NAMA MAHASISWA
YEREMIA TNAELELI
MUHAMMAD ROzI
• Eugen Ehrich :
Ehrlich mengambil jalan tengah.Menurutnya, ada 2 macam hukum yaitu :
• Tujuan :
Tujuan Hukum ialah tata tertib masyarakat yang baik. Sedangkan Kesusilaan bertujuan
untuk penyempurnaan seseorang.
• Isi :
• Asal-usul Kaidah
Hukum adat merupakan kekuasaan yang berasal dari luar pribadi masnusia sedankan
kesesuliaan berasal dari dalam diri manusia.
• Daya Kerja
Hukum dan adat mempunyai dua daya kerja yaitu memberikan kekuasan dan
meletakan kewajiban ia serentak normatif dan atributif. Kesesuliaan hanya meletakan
kewajiban, ia hanya bersifat normatif.
B. Agama
• Agama dalam arti sempit adalah hubungan
antara Tuhan dan manusia.
• Hubungan itu mengandung kewajiban-kewajiban.
• Kewajiban-kewajiban itu bersifat kewajiban moril
dan kewajiban hukum.
• Karena itu, manusia menganggap dirinya terikat
terikat untuk melakukan terhadap Tuhan dan
dirinya sendiri dan dengan sesamanya.
§ 2. HUKUM ADAT
• Adat adalah segala peraturan tigkah laku, yang
tidak termasuk lapangan hukum, kesusilaan
dan agama.
• Hukum dan adat mempunyai persekutuan :
1. bahwa ia ditujukan pada manusia sebagai
makhluk hidup sosial, jadi ,mengenai
pergaulan hidup dan tidak semata mata
mengenai individu
2. bahwa ia puas dengan tingkah laku lahir, dan tidak
menanyakan kehendak baik yg mendukung tingakah
laku itu
3. bahwa sifatnya heteronom, karena diletakan atas diri
kita oleh masyarakat atau lingkungan dalam mana
kita hidup.
4. babhwa ia memberi hak hak menuntut sesuatu
tingkah laku sesuai dengan peraturan peraturannya.
Bagi banyak orang ,, paksaan’’ merupakan kriterium
bagi perbedaan hukum dan adat.
D. Hubungan Antar berbagai Golongan kaidah-kaidah Etika
• Terdapat hubungan yang rapat antara berbagai golongan kaidah etika, isi
tiap-tiap golongan menjalankan pengaruh yang kuat terhadap isi
golongan-golongan lain.
• Hukum untuk sebagaia besar adalah kesusilaan positif yang diperlukan
pemerintah. Di Negara Belanda, Kesesuliaan ini didasarkan pada agama
Kristen.
• Kejahatan-kejahatan yang diuraikan dalam KUHP hampir semuanya
perbuatan yang dicela juga oleh kesusilaan dan agama.
• Dalam La regle morale dans les obligations civiles George
Ripert memperlihatkan bahwa hukum perdata juga mengenai bagian yang
sangat teknis (hukum perjanjian) dikuasai oleh kaidah-kaidah kesusilaan.
• Kaidah-kaidah etika yan beragam itu saling memperkuat daya masing-
masing. Peraturan-peraturan hukum diikuti tidak semata-mata bersandar
pada kekuasaan yang memaksa dari pemerintah melainkan juga berdasar
pada hal bahwa banyak orang merasa terdorong mengikutinya
berdasarkan agama atau kesusilaan.
BAB IV. HUKUM OBJEKTIF DAN SUBJEKTIF
SUMBER-SUMBER HUKUM
POSITIF
A. Sumber Hukum
Sumber hukum menurut Ahli sejarah memakai
perkataan sumber hukum dalam 2 arti yaitu
1. Dalam arti sumber pengenalan hukum yakni
semua tulisan, dokumen, inkskrips dsb.
Seperti undang-undang, piagam-piagam yang
memuat perbuatan hukum, tulisan-tulisan ahli
hukum termasuk tulisan-tulisan yang bersifat
yuridis sepanjang memuat pemberitahuan
mengenai lembaga-lembaga hukum.
2. Dalam arti sumber-sumber dari mana pembentuk
undang-undang memperoleh badan dalam membentuk
undang-undang, juga dalam arti sistem-sistem hukum
dari mana tumbuh hukum positif suatu Negara
seperti code civil merupakan sumber langsung dari
Kitab Undang-Undang Hukum Perdata Negeri Belanda
• Sumber hukum dalam arti sosiologis ;
sumber hukum adalah faktor-faktor yang
menentukan isi hukum positif misalnya keadan-
keadaan ekonomi, pandangan agama.
• Sumber hukum dalam arti filsafat.
