Anda di halaman 1dari 27

PENGANTAR HUKUM

BISNIS
HELENA PRIMADIANTI S, SH.,MH
PERTEMUAN I – KONSEP HUKUM (PENGERTIAN &
ISTILAH HUKUM)
PENGERTIAN PENGANTAR ILMU
HUKUM
• Pengantar Ilmu Hukum memiliki pengertian untuk
memperkenalkan atau menggambarkan ilmu
hukum secara keseluruhan dalam garis besar.
• Ilmu Hukum (yurispridence/Rechtswittenschaft)
mencakup/ ruang lingkup :
1. Ilmu Kaidah Hukum (Normwissenschaft) = 11
2. Ilmu Pengertian Hukum
(Begriffenwissenschaft) = 6
3. Ilmu Kenyataan Hukum
(Taatsachenwissenschaft) = 5
Pengertian Hukum

• Apa itu Hukum ???


• Seorang Filsuf Jerman “Immanuel Kant”, 200
tahun yang lalu, dari dahulu sampai sekarang
orang masih mencari-cari defenisi hukum.
“Noch suchen die juristen eine definition zu ihrem
begriffe von rechts”,
tidak ada seorang ahli hukum yang mampu
menemukan defenisi yang pasti tentang hukum.
Alasan mengapa hukum sulit
didefinisikan

1. Hukum Memiliki Ruang Lingkup yang Luas


Secara garis besar bidang kehidupan manusia dapat
dibedakan menjadi :
• Bidang politik, yang mengkaji tentang kekuasaan negara,
• Bidang ekonomi, yang secara garis besar adl produksi, konsumsi,
dan distribusi,
• Bidang sosial : bidang diluar bidang politik dan bidang ekonomi.
setiap bidang kehidupan tersebut memerlukan
pengaturan hukum agar setiap bidang kehidupan tersebut
bisa mencapai keadilan, kedamaian, dan kemakmuran.
2. Hukum memiliki banyak Segi/ Aspek/ Dimensi/ Matra
Hal yang banyak memiliki segi disebut Multi dimensi.
Contoh multi dimensi adalah manusia.

Thesis tentang manusia :


Homo sapiens : makhluk yang berfikir
Homo Faber : makhluk yang mampu menciptakan alat
Homo ludens : makhluk yang yang bermain
Homo erectus : makhluk yang berdiri tegak
Homo socius : makhluk yang bersosialisasi
Homo edictus : makhluk yang belajar
Homo religius : makhluk yang beragama
Pengertian Hukum yang diberikan oleh
Masyarakat
Menurut Guru Besar Filsafat Hukum UI “Prof. Purnadi Purbatjaraka”,
arti hukum yang diberikan oleh masyarakat antara lain :
1. Hukum sebagai ilmu pengetahuan
2. Hukum sebagai sistem ajaran/ disiplin
3. Hukum sebagai sikap tindak yang ajeg
4. Hukum sebagai keputusan penguasa
5. Hukum sebagai proses pemerintahan
6. Hukum sebagai kaedah/ norma
7. Hukum sebagai petugas hukum
8. Hukum sebagai jalinan nilai
9. Hukum sebagai tata hukum
10.Hukum sebagai seni
PENGERTIAN HUKUM
ALIRAN-ALIRAN TENTANG HUKUM

• ALIRAN LEGISME
Hukum identik dengan undang-undang, yaitu peraturan tertulis yang
dibuat oleh badan atau pejabat yang berwenang melalui prosedur
yang ditentukan untuk pembuatan peraturan yang sudah ditetapkan
terlebih dahulu dan dirumuskan dalam bentuk yang telah ditentukan
untuk itu.

• ALIRAN HUKUM BEBAS


undang-undang tidak pernah lengkap, oleh karenanya undang-
undang bukan satu-satunya sumber hukum, jika perlu hakim dapat
menyimpangi undang-undang untuk mewujudkan keadilan

• ALIRAN HUKUM MODERN


Hukum terbentuk dari berbagai cara. Pertama dari pembuat undang-
undang, penerapan undang-undang menurut penafsiran, hakim harus
mengisi kekosongan hukum, di samping undang-undang hukum
terbentuk melalui kebiasaan.
PENGERTIAN HUKUM
• Hukum sebagai Ilmu Pengetahuan: yakni pengetahuan
yang tersusun secara sistematis (metodis) atas dasar
kekuatan pemikiran

• Hukum sebagai kaidah: yakni pedoman atau patokan


sikap tindak atau perikelakuan yang pantas atau
diharapkan

• Hukum sebagai tata hukum: yakni struktur dan proses


perangkat kaidah-kaidah hukum yang berlaku pada
suatu waktu dan tempat tertentu.

