(Lembaran Daerah Kabupaten Tegal 4. Badan adalah sekumpulan orang dan/atau modal
Tahun 2008 Nomor 6, Tambahan yang merupakan kesatuan, baik yang melakukan
Lembaran Daerah Kabupaten Tegal usaha maupun yang tidak melakukan usaha yang
Nomor 21) sebagaimana telah diubah meliputi perseroan terbatas, perseroan komanditer,
dengan Peraturan Daerah Kabupaten perseroan lainnya, badan usaha milik negara (BUMN),
Tegal Nomor 9 Tahun 2009 Tentang atau badan usaha milik daerah (BUMD) dengan nama
Perubahan atas Peraturan Daerah dan dalam bentuk apapun, firma, kongsi, koperasi,
Kabupaten Tegal Nomor 6 tahun 2008 dana pensiun, persekutuan, perkumpulan, yayasan,
Tentang Pola Organisasi Pemerintah organisasi massa, organisasi sospol, atau organisasi
Daerah (Lembaran Daerah Kabupaten lainnya, lembaga dan bentuk badan lainnya termasuk
Tegal Tahun 2009, Nomor 9, kontrak investasi kolektif dan bentuk usaha tetap.
Tambahan Lembaran Daerah 5. Retribusi Daerah yang selanjutnya disebut retribusi
Kabupaten Tegal Nomor 33). adalah pungutan Daerah sebagai pembayaran atas
jasa atau pemberian izin tertentu yang khusus
Dengan Persetujuan Bersama disediakan dan/atau diberikan oleh Pemerintah
Daerah untuk kepentingan orang pribadi atau Badan.
DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH KABUPATEN TEGAL 6. Jasa adalah kegiatan Pemerintah Daerah berupa
dan usaha dan pelayanan yang menyebabkan barang,
BUPATI TEGAL fasilitas atau kemanfaatan lainnya yang dapat
dinikmati oleh orang pribadi atau Badan.
MEMUTUSKAN : 7. Jasa Umum adalah jasa yang disediakan atau
diberikan oleh Pemerintah Daerah untuk tujuan
Menetapkan : PERATURAN DAERAH TENTANG kepentingan dan kemanfaatan umum serta dapat
RETRIBUSI DAERAH. dinikmati oleh orang pribadi atau Badan.
8. Jasa Usaha adalah jasa yang diberikan oleh
BAB I Pemerintah Daerah dengan menganut prinsip
KETENTUAN UMUM komersial karena pada dasarnya dapat pula
disediakan oleh sektor swasta.
Pasal 1 9. Perizinan Tertentu adalah kegiatan tertentu
Pemerintah Daerah dalam rangka pemberian izin
Dalam Peraturan Daerah ini yang dimaksud dengan : kepada orang pribadi atau Badan yang dimaksudkan
1. Daerah adalah Kabupaten Tegal. untuk pembinaan, pengaturan, pengendalian dan
2. Pemerintah Daerah adalah Bupati dan perangkat pengawasan atas kegiatan, pemanfaatan ruang, serta
daerah sebagai unsur penyelenggara Pemerintahan penggunaan sumber daya alam, barang, prasarana,
Daerah. sarana atau fasilitas tertentu guna melindungi
3. Bupati adalah Bupati Tegal. kepentingan umum dan menjaga kelestarian
lingkungan.
- 13 - - 14 -
10. Wajib Retribusi adalah orang pribadi atau Badan yang kepentingan umum yang struktur fisiknya dapat
menurut peraturan perundang-undangan retribusi berupa rangka baja yang diikat oleh berbagai
diwajibkan untuk melakukan pembayaran retribusi simpul atau berupa bentuk tunggal tanpa
termasuk pemungut atau pemotong retribusi tertentu. simpul, dimana fungsi desain dan konstruksinya
11. Masa Retribusi adalah suatu jangka waktu tertentu disesuaikan sebagai sarana penunjang menempatkan
yang merupakan batas waktu bagi Wajib Retribusi perangkat telekomunikasi.
untuk memanfaatkan jasa dan perizinan tertentu dari 18. Pertokoan (Shopping Centre) adalah suatu wilayah
Pemerintah Daerah yang bersangkutan. lingkungan/tempat/bagian dimana terdapat bangunan
12. Surat Setoran Retribusi Daerah, yang selanjutnya toko-toko sepanjang tepi jalan dan/atau wilayah lain
disingkat SSRD, adalah bukti pembayaran atau yang dapat dijangkau oleh transportasi dan
penyetoran retribusi yang telah dilakukan dengan masyarakat, dan ditetapkan oleh Pemerintah Daerah
menggunakan formulir atau telah dilakukan dengan sebagai daerah pertokoan yang pengelolaan dilakukan
cara lain ke kas daerah melalui tempat pembayaran secara mandiri oleh pedagang dan koperasi, dimana
yang ditunjuk oleh Bupati. tata pelayanannya dapat menggunakan cara
13. Surat Ketetapan Retribusi Daerah, yang selanjutnya pelayanan modern dan teknologi maju antara lain
disingkat SKRD, adalah surat ketetapan retribusi yang swalayan.
menentukan besarnya jumlah pokok retribusi yang 19. Perkulakan/Grosir adalah sarana atau tempat usaha
terutang. untuk melakukan pembelian berbagai macam barang
14. Surat Ketetapan Retribusi Daerah Lebih Bayar yang dalam partai besar dari berbagai pihak dan menjual
selanjutnya disingkat SKRDLB adalah surat ketetapan barang tersebut dalam partai besar sampai pada sub
yang menentukan jumlah kelebihan pembayaran distributor dan/atau pedagang eceran.
retribusi karena jumlah kredit retribusi lebih besar 20. Penjualan Produksi Usaha Daerah adalah penjualan
dari pada retribusi yang terutang atau tidak hasil produksi usaha Pemerintah Daerah.
seharusnya terutang. 21. Bangunan Gedung adalah wujud fisik hasil pekerjaan
15. Surat Tagihan Retribusi Daerah yang selanjutnya konstruksi yang menyatu dengan tempat
disingkat STRD adalah surat untuk melakukan kedudukannya, sebagian atau seluruhnya berada di
tagihan retribusi dan/atau sanksi administratif berupa atas dan/atau di dalam tanah dan/atau air, yang
bunga dan/atau denda. berfungsi sebagai tempat manusia melakukan
16. Pemungutan adalah suatu rangkaian kegiatan mulai kegiatannya, baik untuk hunian atau tempat tinggal,
penghimpunan data objek dan subjek retribusi, kegiatan keagamaan, kegiatan usaha, kegiatan sosial,
penentuan besarnya retribusi yang terutang sampai budaya, maupun kegiatan khusus.
kegiatan penagihan retribusi kepada Wajib Retribusi 22. Izin Mendirikan Bangunan yang selanjutnya disingkat
serta pengawasan penyetorannya. IMB adalah perizinan yang diberikan oleh pemerintah
17. Menara Telekomunikasi, yang selanjutnya disebut daerah kepada pemohon untuk membangun baru,
Menara adalah bangunan-bangunan untuk rehabilitasi/renovasi, dan/atau memugar dalam
kepentingan umum yang didirikan di atas tanah, atau rangka melestarikan bangunan sesuai dengan
bangunan yang merupakan satu kesatuan konstruksi persyaratan administratif dan persyaratan teknis yang
dengan bangunan gedung yang dipergunakan untuk berlaku.
- 15 - - 16 -
23. Izin Gangguan (HO) adalah pemberian izin tempat 30. Penyidik Pegawai Negeri Sipil yang selanjutnya
usaha atau kegiatan kepada orang pribadi atau Badan disingkat PPNS adalah Pejabat Penyidik Pegawai Negeri
di lokasi tertentu yang dapat menimbulkan bahaya, Sipil tertentu dilingkungan Pemerintah Daerah yang
kerugian, dan gangguan, tidak termasuk tempat usaha diberi wewenang khusus oleh Undang-Undang untuk
atau kegiatan yang telah ditentukan oleh Pemerintah melakukan penyidikan terhadap pelanggaran
Peraturan Daerah.
Pusat atau Pemerintah Daerah.
24. Izin Trayek adalah izin penyelenggaraan angkutan BAB II
orang dalam trayek. OBJEK DAN GOLONGAN RETRIBUSI
25. Surat Teguran, Surat Peringatan atau surat lain yang
sejenis adalah surat yang diterbitkan oleh Pejabat Pasal 2
untuk menegur atau memperingatkan kepada Wajib Objek Retribusi adalah:
Retribusi untuk melunasi utang retribusinya. a. Jasa Umum;
26. Kedaluwarsa adalah suatu alat untuk memperoleh b. Jasa Usaha; dan
sesuatu atau untuk dibebaskan dari suatu perikatan c. Perizinan Tertentu
dengan lewatnya suatu waktu tertentu dan atas
Pasal 3
syarat-syarat yang ditentukan oleh Undang-Undang.
27. Pemeriksaan adalah serangkaian kegiatan (1) Retribusi yang dikenakan atas jasa umum sebagaimana
menghimpun dan mengolah data, keterangan, dimaksud dalam Pasal 2 huruf a digolongkan sebagai
dan/atau bukti yang dilaksanakan secara objektif dan Retribusi Jasa Umum.
profesional berdasarkan suatu standar pemeriksaan (2) Retribusi yang dikenakan atas jasa usaha sebagaimana
untuk menguji kepatuhan pemenuhan kewajiban dimaksud dalam Pasal 2 huruf b digolongkan sebagai
retribusi dan/atau untuk tujuan lain dalam rangka Retribusi Jasa Usaha.
melaksanakan ketentuan perundang-undangan (3) Retribusi yang dikenakan atas perizinan tertentu
retribusi daerah. sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2 huruf c
digolongkan sebagai Retribusi Perizinan Tertentu.
28. Penyidikan tindak pidana di bidang retribusi adalah
serangkaian tindakan yang dilakukan oleh Penyidik
BAB III
Pegawai Negeri Sipil yang selanjutnya disebut Penyidik RETRIBUSI JASA UMUM
untuk mencari serta mengumpulkan bukti yang
dengan itu membuat terang tindak pidana dibidang Pasal 4
retribusi yang terjadi serta menemukan tersangkanya.
29. Penyidik adalah Pejabat Polisi Negara Republik Jenis Retribusi Jasa Umum adalah:
Indonesia, Pejabat atau Pegawai Negeri Sipil yang a. Retribusi Pelayanan Persampahan/Kebersihan;
diberi tugas dan wewenang khusus oleh Undang- b. Retribusi Penggantian Biaya Cetak Kartu Tanda
Undang untuk melakukan penyidikan. Penduduk dan Akta Catatan Sipil ;
c. Retribusi Pelayanan Pemakaman;
- 17 - - 18 -
Pasal 5 Paragraf 2
Cara Mengukur Tingkat Penggunaan Jasa
Dengan nama Retribusi Pelayanan Persampahan/
Kebersihan dipungut Retribusi sebagai pembayaran atas Pasal 8
pelayanan Persampahan/Kebersihan yang diselenggarakan
oleh Pemerintah Daerah. (1) Tingkat penggunaan jasa diukur berdasarkan jenis
dan atau volume sampah.
