TENTANG
2008
2
DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA 4. Undang-Undang Nomor 22 Tahun 2003 tentang
Susunan dan Kedudukan Majelis Permusyawaratan
BUPATI SUMEDANG, Rakyat, Dewan Perwakilan Rakyat, Dewan
Perwakilan Daerah dan Dewan Perwakilan Rakyat
Daerah (Lembaran Negara Tahun 2003 Nomor 92,
Menimbang : a. bahwa dalam rangka penyelenggaraan Pemerintahan Tambahan Lembaran Negara Nomor 4310);
Daerah yang efektif, efisien dan akuntabel untuk
5. Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2004 tentang
melaksanakan urusan Pemerintahan Daerah perlu
Perbendaharaan Negara (Lembaran Negara Republik
dibentuk Organisasi Perangkat Daerah Kabupaten
Indonesia Tahun 2004 Nomor 5, Tambahan
Sumedang;
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4355);
b. bahwa Peraturan Daerah tentang Organisasi
Perangkat Daerah Kabupaten Sumedang yang saat ini 6. Undang-Undang Nomor 10 Tahun 2004 tentang
berlaku sudah tidak sesuai dengan kebutuhan daerah Pembentukan Peraturan Perundang-undangan
dan Peraturan perundang-undangan yang berlaku; (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004
Nomor 53, Tambahan Lembaran Negara Republik
c. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana
Indonesia Nomor 4389);
dimaksud dalam huruf a dan huruf b di atas perlu
mengatur Peraturan Daerah tentang Pembentukan
Organisasi Perangkat Daerah Kabupaten Sumedang;
3 4
7. Undang-Undang Nomor 15 Tahun 2004 tentang Pemeriksaan 14. Peraturan Pemerintah Nomor 99 Tahun 2000 tentang Kenaikan
Pengelolaan dan Tanggungjawab Keuangan Negara (Lembaran Pangkat Pegawai Negeri Sipil (Lembaran Negara Republik Indonesia
Negara Tahun 2004 Nomor 66, Tambahan Lembaran Negara Nomor Tahun 2000 Nomor 196, Tambahan Lembaran Negara Republik
4400); Indonesia Nomor 4017) sebagaimana telah diubah dengan Peraturan
8. Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pemerintah Nomor 12 Tahun 2002 (Lembaran Negara Republik
Pembangunan Nasional (Lembaran Negara Tahun 2004 Nomor 104, Indonesia Tahun 2002 Nomor 32, Tambahan Lembaran Negara
Tambahan Lembaran Negara Nomor 4421); Republik Indonesia Nomor 4193);
9. Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah 15. Peraturan Pemerintah Nomor 100 Tahun 2000 tentang Pengangkatan
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 125, Pegawai Negeri Sipil Dalam Jabatan Struktural (Lembaran Negara
Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4437) Republik Indonesia Tahun 2000 Nomor 197, Tambahan Lembaran
sebagaimana telah diubah untuk kedua kalinya dengan Undang- Negara Republik Indonesia Nomor 4018) sebagaimana telah diubah
undang Nomor 12 Tahun 2008 (Lembaran Negara Republik Indonesia dengan Peraturan Pemerintah Nomor 13 Tahun 2002 (Lembaran
Tahun 2008 Nomor 59 Tambahan Lembaran Negara Republik Negara Republik Indonesia Tahun 2002 Nomor 33, Tambahan
Indonesia Nomor 4844); Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4194);
10. Undang-Undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan 16. Peraturan Pemerintah Nomor 101 Tahun 2000 tentang Pendidikan dan
Keuangan antara Pemerintah Pusat dan Pemerintahan Daerah Pelatihan Pegawai Negeri Sipil (Lembaran Negara Republik Indonesia
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 126, Tahun 2000 Nomor 198, Tambahan Lembaran Negara Republik
Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4438); Indonesia Nomor 4019);
11. Peraturan Pemerintah Nomor 16 Tahun 1994 tentang Jabatan
Fungsional Pegawai Negeri Sipil (Lembaran Negara Republik Indonesia 17. Peraturan Pemerintah Nomor 9 Tahun 2003, tentang Wewenang
Tahun 1994 Nomor 22, Tambahan Lembaran Negara Republik Pengangkatan, Pemindahan dan Pemberhentian Pegawai Negeri Sipil
Indonesia Nomor 3547); (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2003 Nomor 15,
Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4263);
12. Peraturan Pemerintah Nomor 97 Tahun 2000 tentang Formasi Pegawai
Negeri Sipil (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2000 Nomor 18. Peraturan Pemerintah Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pedoman Satuan
194, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4015) Polisi Pamong Praja (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun
sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Pemerintah Nomor 54 2004 Nomor 112, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia
Tahun 2003 (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2003 Nomor 4428);
Nomor 122, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor
4332); 19. Peraturan Pemerintah Nomor 23 Tahun 2005 tentang Pengelolaan
13. Peraturan Pemerintah Nomor 98 Tahun 2000 tentang Pengadaan Keuangan Badan Layanan Umum (Lembaran Negara Republik
Pegawai Negeri Sipil (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun Indonesia Tahun 2005 Nomor 48, Tambahan Lembaran Negara
2000 Nomor 195, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Republik Indonesia Nomor 4502);
Nomor 4016) sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Pemerintah 20. Peraturan Pemerintah Nomor 58 Tahun 2005 tentang Pengelolaan
Nomor 11 Tahun 2002 (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun Keuangan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005
2002 Nomor 31, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 140, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor
Nomor 4192); 4578);
5 6
21. Peraturan Pemerintah Nomor 73 Tahun 2005 tentang Kelurahan 29. Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2008 tentang Kecamatan
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 140, (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 40,
Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4458); Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4826);
22. Peraturan Pemerintah Nomor 79 Tahun 2005 tentang Pedoman 30. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 57 Tahun 2007 tentang
Pembinaan dan Pengawasan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah Petunjuk Teknis Penataan Organisasi Perangkat Daerah;
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 165,
Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4593); 31. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 64 Tahun 2007 tentang
Pedoman Teknis Organisasi dan Tata Kerja Inspektorat Propinsi dan
23. Peraturan Pemerintah Nomor 6 Tahun 2006 tentang Pengelolaan Kabupaten/Kota;
Barang Milik Negara/Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia
Tahun 2006 Nomor 20, Tambahan Lembaran Negara Republik 32. Peraturan Daerah Kabupaten Sumedang Nomor 2 Tahun 2008 tentang
Indonesia Nomor 4609); Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah Kabupaten
Sumedang Tahun 2005 - 2025 (Lembaran Daerah Kabupaten
24. Peraturan Pemerintah Nomor 38 Tahun 2007 tentang Pembagian Sumedang Tahun 2008 Nomor 2);
Urusan Pemerintahan antara Pemerintah, Pemerintahan Daerah
Propinsi, dan Pemerintahan Daerah Kabupaten/Kota (Lembaran 33. Peraturan Daerah Kabupaten Sumedang Nomor 5 Tahun 2008 tentang
Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 82, Tambahan Tata Cara Penyusunan Produk Hukum Daerah (Lembaran Daerah
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4737); Kabupaten Sumedang Tahun 2008 Nomor 5);
34. Peraturan Daerah Kabupaten Sumedang Nomor 7 Tahun 2008 tentang
25. Peraturan Pemerintah Nomor 39 Tahun 2007 tentang Pengelolaan Urusan Pemerintah Kabupaten Sumedang (Lembaran Daerah
Uang Negara/Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun Kabupaten Sumedang Tahun 2008 Nomor 7);
2007 Nomor 83, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia
Nomor 4738);
28. Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2008 tentang Tahapan, Tata MEMUTUSKAN :
Cara Penyusunan, Pengendalian dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana
Pembangunan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun Menetapkan : PERATURAN DAERAH KABUPATEN SUMEDANG
2008 Nomor 21, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia TENTANG PEMBENTUKAN ORGANISASI
Nomor 4817); PERANGKAT DAERAH KABUPATEN SUMEDANG.