• Hukum sebagai petugas: yakni pribadi-pribadi yang


merupakan kalangan yang berhubungan erat dengan
penegakan hukum (law-enforcement officer)
PENGERTIAN HUKUM
• Hukum sebagai Ilmu Pengetahuan: yakni pengetahuan
yang tersusun secara sistematis (metodis) atas dasar
kekuatan pemikiran

• Hukum sebagai kaidah: yakni pedoman atau patokan


sikap tindak atau perikelakuan yang pantas atau
diharapkan

• Hukum sebagai tata hukum: yakni struktur dan proses


perangkat kaidah-kaidah hukum yang berlaku pada
suatu waktu dan tempat tertentu.

• Hukum sebagai petugas: yakni pribadi-pribadi yang


merupakan kalangan yang berhubungan erat dengan
penegakan hukum (law-enforcement officer)
Ruang Lingkup Pengantar Ilmu
Hukum
ILMU TENTANG NORMA (Normwissenschaft)

1. Proses terjadinya kaidah


2. Macam/Jenis kaidah
3. Isi dan Sifat kaidah
4. Perumusan Kaidah hukum
5. Tugas dan Tujuan kaidah hukum
6. Esensialia kaidah hukum
7. Penyimpangan kaidah hukum
8. Penyataan Kaidah Hukum
9. Tanda-tanda Penyataan kaidah hukum
10. Keberlakuan kaidah hukum
ILMU TENTANG PENGERTIAN (Begriffenwissenschaft)
1. Masyarakat Hukum
2. Subyek Hukum
3. Hak dan Kewajiban
4. Peristiwa Hukum
5. Obyek Hukum
6. Hubungan Hukum

ILMU TENTANG KENYATAAN (Taatsachenwissenschaft)


1. Sosiologi Hukum
2. Antropologi Hukum
3. Psikologi Hukum
4. Perbandingan Hukum
5. Sejarah Hukum
MASYARAKAT HUKUM

• Masyarakat paling kecil keluarga, paling besar negara


• Manusia adalah makhluk individual yang berhakikat sosial,
yang artinya makhluk individu tersebut hanya bisa hidup
dan berkembang dalam kehidupan sosial/ kehidupan
bermasyarakat (berelasi atau berhubungan dan
komunikasi).
• Masyarakat diartikan sebagai sistem hubungan yang
teratur.
• Seorang Filsuf Yunani “ Marcus Tellius Ceciro” mengatakan
“dimana ada masyarakat, disitu ada hukum atau ubi
societas, ebi ius“.
• Masyarakat hukum adalah sistem hubungan yang teratur yang
didasarkan kepada aturan hukum, atau masyarakat hukum
adalah sistem hubungan yang teratur yang diatur oleh hukum.
• Hukum yang mengatur tersebut adalah hukum yang diciptakan
oleh masyarakat itu sendiri, serta diperuntukan bagi masyarakat
itu sendiri.
• Unsur-unsur universal dari masyarakat :
1. Sistem ekonomi
2. Sistem kekeluargaan
3. Sistem organisasi
4. Sistem kepercayaan
5. Sistem kesenian
6. Sistem bahasa
7. Sisem pengetahuan
SUBJEK HUKUM
• Subjek hukum adalah segala sesuatu yang dapat mendukung
hak dan kewajiban.

MENURUT
SIFAT/ CIRI
SUBJEK
HUKUM MENURUT
HAKEKAT/
ESSENSI
• Menurut sifatnya :
a) Berdiri sendiri/ mandiri : yaitu subjek hukum
yang memiliki kecakapan untuk mendukung hak
dan kewajibannya.
b) Terlindung : yaitu subjek hukum yang berada
dalam posisi dilindungi oleh pihak lain.
Perlindungan tersebut diberikan karena yang
bersangkutan belum dewasa dan berada dalam
keadaan sakit secara rohani.
c) Perantara : yaitu subjek yang telah mandiri akan
tetapi hak dan kewajibannya dibatasi sesuai
dengan perjanjian.
• Menurut hakekatnya / essensi
a) Manusia/ pribadi kodrati, yaitu sejak lahir
sampai meninggal dunia. Akan tetapi bagi janin
yang ada di dalam kandungan ibunya dianggap
manusia apabila terdapat kepentingan atas janin
tersebut.
b) Badan Hukum atau manusia buatan hukum/
pribadi hukum, yaitu badan hukum bukan
manusia, namun memiliki hak dan kewajiban
layaknya manusia.
c) Tokoh/ Pejabat/ Ambtenaar, yaitu subjek hukum
manusia akan tetapi memiliki kualitas atau
kedudukan tertentu,
PT (Perseroan Terbatas)/ NV
(Naamlosse Venotschaft),
sahamnya dimiliki negara

Yayasan, yaitu kumpulan


harta yang dipisahkan untuk
BADAN HUKUM dimanfaatkan pada bidang
sosial, pendidikan, dan
agama