Pasal 6 (2) Dalam hal volume sampah sulit diukur, maka volume
sampah dimaksud dapat ditaksir dengan berbagai
(1) Objek Retribusi Pelayanan Persampahan/Kebersihan pendekatan antara lain berdasarkan luas lantai
adalah pelayanan persampahan/kebersihan yang bangunan, rumah tangga, perdagangan, dan industri.
diselenggarakan oleh Pemerintah Daerah, meliputi:
a. pengambilan/pengumpulan sampah dari Tempat Paragraf 3
Pembuangan Sementara (TPS) ke Tempat Prinsip dan Sasaran Penetapan Tarif Retribusi
Pembuangan Akhir (TPA) ;
b. Penyediaan TPA; dan Pasal 9
c. Pengelolaan dan/atau pemusnahan sampah di TPA.
(2) Dikecualikan dari objek Retribusi sebagaimana Prinsip dan sasaran dalam penetapan struktur dan
dimaksud pada ayat (1) adalah pelayanan kebersihan besarnya tarif Retribusi Pelayanan
jalan umum, taman, tempat ibadah, sosial dan tempat Persampahan/Kebersihan didasarkan pada tujuan untuk
umum lainnya. biaya penyelenggaraan pelayanan dengan
mempertimbangkan kemampuan masyarakat dan aspek
keadilan.
- 19 - - 20 -
Pasal 15 Pasal 18
Prinsip dan sasaran dalam penetapan struktur dan Objek Retribusi Pelayanan Pemakaman adalah jasa
besarnya tarif Retribusi Penggantian Biaya Cetak Kartu pelayanan pemakaman yang diberikan oleh Pemerintah
Tanda Penduduk dan Akta Catatan Sipil didasarkan pada Daerah.
tujuan untuk mengganti biaya cetak Kartu Tanda
Penduduk dan Akta Catatan Sipil dengan Pasal 19
mempertimbangkan kemampuan masyarakat dan aspek
keadilan. (1) Subjek Retribusi Pelayanan Pemakaman adalah orang
Paragraf 4 pribadi atau Badan yang menggunakan jasa
Struktur dan Besarnya Tarif Retribusi pelayanan pemakaman dan pengabuan.
(2) Wajib Retribusi Pelayanan Pemakaman adalah orang
Pasal 16 pribadi atau Badan yang menurut ketentuan
peraturan perundang-undangan Retribusi diwajibkan
(1) Struktur tarif digolongkan berdasarkan jenis untuk melakukan pembayaran Retribusi Pelayanan
pelayanan yang diberikan. Pemakaman, termasuk pemungut atau pemotong
(2) Besarnya tarif Retribusi Penggantian Biaya Cetak Retribusi Pelayanan Pemakaman.
Kartu Tanda Penduduk dan Akta Catatan Sipil
sebagaimana tercantum dalam Lampiran II yang Paragraf 2
merupakan bagian tidak terpisahkan dari Peraturan Cara Mengukur Tingkat Penggunaan Jasa
Daerah ini.
(3) Retribusi terhadap Akta Kelahiran bayi usia 0 hari Pasal 20
sampai dengan 60 hari dibebaskan.
Tingkat penggunaan jasa diukur berdasarkan penggunaan
Bagian Ketiga luas tanah, dan masa retribusi pelayanan pemakaman
Retribusi Pelayanan Pemakaman
Paragraf 3
Paragraf 1 Prinsip dan Sasaran Penetapan Tarif Retribusi
Nama, Objek, Subyek dan Wajib Retribusi
Pasal 21
Pasal 17
Prinsip dan sasaran dalam penetapan struktur dan
Dengan nama Retribusi Pelayanan Pemakaman dipungut besarnya tarif Retribusi Pelayanan Pemakaman didasarkan
Retribusi sebagai pembayaran atas jasa pelayanan pada tujuan untuk mengganti biaya pelayanan pemakaman
pemakaman. atau pengabuan mayat/jenasah yang meliputi biaya
investasi, penggunaan tanah, biaya operasional dan
pemeliharaan.
- 23 - - 24 -
Pasal 25 Paragraf 4
Struktur dan Besarnya Tarif Retribusi
(1) Subjek Retribusi Pelayanan Parkir di Tepi Jalan Umum
adalah orang pribadi atau Badan yang Pasal 28
menggunakan/menikmati pelayanan jasa Pelayanan
Parkir di Tepi Jalan Umum. (1) Struktur tarif Retribusi Pelayanan Parkir di Tepi Jalan
Umum berdasarkan jenis kendaraan bermotor.
- 25 - - 26 -
(2) Besarnya tarif Retribusi Pelayanan Parkir di Tepi Jalan (2) Wajib Retribusi Pelayanan Pasar adalah orang pribadi
Umum sebagaimana tercantum dalam Lampiran IV atau Badan yang menurut ketentuan peraturan
yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari perundang-undangan Retribusi diwajibkan untuk
Peraturan Daerah ini. melakukan pembayaran Retribusi Pelayanan Pasar,
termasuk pemungut atau pemotong Retribusi
Bagian Kelima Pelayanan Pasar.
Retribusi Pelayanan Pasar
Paragraf 2
Paragraf 1 Cara Mengukur Tingkat Penggunaan Jasa
Nama, Objek, Subyek dan Wajib Retribusi
Pasal 32
Pasal 29
Tingkat penggunaan jasa diukur berdasarkan luas, jenis
Dengan nama Retribusi Pelayanan Pasar dipungut tempat dan kelas pasar yang digunakan.
Retribusi sebagai pembayaran atas penyediaan fasilitas
pasar tradisional/sederhana, berupa pelataran, los, kios Paragraf 3
yang dikelola Pemerintah Daerah, dan khusus disediakan Prinsip dan Sasaran Penetapan Tarif Retribusi
untuk pedagang.
Pasal 33
Pasal 30
Prinsip dan sasaran dalam penetapan struktur dan
(1) Objek Retribusi Pelayanan Pasar adalah penyediaan besarnya tarif Retribusi Pelayanan Pasar untuk menutup
fasilitas pasar tradisional/sederhana, berupa penyelenggaraan penyediaan pelayanan fasilitas pasar
pelataran, los, kios yang dikelola Pemerintah Daerah dengan mempertimbangkan kemampan masyarakat dan
dan khusus disediakan untuk pedagang. aspek keadilan.
(2) Dikecualikan dari objek Retribusi sebagaimana
dimaksud pada ayat (1) adalah pelayanan fasilitas Paragraf 4
pasar yang dikelola oleh Badan Usaha Milik Negara, Struktur dan Besarnya Tarif Retribusi
Badan Usaha Milik Daerah dan pihak swasta.
Pasal 35
Pasal 31
(1) Struktur dan Besarnya Tarif Retribusi Pelayanan
(1) Subjek Retribusi Pelayanan Pasar adalah orang pribadi Pasar ditetapkan berdasarkan jenis fasilitas yang
atau Badan yang menggunakan/menikmati pelayanan terdiri dari pelataran, los, kios, letak, zona tempat,
jasa Pelayanan Pasar. kelas pasar, jangka waktu pemakaian.
(2) Kelas pasar diatur dengan Peraturan Bupati.
- 27 - - 28 -
(3) Struktur dan besarnya tarif retribusi pelayanan pasar (2) Wajib Retribusi Pengujian Kendaraan Bermotor adalah
sebagaimana tersebut dalam Lampiran V yang orang pribadi atau Badan yang menurut ketentuan
merupakan bagian tidak terpisahkan dari Peraturan peraturan perundang-undangan Retribusi diwajibkan
Daerah ini. untuk melakukan pembayaran Retribusi Pengujian
Kendaraan Bermotor, termasuk pemungut atau
Bagian Keenam pemotong Retribusi Pengujian Kendaraan Bermotor.
Retribusi Pengujian Kendaraan Bermotor
Paragraf 2
Paragraf 1
Cara Mengukur Tingkat Penggunaan Jasa
Nama, Objek, Subyek dan Wajib Retribusi
Pasal 39
Pasal 36
Tingkat penggunaan jasa diukur berdasarkan pada jumlah
Dengan nama Retribusi Pengujian Kendaraan Bermotor
berat yang diperbolehkan (JBB) untuk setiap kendaraan.
dipungut Retribusi sebagai pembayaran atas pelayanan
pengujian kendaraan bermotor yang diselenggarakan oleh
Paragraf 3
Pemerintah Daerah.
Prinsip dan Sasaran Penetapan Tarif Retribusi
Pasal 40
Pasal 37
(1) Objek Retribusi Pengujian Kendaraan Bermotor adalah (1) Prinsip dan sasaran dalam penetapan struktur dan
pelayanan pengujian kendaraan bermotor, sesuai besarnya tarif Retribusi Pengujian Kendaraan
dengan ketentuan peraturan perundang-undangan Bermotor didasarkan pada tujuan untuk
yang diselenggarakan oleh Pemerintah Daerah. pengembalian biaya investasi dan operasi maupun
(2) Kendaraan Bermotor sebagaimana dimaksud pada untuk memperoleh keuntungan dengan
ayat (1) meliputi : mempertimbangkan kemampuan masyarakat.
a. mobil penumpang umum ; (2) Selain biaya sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
b. mobil bus, mobil barang dan kendaraan khusus ; dikenakan pula biaya penggantian tanda uji, biaya
dan penggantian buku uji berkala dan stiker tanda
c. kereta gandengan dan kereta tempelan. samping.
(3) Dikecualikan dari objek Retribusi sebagaimana
dimaksud pada ayat (2) adalah kendaraan bermotor Paragraf 4
milik TNI dan POLRI. Struktur dan Besarnya Tarif Retribusi
Pasal 38 Pasal 41
(1) Subjek Retribusi Pengujian Kendaraan Bermotor
adalah orang pribadi atau Badan yang (1) Struktur dan Besarnya Tarif Retribusi Pengujian
menggunakan/menikmati pelayanan jasa Pengujian Kendaraan Bermotor ditetapkan berdasarkan JBB
Kendaraan Bermotor. kendaraan bermotor.
- 29 - - 30 -
Pasal 48 Paragraf 3
Prinsip dan Sasaran Penetapan Tarif Retribusi
Dengan nama Retribusi Penggantian Biaya Cetak Peta
dipungut Retribusi sebagai pembayaran atas penyediaan Pasal 52
peta yang dibuat oleh Pemerintah Daerah.
Prinsip dan sasaran dalam penetapan struktur dan
Pasal 49 besarnya tarif Retribusi Penggantian Biaya Cetak Peta
didasarkan pada tujuan untuk menutup biaya administrasi
(1) Objek Retribusi Penggantian Biaya Cetak Peta adalah dan penyediaan peta.
penyediaan peta yang dibuat oleh Pemerintah Daerah.
(2) Penyediaan peta sebagaimana dimaksud pada ayat (1) Paragraf 4
meliputi : Struktur dan Besarnya Tarif Retribusi
a. penggandaan peta meliputi peta administrasi, peta
perencanaan dan peta tematik; Pasal 53
b. pembuatan peta yaitu peta keterangan rencana
kota. (1) Struktur tarif Retribusi berdasarkan jenis, ukuran,
luas dan peruntukan lokasi.