Dalam filsafat hukum dipakai 2 arti yaitu:
Sumber hukum dalam arti filsafat
2.1 Sumber isi hukum :
Sebagai sumber untuk isi hukum, menurut pandangan yang
dahulu Tuhan merupakan sumber isi hukum (hukum
theokratis),
menurut teori hukum kodrat (Hugo de Groot) sumber dari isi
hukum adalah budi (rede).
Aliran historis berpandangan bahwa sumber isi hukum harus
disebut kesadaran hukum sesuatu bangsa atau dengan
perkataan lain pandangan-pandangan yang hidup dalam
masyarakat mengenai apa yang disebut hukum. Pandangan ini
dipengaruhi oleh factor agama, ekonomi, plitik dan sebagainya.
Lanjutan … hukum dalam arti filsafat
1. Undang-Undang
2. Kebiasaan
3. Traktat
1. Undang-Undang
1. a. Undang-undang dalam arti materiil yaitu sesuatu
keputusan pemerintah yang menginga isinya disebut
undang-undang.
1.b Undang-undang dalam arti formil yaitu keputusan
pemerintah yang memperoleh nama undang-
undang karena bentuk dalam mana ia timbul.
HAK-HAK SUBYEKTIF
§ 1. SUBYEK-SUBYEK HUKUM ATAU
PURUSA
Subjek-subjek hukum atau purusa (persoon)
adalah segala sesuatu yang mempunyai
kewenangan hukum.
2. Purusa hukum.
HUKUM PERDATA
Hukum purusa adalah seluruh peraturan tentang
purusa atau subjek-subjek hukum.
Hukum ini memuat dua hal yaitu kewenangan
hukum (kewenagan untuk menjadi subjek
hubungan-hubungan hukum) dan kewenangan
bertindak (kewenangan untuk melakukan
tindakan-tindakan yang menimbulkan hubungan
hukum), yang berpengaruh atas kedua
kewenangan tersebut adalah: umur, kelamin,
kebangsaan.
Hukum keluarga adalah peraturan hubungan
hukum yang timbul dari hubungan keluarga.
Yaitu mengatur tetang perkawinan,
hubungan antara orang tua dan anak,
Hubungan antara wali dan anak yang diawasi
dan Hubungan antara orang yang diletakan
dibawah pengapuan
Hukum harta adalah peraturan hubungan-
hubungan yang bernilai uang
Hokum waris adalah mengatur hal ihwal
benda seseorang sesudah ia meninggal.
Sumber Hukum Perdata Materiil Belanda
Undang-Undang Dasar
HUKUM NEGARA
A. Pengertian Negara
Negara mempunyai berbagai arti diantaranya:
1. Negara dipakai dalam arti penguasa
2. Negara dipakai dalam arti persekutuan
rakyat
3. Negara dipakai dalam arti wilayah yang
tertentu
4. Negara dipakai dalam arti kas Negara/fiskus
Negara juga bisa diartikan
sebagai purusa, yakni purusa
hukum, makhluk yang tak
berwujud yang terdiri atas 3
bagian yaitu rakyat, pemerintah
dan wilayah.
1. Negara dan Kedaulatan
1) Undang-undang dasar,
2) Undang-undang biasa dan
3) Kebiasaan.
C. Hukum Administrative di Negara Belanda
HUKUM PERBURUHAN
• Hukum perburuhan adalah peraturan yang
membahas berisi hubungan kerja yang timbul dari
melakukan kerja upah orang lain
• Abad ke-20 hukum perburuhan terdapat dalam
anggaran dasar gilden dan peraturan-peraturan kota
• Pada masa revolusi peraturan perburuhan diserahkan
seluruhnya pada perjanjian bebas antara manjikan
dan buruh individual.
• Tahun 1874 negara Beanda mulai membuat undang-
undang perburuhan yang dinamakan undang-undang
anak hanya berisi pelarangan mempekerjakan anak
dibawah umur
• 13 juli 1907 undang-undang perburuhan mulai memuat
peraturan-peraturan yang panjang lebar, peraturan-
peraturan yang memaksa tentang kontrak-kontrak kerja
dimasukan dalam Kitab Undang-Undang Sipil.
• Tahun 1927 mewajibkan majikan yang terikat pada
perjanjian perburuhan kolektif untuk memenuhi
peraturan tentang syarat perburuhan yang terletak
dalam perjanjian perburuhan.
• Undang-undang ahun 1927 terjadi kemajuan dalam
perjanjian perburuhan bahwa perjanjian tersebut
mengikat umum di seluruh Negara atau dalam seluruh
bagian daerah Negara itu.
BAB XV.
KESENIAN HUKUM,ILMU HUKUM
DN FILSAFAT HUKUM
§ 1.Kesenian Hukum
I. Sosiologi Hukum
II. Sejarah Hukum
III. Perbandingan Hukum
§ 3. Filsafat Hukum