Anda di halaman 1dari 65

-2-

Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 13 Tahun


1950 tentang Pembentukan Daerah-
daerah Kabupaten dalam Lingkungan
Propinsi Djawa Tengah ;
2. Undang-Undang Nomor 1 Tahun 1974
tentang Perkawinan (Lembaran
Negara Republik Indonesia Tahun
1974 Nomor 104, Tambahan
LEMBARAN DAERAH
Lembaran Negara Republik Indonesia
KABUPATEN TEGAL Nomor 3019) ;
3. Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1981
Tahun : 2012 Nomor : 2 tentang Hukum Acara Pidana
(Lembaran Negara Republik Indonesia
Tahun 1981 Nomor 76, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia
PERATURAN DAERAH KABUPATEN TEGAL Nomor 3209);
NOMOR 2 TAHUN 2012 4. Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1999
TENTANG tentang Perlindungan Konsumen
RETRIBUSI DAERAH (Lembaran Negara Republik Indonesia
Tahun 1999 Nomor 42, Tambahan
DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA Lembaran Negara Republik Indonesia
Nomor 3821);
BUPATI TEGAL, 5. Undang-Undang Nomor 28 Tahun
1999 tentang Penyelenggaraan Negara
yang Bersih dan Bebas dari Korupsi,
Menimbang : a. bahwa dengan diberlakukannya Kolusi dan Nepotisme (Lembaran
Undang-Undang Nomor 28 Tahun Negara Republik Indonesia Tahun
2009 tentang Pajak Daerah dan 1999 Nomor 75, Tambahan Lembaran
Retribusi Daerah, maka Peraturan Negara Republik Indonesia Nomor
Daerah yang mengatur Retribusi 3851);
Daerah di Kabupaten Tegal tidak 6. Undang-Undang Nomor 36 Tahun
sesuai lagi, sehingga perlu diganti; 1999 tentang Telekomunikasi
b. bahwa berdasarkan pertimbangan (Lembaran Negara Republik Indonesia
sebagaimana dimaksud dalam huruf Tahun 1999 Nomor 154, Tambahan
a, maka perlu membentuk Peraturan Lembaran Negara Republik Indonesia
Daerah tentang Retribusi Daerah; Nomor 3881);
-3- -4-

7. Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2002 diubah beberapa kali terakhir dengan


tentang Perlindungan Anak (Lembaran Undang-Undang Nomor 12 Tahun
Negara Republik Indonesia Tahun 2002 2008 tentang Perubahan Kedua atas
Nomor 109, Tambahan Lembaran Undang-Undang Nomor 32 Tahun
Negara Republik Indonesia Nomor 2004 tentang Pemerintahan Daerah
4235); (Lembaran Negara Republik Indonesia
8. Undang-Undang Nomor 28 Tahun Tahun 2008 Nomor 59, Tambahan
2002 tentang Bangunan Gedung Lembaran Negara Republik Indonesia
(Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4844);
Tahun 2002 Nomor 134, Tambahan 13. Undang-Undang Nomor 33 Tahun
Lembaran Negara Republik Indonesia 2004 tentang Perimbangan Keuangan
Nomor 4247); antara Pemerintah Pusat dan
9. Undang-Undang Nomor 17 Tahun Pemerintahan Daerah (Lembaran
2003 tentang Keuangan Negara Negara Republik Indonesia Tahun
(Lembaran Negara Republik Indonesia 2004 Nomor 126, Tambahan
Tahun 2003 Nomor 47, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4438);
Nomor 4286); 14. Undang-Undang Nomor 38 Tahun
10. Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2004 2004 tentang Jalan (Lembaran Negara
tentang Perbendaharaan Negara Republik Indonesia Tahun 2004
(Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 132, Tambahan Lembaran
Tahun 2004 Nomor 5, Tambahan Negara Republik Indonesia Nomor
Lembaran Negara Republik Indonesia 4444);
Nomor 4355); 15. Undang-Undang Nomor 40 Tahun
11. Undang-Undang Nomor 15 Tahun 2004 tentang Sistem Jaminan Sosial
2004 tentang Pemeriksaan, Nasional (Lembaran Negara Republik
Pengelolaan dan Tanggung Jawab Indonesia Tahun 2004 Nomor 150,
Keuangan Negara (Lembaran Negara Tambahan Lembaran Negara Republik
Republik Indonesia Tahun 2004 Indonesia Nomor 4436);
Nomor 66, Tambahan Lembaran 16. Undang-Undang Nomor 12 Tahun
Negara Republik Indonesia Nomor 2006 tentang Kewarganegaraan
4400); Republik Indonesia (Lembaran Negara
12. Undang-Undang Nomor 32 Tahun Republik Indonesia Tahun 2006
2004 tentang Pemerintahan Daerah Nomor 63, Tambahan Lembaran
(Lembaran Negara Republik Indonesia Negara Republik Indonesia Nomor
Tahun 2004 Nomor 125, Tambahan 4634);
Lembaran Negara Republik Indonesia
Nomor 4437) sebagaimana telah
-5- -6-

17. Undang-Undang Nomor 23 Tahun Negara Republik Indonesia Nomor


2006 tentang Administrasi 5049);
Kependudukan (Lembaran Negara 23. Undang-Undang Nomor 44 Tahun
Republik Indonesia Tahun 2006 2009 tentang Rumah Sakit (Lembaran
Nomor 124, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun
Negara Republik Indonesia Nomor 2009 Nomor 153, Tambahan
4674); Lembaran Negara Republik Indonesia
18. Undang-Undang Nomor 26 Tahun Nomor 5073);
2007 tentang Penataan Ruang 24. Undang-Undang Nomor 12 Tahun
(Lembaran Negara Republik Indonesia 2011 tentang Pembentukan Peraturan
Tahun 2007 Nomor 68, Tambahan Perundang-undangan dan (Lembaran
Lembaran Negara Republik Indonesia Negara Republik Indonesia Tahun
Nomor 4725); 2011 Nomor 82, Tambahan Lembaran
19. Undang-Undang Nomor 18 Tahun Negara Republik Indonesia Nomor
2008 tentang Pengelolaan Sampah 5234);
(Lembaran Negara Republik Indonesia 25. Peraturan Pemerintah Nomor 27
Tahun 2008 Nomor 69, Tambahan Tahun 1983 tentang Pelaksanaan
Lembaran Negara Republik Indonesia Kitab Undang-Undang Hukum Acara
Nomor 4851); Pidana (Lembaran Negara Republik
20. Undang-Undang Nomor 22 Tahun Indonesia Tahun 1983 Nomor 36,
2009 tentang Lalu Lintas dan Tambahan Lembaran Negara Republik
Angkutan Jalan (Lembaran Negara lndonesia Nomor 3258) sebagaimana
Republik Indonesia Tahun 2009 telah diubah dengan Peraturan
Nomor 96, Tambahan Lembaran Pemerintah Nomor 58 Tahun 2010
Negara Republik Indonesia Nomor tentang Perubahan atas Peraturan
5025); Pemerintah Nomor 27 Tahun 1983
21. Undang-Undang Nomor 25 Tahun tentang Pelaksanaan Kitab Undang-
2009 tentang Pelayanan Publik Undang Hukum Acara Pidana
(Lembaran Negara Republik Indonesia (Lembaran Negara Republik Indonesia
Tahun 2009 Nomor 112, Tambahan Tahun 2010 Nomor 90, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Lembaran Negara Republik Indonesia
Nomor 5038); Nomor 5145);
22. Undang-Undang Nomor 28 Tahun 26. Peraturan Pemerintah Nomor 7 Tahun
2009 tentang Pajak Daerah dan 1986 Tentang Perubahan Batas
Retribusi Daerah (Lembaran Negara Wilayah Kotamadya Daerah Tingkat II
Republik Indonesia Tahun 2009 Tegal dan Kabupaten Daerah Tingkat
Nomor 130, Tambahan Lembaran II Tegal (Lembaran Negara Tahun
1986 Nomor 8, Tambahan Lembaran
-7- -8-

Negara Republik Indonesia Nomor 32. Peraturan Pemerintah 53 Tahun 2000


3321); tentang Penggunaan Spektrum
27. Peraturan Pemerintah Nomor 43 Frekuensi Radio dan Orbit Satelit
Tahun 1993 tentang Prasarana dan (Lembaran Negara Republik Indonesia
Lalu Lintas Jalan (Lembaran Negara Tahun 1999 Nomor 108, Tambahan
Republik Indonesia Tahun 1993 Lembaran Negara Republik Indonesia
Nomor 63, Tambahan Lembaran Nomor 3981);
Negara Republik Indonesia Nomor 33. Peraturan Pemerintah Nomor 58
3529); Tahun 2001 tentang Pembinaan dan
28. Peraturan Pemerintah Nomor 44 Pengawasan Penyelenggaraan
Tahun 1993 tentang Kendaraan dan Perlindungan Konsumen (Lembaran
Pengemudi (Lembaran Negara Negara Republik Indonesia Tahun
Republik Indonesia Tahun 1993 2001 Nomor 103, Tambahan
Nomor 61, Tambahan Lembaran Lembaran Negara Republik Indonesia
Negara Republik Indonesia Nomor Nomor 4126);
3530); 34. Peraturan Pemerintah Nomor 36
29. Peraturan Pemerintah Nomor 32 Tahun 2005 tentang Peraturan
Tahun 1998 tentang Pembinaan dan Pelaksanaan Undang-Undang Nomor
Pengembangan Usaha Kecil 28 Tahun 2002 tentang Bangunan
(Lembaran Negara Republik Indonesia Gedung (Lembaran Negara Republik
Tahun 1998 Nomor 46, Tambahan Indonesia Tahun 2005 Nomor 83,
Lembaran Negara Republik Indonesia Tambahan Lembaran Negara Republik
Nomor 3743); Indonesia Nomor 4532);
30. Peraturan Pemerintah Nomor 10 35. Peraturan Pemerintah Nomor 58
Tahun 2000 tentang Tingkat Ketelitian Tahun 2005 tentang Pengelolaan
Peta (Lembaran Negara Republik Keuangan Daerah (Lembaran Negara
Indonesia Tahun 2000 Nomor 20, Republik Indonesia Tahun 2005
Tambahan Lembaran Negara Republik Nomor 140, Tambahan Lembaran
Indonesia Nomor 3934); Negara Republik Indonesia Nomor
31. Peraturan Pemerintah Nomor 52 4578);
Tahun 2000 tentang Penyelenggaraan 36. Peraturan Pemerintah Nomor 65
Telekomunikasi (Lembaran Negara Tahun 2005 tentang Pedoman
Republik Indonesia Tahun 2000 Penyusunan dan Penerapan Standar
Nomor 107, Tambahan Lembaran Pelayanan Minimal (Lembaran Negara
Negara Republik Indonesia Nomor Republik Indonesia Tahun 2005
3980); Nomor 150, Tambahan Lembaran
Negara Republik Indonesia Nomor
4585);
-9- - 10 -