Pasal 50 (2) Besarnya tarif Retribusi Penggantian Biaya Cetak Peta
sebagaimana tercantum dalam Lampiran VIII yang
(1) Subjek Retribusi Penggantian Biaya Cetak Peta adalah merupakan bagian tidak terpisahkan dari Peraturan
orang pribadi atau Badan yang menggunakan/ Daerah ini.
menikmati pelayanan jasa Penggantian Biaya Cetak
Peta. Bagian Kesembilan
(2) Wajib Retribusi Penggantian Biaya Cetak Peta adalah Retribusi Penyediaan dan/atau Penyedotan Kakus
orang pribadi atau Badan yang menurut ketentuan
peraturan perundang-undangan Retribusi diwajibkan Paragraf 1
untuk melakukan pembayaran Retribusi Penggantian Nama, Objek, Subyek dan Wajib Retribusi
Biaya Cetak Peta, termasuk pemungut atau pemotong
Retribusi Penggantian Biaya Cetak Peta. Pasal 54
Pasal 55 Paragraf 3
Prinsip dan Sasaran Penetapan Tarif Retribusi
(1) Objek Retribusi Penyediaan dan/atau Penyedotan
Kakus adalah pelayanan penyediaan dan/atau Pasal 58
penyedotan kakus yang dilakukan oleh Pemerintah
Daerah. Prinsip dan sasaran dalam penetapan struktur dan
(2) Dikecualikan dari objek Retribusi sebagaimana besarnya tarif Retribusi Penyediaan dan/atau Penyedotan
dimaksud pada ayat (1) adalah pelayanan penyediaan Kakus didasarkan pada biaya administrasi, biaya
dan/atau penyedotan kakus yang disediakan, dimiliki penyedotan, pembuangan / pengolahan dan pengadaan
dan/atau dikelola oleh Badan Usaha Milik Negara, serta perawatan alat penyedotan kakus.
Badan Usaha Milik Daerah dan pihak swasta.
Paragraf 4
Pasal 56 Struktur dan Besarnya Tarif Retribusi
Pasal 67 Paragraf 2
Cara Mengukur Tingkat Penggunaan Jasa
Dengan nama Retribusi Pemakaian Kekayaan Daerah
dipungut Retribusi sebagai pembayaran atas pelayanan Pasal 69
pemakaian, penggunaan dan pemanfaatan kekayaan
barang-barang bergerak dan tidak bergerak serta fasilitas Tingkat penggunaan jasa diukur berdasarkan :
penunjang lainnya yang diberikan oleh Pemerintah Daerah. a. pemakaian tanah didasarkan pada lokasi, luas tanah,
waktu pemakaian dan peruntukkannya;
Pasal 68 b. pemakaian alat-lat mesin didasarkan pada jenis dan
waktu pemakaian dan peruntukkannya;
(1) Objek retribusi pemakaian kekayaan daerah adalah c. pemakaian gedung/bangunan didasarkan pada luas,
pemakaian kekayaan Daerah. fasilitas, lokasi, waktu pemakaian, dan
(2) Kekayaan daerah sebagaimana dimaksud pada ayat (1) peruntukkannya;
meliputi : d. pemakaian mobil pemadam kebakaran didasarkan pada
a. pemakaian tanah; jarak tempuh, waktu pemakaian, dan peruntukkannya;
b. pemakaian alat-lat mesin; e. pemakaian alat-alat berat didasarkan pada jenis alat
c. pemakaian gedung/bangunan; berat, waktu pemakaian, dan peruntukkannya;
d. pemakaian alat berat;
- 39 - - 40 -
Paragraf 3 Pasal 72
Prinsip dan Sasaran Penetapan Tarif Retribusi
Dengan nama Retribusi Pasar Grosir dan/atau Pertokoan
Pasal 70 dipungut retribusi sebagai pembayaran atas pelayanan
penyediaan fasilitas pasar grosir berbagai jenis barang, dan
Prinsip dan sasaran dalam penetapan struktur dan fasilitas pasar/pertokoan yang dikontrakkan, yang
besarnya tarif Retribusi Pemakaian Kekayaan Daerah disediakan/diselenggarakan oleh Pemerintah Daerah.
adalah dengan memperhatikan biaya investasi, biaya
perawatan/pemeliharaan, biaya penyusutan bangunan, Pasal 73
biaya lain yang berkaitan dengan penyediaan jasa, biaya
administrasi lainnya yang mendukung penyediaan jasa (1) Objek retribusi pasar grosir dan/atau pertokoan
untuk mengusahakan keuntungan yang layak agar dapat adalah Pelayanan penyediaan fasilitas pasar grosir
beroperasi secara efisien dengan orientasi pada harga dan/atau pertokoan.
pasar. (2) Objek retribusi sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
adalah penyediaan fasilitas pasar grosir berbagai jenis
Paragraf 4 barang dan fasilitas pasar/pertokoan yang
Struktur dan Besarnya Tarif Retribusi dikontrakkan, yang disediakan/ diselenggarakan oleh
Pemerintah Daerah.
Pasal 71 (3) Dikecualikan dari objek retribusi sebagaimana
dimaksud pada ayat (1) adalah fasilitas pasar yang
(1) Struktur tarif Retribusi Pemakaian Kekayaan Daerah disediakan, dimiliki, dan/atau dikelola oleh Badan
berdasarkan jenis, luas, harga satuan dan jangka Usaha Milik Negara, Badan Usaha Milik Daerah dan
waktu pemakaian kekayaan daerah. pihak swasta.
(2) Besarnya tarif Retribusi Pemakaian Kekayaan Daerah
sebagaimana tercantum dalam Lampiran X yang Pasal 74
merupakan bagian tidak terpisahkan dari Peraturan
Daerah ini. (1) Subjek retribusi pasar grosir dan/atau pertokoan adalah
orang pribadi atau Badan yang menggunakan/
menikmati pelayanan pasar grosir dan/atau pertokoan.
- 41 - - 42 -
Pasal 80 Paragraf 1
Nama, Objek, Subyek dan Wajib Retribusi
Tingkat penggunaan jasa diukur berdasarkan luas dan
jangka waktu pemakaian fasilitas terminal, jenis pelayanan, Pasal 83
dan jenis kendaraan.
Dengan nama Retribusi Tempat Khusus Parkir dipungut
Retribusi sebagai pembayaran atas penyediaan tempat
Paragraf 3 pelayanan penyediaan tempat khusus parkir yang
Prinsip dan Sasaran Penetapan Tarif Retribusi disediakan, dimiliki dan/atau dikelola oleh Pemerintah
Daerah.
Pasal 81
Pasal 84
Prinsip dan sasaran dalam penetapan struktur dan
besarnya tarif Retribusi Terminal didasarkan pada tujuan (1) Objek retribusi tempat khusus parkir adalah
untuk memperoleh keuntungan yang layak, sebagai pelayanan tempat khusus parkir yang disediakan,
pengganti biaya pengelolaan, biaya penyelenggaraan, biaya dimiliki, dan/atau dikelola oleh Pemerintah Daerah.
kebersihan dan biaya administrasi. (2) Tempat khusus parkir sebagaimana dimaksud pada
ayat (1), meliputi :
Paragraf 4 a. terminal ;
Struktur dan Besarnya Tarif Retribusi b. Rumah Sakit Umum Daerah ;
c. pasar ;
Pasal 82 d. obyek wisata ;
e. GOR
(1) Struktur tarif Retribusi Terminal didasarkan pada f. Kolam renang ;
frekuensi, luas, jenis kendaraan dan jangka waktu g. PPI/TPI ;
pemanfaatan fasilitas di terminal. h. parkir kendaraan bermotor di Maribaya ; dan
(2) Struktur dan besarnya tarif retribusi Terminal i. tempat lainnya yang ditentukan oleh Bupati
sebagaimana tercantum dalam Lampiran XII yang (3) Dikecualikan dari objek retribusi sebagaimana
merupakan bagian tidak terpisahkan dari Peraturan dimaksud pada ayat (1) adalah pelayanan tempat
Daerah ini. parkir yang disediakan, dimiliki, dan/atau dikelola
oleh Pemerintah, Badan Usaha Milik Negara, Badan
Usaha Milik Daerah dan pihak swasta.
- 45 - - 46 -
Paragraf 2 Pasal 95
Cara Mengukur Tingkat Penggunaan Jasa
Dengan nama Retribusi Tempat Rekreasi dan Olahraga
Pasal 92 dipungut Retribusi sebagai pembayaran atas penyediaan
tempat rekreasi, pariwisata dan olahraga yang disediakan,
Tingkat penggunaan jasa diukur berdasarkan jumlah dan dimiliki dan/atau dikelola oleh Pemerintah Daerah.
jenis temak yang dipotong.
Pasal 96
Paragraf 3
Prinsip dan Sasaran Penetapan Tarif Retribusi (1) Objek retribusi rekreasi dan olahraga adalah
pelayanan tempat rekreasi, pariwisata, dan olahraga
Pasal 93 yang disediakan, dimiliki, dan/atau dikelola oleh
Pemerintah Daerah.
Prinsip dan sasaran dalam penetapan struktur dan (2) Dikecualikan dari objek retribusi sebagaimana
besarnya tarif Retribusi Rumah Potong Hewan didasarkan dimaksud pada ayat (1) adalah pelayanan tempat
pada tujuan untuk memperoleh keuntungan yang layak, rekreasi, pariwisata, dan olahraga yang dsediakan,
sebagai penganti, biaya investasi, biaya penyusutan, biaya dimiliki, dan/atau dikelola oleh Pemerintah, Badan
pemeliharaan dan pelayanan pemotongan hewan. Usaha Milik Negara, Badan Usaha Milik Daerah dan
pihak swasta.
Paragraf 4
Struktur dan Besarnya Tarif Retribusi Pasal 97
(2) Wajib retribusi rekreasi dan olahraga adalah orang (2) Besarnya tarif Retribusi Tempat Rekreasi dan Olah
pribadi atau Badan yang menurut ketentuan Raga sebagaimana tercantum dalam Lampiran XV
peraturan perundang-undangan Retribusi diwajibkan yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari
untuk melakukan pembayaran Retribusi, termasuk Peraturan Daerah ini.
pemungut atau pemotong retribusi tempat rekreasi
dan olahraga. Bagian Ketujuh
Retribusi Penjualan Produksi Usaha Daerah
Paragraf 2
Cara Mengukur Tingkat Penggunaan Jasa Paragraf 1
Nama, Objek, Subyek dan Wajib Retribusi
Pasal 98
Pasal 101
Tingkat penggunaan jasa diukur berdasarkan jenis, waktu
dan lama pemakaian yang berkaitan dengan pelayanan Dengan Nama Retribusi Penjualan Produksi Usaha Daerah
atau fasilitas tempat rekreasi, pariwisata dan olah raga. dipungut sebagai pembayaran atas penjualan hasil
produksi usaha Pemerintah Daerah.
Paragraf 3
Prinsip dan Sasaran Penetapan Tarif Retribusi Pasal 102
(2) Wajib retribusi penjualan produksi usaha daerah (2) Besarnya tarif penjualan produksi usaha daerah
adalah orang pribadi atau Badan yang menurut sebagaimana tercantum dalam Lampiran XVI yang
ketentuan peraturan perundang-undangan Retribusi merupakan bagian tidak terpisahkan dari Peraturan
diwajibkan untuk melakukan pembayaran Retribusi, Daerah ini.
termasuk pemungut atau pemotong retribusi
penjualan produksi usaha daerah.
BAB V
Paragraf 2 RETRIBUSI PERIZINAN TERTENTU
Cara Mengukur Tingkat Penggunaan Jasa
Pasal 107
Pasal 104
Jenis Retribusi Perizinan Tertentu adalah :
Tingkat penggunaan jasa diukur berdasarkan jenis dan a. Retribusi Izin Mendirikan Bangunan ;
volume penjualan hasil produksi usaha daerah. b. Retribusi Izin Gangguan ;
c. Retribusi Izin Trayek ; dan
Paragraf 3 d. Retribusi Izin Usaha Perikanan.
