Anda di halaman 1dari 18

SISTEM HUKUM Kelompok 1

Feggy Ernes Tokael 1870201003


INDONESIA Elinda Nurhasanah 1870201059
Mega Octavia 1870201064
Pengertian SISTEM

• Sistem berasal dari bahasa Latin (systēma) dan bahasa 
Yunani (sustēma) yang artinya suatu kesatuan yang 
terdiri komponen atau elemen yang dihubungkan bersama 
untuk memudahkan aliran informasi, materi atau energy 
untuk mencapai suatu tujuan. Istilah ini sering dipergunakan 
untuk menggambarkan suatu set entitas yang berinteraksi.
A. Elemen Sistem
Beberapa Elemen Sistem :

1. Tujuan
Setiap sistem memiliki tujuan (Goal), entah hanya satu atau mungkin banyak. Tujuan
inilah yang menjadi pemotivasi yang mengarahkan sistem. Tanpa tujuan, sistem menjadi tak
terarah dan tak terkendali. Tentu saja, tujuan antara satu sistem dengan sistem yang lain
berbeda.

2. Proses
Proses merupakan bagian yang melakukan perubahan atau transformasi dari masukan
menjadi keluaran yang berguna dan lebih bernilai, misalnya berupa informasi dan produk,
Pada rumah sakit, proses dapat berupa aktivitas pembedahan pasien

3. Lingkungan
Lingkungan adalah segala sesuatu yang berada di luar sistem. Lingkungan bisa
berpengaruh terhadap operasi sistem dalam arti bisa merugikan atau menguntungkan sistem
itu sendiri. Lingkungan yang merugikan tentu saja harus ditahan dan dikendalikan supaya
tidak mengganggu kelangsungan operasi sistem, sedangkan yang menguntungkan tetap harus
terus dijaga, karena akan memacu terhadap kelangsungan hidup sistem
B. Jenis Sistem
1. Sistem Secara Fisik
Kumpulan elemen-elemen atau unsur – unsur yang saling berinteraksi satu sama lain
secara fisik ,
Contoh :
• Sistem Transportasi, Elemen : Petugas, mesin, Organisasi yang
menjalankan
• Sistem Komputer, Elemen : Peralatan yang berfungsi bersama-sama untuk
menjalankan pengolahan data.

2. Sistem Abstrak
Sistem yang dibentuk akibat terselenggaranya ketergantungan ide, dan tidak dapat di
identifikasikan secara nyata, tetapi dapat diuraikan elemen-elemennya.
Contoh :
• Sistem Teologi : Hubungan antara Manusia dengan Tuhan nya
Pengetian Hukum
• Hukum adalah suatu sistem peraturan yang di dalamnya
terdapat norma-norma dan sanksi-sanksi yang bertujuan untuk
mengendalikan perilaku manusia, menjaga ketertiban dan
keadilan, serta mencegah terjadinya kekacauan.

• Keberadaan hukum bertujuan untuk melindungi setiap individu


dari penyalahgunaan kekuasaan serta untuk menegakkan
keadilan. Dengan adanya hukum di suatu negara, maka setiap
orang di negara tersebut berhak mendapatkan keadilan dan
pembelaan di depan hukum yang berlaku
Kita dapat mengenali hukum dari
karakteristiknya,yaitu
• Adanya perintah/ larangan, yaitu sesuatu yang
boleh dan tidak boleh dilakukan oleh seseorang
di masyarakat.
• Sifatnya memaksa, artinya setiap individu wajib
mematuhi suatu hukum yang berlaku tanpa ada
pengecualian.
• Terdapat sanksi, yaitu hukuman yang diberikan
kepada pihak-pihak yang melanggar hukum
sesuai dengan ketentuan yang berlaku.
Jenis-Kenis HUKUM di
Indonesia
• Secara umum, ada beberapa macam pembagian hukum yang ada di Indonesia.
Mengacu pada pengertian hukum, adapun beberapa jenisnya adalah sebagai
berikut:

1. Hukum Berdasarkan Isinya :

• Hukum privat, yaitu hukum yang mengatur hubungan antara sesama manusia
berdasarkan kepentingannya. Adapun beberapa contoh hukum privat adalah; hukum
sipil, hukum dagang, hukum perdata.