37. Peraturan Pemerintah Nomor 79 Nomor 89, Tambahan Lembaran


Tahun 2005 tentang Pedoman Negara Nomor 474 1);
Pembinaan dan Pengawasan 42. Peraturan Pemerintah Nomor 69
Penyelenggaraan Pemerintahan Tahun 2010 tentang Tata Cara
Daerah (Lembaran Negara Republik Pemberian dan Pemanfaatan Insentif
Indonesia Tahun 2005 Nomor 165, Pemungutan Pajak Daerah Dan
Tambahan Lembaran Negara Republik Retribusi Daerah (Lembaran Negara
Indonesia Nomor 4593); Republik Indonesia Tahun 2007
38. Peraturan Pemerintah Nomor 34 Nomor 119, Tambahan Lembaran
Tahun 2006 tentang Jalan (Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor
Negara Republik Indonesia Tahun 5161);
2006 Nomor 86, Tambahan Lembaran 43. Peraturan Presiden Nomor 1 Tahun
Negara Republik Indonesia Nomor 2007 tentang Pengesahan,
4655); Pengundangan, dan Penyebarluasan
39. Peraturan Pemerintah Nomor 37 Peraturan Perundang-undangan;
Tahun 2007 tentang Pelaksanaan 44. Peraturan Daerah Kabupaten Daerah
Undang-Undang Nomor 23 Tahun Tingkat II Tegal Nomor 10 Tahun 1985
2006 tentang Administrasi tentang Penyidik Pegawai Negeri Sipil
Kependudukan (Lembaran Negara di Lingkungan Pemerintah Kabupaten
Republik Indonesia Tahun 2007 Daerah Tingkat II Tegal (Lembaran
Nomor 80, Tambahan Lembaran Daerah Kabupaten Daerah Tingkat II
Negara Republik Indonesia Nomor Tegal Tahun 1985 Nomor 35);
4736); 45. Peraturan Daerah Kabupaten Tegal
40. Peraturan Pemerintah Nomor 38 Nomor 13 Tahun 2007 tentang Pokok-
Tahun 2007 tentang Pembagian pokok Pengelolaan Keuangan Daerah
Urusan Pemerintahan antara (Lembaran Daerah Kabupaten Tegal
Pemerintah, Pemerintahan Daerah Tahun 2007 Nomor 13) ;
Provinsi dan Pemerintahan Daerah 46. Peraturan Daerah Kabupaten Tegal
Kabupaten/Kota (Lembaran Negara Nomor 2 Tahun 2008 tentang Urusan
Republik Indonesia Tahun 2007 Pemerintahan yang menjadi
Nomor 82, Tambahan Lembaran Kewenangan Pemerintah Daerah
Negara Republik Indonesia Nomor Kabupaten Tegal (Lembaran Daerah
4737); Kabupaten Tegal Tahun 2008 Nomor
41. Peraturan Pemerintah Nomor 41 2, Tambahan Lembaran Daerah
Tahun 2007 Tentang Organisasi Kabupaten Tegal Nomor 17);
Perangkat Daerah (Lembaran Negara 47. Peraturan Daerah Kabupaten Tegal
Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 6 Tahun 2008 Tentang Pola
Organisasi Pemerintah Daerah
- 11 - - 12 -

(Lembaran Daerah Kabupaten Tegal 4. Badan adalah sekumpulan orang dan/atau modal
Tahun 2008 Nomor 6, Tambahan yang merupakan kesatuan, baik yang melakukan
Lembaran Daerah Kabupaten Tegal usaha maupun yang tidak melakukan usaha yang
Nomor 21) sebagaimana telah diubah meliputi perseroan terbatas, perseroan komanditer,
dengan Peraturan Daerah Kabupaten perseroan lainnya, badan usaha milik negara (BUMN),
Tegal Nomor 9 Tahun 2009 Tentang atau badan usaha milik daerah (BUMD) dengan nama
Perubahan atas Peraturan Daerah dan dalam bentuk apapun, firma, kongsi, koperasi,
Kabupaten Tegal Nomor 6 tahun 2008 dana pensiun, persekutuan, perkumpulan, yayasan,
Tentang Pola Organisasi Pemerintah organisasi massa, organisasi sospol, atau organisasi
Daerah (Lembaran Daerah Kabupaten lainnya, lembaga dan bentuk badan lainnya termasuk
Tegal Tahun 2009, Nomor 9, kontrak investasi kolektif dan bentuk usaha tetap.
Tambahan Lembaran Daerah 5. Retribusi Daerah yang selanjutnya disebut retribusi
Kabupaten Tegal Nomor 33). adalah pungutan Daerah sebagai pembayaran atas
jasa atau pemberian izin tertentu yang khusus
Dengan Persetujuan Bersama disediakan dan/atau diberikan oleh Pemerintah
Daerah untuk kepentingan orang pribadi atau Badan.
DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH KABUPATEN TEGAL 6. Jasa adalah kegiatan Pemerintah Daerah berupa
dan usaha dan pelayanan yang menyebabkan barang,
BUPATI TEGAL fasilitas atau kemanfaatan lainnya yang dapat
dinikmati oleh orang pribadi atau Badan.
MEMUTUSKAN : 7. Jasa Umum adalah jasa yang disediakan atau
diberikan oleh Pemerintah Daerah untuk tujuan
Menetapkan : PERATURAN DAERAH TENTANG kepentingan dan kemanfaatan umum serta dapat
RETRIBUSI DAERAH. dinikmati oleh orang pribadi atau Badan.
8. Jasa Usaha adalah jasa yang diberikan oleh
BAB I Pemerintah Daerah dengan menganut prinsip
KETENTUAN UMUM komersial karena pada dasarnya dapat pula
disediakan oleh sektor swasta.
Pasal 1 9. Perizinan Tertentu adalah kegiatan tertentu
Pemerintah Daerah dalam rangka pemberian izin
Dalam Peraturan Daerah ini yang dimaksud dengan : kepada orang pribadi atau Badan yang dimaksudkan
1. Daerah adalah Kabupaten Tegal. untuk pembinaan, pengaturan, pengendalian dan
2. Pemerintah Daerah adalah Bupati dan perangkat pengawasan atas kegiatan, pemanfaatan ruang, serta
daerah sebagai unsur penyelenggara Pemerintahan penggunaan sumber daya alam, barang, prasarana,
Daerah. sarana atau fasilitas tertentu guna melindungi
3. Bupati adalah Bupati Tegal. kepentingan umum dan menjaga kelestarian
lingkungan.
- 13 - - 14 -

10. Wajib Retribusi adalah orang pribadi atau Badan yang kepentingan umum yang struktur fisiknya dapat
menurut peraturan perundang-undangan retribusi berupa rangka baja yang diikat oleh berbagai
diwajibkan untuk melakukan pembayaran retribusi simpul atau berupa bentuk tunggal tanpa
termasuk pemungut atau pemotong retribusi tertentu. simpul, dimana fungsi desain dan konstruksinya
11. Masa Retribusi adalah suatu jangka waktu tertentu disesuaikan sebagai sarana penunjang menempatkan
yang merupakan batas waktu bagi Wajib Retribusi perangkat telekomunikasi.
untuk memanfaatkan jasa dan perizinan tertentu dari 18. Pertokoan (Shopping Centre) adalah suatu wilayah
Pemerintah Daerah yang bersangkutan. lingkungan/tempat/bagian dimana terdapat bangunan
12. Surat Setoran Retribusi Daerah, yang selanjutnya toko-toko sepanjang tepi jalan dan/atau wilayah lain
disingkat SSRD, adalah bukti pembayaran atau yang dapat dijangkau oleh transportasi dan
penyetoran retribusi yang telah dilakukan dengan masyarakat, dan ditetapkan oleh Pemerintah Daerah
menggunakan formulir atau telah dilakukan dengan sebagai daerah pertokoan yang pengelolaan dilakukan
cara lain ke kas daerah melalui tempat pembayaran secara mandiri oleh pedagang dan koperasi, dimana
yang ditunjuk oleh Bupati. tata pelayanannya dapat menggunakan cara
13. Surat Ketetapan Retribusi Daerah, yang selanjutnya pelayanan modern dan teknologi maju antara lain
disingkat SKRD, adalah surat ketetapan retribusi yang swalayan.
menentukan besarnya jumlah pokok retribusi yang 19. Perkulakan/Grosir adalah sarana atau tempat usaha
terutang. untuk melakukan pembelian berbagai macam barang
14. Surat Ketetapan Retribusi Daerah Lebih Bayar yang dalam partai besar dari berbagai pihak dan menjual
selanjutnya disingkat SKRDLB adalah surat ketetapan barang tersebut dalam partai besar sampai pada sub
yang menentukan jumlah kelebihan pembayaran distributor dan/atau pedagang eceran.
retribusi karena jumlah kredit retribusi lebih besar 20. Penjualan Produksi Usaha Daerah adalah penjualan
dari pada retribusi yang terutang atau tidak hasil produksi usaha Pemerintah Daerah.
seharusnya terutang. 21. Bangunan Gedung adalah wujud fisik hasil pekerjaan
15. Surat Tagihan Retribusi Daerah yang selanjutnya konstruksi yang menyatu dengan tempat
disingkat STRD adalah surat untuk melakukan kedudukannya, sebagian atau seluruhnya berada di
tagihan retribusi dan/atau sanksi administratif berupa atas dan/atau di dalam tanah dan/atau air, yang
bunga dan/atau denda. berfungsi sebagai tempat manusia melakukan
16. Pemungutan adalah suatu rangkaian kegiatan mulai kegiatannya, baik untuk hunian atau tempat tinggal,
penghimpunan data objek dan subjek retribusi, kegiatan keagamaan, kegiatan usaha, kegiatan sosial,
penentuan besarnya retribusi yang terutang sampai budaya, maupun kegiatan khusus.
kegiatan penagihan retribusi kepada Wajib Retribusi 22. Izin Mendirikan Bangunan yang selanjutnya disingkat
serta pengawasan penyetorannya. IMB adalah perizinan yang diberikan oleh pemerintah
17. Menara Telekomunikasi, yang selanjutnya disebut daerah kepada pemohon untuk membangun baru,
Menara adalah bangunan-bangunan untuk rehabilitasi/renovasi, dan/atau memugar dalam
kepentingan umum yang didirikan di atas tanah, atau rangka melestarikan bangunan sesuai dengan
bangunan yang merupakan satu kesatuan konstruksi persyaratan administratif dan persyaratan teknis yang
dengan bangunan gedung yang dipergunakan untuk berlaku.
- 15 - - 16 -