Prinsip dan Sasaran Penetapan Tarif Retribusi
Bagian Kesatu
Pasal 105 Retribusi Izin Mendirikan Bangunan
(1) Objek Retribusi Izin Mendirikan Bangunan adalah (1) Tingkat penggunaan jasa izin mendirikan bangunan
pemberian izin untuk membangun baru; diukur dengan rumus yang didasarkan atas faktor
rehabilitasi/renovasi meliputi perbaikan/ perawatan, luas lantai bangunan, jumlah tingkat bangunan dan
perubahan dan perluasan/pengurangan; dan rencana pengggunaan bangunan.
pelestarian/ pemugaran. (2) Faktor-faktor sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
(2) Pemberian izin sebagaimana dimaksud pada ayat (1) diberikan bobot (koefisien).
meliputi kegiatan peninjauan desain dan pemantauan (3) Besarnya koefisien sebagaimana dimaksud pada ayat
pelaksanaan pembangunannya agar tetap sesuai (2) ditetapkan sebagai berikut :
dengan rencana teknis bangunan dan rencana tata
ruang, dengan tetap memperhatikan koefisien dasar a. Koefisien luas bangunan
bangunan (KDB), koefisien luas bangunan (KLB), No. Luas Bangunan Koefisien
koefisien ketinggian bangunan (KKB), dan pengawasan
penggunaan bangunan yang meliputi pemeriksaan 1. Bangunan dengan luas s.d. 100m² 1,00
dalam rangka memenuhi syarat keselamatan bagi yang 2. Bangunan dengan luas > 100 m² s/d
menempati bangunan tersebut. 250 m² 1,10
(3) Tidak termasuk objek Retribusi sebagaimana 3. Bangunan dengan luas > 250 m² s/d
dimaksud pada ayat (1) adalah pemberian izin untuk 500 m² 1,20
bangunan milik Pemerintah atau Pemerintah Daerah. 4. Bangunan dengan luas > 500 m² s/d
1.000 m² 1,30
Pasal 110 5. Bangunan dengan luas > 1.000 m²
s/d 2.000 m² 1,40
(1). Subjek Retribusi Izin Mendirikan Bangunan adalah 6. Bangunan dengan luas > 2.000 m² 1,50
orang pribadi atau Badan yang memperoleh izin
mendirikan bangunan dari Pemerintah Daerah.
(2). Wajib Retribusi Izin Mendirikan Bangunan adalah b. Koefisien tingkat bangunan
orang pribadi atau Badan yang menurut ketentuan No. Tingkat Bangunan Koefisien
peraturan perundang-undangan Retribusi diwajibkan
untuk melakukan pembayaran Retribusi, termasuk 1. Bangunan 1 lantai 1,00
pemungut atau pemotong Retribusi Izin Mendirikan 2. Bangunan 2 lantai 1,20
Bangunan. 3. Bangunan 3 lantai 1,30
4. Bangunan 4 lantai 1,40
Paragraf 2 5. Bangunan 5 lantai keatas 1,60
Cara Mengukur Tingkat Penggunaan Jasa
- 55 - - 56 -
c. Koefisien fungsi bangunan (2) Tarif retribusi Izin Mendirikan Bangunan sebagaimana
No. Fungsi Bangunan Koefisien tercantum dalam Lampiran XVII yang merupakan
bagian tidak terpisahkan dari Peraturan Daerah ini.
1. Bangunan Fungsi Hunian 1,00
2. Bangunan Fungsi Keagamaan 1,00 Bagian Kedua
3. Bangunan Fungsi Usaha 1,50 Retribusi Izin Gangguan
4. Bangunan Fungsi Sosial Budaya 1,00
5. Bangunan Fungsi Khusus 2,00 Paragraf 1
Nama, Objek, Subyek dan Wajib Retribusi
(1) Subjek Retribusi Izin Gangguan adalah orang pribadi Tingkat penggunaan jasa diukur berdasarkan luas tempat
atau Badan yang memperoleh izin gangguan dari usaha, dikalikan indeks lokasi dikalikan indeks gangguan
Pemerintah Daerah. dikalikan tarif dasar retribusi izin gangguan.
(2) Wajib Retribusi Izin Gangguan adalah orang pribadi
atau Badan yang menurut ketentuan peraturan Paragraf 3
perundang-undangan Retribusi diwajibkan untuk Prinsip dan Sasaran Penetapan Tarif Retribusi
melakukan pembayaran Retribusi, termasuk
pemungut atau pemotong Retribusi Izin Gangguan. Pasal 119
Paragraf 1
Nama, Objek, Subyek dan Wajib Retribusi
- 59 - - 60 -
Dengan nama Retribusi Izin Trayek dipungut Retribusi Prinsip dan sasaran dalam penetapan struktur dan
sebagai pembayaran atas pelayanan pemberian izin trayek besarnya tarif Retribusi Izin Trayek didasarkan pada tujuan
kepada orang pribadi atau Badan untuk menyediakan untuk menutup sebagian atau seluruh biaya
pelayanan angkutan penumpang umum pada suatu atau penyelenggaraan pemberian izin trayek yang meliputi
beberapa trayek atau lintas tertentu dalam wilayah daerah. penerbitan dokumen izin, pengawasan dilapangan,
penegakan hukum, penatausahaan dan biaya dampak
Pasal 122 negatif dari pemberian izin trayek.
Pasal 123 (1) Struktur tarif Retribusi Izin Trayek berdasarkan jenis
kendaraan, jumlah kendaraan dan jangka waktu.
(1) Subjek Retribusi Izin Trayek adalah Badan yang (2) Besarnya Retribusi sebagaimana tercantum dalam
memperoleh izin trayek dari Pemerintah Daerah. Lampiran XVIII yang merupakan bagian yang tidak
(2) Wajib Retribusi Izin Trayek adalah orang pribadi atau terpisahkan dari peraturan ini.
Badan yang menurut ketentuan peraturan perundang-
undangan Retribusi diwajibkan untuk melakukan Bagian Keempat
pembayaran Retribusi, termasuk pemungut atau Retribusi Izin Usaha Perikanan
pemotong Retribusi Izin Trayek.
Paragraf 1
Nama, Objek, Subyek dan Wajib Retribusi
Paragraf 2
Cara Mengukur Tingkat Penggunaan Jasa
Pasal 127
Pasal 124
Dengan nama Retribusi Izin Usaha Perikanan dipungut
Retribusi sebagai pembayaran atas pelayanan pemberian
Tingkat penggunaan jasa diukur berdasarkan jenis
izin kepada orang pribadi atau Badan untuk melakukan
kendaraan, jumlah kendaraan dan jangka waktu
kegiatan usaha penangkapan dan pembudidayaan ikan.
Paragraf 3
Pasal 128
Prinsip dan Sasaran Penetapan Tarif Retribusi
Objek Retribusi Izin Usaha Perikanan adalah pemberian
izin kepada orang pribadi atau Badan untuk melakukan
kegiatan usaha penangkapan dan pembudidayaan ikan.
- 61 - - 62 -
(3) Keberatan harus diajukan dalam jangka waktu paling (2) Imbalan bunga sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
lama 3 (tiga bulan) sejak tanggal SKRD diterbitkan, dihitung sejak bulan pelunasan sampai dengan
kecuali jika Wajib Retribusi tertentu dapat diterbitkannya SKRDLB.
menunjukkan bahwa jangka waktu itu tidak dapat
dipenuhi karena keadaan di luar kekuasaannya.
(4) Keadaan di luar kekuasaannya sebagaimana BAB X
dimaksud pada ayat (3) adalah suatu keadaan yang PENENTUAN PEMBAYARAN, TEMPAT PEMBAYARAN,
terjadi di luar kehendak atau kekuasaan Wajib ANGSURAN DAN PENUNDAAN PEMBAYARAN
Retribusi
(5) Pengajuan keberatan tidak menunda kewajiban Pasal 143
membayar Retribusi dan pelaksanaan penagihan
Retribusi. (1) Setiap wajib retribusi wajib membayar retribusi yang
terutang berdasarkan surat ketetapan retribusi oleh
Pasal 141 wajib retribusi berdasarkan peraturan
perundang-undangan.
(1) Bupati dalam jangka waktu paling lama 6 (enam) (2) Bupati menentukan tanggal jatuh tempo pembayaran
bulan sejak tanggal Surat Keberatan diterima harus dan penyetoran retribusi yang terutang paling lama 1
memberi keputusan atas keberatan yang diajukan (satu) hari kerja setelah saat terutangnya retribusi.
dengan menerbitkan Surat Keputusan Keberatan. (3) Pembayaran Retribusi dilakukan di Kas Daerah atau
(2) Ketentuan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) tempat lain yang ditunjuk sesuai waktu yang
adalah untuk memberikan kepastian hukum bagi ditentukan dengan menggunakan:
Wajib Retribusi, bahwa keberatan yang diajukan a. SKRD; atau
harus diberi keputusan oleh Bupati. b. dokumen lain yang dipersamakan.
(3) Keputusan Bupati atas keberatan dapat berupa (4) Bupati atas permohonan wajib retribusi setelah
menerima seluruhnya atau sebagian, menolak, atau memenuhi persyaratan yang ditentukan dapat
menambah besarnya Retribusi yang terutang. memberikan persetujuan kepada wajib retribusi untuk
(4) Apabila jangka waktu sebagaimana dimaksud pada mengangsur atau menunda pembayaran retribusi,
ayat (1) telah lewat dan Bupati tidak memberi suatu dengan dikenakan bunga sebesar 2% (dua persen)
keputusan, keberatan yang diajukar tersebut dianggap sebulan.
dikabulkan. (5) Ketentuan lebih lanjut mengenai penentuan
pembayaran, tempat pembayaran, angsuran, dan
Pasal 142 penundaan pembayaran retribusi diatur dengan
Peraturan Bupati.
(1) Jika pengajuan keberatan dikabulkan sebagian atau
seluruhnya, keIebihan pembayaran Retribusi
dikembalikan dengan ditambah imbalan bunga
sebesar 2% (dua persen) sebulan untuk paling lama
12 (dua belas) bulan.
- 67 - - 68 -
BAB XIII (3) Tata cara penghapusan piutang Retribusi yang sudah
KEDALUWARSA PENAGIHAN kedaluwarsa diatur dengan Peraturan Bupati.
