Anda di halaman 1dari 133

BAHAN KULIAH

PENGANTAR ILMU
HUKUM
OLEH : SAKDI, S.H, M,H
STIT AL-IBROHIMY
APAKAH ARTI HUKUM.....................?
JAWAB........
1.......
2.......
3.......
4.......
5.......
PIH
Pngntar ilmu hukum – disingkat PIH –
merupakan terjemahan langsung dari istilah
Inleiding tot de rechtswetenschaft, yg brrti suatu
mata kuliah pendahuluan atau pembuka ke arah
ilmu pngthuan hkm, dan biasa dibrikan pd tngkat
prsiapan fakultas. Dg kta lain, PIH adl mt kliah
dasar yg mngntarkan/mnjukkan jln ke arah
cbang2 ilmu hkm. PIH brsaha mbri pndngan
umum mngnai ilmu hkm scra kslruhan.
Pngrtian & Aneka Arti Hukum
• Val Apeldoorn, hkm adl suatu gejala sosial tdk ada masy yg
tdk mngenal hkm mk hkm itu mjd suatu aspek dr kbdyaan
sprti agama, kesusilaan, adat istiadat, dan kebiasaan;
• S.M. Amin, S.H. : hkm adl prtran, kmplan2 prtran2 yg trdiri
dr norma dan sanksi-sanksi;
• Unrecht, mnybutkan: hkm adl hmpunan ptnjuk hidup,
perintah dan larangan – yg mngtur taib dlm suatu masy,
dan shrusnya ditaati olh slruh angg masy yg brsngkutan,
olh krn itu plnggaran ptnjuk hidup tsb dpt mnimbulkan
tndakan olh pmrintah atau penguasa itu;
• Imanuel Kant : Hkm tdk dpt didifinisikan.
Kesimpulan
Hkm adl sekumpulan peraturan yg di dlmnya
terkandung printah2&lrngan2, yg mngkat stiap
wrga masy dan/atau mnsia, dan ktntuan2 itu
mjdi prtran hdp suatu masy yg bersifat
mngendalikan, mencegah, mengikat, dan
memaksa stiap angg masy dan/atau mnsia, olh
krn itu prtran tsb hrs dipthi dan ditaati, gna
tciptanya kdmaian, kntrman, krkunan, dan
keadilan.
• Arti Hukum Menurut Masyarakat

1. Hukum sebagai ilmu pengetahuan


2. Hukum sebagai disiplin
3. Hukum sebagai kaedah
4. Hukum sebagai tata hukum
5. Hukum sebagai petugas (hukum)
6. Hukum sebagai keputusan penguasa
7. Hukum sebagai proses pemerintah
8. Hukum sebaga perikelakuan yang ajeg atau sikap
tindak yang teratur
9. Hukum sebagai jalinan nilai-nilai
• Tujuan dan Tugas/Fungsi Hukum
a. Tujuan Hkm
 Ketertiban
 Ketenangan

Jadi Tujuan Hukum..........?


Lnjtan.....,
Tujuan hukum adl ketertiban masy. Hkm
diprlkan utk pnghidupan di dlm masy dg
kebaikan dan ketenteraman brsama. Hkm
mngtamakan masy&bkn pseorangan/glongan.
Hkm pun mjga&mlndungi hak2 srt mntukan
kwjiban2 angg masy, agar tcipta suatu khdpan
masy yg trtur, damai, adil, dan makmur.
 Gustav Radbruch : mnybtkan ada 3 nilai dasar
hkm yaitu Keadilan, Kegunaan dan Kepastian
Hukum.
Ada 3 teori dri tujuan hukum, yaitu :
• Ethiesche Theori
Mnrut teori ini, tjuan hkm hny ditmptkan pd
prwjudan keadilan smksimal mngkin dlm tatib masy.
Tiap org dpt trjamin utk mproleh bagiannya ssuai dg
jasanya, dan inilah yang dinamakan keadilan
distributif.
• Utiliteis Theori
Mnrut teori ini, tjuan hkm adl kemanfaatan atau
kebahagian masy atau mnsia semata-mata.
• Gemengde Theori (teori gabungan)
Mnrut teori ini, tjuan hkm adl bkn hny keadilan, ttpi jg
kemanfaatan: jastice et utilities
b. Tugas/Fungsi hukum ialah :
• Mngtur tta khdpan brmasy agr dpt tciptanya
suatu krkunan, kttiban, keadilan&prdamaian;
• Mngtur&mngkoordinasi brbgai kpntingan yg
ada di masy agr tdk tjd tbnturnya kptingan yg
brbeda;
• Mlndungi sgl kpntingan ssorg dg mbrikan
kekuasaan kpdnya utk brtndak dlm rngka
kpntingannya itu, misal kpntingan ssorg thdp
jiwanya, khrmatannya, hrta bndanya dll.
Hukum dan Masyarakat

• Stiap saat mnsia hidup dikuasai olh hukum.


Hukum mencampuri urusan mnsia sblum ia
lahir&mencampurinya ssdah ia meninggal.
Hkm mlindungi benih di dlm kndungan
ibu&msh mjga jenazah org yg tlh mati. Jd hkm
tdk hny menjelma diruangan pengadilan, ttpi
sllu menjelma di dlm pergaulan hidup, dlm
tindakan-tindakan manusia. Sehingga ada
adagium (ubi sociates ibi ius)
Sabyek dan Obyek Hukum
1. Subyek Hukum
Subyek hkm adl org (mnsia natuurlijk persoon), yg mpnyai
hak dan kwjiban. Subyek hkm badan hukum
(Rechtspersoon) adl organisasi2 yg didirikan utk dpt
bertindak sbg subyek hukum, dan mmliki harta kkyaan
sendiri srta mngdakan peristiwa2 dan sebagainya.
2. Obyek Hukum
Obyek hkm adl sgl sstu yg brguna atau yg bmnfaat bg
subyek hkm (manusia dan badan hukum) dan mjdi pokok
hbngan hkm, krn sstu itu dpt dikuasai olh mnsia dan badan
hukum (subyek hukum).
• Hak dan Kewajiban
Hukum adl kekuasaan yg mngatur dan memaksa.
Mk ia tiada berkesudahan dan mngtur hbungan2 yg
ditimbulkan olh prgaulan masy/mnsia (hbungan yg
timbul dr prkwinan, ktrunan, kerabat darah,
ketetanggaan, tmpt kediaman, kebangsaan,
perkara2 dan lainnya), sehingga mntukan btas
kkuasaan2, hak&kewajiban. Tiap2 hbngan hkm
mpunyai dua segi yaitu, “pd stu phk ia mrpkan hak”,
dan “pd phk lainnya ia mrpkan kewajiban. Dan kita
biasanya memakai Perkataan hukum ini dalam dua
arti:
Hub Hkm, Akibat Hkm, dan Peristiwa Hkm

• Hbngan hkm adl hbngan antara dua subyek hkm


atau lbh mngnai hak dan kewajiban subyek hkm yg
satu bhdapan dg hak dan kewajiban subyek hkm
yg lain.
• Akibat hkm adl suatu akibat yg ditimbulkan krn
adanya hbngan hkm. Akibat hkm ini mbwa suatu
hbngan hkm yg akan mbrikan hak dan kwjban yg
ditntukan olh UU atau Akibat hkm mrpkan smber
lahirnya hak dan kwjban bgi subyek2 hkm yg
brsngkutan.
• Peristiwa Hukum
Peristiwa hukum adl “smua kjdian atau fakta yg tjdi dlm
khdpan masy yg mpnyai akibat hukum”.

KODIFIKASI HUKUM
• Kodifikasi adl pembukuan jenis2 hukum tttu dlm kitab
undang-undang secara sistematis dan lengkap. Tujuan dari
kodifikasi hukum kedalam kitab uu adl utk mproleh kepastian
hukum, penyederhaan hukum, dan kesatuan hukum. Mnrut
bentuknya, hukum itu dapat dibedakan antara :
1. Hkm Tertulis (Statute Law=Written Law) yakni hkm yg
dicantumkan dalam pelbagai peraturan-perundangan.
2. Hkm tdk Tertulis (unstatutery Law=Unwritten Law) yaitu hkm
yg diyakini, masih hidup, tumbuh, dan berkembang dlm
masy, nmun brlkunya ditaati, dan dipatuhi spti suatu
prndang2an dsb jg hkm adat atau kebiasaan-kebiasaan atau
SUMBER HUKUM materil/formil
1. Sumber Hukum Material
yaitu: suatu kykinan/prsaan hkm individu dan pdpat
umum yg mntukan isi hukum. Kykinan/prsaan hkm
individu (slku angg masy) dan jg pdpat umum yg
mrpkan faktor2 yg dpt mpngaruhi pbntukan hkm.

