Anda di halaman 1dari 50

ASPEK HUKUM DALAM

EKONOMI/ PENGANTAR
HUKUM BISNIS
Oleh :
Dr. CARITAS WORO M., SH. MHUM.
2SKS = 2 x 50 Menit/Minggu
HUKUM SEBAGAI SISTEM
KAEDAH
Hukum dan Masyarakat
“ Ubi Societas ibi ius “
 Membicarakan hukum , tidak
bisa lepas dari masyarakat :
keberadaan hukum selalu ada di
tengah-tengah masyarakat
Manusia dan masyarakat
• Manusia : Mahkluk Sosial ( Zoon Politicon )
• Individu  punya kepentingan
• Masyarakat : Kelompok manusia yg terorganisir
untuk mencapai tujuan bersama  punya
kepentingan
• Tidak menutup kemungkinan terjadi konflik 
harus dicegah !
• Diciptakan Kondisi Restitutio in Integrum
• Diciptakan : KAEDAH SOSIAL
Desa
Toraja
Masyarakat Kota
Masyarakat kota
Kepentingan
KAEDAH SOSIAL
• Pedoman Berperilaku :
Seyogyanya dilakukan / tidak dilakukan
Dilarang dijalankan / dianjurkan dijalankan
• Macam :
1. Kaedah Kepercayaan / Keagamaan
2. Kaedah Kesusilaan
3. Kaedah Sopan santun / adat
4. Kaedah Hukum
Catatan : No 1 & 2 : Aspek Pribadi
No 3 & 4 : Aspek Antar Pribadi
Kaedah Agama Kaedah Kaedah Sopan Kaedah Hukum
Kesusilaan santun
Tujuan Umat manusia Umat manusia Perbuatan Perbuatan
Penyempurnaan Penyempurnaan konkrit . konkrit .
manusia jangan manusia jangan Ketertiban Ketertiban
sampai jahat sampai jahat Masyarakat Masyarakat

Isi Ditujukan sikap Ditujukan sikap Ditujukan Ditujukan


bathin bathin sikap lahir sikap lahir

Asal Usul Dari Tuhan Diri Sendiri Kekuasaan Kekuasaan


dr luar yg dr luar yg
memaksa memaksa

Sanksi Tuhan Diri sendiri Masyarakat Masyarakat


sec. tdk resmi sec. resmi

Daya Membebani Membebani Membebani Membebani


Kerja Kewajiban Kewajiban Kewajiban Kewajiban &
Memberi Hak
Kaedah Agama :
10 Perintah Allah
Kaedah Hukum Dibutuhkan :

• Masih banyak kepentingan manusia yang


belum mendapatkan perlindungan dari
kaedah-kaedah yang lain
• Perlindungan yang diberikan oleh kaedah
sosial yang lain dirasa belum cukup,
terutama dalam hal terjadi pelanggaran
 sanksinya tidak tegas !
Kaedah Hukum :
Lalu Lintas
Area Pejalan kaki dan
Kendaraan Bermotor: Pisah
Hukum Cambuk : Sebuah
Kontroversi di Indonesia
KAEDAH HUKUM
• Kaedah hukum  Sikap lahir
azas : Cogitationis Poenam Nemo
Patitur (Tidak seorangpun dapat dihukum
karena apa yang difikirkan atau
dibathinnya)
• Asal : Kekuasaan dari luar yang memaksa
• Kaedah Normatif dan Atributif : daya
kerja membebani manusia dg Kewajiban
dan memberikan Hak  CIRI UTAMA
HUKUM
Perbedaan Hukum & Moral

• HUKUM • MORAL

* A body of Rules * A body of Rules


* Human of Conduct * Human of Conduct
* In the Community * In the Community
* External Power * Internal Power
Asal Mula Hukum 
Chambliss dan Seidman
• Semua kekuatan sosial & Pribadi

Lembaga Pembuat
Hukum

Kegiatan penerapan
Lembaga Penerap Rakyat
Sanksi
Sanksi

Semua kekuatan sosial dan pribadi

 Segala kegiatan Hukum : Resmi dan Terorganisir !