Pasal 147
BAB XIV
(1) Hak untuk melakukan penagihan Retribusi menjadi PEMBETULAN, PEMBATALAN, PENGURANGAN
kedaluwarsa setelah melampaui waktu 3 (tiga) tahun KETETAPAN, DAN PENGHAPUSAN ATAU PENGURANGAN
terhitung sejak saat terutangnya Retribusi, kecuali SANKSI ADMINISTRATIF
jika Wajib Retribusi melakukan tindak pidana di
bidang Retribusi. Pasal 149
(2) Kedaluwarsa penagihan Retribusi sebagaimana
dimaksud pada ayat (1) tertangguh jika: (1) Atas permohonan Wajib Retribusi atau karena
a. diterbitkan Surat Teguran; dan jabatannya, Bupati dapat membetulkan SKRD, STRD,
b. ada pengakuan utang Retribusi dari Wajib atau SKRDLB yang dalam penerbitannya terdapat
Retribusi, baik langsung maupun tidak langsung. kesalahan tulis dan/atau kesalahan hitung dan/atau
(3) Dalam hal diterbitkan Surat Teguran sebagaimana kekeliruan penerapan ketentuan tertentu dalam
dimaksud pada ayat (2) huruf a, kedaluwarsa peraturan perundang-undangan retribusi.
penagihan dihitung sejak tanggal diterimanya Surat (2) Bupati dapat:
teguran tersebut. a. mengurangkan atau menghapuskan sanksi
(4) Pengakuan utang Retribusi secara langsung administratif berupa bunga, denda, dan kenaikan
sebagaimana dimaksud pada ayat (2) huruf b adalah pajak yang terutang menurut peraturan
Wajib Retribusi dengan kesadarannya menyatakan perundang-undangan perpajakan daerah dan
masih mempunyai utang Retribusi dan belum retribusi, dalam hal sanksi tersebut dikenakan
melunasinya kepada Pemerintah Daerah. karena kekhilafan Wajib Retribusi atau bukan
(5) Pengakuan utang Retribusi secara tidak langsung karena kesalahannya;
sebagaimana dmaksud pada ayat (2) huruf b dapat b. mengurangkan atau membatalkan SKRD, STRD,
diketahui dari pengajuan permohonan angsuran atau atau SKRDLB yang tidak benar;
penundaan pembayaran dan permohonan keberatan c. mengurangkan atau membatalkan STRD;
oleh Wajib Retribusi. d. membatalkan hasil pemeriksaan atau ketetapan
pajak yang dilaksanakan atau diterbitkan tidak
Pasal 148 sesuai dengan tata cara yang ditentukan; dan
e. mengurangkan ketetapan retribusi terutang
(1) Piutang Retribusi yang tidak mungkin ditagih lagi berdasarkan pertimbangan kemampuan
karena hak untuk melakukan penagihan sudah membayar Wajib Retribusi atau kondisi tertentu
kedaluwarsa dapat dihapuskan. objek retribusi.
(2) Bupati menetapkan Keputusan Penghapusan Piutang
Retribusi yang sudah kedaluwarsa sebagaimana
dimaksud pada ayat (1),
- 71 - - 72 -
(3) Ketentuan lebih lanjut mengenai tata cara b. memberikan kesempatan untuk memasuki tempat
pengurangan atau penghapusan sanksi administratif atau ruangan yang dianggap perlu dan
dan pengurangan atau pembatalan ketetapan retribusi memberikan bantuan guna kelancaran
sebagaimana dimaksud pada ayat (2) diatur dengan pemeriksaan; dan/atau
Peraturan Bupati. c. memberikan keterangan yang diperlukan.
(3) Ketentuan lebih lanjut mengenai tata cara
BAB XV pemeriksaan retribusi diatur dengan Peraturan
KERINGANAN, PENGURANGAN, DAN PEMBEBASAN Bupati.
RETRIBUSI
(2) Penyidik sebagaimana dimaksud pada ayat (1) adalah BAB XIX
pejabat pegawai negeri sipil tertentu di lingkungan KETENTUAN PIDANA
Pemerintah Daerah yang diangkat oleh pejabat yang
Pasal 154
berwenang sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan.
Wajib Retribusi yang tidak melaksanakan kewajibannya
(3) Wewenang Penyidik sebagaimana dimaksud pada ayat
sehingga merugikan keuangan Daerah diancam pidana
(1) adalah :
kurungan paling lama 3 (tiga) bulan atau pidana denda
a. menerima laporan atau pengaduan dari seseorang
paling banyak 3 (tiga) kali jumlah Retribusi terutang yang
mengenai adanya dugaan tindak pidana atas
tidak atau kurang dibayar.
pelanggaran Peraturan Daerah;
b. melakukan tindakan pertama dan pemeriksaan di
BAB XX
tempat kejadian;
KETENTUAN PERALIHAN
c. menyuruh berhenti seseorang dan memeriksa tanda
pengenal diri tersangka; Pasal 155
d. melakukan penyitaan benda atau surat;
e. mengambil sidik jari dan memotret seseorang; Pada saat Peraturan Daerah mulai ini berlaku, Retribusi
f. memanggil orang untuk didengar dan diperiksa yang masih terutang berdasarkan Peraturan Daerah
sebagai saksi atau tersangka; tentang Retribusi yang ada di Daerah sepanjang tidak
g. mendatangkan orang ahli yang diperlukan dalam diatur dalam Peraturan Daerah ini masih dapat ditagih
hubungannya dengan pemeriksaan perkara; selama jangka waktu 5 (lima) tahun terhitung sejak saat
h. mengadakan penghentian penyidikan setelah Retribusi yang terutang.
mendapat petunjuk dari Pejabat Penyidik Polisi
Negara Republik Indonesia bahwa tidak terdapat BAB XXI
cukup bukti atau peristiwa tersebut bukan KETENTUAN PENUTUP
merupakan tindak pidana dan selanjutnya melalui Pasal 156
Penyidik Polisi Negara Republik Indonesia
memberitahukan hal tersebut pada penuntut Pada saat mulai berlakunya Peraturan Daerah ini maka :
umum, tersangka atau keluarganya. 1. Peraturan Daerah Kabupaten Daerah Tingkat II Tegal
(4) Penyidik sebagaimana dimaksud pada ayat (1) Nomor 10 Tahun 1998 tentang Retribusi Terminal
memberitahukan dimulainya penyidikan dan (Lembaran Daerah Kabupaten Daerah Tingkat II Tegal
menyampaikan hasil penyidikannya kepada Penuntut Tahun 1999 Nomor 12), sebagaimana telah
Umum melalui Penyidik pejabat Polisi Negara Republik beberapakali diubah terakhir dengan Peraturan
Indonesia, sesuai dengan ketentuan yang diatur dalam Daerah Kabupaten Tegal Nomor 6 Tahun 2007 tentang
Undang-Undang Hukum Acara Pidana. Perubahan Kedua Atas Peraturan Daerah Kabupaten
Daerah Tingkat II Tegal Nomor 10 Tahun 1998 tentang
Retribusi Terminal (Lembaran Daerah Kabupaten
Daerah Tingkat II Tegal Tahun 2007 Nomor 6
Tambahan Lembaran Daerah Nomor 6) ;
- 75 - - 76 -
2. Peraturan Daerah Kabupaten Daerah Tingkat II Tegal 8. Peraturan Daerah Kabupaten Daerah Tingkat II Tegal
Nomor 11 Tahun 1998 tentang Retribusi Tempat Nomor 3 Tahun 1999 tentang Retribusi Penjualan
Khusus Parkir (Lembaran Daerah Kabupaten Daerah Produksi Usaha Daerah (Lembaran Daerah Kabupaten
Tingkat II Tegal Tahun 1999 Nomor 18) ; Daerah Tingkat II Tegal Tahun 1999 Nomor 23),
3. Peraturan Daerah Kabupaten Daerah Tingkat II Tegal sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Daerah
Nomor 12 Tahun 1998 tentang Retribusi Parkir di Tepi Kabupaten Tegal Nomor 05 Tahun 2005 tentang
Jalan umum (Lembaran Daerah Kabupaten Daerah Perubahan Atas Peraturan Daerah Kabupaten Daerah
Tingkat II Tegal Tahun 1999 Nomor 13), sebagaimana Tingkat II Tegal Nomor 3 Tahun 1999 tentang
telah diubah dengan Peraturan Daerah Kabupaten Retribusi Penjualan Produksi Usaha Daerah
Tegal Nomor 7 Tahun 2007 tentang Perubahan Atas (Lembaran Daerah Kabupaten Tegal Tahun 2005
Peraturan Daerah Kabupaten Daerah Tingkat II Tegal Nomor 23) ;
Nomor 12 Tahun 1998 tentang Retribusi Parkir di Tepi 9. Peraturan Daerah Kabupaten Daerah Tingkat II Tegal
Jalan Umum (Lembaran Daerah Kabupaten Tegal Nomor 4 Tahun 1999 tentang Retribusi Pelayanan
Tahun 2007 Nomor 14) ; Persampahan/Kebersihan (Lembaran Daerah
4. Peraturan Daerah Kabupaten Daerah Tingkat II Tegal Kabupaten Daerah Tingkat II Tegal Tahun 1999 Nomor
Nomor 13 Tahun 1998 tentang Retribusi Pelayanan, 24), sebagaimana telah diubah dengan Peraturan
Pemakaman dan Pengabuan Mayat (Lembaran Daerah Daerah Kabupaten Tegal Nomor 12 Tahun 2001
Kabupaten Daerah Tingkat II Tegal Tahun 1999 Nomor tentang Perubahan Atas Peraturan Daerah Kabupaten
14); Daerah Tingkat II Tegal Nomor 4 Tahun 1999 tentang
5. Peraturan Daerah Kabupaten Daerah Tingkat II Tegal Retribusi Pelayanan Persampahan/Kebersihan
Nomor 14 Tahun 1998 tentang Retribusi Penyedotan (Lembaran Daerah Kabupaten Daerah Tingkat II Tegal
Kakus (Lembaran Daerah Kabupaten Daerah Tingkat II Tahun 2001 Nomor 35) ;
Tegal Tahun 1999 Nomor 15) ; 10. Peraturan Daerah Kabupaten Daerah Tingkat II Tegal
6. Peraturan Daerah Kabupaten Daerah Tingkat II Tegal Nomor 5 Tahun 1999 tentang Retribusi Tempat
Nomor 16 Tahun 1998 tentang Retribusi Rumah Rekreasi dan Olah Raga (Lembaran Daerah Kabupaten