2. Sumber Hukum Formal


yaitu: bentuk atau knytaan dimna kt dpt mnmukan
hkm yg brlku. Jd krn bentuknya itulah yg mnybbkan
hkm brlaku umum, diketahui, dan ditaati.
• Adapun yg trmsuk smber hkm dlm arti formal adl :
1) Undang-undang
2) Kebiasaan atau hukum tak tertulis
3) Yurisprudensi
4) Traktat
5) Doktrin

Jadi............ Sumber Hukum adl sgla sstu yg


mnmbulkan atran2 yg mpnyai kekuatan yg bersifat
memaksa, yaitu atran2 yg jk di lnggar
mngakitbatkan sanksi tegas dan nyata.
HUKUM SBG KENYATAAN IDEAL
 Pngrtian norma atau kaidah norma adl ptnjuk
hidup, yaitu ptnjuk bgmna kt berbuat, btngkah
laku didlm masya. Dg dmkian norma atau
kaidah tsb berisi perintah atau larangan, stiap
org hndaknya menaati norma atau kaidah itu
agr dpt hidup tenteram dan damai.
 Das Sollen/cita-cita
 Das sein/fakta/fakta
 Ada 4 macam norma, yaitu :

Norma Agama adalah peraturan hidup yang berisi pengertian-


pengertian, perintah-perintah, larangan-larangan dan anjuran-
anjuran yang berasal dari Tuhan yang merupakan tuntunan hidup
ke arah atau jalan yang benar.
• Norma Kesusilaan adalah peraturan hidup yang dianggap sebagai
suara hati. Peraturan ini berisi suara batin yang diakui oleh
sebagian orang sebagai pedoman dalam sikap dan perbuatannya.
• Norma Kesopanan adalah peraturan hidup yang muncul dari
hubungan sosial antar individu. Tiap golongan masyarakat
tertentu dapat menetapkan peraturan tertentu mengenai
kesopanan.
• Norma Hukum adalah peraturan-peraturan hidup yang diakui
oleh negara dan harus dilaksanakan di tiap-tiap daerah dalam
negara tersebut. Dapat diartikan bahwa norma hukum ini
mengikat tiap warganegara dalam wilayah negara tersebut.
Pengertian norma hukum
 Kaidah Hukum adl Kaidah hkm mrpkan sgla
prtran yg ada yg tlh dibuat scra resmi olh
pmgang kekuasaan , yg sifatnya mngikat stiap
org dan pmbrlakuannya mrpkan paksaan yg
hrs ditaati dan apbla tlh tjd plnggaran akn
dikenakan sanksi tttu. Hkm mrpkan gbungan
dri :
 Das Sollen/cita-cita
 Das sein/fakta/fakta
 Tujuan, Isi, Asal Usul, Sanksi dan Daya Kerja
beberapa Kaidah yang berkembang dalam
masyarakat :
1. Kaidah Agama/Kepercayaan :
Tujuan : Umat manusia; penyempurnaan
manusia; jangan sampai manusia jahat.
Isi : ditujukan kepada sikap batin.
Asal Usul : dari Tuhan
Sanksi : dari Tuhan
Daya Kerja : mntikbratkan pd kwjban dr pd
hak.
• Kaidah Kesusilaan :
Tujuan : Umat manusia; penyempurnaan manusia;
jangan sampai manusia jahat.
Isi : ditujukan kepada sikap batin.
Asal Usul : dari diri sendiri
Sanksi : dari diri sendiri
Daya Kerja : mntikbratkan pd kwjban
• Kaidah Sopan Santun :
Tujuan : Pembuatnya yang konkret; keterlibatan
masayarakat; jangan sampai ada korban.
Isi : ditujukan kepada sikap lahir.
Asal Usul : kekuasaan luar yang memaksa
Sanksi : dari masyarakat yang tak resmi
Daya Kerja : membebani kewajiban
• Kaidah Hukum :
Tujuan : Pembuatnya yang konkret;
keterlibatan masayarakat; jangan sampai ada
korban.
Isi : ditujukan kepada sikap lahir.
Asal Usul : kekuasaan luar yang memaksa
Sanksi : dari masyarakat yang resmi
Daya Kerja : membebani kewajiban dan
memberi hak
 ISI DAN SIFAT KAIDAH HUKUM

Isi kaidah hukum ada 3 macam yaitu :


1. Suruhan (gebod)
2. larangan (verbod)
3. kebolehan (mogen)
Sifat kaidah hukum ada 2 macam :
1. imperatif yaitu suatu kaidah hukum dalam keadaan
berbuat tidak dapat dikesampingkan. Sifat : mengikat
atau memaksa
2. facultative yaitu suatu kaidah hukum yang dalam
keadaan konkret dapat dikesampingkan dengan
perjanjian oleh para pihak. Sifatnya
mengatur/menambah
 PERUMUSAN KAIDAH HUKUM

Perumusan kaidah hokum ada 2 macam, yaitu :


1. hipotetis/ bersyarat : yaitu yang menunjukkan
adanya hubungan antara kondisi (sebab)
dengan konsekwensi (akibat) tertentu.
2. kategori : yaitu suatu keadaan yang menurut
hukum tidak menunjukkan adanya hubungan
antara kondisi(sebab) dengan
konsekwensi(akibat).
 TUGAS DAN TUJUAN KAIDAH HUKUM

Tujuan kaidah hukum adalah kedamaian. Yang


dimaksud kedamaian adalah suatu keadaan
dimana terdapat keserasian antara (nilai)
ketertiban ekstren antar pribadi dengan nilai
ketentraman/ ketenangan intern pribadi.
Sedangkan tugas kaidah hukum adalah untuk
mencapai keadilan. Yang dimaksud keadilan
adalah keserasian antara(nilai) kepastian
hukum dengan (nilai) kesebandingan hukum.
 ESSENSIALIA KAIDAH HUKUM

Esensialia kaidah hukum adalah membatasi atau


mematoki bukan memaksa, sebab hukum itu
sendiri dapat dilanggar dan tidak dapat melakukan
paksaan. Yang mengadakan paksaan itu adalah diri
sendiri ( karena adanya kesadaran hukum) dan
orang lain ( petugas hukum).
Tidak ada kaidah hukum yang memaksa.
Melainkan kaidah hukum tersebut dapat
menimbulkan adanya paksaan, dengan kata lain
sifat memaksa bukan esensil dari kaidah hukum
 PERNYATAAN KAIDAH HUKUM

Kaidah hukum merupakan pandangan hukum


tentang bagaimana seharusnya orang berprilaku
dan bersikap tindak menurut hukum. Jadi sifatnya
abstrak dan ideal.( das sollen = apa yang
seharusnya)
Pernyataan kaidah hukum telah menyangkur
kaidah hukum didalam kenyataan riel, yang
merupakan perwujudan hukum. Disini kita
berbicara masalah kenyataan hukum jadi sifatnya
riel ( das sein = apa yang senyatanya).
PERNYATAAN KAIDAH HUKUM

PERNYATAAN KAIDAH HUKUM

Berlaku Umum Berlaku Individual

Peraturan Per-UU-an Perjanjian atau KTUN


(Regelings) (Contract atau Beschikking)

29
• KEBERLAKUAN KAIDAH HUKUM

HANS KELSEN : hukum itu keberlakuan suatu


kaidah.
Teori keberlakuan suatu hukum :
1. filosofis
2. sosiologis
3. yuridis
• Berlakunya kaidah hukum secara sosiologis menurut
teori pengakuan adalah apabila kaidah hukum tersebut
diterima dan diakui masyrakat. Sedangkan menurut teori
paksaan berlakunya kaidah hukum apabila kaidah hukum
tersebut dipaksakan oleh penguasa.
Berlakunya kaidah hukum secara filosofis apabila kaidah
hukum tersebut dipandang sesuai dengan cita-cita
masyarakat.
Suatu kaidah hukum sebaiknya mengandung 3 aspek
tersebut, yaitu jika kaidah hukum berlaku secara yuridis
saja maka hanya merupakan hukum mati sedang apabila
hanya berlaku dari aspek sosiologis saja dalam artian
paksaan maka kaidah hukum tersebut tidak lebih dari
sekedar alat pemaksa. Apabila kaidah hukum hanya
memenuhi syarat filososfis saja, maka kaidah hukum
tersebut tidak lebih dari kaidah hukum yang dicita-
KEBERLAKUAN KAIDAH HUKUM

KAIDAH HUKUM

Sasaran Landasan

Wilayah Yuridis Sosiologis Filosofis


(Ruimtegebied)

Pribadi Proses sesuai Diakui Sesuai dengan


(Personengebied) prosedur masyarakat cita-cita/nilai-
Sesuai dengan Dapat nilai yang hidup
Waktu
(Tijdsgebied)
Yg lebih tinggi dipaksanakan dalam
Sesuai dengan masyarakat
Hal Ikhwal Yg lebih tinggi
(Zaaksgebied)

32
PENYIMPANGAN TERHADAP KAIDAH HUKUM

Penyimpangan terhadap kaidah hukum dapat berupa:


1. Pengecualian/dispensasi, yaitu penyimpangan dari kaidah hukum
dengan adanya dasar yang sah.
Pembenaran(Rechtsvaardigingsgrond)
Contoh: - Noodtoertand, misalnya dua orang terapung dilaut dengan
sebilah papan.
-Wettelijkvoorschrift( menjalankan perintah UU, misalnya algojo
melaksanakan hukuman mati).
2. Bebas kesalahan( schldopheffingsgrond)
Contoh: - overmacht/berat lawan, vide pasal 48 KUHP. Misalnya kasir
bank yang ditodong dengan senjata api.
3. Penyelewengan/delik, yaitu penyimpangan dengan tanpa adanya dasar
yang sah.
Contoh : - Hukum perdata
a. Hukum pidana
b. HTN
SISTEM
HUKUM
SISTEM
• SUATU KESATUAN YANG TERDIRI DARI
BAGIAN-BAGIAN YANG SALING
BERHUBUNGAN SATU SAMA LAIN, SECARA
FUNGSIONAL, SALING TERGANTUNG.
• DIBATASI DALAM SUATU LINGKUNGAN.
• PERUBAHAN SUATU BAGIAN BERAKIBAT
PADA BAGIAN YANG LAIN.
• MEMBENTUK SUATU KESATUAN KERJA.
• UNTUK MENCAPAI TUJUAN.
SISTEM HUKUM
(HAROLD J. BERMAN)
• KESELURUHAN ATURAN DAN PROSEDUR YANG SPESIFIK,
YANG KARENA ITU DAPAT DIBEDAKAN CIRI-CIRINYA DARI
KAEDAH-KAEDAH SOSIAL YANG LAIN
• PADA UMUMNYA, DAN KEMUDIAN DARI PADA ITU YANG
SECARA RELATIF KONSISTEN DITERAPKAN OLEH SUATU
STRUKTUR OTORITAS YANG PROFESIONAL
• GUNA MENGONTROL PROSES-PROSES SOSIAL YANG
TERJADI DALAM MASYARAKAT
Pemahaman Umum Mengenai Sistem
Sistem adalah suatu kesatuan yang bersifat komplek, yang
terdiri dari bagian-bagian yang berhubungan satu sama lain
yang bekerja bersama secara aktif untuk mencapai tujuan.

