miliknya itu jika yang
dimaksud dalam transaksi yang penyerahan obyek transaksinya harus dilakukan pada waktu
akad berlangsung maka hal demikian dibolehkan, karena illat dari larangan hadis adalah
adanya unsur gharar yang timbul akibat ketidakmampuan dalam penyerahan komoditi, dan
gharar tersebut akan hilang atau berkurang tatkala ada keyakinan dari pihak penjual untuk
mendapatkan komoditi dan kemudian diserahkan kepada pembeli.9

Menurut Imam Syafi’i tidak dibenarkan untuk menjual apapun, bahan pangan, tanah atau
kebun sebelum mengambil alih hak milik barang tersebut. Dalam masalah ini Imam Ahmad
tidak menyebutkan barang tertentu misalnya barang-barang yang mudah membusuk, yang
tidak ada di tangan penjual, oleh Nabi SAW dilarang karena mengandung unsur yang
meragukan untuk sampai ke tangan pembeli. Terdapat semacam untung-untungan bahwa
pengirimannya tidak akan diselesaikan oleh penjual oleh karena berbagai alasan yang tidak
terduga. Kurang lebihnya ini sama halnya dengan judi, barang tersebut mungkin dikirim,
mungkin juga tidak. Dengan jelas disitu terdapat unsur yang meragukan dan untunguntungan.
Disamping itu, akan merugikan pembeli apabila barang tersebut hilang atau rusak selama
dalam pengiriman kepadanya.10

3.Produk Bursa Komoditi

Bursa komoditi dan Derivatif Indonesia (BKDI) menawarkan aneka produk komoditi yang
dibagi menjadi tiga kelompok besar, yaitu: 1. Soft Agri: Minyak kelapa sawit mentah (crude
palm oil/ CPO) dan olein, kopi dan coklat. 2. Logam: emas dan timah 3. Energi: batubara,
minyak mentah

21
CPO dan OLEIN, Indonesia adalah penghasil Crude Palm Oil (CPO) terbesar di dunia.
Hampir 60: dari produksi CPO dunia berasal dari Indonesia. Dan olein merupakan produk
olahan minyak sawit. Dengan meningkatnya kegiatan hilirisasi, sehingga peran bursa
menjadi penting bagi peserta industri untuk mengelola risiko harga. Sebagai respon terhadap
kebutuhan pasar minyak sawit.

Gold, Emas adalah logam mulia kuning yang telah digunakan selama ribuan tahun sebagai
penyimpan nilai, sebagai alat pertukaran dan perhiasan. Mayoritas konsumsi emas berasal
dari sektor perhiasan. Emas juga diperdagangkan sebagai alat lindung nilai bagi produsen
komersial dan pengguna emas.

TIN adalah logam putih keperakan. Fungsi timah sangat penting sebagai lapisan pelindung
pada logam agar lebih kuat seperti baja dan tembaga, sebagian besar sebagai tinplate.
Indonesia sebagai eksportir terbesar di dunia, maka suadah seharusnya menjadi timah
penentu harga dunia, maka sudah seharusnya menjadi timah penentu harga dunia.

Mata Uang Asing Multilateral, guna memenuhi ketersediaan valuta asing di Indonesia BKDI
menawarkan perdagangan mata uang asing. Hal ini untuk sekaligus memfasilitasi masyarakat
internasional yang menjadikan Indonesia sebagai tempat bisnis utama.

PALN adalah singkatan dari Penyaluran Amanat Luar Negeri. Secara umum berarti produk-
produk yang diperdagangkan di bursa luar negeri juga dapat ikut ditransaksikan di BKDI
oleh investor/trader nasabah begitu juga sebaliknya produk-produk yang diperdagangkan di
BKDI dapat ditransaksikan di bursa yang berada di luar negeri. Produk-produk PALN adalah
sebagai berikut:

1. Cocoa Futures Contract Specification (Spesifikasi Kontrak Buah CoklatBerjangka) 2.


Corn Futures Contract Specification (Spesifikasi Kontrak Jagung Berjangka) 3. Mini Crude
Oil Futures Contract Specification (Spesifikasi Kontrak Minyak Sawit Mentah Mini
Berjangka) 4. Mini Corn Futures Contract Specification (Spesifikasi Kontrak Jagung Mini
Berjangka) 5. Gasoline Futures Contract Specification (Spesifikasi Kotrak Gasoline
Berjangka).