Potong Hewan (Lembaran Daerah Kabupaten Daerah Daerah Tingkat II Tegal Tahun 1999 Nomor 25),
Tingkat II Tegal Tahun 1999 Nomor 16) ; sebagaimana telah beberapa kali diubah terakhir
7. Peraturan Daerah Kabupaten Daerah Tingkat II Tegal dengan Peraturan Daerah Kabupaten Tegal Nomor 14
Nomor 2 Tahun 1999 tentang Retribusi Pemakaian Tahun 2009 tentang Perubahan Kedua Atas Peraturan
Kekayaan Daerah (Lembaran Daerah Kabupaten Daerah Tingkat II Tegal Nomor 5 Tahun 1999
Daerah Tingkat II Tegal Tahun 1999 Nomor 22), (Lembaran Daerah Kabupaten Tegal Tahun 2009
sebagaimana telah beberapakali diubah terakhir Nomor 14) ;
dengan Peraturan Daerah Kabupaten Tegal Nomor 06 11. Peraturan Daerah Kabupaten Daerah Tingkat II Tegal
Tahun 2005 tentang Perubahan Kedua Atas Peraturan Nomor 6 Tahun 1999 tentang Retribusi Pasar
Daerah Kabupaten Daerah Tingkat II Tegal tentang (Lembaran Daerah Kabupaten Daerah Tingkat II Tegal
Retribusi Pemakaian Kekayaan Daerah(Lembaran Tahun 1999 Nomor 26) ;
Daerah Kabupaten Daerah Tingkat II Tegal Tahun
1999 Nomor 25) ;
- 77 - - 78 -
12. Peraturan Daerah Kabupaten Daerah Tingkat II Tegal 16. Peraturan Daerah Kabupaten Tegal Nomor 15 Tahun
Nomor 7 Tahun 1999 tentang Retribusi Izin Gangguan 2001 tentang Retribusi Pengujian Kendaraan Bermotor
(Lembaran Daerah Kabupaten Daerah Tingkat II Tegal di Kabupaten Tegal (Lembaran Daerah Kabupaten
Tahun 1999 Nomor 27), sebagaimana telah diubah Tegal Tahun 2001 Nomor 38) ;
dengan Peraturan Daerah Kabupaten Tegal Nomor 12 17. Peraturan Daerah Kabupaten Tegal Nomor 29 Tahun
Tahun 2002 tentang Perubahan Atas Peraturan 2001 tentang Retribusi Izin Usaha Jasa Konstruksi
Daerah Kabupaten Daerah Tingkat II Tegal Nomor 7 sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Daerah
Tahun 1999 tentang Retribusi Izin Ganguan Kabupaten Tegal Nomor 13 Tahun 2008 tentang
(Lembaran Daerah Kabupaten Daerah Tegal Tahun Perubahan Atas Peraturan Daerah Kabupaten Tegal
2005 Nomor 21) ; Nomor 29 Tahun 2001 tentang Retribusi Izin Usaha
13. Peraturan Daerah Kabupaten Daerah Tingkat II Tegal Jasa Konstruksi (Lembaran Daerah Kabupaten Tegal
Nomor 11 Tahun 1999 tentang Retribusi Izin Tahun 2008 Nomor 8, Tambahan Lembaran Daerah
Mendirikan Bangunan (Lembaran Daerah Kabupaten Nomor 8) ;
Daerah Tingkat II Tegal Tahun 1999 Nomor 33), 18. Peraturan Daerah Kabupaten Tegal Nomor 04 Tahun
sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Daerah 2002 tentang Retribusi Surat Izin Usaha Perdagangan
Kabupaten Tegal Nomor 03 Tahun 2005 tentang (SIUP) (Lembaran Daerah Kabupaten Tegal Tahun
Perubahan Atas Peraturan Daerah Kabupaten Daerah 2002 Nomor 07) ;
Tingkat II Tegal Nomor 11 Tahun 1999 tentang 19. Peraturan Daerah Kabupaten Tegal Nomor 06 Tahun
Retribusi Izin Mendirikan Bangunan (Lembaran 2002 tentang Retribusi Izin Usaha Pariwisata
Daerah Kabupaten Daerah Tegal Tahun 2005 Nomor (Lembaran Daerah Kabupaten Tegal Tahun 2002
22) ; Nomor 09) ;
14. Peraturan Daerah Kabupaten Daerah Tingkat II Tegal 20. Peraturan Daerah Kabupaten Tegal Nomor 13 Tahun
Nomor 14 Tahun 2000 tentang Retribusi Izin Trayek 2002 tentang Retribusi Izin Usaha Perikanan
(Lembaran Daerah Kabupaten Daerah Tingkat II Tegal (Lembaran Daerah Kabupaten Tegal Tahun 2002
Tahun 2000 Nomor 27), sebagaimana telah diubah Nomor 22) ;
dengan Peraturan Daerah Kabupaten Tegal Nomor 8 21. Peraturan Daerah Kabupaten Tegal Nomor 1 Tahun
Tahun 2007 tentang Perubahan Atas Peraturan 2007 tentang Retribusi Izin Lokasi (Lembaran Daerah
Daerah Kabupaten Tegal Nomor 14 Tahun 2000 Kabupaten Tegal Tahun 2007 Nomor 1, Tambahan
tentang Retribusi Izin Trayek (Lembaran Daerah Lembaran Daerah Nomor 1) ;
Kabupaten Tegal Tahun 2007 Nomor 8, Tambahan 22. Peraturan Daerah Kabupaten Tegal Nomor 2 Tahun
Lembaran Daerah Nomor 8) ; 2007 tentang Retribusi Izin Perubahan Penggunaan
15. Peraturan Daerah Kabupaten Tegal Nomor 15 Tahun Tanah (Lembaran Daerah Kabupaten Tegal Tahun
2000 tentang Retribusi Pemeriksaan Alat Pemadam 2007 Nomor 2, Tambahan Lembaran Daerah
Kebakaran (Lembaran Daerah Kabupaten Tegal Tahun Nomor 2) ;
2000 Nomor 28);
- 79 -
undangan tersebut adalah makin ketatnya penetapan Penyusunan Peraturan Daerah merupakan hal
sifat dan penetapan retribusi daerah, yang intinya yang penting, mengingat Undang-Undang
adalah membatasi sektor-sektor pelayanan mengisyaratkan supaya penyelenggaraan retribusi
pemerintahan dan pembangunan yang dapat menjadi sesuai regulasi yang baru dapat dilaksanakan mulai 1
obyek pemungutan. Oleh karena itu, ada kemungkinan Januari 2011. Jika penyusunan Peraturan Daerah itu
berkurangnya pendapatan daerah dari sektor-sektor tidak sesuai dengan peraturan perundang-undangan,
tertentu yang selama ini tanpa kendali hukum yang di samping tunduk kepada mekanisme evaluasi oleh
jelas menjadi obyek pemungutan dalam bentuk Menteri Dalam Negeri dan pembatalan oleh Presiden,
retribusi daerah. Namun, jika mencermati
juga dimungkinkan bagi Menteri Keuangan untuk
Undang-Undang tersebut, makin lama nampaknya
menetapkan sanksi berupa pemotongan Dana Alokasi
sedapat mungkin pelayanan pemerintahan dan
Umum (DAU) dan Dana Alokasi Khusus (DAK).
pembangunan harus minimal dalam pemungutan
sebagai beban kepada masyarakat, yang pada akhirnya
mendorong kreativitas dan pendapatan strategi II. PASAL DEMI PASAL
pembangunan yang berbasis kemandirian daerah
untuk pengembangan sumber pendapatan daerah, Pasal 1
seperti pengelolaah aset daerah, efisiensi birokrasi dan Cukup jelas
sebagainya. Pasal 2
Cukup jelas
Pemerintah Kabupaten Tegal memperhatikan Pasal 3
benar-benar dampak kebijakan baru tersebut. Untuk Cukup jelas
memberikan kerangka legal yang tegas dan jelas, serta Pasal 4
untuk memberdayakan infrastruktur retribusi daerah Cukup jelas
supaya lebih akuntabel, transparan, dan tertib Pasal 5
administrasi, maka perlu untuk menetapkan Peraturan Cukup jelas
Daerah tentang Retribusi Daerah. Pasal 6
Ayat 1
Salah satu pilihan hukum terkait dengan
Cukup jelas
peraturan daerah ini adalah diaturnya secara
Ayat 2
komprehensif jenis dan obyek retribusi daerah beserta
Yang dimaksud dengan “ tempat umum
tata cara pemungutannya ke dalam "satu paket"
pengaturan. Pilihan hukum demikian di samping lainnya “ adalah tempat yang dapat
untuk efisiensi dan efektivitas penetapan kebijakan, digunakan oleh masyarakat umum dan
juga untuk memberikan panduan yang terarah demi dikelola oleh Pemerintah Daerah.
keberhasilan penyelenggaraan retribusi daerah itu
sendiri.
-4- -5-
Pasal 7 Pasal 15
Cukup jelas Cukup jelas
Pasal 8 Pasal 16
Cukup jelas Cukup jelas
Pasal 9 Pasal 17
Cukup jelas Cukup jelas
Pasal 10 Pasal 18
Cukup jelas Cukup jelas
Pasal 11 Pasal 19
- Yang dimaksud dengan “Kartu Tanda Cukup jelas
Penduduk” adalah Kartu Tanda Penduduk Pasal 20
yang dibuat/diproses secara elektronik yang Cukup jelas
memuat identitas resmi Penduduk sebagai Pasal 21
bukti diri yang diterbitkan oleh Instansi Cukup jelas
Pelaksana yang berlaku di seluruh wilayah Pasal 22
Negara Kesatuan Republik Indonesia yang Cukup jelas
mencantumkan NIK, dan sudah berbasis data Pasal 23
base kependudukan nasional. Cukup jelas
- Yang dumaksud dengan “Akta Pencatatan Pasal 24
Sipil” adalah akta pencatatan peristiwa Cukup jelas
penting yang dialami oleh seseorang dalam Pasal 25
register pencatatan sipil yang diterbitkan oleh Cukup jelas
Instansi Pelaksana yang meliputi akta Pasal 26
perkawinan, akta perceraian, akta Cukup jelas
pengesahan dan pengakuan anak, akta ganti Pasal 27
nama bagi warga negara asing, dan akta Cukup jelas
kematian. Pasal 28
Pasal 12 Cukup jelas
Cukup jelas Pasal 29
Pasal 13 Cukup jelas
Cukup jelas Pasal 30
Pasal 14 Cukup jelas
Cukup jelas Pasal 31
Cukup jelas
-6- -7-
Pasal 32 Pasal 46
Cukup jelas Cukup jelas
Pasal 33 Pasal 47
Cukup jelas Cukup jelas
Pasal 34 Pasal 48
Cukup jelas Yang dimaksud “ Peta “ adalah peta yang dibuat
Pasal 35 oleh Pemerintah Daerah seperti peta dasar
Cukup jelas (garis), peta foto, peta digital, peta tematik dan
Pasal 36 peta teknis (struktur).