23. Izin Gangguan (HO) adalah pemberian izin tempat 30. Penyidik Pegawai Negeri Sipil yang selanjutnya
usaha atau kegiatan kepada orang pribadi atau Badan disingkat PPNS adalah Pejabat Penyidik Pegawai Negeri
di lokasi tertentu yang dapat menimbulkan bahaya, Sipil tertentu dilingkungan Pemerintah Daerah yang
kerugian, dan gangguan, tidak termasuk tempat usaha diberi wewenang khusus oleh Undang-Undang untuk
atau kegiatan yang telah ditentukan oleh Pemerintah melakukan penyidikan terhadap pelanggaran
Peraturan Daerah.
Pusat atau Pemerintah Daerah.
24. Izin Trayek adalah izin penyelenggaraan angkutan BAB II
orang dalam trayek. OBJEK DAN GOLONGAN RETRIBUSI
25. Surat Teguran, Surat Peringatan atau surat lain yang
sejenis adalah surat yang diterbitkan oleh Pejabat Pasal 2
untuk menegur atau memperingatkan kepada Wajib Objek Retribusi adalah:
Retribusi untuk melunasi utang retribusinya. a. Jasa Umum;
26. Kedaluwarsa adalah suatu alat untuk memperoleh b. Jasa Usaha; dan
sesuatu atau untuk dibebaskan dari suatu perikatan c. Perizinan Tertentu
dengan lewatnya suatu waktu tertentu dan atas
Pasal 3
syarat-syarat yang ditentukan oleh Undang-Undang.
27. Pemeriksaan adalah serangkaian kegiatan (1) Retribusi yang dikenakan atas jasa umum sebagaimana
menghimpun dan mengolah data, keterangan, dimaksud dalam Pasal 2 huruf a digolongkan sebagai
dan/atau bukti yang dilaksanakan secara objektif dan Retribusi Jasa Umum.
profesional berdasarkan suatu standar pemeriksaan (2) Retribusi yang dikenakan atas jasa usaha sebagaimana
untuk menguji kepatuhan pemenuhan kewajiban dimaksud dalam Pasal 2 huruf b digolongkan sebagai
retribusi dan/atau untuk tujuan lain dalam rangka Retribusi Jasa Usaha.
melaksanakan ketentuan perundang-undangan (3) Retribusi yang dikenakan atas perizinan tertentu
retribusi daerah. sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2 huruf c
digolongkan sebagai Retribusi Perizinan Tertentu.
28. Penyidikan tindak pidana di bidang retribusi adalah
serangkaian tindakan yang dilakukan oleh Penyidik
BAB III
Pegawai Negeri Sipil yang selanjutnya disebut Penyidik RETRIBUSI JASA UMUM
untuk mencari serta mengumpulkan bukti yang
dengan itu membuat terang tindak pidana dibidang Pasal 4
retribusi yang terjadi serta menemukan tersangkanya.
29. Penyidik adalah Pejabat Polisi Negara Republik Jenis Retribusi Jasa Umum adalah:
Indonesia, Pejabat atau Pegawai Negeri Sipil yang a. Retribusi Pelayanan Persampahan/Kebersihan;
diberi tugas dan wewenang khusus oleh Undang- b. Retribusi Penggantian Biaya Cetak Kartu Tanda
Undang untuk melakukan penyidikan. Penduduk dan Akta Catatan Sipil ;
c. Retribusi Pelayanan Pemakaman;
- 17 - - 18 -

d. Retribusi Pelayanan Parkir di Tepi Jalan Umum; Pasal 7


e. Retribusi Pelayanan Pasar;
f. Retribusi Pengujian Kendaraan Bermotor (1) Subjek Retribusi Pelayanan Persampahan/Kebersihan
g. Retribusi Pemeriksaan Alat Pemadam Kebakaran; adalah orang pribadi atau Badan yang
h. Retribusi Penggantian Biaya Cetak Peta menggunakan/menikmati pelayanan jasa Pelayanan
i. Retribusi Penyediaan dan/atau Penyedotan Kakus; Persampahan/ Kebersihan.
j. Retribusi Pengendalian Menara Telekomunikasi. (2) Wajib Retribusi Pelayanan Persampahan/Kebersihan
adalah orang pribadi atau Badan yang menurut
Bagian Kesatu ketentuan peraturan perundang-undangan Retribusi
Retribusi Pelayanan Persampahan/Kebersihan diwajibkan untuk melakukan pembayaran Retribusi
Pelayanan Persampahan/ Kebersihan, termasuk
Paragraf 1 pemungut atau pemotong Retribusi Pelayanan
Nama, Objek, Subyek dan Wajib Retribusi Persampahan/ Kebersihan.

Pasal 5 Paragraf 2
Cara Mengukur Tingkat Penggunaan Jasa
Dengan nama Retribusi Pelayanan Persampahan/
Kebersihan dipungut Retribusi sebagai pembayaran atas Pasal 8
pelayanan Persampahan/Kebersihan yang diselenggarakan
oleh Pemerintah Daerah. (1) Tingkat penggunaan jasa diukur berdasarkan jenis
dan atau volume sampah.
Pasal 6 (2) Dalam hal volume sampah sulit diukur, maka volume
sampah dimaksud dapat ditaksir dengan berbagai
(1) Objek Retribusi Pelayanan Persampahan/Kebersihan pendekatan antara lain berdasarkan luas lantai
adalah pelayanan persampahan/kebersihan yang bangunan, rumah tangga, perdagangan, dan industri.
diselenggarakan oleh Pemerintah Daerah, meliputi:
a. pengambilan/pengumpulan sampah dari Tempat Paragraf 3
Pembuangan Sementara (TPS) ke Tempat Prinsip dan Sasaran Penetapan Tarif Retribusi
Pembuangan Akhir (TPA) ;
b. Penyediaan TPA; dan Pasal 9
c. Pengelolaan dan/atau pemusnahan sampah di TPA.
(2) Dikecualikan dari objek Retribusi sebagaimana Prinsip dan sasaran dalam penetapan struktur dan
dimaksud pada ayat (1) adalah pelayanan kebersihan besarnya tarif Retribusi Pelayanan
jalan umum, taman, tempat ibadah, sosial dan tempat Persampahan/Kebersihan didasarkan pada tujuan untuk
umum lainnya. biaya penyelenggaraan pelayanan dengan
mempertimbangkan kemampuan masyarakat dan aspek
keadilan.
- 19 - - 20 -

Paragraf 4 - akta perkawinan ;


Struktur dan Besarnya Tarif Retribusi - akta perceraian ;
- akta kematian.
Pasal 10 c. akta pengesahan anak ;
d. akta pengangkatan anak (adopsi) ; dan
(1) Struktur dan besarnya tarif Retribusi Pelayanan e. akta ganti nama.
Persampahan/ Kebersihan berdasarkan pelayanan
yang diberikan, jenis dan volume sampah yang Pasal 13
dihasilkan serta kemampuan masyarakat/usaha.
(2) Besarnya tarif Retribusi Pelayanan Persampahan/ (1) Subjek Retribusi Penggantian Biaya Cetak Kartu
Kebersihan sebagaimana tercantum dalam Lampiran I Tanda Penduduk dan Akta Catatan Sipil adalah orang
yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari pribadi atau Badan yang menggunakan/menikmati
Peraturan Daerah ini. pelayanan jasa Penggantian Biaya Cetak Kartu Tanda
Penduduk dan Akta Catatan Sipil.
Bagian Kedua (2) Wajib Retribusi Penggantian Biaya Cetak Kartu Tanda
Retribusi Penggantian Biaya Cetak Kartu Tanda Penduduk dan Akta Catatan Sipil adalah orang pribadi
Penduduk dan Akta Catatan Sipil atau Badan yang menurut ketentuan peraturan
perundang-undangan Retribusi diwajibkan untuk
Paragraf 1 melakukan pembayaran Retribusi Penggantian Biaya
Nama, Objek, Subyek dan Wajib Retribusi Cetak Kartu Tanda Penduduk dan Akta Catatan Sipil,
termasuk pemungut atau pemotong Retribusi
Pasal 11 Penggantian Biaya Cetak Kartu Tanda Penduduk dan
Akta Catatan Sipil.
Dengan nama Retribusi Penggantian Biaya Cetak Kartu
Tanda Penduduk dan Akta Catatan sipil dipungut Retribusi Paragraf 2
sebagai pembayaran atas Penggantian Biaya Cetak Kartu Cara Mengukur Tingkat Penggunaan Jasa
Tanda Penduduk dan Akta Catatan Sipil yang
diselenggarakan oleh Pemerintah Daerah Pasal 14

Pasal 12 Tingkat penggunaan jasa diukur berdasarkan jumlah


pelayanan cetak kartu tanda penduduk dan akta catatan
Objek retribusi penggantian biaya cetak kartu tanda sipil yang diterbitkan.
penduduk dan akta catatan sipil atas:
a. Penggantian biaya dan jasa pelayanan kartu tanda Paragraf 3
penduduk dan kartu keluarga ; Prinsip dan Sasaran Penetapan Tarif Retribusi
b. Penggantian biaya cetak dan jasa pelayanan akta
catatan sipil, yang meliputi :
- 21 - - 22 -