Jadi, Sistem Hukum (menurut Sudikno Mertukusumo)


merupakan tatanan atau kesatuan yang utuh yang tediri
dari bagian-bagian atau unsur-unsur yang saling
berkaitan erat satu sama lain yaitu kaidah atau
pernyataan tentang apa yang seharusnya, sehingga
sistem hukum merupakan sistem normatif.
LAWRENCE M. FRIEDMAN :
TEORI SISTEM
 Substansi Hkm adl bgian substansial yg mntukan bs/tdknya hkm itu
dilksnkan. Substansi jg brti produk yg dihslkan olh org yg brda dlm
sistem hkm yg mnckup kptsan yg mrka kluarkan. Substansi jg
mnckup hkm yg hdp (living l­aw), bkn hny atran yg ada dlm kitab uu
(law books).
 Struktur Hkm atau Pranata Hkm dsb sbg sstm struktural yg
mnntukan bs/tdknya hkm itu dilksnkan dg baik. Struktur hkm tsb
mlpti: Kepolisian, Kejaksaan, Pengadilan dan Badan Pelaksana
Pidana (LP).
 Budaya/Kultur Hkm adl skp mnsia thdp hkm dan sstm hkm
kprcayaan, nilai, pemikiran, serta hrpannya. Budaya hkm erat
kaitannya dg ksdaran hkm masy. Smkin tinggi ksdaran hkm masy
mk akn tercipta budaya hkm yg baik. Secara sederhana, tingkat
kptuhan masy thdp hkm mrpkan slh st indikator berfungsinya hkm.
MACAM - MACAM SISTEM HUKUM
1. SISTEM HUKUM EROPA KONTINENTAL

 BERKEMBANG DI NEGARA -NEGARA EROPA DARATAN


 SERING DISEBUT SEBAGAI "CIVIL LAW"
 BERASAL DARI KODIFIKASI HUKUM YANG BERLAKU DI
KEKAISARAN ROMAWI MASA PEMERINTAHAN KAISAR
YUSTINIANUS ABAD VI S.M.
LNJTAN......,
 KUMPULAN PERATURAN HUKUMNYA DISEBUT "CORPUS
JURIS CIVILIS"
 DIANUT, DIJADIKAN DASAR PERUMUSAN NEGARA-
NEGARA : JERMAN, BELANDA, PERANCIS, ITALIA, AMERIKA
LATIN, ASIA, INDONESIA
(DJAMALI,1996 : HAL 68-74)
PRINSIP DASAR SISTEM HUKUM EROPA
KONTINENTAL
HUKUM MEMPEROLEH KEKUATAN MENGIKAT, KARENA
DIWUJUDKAN DALAM PERATURAN-PERATURAN YANG
BERBENTUK UNDANG-UNDANG DAN TERSUSUN SECARA
SISTEMATIK DI DALAM KODIFIKASI ATAU KOMPILASI TERTENTU

TUJUAN HUKUM: KEPASTIAN HUKUM (NILAI UTAMA) HANYA


DAPAT DIWUJUDKAN KALAU TINDAKAN-TINDAKAN HUKUM
MANUSIA DI DALAM PERGAULAN HIDUP DIATUR DENGAN
PERATURAN HUKUM TERTULIS
LNJTAN.......,
 HAKIM TIDAK DAPAT LELUASA MENCIPTAKAN HUKUM YANG
MEMPUNYAI KEKUATAN MENGIKAT

 HAKIM BERFUNGSI MENETAPKAN DAN MENAFSIRKAN


PERATURAN DALAM BATAS-BATAS WEWENANGNYA
2. SISTEM HUKUM ANGLO-SAXON

SISTEM HUKUM ANGLO SAXON = SISTEM HUKUM ANGLO


AMERIKA
ASAL: DARI INGGRIS ABAD XI, SERING DISEBUT SEBAGAI
SISTEM " COMMON LAW" DAN SISTEM "UNWRITTEN LAW".
TAPI TIDAK SEPENUHNYA BENAR, DIKENAL JUGA ADANYA
SUMBER-SUMBER HUKUM TERTULIS (STATUTES)
MERUPAKAN SISTEM HUKUM POSITIF DI AMERIKA UTARA,
KANADA, BEBERAPA NEGARA ASIA, INGGRIS, AUSTRALIA,
AMERIKA SERIKAT
PRINSIP DASAR SISTEM HUKUM
ANGLO SAXON
 SUMBER HUKUM : PUTUSAN-PUTUSAN HAKIM DAN ATAU
PENGADILAN, MEWUJUDKAN KEPASTIAN HUKUM.

 PRINSIP- PRINSIP DAN KAEDAH HUKUM DIBENTUK DAN MENJADI


KAEDAH YANG MENGIKAT UMUM.

 SUMBER-SUMBER HUKUM, SEPERTI PUTUSAN HAKIM, KEBIASAAN,


PERATURAN TERTULIS, UNDANG-UNDANG, DAN PERATURAN
ADMINISTRASI NEGARA TIDAK TERSUSUN SECARA SISTEMATIK
DALAM HIERARKI TERTENTU
PERANAN HAKIM BERFUNGSI TIDAK HANYA SEBAGAI PIHAK YANG
BERTUGAS MENETAPKAN DAN MENAFSIRKAN PERATURAN HUKUM
SAJA, JUGA MEMBENTUK SELURUH TATA KEHIDUPAN MASYARAKAT

HAKIM MEMPUNYAI WEWENANG SANGAT LUAS UNTUK


MENAFSIRKAN PERATURAN HUKUM YANG BERLAKU DAN
MENCIPTAKAN PRINSIP-PRINSIP HUKUM BARU

HUKUM BARU AKAN MENJADI PEGANGAN BAGI HAKIM-HAKIM


LAIN UNTUK MEMUTUSKAN PERKARA SEJENIS
DOKTRIN YANG DIANUT:

THE DOCTRINE OF PRECEDENT/


STARE DECISIS

HUKUM YANG SUDAH ADA DI DALAM PUTUSAN HAKIM LAIN


DARI PERKARA SEJENIS SEBELUMNYA HAKIM HARUS
MENDASARKAN PADA PRINSIP SEBELUMNYA (PRESEDEN)
 BILA BELUM ADA PUTUSAN TERDAHULU, HAKIM DALAM
MEMUTUSAKAN PERKARA SESEORANG DAPAT
MENETAPKAN PUTUSAN BARU BERDASAR KAN NILAI-NILAI
KEADILAN, KEBENARAN AKAL SEHAT

 KARENA BERKEMBANG DARI PUTUSAN HAKIM UNTUK


SUATU PERKARA ATAU KASUS, MAKA SISTEM INI SERING
DISEBUT SEBAGAI CASE LAW
3. SISTEM HUKUM ADAT

 SISTEM HUKUM ADAT HANYA DALAM KEHIDUPAN SOSIAL


DI INDONESIA
 ISTILAHNYA BERASAL DARI BAHASA BELANDA
"ADATRECHT", OLEH SNOUCK HURGRONJE
LNJTAN......,

 PENGERTIAN HUKUM ADAT MENGANDUNG MAKNA:


HUKUM INDONESIA DAN KESUSILAAN MASYARAKAT
MERUPAKAN HUKUM ADAT

 BERSUMBER PADA PERATURAN-PERATURAN HUKUM


TIDAK TERTULIS YANG TUMBUH BERKEMBANG DAN
DIPERTAHANKAN DNG KESADARAN HUKUM
MASYARAKATNYA
BERSIFAT TRADISIONAL DENGAN BERPANGKAL KEPADA
KEHENDAK NENEK MOYANG

DAPAT BERUBAH TERGANTUNG DARI PENGARUH KEJADIAN DAN


KEADAAN HIDUP YANG SILIH BERGANTI

PEMUKA ADAT BERPERAN MELAKSANAKAN SISTEM HUKUM


ADAT. PENGARUHNYA BESAR, PEMIMPIN YANG DISEGANI,
MENJAGA KEUTUHAN HIDUP SEJAHTERA
PEMUKA ADAT DIANGGAP SBG ORANG YANG PALING
MAMPU MENJALANKAN DAN MEMELIHARA PERATURAN,
SELALU DITAATI MASYARAKATNYA BERDASARKAN
KEPERCAYAAN PADA NENEK MOYANG