Cukup jelas Pasal 49
Pasal 37 Cukup jelas
Cukup jelas Pasal 50
Pasal 38 Cukup jelas
Cukup jelas Pasal 51
Pasal 39 Cukup jelas
Cukup jelas Pasal 52
Pasal 40 Cukup jelas
Ayat 1 Pasal 53
Cukup jelas Cukup jelas
Ayat 2 Pasal 54
Yang dimaksud dengan ”penggantian Cukup jelas
buku uji” adalah penggantian rutin dan Pasal 55
penggantian buku uji yang hilang. Cukup jelas
Pasal 41 Pasal 56
Cukup jelas Cukup jelas
Pasal 42 Pasal 57
Cukup jelas Cukup jelas
Pasal 43 Pasal 58
Cukup jelas Cukup jelas
Pasal 44 Pasal 59
Cukup jelas Cukup jelas
Pasal 45 Pasal 60
Cukup jelas Cukup jelas
Pasal 61
Cukup jelas
-8- -9-
Pasal 62 Pasal 79
Cukup jelas Cukup jelas
Pasal 63 Pasal 80
Cukup jelas Cukup jelas
Pasal 64 Pasal 81
Cukup jelas Cukup jelas
Pasal 65 Pasal 82
Cukup jelas Cukup jelas
Pasal 66 Pasal 83
Cukup jelas Cukup jelas
Pasal 67 Pasal 84
Cukup jelas Cukup jelas
Pasal 68 Pasal 85
Cukup jelas Cukup jelas
Pasal 69 Pasal 86
Cukup jelas Cukup jelas
Pasal 70 Pasal 87
Cukup jelas Cukup jelas
Pasal 71 Pasal 88
Cukup jelas Cukup jelas
Pasal 72 Pasal 89
Cukup jelas Cukup jelas
Pasal 73 Pasal 90
Cukup jelas Cukup jelas
Pasal 74 Pasal 91
Cukup jelas Cukup jelas
Pasal 75 Pasal 92
Cukup jelas Cukup jelas
Pasal 76 Pasal 93
Cukup jelas Cukup jelas
Pasal 77 Pasal 94
Cukup jelas Cukup jelas
Pasal 78 Pasal 95
Cukup jelas Cukup jelas
- 10 - - 11 -
Pasal 156
Cukup jelas
Pasal 157
Cukup jelas
BESARNYA RETRIBUSI
KELOM
JENIS SATUAN KLAS I KLAS II KLAS III KLAS IV KET
POK
(Rp) (Rp) (Rp) (Rp)
1 2 3 4 5 6 7 8
I INDUSTRI / PABRIK
Makan, Minum, Sandang, bulan 300.000,00 200.000,00 100.000,00 75.000,00 KELOMPOK I,
Perabot Rumah Tangga, II, III, IV dan V:
Kimia, Rokok, Industri Rumah Klasifikasi
Tangga ditetapkan
oleh Bupati
II PERUSAHAAN/JASA berdasarkan
perkiraan
1. Penginapan, Hotel, bulan 500.000,00 400.000,00 300.000,00 200.000,00
volume
Wisma sampah yang
2. Rumah Makan, bulan 300.000,00 200.000,00 100.000,00 50.000,00 dapat
Restoran, Jasa Boga, disimpulkan
Cafetaria, Café Shop, berdasarkan
Warung Makan jenis kegiatan
3. Gedung Pertemuan, bulan 100.000,00 75.000,00 50.000,00 40.000,00 usaha
intensitas
Gedung Olahraga, dll
kegiatan
usaha dan
jumlah tenaga
kerja
4. Tempat hiburan,
Billyard, Bioskop,dll bulan 200.000,00 150.000,00 100.000,00 50.000,00
5. Salon, Penjahit, Potong
Rambut, Penatu, dll bulan 100.000,00 50.000,00 40.000,00 20.000,00
2
VI RUMAH TANGGA bulan 5.000,00 3.000,00 2.000,00 1.000,00 KELOMPOK
VI :
Klasifikasi
ditetapkan
oleh Bupati
atau pejabat
yang ditunjuk
berdasarkan
pekerjaan
volume
sampah yang
dihasilkan,
jenis kegiatan
sosial
ekonomi dan
jumlah
anggota
keluarga
Cap. Ttd
3
LAMPIRAN II : PERATURAN DAERAH KABUPATEN TEGAL
NOMOR :3 2 Tahun 2012 24. Kutipan Ke-II Akta Perceraian WNI 200.000,00
TANGGAL : 10 Januari 2012 25. Kutipan Ke-II Akta Perceraian WNA 400.000,00
ruari 26. Akta Kematian WNI Gratis
TARIF RETRIBUSI PENGGANTIAN BIAYA CETAK KARTU 27. Akta Kematian WNA Gratis
TANDA PENDUDUK DAN AKTA CATATAN SIPIL 28. Kutipan Ke-II Akta Kematian WNI 25.000,00
29. Kutipan Ke-II Akta Kematian WNA 45.000,00
NO. JENIS TARIF (Rp) 30. Akta Pengakuan Anak WNI 200.000,00
31. Akta Pengakuan Anak WNA 250.000,00
1 2 3
32. Kutipan Ke-II Akta Pengakuan Anak WNI 125.000,00
1. E-KTP WNI 30.000,00
33. Kutipan Ke-II Akta Pengakuan Anak WNA 300.000,00
2. E-KTP WNA 100.000,00
34. Pencatatan Pengesahan Anak WNI 150.000,00
3. E-KTP WNI (Keterlambatan) 45.000,00
35. Pencatatan Pengesahan Anak WNA 300.000,00
4. E-KTP WNA (Keterlambatan) 110.000,00
36. Pencatatan Pengangkatan Anak / Adopsi WNI 150.000,00
5. SKPLN 10.000,00
(Pencatatan kurang dari 1 (satu) bulan sejak
6. SKDLN 10.000,00
tanggal penetapan Pengadilan Negeri yang
7. SKIT 100.000,00
telah berkekuatan hukum tetap)
8. SKTS 100.000,00
37. Pencatatan Pengangkatan Anak / Adopsi 250.000,00
9. Surat Keterangan Pindah 50.000,00
WNA (Pencatatan kurang dari 1 (satu) bulan
10. Kartu Keluarga WNI 15.000,00
sejak tanggal penetapan Pengadilan Negeri
11. Kartu Keluarga WNA 100.000,00
yang telah berkekuatan hukum tetap)
12. Kartu Keluarga WNI (Keterlambatan) 25.000,00
38. Pencatatan Pengangkatan Anak / Adopsi WNI 200.000,00
13. Kartu Keluarga WNA (Keterlambatan) 110.000,00
(Pencatatan lebih dari 1 (satu) bulan sejak
14. Akta Perkawinan WNI (Pencatatan di Kantor) 150.000,00
tanggal penetapan Pengadilan Negeri yang
15. Akta Perkawinan WNI (Pencatatan di luar 200.000,00
telah berkekuatan hukum tetap)
Kantor)
39. Pencatatan Pengangkatan Anak / Adopsi 250.000,00
16. Akta Perkawinan WNA (Pencatatan di Kantor) 200.000,00
WNA (Pencatatan lebih dari 1 (satu) bulan
17. Akta Perkawinan WNA (Pencatatan di luar 250.000,00
sejak tanggal penetapan Pengadilan Negeri
Kantor)
yang telah berkekuatan hukum tetap)
18. Kutipan Ke-II dan seterusnya Akta 100.000,00
40. Pencatatan Perubahan Nama / Akta WNI 100.000,00
Perkawinan WNI
41. Pencatatan Perubahan Nama / Akta WNA 150.000,00
19. Kutipan Ke-II dan seterusnya Akta 150.000,00
Perkawinan WNA
20. Akta Perceraian WNI (Pencatatan kurang dari 250.000,00
1 (satu) bulan sejak tanggal penetapan WAKIL BUPATI TEGAL,
Pengadilan Negeri yang telah berkekuatan
hukum tetap) Cap. Ttd
21. Akta Perceraian WNA (Pencatatan kurang dari 300.000,00
1 (satu) bulan sejak tanggal penetapan MOCH. HERY SOELISTIYAWAN
Pengadilan Negeri yang telah berkekuatan
hukum tetap)
22. Akta Perceraian WNI (Pencatatan lebih dari 1 300.000,00
(satu) bulan sejak tanggal penetapan
Pengadilan Negeri yang telah berkekuatan
hukum tetap)
23. Akta Perceraian WNA (Pencatatan lebih dari 1 400.000,00
(satu) bulan sejak tanggal penetapan
Pengadilan Negeri yang telah berkekuatan
hukum tetap)
5
LAMPIRAN III : PERATURAN DAERAH KABUPATEN TEGAL
NOMOR :3 2 Tahun 2012 LAMPIRAN IV : PERATURAN DAERAH KABUPATEN TEGAL
TANGGAL : 10 Januari 2012Peb NOMOR : 2 Tahun 2012
TANGGAL : 10 Januari 2012
Cap. Ttd
Cap. Ttd
6 7
LAMPIRAN V : PERATURAN DAERAH KABUPATEN TEGAL
NOMOR : 2 Tahun 2012
TANGGAL : 10 Januari 2012 - Neon Sign M2 750,00
Per hari M2 3.500,00
Per bulan
TARIF RETRIBUSI PASAR - Spanduk/Baliho
Per hari M2 450,00
JENIS BANGUNAN/ LUAS/ Per bulan M2 2.000,00
NO LOKASI TARIF KET - Tempel < 50
OBYEK SATUAN
Per hari Cm2 100,00
Per bulan Cm2 250,00
1. Pasar Kls I a. Loos :
> 50
- Semi Permanen M2 250,00 Per Hari
Per hari Cm2 150,00
- Permanen M2 350,00
Per bulan Cm2 300,00
b. Kios :
- Semi Permanen M2 150,00
c. Swalayan < 200 M2 50,00
- Permanen M2 200,00
>200 M2 35,00
c. Pelataran/Halaman M2 250,00
d. Lain-lain 200,00
2 Pasar Kls II a. Loos : M2
- Semi Permanen M2 200,00
- Permanen 300,00
b. Kios M2
- Semi Permanen M2 125,00
WAKIL BUPATI TEGAL,
- Permanen M2 150,00
c. Pelataran/Halaman 200,00
Cap. Ttd
3. Pasar Kls III a. Loos :
MOCH. HERY SOELISTIYAWAN
- Semi Permanen M2 150,00
- Permanen M2 250,00
b. Kios
- Semi Permanen M2 100,00
- Permanen M2 125,00
c.Pelataran/Halaman M2 150,00
b. Reklame :
- Billboard
Per hari M2 600,00
Per bulan M2 3.000,00
8 9
LAMPIRAN VI : PERATURAN DAERAH KABUPATEN TEGAL LAMPIRAN VII : PERATURAN DAERAH KABUPATEN TEGAL
NOMOR : 2 Tahun 2012 NOMOR : 2 Tahun 2012
TANGGAL : 10 Januari 2012 TANGGAL : 10 Januari 2012
3. Barang-barang Kelengkapan Uji 4. Air Bertekanan / Isi sampai dengan 9 liter 5.000
a. Buku Uji Satu buku 10.000,00 Presured Water Isi 9 liter sampai dengan 25 liter 6.000
b. Plat Uji Satu 7.500,00 Isi lebih dari 25 liter 7.000
pasang
c. Stiker tanda samping Satu 12.500,00 5. Halon / AF 11 Berat sampai dengan 5 kg 5.000
pasang Berat 5 kg sampai dengan 10 kg 6.000
Berat lebih dari 10 kg 7.000
4. Penggantian Barang Kelengkapan
Uji Karena Hilang/Rusak
a. Buku Uji Satu buku 30.000,00
b. Plat Uji Satu 15.000,00
pasang
c. Stiker tanda samping Satu 15.000,00
pasang
Cap. Ttd
Cap. Ttd
B. Pembuatan Peta Keterangan Kota
MOCH. HERY SOELISTIYAWAN
PERUNTUKAN
NO. LUAS SATUAN KOMERSIAL NON KOMERSIAL
(Rp) (Rp)
1. 200 m2 m2 700,00 400,00
2. 200 s/d 500 m2 m2 1.000,00 600,00
3. 500 m2 m2 2.500,00 1.500,00
Cap. Ttd
12 13
LAMPIRAN IX : PERATURAN DAERAH KABUPATEN TEGAL LAMPIRAN X : PERATURAN DAERAH KABUPATEN TEGAL
NOMOR : 2 Tahun 2012 NOMOR : 2 Tahun 2012
TANGGAL : 10 Januari 2012 TANGGAL : 10 Januari 2012
1. Pemakaian Tanah
Warung/kios/toko/loos m2/bulan
1.000,00
b. Kelas II
- Pemakaian Tanah :
14 15
a. Tanah untuk Hotel/motel/villa m2/ Tahun 5.000,00 Non Komersil Hari 500.000,00
b. Tanah untuk Bangunan Rekreasi
- Kolam Renang m2/ Tahun 3.000,00 4. Alat Berat
- Mesin Gilas (ukuran 0.5 s/d 1 ton) 45.000,00
Tempat Bermain Anak dipungut retribusi m2/ Tahun 1.200,00 - Mesin Gilas (ukuran 2 s/d 4 ton) 75.000,00
8 Jam
- Tempat Bermain Anak dipungut - Mesin Gilas (ukuran 6 s/d 12 ton) 115.000,00
Retribusi dengan memakai teknologi - Mesin Gilas Vibro 2ton –4 ton
m2/ Tahun 2.400,00 8 jam 280.000,00
sederhana
- Tempat Bermain Anak dipungut - Sewa kendaraan truk pengangkut alat berat 1 kali angkut 150.000,00
Retribusi dengan memakai teknologi
m2/ Tahun 3.000,00
tinggi 5. Mobil Kebakaran
1.500,00 - Pemakaian Mobil Kebakaran diluar 300.000,00
- Untuk fasilitas Olah Raga m2/ Tahun 1 kali pemakaian
kebakaran
- Untuk kios/warung makan / MCK m2/ Tahun 2.400,00
- Rumah makan/kafe m2/ Tahun 4.000,00 6. RSPD Pertiwi FM
c. Tanah untuk Keramaian Umum a. Iklan Sport durasi 60 detik 1 x putar 3.000,00
(bersifat insidentil) m2/ hari 500,00 b. Iklan sponsor per bulan durasi 60
1 x putar per hari 150.000,00
detik
d. Pemakaian tanah dan bangunan m2/bulan 500,00
c. Iklan sponsor wayang kulit semalam
Kios/warung/toko di obyek Wisata Sponsor tunggal 300.000,00
suntuk
5 kali putar
Pemakaian tanah dilingkungan LIK m2/ Tahun 1.000,00
d. Pengumuman komersial
e Penyelenggaraan siaran langsung 1 x penyiaran
Pemakaian alat-alat mesin 5.000,00
2.