7 8
BAB I
12. Satuan Polisi Pamong Praja adalah perangkat pemerintah daerah
KETENTUAN UMUM dalam memelihara dan menyelengarakan ketentraman dan ketertiban
Pasal 1 umum serta menegakkan peraturan daerah.
Dalam Peraturan Daerah ini, yang dimaksud dengan : 13. Kecamatan adalah wilayah kerja Camat sebagai Perangkat Daerah
Kabupaten Sumedang.
1. Daerah adalah Kabupaten Sumedang.
14. Kelurahan adalah wilayah kerja Lurah sebagai perangkat daerah
2. Pemerintah Daerah adalah Pemerintah Kabupaten Sumedang. Kabupaten Sumedang di bawah kecamatan.
3. Otonomi Daerah adalah hak, wewenang dan kewajiban daerah otonom 15. Unit Pelaksana Teknis Dinas yang selanjutnya disingkat UPTD adalah
untuk mengatur dan mengurus sendiri urusan pemerintahan dan unsur pelaksana teknis dinas yang melaksanakan tugas operasional
kepentingan masyarakat setempat sesuai dengan peraturan tertentu di lapangan.
perundang-undangan.
16. Unit Pelaksana Teknis Badan yang selanjutnya disingkat UPTB adalah
4. Bupati adalah Bupati Sumedang. unsur pelaksana teknis badan yang melaksanakan tugas operasional
tertentu di lapangan.
5. Dewan Perwakilan Rakyat Daerah yang selanjutnya disingkat DPRD
adalah Lembaga Perwakilan Rakyat Daerah Kabupaten Sumedang 17. Eselon adalah tingkatan jabatan struktural.
sebagai unsur penyelenggara pemerintahan daerah. 18. Jabatan Struktural adalah kedudukan yang menunjukkan tugas,
6. Sekretaris Daerah adalah Sekretaris Daerah Kabupaten Sumedang. tanggungjawab, wewenang dan hak seorang pegawai negeri sipil
dalam rangka memimpin suatu satuan organisasi.
7. Satuan Kerja Perangkat Daerah adalah organisasi/lembaga pada
19. Jabatan fungsional Pegawai Negeri Sipil yang selanjutnya disebut
Pemerintah Kabupaten Sumedang yang bertanggungjawab kepada
jabatan fungsional adalah kedudukan yang menunjukkan tugas,
Bupati dalam rangka penyelenggaraan pemerintahan yang terdiri dari
tanggungjawab, wewenang dan hak seorang Pegawai Negeri Sipil
Sekretariat Daerah, Sekretariat DPRD, Dinas Daerah dan Lembaga
dalam suatu satuan organisasi yang dalam pelaksanaan tugasnya
Teknis Daerah, Kecamatan, Kelurahan dan Satuan Polisi Pamong
didasarkan pada keahlian dan/atau keterampilan tertentu serta bersifat
Praja.
mandiri.
8. Unsur pembantu pimpinan adalah unsur perangkat daerah mewadahi
20. Pelaksana adalah jabatan di luar jabatan struktural maupun jabatan
lembaga yang membantu Bupati menyusun kebijakan dan pelayanan
fungsional berada di bawah pejabat eselon terendah yang
administrasi pemerintahan daerah dalam bentuk sekretariat.
melaksanakan sebagian tugas pada jabatan struktural.
9. Unsur pelaksana adalah unsur perangkat daerah mewadahi lembaga 21. Standar kompetensi jabatan yang selanjutnya disebut standar
yang membantu Bupati dalam melaksanakan urusan daerah dalam kompetensi adalah persyaratan kompetensi minimal yang harus dimiliki
bentuk dinas. seorang Pegawai Negeri Sipil dalam pelaksanaan tugas jabatan.
10. Unsur pendukung adalah unsur perangkat daerah mewadahi lembaga 22. Tunjangan Jabatan adalah tambahan pendapatan diluar gaji pokok
yang mendukung Bupati dalam penyusunan dan pelaksanaan yang diberikan pemerintah kepada Pegawai Negeri Sipil yang
kebijakan daerah yang bersifat spesifik dalam bentuk lembaga teknis menduduki jabatan struktural maupun fungsional sesuai dengan
berbentuk badan, kantor, rumah sakit umum daerah dan lembaga golongan/jenjang pangkat yang dimilikinya dan besarannya ditetapkan
teknis lainnya. peraturan perundangan secara nasional;
11. Unsur pengawasan adalah Inspektorat Kabupaten Sumedang.
9 10
23. Tunjangan Daerah adalah tambahan pendapatan diluar gaji pokok 13. Dinas Perhubungan, Komunikasi dan Informatika;
yang diberikan pemerintah daerah kepada Pegawai Negeri Sipil daerah 14. Dinas Pendapatan.
yang menduduki jabatan struktural, fungsional dan pelaksana yang
d. Badan, terdiri dari :
besarannya ditetapkan Pemerintah Daerah sesuai dengan kemampuan
keuangan daerah; 1. Badan Perencanaan Pembangunan Daerah;
24. Uraian tugas jabatan struktural adalah suatu paparan atau rincian atas 2. Badan Kepegawaian Daerah;
semua tugas jabatan yang merupakan tugas pokok yang dilakukan 3. Badan Kesatuan Bangsa dan Perlindungan Masyarakat;
oleh pemegang jabatan dalam memproses bahan kerja menjadi hasil 4. Badan Ketahanan Pangan, Penyuluhan Pertanian Perikanan dan
kerja dalam kondisi tertentu. Kehutanan;
5. Badan Penanaman Modal dan Pelayanan Perizinan;
BAB II 6. Badan Lingkungan Hidup;
PEMBENTUKAN 7. Badan Pemberdayaan Masyarakat dan Pemerintahan Desa;
Pasal 2 8. Badan Keluarga Berencana dan Pemberdayaan Perempuan.
Dengan Peraturan Daerah ini dibentuk Organisasi Perangkat Daerah. e. Inspektorat Kabupaten;
f. Rumah Sakit Umum Daerah;
Pasal 3 g. Kantor terdiri dari :
Nomenklatur Perangkat Daerah sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2, 1. Kantor Arsip Daerah;
terdiri dari : 2. Kantor Perpustakaan Daerah.
a. Sekretariat Daerah; h. Satuan Polisi Pamong Praja;
b. Sekretariat DPRD; i. Kecamatan;
c. Dinas Daerah, terdiri dari : j. Kelurahan.
1. Dinas Pendidikan;
2. Dinas Kesehatan; BAB III
3. Dinas Pertanian Tanaman Pangan dan Hortikultura;
KEDUDUKAN, TUGAS DAN FUNGSI
4. Dinas Peternakan dan Perikanan;
Bagian Kesatu
5. Dinas Kehutanan dan Perkebunan;
6. Dinas Kebudayaan, Pariwisata, Pemuda dan Olahraga; Kedudukan
7. Dinas Pekerjaan Umum; Paragraf 1
8. Dinas Pertambangan, Energi dan Pertanahan; Sekretariat Daerah
9. Dinas Sosial dan Tenaga Kerja;
Pasal 4
10. Dinas Perindustrian dan Perdagangan;
Sekretariat Daerah merupakan unsur pembantu Bupati yang dipimpin oleh
11. Dinas Koperasi, Usaha Mikro, Kecil dan Menengah;
Sekretaris Daerah yang berada di bawah dan bertanggungjawab kepada
12. Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil; Bupati.