PERANAN INI DAPAT MENGUBAH HUKUM ADAT SESUAI


KEBUTUHAN MASYARAKAT TANPA MENGHAPUS KEPERCAYAAN
DAN KEHENDAK SUCI NENEK MOYANG
4.SISTEM HUKUM ISLAM

DIANUT OLEH MASYARAKAT ARAB, BERKEMBANG


DI ASIA, AFRIKA, EROPA DAN AMERIKA SECARA
INDIVIDUAL/ KELOMPOK

BERSUMBER HUKUM PADA : QURAN, SUNAH NABI,


IJMA DAN QIYAS

DASAR HUKUM: MENGATUR SEGI PEMBANGUNAN,


POLITIK, SOSIAL, EKONOMI DAN BUDAYA
4.SISTEM HUKUM ISLAM

DIANUT OLEH MASYARAKAT ARAB, BERKEMBANG


DI ASIA, AFRIKA, EROPA DAN AMERIKA SECARA
INDIVIDUAL/ KELOMPOK

BERSUMBER HUKUM PADA : QURAN, SUNAH NABI,


IJMA DAN QIYAS

DASAR HUKUM: MENGATUR SEGI PEMBANGUNAN,


POLITIK, SOSIAL, EKONOMI DAN BUDAYA
 SISTEM HUKUM DALAM HUKUM FIKH TERDIRI
DARI DUA HUKUM POKOK YAITU HUKUM ROHANIAH
DISEBUT IBADAT. HUKUM DUNIAWI TERDIRI DARI :
• MUAMALAT TATA TERTIB HUKUM ANTAR MANUSIA
(JUAL BELI, HK. TANAH, HAK MILIK DLL)
• NIKAH YAITU MEMBENTUK KELUARGA
• JINAYAT YAITU HUKUM PIDANA, ANCAMAN
HUKUMAN TERHADAP HUKUM ALLAH DAN
KEJAHATAN
KLASIFIKASI HUKUM
 PENGGOLONGAN HUKUM MENURUT
BENTUKNYA
a. Hukum Tertulis
Adl hkm yg ditliskan/dicntumkan dlm
prndang2an. b.Hukum Tidak Tertulis
Adl hkm yg tdk ditliskan/tdk dicntumkan dlm
prndang2an.
 PENGGOLONGAN HUKUM MENURUT
SIFAT/DAYA KERJANYA
a. Hukum Memakasa (imperative)
Adl hkm yg dlm kdaan bgmna pun jg hrs dan
mpnyai paksaan mutlak.
b. Hukum Mengatur (fakultatif/pelengkap)
Adl hkm yg dpt dikesampingkan apbla phak2 yg
bsngktan tlh mbuat prtran sndiri dlm suatu pjnjian.
 PENGGOLONGAN HUKUM MENURUT TEMPAT
BERLAKUNYA
a. Hukum Lokal
Adl hkm yg hny brlku di daerah tttu.
b. Hukum Nasional
Adl hkm yg brlku dlm suatu negara.
c. Hukum Internasional
Adl hkm yg mngtur hub antar negara
c. Hukum Asing
Adl Hkm yg brlku dlm ngra asing
 PENGGOLONGAN HUKUM MENURUT MAKTU
BERLAKUNYA
a. Ius Constitutum (Hukum Positif)
Adl hkm yg brlku skrg bg suatu masy tttu dlm suatu
daerah tertentu.
b. Ius Constituendum
Adl hkm yg dihrpkan brlku pd wkt yg akn datang.
c. Hukum Asasi (Hukum Alam/Hukum Antar Waktu)
Adl hkm yg brlku dimna2 dlm sgl wkt dan utk sgl bngsa di
dunia. Hkm ini tak mngnal btas wkt melainkan brlku utk
slma2nya (abadi) thdp siapapun jg dislruh tempat.
 PENGGOLONGAN HUKUM MENURUT ISI/MATERI YANG
DIATUR
a. Hukum Publik (Hukum Negara)
Adl hkm yg mngtur hub antra Ngra dg alat2 prlngkpan/hub
antra Ngra dg perseorangan (warga negara). Contoh :
1. Hkm Tata Negara
2. Hkm Administrasi Negara
3. Hkm Acara
4. Hkm Pidana
b. Hukum Privat (Hukum Sipil)
Adl hkm yg mngtur hub2 antar org yg stu dg org
yg lain, dg mntikbrtkan kpd kptingan
pseorangan. Contoh:
1. Hkm per-orngan
2. Hkm keluarga
3. Hkm waris
4. Hkm kekayaan
 HUKUM BERDASARKAN CARA
MEMPERTAHANKANNYA
• Berdasrkan kriteria ini, hukum dapat dibagi menjadi :
a. Hkm materil, adl hkm yg mngtur hub antara angg
masy yg brlku umum ttg apa yg dilrang dan apa yg
diblehkan utk dilkkan, mislnya : buruh wajib mlkkan
tgasnya spti apa yg dittpkan dlm prjjian krjanya (Pasal
1603 baru KUH Perdata).
b. ukum formil, adl hkm yg mngtur bgmna cara
mlksnakan dan mprthankan hkm materil. Mislnya dlm
hal perselisihan hkm formil mnnjukkan cara mnylsaikan
prkra tsb dimuka hakim.
 HUKUM BERDASARKAN SUMBERNYA
1. Hukum undang-undang
2. Hukum Kebiasaan Atau Adat
3. Hukum Yurisprudensi
4. Hukum Traktat
5. Hukum Doktin
ARTI SUMBER HUKUM
Sumber hkm adl sgl sstu yg mnbulkan atran2
yg mpnyai kktan brsfat mmksa, yaitu apbla
dilanggar akn mengakibatkan timbulnya sanksi
yg tegas.
Pd umumnya para pakar mbdakan smber hkm
ke dlm kriteria:
a. Sumber hkm materiil;dan
b. Sumber hukum formal.
a. Smbr hkm materiil, yaitu smbr hkm yg
mntukan isi kaidah hkm, trdri atas: prsaan
hkm ssorg/pdpat umum, agama, kabiasaan,
dan politik hkm dr pemerintah.
b. Smbr hkm formil, yaitu mrpkan tmp/smbr
drmna suatu prtran mmproleh kktan hukum.
Hal ini berkaitan dg mmbntuk atau cara yg
mnybabkan prtran hkm itu berlaku.
 Sumber hukum formil adalah:
Lnjtan.....,
 UNDANG-UNDANG (STATUE),
adl suatu prtran ngra yg mpnyai kktan hkm yg
mengikat, diadakan dan dipelihara oleh penguasa
negara.
 KEBIASAAN (CUSTOM),
prbtan mnsia yg trs dilkkan brl2ang dlm hal yg sm.
 KEPUTUSAN HAKIM (JURISPRUDENTIE),
Kptusan hakim terdahulu yg sring diikuti dan dijdikan
dasar kptusan olh hakim yg lain mngenai mslh yg sama.
Lnjtan.....,
 TRAKTAT (TREATY),
Prjnjian yg diadakan olh dua ngra atau lebih.
 PENDAPAT SARJANA HUKUM (DOKTRIN),
Pndpat para srjna hkm yg trnama jg mpunyai
kekuasaan dan brpngaruh dlm pengambilan
kptusan olh hakim.
HIERARKI, Prtran Prndang2an
Pasal 7 UU No. 12 Thn 2011 ttg
Pmbntukan pertran prndang2an

(1) Jenis dan hierarki Prtran Prndang2an trdri


atas:
a. Undang-Undang Dasar Negara Republik
Indonesia
b. Tahun 1945;
c. Ketetapan Majelis Permusyawaratan Rakyat;
Lnjtan.....,
c. UU/Prtran Pmrintah Pengganti UU;
d. Peraturan Pemerintah;
e. Peraturan Presiden;
f. Peraturan Daerah Provinsi; dan
g. Peraturan Daerah Kabupaten/Kota.
ASAS PEMBENTUKAN
PERATURAN PERUNDANG-UNDANGAN
Pasal 5 UU No 12 Thn 2011

Dalam membentuk Peraturan Perundang-undangan harus


dilakukan berdasarkan pada asas Pembentukan Peraturan
Perundang-undangan yang baik, yang meliputi:
a. kejelasan tujuan;
b. kelembagaan atau pejabat pembentuk yang tepat;
c. kesesuaian antara jenis, hierarki, dan materi muatan;
d. dapat dilaksanakan;
e. kedayagunaan dan kehasilgunaan;
f. kejelasan rumusan; dan
g. keterbukaan.
PASAL 6 UU NO. 12 Thn 2011
(1) Materi muatan Peraturan Prndang2an harus
mencerminkan asas:
a. pengayoman;
b. kemanusiaan;
c. kebangsaan;
d. kekeluargaan;
e. kenusantaraan;
f. bhinneka tunggal ika;
g. keadilan;
h. kesamaan kedudukan dalam hukum dan
pemerintahan;
i. ketertiban dan kepastian hukum; dan/atau
PENEGAKAN HUKUM
Penegakan Hukum
Pngakan hkm adl proses dilkkannya upaya utk
tegaknya/brfngsinya norma2 hkm scra nyata
sbg pdman prlku dlm lalin/hub2 hkm dlm
khdpan brmasy&brngara.
Pngakan hkm dpt ditinjau dr dua sudut yakni :
1. Sudut subjeKnya; dan
2. Sudut objeknya.
NEGARA RI

BRDSRKAN ATAS HKM (PSL 1 AYAT (3) UUD 1945


TDK BRDSRKAN KEKUASAAN

PEMERINTAH WAJIB MENGADAKAN/MNJNJUNG


TINGGI/MEMELIHARA KETERTIBAN
MASYARAKAT

BERLAKU BEBERAPA PRINSIP


PRINSIP2 NEGARA HUKUM
PRINSIP THE RULE OF LAW (atran hkm)
PRINSIP LEGALITAS (dalil)
PRINSIP EQUALITY BEFORE THE LAW
EQUALITY JUSTICE UNDER LAW (prsmaan hak di hdpn
hkm)

CIRI KHAS / SIFAT


PADA NEGARA HUKUM

TUJUAN :
MENJAMIN KEPASTIAN HUKUM
 Pngakan hkm dr sudut subjeknya
pngakan hkm itu dpt dilkkan olh subjek yg
luas &dpt pla diartikan sbg upaya pngakan
hkm olh subjek dlm arti yg trbtas/sempit. Dlm
arti luas, proses pngakan hkm itu mlbatkan
smua subjek hkm dlm stiap hub hkm. Dlm arti
sempit, dr sgi subjeknya itu, pngakan hkm itu
hnya diartikan sbg upaya aparatur pngakan
hkm tttu utk mnjmin&mmstikan bhw suatu
atran hkm brjlan sbgmna shrusnya.
 Pngakan hkm sudut objeknya,yaitu
Dlm hal ini, pngrtiannya pngkan hkm jg
mnckup makna yang luas&sempit. Dlm arti
luas, pngakan hkm itu mnckup pla nilai2
keadilan yg trkndung di dlmnya bnyi atran
formal maupun nilai2 keadilan yg hdp dlm
masy. Ttpi dlm arti sempit, pngakan hkm itu
hnya mnyngkut pngakan prtran yg formal dan
tertulis sj.
PENEGAKAN HUKUM BR DPT TERPENUHI
APABILA 5 PILAR HUKUM BERJALAN DENGAN
BAIK :

1. INTSRUMEN HUKUM YANG BAIK


2. APARAT PENEGAK HUKUM YANG
TANGGUH
3. PERALATAN YANG MEMADAI
4. MASYARAKAT YANG SADAR HUKUM
5. BIROKRASI YANG MENDUKUNG
FAKTOR PENEGAK HUKUM

 KUALITAS PENEGAK HUKUM PROFESIONAL ATAU


TIDAK
 LEMAHNYA WAWASAN PEMIKIRAN
 MINIMNYA KETRAMPILAN UNTUK BEKERJA
 RENDAHNYA MOTIVASI KERJA
 RUSAKNYA MORALITAS PERSONAL APARAT
 TINGKAT PENDIDIKAN YANG RENDAH (POLISI)
 DLL
 Kekuasaan kehakiman
 Kekuasaan Kehakiman adl kekuasaan ngra yg merdeka
utk mnylnggarakan peradilan gn mngakkan hkm dan
keadilan brdsarkan Pancasila dan UUD NRI Thn 1945,
dmi trslenggaranya Ngra Hkm RI (Psl 1 angka 1 UU No.
48 Thn 2009 ttg Kekuasaan Kehakiman).