I.Index tranding 

1. Pengertian Index Trading

Index merupakan indikator pergerakan harga pasar yang tersusun dari sejumlah ekuitas atau
saham dari berbagai perusahaan yang terdaftar sebagai satu index di dalam bursa.Dimana hal
yang bisa di tranding kn berupa saham ,forex, emas , minyak ,perak 
2.Index Trading dalam perpektif Islam
Hukumnya 'index' adalah boleh dengan syarat : -Jika saham yang diperjual belikan adalah
saham yang perusahaanya bergerak dibidang yang halal. Perusahaan halal adalah :  -Bukan

22
riba -Bukan makanan dan minumam yang haram -Bukan produk yang mendatangkan
madhorot (kerusakan) -Bukan produk yang merusak akhlak  -Tidak adanya ghoror
(ketidak jelasan) di dalam saham tersebut. 

* Haram: apabila harga tidak sesuai dengan saat pembeli memutuskan melakukan transaksi
dengan saat transaksi tersebut diterima oleh penjual (broker).
* Halal: manakala harga saat beli adalah sama dengan saat diterimanya transaksi oleh penjual
(broker).

J.Sistem pembayaran kartu kredit 

Kartu kredit adalah alat pembayaran secara non tunai dengan menggunakan kartu yang
diterbitkan oleh bank. Kartu kredit dapat membantu Anda untuk melakukan transaksi di awal
dan dibayarkan oleh bank, namun pada akhirnya Anda harus membayar nominal yang sudah
di tentukan oleh pihak bank setiap awal bulan ke bank bersangkutan. Dengan menggunakan
kartu kredit, bank akan memfasilitasi Anda untuk mempunyai waktu fleksibel dalam
transaksi karena dapat dilakukan secara online.
  1.Hukum menggunakan kartu kredit

Menggunakan kartu kredit dipahami sebagai hutang untuk membayar sesuatu, kemudian
nanti akan dibayar di waktu yang telah ditentukan. "Yang menjadi riba bukan masalah orang
yang meminjamkannya, yang menjadi riba adalah tambahannya. Jadi kalau kita
menggunakan kartu kredit misalnya 10 juta, kalau bayarnya 10 juta maka tidak dianggap
sebagai riba. Ini merupakan tolong menolong yang baik"Riba muncul apabila pengguna kartu
kredit terlambat membayar dan dikenakan tambahan biaya berupa denda

Jadi perlu dipahami, bahwa kisah riba itu semula tidak ada tambahannya dengan jangka
waktu tertentu. Jika tidak bisa membayar dalam jangka waktu tersebut, maka sang pemilik
uang akan meminta tambahan biaya untuk memperpanjang waktu jatuh tempo. Itulah
riba. Dalam Islam, kalau kita meminjamkan uang kepada orang lain dan orang itu belum bisa
membayarkan hutangnya, maka kita tidak boleh meminta tambahan. Kita wajib memberikan
waktu tempo. Buya Yahya menjelaskan, bahwa Islam mengajarkan kita, "jangan sampai
orang yang sudah terjepit lalu kita cekik".