11 12
Paragraf 2 Paragraf 7
Sekretariat DPRD
Satuan Polisi Pamong Praja
Pasal 5
Sekretariat DPRD merupakan unsur pelayanan terhadap DPRD, dipimpin Pasal 10
oleh seorang Sekretaris Dewan yang secara teknis operasional berada di
Satuan Polisi Pamong Praja merupakan unsur pendukung tugas Bupati
bawah dan bertanggungjawab kepada pimpinan DPRD dan secara
dalam penyusunan dan pelaksanaan kebijakan pemerintah daerah yang
administratif bertanggungjawab kepada Bupati melalui Sekretaris Daerah.
dipimpin oleh seorang kepala, berada di bawah dan bertanggungjawab
Paragraf 3 kepada Bupati melalui Sekretaris Daerah.
Inspektorat
Pasal 6 Paragraf 8
Inspektorat merupakan unsur pengawas penyelenggaraan pemerintahan
Kecamatan
daerah, dipimpin oleh inspektur yang dalam melaksanakan tugasnya
bertanggungjawab langsung kepada Bupati dan secara teknis administratif Pasal 11
mendapat pembinaan dari Sekretaris Daerah.
Kecamatan merupakan wilayah kerja camat sebagai perangkat daerah,
dipimpin oleh seorang Camat yang berkedudukan di bawah dan
Paragraf 4
bertanggungjawab kepada Bupati melalui Sekretaris Daerah.
Badan Perencanaan Pembangunan Daerah
Pasal 7 Paragraf 9
Badan Perencanaan Pembangunan Daerah merupakan unsur perencana
penyelenggaraan Pemerintahan Daerah, dipimpin oleh Kepala Badan yang Kelurahan
berkedudukan di bawah dan bertanggungjawab kepada Bupati melalui Pasal 12
Sekretaris Daerah.
Kelurahan merupakan wilayah kerja Lurah sebagai perangkat daerah
Paragraf 5 kabupaten dalam wilayah kecamatan, dipimpin oleh Lurah, yang
Dinas Daerah berkedudukan di bawah dan bertanggungjawab kepada Bupati melalui
Pasal 8 Camat.
Dinas Daerah merupakan unsur pelaksana tugas Bupati di bidang otonomi
daerah berbentuk dinas yang dipimpin oleh seorang Kepala, berada di
bawah dan bertanggungjawab kepada Bupati melalui Sekretaris Daerah. Bagian Kedua
Tugas dan Fungsi
Paragraf 6 Paragraf 10
Lembaga Teknis Daerah
Pasal 9 Sekretariat Daerah
Lembaga Teknis Daerah merupakan unsur pendukung tugas Bupati dalam Pasal 13
penyusunan dan pelaksanaan kebijakan Pemerintah Daerah dan bersifat
spesifik berbentuk badan, kantor dan rumah sakit umum daerah dan (1) Sekretariat Daerah mempunyai tugas dan kewajiban membantu Bupati
lembaga teknis daerah lainnya yang dipimpin oleh seorang kepala, berada dalam menyusun kebijakan dan mengkoordinasikan dinas daerah dan
di bawah dan bertanggungjawab kepada Bupati melalui Sekretaris Daerah. lembaga teknis daerah.
13 14
(2) Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1), (2) Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1),
Sekretariat Daerah menyelenggarakan fungsi : Dinas Pendidikan menyelenggarakan fungsi :
a. penyusunan kebijakan pemerintahan daerah; a. perumusan kebijakan teknis di bidang pendidikan dasar, bidang
b. pengkoordinasian pelaksanaan tugas dinas daerah dan lembaga pendidikan menengah, bidang pendidikan non formal dan bidang
teknis daerah; mutu pendidik dan tenaga kependidikan;
c. pemantauan dan evaluasi pelaksanaan kebijakan pemerintahan b. penyelenggaraan urusan pemerintahan dan pelaksanaan pelayanan
daerah; umum di bidang pendidikan;
d. pembinaan administrasi dan aparatur pemerintahan daerah; c. pembinaan dan pelaksanaan tugas bidang pendidikan;
e. pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Bupati sesuai dengan d. penyelenggaraan ketatausahaan, rumah tangga dan keuangan
tugas dan fungsinya. dinas;
e. pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Bupati sesuai dengan
Paragraf 11 tugas dan fungsinya.
Sekretariat DPRD Paragraf 13
Pasal 14 Dinas Kesehatan
Pasal 16
(1) Sekretariat DPRD mempunyai tugas menyelenggarakan administrasi
kesekretariatan, administrasi keuangan, mendukung tugas dan fungsi (1) Dinas Kesehatan mempunyai tugas melaksanakan urusan
DPRD, dan menyediakan serta mengkoordinasikan tenaga ahli yang pemerintahan dalam rangka pelaksanaan sebagian tugas Bupati di
diperlukan oleh DPRD sesuai dengan kemampuan keuangan daerah. bidang kesehatan.
(2) Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1),
(2) Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1), Dinas Kesehatan menyelenggarakan fungsi :
Sekretariat DPRD menyelenggarakan fungsi :
a. perumusan kebijakan teknis di bidang kesehatan keluarga, bidang
a. penyelenggaraan administrasi kesekretariatan DPRD;
pencegahan dan pemberantasan penyakit, bidang sumber daya
b. penyelenggaraan administrasi keuangan DPRD;
kesehatan dan bidang pelayanan kesehatan;
c. penyelenggaraan rapat-rapat DPRD; dan
b. penyelenggaraan urusan pemerintahan dan pelaksanaan pelayanan
d. penyediaan dan pengkoordinasian tenaga ahli yang diperlukan oleh
umum di bidang kesehatan;
DPRD.
c. pembinaan dan pelaksanaan tugas bidang kesehatan;
(3) Dalam mendukung pelaksanaan tugas dan fungsi DPRD sebagaimana d. penyelenggaraan ketatausahaan, rumah tangga dan keuangan
dimaksud pada ayat (1), Sekretariat DPRD dapat menyediakan tenaga dinas;
ahli dengan meminta pertimbangan pimpinan DPRD. e. pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Bupati sesuai dengan
tugas dan fungsinya.
Paragraf 12 Paragraf 14
Dinas Pendidikan Dinas Pertanian Tanaman Pangan dan Hortikultura
Pasal 15 Pasal 17
(1) Dinas Pendidikan mempunyai tugas melaksanakan urusan (1) Dinas Pertanian Tanaman Pangan dan Hortikultura mempunyai tugas
pemerintahan dalam rangka pelaksanaan sebagian tugas Bupati di melaksanakan urusan pemerintahan dalam rangka pelaksanaan
bidang pendidikan. sebagian tugas Bupati di bidang Pertanian Tanaman Pangan dan
Hortikultura.
15 16
c. pembinaan dan pelaksanaan tugas bidang kebudayaan, pariwisata, b. penyelenggaraan urusan pemerintahan dan pelaksanaan pelayanan
pemuda dan olahraga; umum di bidang pertambangan, energi dan pertanahan;
d. penyelenggaraan ketatausahaan, rumah tangga dan keuangan c. pembinaan dan pelaksanaan tugas bidang pertambangan , energi
dinas; dan pertanahan;
e. pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Bupati sesuai dengan d. penyelenggaraan ketatausahaan, rumah tangga dan keuangan
tugas dan fungsinya. dinas;
e. pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Bupati sesuai dengan
Paragraf 18 tugas dan fungsinya.
Dinas Pekerjaan Umum
Paragraf 20
Pasal 21
(1) Dinas Pekerjaan Umum mempunyai tugas melaksanakan urusan Dinas Sosial dan Tenaga Kerja
pemerintahan dalam rangka pelaksanaan sebagian tugas Bupati di Pasal 23
bidang pekerjaan umum.