• KONSEP KEKUASAAN KEHAKIMAN


Kekuasaan kehakiman adl ciri pokok ngra hkm (rechtsstaat)
dan prinsip the rule of law. Demokrasi mengutamakan the
will of the people, Negara hukum mengutamakan the rule
of law. Keduanya perlu dibedakan dan dicerminkan dalam
institusi yang terpisah satu sama lain. (Jimly Assiddiqie)
PENGERTIAN
• PENEMUAN HUKUM
Proses pembentukan oleh hakim, atau aparat
hukum lainnya yang ditugaskan untuk penerapan
peraturan hukum umum pada persitiwa konkrit,
lebih lanjut dapat dikatakan bahwa penemuan
hukum adalah proses konkretisasi atau
individualisasi peraturan hukum (das solen) yang
bersifat umum dengan mengingat akan peristiwa
konkrit (das sein) tertentu. (Mertokusumo,
2001:37)
SISTEM PENEMUAN HUKUM
• SISTEM HETERONUM
Tokoh Montesquieu dan Kant mngtkan bhw hakim dlm
mnrapkan UU thdp peristiwa hukum ssngguhnya tdk
mjlankan peranannya secara mandiri. Hakim hnylah
pnymbung lidah atau corong uu, tdk dpt menambah
dan tdk dpt mengurangi (Sudikno Mertokusumo, 2001:
39)
• SISTEM OTONOM
Tokoh Van Eikima Hommes, Francois Geny dan Paul
Scolten. Hakim tdk lg sbg corong uu ttpi sbg pmbentuk
hukum yg secara mandiri memberikan bentuk kpd isi
UU dan menyesuaikannya dg kbthan2.
DASAR HUKUM PENEMUAN HUKUM DI INDONESIA

• Asas Curia Novit (Hakim dianggap tahu hukum)


Pasal 1 angka 1 UU NO 48 Tahun 2009 ttg Kekuasaan Kehakiman
1. Kekuasaan Kehakiman adalah kekuasaan negara yang merdeka untuk
menyelenggarakan peradilan guna menegakkan hukum dan keadilan
berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar Negara Republik
Indonesia Tahun 1945, demi terselenggaranya Negara Hukum Republik
Indonesia.
Pasal 10 UU NO 48 Tahun 2009 ttg Kekuasaan Kehakiman
(1) Pengadilan dilarang menolak untuk memeriksa, mengadili, dan memutus
suatu perkara yang diajukan dengan dalih bahwa hukum tidak ada atau
kurang jelas, melainkan wajib untuk memeriksa dan mengadilinya.
(2) Ketentuan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) tidak menutup usaha
penyelesaian perkara perdata secara perdamaian.
(lht Psl 58, 59, 60, 61 UU ini)
PASAL 1 ANGKA 1 UU NO. 48 THN 2009 ttg
KEKUASAAN KEHAKIMAN
1. Kekuasaan Kehakiman adalah kekuasaan negara yang merdeka
untuk menyelenggarakan peradilan guna menegakkan hukum
dan keadilan berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar
Negara Republik Indonesia Tahun 1945, demi terselenggaranya
Negara Hukum Republik Indonesia.

• PASAL 5 AYAT (1) UUNO. 48 TAHUN 2009 TENTANG KEKUASAAN


KEHAKIMAN:HAKIM DAN HAKIM KONSTITUSI WAJIB MENGALI,
MENGIKUTI DAN MEMAHAMI NILAI-NILAI HUKUM DAN RASA
KEADILAN YANG HIDUP DALAM MASYARAKAT
DASAR HUKUM PENEMUAN HUKUM DI INDONESIA

• Asas Curia Novit (Hakim dianggap tahu hukum)


Pasal 1 angka 1 UU NO 48 Tahun 2009 ttg Kekuasaan Kehakiman
1. Kekuasaan Kehakiman adalah kekuasaan negara yang merdeka untuk
menyelenggarakan peradilan guna menegakkan hukum dan keadilan
berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar Negara Republik
Indonesia Tahun 1945, demi terselenggaranya Negara Hukum Republik
Indonesia.
Pasal 10 UU NO 48 Tahun 2009 ttg Kekuasaan Kehakiman
(1) Pengadilan dilarang menolak untuk memeriksa, mengadili, dan memutus
suatu perkara yang diajukan dengan dalih bahwa hukum tidak ada atau
kurang jelas, melainkan wajib untuk memeriksa dan mengadilinya.
(2) Ketentuan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) tidak menutup usaha
penyelesaian perkara perdata secara perdamaian.
(lht Psl 58, 59, 60, 61 UU ini)
Metode penemuan hukum
• Metode Interpretasi
1. Penafsiran/Interpretasi Gramatikal
2. Penafsiran/Interpretasi Sistematis
3. Penafsiran/Interpretasi historis
4. Penafsiran/Interpretasi sosiologis atau teologis
5. Penafsiran/Interpretasi komparatif
6. Penafsiran/Interpretasi antisipatif atau futuristis
• Metode Argumentasi
1. Penafsiran peranalogian (analogi)
2. Penafsiran a contrario
3. Penafsiran rechverfijning (pengkonkretan hukum
atau penghalusan hukum
• PENAFSIRAN GRAMATIKAL: Mbrikan arti kpd suatu
istilah/prktaan ssuai dg tata bahasa. Misal : “Pegawai
Negeri menerima suap”, mk plku disini adl Pegawai Negeri,
bkn barang siapa.
• PENAFSIRAN SISTEMATIS (DOGMATIS): Penafsiran dg
menilik susunan yg brhub dg bnyi Psl2 lainnya baik dlm UU
itu maupun dg UU lainnya. Contoh : Istilah Pencurian dlm
Psl 363 KUHP hrs diartikan sm dg Istilah Pencurian dlm Psl
362 KUHP.
• PENAFSIRAN HISTORIS: Penafsiran brdsarkan sjrah hkmnya
dg mnyldiki sjrah tjdinya hkm tsb. Penafsiran brdsarkan
Sjrah UU dg mnylidiki mksd pbentuk uu, misalnya denda
Rp. 250,- dpt ditafsirkan ssuai dg nilai sekarang.
• PENAFSIRAN TEOLOGIS/SOSIOLOGIS: Penafsiran
dg mpljari tjuan dr pd dibntuknya suatu produk
hkm. Mislnya tjuan dibentuknya UU KPK atau UU
Pengadilan Niaga, dll.
• PENAFSIRAN KOMPARATIF: Penafsiran dg cra
mbndingkan dg pnjlsan brdsarkan prbndingan
hkm yg stu dg yg lainnya agr dpt ditemukan
kejelasan suatu ktntuan UU.
• PENAFSIRAN FUTURISTIK: Penafsiran dg pnjlsan
UU dg prpdoman pd UU yg blm disahkan.
Mislnya penafsiran melalui RUU KUHP.
• PENAFSIRAN RESTRIKTIF: Penafsiran dg
mprsempit pngrtian dr istilah. Msalnya kerugian
ditafsirkan tdk trmasuk kerugian yg tdk berwujud
sprti sakit, cacat dsb.
• PENAFSIRAN EKSTENSIF: Penafsiran dg
mmprluas pngrtian dr pd suatu istilah berbeda
dg pngrtian yg dignkan shri2. Misl aliran listrik
ditafsirkan sebagai benda.
• PENAFSIRAN AUTHENTIK: Penafsiran yg
resmi/psti thdp arti kata2 sbgmna dlm prtran
tsb. Contoh pd Psl 98 “Yg dsb wkt mlm yaitu wkt
antara mthri trbenam dan mthri terbit. Dll.
• PENAFSIRAN ANALOGI HUKUM: Misal Istilah menjual
dlm Psl 1576 KUHPer dianggap sm dg mbrikan,
mwriskan, dan mengalihkan hak pd org lain.
• PENAFSIRAN ARGUMENTUM A CONTRARIO
Penafsiran kebalikan dari suatu istilah/penafsiran uu
yg didsarkan pd prlwanan pngrtian soal yg diatur dlm
uu dg soal yg dihdpi. Contoh tidak dipidana tanpa
kesalahan, dll.
• PENAFSIRAN PENGHALUSAN/PENYEMPITAN HUKUM
(RECHTVERVIJNING): Contoh, Konsep keluarga
dipersempit pengertiannya menjadi Kepala Keluarga.
• CARA MENERAPKAN METODE PENAFSIRAN
Dlm mlksnakan penafsiran prtran prndang2an prtma2
hrs sllu dilkkan penafsiran grammatikal, krn pd
hakikatnya utk mmhmi teks prtran prndang2an hrs
dimngerti lbh dhlu arti katanya. Stlh itu br dilnjutkan dg
penafsiran otentik. Kmdian dilnjutkan dg penafsiran
historis, penafsiran sistematis, penafsiran teleologis
atau sosiologis, penafsiran ekstensif, penafsiran
restriktif, penafsiran analogis dan penafsiran a
contrario, dan penafsiran rechverfijning (pengkonkretan
hukum atau penghalusan hukum
KEKOSONGAN HUKUM
• Pengisian Kekosongan Hukum
Peraturan2 perundangan yg brlku dlm suatu Ngra dlm suatu
wkt tttu bs diktakan hkm positif mrpkan suatu sstm yg formal,
yg sulit utk mngbah atau mcbutnya wlpun tak ssuai dg
prkmbangan masy yg hrs diatur olh prtran2 perundangan tsb.
• Hakim Memenuhi Kekosongan Hukum
Dlm hub ini apbla hakim mnmbah prtran2, mk hal ini
brti, hakim mmnuhi ruangan kosong (leemten) dlm sstm hkm
formal dr tata hukum yg berlaku.
Spti dikthui pd akhir abad ke-19, para sarjana hukum
brpdpat, bhw hkm itu mrpkan suatu kstuan yg lngkap dan yg
tertutup; diluar uu tdk ada hkm, dan hakim tdk blh mjlankan
keadaan hkm yg tdk dsbtkan dlm prtran prndangan.
KEKOSONGAN HUKUM
• Hakim mengisi kekosongan hukum apabila
perkara yang diajukan kepadanya tidak ada
ketentuan-ketentuan yang berlaku dalam
peraturan perundang-undangan meskipun
sudah ditafsirkan menurut bahasa, sejarah,
sistematis dan sosiologis. Konstruksi hukum
adalah hakim membuat suatu pengertian
hukum (rechsbergrip) yang mengandung
persamaan.
KEKOSONGAN HUKUM
Prof. Mister Paul Scholten, mngtkan bhw hkm itu mrpkan suatu
sstm yg terbuka (open system van het recht).
Pndpat ini lhr dr knytaan, bhw dg pesatnya kmjuan dan
prkmbngan masy, mnybabkan hkm mjd dianamis, trus-mnrus
mngktui proses prkmbangan masy.
Berhub dg itulah tlh mnmbulkan konsekuensi, bhw hakim dpt
dan bahkan hrs mmnuhi kekosongan yg ada dlm sstm hkm asalkan
penambahan itu tdklah mbawa prbhan prisipil pd sstm hkm yg
berlaku.
Van Apeldoorn (1981:397), pkrjaan hakim tak lain drpd mmsukkan
hal yg hrs diptuskannya kedlm suatu prtran uu yg dg sendirinya
mnytakan akibat hukumnya. Ini brti, hakim tentu tdk mbntuk hkm,
melainkan dr sstu yg tdk ada, hakim mbntuk sebuah prtran br yg
ssuai dg keadaan pd saat itu shngga mjd sbuah hkm yg berlaku.
ILMU HUKUM SEBAGAI ILMU KENYATAAN
1. SOSIOLOGI HUKUM
2. ANTROPOLOGI HUKUM
3. PSIKOLOGI HUKUM
4. SEJARAH HUKUM
5. PERBANDINGAN HUKUM
6. FILSAFAT HUKUM
SOSIOLOGI HUKUM
 Brsal dr kata Latin “Socius” yg brti “kawan”
ditambahkan dg Logos yg brti ilmu. Jd Sosiologi adl ilmu
yg mpljari ttg brkwan/interaksi antar mnsia. Jd Pngrtian
Sosiologi Hkm ini mngnlisa bgmna jlnnya suatu Hkm
dlm masy, yg mrpkan hal utama bg para pngguna Hkm
agr thu btpa brpngaruhnya Hkm dlm suatu masy.
 Sosiologi hkm mrpkan suatu Cbng ilmu pngthuan yg
antara mnliti mngpa mnsia ptuh Pd hkm dan mngpa dia
ggl Utk mnaati hkm tsb srt faktor2 sosial lain yg
mpngruhinya.
Fungsi Sosiologi Hkm dpt diamati dr bbrpa sudut
pandang, yaitu Sosiologi Hkm sbg social kontrol, alat
utk mngbah masy, sbg simbol dan alat politik. Ada
fungsi yg mnytkan Hkm sbg “a tool of social
engineering”, dsni kt dpt lht bhw Sosiologi sngt kental
dg hkm itu sendiri.