Koperasi, yaitu bentuk


usaha yang dilakukan oleh
warga negara untuk
kepentingan warga itu
sendiri
HAK DAN KEWAJIBAN
• Hak disebut juga wewenang, yaitu sesuatu yang
boleh dilakukan/ dilaksanakan dan boleh tidak
dilakukan/ dilaksanakan
• Kewajiban disebut juga sebagai tugas/ perintah,
yaitu sesuatu yang harus, tidak boleh tidak, untuk
dilaksanakan.
• Wewenang dan tugas jika digabungkan menjadi
peranan.
• Hak dan kewajiban dapat berada dalam posisi
berhadap-hadapan dan dalam posisi
berdampingan.
• Hak dan Kewajiban dapat dibedakan menjadi :
a. Hak dan kewajiban absolut, yaitu hak dan
kewajiban yang dapat diarahkan pada semua
orang. Contoh : hak untuk mempertahankan diri,
hak yang bersifat dasar atau disebut dengan hak
asasi manusia.
b. Hak dan kewajiban relatif, yaitu hak dan
kewajiban yang diarahkan/ ditujukan terhadap
subjek hukum tertentu. Contoh : seorang penagih
hutang hanya memiliki hak untuk menagih
pembayaran hutang kepada orang yang
berpiutang.
• Hak dan kewajiban relatif dapat juga dibedakan
menjadi :
a. Hak dan kewajiban dalam posisi berhadap-
hadapan
b. Hak dan kewajiban yang berada dalam posisi
sejajar/posisi berdampingan
PERISTIWA HUKUM

Peristiwa hukum adalah


pelaksanaan hak dan
kewajibaan. Peristiwa hukum
dapat dirumuskan sebagai
suatu kejadian yang akibatnya
diatur oleh hukum.
FAKTOR YANG KEADAAN,
MEMPENGARU
HI TERJADINYA * Alamiah, contoh : siang malam ( berpengaruh pada per-UU-an),
PERISTIWA jika siang 362 KUHP (pencurian biasa), kalau malam 363 KUHP
HUKUM (pencurian dengan pemberatan).
* Kejiwaan, contoh : orang gila
*Sosial, contoh : perang.

KEJADIAN,
akibat dari kejadian diatur oleh hukum

SIKAP TINDAK/PRILAKU,
* Sikap tindak menurut hukum;
* Sikap tindak yang bertentangan dengan hukum;
* Sikap tindak lainnya.
Sikap tindak menurut hukum dibagi menjadi 2 yaitu :
1) Sikap tindak yang sempurna
2) Sikap tindak yang tidak sempurna.

b. Sikap tindak yang bertentangan dengan hukum, yaitu :


1) Bertentangan dengan HTN, bertindak melebihi kekuasaan (excess
dupouvoir)
2) Bertentangan dengan HAN, bertindak menyalahgunakan kekuasaan
(detournement dupouvoir)
3) Bertentangan dengan hukum perdata, ingkar janji (wanprestasi) atau
melanggar hukum (onrechtmatigdaad);
4) Bertentangan dengan hukum pidana, bertindak sehingga dapat
dipidanakan (strafbaarfeit).

c. Sikap tindak lainnya, yaitu sikap tindak yang tidak masuk sikap tindak
hukum, juga tidak termasuk ke sikap tindak melawan hukum.
HUBUNGAN HUKUM

• Hubungan hukum (rechtsbetrekking) adalah


suatu hubungan diantara para subjek hukum
yang diatur oleh hukum, atau dengan kata
lain hubungan hukum adalah hubungan yang
diatur oleh hukum.
• Akibat hukum dari adanya hubungan hukum
adalah timbulnya hak dan kewajiban dari
kedua belah pihak yang mengadakan
hubungan hukum.
Hubungan hukum dapat dibedakan menjadi :
• Hubungan sederajat/ neben ein ander, yaitu hubungan
antara suami dan istri, atau hubungan antara provinsi
yang satu dengan provinsi yang lain.
• Hubungan beda derajat/ nach ein ander, yaitu
hubungan orang tua dan anak, provinsi dengan
kabupaten, atau buruh dan majikan
• Hubungan timbal balik, para pihak sama sama memiliki
hak dan kewajiban, contohnya jual beli
• Hubungan timpang, pihak yang satu hanya mempunyai
hak saja sedangkan pihak lain hanya memiliki
kewajiban saja
OBJEK HUKUM

• Objek hukum adalah segala sesuatu yang dapat


menjadi pokok dalam suatu hubungan hukum,
atau segala sesuatu yang menyangkut
kepentingan dari subjek hukum, dengan kata
lain objek hukum adalah kepentingan yang
memiliki nilai ekonomis.
• Objek hukum dapat di bedakan menjadi 2 :
1. Objek hukum yang berwujud (material)
2. Objek hukum yang tidak berwujud
(immaterial)
• Objek hukum yang berwujud menghasilkan hak
kebendaan
• Objek hukum yang tidak berwujud
mengahasilkan KI (Kekayaan Intelektual)
• Objek hukum baik yang berwujud maupun
yang tidak berwujud selain memiliki nilai
ekonomis juga dapat dialihkan,
diperjualbelikan, dihibahkan dll.

Anda mungkin juga menyukai