Pasal 15 Pasal 18

Prinsip dan sasaran dalam penetapan struktur dan Objek Retribusi Pelayanan Pemakaman adalah jasa
besarnya tarif Retribusi Penggantian Biaya Cetak Kartu pelayanan pemakaman yang diberikan oleh Pemerintah
Tanda Penduduk dan Akta Catatan Sipil didasarkan pada Daerah.
tujuan untuk mengganti biaya cetak Kartu Tanda
Penduduk dan Akta Catatan Sipil dengan Pasal 19
mempertimbangkan kemampuan masyarakat dan aspek
keadilan. (1) Subjek Retribusi Pelayanan Pemakaman adalah orang
Paragraf 4 pribadi atau Badan yang menggunakan jasa
Struktur dan Besarnya Tarif Retribusi pelayanan pemakaman dan pengabuan.
(2) Wajib Retribusi Pelayanan Pemakaman adalah orang
Pasal 16 pribadi atau Badan yang menurut ketentuan
peraturan perundang-undangan Retribusi diwajibkan
(1) Struktur tarif digolongkan berdasarkan jenis untuk melakukan pembayaran Retribusi Pelayanan
pelayanan yang diberikan. Pemakaman, termasuk pemungut atau pemotong
(2) Besarnya tarif Retribusi Penggantian Biaya Cetak Retribusi Pelayanan Pemakaman.
Kartu Tanda Penduduk dan Akta Catatan Sipil
sebagaimana tercantum dalam Lampiran II yang Paragraf 2
merupakan bagian tidak terpisahkan dari Peraturan Cara Mengukur Tingkat Penggunaan Jasa
Daerah ini.
(3) Retribusi terhadap Akta Kelahiran bayi usia 0 hari Pasal 20
sampai dengan 60 hari dibebaskan.
Tingkat penggunaan jasa diukur berdasarkan penggunaan
Bagian Ketiga luas tanah, dan masa retribusi pelayanan pemakaman
Retribusi Pelayanan Pemakaman
Paragraf 3
Paragraf 1 Prinsip dan Sasaran Penetapan Tarif Retribusi
Nama, Objek, Subyek dan Wajib Retribusi
Pasal 21
Pasal 17
Prinsip dan sasaran dalam penetapan struktur dan
Dengan nama Retribusi Pelayanan Pemakaman dipungut besarnya tarif Retribusi Pelayanan Pemakaman didasarkan
Retribusi sebagai pembayaran atas jasa pelayanan pada tujuan untuk mengganti biaya pelayanan pemakaman
pemakaman. atau pengabuan mayat/jenasah yang meliputi biaya
investasi, penggunaan tanah, biaya operasional dan
pemeliharaan.
- 23 - - 24 -

Paragraf 4 (2) Wajib Retribusi Pelayanan Parkir di Tepi Jalan Umum


Struktur dan Besarnya Tarif Retribusi adalah orang pribadi atau Badan yang menurut
ketentuan peraturan perundang-undangan Retribusi
Pasal 22 diwajibkan untuk melakukan pembayaran Retribusi
Pelayanan Parkir di Tepi Jalan Umum, termasuk
(1) Struktur tarif Retribusi Pelayanan Pemakaman pemungut atau pemotong Retribusi Pelayanan Parkir
berdasarkan penggunaan luas tanah dan masa di Tepi Jalan Umum.
retribusi pelayanan pemakaman.
(2) Besarnya tarif Retribusi Pelayanan Pemakaman Paragraf 2
sebagaimana tercantum dalam Lampiran III yang Cara Mengukur Tingkat Penggunaan Jasa
merupakan bagian tidak terpisahkan dari Peraturan
Daerah ini. Pasal 26

Bagian Keempat Tingkat penggunaan jasa diukur berdasarkan pelayanan


Retribusi Pelayanan Parkir di Tepi Jalan Umum dan jenis kendaraan yang menggunakan tempat pelayanan
parkir ditepi jalan umum.
Paragraf 1
Nama, Objek, Subyek dan Wajib Retribusi Paragraf 3
Prinsip dan Sasaran Penetapan Tarif Retribusi
Pasal 23
Pasal 27
Dengan nama Retribusi Pelayanan Parkir di Tepi Jalan
Umum dipungut Retribusi sebagai pembayaran atas jasa (1) Prinsip dan sasaran dalam penetapan struktur dan
pelayanan parkir di tepi jalan umum. besarnya tarif Retribusi dimaksudkan untuk menutup
biaya penyelenggaraan penyediaan pelayanan parkir di
Pasal 24 tepi jalan umum dengan mempertimbangkan
kemampuan masyarakat dan aspek keadilan.
Objek Retribusi Pelayanan Parkir di Tepi Jalan Umum (2) Biaya sebagaimana dimaksud pada ayat (1) meliputi
adalah setiap jasa penyediaan pelayanan parkir di tepi jalan biaya operasi, biaya pemeliharaan dan biaya modal.
umum yang ditentukan oleh Pemerintah Daerah.

Pasal 25 Paragraf 4
Struktur dan Besarnya Tarif Retribusi
(1) Subjek Retribusi Pelayanan Parkir di Tepi Jalan Umum
adalah orang pribadi atau Badan yang Pasal 28
menggunakan/menikmati pelayanan jasa Pelayanan
Parkir di Tepi Jalan Umum. (1) Struktur tarif Retribusi Pelayanan Parkir di Tepi Jalan
Umum berdasarkan jenis kendaraan bermotor.
- 25 - - 26 -

(2) Besarnya tarif Retribusi Pelayanan Parkir di Tepi Jalan (2) Wajib Retribusi Pelayanan Pasar adalah orang pribadi
Umum sebagaimana tercantum dalam Lampiran IV atau Badan yang menurut ketentuan peraturan
yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari perundang-undangan Retribusi diwajibkan untuk
Peraturan Daerah ini. melakukan pembayaran Retribusi Pelayanan Pasar,
termasuk pemungut atau pemotong Retribusi
Bagian Kelima Pelayanan Pasar.
Retribusi Pelayanan Pasar
Paragraf 2
Paragraf 1 Cara Mengukur Tingkat Penggunaan Jasa
Nama, Objek, Subyek dan Wajib Retribusi
Pasal 32
Pasal 29
Tingkat penggunaan jasa diukur berdasarkan luas, jenis
Dengan nama Retribusi Pelayanan Pasar dipungut tempat dan kelas pasar yang digunakan.
Retribusi sebagai pembayaran atas penyediaan fasilitas
pasar tradisional/sederhana, berupa pelataran, los, kios Paragraf 3
yang dikelola Pemerintah Daerah, dan khusus disediakan Prinsip dan Sasaran Penetapan Tarif Retribusi
untuk pedagang.
Pasal 33
Pasal 30
Prinsip dan sasaran dalam penetapan struktur dan
(1) Objek Retribusi Pelayanan Pasar adalah penyediaan besarnya tarif Retribusi Pelayanan Pasar untuk menutup
fasilitas pasar tradisional/sederhana, berupa penyelenggaraan penyediaan pelayanan fasilitas pasar
pelataran, los, kios yang dikelola Pemerintah Daerah dengan mempertimbangkan kemampan masyarakat dan
dan khusus disediakan untuk pedagang. aspek keadilan.
(2) Dikecualikan dari objek Retribusi sebagaimana
dimaksud pada ayat (1) adalah pelayanan fasilitas Paragraf 4
pasar yang dikelola oleh Badan Usaha Milik Negara, Struktur dan Besarnya Tarif Retribusi
Badan Usaha Milik Daerah dan pihak swasta.
Pasal 35
Pasal 31
(1) Struktur dan Besarnya Tarif Retribusi Pelayanan
(1) Subjek Retribusi Pelayanan Pasar adalah orang pribadi Pasar ditetapkan berdasarkan jenis fasilitas yang
atau Badan yang menggunakan/menikmati pelayanan terdiri dari pelataran, los, kios, letak, zona tempat,
jasa Pelayanan Pasar. kelas pasar, jangka waktu pemakaian.
(2) Kelas pasar diatur dengan Peraturan Bupati.
- 27 - - 28 -

(3) Struktur dan besarnya tarif retribusi pelayanan pasar (2) Wajib Retribusi Pengujian Kendaraan Bermotor adalah
sebagaimana tersebut dalam Lampiran V yang orang pribadi atau Badan yang menurut ketentuan
merupakan bagian tidak terpisahkan dari Peraturan peraturan perundang-undangan Retribusi diwajibkan
Daerah ini. untuk melakukan pembayaran Retribusi Pengujian
Kendaraan Bermotor, termasuk pemungut atau
Bagian Keenam pemotong Retribusi Pengujian Kendaraan Bermotor.
Retribusi Pengujian Kendaraan Bermotor
Paragraf 2
Paragraf 1
Cara Mengukur Tingkat Penggunaan Jasa
Nama, Objek, Subyek dan Wajib Retribusi
Pasal 39
Pasal 36
Tingkat penggunaan jasa diukur berdasarkan pada jumlah
Dengan nama Retribusi Pengujian Kendaraan Bermotor
berat yang diperbolehkan (JBB) untuk setiap kendaraan.
dipungut Retribusi sebagai pembayaran atas pelayanan
pengujian kendaraan bermotor yang diselenggarakan oleh
Paragraf 3
Pemerintah Daerah.
Prinsip dan Sasaran Penetapan Tarif Retribusi
Pasal 40
Pasal 37
(1) Objek Retribusi Pengujian Kendaraan Bermotor adalah (1) Prinsip dan sasaran dalam penetapan struktur dan
pelayanan pengujian kendaraan bermotor, sesuai besarnya tarif Retribusi Pengujian Kendaraan
dengan ketentuan peraturan perundang-undangan Bermotor didasarkan pada tujuan untuk
yang diselenggarakan oleh Pemerintah Daerah. pengembalian biaya investasi dan operasi maupun
(2) Kendaraan Bermotor sebagaimana dimaksud pada untuk memperoleh keuntungan dengan
ayat (1) meliputi : mempertimbangkan kemampuan masyarakat.
a. mobil penumpang umum ; (2) Selain biaya sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
b. mobil bus, mobil barang dan kendaraan khusus ; dikenakan pula biaya penggantian tanda uji, biaya
dan penggantian buku uji berkala dan stiker tanda
c. kereta gandengan dan kereta tempelan. samping.
(3) Dikecualikan dari objek Retribusi sebagaimana
dimaksud pada ayat (2) adalah kendaraan bermotor Paragraf 4
milik TNI dan POLRI. Struktur dan Besarnya Tarif Retribusi

Pasal 38 Pasal 41
(1) Subjek Retribusi Pengujian Kendaraan Bermotor
adalah orang pribadi atau Badan yang (1) Struktur dan Besarnya Tarif Retribusi Pengujian
menggunakan/menikmati pelayanan jasa Pengujian Kendaraan Bermotor ditetapkan berdasarkan JBB
Kendaraan Bermotor. kendaraan bermotor.
- 29 - - 30 -

(2) Struktur dan besarnya tarif retribusi Retribusi Paragraf 2


Pengujian Kendaraan Bermotor sebagaimana tersebut Cara Mengukur Tingkat Penggunaan Jasa
dalam Lampiran VI yang merupakan bagian tidak
terpisahkan dari Peraturan Daerah ini. Pasal 45

Bagian Ketujuh Tingkat penggunaan jasa diukur berdasarkan jenis, ukuran


Retribusi Pemeriksaan Alat Pemadam Kebakaran dan jumlah alat pemadam kebakaran serta jenis pelayanan
Paragraf 1 yang diberikan.
Nama, Objek, Subyek dan Wajib Retribusi
Paragraf 3
Pasal 42 Prinsip dan Sasaran Penetapan Tarif Retribusi

Dengan nama Retribusi Pemeriksaan Alat Pemadam Pasal 46


Kebakaran dipungut Retribusi sebagai pembayaran atas
pelayanan pemeriksaan dan/atau pengujian alat pemadam Prinsip dan sasaran dalam penetapan struktur dan
kebakaran oleh Pemerintah Daerah. besarnya tarif Retribusi Pemeriksaan Alat Pemadam
Kebakaran didasarkan pada tujuan untuk menutup
Pasal 43 sebagian atau seluruh biaya modal dan pemeliharaan.