OBJEK KAJIAN SOSIOLOGI HUKUM:


-Beroperasinya hkm di masy (ius operatum) atau Law in
Action & pngruh tmbal blik antara hkm dan masy.
-Dri sgi statiknya (struktur) : kaidah sosial, lembaga
sosial, kelompok sosial& lapisan sosial.
-Dari segi dinamiknya ( proses sosial), interaksi dan
perubahan sosial.
95
RUANG LINGKUP SOSIOLOGI HUKUM JUGA
mencakup 2 (dua) hal, yaitu :
1.Dasar2 sosial dr hkm, contoh: hkm nasional Indo, dsar sosialnya
adl Pancasila, dg cri2nya : gotong-royong, musyawarah-
kekeluargaan.
2.Efek2 hkm thdp gjla2 sosial lainnya, contoh : UU PMA thdp gjla
ekonomi, UU Pemilu dan Partai Politik thdp gjla politik dan, UU
Perguruan Tinggi thdp gjla pddkan.

KEGUNAAN SOSIOLOGI HUKUM


1.Mngthui&mmhami prkmbngan hkm positif (tertulis/tdk tertulis)
di dlm ngr/masy.
2.Mngthui efektifitas brlkunya hkm positif di dlm masy.
3.Mmpu mngnalisis pnrapan hkm di dlm masy.
4.Mmpu mengkonstruksikan fenomena hkm yg tjd di masy.
5.Mmpu mempetakan mslah2 sosial dlm kaitan dg penerapan 96
hkm di masy.
ANTROPOLOGI HUKUM
• Istilah Antropologi brsal dr bhs Yunani, yaitu
Anthropos yg brti “mnsia” dan Logos yg brti “cara
pikir”, “wacana”, “bernalar”, atau dpt jg diartikan
sbg “akal”. Jd, scr harfiah dr istilah tsb
Antropologi mrpkan sbuah olahan cra pkir mnsia
yg dipndang dr brbgai aspek kehdpannya atau
dlm istilah Antropologi dsb dg HOLISTIK. Hasil
(produk) dr olahan cra pkir mnsia itulah yg
kmdian dikenal dg ILMU yg dpt diperbaharui
ssuai dg zamannya.
Antropologi Hukum
Pengertian, Sifat Keilmuan, dan Ruang Lingkup

Antropologi, adalah studi ilmu yg mempelajari


tentang manusia dari Aspek Budaya, Perilaku,
Nilai, Keanekaragaman dan lainnya

Antropologi Hukum, adalah ilmu yg mempelajari


manusia dengan kebudayaan, yg khusus di bidang
Hukum

Antropologi Hukum: ilmu tentang Manusia dalam


kaitannya dengan Kaidah-kaidah sosial yg bersifat
Hukum
PENGERTIAN ANTROPOLOGI HUKUM

• Suatu cbng ilmu pngthuan yg scr empirismdan analitis mpljri ttg pola2
sengketa dan pnylsaian pd masy2 sdrhna/pun pd masy yg sdg mnglmi
prkmbngan dan pmbngunan.

• Masalah Hukum, tdklah hny pd mslh Hkm yg Normatif (dlm


Prndangan) dan mslh hkm yg mrpkan Pola perilaku yg sring tjd
(Hukum Adat). Ttpi jg mslh Budaya thdp suatu mslh Hukum,
dikarenakan adanya Faktor Budaya yg mempengaruhinya.

• Faktor2 Budaya yg melatarbelakangi Mslh Hukum ; misalnya, Cara2


mnylsaikan Mslh Perselisihan dikalangan Org Batak, tdk sm dg org
Minang, Jawa, Bali, Maluku dan lainya
Cara-cara tersebut menjai Objek perhatian Antrop Hukum
 Sumbangan Hukum bagi Antropologi dan sebaliknya ?
Sumbangan Hukum bagi Antropologi :
• Peranan Hukum sbg pmbntuk prturan2 dlm mngkaji
Antropologi agar tdk tjd hal2 yg tdk diinginkan.
Sumbangan Antropologi bagi Hukum :
• Hukum lahir dari kebudayaan.
• Mempelajari Antropologi berarti kita melihat sebuah
realitas, kenyataan atas kehidupan hukum yang
sesungguhnya berjalan di masyarakat.
• Diharapkan dapat memunculkan kesadaran atas
kenyataan adanya keberagaman hukum karena
beragamnya budaya.
Ruang Lingkup Antropologi Hukum
• Ruang Lingkup Antropologi Hukum adalah suatu spesialisasi dari
Antropologi Budaya, Antropologi Sosial, dan Kebudayaan Hukum yang
menyangkut Aspek – aspek Hukum.
 Laura Nader dlm bukunya “The Anthropological Study of Law “
(1965), mngmkakan mslh pkok yg mrpkan ruang lingkup Antropologi
Hkm sbb:
• Apakah dalam setiap masyarakat terdapat Hukum dan bagaimana
karateristik Hukum yg Universal?
• Bagaimana Hubungan antara Hukum dengan aspek kebudayaan dan
organisasi sosial?
• Apakah mungkin diadakan Tipologi Hukum tertentu sedangkan variasi
karakteristik hukum terbatas?
• Apakah Tipologi Hukum berguna untuk menelaah hubungan antara
Hukum dengan Aspek Budaya dan organisasi sosial, dan
• Mengapa Hukum itu berubah, setrta bagaimana cara
Cara mempelajari Antropologi Hukum
• Metode Historis, yaitu mpljari prilaku mnsia mllui sjrah
kebiasaan yg ada dlm masy mjdi adat, brkmbang mjdi hukum
adat, yg dipertahankan oleh penguasa lalu menjelma sbg
hukum negara.
• Metode Normatif Eksploratif, yaitu mpljri prilaku mnsia dan
budaya hukumnya mllui norma hkm yg sdh ada/yang
dikehendaki, bkn sbtas norma hkm yg berlaku, mlainkan mlhat
prilaku mnsia barulah mngtahui hkm yg akan diterapkan.
• Metode Deskriptif Perilaku, yaitu mpljari prilaku mnsia dan
budaya hukumnya mllui hkm yg nyata tanpa mlhat atran hkm
ideal. Metode ini sempurna apabila disertai metode kasus.
• Metode Studi Kasus, yaitu pndekatan Antropologi Hukum dg
mpljari kasus2 yg tjdi terutama kasus perselisihan.
Manfaat Antropologi Hukum
• Secara teoritis dpt mngtahui pngrtian2 hkm yg berlaku
dlm masy sederhana & modern.
• Dpt mngtahui bgmna masy bs mmprthankan nilai2 dasar
yg dimiliki sekaligus mngtahui bgmna masy bs mlkkan
prbha2 thdp nilai2 tsb.
• Dpt mngtahui perbedaan pdpat/pndngan masy ats sstu
yg shrusnya mrka lkkan.
• Dpt mngtahui suku bangsa/masy mna yg msh
kuat/fnatik mprthankan kbrlakuan nilai2 budaya mrka.
• Dpt mngtahui suku bangsa/masy mna yg mmliki norma2
prilaku hkm yg sdh tinggi dan mna yg blm tinggi.
SEJARAH HUKUM
Sejarah Hukum adl slh stu bdg studi hkm yg mpljri
prkmbngan dan asal-usul sstm hk dlm suatu masy tttu,
dan mmprbndingkan antra hkm yg brbda krn dibtsi olh
prbdaan wkt. Dlm studi sjrh hkm ditkankan mngnai
hkm suatu bngsa mrpkan suatu ekspresi jiwa yg
brsngktan dan oh krn itu yg stu brbda dg yg lainnya.
Mrk yg bkrj dilpngan sejarah mpljri dan mnyldiki
knytaan (feiten) dg btnya pd dr sndri, utk mcri, mndkti
dan akhinya mdpt ....kbnran ttg khdpn dlm dnia
(Soekanto: 1951).
Friedrich Karl von Savigny (1770-1861)