(1) Dinas Sosial dan Tenaga Kerja mempunyai tugas melaksanakan
(2) Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1), urusan pemerintahan dalam rangka pelaksanaan sebagian tugas
Dinas Pekerjaan Umum menyelenggarakan fungsi : Bupati di bidang sosial dan tenaga kerja.
a. perumusan kebijakan teknis di bidang tata ruang, bidang cipta karya,
(2) Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1),
bidang bina marga dan bidang sumber daya air;
Dinas Sosial dan Tenaga Kerja menyelenggarakan fungsi :
b. penyelenggaraan urusan pemerintahan dan pelaksanaan pelayanan
umum di bidang pekerjaan umum; a. perumusan kebijakan teknis di bidang kesejahteraan sosial, bidang
pelayanan sosial, bidang pelatihan dan penempatan tenaga kerja
c. pembinaan dan pelaksanaan tugas bidang pekerjaan umum;
dan bidang perlindungan tenaga kerja;
d. penyelenggaraan ketatausahaan, rumah tangga dan keuangan
b. penyelenggaraan urusan pemerintahan dan pelaksanaan pelayanan
dinas;
umum di bidang sosial dan tenaga kerja;
e. pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Bupati sesuai dengan
c. pembinaan dan pelaksanaan tugas bidang sosial dan tenaga kerja;
tugas dan fungsinya.
d. penyelenggaraan ketatausahaan, rumah tangga dan keuangan
dinas;
Paragraf 19
e. pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Bupati sesuai dengan
Dinas Pertambangan, Energi dan Pertanahan tugas dan fungsinya.
Pasal 22
(1) Dinas Pertambangan, Energi dan Pertanahan mempunyai tugas
melaksanakan urusan pemerintahan dalam rangka pelaksanaan Paragraf 21
sebagian tugas Bupati di bidang pertambangan, energi dan pertanahan. Dinas Perindustrian dan Perdagangan
(2) Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1), Pasal 24
Dinas Pertambangan, Energi dan Pertanahan menyelenggarakan
fungsi : (1) Dinas Perindustrian dan Perdagangan mempunyai tugas melaksanakan
a. perumusan kebijakan teknis di bidang pertambangan, bidang energi urusan pemerintahan dalam rangka pelaksanaan sebagian tugas
dan bidang pertanahan; Bupati di bidang perindustrian dan perdagangan.
19 20
(2) Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1), Paragraf 23
Dinas Perindustrian dan Perdagangan menyelenggarakan fungsi :
Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil
a. perumusan kebijakan teknis di bidang perindustrian, bidang
perdagangan, dan bidang pasar daerah; Pasal 26
b. penyelenggaraan urusan pemerintahan dan pelaksanaan pelayanan
(1) Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil mempunyai tugas
umum di bidang perindustrian dan perdagangan;
melaksanakan urusan pemerintahan dalam rangka pelaksanaan
c. pembinaan dan pelaksanaan tugas bidang perindustrian dan
sebagian tugas Bupati di bidang kependudukan dan pencatatan sipil.
perdagangan;
d. penyelenggaraan ketatausahaan, rumah tangga dan keuangan
(2) Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1), Dinas
dinas;
Kependudukan dan Pencatatan Sipil menyelenggarakan fungsi :
e. pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Bupati sesuai dengan
a. perumusan kebijakan teknis di bidang pendaftaran penduduk, bidang
tugas dan fungsinya.
informasi kependudukan, bidang pencatatan sipil dan bidang
transmigrasi;
b. penyelenggaraan urusan pemerintahan dan pelaksanaan pelayanan
Paragraf 22
umum di bidang kependudukan dan pencatatan sipil;
Dinas Koperasi, Usaha Mikro, Kecil dan Menengah c. pembinaan dan pelaksanaan tugas bidang kependudukan dan
pencatatan sipil;
Pasal 25
d. penyelenggaraan ketatausahaan, rumah tangga dan keuangan
(1) Dinas Koperasi, Usaha Mikro, Kecil dan Menengah mempunyai tugas dinas;
melaksanakan urusan pemerintahan dalam rangka pelaksanaan e. pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Bupati sesuai dengan
sebagian tugas Bupati di bidang koperasi, usaha mikro, kecil dan tugas dan fungsinya.
menengah.
Paragraf 24
(2) Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1),
Dinas Koperasi Usaha Mikro Kecil dan Menengah menyelenggarakan Dinas Perhubungan, Komunikasi dan Informatika
fungsi:
Pasal 27
a. perumusan kebijakan teknis di bidang kelembagaan dan sumber
daya manusia, bidang pembiayaan dan sarana usaha dan bidang (1) Dinas Perhubungan, Komunikasi dan Informatika mempunyai tugas
pemasaran dan jaringan; melaksanakan urusan pemerintahan dalam rangka pelaksanaan
b. penyelenggaraan urusan pemerintahan dan pelaksanaan pelayanan sebagian tugas Bupati di bidang perhubungan, komunikasi dan
umum di bidang koperasi, usaha mikro, kecil dan menengah; informatika.
c. pembinaan dan pelaksanaan tugas bidang koperasi, usaha mikro,
(2) Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1),
kecil dan menengah;
Dinas Perhubungan, Komunikasi dan Informatika menyelenggarakan
d. penyelenggaraan ketatausahaan, rumah tangga dan keuangan
fungsi:
dinas;
a. perumusan kebijakan teknis di bidang jaringan dan fasilitas lalu
e. pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Bupati sesuai dengan
lintas, bidang angkutan, bidang komunikasi dan bidang informatika;
tugas dan fungsinya.
b. penyelenggaraan urusan pemerintahan dan pelaksanaan pelayanan
umum di bidang perhubungan, komunikasi dan informatika;
21 22
c. pembinaan dan pelaksanaan tugas bidang perhubungan, komunikasi b. pengkoordinasian penyusunan perencanaan pembangunan daerah;
dan informatika; c. pembinaan dan pelaksanaan tugas di bidang perencanaan
d. penyelenggaraan ketatausahaan, rumah tangga dan keuangan pembangunan daerah;
dinas; d. pengkoordinasian pelaksanaan pengendalian dan evaluasi
e. pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Bupati sesuai dengan pembangunan daerah;
tugas dan fungsinya. e. penyelenggaraan ketatausahaan, rumah tangga dan keuangan
Paragraf 25 badan;
Dinas Pendapatan f. pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Bupati sesuai dengan
tugas dan fungsinya.
Pasal 28
(1) Dinas Pendapatan mempunyai tugas melaksanakan urusan Paragraf 27
pemerintahan dalam rangka pelaksanaan sebagian tugas Bupati di
bidang pendapatan. Badan Kepegawaian Daerah
(2) Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1), Pasal 30
Dinas Pendapatan menyelenggarakan fungsi: (1) Badan Kepegawaian Daerah mempunyai tugas melaksanakan
a. perumusan kebijakan teknis di bidang pendaftaran dan pendataan, penyusunan dan pelaksanaan kebijakan daerah dalam rangka
bidang penetapan dan penagihan, dan bidang perimbangan; pelaksanaan sebagian tugas Bupati di bidang kepegawaian daerah.
b. penyelenggaraan urusan pemerintahan dan pelaksanaan pelayanan
umum di bidang pendapatan; (2) Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1),
c. pembinaan dan pelaksanaan tugas bidang pendapatan; Badan Kepegawaian Daerah menyelenggarakan fungsi:
d. penyelenggaraan ketatausahaan, rumah tangga dan keuangan a. perumusan kebijakan teknis di bidang pengadaan dan pensiun,
dinas; bidang kinerja dan kepangkatan, bidang karir dan bidang pendidikan
e. pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Bupati sesuai dengan dan pelatihan;
tugas dan fungsinya. b. pemberian dukungan atas penyelenggaraan urusan pemerintahan di
bidang kepegawaian daerah;
Paragraf 26 c. pembinaan dan pelaksanaan tugas bidang kepegawaian daerah;
Badan Perencanaan Pembangunan Daerah d. penyelenggaraan ketatausahaan, rumah tangga dan keuangan
badan;
Pasal 29 e. pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Bupati sesuai dengan
(1) Badan Perencanaan Pembangunan Daerah mempunyai tugas tugas dan fungsinya.
melaksanakan penyusunan dan pelaksanaan kebijakan daerah dalam
rangka pelaksanaan sebagian tugas Bupati di bidang perencanaan Paragraf 28
pembangunan daerah. Badan Kesatuan Bangsa dan Perlindungan Masyarakat
(2) Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1), Pasal 31
Badan Perencanaan Pembangunan Daerah menyelenggarakan fungsi:
a. perumusan kebijakan teknis perencanaan di bidang pemerintahan (1) Badan Kesatuan Bangsa dan Perlindungan Masyarakat mempunyai
dan sosial, bidang ekonomi, bidang fisik dan bidang data dan tugas melaksanakan penyusunan dan pelaksanaan kebijakan daerah
pelaporan; dalam rangka pelaksanaan sebagian tugas Bupati di bidang kesatuan
bangsa dan perlindungan masyarakat.