laboratorium wayang kulit atas permintaan
a. CNC L;ATHE Jam 50.000,00 Warga masyarakat
b. CNC MILLING Jam 50.000,00 - untuk lokasi Kab.Tegal 1 x penyiaran 400.000,00
c. WIRE CUT mm2 40,00 - untuk lokasi luar Kab.Tegal 1 x penyiaran 500.000,00
d. SPECTROMETER Unsur 15.000,00 f. Berita kehilangan 1 x penyiaran 2.000,00
e. UTM (Universal Tester Machine) Sampel 50.000,00
f. Limpak Charpy Sampel 20.000,00 Gor Indor
1 jam
7. - Siang 50.000,00
Hardness/Kekerasan Sampel 20.000,00 - Malam 75.000,00
g. VERTICAL MACHINE CENTRE Jam 40.000,00 Gor Tri Sanja
- Klasifikasi I 600.000,00
h. GENERAL PURPUSE TUNNING MACHINE Jam 15.000,00 8. 1 hari
- Klasifikasi II 500.000,00
i. ELEKTRONIC DISCHARGE MACHINE Jam 50.000,00 - Klasifikasi III 400.000,00
j. HEAT TREATMENT (HTP) Kg 20.000,00
WAKIL BUPATI TEGAL,
3. Pemakaian Gedung
Cap. Ttd
- Gedung Kesenian
Komersil Hari 1.000.000,00 MOCH. HERY SOELISTIYAWAN
16 17
LAMPIRAN XI : PERATURAN DAERAH KABUPATEN TEGAL LAMPIRAN XII : PERATURAN DAERAH KABUPATEN TEGAL
NOMOR : 2 Tahun 2012 NOMOR : 2 Tahun 2012
TANGGAL : 10 Januari 2012 TANGGAL : 10 Januari 2012
WAKIL BUPATI TEGAL, 3. Penggunaan tempat cuci Kendaraan 5.000,00 Satu kali pakai
kendaraan bus dan mobil
Cap. Ttd bukan bus
18 19
LAMPIRAN XIII : PERATURAN DAERAH KABUPATEN TEGAL
6. Penggunaan : NOMOR : 2 Tahun 2012
a. Kamar mandi/WC orang 1.000,00 TANGGAL : 10 Januari 2012
b. Urinior orang 1.000,00
7. Penggunaan ruang/kios unit/bulan 500.000,00
TARIP RETRIBUSI TEMPAT KHUSUS PARKIR
. terminal
SATUAN TARIF
NO. JENIS KENDARAAN KETERANGAN
PEMAKAIAN (Rp)
20 21
E Stadion Tri Sanja 1. Berlaku LAMPIRAN XIV : PERATURAN DAERAH KABUPATEN TEGAL
untuk sekali NOMOR : 2 Tahun 2012
1. Sepeda Kendaraan 500,00
masuk TANGGAL : 10 Januari 2012
2. Sepeda Motor Kendaraan 1.000,00 2. Penempatan
3. Kendaraan Bermotor Roda Kendaraan 2.000,00 parkir pada
Empat tepi jalan
4. Kendaraan Bermotor Roda Kendaraan 5.000,00 umum TARIF RETRIBUSI RUMAH POTONG HEWAN
Enam dipungut
5. Kendaraan Bermotor diatas Kendaraan 6.000,00 retribusi
Roda Enam parkir tepi
jalan umum NO OBJEK RETRIBUSI SATUAN TARIF
( Rp )
F Kolam Renang Berlaku untuk
1. Sepeda Kendaraan 500,00 sekali masuk 1. Pemotongan Hewan :
2. Sepeda Motor Kendaraan 1.000,00 a. Sapi/Kerbau/Kuda Ekor 22.500,00
3. Kendaraan Bermotor Roda Kendaraan 2.000,00 b. Babi Ekor 25.000,00
Empat c. Kambing/Domba Ekor 3.500,00
Cap. Ttd
22 23
LAMPIRAN XV : PERATURAN DAERAH KABUPATEN TEGAL
NOMOR : 2 Tahun 2012 10. Tarif Masuk Kolam Renang Hari Orang 6.500,00
TANGGAL : 10 Januari 2012 Libur
TARIF RETRIBUSI TEMPAT REKREASI DAN OLAH RAGA 11 Tarif Masuk OTDW Kalibakung
Hari Biasa Orang 1.900,00
SATUAN a. Dewasa Orang 1.400,00
NO. JENIS TARIF (Rp) KET b. Anak-anak
PEMAKAIAN
A
12 Tarif Masuk OTDW Kalibakung Hari
1. Tarif Masuk OTDW Guci Hari Biasa
Libur/Minggu Orang 2.900,00
a. Dewasa Orang 4.400,00 Berlaku
a. Dewasa Orang 2.400,00
b. Anak-anak Orang 3.900,00 untuk
b. Anak-anak
sekali
2 Tarif Masuk OTDW Guci Hari masuk
Libur/Minggu Orang 6.400,00
a. Dewasa Orang 5.900,00
b. Anak-anak
WAKIL BUPATI TEGAL,
3
Tarif Masuk OTDW Pur’in Hari Biasa
Cap. Ttd
a. Dewasa Orang 2.400,00 Berlaku
b. Anak-anak Orang 1.900,00 untuk
MOCH. HERY SOELISTIYAWAN
sekali
4 Tarif Masuk OTDW Pur’in Hari Biasa masuk
a. Dewasa Orang 2.900,00
b. Anak-anak Orang 2.400,00
24 25
LAMPIRAN XVI : PERATURAN DAERAH KABUPATEN TEGAL
NOMOR : 2 Tahun 2012
TANGGAL : 10 Januari 2012
TARIF
NO OBJEK RETRIBUSI SATUAN
(Rp)
I PERIKANAN
b. Lele
- ukuran 1-3 Cm 50,00
- ukuran 3-5 Cm 90,00
- ukuran 5-7 Cm 150,00
c. Nila
- ukuran 1-3 Cm 45,00
- ukuran 3-5 Cm 55,00
- ukuran 5-7 Cm 115,00
d. Mujaher
- ukuran 1-3 Cm 40,00
- ukuran 3-5 Cm 50,00
- ukuran 5-7 Cm 75,00
e. Karper
- ukuran 1-3 Cm 95,00
- ukuran 3-5 Cm 190,00
- ukuran 5-7 Cm 375,00
f. Gurame
- ukuran 1-3 Cm 340,00
- ukuran 3-5 Cm 500,00
- ukuran 5-7 Cm 975,00
Cap. Ttd
26 27
LAMPIRAN XVIII : PERATURAN DAERAH KABUPATEN TEGAL LAMPIRAN XIX : PERATURAN DAERAH KABUPATEN TEGAL
NOMOR : 2 Tahun 2012 NOMOR : 2 Tahun 2012
TANGGAL : 10 Januari 2012 TANGGAL : 10 Januari 2012
SATUAN BESARNYA
NO JENIS USAHA KETERANGAN
PEMAKAIAN TARIF (Rp)
SATUAN 1 2 3 4 5
NO JENIS TARIF (Rp) KETERANGAN
PEMAKAIAN
A. USAHA PENANGKAPAN
IKAN
1. Izin Angkutan Umum Berlaku 1. SIUP SIUP berlaku selama
Dalam Trayek dan Tidak untuk jangka a. Kapal 0 - 5 GT Kapal Wajib Daftar menjalankan
Dalam Trayek waktu 5 b. Kapal 6 - 10 GT Kapal 75.000,00 usahanya, kecuali
a. Mobil Penumpang Kendaraan 150.000,00 tahun ada perluasan atau
pengurangan
Umum (MPU)
usahanya
b. Taksi Kendaraan 150.000,00 2. SIPI
2. Kartu Pengawasan dan Berlaku a. Kapal 0 - 5 GT Kapal Wajib Daftar Alat tangkap jaring
cantrang, bundes,
Kartu Jam Perjalanan untuk jangka
badong, payang,
a. Mobil Penumpang Kendaraan 25.000,00 waktu 5 jaring
umum (MPU) tahun gilinet/millenium/
tramelnet
b. Taksi Kendaraan 25.000,00
b. Kapal 6 - 10 GT Kapal 75.000,00 SIPI berlaku 3
tahun, pembayaran
3. Izin Insidentil retribusi setiap
a. Mobil Penumpang Kendaraan 30.000,00 Berlaku tahun
Umum (MPU) dan untuk 1 Kali
Mobil Bus Kecil pulang pergi, B. USAHA PEMBUDIDAYA 1. SIUP berlaku
b. Mobil Bus Sedang Kendaraan 50.000,00 paling lama IKAN selama
14 hari 1. Usaha Budidaya menjalankan
c. Mobil Bus Besar Kendaraan 100.000,00 Ikan usahanya
a. Budidaya Air Payau hektar/tahun Wajib Daftar 2. Daftar ulang per
<1Ha 3 tahun
b. Budidaya Air Payau
>1Ha
1) Tambak Udang hektar/tahun 100.000,00
WAKIL BUPATI TEGAL, 2) Tambak hektar/tahun 50.000,00
Bandeng
Cap. Ttd 3) Tambak hektar/tahun 75.000,00
Campuran
MOCH. HERY SOELISTIYAWAN (Polyculture)
2. Usaha Pembenihan
a. UsahaPembenihan
Air Payau
1) Hatchery Per Bak 25.000,00
2) Backyard Per Bak 25.000,00
b.Usaha Pembenihan
Air Tawar
1) 50 – 100 pasang Pasang induk 75.000,00
induk
2) > 100 pasang Pasang induk 100.000,00
induk
Cap. Ttd
30
LAMPIRAN XVII : PERATURAN DAERAH KABUPATEN TEGAL
NOMOR : 2 Tahun 2012
TAHUN : 10 Januari 2012
KETERANGAN : Untuk Bangunan Fungsi Keagamaan dan Sosial dikenakan tarif retribusi sebesar 50 % (lima puluh persen)
Cap. Ttd
Pasal 156
Cukup jelas
Pasal 157
Cukup jelas