K.Expor impor dengan metode letter of credit 

Perdagangan internasional memiliki banyak masalah. Salah satu masalah utama yang
dihadapi adalah masalah kepercayaan. Perbedaan daerah, budaya dan karakter memunculkan
rasa tidak percaya antara kedua belah pihak.Untuk itu, Letter of Credit hadir sebagai pilihan
terbaik yang dapat membantu penjual atau pembeli dalam perdagangan internasional.
Menurut Bank Indonesia, pengertian Letter of Credit adalah janji dari issuing bank untuk

23
melakukan pembayaran akan sejumlah uang kepada pihak eksportir sepanjang mereka
mampu untuk memenuhi terms and conditions dari L/C tersebut.
L/C banyak digunakan baik oleh importir dan eksportir. Hal ini hanya berhubungan dengan
dokumen bukan jasa, barang atau prosedur lainnya yang berkaitan dengan dokumen.
Penyelesaian pembayaran dapat memberikan keuntungan baik bagi pembeli atau penjual.
Adapun fungsi dari L/C adalah sebagai berikut:
* Memberikan jaminan akan kelancaran pembayaran dan pengiriman barang sesuai dengan
kesepakatan yang terjalin antara eksportir dan importir.
* L/C memberikan fasilitas kredit kepada eksportir maupun importir dimana, L/C bisa
dibayar langsung di muka atau dengan masa tenggang tertentu.
* L/C memberikan jaminan dalam pembayaran atas kontraktor dengan suatu manfaat.
Dengan begitu, surat kredit memberikan issuing bank akan permintaan kontraktor, peminjam
atau applicant untuk tujuan jaminan khusus kepada beneficiary saat menghadapi kegagalan
dalam melaksanakan kontraknya.
2.Syarat dan mekanisme Letter of Credit
Untuk mengajukan Letter of Credit, ada 2 syarat yang harus dipenuhi yakni:
* L/C yang akan dibuka merupakan commercial documentary L/C
* Pihak yang mengajukan harus menyertakan setidaknya 2 dokumen dibawah ini:
* Commercial invoice (faktur perdaganan)
* Full set of bills of lading (Konosemen)
Mekanisme untuk L/C adalah sebagai berikut:
* Importir meminta bank (bank devisa) untuk membuka L/C untuk dan atas nama pihak
eksportir. Dalam hal ini, bank bertindak sebagai opening dan importir bertindak sebagai
opener dan jika mereka sudah memenuhi ketentuan yang berlaku untuk impor. Pembukaan
L/C ini melalui koresponden bank di luar negeri. Koresponden bank akan bertindak sebagai
perantara yang disebut advising bank atau notifying bank. Mereka memberitahukan ekspotir
atas pembukaan L/C tersebut.
* Ekspotir akan menyerahkan barang kepada carrier dan Eksportir mendapatkan bill of
lading.
* Bill of Lading akan diserahkan kepada bank agar mendapatkan pembayaran. Paying bank
selanjutnya akan menyerahkan sejumlah uang agar mendapatkan bill of lading dari eksportir
dan diberikan kepada importir.
* Importir akan menyerahkan bill of lading kepada carrier agar bisa ditukarkan dengan
barang yang telah dikirimkan eksportir.
3. Dasar hukum 

24
-UU No.21 tahun 2008 tentang Perbankan Syariah Peraturan.
-Bank Indonesia Nomor 6/24/PBI/2004 tentang Bank Umum yang Melaksanakan Kegiatan
Usaha Berdasarkan Prinsip Syariah.
-fatwa DSN No.35/DSN- MUI/IX/2002

BAB III

PENUTUP

Kesimpulan

Ada berbagai transaksi modern dalam Ekonomi islam, antara lain : Hedging adalah transaksi
untuk melindungi/mengatur dalam hal investasi atau spekulasi agar tidak mengalami
kerugian. Sekuritisasi adalah prosedur dimana penerbit merancang instrumen keuangan yang
dapat dipasarkan dengan menghubungkan berbagai aset keuangan ke dalam satu kelompok.
Pasar uang (money market) merupakan pasar yang menyediakan sarana pengalokasian dan
pinjaman dana jangka pendek.