23 24
(2) Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1), d. penyelenggaraan ketatausahaan, rumah tangga dan keuangan
Badan Kesatuan Bangsa dan Perlindungan Masyarakat badan;
menyelenggarakan fungsi: e. pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Bupati sesuai dengan
a. perumusan kebijakan teknis di bidang organisasi politik dan tugas dan fungsinya.
organisasi kemasyarakatan, bidang ketahanan bangsa dan hak azasi
manusia dan bidang perlindungan masyarakat; Paragraf 30
b. pemberian dukungan atas penyelenggaraan urusan pemerintahan di
Badan Penanaman Modal dan Pelayanan Perizinan
bidang kesatuan bangsa dan perlindungan masyarakat;
c. pembinaan dan pelaksanaan tugas bidang kesatuan bangsa Pasal 33
perlindungan masyarakat;
(1) Badan Penanaman Modal dan Pelayanan Perizinan mempunyai tugas
d. penyelenggaraan ketatausahaan, rumah tangga dan keuangan
melaksanakan penyusunan dan pelaksanaan kebijakan daerah dalam
badan;
rangka pelaksanaan sebagian tugas Bupati di bidang penanaman
e. pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Bupati sesuai dengan
modal dan pelayanan perizinan.
tugas dan fungsinya.
(2) Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1),
Paragraf 29 Badan Penanaman Modal dan Pelayanan Perizinan menyelenggarakan
fungsi:
Badan Ketahanan Pangan, Penyuluhan Pertanian, Perikanan dan
a. perumusan kebijakan teknis di bidang perencanaan dan
Kehutanan pengembangan penanaman modal, bidang promosi dan kerjasama
penanaman modal dan bidang pelayanan perizinan;
Pasal 32
b. pemberian dukungan atas penyelenggaraan urusan pemerintahan di
(1) Badan Ketahanan Pangan, Penyuluhan Pertanian, Perikanan dan bidang penanaman modal dan pelayanan perizinan;
Kehutanan mempunyai tugas melaksanakan penyusunan dan c. pembinaan dan pelaksanaan tugas bidang penanaman modal dan
pelaksanaan kebijakan daerah dalam rangka pelaksanaan sebagian pelayanan perizinan;
tugas Bupati di bidang ketahanan pangan, penyuluhan pertanian, d. penyelenggaraan ketatausahaan, rumah tangga dan keuangan
perikanan dan kehutanan. badan;
e. pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Bupati sesuai dengan
(2) Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1),
tugas dan fungsinya.
Badan Ketahanan Pangan, Penyuluhan Pertanian, Perikanan dan
Kehutanan menyelenggarakan fungsi:
a. perumusan kebijakan teknis di bidang ketahanan pangan, bidang Paragraf 31
kelembagaan dan sumber daya manusia dan bidang pengembangan
Badan Lingkungan Hidup
penyuluhan;
b. pemberian dukungan atas penyelenggaraan urusan pemerintahan di Pasal 34
bidang ketahanan pangan, penyuluhan pertanian, perikanan dan
(1) Badan Lingkungan Hidup mempunyai tugas melaksanakan
kehutanan;
penyusunan dan pelaksanaan kebijakan daerah dalam rangka
c. pembinaan dan pelaksanaan tugas bidang ketahanan pangan,
pelaksanaan sebagian tugas Bupati di bidang lingkungan hidup.
penyuluhan pertanian, perikanan dan kehutanan;
25 26
(2) Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1), Paragraf 33
Badan Lingkungan Hidup menyelenggarakan fungsi: Badan Keluarga Berencana dan Pemberdayaan Perempuan
a. perumusan kebijakan teknis di bidang analisis dan hukum lingkungan Pasal 36
hidup, bidang pengelolaan dan pengendalian lingkungan hidup, dan
(1) Badan Keluarga Berencana dan Pemberdayaan Perempuan
bidang kebersihan dan pertamanan;
mempunyai tugas melaksanakan penyusunan dan pelaksanaan
b. pemberian dukungan atas penyelenggaraan urusan pemerintahan di
kebijakan daerah dalam rangka pelaksanaan sebagian tugas Bupati di
bidang lingkungan hidup;
bidang keluarga berencana dan pemberdayaan perempuan.
c. pembinaan dan pelaksanaan tugas bidang lingkungan hidup;
d. penyelenggaraan ketatausahaan, rumah tangga dan keuangan (2) Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1),
badan; Badan Keluarga Berencana dan Pemberdayaan Perempuan
e. pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Bupati sesuai dengan menyelenggarakan fungsi:
tugas dan fungsinya. a. perumusan kebijakan teknis di bidang keluarga berencana, bidang
keluarga sejahtera, bidang penggerakan masyarakat dan bidang
Paragraf 32 pemberdayaan perempuan;
b. pemberian dukungan atas penyelenggaraan urusan pemerintahan di
Badan Pemberdayaan Masyarakat dan Pemerintahan Desa
bidang keluarga berencana dan pemberdayaan perempuan;
Pasal 35 c. pembinaan dan pelaksanaan tugas bidang keluarga berencana dan
pemberdayaan perempuan;
(1) Badan Pemberdayaan Masyarakat dan Pemerintahan Desa
d. penyelenggaraan ketatausahaan, rumah tangga dan keuangan
mempunyai tugas melaksanakan penyusunan dan pelaksanaan badan;
kebijakan daerah dalam rangka pelaksanaan sebagian tugas Bupati di
e. pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Bupati sesuai dengan
bidang pemberdayaan masyarakat dan pemerintahan desa.
tugas dan fungsinya.
(2) Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1), Paragraf 34
Badan Pemberdayaan Masyarakat dan Pemerintahan Desa
menyelenggarakan fungsi: Inspektorat Kabupaten
a. perumusan kebijakan teknis di bidang kelembagaan dan sumber Pasal 37
daya manusia, bidang pemberdayaan ekonomi, dan bidang (1) Inspektorat Kabupaten mempunyai tugas melakukan pengawasan
pemerintahan desa; terhadap pelaksanaan urusan pemerintahan.
b. pemberian dukungan atas penyelenggaraan urusan pemerintahan di
bidang pemberdayaan masyarakat dan pemerintahan desa; (2) Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1),
c. pembinaan dan pelaksanaan tugas bidang pemberdayaan Inspektorat Kabupaten menyelenggarakan fungsi:
masyarakat dan pemerintahan desa; a. perencanaan program pengawasan;
d. penyelenggaraan ketatausahaan, rumah tangga dan keuangan b. perumusan kebijakan dan fasilitasi pengawasan;
badan; c. pemeriksaan, pengusutan, pengujian dan penilaian tugas
e. pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Bupati sesuai dengan pengawasan;
tugas dan fungsinya. d. penyelenggaraan ketatausahaan, rumah tangga dan keuangan
inspektorat;
e. pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Bupati sesuai dengan
tugas dan fungsinya.