• Analogi: timbulnya hukum seperti timbulnya


bahasa, tidak ada yg universal;
• Hukum bkn krn perintah penguasa atau krn
kebiasaan ttpi krn perasaan keadilan yg trltak
dlm jiwa bangsa itu (instinktif); jiwa bangsa
(volksgeist) adl sumber hukum (law is an
expression of the common consiuness or spiit
of people) Hukum adalah ekspresi dari
kesadaran umum dan semangat orang);
Puchta (1798-1866)

• Merupakan murid von Savigny hukum suatu


bangsa terikat pada jiwa bangsa (volksgeist) ybs.
• Bentuk hukum (1) langsung berupa hkm adat,
(2) melalui uu, (3) ilmu hukum dlm karya ilmiah
para ahli hukum.
TUJUAN SEJARAH HUKUM
Untk mngthui bgmna prses dr trbntuknya hkm yg
skrg ini brlku disuatu masy shngga dpt mngthui
arah dan tjuan mngpa hkm itu dibuat.
Teori2

Eksistensi antara H. Islam dan H. adat memunculkan


teori2 yi:
1.Teori Receptio in Complexu yaitu setiap penduduk
berlaku hukum agamanya masing-masing (LWC.van
den Berg); ada pengadilan agama (priesterrad)
disamping landraad.
2. Teori Receptie (van Vollenhoven dan Snouck
Hugronye) yaitu hukum Islam berlaku bagi orang
Islam bila diterima dan telah menjadi hukum adat
mereka.
3. Teori Receptio A contrario yaitu hukum adat baru
berlaku bila tidak bertentangan dengan hukum Islam.
PERBANDINGAN HUKUM
Perbandingan Hukum adl suatu metode studi hkm yg mpljri prbdaan
sstm hkm antra ngra yg stu dg ngra yg lainnya. Prbndingan hkm yg
mnyldiki prsmaan&prbdaan unsur2 dr dua/lbh sstm hkm baik sstm
hkm yg brlku dua wkt yg brbda/dua tmp yg brbda.
FILSAFAT HUKUM
Filsafat berasal dari kata yunani filosofie filo= cinta sofie =
kebijaksanaan.
Filsafat:
Sikap bertanya: Sikap Mencinta
Metode/Cara : Dipandang sebagai sesuatu yang berawal dari
pertanyaan dan berakhir pada pertanyaan (bertanya secara
terus-menerus).
Filsafat Hukum adl ilmu pngthuan yg mpljri prtnyaan2 mndsar dr hkm
atau ilmu pngthuan ttg hakikat hkm.
Bbrpa pngrtian dr ahli hkm
• Purnadi purbacaraka dan soejono soekanto , filsafat hukum juga
mencakup penyerahan nilai-nilai berupa ketertiban dan ketentraman .
• Satjipto rahardjo filsafat hukum mempersoalkan pertanyan pertanyan
yang bersifat mendasar dari hukum
• Gustav rad bruch filsafat hukum adalah cabang filsafat yang
mempelajari hukum yang benar.
• Van apeldooren filsafat hukum menghendaki pertanyan hukum yang
semata-mata melihat hukum sebagai dan sepanjang ia menjelma dalam
perbuatan-perbuatan manusia, dalam kebiasaan-kebisaan hukum.
• Utrecht filsafat hukum memberi pertanyan apakah hukum itu/tujuan,
apa sebabnya kita mentaati hukum /berlakunya hukum, apa yang di
maksud keadilan/keadilan.
• L bender op , filsafat hukum adalah suatu ilmu yang merupakan bagian
dari filsafat moral, yang disebut juga etika .
Salah satu pendapat terkenal POUND adalah :

• Hukum itu merupakan a tool of social


engineering (Hukum sebagai pranata sosial
atau hukum sebagai alat untuk membangun
atau mengubah masyarakat)

• Aliran ini memandang Hukum sebagai


kenyataan, bukan sebagai Kaidah.
Beberapa Permasalahan Penting Dalam
Filsafat Hukum
- Hukum dan kekuasaan
- Apakah sebabnya orang menanti
hukum
- Apakah sebabnya negara berhak
menghukum seseorang
- Etika dan kode etika profesi hukum
- Keadilan
- Hak azasi manusia
Hukum Dan Kekuasaan

Hubungan antara hukum dan kekuasaan digambarkan dalam suatu


slogan :
“ Hukum tanpa kekuasaan adalah angan angan , kekuasaan tanpa
hukum adalah kelaliman “ (Mochtar kusumaatmadja)

Peperzak mengemukakan hubungan antara hukum dengan kekuasaan


dengan 2 cara :
1. Dari konsep sanksi ; perilaku yang menyimpang memerlukan sanksi
bagi penegakan aturan aturan hukum . Penggunaan sansi
memerlukan legimitasi yudiris agar menjadi kekerasan yang sah
2. Konsep penegakan konstitusi ; termasuk penegakan prosedur yang
benar dalam pembinaan hukum mengasumsikan digunakanya
kekuatan ( force )
Manfaat Filsafat Hukum
• Filsafat hukum brmnfaat utk mprdlam dan mprluas
ttg pngthuan hkm, yg mjd objek hkm positif.
Filsafat hkm mmlki nilai yg sngt tinggi trutma bg
ahli hkm.
• Mnrut Pipi Syarifin, filsafat hkm adl utk mjwb
prtnyaan2 umum mngnai hkm, mngnai hakikat
hkm, dan sifat2 hkm. Dg dmkian filsafat hkm akn
brmfaat dan diprlkan olh ahli hkm pd stiap wkt
dlm mnghdpi mslah2 keadilan sosial, globalisasi
masy dnia dlm brbngsa/brngra.
Salah satu pendapat terkenal POUND adalah :

• Hukum itu merupakan a tool of social


engineering (Hukum sebagai pranata sosial
atau hukum sebagai alat untuk membangun
atau mengubah masyarakat)