• Hukum publik, yaitu hukum yang mengatur hubungan setiap individu di dalam
masyarakat dengan negara dan sangat berkaitan dengan kepentingan umum.
Contohnya; hukum tata negara, hukum pidana, hukum administrasi negara.
2. Hukum Berdasarkan Sumbernya :
•Hukum undang-undang, yaitu hukum yang telah tertera pada peraturan
perundang-undangan.
•Hukum adat, yaitu hukum yang dibuat berdasarkan peraturan-peraturan
kebiasaan di suatu daerah.
•Hukum traktat, yaitu suatu perjanjian yang dibuat antara dua Negara atau
lebih dalam bidang keperdataan.
•Hukum yurisprudensi, yaitu hukum yang dibuat berdasarkan putusan hakim
terdahulu untuk menyelesaikan perkara yang sama.
•Hukum doktrin, yaitu suatu pernyataan yang dibuat berdasarkan pendapat
seseorang atau beberapa orang ahlu hukum dan disepakati semua pihak.
3. Hukum Berdasarkan Bentuknya
• Hukum tertulis, yaitu hukum yang terdapat pada berbagai
kitab perundang-undangan.
• Hukum tidak tertulis, yaitu hukum yang berlaku di suatu
masyarakat dan ditaati, meskipun tidak tertulis.
4. Hukum Berdasarkan Sifatnya
• Hukum yang memaksa, yaitu hukum yang sifatnya memaksa
dan mutlak, bagaimanapun keadaannya.

• Hukum yang mengatur, yaitu hukum yang boleh


dikesampingkan jika pihak-pihak yang bersangkutan telah
memiliki peraturan sendiri.
UNSUR UNSUR HUKUM
1. Mengatur Tingkah Laku Masyarakat
Seperti yang disebutkan sebelumnya, tujuan utama dari hukum adalah untuk
mengatur tingkat laku seseorang dalam bermasyarakat. Artinya, setiap tingkah
laku dalam interaksi manusia di dalam masyarakat diatur dalam hukum.

2. Hukum Dibuat oleh Lembaga Khusus


Hukum tidak dapat dibuat oleh semua pihak, tapi melalui suatu lembaga atau
badan resmi yang memiliki kewenangan untuk hal tersebut. Misalnya Kitab
Undang-undang Hukum Pidana (KUHP) yang dibuat oleh Negara, dalam hal ini
dilaksanakan oleh Badan Legislatif.
3. Peraturan Bersifat Memaksa

Hukum adalah suatu peraturan yang sifatnya memaksa. Jadi,


setiap individu di dalam suatu masyarakat harus mematahui
hukum yang berlaku dan akan dikenakan sanksi bila melakukan
pelanggaran.

Misalnya peraturan berlalu lintas yang mengharuskan setiap


pengendara untuk memiliki Surat Izin Mengemudi (SIM) sebelum
berkendara di jalan raya. Pengendara yang tidak memiliki SIM
akan dikenakan sanksi dari pihak berwajib.
Tujuan HUKUM
Pada dasarnya, tujuan hukum ini bersifat universal yaitu terwujudnya ketertiban,
ketentraman, kedamaian, kesejahteraan, dan kebahagiaan dalam kehidupan
bermasyarakat. Dengan adanya hukum, maka semua perkara dapat diproses melalui
pengadilan sesuai dengan ketentuan hukum yang berlaku.

•Secara umum, berikut ini adalah beberapa tujuan hukum;

1.Mengatur interaksi manusia di dalam masyarakat.