27 28
Paragraf 35 Paragraf 37
Rumah Sakit Umum Daerah Kantor Perpustakaan Daerah
Pasal 38 Pasal 40
(1) Rumah Sakit Umum Daerah mempunyai tugas melaksanakan upaya (1) Kantor Perpustakaan Daerah mempunyai tugas melaksanakan
kesehatan di bidang pelayanan umum, upaya kesehatan secara penyusunan dan pelaksanaan kebijakan daerah dalam rangka
berdayaguna dan berhasilguna dengan mengutamakan upaya pelaksanaan sebagian tugas Bupati di bidang perpustakaan daerah.
penyembuhan, pemulihan yang dilaksanakan secara serasi, terpadu
(2) Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1),
dengan upaya peningkatan serta pencegahan dan melaksanakan
Kantor Perpustakaan Daerah menyelenggarakan fungsi:
upaya rujukan .
a. perumusan kebijakan teknis di bidang perpustakaan daerah;
(2) Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1), b. pemberian dukungan atas penyelenggaraan urusan pemerintahan di
Rumah Sakit Umum Daerah menyelenggarakan fungsi: bidang perpustakaan daerah;
a. penyelenggaraan pelayanan di bidang medis, keperawatan dan c. pembinaan dan pelaksanaan tugas bidang perpustakaan daerah;
penunjang medis; d. penyelenggaraan ketatausahaan, rumah tangga dan keuangan
b. pelaksanaan tugas administratif meliputi bidang program dan litbang, kantor;
keuangan, umum dan kepegawaian; e. pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Bupati sesuai dengan
c. penyelenggaraan ketatausahaan, rumah tangga dan keuangan tugas dan fungsinya.
Rumah Sakit Umum Daerah;
d. pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Bupati sesuai dengan Paragraf 38
tugas dan fungsinya. Satuan Polisi Pamong Praja
Paragraf 36 Pasal 41
Kantor Arsip Daerah (1) Satuan Polisi Pamong Praja mempunyai tugas melaksanakan
Pasal 39 penyusunan dan pelaksanaan kebijakan daerah dalam rangka
pelaksanaan sebagian tugas Bupati di bidang ketentraman dan
(1) Kantor Arsip Daerah mempunyai tugas melaksanakan penyusunan dan ketertiban umum.
pelaksanaan kebijakan daerah dalam rangka pelaksanaan sebagian
tugas Bupati di bidang arsip daerah. (2) Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1),
Satuan Polisi Pamong Praja menyelenggarakan fungsi:
(2) Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1), a. perumusan kebijakan teknis di bidang ketentraman dan ketertiban
Kantor Arsip Daerah menyelenggarakan fungsi: umum;
a. perumusan kebijakan teknis di bidang arsip daerah; b. pemberian dukungan atas penyelenggaraan urusan pemerintahan di
b. pemberian dukungan atas penyelenggaraan urusan pemerintahan di bidang ketentraman dan ketertiban umum;
bidang arsip daerah; c. pembinaan dan pelaksanaan tugas bidang ketentraman dan
c. pembinaan dan pelaksanaan tugas bidang arsip daerah; ketertiban umum;
d. penyelenggaraan ketatausahaan, rumah tangga dan keuangan d. penyelenggaraan ketatausahaan, rumah tangga dan keuangan
kantor; Satuan Polisi Pamong Praja;
e. pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Bupati sesuai dengan e. pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Bupati sesuai dengan
tugas dan fungsinya. tugas dan fungsinya.
29 30
Pasal 47 Paragraf 6
Unsur Lembaga Teknis Daerah meliputi : Kelurahan
a. Berbentuk Badan, terdiri atas : Pasal 49
1. Pimpinan adalah Kepala Badan; Unsur Kelurahan terdiri atas :
2. Pembantu Pimpinan adalah Sekretariat dan Sub Bagian; a. Pimpinan adalah Lurah;
3. Pelaksana adalah Bidang, Sub Bidang, Unit Pelaksana Teknis b. Pembantu Pimpinan adalah Sekretariat;
Badan dan Kelompok Jabatan Fungsional. c. Pelaksana adalah Seksi, dan Kelompok Jabatan Fungsional.
33 34
c) Sub Bagian Administrasi Kependudukan dan Pertanahan; b) Sub Bagian Rumah Tangga;
d. Bidang Pencegahan dan Pemberantasan Penyakit, membawahkan : d. Bidang Tananaman Pangan, membawahkan :
1. Seksi Kesehatan Lingkungan. 1. Seksi Padi;
2. Seksi Pencegahan dan Pemberantasan Penyakit; 2. Seksi Palawija.
e. Bidang Sumber Daya Kesehatan, membawahkan : e. Bidang Tanaman Hortikultura, membawahkan :
1. Seksi Promosi dan Pembiayaan Kesehatan; 1. Seksi Buah-buahan;
2. Seksi Sumber Daya Kesehatan. 2. Seksi Sayuran dan Aneka Tanaman.
f. Bidang Pelayanan Kesehatan, membawahkan : f. Bidang Pengelolaan Pasca Panen dan Bina Usaha, membawahkan :
1. Seksi Kesehatan Dasar dan Rujukan; 1. Seksi Pengelolaan Pasca Panen;
2. Seksi Farmasi dan Alat Kesehatan. 2. Seksi Bina Usaha.
g. Unit Pelaksana Teknis Dinas. g. Unit Pelaksana Teknis Dinas.
h. Kelompok Jabatan Fungsional. h. Kelompok Jabatan Fungsional.
Paragraf 5 Paragraf 6
Dinas Pertanian Tanaman Pangan dan Hortikultura Dinas Peternakan dan Perikanan
Pasal 54 Pasal 55
Susunan Organisasi Dinas Pertanian Tanaman Pangan dan Hortikultura Susunan Organisasi Dinas Peternakan dan Perikanan, adalah sebagai
adalah sebagai berikut : berikut :
a. Kepala Dinas ; a. Kepala Dinas ;
b. Sekretariat, membawahkan : b. Sekretariat, membawahkan :
1. Sub Bagian Program; 1. Sub Bagian Program;
2. Sub Bagian Umum dan Kepegawaian; 2. Sub Bagian Umum dan Kepegawaian;
3. Sub Bagian Keuangan. 3. Sub Bagian Keuangan.
c. Bidang Sumber Daya Pertanian, membawahkan : c. Bidang Peternakan, membawahkan :
1. Seksi Pengelolaan Lahan dan Air; 1. Seksi Produksi;
2. Seksi Sarana Produksi dan Mekanisasi. 2. Seksi Bina Usaha dan Pengolahan Hasil.
39 40
Susunan Organisasi Dinas Perindustrian dan Perdagangan adalah sebagai 1. Sub Bagian Program;
berikut : 2. Sub Bagian Umum dan Kepegawaian;
a. Kepala Dinas ; 3. Sub Bagian Keuangan.
b. Sekretariat, membawahkan : c. Bidang Kelembagaan dan Sumber Daya Manusia, membawahkan :
1. Sub Bagian Program; 1. Seksi Kelembagaan;
2. Sub Bagian Umum dan Kepegawaian; 2. Seksi Pengembangan Sumber Daya Manusia.
3. Sub Bagian Keuangan.
45 46
c. Bidang Pengadaan dan Pensiun, membawahkan : c. Bidang Organisasi Politik dan Organisasi Kemasyarakatan,
1. Sub Bidang Pengadaan; membawahkan:
2. Sub Bidang Pensiun. 1. Sub Bidang Organisasi Politik;
1. Sub Bidang Kinerja; d. Bidang Ketahanan Bangsa dan Hak Azasi Manusia, membawahkan :
1. Sub Bidang Pendidikan dan Pelatihan Jabatan; f. Unit Pelaksana Teknis Badan.
d. Bidang Kelembagaan dan Sumber Daya Manusia, membawahkan : 2. Sub Bidang Aneka Izin.
1. Sub Bidang Kelembagaan; f. Unit Pelaksana Teknis Badan;
2. Sub Bidang Sumber Daya Manusia. g. Kelompok Jabatan Fungsional.
e. Bidang Pengembangan Penyuluhan, membawahkan :
1. Sub Bidang Sarana Prasarana;
Paragraf 22
2. Sub Bidang Metodologi dan Teknologi.
Badan Lingkungan Hidup
f. Unit Pelaksana Teknis Badan;
Pasal 71
g. Kelompok Jabatan Fungsional.
