Anda di halaman 1dari 3

Tugas Filsafat Hukum

Muhammad Nizar Zulmi


226010100111017
Magister Ilmu Hukum Kelas B
1. Apakah pentingnya filsafat hukum dalam mempelajari pembentukan suatu norma
hukum dan penegakan hukum?
Berdasarkan hasil belajar penulis, penulis memahami bahwa filsafat hukum
adalah suatu ilmu yang mempelajari hukum secara filosofis, yang memiliki arti bahwa
mendalami dan memahami hingga ke akar-akarnya. Pembentukan hukum di Indonesia
pada hakekatnya didasarkan pada Pancasila sebagai falsafah hidup, dasar negara, dan
sumber hukum Indonesia yang paling tinggi. Pancasila menjadi sebuah sistem filsafat
yang menjiwai segenap hukum yang ada di Indonesia. Pancasila dijadikan sebagai
sumber dari segala sumber hukum. Nilai-nilai dasar yang terkandung dalam Pancasila
diubah dalam bentuk cita-cita hukum dan asas-asas hukum, yang selanjutnya disusun
dalam konsep sistem hukum nasional Indonesia dalam rangka mewujudkan nilai-nilai
Pancasila. Adapun nilai-nilai yang terkandung dalam Pancasila antara lain adalah:
1) Nilai Ketuhanan Yang Maha Esa
2) Nilai kemanusiaan
3) Nilai persatuan
4) Nilai kedaulatan rakyat
5) Nilai keadilan sosial
Pendiri negara menempatkan Pancasila sebagai dasar negara dalam konstitusi
Negara Republik Indonesia, tepatnya pada Pembukaan UUD Tahun 1945 yang oleh
Hans Kelsen disebut sebagai grundnorm. Selanjutnya menurut Roeslan Saleh,
Pancasila merupakan grundnorm yang tidak hanya bagi norma hukum saja, melainkan
mencakup juga norma-norma kehidupan bangsa Indonesia seperti etika dan moral. 1
Pancasila selalu menjadi alas dasar pembentukan suatu norma hukum, karena
memang falsafah hidup bangsa Indonesia berasal dari nilai-nilai yang hidup dalam
masyarakat. Moh. Koesnoe juga berpendapat bahwa Pancasila melandasi nilai-nilai
sistem hukum nasional, baik itu yang tertulis (hukum positif dan hukum Islam)
maupun yang tidak tertulis (hukum adat).2

1
I Dewa Gede Atmadja, Filsafat Hukum Dimensi Tematis dan Historis, Setara Press, Malang, 2013, hlm. 33.
2
Ibid, hlm 34.
Filsafat hukum sangat penting bagi penegakan hukum di Indonesia. Tujuan
hukum yang pada muaranya adalah mencari sebuah keadilan telah dipaparkan pada
sila ke lima Pancasila yang berbunyi “Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia”.
Pancasila memiliki peran sebagai norma acuan yang dijadikan dasar dalam
membentuk integritas diri oleh para penegak hukum. Pancasila dapat menstimulus
energi positif para penegak hukum untuk mewujudkan keadilan sosial yang tidak
memandang suku, agama, ras, dan antar golongan. Nilai-nilai yang terdapat pada
Pancasila bertujuan mendorong para aparat penegak hukum untuk terus menghayati,
menjiwai, dan menemukan nilai-nilai kebenaran yang terdapat pada masyarakat. Oleh
karena itu, sudah seharusnya para penegak hukum menjadikan Pancasila sebagai
falsafah dalam menerapkan suatu hukum guna tercapai keadilan.

2. Berdasarkan jawaban nomor 1, berikan penjelasan mengenai kedudukan dan kejelasan


filsafat hukum dalam ilmu hukum!

Menurut penulis, filsafat hukum merupakan bagian dari ilmu hukum, karena
objek kajiannya tentang hukum. Filsafat hukum menjadi dasar penemuan hukum dari
mana berasal. Pernyataan pengembanan hukum, ilmu hukum, teori hukum, dan
filsafat hukum telah diungkapkan oleh Meuwissen yang mana filsafat hukum
merupakan tataran abstraksi pada level tertinggi. Oleh karenanya, filsafat hukum
meliputi pengusahaan hukum secara teori maupun secara praktik. Secara teori,
memiliki arti bahwa suatu aktivitas penguasaan hukum secara intelektual, dengan
menggunakan metode yang berdasar pada logika, sistematis, dan rasional. Sedangkan
secara praktikal, memiliki arti bahwa suatu aktivitas yang berkenaan dengan
impelementasi dalam kehidupan sehari-hari di masyarakat. Teori hukum dan ilmu
hukum sudah teresap dalam filsafat hukum, yang pada akhirnya filsafat hukum masuk
pada klasifikasi ilmu hukum.3

Achmad Ali mengungkapkan pendapatnya bahwa filsafat hukum merupakan


bagian dari ilmu hukum dalam “Menguak Teori Hukum/legal theory dan Teori
Peradilan/legal prudence yang mengklasifikasikan pada tiga istilah:

1) Ius constitutum yang membahas terkait aturan-aturan hukum dalam


peraturan perundang-undangan (das sein).

3
Serlika Aprita dan Rio Adhitya, Filsafat Hukum, Rajawali Press, Depok, 2020, hlm. 15.
2) Ius constituendum yang membahas terkait hukum yang dicita-citakan atau
(das sollen).
3) Ius operatum yang mengkaji terkait pelaksanaan hukum dalam
kenyataannya.
Jelas sudah mengapa Achmad Ali menempatkan filsafat hukum dalam ranah
ilmu hukum. Hal ini dikarenakan filsafat hukum yang lebih berfokus pada doktrin
hukum serta konstruksi moral dari aturan hukum, bukan mempermasalahkan tentang
adanya sanksi dalam hukum.4

4
Op.cit. hlm 6.

Anda mungkin juga menyukai