• Aliran ini memandang Hukum sebagai


kenyataan, bukan sebagai Kaidah.
ALIRAN2 HUKUM&TEORI HUKUM
1. Aliran Legisme adl aliran yg bpdpt bhw satu2nya hkm adl
uu atau dg kata lain bhw diluar uu tdk ada hukum. Aliran
tsb timbul stlah adanya kodifikasi hukum di negara Perancis
yg menggangap Code Civil Perancis sudah sempurna,
lengkap serta dpt menampung slruh mslh hukum maka
timbulah aliran Legisme (wettelijk positivisme).
2. Aliran Freie Rechtslehre/bebas adl aliran bebas yg
hukumnya tdk dpt dibuat oleh badan legislatif, mnytakan
bhw hkm tdpt diluar uu.
3. Aliran Rechtsvinding (penemuan hukum) mrpkan aliran yg
timbul dlm prkmbangan pndngan hkm lbh lanjut. Thdp
pndngan2 dr aliran Legisme dan Freie Rechtslehre timbul
perubahan karena berikut ini:
a. Hukum harus berdasarkan asas keadilan masyarakat yang terus
berkembang.
b. Ternyata pembuat undang-undang tidak dapat mengikuti
kecepatan gerak masyarakat atau proses perkembangan sosial
sehingga penyusunan undang-undang selalu ketinggalan.
c. Undang-undang tidak dapat menyelesaikan tiap maslah yang
timbul, Undang-undang tidak dapat terinci (mendetail) melainkan
hanya memberikan algemeene richtlijnen (pedoman umum) saja.
d. Undang-undang tidak dapat sempurna, kadang-kadang digunakan
isitilah-istilah yang kabur dan hakim harus memberikan makna
yang lebih jauh dengan cara memberi penafsiran.
e. Undang-undang tidak dapat lengkap dan tidak dapat mencakup
segala-galanya. Di sana sini selalu ada leemten (kekosongan
dalam undang-undang), maka hakim harus menyusunnya dengan
jalan mengadakan rekosntuksi hukum, rechtsverfijning atau
argumentum a contracio
A. Aliran Hukum Alam&teori hkm alam
Aliran hkm alam adl aliran yg tertua dlm sjrah
pmkiran mnsia ttg hkm. Mnrut aliran ini,
selain dripda hkm positif (hkm yg brlku
dimsyrakat) yg mrpkan buatan mnsia, msih
ada hkm yg lain yaitu hkm yg brsal dr Tuhan yg
dsb hkm alam. Pngrtian hkm alam dipndang
sbg hkm yg brlku universal dan abadi. Hkm
alam dianggap lbh tinggi dr hkm yg sngja
dibuat oleh mnsia.
Hukum alam mempunyai beberapa arti:
• Hkm alam mrpkan ideal-ideal yg mnntun prkmbngan
hkm dan plksnaannya.
• Suatu dasar hkm yg brsfat “moral” yg mjga jngn smpai
tjdi suatu pmisahan scra total antara yg ada skrg dg yg
shrusnya.
• Suatu metode utk mnmukan hkm yg sempurna.
• Isi hkm yg smpurna yg dpt dideduksikan mllui akal
Suatu kondisi yg hrs ada bgi kehadiran hkm.
 Dri pngrtian di ats dpt ditrik ksmplan bhw hkm alam
dpt dibedakan:
1) Hukum alam sebagai suatu metode
2) Hukum alam sebagai suatu substansi.
• Hkm alam sbg metode artinya: Hkm alam dipakai sbg
sarana utk mncptkan prtran2 yg mmpu utk mnghdapi
kdaan yg berlain-lainan.
• Hkm alam sbg substansi artinya: hkm alam justru
mrpkan isi dr suatu norma.
Aliran hkm alam ini dibagi mjdi 2 (dua), yaitu:
a. Irrasional :
Aliran ini brpdpat bhw hkm ya brlku universal
dan abadi brsmber dr Tuhan scra lngsung.
Pendukung aliran ini antara lain: Thomas
Aquinas (Aquino), John Salisbury, Daante, Piere
Dubois, Marsilius Padua, dan John Wyclife.
• Thomas Aquinas mbgi hukum ke dalam 4 golongan,
yaitu :
1.Lex Aeterna, mrpkan rasio Tuhan sndri yg mngtur
sgla hal dan mrpkan smber dr sgla hkm. Rasio ini
tdk dpt ditangkap oleh pancaindera mnsia.
2.Lex Divina, bgian dr rasio Tuhan yg dpt ditangkap
oleh mnsia brdsarkan wkt yg diterimanya.
3.Lex Naaturalis, inilah yg diknal sbg hkm alam dan
mrpkan pnjelmaan dr rasio mnsia.
4.Lex Posistivis, hkm yg brlku mrpkan plksnaan hkm
alam olh mnsia brhubung dg syarat khusus yg
diprlkan olh kdaan dnia. Hkm ini diwjdkan ke dlm
kitab2 suci dan hkm positif buatan mnsia.
b. Rasional :
Sebaliknya, aliran ini mngtakan bhw smber dr hkm
yg universal dan abadi adl rasio mnsia. Pndngan ini
muncul stlh zaman Renaissance (pada saat rasio
mnsia dipndang trlepas dr trtib kthanan/lepas dr
rasio Tuhan) yg brpdpat bhw hkm alam muncul dr
pkiran (rasio) mnsia ttg apa yg baik&buruk
penilaiannya diserahkan kpd kssilaan (moral) alam.
Tokoh-tokohnya, antara lain: Hugo de Groot
(Grotius), Christian Thomasius, Immanuel Kant, dan
Samuel Pufendorf.
• Tokoh-tokoh aliran hukum alam yang Irrasional :
a. Thomas Aquines (1225-1227). Mnrut Thomas
Aquines ada dua macam pengetahuan yang
berjalan bersama-sama,yaitu: 1). Pengetahuan
alamiah yang berpangkal pada akal manusia dan
2). Pengetahuan iman yang berpangkal pada
wahyu Ilahi. Adapun tokoh-tokoh lain dalam
aliran hukum alam yang Irrasional adalah: Piere
Dubois (1255), Marsilius Padua (1270), William
Occam(1290).
• Tokoh-tokoh aliran hukum alam yang rasional adalah :
1. Hugo de Groot atau Grotius(1583)
Dia terkenal dengan sebutan bapak Hukum Internasional
karena dialah yang mempopulerkan konsep-konsep hukum
dalam hubungan antar negara, seperti hukum perang.
Menurut Grotius sumber hukum adalah rasio manusia
karena karakteristik yang membedakan manusia dengan
makhluk lain adalah kemampuan akalnya. Hukum alam
menurutnya adalah hukum yang sesuai dengan kodrat
manusia. Hukum tidak mungkin dapat dirubah.
2. Samuel Von Pufendorf (1632-1694)
Ia berpendapat hukum alam adalah aturan yang berasal dari
akal pikiran yang murni. Tokoh lain dari aliran hukum alam
yang rasional pada pertengahan adalah Emanuel Kant (1724-
1804).
B. Aliran Hukum Positif
Sblm aliran ini lhir, tlh brkmbang suatu pmkiran dlm
ilmu hkm yg dsb dg Legisme yg mmndang tdk ada
hkm di luar uu, dlm hal ini stu2nya smber hkm adl
uu. Positivisme hukum dapat dibedakan dalam dua
corak yaitu :
A. Fositivisme hkm yg Analitis dr John Austin
Pmkiran ini brkmbang di Inggris nmn sdkit ada
prbdaan dr tmp asal klhiran Legisme di Jerman. Di
Inggris, brkmbang bntuk yg agk lain, yg diknal dg
ajaran Positivisme Hkm dr John Austin, yaitu
Analytical Jurisprudence. Austin membagi hukum
atas 2 hal, yaitu:
1.Hukum yang diciptakan oleh Tuhan untuk
manusia.
2. Hukum yang disusun dan dibuat oleh manusia,
yang terdiri dari:
(a) hkm dlm arti sbnarnya/hkm positif buatan
penguasa, hkm yg dibuat oleh rakyat scra individual
utk mlksanakan hak2nya, ex: UU, PP, dsb;
(b) hkm yg dibuat oleh rakyat scra individuil guna
mlksanakan hak2nya, ex: hak kurator terhadap
badan/orang dalam kuratele/hak wali terhadap
orang di bawah umur;
(c) hkm dlm arti tdk sbnarnya/hkm yg tdk memenuhi
persyaratan sbgai hkm/tdk dibuat ole penguasa yg
berdaulat, ex: ktntuan2 yg dibuat oleh prkmpulan2
olah raga, mahasiswa, kesenian, dsb).
 Untuk disebut hukum menurut Austin
diperlukan unsur-unsur berikut :
1. Adanya seorang penguasa dalam artian
pemerintah
2. Adanya perintah dari penguasa
3. Kewajiban masyarakat untuk mentaati
4. Sanksi bagi mereka yang tidak taat
 Aliran Hukum positivis (Positivisme hukum)
memisahkan antara hukum dengan moral:
memisahkan antara hukum yang berlaku (das sein)
dengan hukum yang seharusnya (das sollen). Menurut
aliran positif, tidak ada hukum lain kecuali perintah
penguasa (law is command of the souverign).
• Das Sollen adalah segala sesuatu yang mengharuskan
kita untuk berpikir dan bersikap. Contoh : dunia
norma, dunia kaidah dsb. Dapat diartikan bahwa das
sollen merupakan kaidah dan norma serta kenyataan
normatif seperti apa yang seharusnya dilakukan.
• Das Sein adalah segala sesuatu yang merupakan
implementasi dari segala hal yang kejadiannya diatur oleh
das sollen dan mogen. Dapat dipahami bahwa das sein
merupakan peristiwa konkrit yang terjadi.
Contoh : Merokok merupakan peristiwa konkrit (das sein)
tetapi bila orang merokok di dekat pom bensin dan terjadi
ledakan akibat orang yang merokok tersebut, maka
merokok menjadi peristiwa hukum yang dapat
menyebabkan perokok tersebut dihukum.
Contoh : Peristiwa konkrit (das sein) memerlukan das sollen
untuk menjadi peristiwa hukum. Begitu pula sebaliknya,
dunia norma (das sollen) juga memerlukan peristiwa
konkrit (das sein) untuk menjadi peristiwa hukum. Contoh :
terdapat aturan "barangsiapa membunuh harus
dihukum..", maka bila tidak terjadi pembunuhan maka
tidak berlaku pula aturan ini. Sehingga kami mempunyai
kesimpulan umum bahwa das sollen dan das sein itu saling
B. Ajaran hkm Murni dr Hans Kelsen
Ajaran hkm murni diktgorikan ke dlm aliran
positivisme, krn pndngan2nya tdk jauh brbda dg
ajaran Auistin. Sdg Hans Kelsen scra tegas mngtakan
tdk mngnut brlkunya suatu hkm alam, walaupun
Kelsen mngmukakan adanya asas2 hkm umum
sbgmna trcrmin dlm Grundnorm.
 Teori hukum murni adalah teori yg brsal dr aliran
hkm positif, dmna di dlm teori ini brsha utk
mmbrikan pngrtian hkm dilhat sbg sstu yg “murni“
trlpas dr sgla unsur lain yg brsal dr luar ilmu hkm itu
sndiri.
• Bagian lain dari teori Hans Kelsen yg brsfat dsar adl
konsepsinya mngnai Grundnorm, yaitu suatu dalil yg akbar yg
tdk dpt ditiadakan yg mjd tjuan dr smua jlan hkm bgmnapun
brptar-ptarnya jlan itu. Grundnorm mrpkan induk utk
mlhirkan prturan2 hkm dlm suatu tatanan sstem
tttu. Grundnorm ini tdk prlu sama utk stiap tata hukum; ttpi ia
sllu akn ada, apakah dlm bntuk trtlis, atau sbg suatu
pernyataan yg tdk tertulis.
• Grundnorm ini mrpakan smcam bensin yg mnggerakkan slruh
sstem hkm. Dialah yg mjdi dasar mngpa hkm itu hrs diptuhi
dan dia pula yg mmbrikan prtnggngjwaban, mngpa hkm di
situ hrs dilksnakan. Oleh krn itu ia lbih mrpkan suatu dalil
dripda prtran biasa. Dalil itu akan tetap mjdi dasar dr tata hkm
manakala org mmprcayai, mngakui dan mmtuhinya. Ttpi apbla
org sdh mlai mnggugat kbnaran dr dalil akbar tsb, mka
kslruhan bngnan hkmnya pun akan runtuh. Inilah yang disebut
revolusi.
Inti ajaran Hans kelsen terkait dengan Hukum Murni
ada tiga konsep, yaitu:
1. Ajaran murni hkm Hans Kelsen ingin mmbersihkan
ilmu hkm dr anasir2 non hkm spti sejarah, moral,
sosiologis, politik, dll.
2. Ajaran ttg Grundnorm mrpakan induk yg mlhirkan
prturan2 hkm dlm suatu ttnan sstm hkm tttu.
3. Ajaran ttg Stufenbautheorie, prturan hkm kslruhannya
ditrunkan dr norma dsr yg brda dipuncak piramida,
dan semakin kebawah semakin beragam dan
menyebar. Norma dasar teratas adalah abstrak dan
makin kebawah makin konkrit.
Ohnoe habeh Pengantar ilmu hukom
Bak awai phoen hai syedara
Mudah2an beu’ek meuphoem
Yang loen susoen ohnoe meumada
Kadang na salah meuah keu loen
Wahe kawoem bek neupeudeca
Beuna faedah yang ka lheuh loen susoen
Doa nibak loen keu aneuk bangsa
SEKIAN
DAN
TERIMAKASIH
By: AIRI, S.

Anda mungkin juga menyukai