Investasi emas sdalah sebuah tindakan investasi namun menjadikan emas sebagai modalnya.
Valuta Asing adalah mata uang luar negeri seperi (dolar) Amerika,(poundsterling) Inggris,

25
(ringgit) Malaysia dan sebagainya. E-commerce adalah proses transaksi jual beli baik barang
maupun jasa secara elektronik melalui media internet. Bursa komoditi adalah sebuah pasar
terbuka yang terorganisir di mana penjual dan pembeli saling berhubungan untuk
bertransaksi komoditi dan instrumen keuangan secara langsung maupun berjangka.

Index merupakan indikator pergerakan harga pasar yang tersusun dari sejumlah ekuitas atau
saham dari berbagai perusahaan yang terdaftar sebagai satu index di dalam bursa. Kartu
kredit adalah alat pembayaran secara non tunai dengan menggunakan kartu yang diterbitkan
oleh bank. Letter of Credit adalah janji dari issuing bank untuk melakukan pembayaran akan
sejumlah uang kepada pihak eksportir sepanjang mereka mampu untuk memenuhi terms and
conditions dari L/C tersebut.

Daftar Pustaka

1. O. C. Kaligis, Aspek Hukum Transaksi Derifatif, Bandung: Alumni, 2014. xiii


2. Adrian Sutedi, Produk-Produk Derivatif dan Aspek Hukumnya, Bandung: Alfabeta, 2012,
3. Fatwa DSN-MUI No. 96/DSN-MUI/IV/2015 tentang Transaksi Lindung Nilai Syariah
(At-Tahawwwuth Al-Islami/ Islamic Hedging) Atas Nilai Tukar Rupiah.
4. Ahmad, Azlin Alisa dan Mustafa Afifi Ab. Halim. 2014. The Concept of Hedging in
Islamic Financial Transactions. Asian Social Science vol. 10. No.8 42-49.
5. Obaidullah, M. 1998. Financial Engineering with Islamic Options. Islamic Economic
Studies 6: 73-103.
6. Ahmad, Azlin Alisa dan Mustafa Afifi Ab. Halim. 2014. The Concept of Hedging in
Islamic Financial Transactions. Asian Social Science vol. 10. No.8 42-49.
7.Pradjoto, 2003. Mencegah Kebangkrutan Bangsa: Pelajaran dari Krisis. Jakarta:
Masyarakat Transparan Indonesia.
8.Saleh, Faisal. 2012. Transaksi Instrumen Derivatif dalam Kajian Ekonomi Islam. Jakarta:
Pustaka Lautan Ilmu.
9.Adrian Sutedi, 2009, Segi-segi Hukum Pasar Modal, Jakarta: Ghalia Indonesia

26
10. M. Irsan Nasarudin dan Indera Surya, 2004, Aspek Hukum Pasar Modal Indonesia,
Jakarta: Prenada Media
11.Sawidji Widoatmodjo, 2015, Pengetahuan Pasar Modal Untuk Konteks Indonesia,
Jakarta: PT. Elex Media Komputindo.
12.Sunariyah, Pengantar Pengetahuan Pasar Modal,´h. 13-15
13.Q. S. 4 : 29
14.Muslim, Abul Hasan, bin al-Hajjaj, tt., Shahih Muslim, III, Beirut, Darul al-Afaq
alJadidah, h. 3
15.A.A. Islahi,. Konsepsi Ekonomi Ibn Taimiyah, terjemahan oleh Anshori Thayyib,
(Surabaya: Bina Ilmu, 1997), h. 188
16.Lubis, Syahrawati,. Hukum Ekonomi Islam, (Jakarta: Sinar Grafika, 2000), h. 91
17.Informasi orang dalam, yaitu informasi yang tidak diketahui oleh umum, untuk
mendapatkan keuntungan dalam perdagangan aktiva
18.Tipuan akuntansi yang dirancang agar suatu laporan keuangan suatu perusahaan
menunjukkan kondisi yang lebih baik dari keadaan yang sebenarnya

27

Anda mungkin juga menyukai