Objek Retribusi Pemeriksaan Alat Pemadam Kebakaran Paragraf 4


adalah pelayanan pemeriksaan dan/atau pengujian alat Struktur dan Besarnya Tarif Retribusi
pemadam kebakaran, yang dimiliki dan/atau dipergunakan
oleh masyarakat. Pasal 47

Pasal 44 (1) Struktur tarif digolongkan berdasarkan jenis dan


ukuran alat pemadam kebakaran.
(1) Subjek Retribusi Pemeriksaan Alat Pemadam (2) Besarnya tarif Retribusi Pemeriksaan Alat Pemadam
Kebakaran adalah orang pribadi atau Badan yang Kebakaran sebagaimana tercantum dalam Lampiran
menggunakan/menikmati pelayanan jasa Pemeriksaan VII yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari
Alat Pemadam Kebakaran. Peraturan Daerah ini.
(2) Wajib Retribusi Pemeriksaan Alat Pemadam Kebakaran
adalah orang pribadi atau Badan yang menurut Bagian Kedelapan
ketentuan peraturan perundang-undangan Retribusi Retribusi Penggantian Biaya Cetak Peta
diwajibkan untuk melakukan pembayaran Retribusi
Pemeriksaan Alat Pemadam Kebakaran, termasuk Paragraf 1
pemungut atau pemotong Retribusi Pemeriksaan Alat Nama, Objek, Subyek dan Wajib Retribusi
Pemadam Kebakaran.
- 31 - - 32 -

Pasal 48 Paragraf 3
Prinsip dan Sasaran Penetapan Tarif Retribusi
Dengan nama Retribusi Penggantian Biaya Cetak Peta
dipungut Retribusi sebagai pembayaran atas penyediaan Pasal 52
peta yang dibuat oleh Pemerintah Daerah.
Prinsip dan sasaran dalam penetapan struktur dan
Pasal 49 besarnya tarif Retribusi Penggantian Biaya Cetak Peta
didasarkan pada tujuan untuk menutup biaya administrasi
(1) Objek Retribusi Penggantian Biaya Cetak Peta adalah dan penyediaan peta.
penyediaan peta yang dibuat oleh Pemerintah Daerah.
(2) Penyediaan peta sebagaimana dimaksud pada ayat (1) Paragraf 4
meliputi : Struktur dan Besarnya Tarif Retribusi
a. penggandaan peta meliputi peta administrasi, peta
perencanaan dan peta tematik; Pasal 53
b. pembuatan peta yaitu peta keterangan rencana
kota. (1) Struktur tarif Retribusi berdasarkan jenis, ukuran,
luas dan peruntukan lokasi.
Pasal 50 (2) Besarnya tarif Retribusi Penggantian Biaya Cetak Peta
sebagaimana tercantum dalam Lampiran VIII yang
(1) Subjek Retribusi Penggantian Biaya Cetak Peta adalah merupakan bagian tidak terpisahkan dari Peraturan
orang pribadi atau Badan yang menggunakan/ Daerah ini.
menikmati pelayanan jasa Penggantian Biaya Cetak
Peta. Bagian Kesembilan
(2) Wajib Retribusi Penggantian Biaya Cetak Peta adalah Retribusi Penyediaan dan/atau Penyedotan Kakus
orang pribadi atau Badan yang menurut ketentuan
peraturan perundang-undangan Retribusi diwajibkan Paragraf 1
untuk melakukan pembayaran Retribusi Penggantian Nama, Objek, Subyek dan Wajib Retribusi
Biaya Cetak Peta, termasuk pemungut atau pemotong
Retribusi Penggantian Biaya Cetak Peta. Pasal 54

Paragraf 2 Dengan nama Retribusi Penyediaan dan/atau Penyedotan


Cara Mengukur Tingkat Penggunaan Jasa Kakus dipungut Retribusi sebagai pembayaran atas jasa
pelayanan penyediaan dan/atau penyedotan kakus yang
Pasal 51 dilakukan oleh Pemerintah Daerah.

Tingkat penggunaan jasa diukur berdasarkan jenis peta,


ukuran kertas, luas dan peruntukan lokasi.
- 33 - - 34 -

Pasal 55 Paragraf 3
Prinsip dan Sasaran Penetapan Tarif Retribusi
(1) Objek Retribusi Penyediaan dan/atau Penyedotan
Kakus adalah pelayanan penyediaan dan/atau Pasal 58
penyedotan kakus yang dilakukan oleh Pemerintah
Daerah. Prinsip dan sasaran dalam penetapan struktur dan
(2) Dikecualikan dari objek Retribusi sebagaimana besarnya tarif Retribusi Penyediaan dan/atau Penyedotan
dimaksud pada ayat (1) adalah pelayanan penyediaan Kakus didasarkan pada biaya administrasi, biaya
dan/atau penyedotan kakus yang disediakan, dimiliki penyedotan, pembuangan / pengolahan dan pengadaan
dan/atau dikelola oleh Badan Usaha Milik Negara, serta perawatan alat penyedotan kakus.
Badan Usaha Milik Daerah dan pihak swasta.
Paragraf 4
Pasal 56 Struktur dan Besarnya Tarif Retribusi

(1) Subjek Retribusi Penyediaan dan/atau Penyedotan Pasal 59


Kakus adalah orang pribadi atau Badan yang
menggunakan/menikmati pelayanan jasa Penyediaan (1) Tarif Retribusi digolongkan berdasarkan besarnya
dan/atau Penyedotan Kakus. volume tinja yang disedot.
(2) Wajib Retribusi Penyediaan dan/atau Penyedotan (2) Besarnya tarif Retribusi Penyediaan dan/atau
Kakus adalah orang pribadi atau Badan yang menurut Penyedotan Kakus sebagaimana tercantum dalam
ketentuan peraturan perundang-undangan Retribusi Lampiran IX yang merupakan bagian tidak
diwajibkan untuk melakukan pembayaran Retribusi terpisahkan dari Peraturan Daerah ini.
Penyediaan dan/atau Penyedotan Kakus, termasuk (3) Pihak Swasta yang menggunakan Instalasi Pengolahan
pemungut atau pemotong Retribusi Penyediaan dan/ Limbah Tinja (IPLT) dikenakan biaya Retribusi sebesar
atau Penyedotan Kakus. Rp. 15.000,- (lima belas ribu rupiah) per meter kubik.
(4) Besarnya pengenaan tarif Retribusi pada kakus milik
Paragraf 2 Pemerintah Daerah dan tempat-tempat peribadatan
Cara Mengukur Tingkat Penggunaan Jasa adalah sebesar 50% (lima puluh persen) dari tarip
Retribusi.
Pasal 57
Bagian Kesepuluh
Tingkat penggunaan jasa diukur berdasarkan volume tinja Retribusi Pengendalian Menara Telekomunikasi
yang disedot.
Paragraf 1
Nama, Objek, Subyek dan Wajib Retribusi
- 35 - - 36 -

Pasal 60 timbulnya gangguan atas berdirinya menara termasuk


pemberian layanan jasa keamanan yang dilaksanakan dan
Dengan nama Retribusi Pengendalian Menara diberikan oleh Pemerintah Daerah.
Telekomunikasi dipungut Retribusi sebagai pembayaran
atas pemanfaatan ruang untuk menara telekomunikasi Paragraf 3
dengan memperhatikan aspek tata ruang, keamanan, Prinsip dan Sasaran Penetapan Tarif Retribusi
keselamatan dan kepentingan umum.
Pasal 64
Pasal 61
Prinsip dan sasaran dalam penetapan struktur dan
Objek Retribusi Pengendalian Menara Telekomunikasi besarnya tarif Retribusi Pengendalian Menara
adalah pemanfaatan ruang untuk menara telekomunikasi Telekomunikasi didasarkan pada t ujuan untuk :
dengan memperhatikan aspek tata ruang, keamanan, a. Pembiayaan operasi jasa pelayanan pengawasan dan
keselamatan dan kepentingan umum. pengendalian, pengecekan dan pemantauan terhadap
menara telekomunikasi, keadaan fisik menara
Pasal 62 telekomunikasi dan potensi kemungkinan timbulnya
gangguan atas berdirinya menara.
(1) Subjek Retribusi Pengendalian Menara Telekomunikasi b. Pembiayaan penanggulangan keamanan dan
adalah orang pribadi atau Badan yang kenyamanan, biaya perlindungan kepentingan dan
menggunakan/menikmati pelayanan jasa Pengendalian kemanfaatan umum serta biaya penataan ruang dan
Menara Telekomunikasi. pemulihan keadaan.
(2) Wajib Retribusi Pengendalian Menara Telekomunikasi
adalah orang pribadi atau Badan yang menurut Paragraf 4
ketentuan peraturan perundang-undangan Retribusi Struktur dan Besarnya Tarif Retribusi
diwajibkan untuk melakukan pembayaran Retribusi
Pengendalian Menara Telekomunikasi, termasuk Pasal 65
pemungut atau pemotong Retribusi Pengendalian
Menara Telekomunikasi. (1) Tarif Retribusi Pengendalian Menara Telekomunikasi
berdasarkan Nilai Jual Objek Pajak yang digunakan
Paragraf 2 sebagai dasar perhitungan Pajak Bumi dan Bangunan
Cara Mengukur Tingkat Penggunaan Jasa Menara Telekomunikasi, yang besarnya retribusi
dikaitkan dengan frekuensi pengawasan dan
Pasal 63 pengendalian menara telekomunikasi tersebut.
(2) Besarnya Tarif Retribusi Pengendalian Menara
Tingkat penggunaan jasa diukur berdasarkan frekwensi Telekomunikasi ditetapkan sebesar 2 % (dua persen)
pelayanan, pengawasan, pengendalian, pengecekan dan dari Nilai Jual Obyek Pajak yang digunakan sebagai
pemantauan terhadap menara telekomunikasi, keadaan dasar perhitungan Pajak Bumi dan Bangunan Menara
fisik menara telekomunikasi dan potensi kemungkinan Telekomunikasi.
- 37 - - 38 -