2.Memberikan jaminan keamanan, kenyamanan, dan kebahagiaan bagi setiap anggota
masyarakat.
3.Mengupayakan kemakmuran bagi seluruh masyarakat.
4.Melaksanakan dan mewujudkan keadilan sosial bagi seluruh masyarakat.
5.Menjadi petunjuk dalam pergaulan bagi setiap anggota masyarakat.
6.Sebagai sarana penegak dalam proses pembangunan.
Sistem Hukum di Indonesia
• Sistem hukum Indonesia merupakan perpaduan beberapa
sistem hukum. Sistem hukum Indonesia merupakan perpaduan
dari hukum agama, hukum adat, dan hukum negara eropa
terutama Belanda sebagai Bangsa yang pernah menjajah
Indonesia, Belanda berada di Indonesia sekitar 3,5 abad
lamanya. Bangsa Indonesia sebelumnya juga merupakan
bangsa yang telah memiliki budaya atau adat yang sangat
kaya. Bukti peninggalan atau fakta sejarah mengatakan bahwa
di Indonesia dahulu banyak berdiri kerajaan-kerajaan hindu-
budha seperti Sriwijaya, Kutai, Majapahit, dan lain-lain.
SISTEM HUKUM INDONESIA SAAT INI &
DAMPAKNYA
• Sudah bukan hal yang tabu lagi jika sistem hukum negara kita bisa dibeli dengan uang. Bahkan
sebuah fakta mencengangkan menunjukkan hasil bahwa begitu mudahnya para aparat
penegak hukum untuk bisa disuap. Sehingga kemudian dapat mempengaruhi proses hukum
yang dijalani. Apalagi bagi mereka yang memiliki kapasitas sebagai orang berkuasa arau
berduit.

• Contoh Kasus: “seseorang yang hanya mencuri 3 buah kakao yang bila dijual hanya beberapa
ribu saja dan tidak merugikan banyak orang dengan orang yang mencuri uang negara yang
merugikan seluruh masyarakat terutama masyarakat kecil, bisa bisanya mendapat hukuman
yang sama? Kaum atas memandang hukum itu hanya sebuah permainan semata dan
masyarakat kecil semakin sengsara dengan keberadaan hukum di indonesia saai ini.”

• Hukum adalah bagian usaha untuk meraih keadilan dalam masyarakat, tatapi tidak sama persis
dengan keadilan. Keadilan mencangkup hukum, namun hukum bukan satu-satunya cara
menciptakan keadilan. Hukum Indonesia adalah produk politik, Karena itu seharusnya hukum
kita bisa lebih progresif, mengingat tentang kepentingan semua pihak dapat dengan cepat
tersampaikan. Dengan demikian harapannya kebahagiaan masyarakat terwujudkan.
Perbedaan Hukum Internasional dan
Hukum Nasional
• Adapun perbedaan hukum internasional dan hukum nasional menurut aliran dualime diantaranya adalah :
Memiliki sumber hukum yang berbeda :

bersumber pada hukum kebiasaan dan hukum tertulis suatu negara sedangkan hukum internasional didasarkan
pada hukum kebiasaan dan hukum yang lahir atas kehendak bersama negara-negara lainnya dalam
masyarakat internasional. :

• Memiliki subjek yang berbeda


• Individu-individu dalam suatu negara adalah subjek hukum nasional, sementara subjek hukum internasional
adalah seluruh negara-negara anggota yang ada di masyarakat internasional.
• Memiliki kekuatan hukum yang berbeda
• Kekuatan hukum yang mengikat penuh dan sempurna adalah ciri khas kekutan hukum nasional, sedangkan
hukum internasional lebih banyak mengatur hubungan-hubungan negara secara horizontal.
• Memiliki integritas yang berbeda
• Dari segi integritas pula, hukum nasional dianggap lebih sempuna dibandingkan dengan hukum
internasional.
• Memiliki model yang berbeda
• Berbeda dengan hukum nasional, hukum internasional tidak memiliki badan kelembagaan seperti
legislatif, contoh kekuasaan ekssekutif dan yudikatif. Akan tetapi, perbedaan menurut golongon Dualisme
tersebut dibantah oleh golongan Monisme, yakni :
TERIMA KASIH
• 1. Sistem hukum menurut Lawrence M
Friendman Mengenai : Subtansi, lembaga
hukum, watak, menurut loeurend
• 2. Hukum adat apa yang sering di langgar
di daerah dan sanksinya
• 3. Pengertian hukum perdata,

Anda mungkin juga menyukai