Susunan Organisasi Badan Lingkungan Hidup, adalah sebagai berikut :
Paragraf 21 a. Kepala Badan;
Badan Penanaman Modal dan Pelayanan Perizinan b. Sekretariat, membawahkan :
Pasal 70 1. Sub Bagian Program;
Susunan Organisasi Badan Penanaman Modal dan Pelayanan Perizinan, 2. Sub Bagian Umum dan Kepegawaian;
adalah sebagai berikut :
3. Sub Bagian Keuangan.
a. Kepala Badan;
c. Bidang Analisis dan Hukum Lingkungan Hidup, membawahkan :
b. Sekretariat, membawahkan :
1. Sub Bidang Analisis Mengenai Dampak Lingkungan;
1. Sub Bagian Program;
2. Sub Bidang Penataan Hukum Lingkungan.
2. Sub Bagian Umum dan Kepegawaian;
d. Bidang Pengelolaan dan Pengendalian Lingkungan Hidup,
3. Sub Bagian Keuangan.
membawahkan :
c. Bidang Perencanaan dan Pengembangan Penanaman Modal,
membawahkan : 1. Sub Bidang Pengelolaan dan Pemantauan;
d. Bidang Promosi dan Kerjasama Penanaman Modal, membawahkan : 1. Sub Bidang Kebersihan;
2. Sub Bagian Evaluasi dan Pelaporan; b. Wakil Direktur Umum dan Keuangan , membawahkan :
3. Sub Bagian Administrasi dan Umum. 1. Bagian Program dan Litbang;
c. Inspektur Pembantu Wilayah I, membawahkan : a) Sub Bagian Program;
1. Seksi Pengawas Pemerintah Bidang Pembangunan; b) Sub Bagian Litbang.
2. Seksi Pengawas Pemerintah Bidang Pemerintahan; 2. Bagian Keuangan;
3. Seksi Pengawas Pemerintah Bidang Kemasyarakatan. a) Sub Bagian Anggaran;
d. Inspektur Pembantu Wilayah II, membawahkan : b) Sub Bagian Perbendaharaan;
1. Seksi Pengawas Pemerintah Bidang Pembangunan; c) Sub Bagian Akuntansi dan Verifikasi.
2. Seksi Pengawas Pemerintah Bidang Pemerintahan; 3. Bagian Umum dan Kepegawaian;
3. Seksi Pengawas Pemerintah Bidang Kemasyarakatan. a) Sub Bagian Umum;
e. Inspektur Pembantu Wilayah III, membawahkan : b) Sub Bagian Kepegawaian.
1. Seksi Pengawas Pemerintah Bidang Pembangunan;
2. Seksi Pengawas Pemerintah Bidang Pemerintahan; c. Wakil Direktur Pelayanan :
3. Seksi Pengawas Pemerintah Bidang Kemasyarakatan. 1. Bidang Pelayanan Medis;
f. Inspektur Pembantu Wilayah IV, membawahkan : a) Seksi Klinik Medis;
1. Seksi Pengawas Pemerintah Bidang Pembangunan; b) Seksi Rekam Medis.
2. Seksi Pengawas Pemerintah Bidang Pemerintahan; 2. Bidang Keperawatan;
3. Seksi Pengawas Pemerintah Bidang Kemasyarakatan; a) Seksi Asuhan Keperawatan;
g. Kelompok Jabatan Fungsional. b) Seksi Etika dan Mutu Keperawatan.
3. Bidang Pelayanan Penunjang Medis;
Paragraf 26
a) Seksi Pengendalian Mutu Penunjang Medis;
Rumah Sakit Umum Daerah
b) Seksi Fasilitas Penunjang Medis.
Pasal 75
Susunan Organisasi Rumah Sakit Umum Daerah, adalah sebagai berikut :
d. Instalasi;
a. Direktur;
e. Jabatan Fungsional.
57 58
Paragraf 27 Paragraf 30
Kantor Arsip Daerah Kecamatan
Pasal 76
Pasal 79
Susunan Organisasi Kantor Arsip Daerah, adalah sebagai berikut :
Susunan Organisasi Kecamatan, adalah sebagai berikut :
a. Kepala Kantor;
a. Camat;
b. Sub Bagian Tata Usaha;
b. Sekretariat, membawahkan :
c. Seksi Perencanaan dan Pengelolaan;
1. Sub Bagian Program;
d. Seksi Pemeliharaan dan Penyimpanan;
2. Sub Bagian Umum dan Kepegawaian;
e. Kelompok Jabatan Fungsional.
3. Sub Bagian Keuangan.
Paragraf 28
Kantor Perpustakaan Daerah c. Seksi Tata Pemerintahan;
Pasal 77 d. Seksi Pemberdayaan Masyarakat dan Desa;
Susunan Organisasi Kantor Perpustakaan Daerah, adalah sebagai berikut : e. Seksi Sosial;
a. Kepala Kantor; f. Seksi Pelayanan Umum;
b. Sub Bagian Tata Usaha;
g. Seksi Ketentraman dan Ketertiban Umum;
c. Seksi Perencanaan dan Pengelolaan;
h. Kelompok Jabatan Fungsional.
d. Seksi Pelayanan dan Referensi;
e. Kelompok Jabatan Fungsional. Paragraf 31
Paragraf 29 Kelurahan
Satuan Polisi Pamong Praja Pasal 80
Pasal 78 Susunan Organisasi Kelurahan, adalah sebagai berikut :
Susunan Organisasi Satuan Polisi Pamong Praja, adalah sebagai berikut : a. Lurah;
a. Kepala; b. Sekretariat;
b. Sub Bagian Tata Usaha; c. Seksi Pemerintahan;
c. Seksi Pengamanan; d. Seksi Ekonomi;
d. Seksi Penyidikan; e. Seksi Sosial;
e. Seksi Ketentraman dan Ketertiban Umum; f. Seksi Ketentraman dan Ketertiban;
f. Kelompok Jabatan Fungsional g. Kelompok Jabatan Fungsional.
59 60
Pasal 81 BAB V
ESELON PERANGKAT DAERAH
(1) Pengaturan tentang Unit Pelaksana Teknis Dinas dan Badan mengenai
nomenklatur, jumlah dan jenis, susunan organisasi, tugas dan fungsi Bagian Kesatu
diatur dengan Peraturan Bupati. Eselon Perangkat Daerah
(2) Penambahan, pengurangan dan atau penghapusan unit pelaksana Pasal 85
teknis pada dinas dan badan diatur dengan Peraturan Bupati setelah
mendapat persetujuan pimpinan DPRD. (1) Sekretaris Daerah merupakan jabatan struktural Eselon IIa.
(2) Asisten, Sekretaris DPRD, Kepala Dinas, Kepala Badan, Inspektur,
Direktur Rumah Sakit Umum Daerah Kelas B dan Staf Ahli merupakan
Pasal 82 jabatan struktural Eselon IIb.
(3) Kepala Kantor, Camat, Kepala Bagian, Sekretaris pada Dinas, Badan
Bagan struktur organisasi perangkat daerah sebagaimana tercantum dalam dan Inspektorat, Inspektur Pembantu, Wakil Direktur Rumah Sakit
lampiran Peraturan Daerah merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari Umum Daerah Kelas B dan Kepala Satuan Polisi Pamong Praja,
Peraturan Daerah ini. merupakan jabatan struktural Eselon IIIa.
(4) Kepala Bidang pada Dinas dan Badan, Kepala Bagian dan Kepala
Bidang pada Rumah Sakit Umum Daerah Kelas B dan Sekretaris
Pasal 83 Camat merupakan jabatan struktural Eselon IIIb.