Parlemen : Zaman Dulu
Gedung Parlemen :
Australia
DPR Amerika Serikat
Capitol Hill :
Congress of USA
Ruang Sidang :
Mahkamah Agung A.S
Gedung Pengadilan :
London-Inggris
Hukum dan Kekuasaan
• Yang dapat memberi dan memaksakan
sanksi : Penguasa  Monopoli Penguasa
• Kekuasaan : kemampuan seseorang untuk
memaksakan kehendaknya pada orang lain
• Hukum ada  Kekuasaan yang sah :
Kekuasaan yang diperoleh lewat cara-cara
Konstitusional !
• Hukum adalah kekuasaan  mengatur &
upayakan ketertiban
• Kebebasan individu dibatasi !
Demokrasi : Rakyat Antri
Untuk Menggunakan Hak Pilih
Perempuan Menggunakan
Hak Pilih
Hukum dan Kekuasaan
Tidak sama dengan Hukum Kekuasaan :
Hukum yang semata-mata berpihak pada
penguasa !

• Hukum :menciptakan “ Rule of Law “

Hukum yang memerintah atau berkuasa


“ Governance not by man but by Law “
Suharto :
Regim Orde Baru
Augusto Pinochet :
Diktator Chile
Ciri-Ciri Rule of Law /Rechtstaat
Menurut
Dicey, Kant & Y.Stahl
• DICEY • KANT & Y.STAHL
1. HAM dijamin UU 1. Adanya pengakuan HAM
2. Equality before the Law 2. Adanya pemisahan
3. Supremasi Aturan-aturan Kekuasaan untuk menjamin
Hukum & tidak ada hak-hak tersebut
kesewenang-wenangan 3. Pemerintah berdasar
tanpa aturan hukum yang peraturan-peraturan
jelas 4. Adanya Peradilan TUN/
Administrasi Negara
Batik : Hak atas
Pekerjaan
Equality
Tujuan Hukum
• Hukum  dituangkan dalam Peraturan-
peraturan Hukum  pedoman bagi
manusia dalam berperilaku di
masyarakat
• Tujuan Pokok : Menciptakan tatanan
masyarakat yang tertib, menciptakan
ketertiban dan keseimbangan di
masyarakat
• Ada beberapa teori ttg Tujuan hukum
Teori-teori Tujuan
Hukum
1. Teori ETIS : Hukum semata-mata bertujuan
untuk keadilan * Isi Hukum ditentukan
oleh keyakinan kita yang etis tentang yang
adil dan tidak
2. Teori UTILISTIS :Hukum menjamin
kebahagiaan terbesar bagi manusia dalam
jumlah sebanyak-banyaknya.
3. Teori CAMPURAN / PENGAYOMAN : Hukum
menciptakan Ketertiban & Keadilan,
menciptakan kedamaian antar pribadi
Keadilan Aristoteles
Keadilan dibagi menjadi dua :
1. Justitia Distributiva / Keadilan Distributif 
Proporsional : setiap orang menerima haknya
sesuai jasa / prestasi
Contoh : Gaji pegawai Negeri sesuai gol.
2. Justitia Comutativa / Keadilan Komutatif 
Setiap orang diperlakukan sama tanpa
memperhitungkan jasa / prestasi
Contoh : Hak memilih dalam Pemilu setiap WN
 Isi Keadilan selalu berubah tergantung dari
masa / zamannya.
Sumber-Sumber Hukum
• Ada 6 macam :
1. Undang-Undang
2. Kebiasaan
3. Perjanjian Internasional / Treaty
4. Yurisprudensi
5. Doktrin
6. Perjanjian
Undang-Undang
• Sebagai Sumber Hukum Utama di Indonesia 
Pengaruh tradisi Civil Law ( Indonesia jajahan
Belanda )
• Berlaku umum
Dimuat dalam Lembaran Negara : mengikat semua
orang
 Konsekwensinya setiap orang dianggap tahu UU
( azas Ignorantia Legis Excusat Neminem :
ketidak tahuan bukanlah alasan pemaaf )
• Azas Teritorial : Setiap negara berhak
memberlakukan hukumnya ( UU ) kepada setiap
orang di wilayah teritorialnya
Bagian Undang-Undang
• UU Umumnya terdiri tiga bagian :