BAB IV e. pemakaian mobil pemadam kebakaran;


RETRIBUSI JASA USAHA f. pemakaian RSPD;
g. pemakaian GOR Indor.
Pasal 66 (2) Dikecualikan dari pengertian pemakaian kekayaan
daerah sebagaimana dimaksud pada ayat (1) adalah
Jenis Retribusi Jasa Usaha adalah : penggunaan tanah yang tidak mengubah fungsi dari
a. Retribusi Pemakaian Kekayaan Daerah; tanah tersebut.
b. Retribusi Pasar Grosir dan/atau Pertokoan;
c. Retribusi Terminal; Pasal 68
d. Retribusi Tempat Khusus Parkir;
e. Retribusi Rumah Potong Hewan; (1) Subjek Retribusi Pemakaian Kekayaan Daerah adalah
f. Retribusi Tempat Rekreasi dan Olahraga; orang pribadi atau Badan yang menggunakan/
g. Retribusi Penjualan Produksi Usaha Daerah. menikmati pelayanan pemakaian kekayaan Daerah.
(2) Wajib Retribusi Pemakaian Kekayaan Daerah adalah
Bagian Kesatu orang pribadi atau Badan yang menurut ketentuan
Retribusi Pemakaian Kekayaan Daerah peraturan perundang-undangan Retribusi diwajibkan
untuk melakukan pembayaran Retribusi, termasuk
Paragraf 1 pemungut atau pemotong Retribusi Pemakaian
Nama, Objek, Subyek dan Wajib Retribusi Kekayaan Daerah.

Pasal 67 Paragraf 2
Cara Mengukur Tingkat Penggunaan Jasa
Dengan nama Retribusi Pemakaian Kekayaan Daerah
dipungut Retribusi sebagai pembayaran atas pelayanan Pasal 69
pemakaian, penggunaan dan pemanfaatan kekayaan
barang-barang bergerak dan tidak bergerak serta fasilitas Tingkat penggunaan jasa diukur berdasarkan :
penunjang lainnya yang diberikan oleh Pemerintah Daerah. a. pemakaian tanah didasarkan pada lokasi, luas tanah,
waktu pemakaian dan peruntukkannya;
Pasal 68 b. pemakaian alat-lat mesin didasarkan pada jenis dan
waktu pemakaian dan peruntukkannya;
(1) Objek retribusi pemakaian kekayaan daerah adalah c. pemakaian gedung/bangunan didasarkan pada luas,
pemakaian kekayaan Daerah. fasilitas, lokasi, waktu pemakaian, dan
(2) Kekayaan daerah sebagaimana dimaksud pada ayat (1) peruntukkannya;
meliputi : d. pemakaian mobil pemadam kebakaran didasarkan pada
a. pemakaian tanah; jarak tempuh, waktu pemakaian, dan peruntukkannya;
b. pemakaian alat-lat mesin; e. pemakaian alat-alat berat didasarkan pada jenis alat
c. pemakaian gedung/bangunan; berat, waktu pemakaian, dan peruntukkannya;
d. pemakaian alat berat;
- 39 - - 40 -

f. pemakaian studio RSPD didasarkan waktu durasi Bagian Kedua


penyiaran. Retribusi Pasar Grosir dan/atau Pertokoan
g. pemakaian lapangan GOR Indor dan GOR TRI SANJA
didasarkan pada luas, fasilitas, lokasi. waktu pemakaian Paragraf 1
dan peruntukkannya; Nama, Objek, Subyek dan Wajib Retribusi

Paragraf 3 Pasal 72
Prinsip dan Sasaran Penetapan Tarif Retribusi
Dengan nama Retribusi Pasar Grosir dan/atau Pertokoan
Pasal 70 dipungut retribusi sebagai pembayaran atas pelayanan
penyediaan fasilitas pasar grosir berbagai jenis barang, dan
Prinsip dan sasaran dalam penetapan struktur dan fasilitas pasar/pertokoan yang dikontrakkan, yang
besarnya tarif Retribusi Pemakaian Kekayaan Daerah disediakan/diselenggarakan oleh Pemerintah Daerah.
adalah dengan memperhatikan biaya investasi, biaya
perawatan/pemeliharaan, biaya penyusutan bangunan, Pasal 73
biaya lain yang berkaitan dengan penyediaan jasa, biaya
administrasi lainnya yang mendukung penyediaan jasa (1) Objek retribusi pasar grosir dan/atau pertokoan
untuk mengusahakan keuntungan yang layak agar dapat adalah Pelayanan penyediaan fasilitas pasar grosir
beroperasi secara efisien dengan orientasi pada harga dan/atau pertokoan.
pasar. (2) Objek retribusi sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
adalah penyediaan fasilitas pasar grosir berbagai jenis
Paragraf 4 barang dan fasilitas pasar/pertokoan yang
Struktur dan Besarnya Tarif Retribusi dikontrakkan, yang disediakan/ diselenggarakan oleh
Pemerintah Daerah.
Pasal 71 (3) Dikecualikan dari objek retribusi sebagaimana
dimaksud pada ayat (1) adalah fasilitas pasar yang
(1) Struktur tarif Retribusi Pemakaian Kekayaan Daerah disediakan, dimiliki, dan/atau dikelola oleh Badan
berdasarkan jenis, luas, harga satuan dan jangka Usaha Milik Negara, Badan Usaha Milik Daerah dan
waktu pemakaian kekayaan daerah. pihak swasta.
(2) Besarnya tarif Retribusi Pemakaian Kekayaan Daerah
sebagaimana tercantum dalam Lampiran X yang Pasal 74
merupakan bagian tidak terpisahkan dari Peraturan
Daerah ini. (1) Subjek retribusi pasar grosir dan/atau pertokoan adalah
orang pribadi atau Badan yang menggunakan/
menikmati pelayanan pasar grosir dan/atau pertokoan.
- 41 - - 42 -

(2) Wajib retribusi pasar grosir dan/atau pertokoan adalah Pasal 77


orang pribadi atau Badan yang menurut ketentuan
peraturan perundang-undangan Retribusi diwajibkan Dengan nama Retribusi Terminal dipungut Retribusi
untuk melakukan pembayaran Retribusi, termasuk sebagai pembayaran atas penyediaan tempat parkir untuk
pemungut atau pemotong Retribusi Pasar Grosir kendaraan penumpang dan bis umum, tempat kegiatan
dan/atau Pertokoan. usaha dan fasilitas lainnya di lingkungan terminal, yang
disediakan, dimiliki dan/atau dikelola oleh Pemerintah
Paragraf 2 Daerah.
Cara Mengukur Tingkat Penggunaan Jasa
Pasal 78
Pasal 75
(1) Objek Retribusi Terminal adalah pelayanan
Tingkat penggunaan jasa diukur berdasarkan atas fasilitas, penyediaan tempat parkir untuk kendaraan
luas, lokasi, waktu pemakaian dan peruntukannya serta penumpang dan bis umum, tempat kegiatan usaha
alokasi beban biaya yang dipikul untuk menyelenggarakan dan fasilitas lainnya di lingkungan terminal, yang
fasilitas pasar dan pertokoan. disediakan, dimiliki dan/atau dikelola oleh Pemerintah
Daerah.
Paragraf 4 (2) Dikecualikan dari objek Retribusi sebagaimana
Struktur dan Besarnya Tarif Retribusi dimaksud pada ayat (1) adalah terminal yang
disediakan, dimiliki dan/atau dikelola oleh
Pasal 76 Pemerintah, Badan Usaha Milik Negara, Badan Usaha
Milik Daerah dan pihak swasta.
(1) Struktur tarif retribusi retribusi pasar grosir dan/atau
pertokoan berdasarkan jenis fasilitas yang terdiri luas, Pasal 79
lokasi dan jangka waktu pemakaian.
(2) Besarnya tarif retribusi retribusi pasar grosir (1) Subjek Retribusi Terminal adalah orang pribadi atau
dan/atau pertokoan sebagaimana tercantum dalam Badan yang menggunakan/menikmati pelayanan
Lampiran XI yang merupakan bagian tidak terminal.
terpisahkan dari Peraturan Daerah ini. (2) Wajib Retribusi terminal adalah orang pribadi atau
Badan yang menurut ketentuan peraturan perundang-
Bagian Ketiga undangan Retribusi diwajibkan untuk melakukan
Retribusi Terminal pembayaran Retribusi, termasuk pemungut atau
pemotong Retribusi Terminal.
Paragraf 1
Nama, Objek, Subyek dan Wajib Retribusi
- 43 - - 44 -