(5) Lurah, Kepala Seksi, Kepala Sub Bagian, Kepala Sub Bidang dan
Kepala Unit Pelaksana Teknis dinas dan badan merupakan jabatan
(1) Dalam rangka pelaksanaan tugas dan atau penyelenggaraan urusan struktural Eselon IVa.
otonomi daerah, Bupati melimpahkan sebagian tugas dan atau urusan (6) Sekretaris Kelurahan, Kepala Seksi pada Kelurahan, Kepala Sub
pemerintahan kepada perangkat daerah. Bagian pada Unit Pelaksana Teknis Dinas dan Badan, Kepala Tata
Usaha Sekolah Kejuruan dan Kepala Sub Bagian pada Sekretariat
(2) Pelimpahan sebagian tugas dan atau penyelenggaraan urusan otonomi Kecamatan merupakan jabatan struktural Eselon IVb.
daerah sebagaimana dimaksud pada ayat (1), diatur dengan Peraturan
Bupati berdasarkan kebutuhan dan kemampuan perangkat daerah. (7) Kepala Tata Usaha Sekolah Lanjutan Tingkat Pertama, Kepala Tata
Usaha Sekolah Menengah Atas merupakan jabatan Struktural Eselon
Va.
Bagian Ketiga
Bagian Kedua
Uraian Tugas Unsur Organisasi Perangkat Daerah Jabatan Fungsional
Pasal 84 Pasal 86
Uraian tugas unsur organisasi perangkat daerah diatur lebih lanjut dengan (1) Dalam struktur organisasi perangkat daerah terdapat jabatan
Peraturan Bupati. fungsional.
61 62
(2) Jabatan Fungsional sebagaimana dimaksud pada ayat (1), baik BAB VII
penetapan jenis jabatan, kedudukan, tugas, uraian tugas, jenjang
KOMPETENSI JABATAN
pangkat dan penetapan angka kredit maupun formasinya diatur dengan
Peraturan Bupati. Pasal 89
BAB VI
STAF AHLI BUPATI DAN TENAGA AHLI DPRD (1) Pengisian jabatan struktural perangkat daerah berdasarkan Peraturan
Daerah ini mengacu pada standar kompetensi jabatan.
Bagian Kesatu
(2) Pelaksanaan pengisian jabatan struktural berdasarkan standar
Staf Ahli Bupati kompetensi jabatan sebagaimana dimaksud pada ayat (1),
Pasal 87 dilaksanakan melalui mekanisme fit and proper test.
(1) Bupati dalam melaksanakan tugasnya dapat dibantu oleh staf ahli; (3) Standar kompetensi jabatan dan mekanisme fit and proper test
sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dan ayat (2), diatur dengan
(2) Staf ahli sebagaimana dimaksud pada ayat (1), paling banyak 5 (lima) Peraturan Bupati.
staf ahli yang diangkat dan diberhentikan Bupati dari Pegawai Negeri
Sipil yang terdiri dari :
a. Staf Ahli Bidang Hukum dan Politik;
BAB VIII
b. Staf Ahli Bidang Pemerintahan;
c. Staf Ahli Bidang Pembangunan; PELAKSANA
d. Staf Ahli Bidang Kemasyarakatan dan Sumber Daya Manusia; Bagian Kesatu
e. Staf Ahli Bidang Ekonomi dan Keuangan.
Pembentukan
(3) Pengangkatan dalam jabatan staf ahli disesuaikan dengan kebutuhan;
Pasal 90
(4) Tugas pokok dan fungsi staf ahli diatur lebih lanjut dengan Peraturan
Bupati. (1) Pada perangkat daerah dapat diangkat pelaksana.
(5) Staf ahli dalam melaksanakan tugasnya secara administratif (2) Pelaksana sebagaimana dimaksud pada ayat (1), tugas pokok, fungsi
dikoordinasikan oleh Sekretaris Daerah. dan uraian tugasnya akan diatur lebih lanjut dengan Peraturan Bupati.
Bagian Kedua
Bagian Kedua
Tenaga Ahli DPRD
Kedudukan
Pasal 88 Pasal 91
Sekretariat DPRD dapat menyediakan Tenaga Ahli dengan tugas membantu Pelaksana berada di bawah dan bertanggungjawab langsung kepada pejabat
anggota DPRD dalam menjalankan tugas dan fungsinya, sesuai dengan struktural eselon terendah.
kemampuan keuangan daerah.
63 64
BAB IX BAB XI
TUNJANGAN JABATAN DAN TUNJANGAN DAERAH
KETENTUAN LAIN-LAIN
Bagian Kesatu
Tunjangan Jabatan Pasal 95
Pasal 92
Satuan Kerja Perangkat Daerah yang melaksanakan pengelolaan keuangan
(6) Kepada Pegawai Negeri Sipil yang menduduki jabatan struktural badan layanan umum diatur dengan Peraturan Bupati.
maupun fungsional diberi tunjangan jabatan.
(7) Besarnya tunjangan jabatan struktural maupun fungsional ditetapkan Pasal 96
sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku.
Pembentukan lembaga lain sebagai pelaksanaan peraturan perundang-
Bagian Kedua undangan diatur dengan Peraturan Daerah tersendiri.
Tunjangan Daerah
Pasal 93 BAB XII
(1) Pemegang jabatan struktural maupun fungsional selain mendapat
tunjangan jabatan sebagaimana dimaksud pada pasal 92 ayat (1) KETENTUAN PERALIHAN
Peraturan Daerah ini, diberikan tunjangan daerah yang besarannya
disesuaikan dengan kemampuan keuangan daerah. Pasal 97
(2) Besaran tunjangan daerah bagi pejabat struktural maupun fungsional Kepala Bidang pada dinas dan badan yang telah menduduki jabatan
sebagaimana dimaksud pada ayat (1), ditetapkan lebih lanjut dengan struktural pada Eselon IIIa sebelum Peraturan Daerah ini diundangkan,
Keputusan Bupati. tetap diberikan hak kepegawaian dan hak administrasi lainnya dalam
(3) pelaksana sebagaimana dimaksud dalam Pasal 90 dan Pasal 91 jabatan struktural Eselon IIIa.
Peraturan Daerah ini diberi tunjangan daerah yang besarannya
disesuaikan dengan kemampuan keuangan daerah.
Pasal 98
(4) Besaran tunjangan daerah bagi pelaksana sebagaimana dimaksud
pada ayat (3), ditetapkan lebih lanjut dengan Keputusan Bupati. Pengelolaan Keuangan Rumah Sakit Umum Daerah sebagai Rumah Sakit
Swadana, tetap dilaksanakan sampai dengan diberlakukannya Rumah Sakit
Umum Daerah sebagai Badan Layanan Umum
BAB X
PEMBIAYAAN
Pasal 99
Pasal 94
Pembiayaan Perangkat Daerah bersumber dari Anggaran Pendapatan dan Pelaksanaan Penataan organisasi perangkat daerah berdasarkan Peraturan
Belanja Daerah dan penerimaan sumber lain yang dianggap sah Daerah ini selambat-lambatnya dilaksanakan 6 (enam) bulan sejak
berdasarkan Peraturan Perundang-undangan yang berlaku. Peraturan Daerah ini diundangkan.
65 66
Hal-hal yang belum diatur dalam Peraturan Daerah ini sepanjang mengenai
teknis pelaksanaannya akan diatur lebih lanjut dengan Peraturan Bupati dan Ditetapkan di Sumedang
atau Keputusan Bupati. pada tanggal 14 Agustus 2008
BUPATI SUMEDANG,
3. Peraturan Daerah Kabupaten Sumedang Nomor 7 Tahun 2006 tentang LEMBARAN DAERAH KABUPATEN SUMEDANG
Pembentukan Organisasi Perangkat Daerah Kabupaten Sumedang TAHUN 2009 NOMOR 1
(Lembaran Daerah Kabupaten Sumedang Nomor 9 Tahun 2006 Seri D);