1.Konsideran: Menimbang, Membaca,
Mengingat
2.Diktum / Amar : Pasal-Pasal
3.Aturan Peralihan  mencegah
kekosongan hukum
Misal : Apabila tidak ada ketentuannya ,
maka berlakulah peraturan yang lama
Kebiasaan
• Sumber Hukum tertua
• Setiap daerah / golongan
mempunyai kebiasaan 2 sendiri dan
berbeda satu dengan yang lain 
Adat  Hukum Adat
• Dalam Hubungan Bisnis banyak
sekali muncul kebiasaan yang
mengikat diantara pelaku bisnis
3 Syarat Kebiasaan 
Hk.Kebiasaan
1. Syarat Materiil :
Adanya kebiasaan / tingkah laku yg tetap /
diulang, yaitu suatu rangkaian perbuatan yg
sama , yg berlangsung untuk beberapa waktu
lamanya
2. Syarat Intelektual :
Kebiasaan hrs menimbulkan opinio
necessitatis ( keyakinan umum ) bahwa
perbuatan itu merupakan kewajiban hukum
3. Adanya akibat hukum , apabila kebiasaan itu
dilanggar
Perjanjian Internasional
• Disebut juga Treaty atau Traktat
• Memuat ketentuan yng sifatnya umum
• Kerjasama antar negara/perjanjian antar
negara
• Ada 2 macam :
1.Treaty Bilateral  Kerjasama 2 Negara
2.Treaty Multilateral Kerjasama Banyak
Negara
• Pasal 11 UUD: “Presiden dengan persetujuan
DPR menyatakan perang, membuat
perdamaian dan perjanjian dengan negara
lain”.
• Perjanjian antar negara dibuat oleh
Presiden dengan persetujuan DPR.
• Tidak ada keharusan bagi DPR untuk
membuatnya dengan bentuk UU.
• Perjanjian antar negara dibedakan antara
treaties dan agreement.
• Treaty adalah perjanjian yang harus
disampaikan kepada DPR untuk mendapat
persetujuan sebelum disahkan (diratifikasi)
oleh Presiden. Misal: perjanjian perubahan
wilayah; perjanjian persahabatan; perjanjian
kerjasama ekonomi; pinjaman uang;
kewarganegaraan; dll.
• Agreement adalah perjanjian yang
mengandung materi yang lainnya.
• Agreement akan disampaikan kepada
DPR hanya untuk diketahui setelah
disahkan oleh Presiden.
• Agreement diberi bentuk Keputusan
Presiden.
Yurisprudensi
• Putusan Pengadilan yang berkekuatan tetap
• Di Indonesia hanya menjadi Sumber Hukum
Sekunder ( Tidak menganut azas The
Binding Force of Precedent )
• Beda dengan Negara 2 bertradisi Common
Law : sebagai sumber hukum primer
• Berlakunya sempit : hanya mengikat pihak 2
yang bersangkutan / berperkara.
Doktrin
• Pendapat ilmiah dari Para Sarjana Hukum
 Para Sarjana Hukum terkemuka yang
memang ahli dalam bidangnya
• Doktrin dipakai karena sumber hukum
lainnya ( UU, Kebiasaan, Treaty,
Yurisprudensi, Perjanjian ) tidak
memberikan jawaban semua hukumnya.
• Juga terjadi dalam Hukum Internasional
Perjanjian
• Suatu perbuatan hukum bersisi dua
yang didasarkan kata sepakat untuk
menimbulkan akibat hukum ( Klasik )
 Sesungguhnya Perjanjian merupakan
Hubungan Hukum antara dua subyek
hukum/orang untuk bersepakat dan
menimbulkan akibat hukum ( ada Hak
dan Kewajiban )
Perjanjian
• Berlakunya sempit : hanya mengikat
para pihak ( inter alios acta )
• Pada dasarnya para pihak wajib
mematuhi perjanjian ( Pacta Sunt
Servanda )  Anzilotti
• Perjanjian umumnya tidak membebani
Hak & Kewajiban pihak ke 3 ( Pacta
tertiis nec nocent nec prosunt )

Anda mungkin juga menyukai