Paragraf 2 Bagian Keempat


Cara Mengukur Tingkat Penggunaan Jasa Retribusi Tempat Khusus Parkir

Pasal 80 Paragraf 1
Nama, Objek, Subyek dan Wajib Retribusi
Tingkat penggunaan jasa diukur berdasarkan luas dan
jangka waktu pemakaian fasilitas terminal, jenis pelayanan, Pasal 83
dan jenis kendaraan.
Dengan nama Retribusi Tempat Khusus Parkir dipungut
Retribusi sebagai pembayaran atas penyediaan tempat
Paragraf 3 pelayanan penyediaan tempat khusus parkir yang
Prinsip dan Sasaran Penetapan Tarif Retribusi disediakan, dimiliki dan/atau dikelola oleh Pemerintah
Daerah.
Pasal 81
Pasal 84
Prinsip dan sasaran dalam penetapan struktur dan
besarnya tarif Retribusi Terminal didasarkan pada tujuan (1) Objek retribusi tempat khusus parkir adalah
untuk memperoleh keuntungan yang layak, sebagai pelayanan tempat khusus parkir yang disediakan,
pengganti biaya pengelolaan, biaya penyelenggaraan, biaya dimiliki, dan/atau dikelola oleh Pemerintah Daerah.
kebersihan dan biaya administrasi. (2) Tempat khusus parkir sebagaimana dimaksud pada
ayat (1), meliputi :
Paragraf 4 a. terminal ;
Struktur dan Besarnya Tarif Retribusi b. Rumah Sakit Umum Daerah ;
c. pasar ;
Pasal 82 d. obyek wisata ;
e. GOR
(1) Struktur tarif Retribusi Terminal didasarkan pada f. Kolam renang ;
frekuensi, luas, jenis kendaraan dan jangka waktu g. PPI/TPI ;
pemanfaatan fasilitas di terminal. h. parkir kendaraan bermotor di Maribaya ; dan
(2) Struktur dan besarnya tarif retribusi Terminal i. tempat lainnya yang ditentukan oleh Bupati
sebagaimana tercantum dalam Lampiran XII yang (3) Dikecualikan dari objek retribusi sebagaimana
merupakan bagian tidak terpisahkan dari Peraturan dimaksud pada ayat (1) adalah pelayanan tempat
Daerah ini. parkir yang disediakan, dimiliki, dan/atau dikelola
oleh Pemerintah, Badan Usaha Milik Negara, Badan
Usaha Milik Daerah dan pihak swasta.
- 45 - - 46 -

Pasal 85 (1) Struktur tarif Retribusi Tempat Khusus Parkir


berdasarkan jenis kendaraan dan frekuensi
(1) Subjek retribusi tempat khusus parkir adalah orang penggunaan dan/atau lamanya parkir di tempat
pribadi atau Badan yang menggunakan/menikmati khusus parkir.
pelayanan Tempat Khusus Parkir. (2) Besarnya tarif Retribusi Tempat Khusus Parkir
(2) Wajib retribusi tempat khusus parkir adalah orang sebagaimana tercantum dalam Lampiran XIII yang
pribadi atau Badan yang menurut ketentuan peraturan merupakan bagian tidak terpisahkan dari Peraturan
perundang-undangan Retribusi diwajibkan untuk Daerah ini.
melakukan pembayaran Retribusi, termasuk pemungut
atau pemotong Retribusi Tempat Khusus Parkir. Bagian Kelima
Retribusi Rumah Potong Hewan
Paragraf 2
Cara Mengukur Tingkat Penggunaan Jasa Paragraf 1
Nama, Objek, Subyek dan Wajib Retribusi
Pasal 86
Pasal 89
Tingkat penggunaan jasa diukur berdasarkan klasifikasi
tempat khusus parkir, jenis kendaraan, dan jangka waktu. Dengan nama Retribusi Rumah Potong Hewan dipungut
Retribusi sebagai pembayaran atas penyediaan fasilitas
Paragraf 3 rumah pemotongan hewan ternak termasuk pelayanan
Prinsip dan Sasaran Penetapan Tarif Retribusi pemeriksaan kesehatan hewan sebelum/sesudah dipotong,
yang disediakan, dimiliki dan/atau dikelola oleh
Pasal 87 Pemerintah Daerah.

(1) Prinsip dan sasaran dalam penetapan struktur dan Pasal 90


besarnya tarif Retribusi Tempat Khusus Parkir
didasarkan pada tujuan untuk memperoleh (1) Objek retribusi rumah potong hewan adalah pelayanan
keuntungan yang layak. penyediaan fasilitas rumah pemotongan hewan temak
(2) Keuntungan yang layak sebagaimana dimaksud pada termasuk pelayanan pemeriksaan kesehatan hewan
ayat (1) adalah keuntungan yang diperoleh apabila sebelum / sesudah dipotong yang disediakan, dimiliki,
pelayanan jasa usaha tersebut dilakukan secara efisien dan/atau dikelola oleh Pemerintah Daerah.
dan berorientasi pada harga pasar (2) Dikecualikan dari objek retribusi sebagaimana
dimaksud pada ayat (1) adalah pelayanan penyediaan
Paragraf 4 fasilitas rumah pemotongan hewan ternak yang
Struktur dan Besarnya Tarif Retribusi disediakan, dimiliki, dan/atau dikelola oleh Badan
Usaha Milik Negara, Badan Usaha Milik Daerah dan
Pasal 88 pihak swasta.
- 47 - - 48 -

Pasal 91 (2) Besarnya tarif Retribusi Rumah Potong Hewan


sebagaimana tercantum dalam Lampiran XIV yang
(1) Subjek Retribusi Rumah Potong Hewan adalah orang merupakan bagian tidak terpisahkan dari Peraturan
pribadi atau Badan yang menggunakan/menikmati Daerah ini.
pelayanan rumah potong hewan yang bersangkutan.
(2) Wajib Retribusi Rumah Potong Hewan adalah orang Bagian Keenam
pribadi atau Badan yang menurut ketentuan peraturan Retribusi Tempat Rekreasi dan Olahraga
perundang-undangan Retribusi diwajibkan untuk
melakukan pembayaran Retribusi, termasuk pemungut Paragraf 1
atau pemotong Retribusi Rumah Potong Hewan. Nama, Objek, Subyek dan Wajib Retribusi

Paragraf 2 Pasal 95
Cara Mengukur Tingkat Penggunaan Jasa
Dengan nama Retribusi Tempat Rekreasi dan Olahraga
Pasal 92 dipungut Retribusi sebagai pembayaran atas penyediaan
tempat rekreasi, pariwisata dan olahraga yang disediakan,
Tingkat penggunaan jasa diukur berdasarkan jumlah dan dimiliki dan/atau dikelola oleh Pemerintah Daerah.
jenis temak yang dipotong.
Pasal 96
Paragraf 3
Prinsip dan Sasaran Penetapan Tarif Retribusi (1) Objek retribusi rekreasi dan olahraga adalah
pelayanan tempat rekreasi, pariwisata, dan olahraga
Pasal 93 yang disediakan, dimiliki, dan/atau dikelola oleh
Pemerintah Daerah.
Prinsip dan sasaran dalam penetapan struktur dan (2) Dikecualikan dari objek retribusi sebagaimana
besarnya tarif Retribusi Rumah Potong Hewan didasarkan dimaksud pada ayat (1) adalah pelayanan tempat
pada tujuan untuk memperoleh keuntungan yang layak, rekreasi, pariwisata, dan olahraga yang dsediakan,
sebagai penganti, biaya investasi, biaya penyusutan, biaya dimiliki, dan/atau dikelola oleh Pemerintah, Badan
pemeliharaan dan pelayanan pemotongan hewan. Usaha Milik Negara, Badan Usaha Milik Daerah dan
pihak swasta.
Paragraf 4
Struktur dan Besarnya Tarif Retribusi Pasal 97

Pasal 94 (1) Subjek retribusi rekreasi dan olahraga adalah orang


pribadi atau Badan yang menggunakan/menikmati
(1) Struktur tarif Retribusi Rumah Potong Hewan pelayanan Tempat Rekreasi dan Olahraga yang
berdasarkan jenis pelayanan, jenis hewan dan jumlah bersangkutan.
hewan yang akan dipotong di rumah potong hewan.
- 49 - - 50 -

(2) Wajib retribusi rekreasi dan olahraga adalah orang (2) Besarnya tarif Retribusi Tempat Rekreasi dan Olah
pribadi atau Badan yang menurut ketentuan Raga sebagaimana tercantum dalam Lampiran XV
peraturan perundang-undangan Retribusi diwajibkan yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari
untuk melakukan pembayaran Retribusi, termasuk Peraturan Daerah ini.
pemungut atau pemotong retribusi tempat rekreasi
dan olahraga. Bagian Ketujuh
Retribusi Penjualan Produksi Usaha Daerah
Paragraf 2
Cara Mengukur Tingkat Penggunaan Jasa Paragraf 1
Nama, Objek, Subyek dan Wajib Retribusi
Pasal 98
Pasal 101
Tingkat penggunaan jasa diukur berdasarkan jenis, waktu
dan lama pemakaian yang berkaitan dengan pelayanan Dengan Nama Retribusi Penjualan Produksi Usaha Daerah
atau fasilitas tempat rekreasi, pariwisata dan olah raga. dipungut sebagai pembayaran atas penjualan hasil
produksi usaha Pemerintah Daerah.
Paragraf 3
Prinsip dan Sasaran Penetapan Tarif Retribusi Pasal 102

Pasal 99 (1) Objek retribusi penjualan produksi usaha daerah


adalah penjualan hasil produksi usaha Pemerintah
(1) Prinsip dan sasaran dalam penetapan struktur dan Daerah.
besarnya tarif Retribusi Tempat Rekreasi dan Olahraga (2) Hasil penjualan produksi usaha Pemerintah Daerah
didasarkan pada tujuan untuk memperoleh sebagaimana dimaksud pada ayat (1) meliputi :
keuntungan yang layak. a. penjualan benih ikan; dan
(2) Keuntungan yang layak sebagaimana dimaksud pada b. penjualan hasil produksi usaha daerah lainnya.
ayat (1) adalah keuntungan yang diperoleh apabila (3) Dikecualikan dari objek retribusi sebagaimana
pelayanan jasa usaha tersebut dilakukan secara dimaksud pada ayat (1) adalah penjualan produksi
efisien dan berorientasi kepada pasar. oleh Pemerintah, Badan Usaha Milik Negara, Badan
Umum Milik Daerah dan pihak swasta.
Paragraf 4
Struktur dan Besarnya Tarif Retribusi Pasal 103
Pasal 100
(1) Subjek retribusi penjualan produksi usaha daerah
adalah orang pribadi atau Badan yang membeli hasil
(1) Struktur tarif Retribusi Tempat Rekreasi dan Olah
produksi usaha daerah.
Raga berdasarkan jenis, luas, pengunjung, waktu dan
lama pemakaian yang berkaitan dengan pelayanan
atau fasilitas tempat rekreasi, pariwisata dan olahraga.
- 51 - - 52 -

(2) Wajib retribusi penjualan produksi usaha daerah (2) Besarnya tarif penjualan produksi usaha daerah
adalah orang pribadi atau Badan yang menurut sebagaimana tercantum dalam Lampiran XVI yang
ketentuan peraturan perundang-undangan Retribusi merupakan bagian tidak terpisahkan dari Peraturan
diwajibkan untuk melakukan pembayaran Retribusi, Daerah ini.
termasuk pemungut atau pemotong retribusi
penjualan produksi usaha daerah.
BAB V
Paragraf 2 RETRIBUSI PERIZINAN TERTENTU
Cara Mengukur Tingkat Penggunaan Jasa
Pasal 107
Pasal 104
Jenis Retribusi Perizinan Tertentu adalah :
Tingkat penggunaan jasa diukur berdasarkan jenis dan a. Retribusi Izin Mendirikan Bangunan ;
volume penjualan hasil produksi usaha daerah. b. Retribusi Izin Gangguan ;
c. Retribusi Izin Trayek ; dan
Paragraf 3 d. Retribusi Izin Usaha Perikanan.
Prinsip dan Sasaran Penetapan Tarif Retribusi
Bagian Kesatu
Pasal 105 Retribusi Izin Mendirikan Bangunan

(1) Prinsip dan sasaran dalam penetapan struktur dan Paragraf 1


besarnya tarif retribusi penjualan produksi usaha Nama, Objek, Subyek dan Wajib Retribusi
daerah didasarkan pada tujuan untuk memperoleh
keuntungan yang layak. Pasal 108
(2) Keuntungan yang layak sebagaimana dimaksud pada
ayat (1) adalah keuntungan yang diperoleh apabila Dengan nama Retribusi Izin Mendirikan Bangunan
pelayanan jasa usaha tersebut dilakukan secara dipungut Retribusi sebagai pembayaran atas pelayanan
efisien dan berorientasi kepada pasar. pemberian izin untuk mendirikan suatu bangunan dan
prasarana bangunan kepada pemilik bangunan untuk
Paragraf 4 membangun baru; rehabilitasi/ renovasi meliputi
Struktur dan Besarnya Tarif Retribusi perbaikan/perawatan, perubahan dan perluasan/
pengurangan; dan pelestarian/ pemugaran sesuai dengan
Pasal 106 persyaratan administratif dan persyaratan teknis yang
berlaku.
(1) Struktur tarif retribusi penjualan produksi usaha
daerah berdasarkan volume penjualan produksi usaha
daerah.
- 53 - - 54 -

Pasal 109 Pasal 111

(1) Objek Retribusi Izin Mendirikan Bangunan adalah (1) Tingkat penggunaan jasa izin mendirikan bangunan
pemberian izin untuk membangun baru; diukur dengan rumus yang didasarkan atas faktor
rehabilitasi/renovasi meliputi perbaikan/ perawatan, luas lantai bangunan, jumlah tingkat bangunan dan
perubahan dan perluasan/pengurangan; dan rencana pengggunaan bangunan.
pelestarian/ pemugaran. (2) Faktor-faktor sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
(2) Pemberian izin sebagaimana dimaksud pada ayat (1) diberikan bobot (koefisien).
meliputi kegiatan peninjauan desain dan pemantauan (3) Besarnya koefisien sebagaimana dimaksud pada ayat
pelaksanaan pembangunannya agar tetap sesuai (2) ditetapkan sebagai berikut :
dengan rencana teknis bangunan dan rencana tata
ruang, dengan tetap memperhatikan koefisien dasar a. Koefisien luas bangunan
bangunan (KDB), koefisien luas bangunan (KLB), No. Luas Bangunan Koefisien
koefisien ketinggian bangunan (KKB), dan pengawasan
penggunaan bangunan yang meliputi pemeriksaan 1. Bangunan dengan luas s.d. 100m² 1,00
dalam rangka memenuhi syarat keselamatan bagi yang 2. Bangunan dengan luas > 100 m² s/d
menempati bangunan tersebut. 250 m² 1,10
(3) Tidak termasuk objek Retribusi sebagaimana 3. Bangunan dengan luas > 250 m² s/d
dimaksud pada ayat (1) adalah pemberian izin untuk 500 m² 1,20
bangunan milik Pemerintah atau Pemerintah Daerah. 4. Bangunan dengan luas > 500 m² s/d
1.000 m² 1,30
Pasal 110 5. Bangunan dengan luas > 1.000 m²
s/d 2.000 m² 1,40
(1). Subjek Retribusi Izin Mendirikan Bangunan adalah 6. Bangunan dengan luas > 2.000 m² 1,50
orang pribadi atau Badan yang memperoleh izin
mendirikan bangunan dari Pemerintah Daerah.
(2). Wajib Retribusi Izin Mendirikan Bangunan adalah b. Koefisien tingkat bangunan
orang pribadi atau Badan yang menurut ketentuan No. Tingkat Bangunan Koefisien
peraturan perundang-undangan Retribusi diwajibkan
untuk melakukan pembayaran Retribusi, termasuk 1. Bangunan 1 lantai 1,00
pemungut atau pemotong Retribusi Izin Mendirikan 2. Bangunan 2 lantai 1,20
Bangunan. 3. Bangunan 3 lantai 1,30
4. Bangunan 4 lantai 1,40
Paragraf 2 5. Bangunan 5 lantai keatas 1,60
Cara Mengukur Tingkat Penggunaan Jasa
- 55 - - 56 -

c. Koefisien fungsi bangunan (2) Tarif retribusi Izin Mendirikan Bangunan sebagaimana
No. Fungsi Bangunan Koefisien tercantum dalam Lampiran XVII yang merupakan
bagian tidak terpisahkan dari Peraturan Daerah ini.
1. Bangunan Fungsi Hunian 1,00
2. Bangunan Fungsi Keagamaan 1,00 Bagian Kedua
3. Bangunan Fungsi Usaha 1,50 Retribusi Izin Gangguan
4. Bangunan Fungsi Sosial Budaya 1,00
5. Bangunan Fungsi Khusus 2,00 Paragraf 1
Nama, Objek, Subyek dan Wajib Retribusi

Paragraf 3 Pasal 114


Prinsip dan Sasaran Penetapan Tarif Retribusi
Dengan nama Retribusi Izin Gangguan dipungut Retribusi
Pasal 112 sebagai pembayaran atas pelayanan pemberian izin tempat
usaha/kegiatan kepada orang pribadi atau Badan yang
Prinsip dan sasaran dalam penetapan struktur dan dapat menimbulkan ancaman bahaya, kerugian dan/atau
besarnya tarif Retribusi Izin Mendirikan Bangunan gangguan, termasuk pengawasan dan pengendalian
didasarkan pada tujuan untuk menutupi biaya kegiatan usaha secara terus-menerus untuk mencegah
administrasi, survey dan penelitian teknis, pengawasan dan terjadinya gangguan ketertiban, keselamatan, atau
pengendalian waktu pelaksanaan pembangunan, kesehatan umum, memelihara ketertiban lingkungan, dan
pengasawan dan pengendalian penggunaan serta kondisi memenuhi norma keselamatan dan kesehatan kerja.
bangunan, keterangan rencana kota, rencana tata letak
bangunan, pencetakan peta, penataan perpetaan, Pasal 115
perencanaan koefisien dasar bangunan, koefisien lantai
bangunan dan koefisien ketinggian bangunan dan biaya (1) Objek Retribusi Izin Gangguan adalah pemberian izin
pembinaan. tempat usaha/kegiatan kepada orang pribadi atau
Badan yang dapat menimbulkan ancaman bahaya,
Paragraf 4 kerugian dan/atau gangguan, termasuk pengawasan
Struktur dan Besarnya Tarif Retribusi dan pengendalian kegiatan usaha secara terus-
menerus untuk mencegah terjadinya gangguan
Pasal 113 ketertiban, keselamatan, atau kesehatan umum,
memelihara ketertiban lingkungan, dan memenuhi
(1) Struktur besarnya tarif retribusi Izin Mendirikan norma keselamatan dan kesehatan kerja.
Bangunan ditetapkan luas bangunan kali tarif retribusi (2) Tidak termasuk objek Retribusi sebagaimana
per meter persegi, ditambah biaya cetak papan Izin dimaksud pada ayat (1) adalah tempat usaha/kegiatan
Mendirikan Bangunan sebesar Rp10.000,00 (Sepuluh yang telah ditentukan oleh Pemerintah atau
ribu rupiah). Pemerintah Daerah.
- 57 - - 58 -

Pasal 116 Pasal 118

(1) Subjek Retribusi Izin Gangguan adalah orang pribadi Tingkat penggunaan jasa diukur berdasarkan luas tempat
atau Badan yang memperoleh izin gangguan dari usaha, dikalikan indeks lokasi dikalikan indeks gangguan
Pemerintah Daerah. dikalikan tarif dasar retribusi izin gangguan.
(2) Wajib Retribusi Izin Gangguan adalah orang pribadi
atau Badan yang menurut ketentuan peraturan Paragraf 3
perundang-undangan Retribusi diwajibkan untuk Prinsip dan Sasaran Penetapan Tarif Retribusi
melakukan pembayaran Retribusi, termasuk
pemungut atau pemotong Retribusi Izin Gangguan. Pasal 119

Paragraf 2 (1) Prinsip dan sasaran dalam penetapan struktur dan


Cara Mengukur Tingkat Penggunaan Jasa besarnya tarif Retribusi Izin Gangguan didasarkan
pada tujuan untuk menutup biaya penyelenggaraan
Pasal 117 pelayanan pemberian izin.
(2) Biaya penyelenggaraan pelayanan sebagaimana
(1) Tingkat penggunaan jasa diukur berdasarkan dimaksud ayat (1) meliputi : biaya administrasi,
perkalian antara luas ruang tempat usaha, indeks pengadaan sarana prasarana, transportasi dan
lokasi serta indeks gangguan. pembinaan.
(2) Luas ruangan tempat usaha sebagaimana dimaksud
ayat (1) adalah luas bangunan yang dihitung sebagai Paragraf 4
jumlah luas setiap lantai. Struktur dan Besarnya Tarif Retribusi
(3) Penetapan indeks gangguan didasarkan pada besar
kecilnya gangguan dengan klasifikasi sebagai berikut : Pasal 120
a. Gangguan besar : Indeks 5
b. Gangguan menengah : Indeks 3 (1) Struktur tarif digolongkan berdasarkan luas ruang
c. Gangguan kecil : Indeks 2 tempat usaha.
(4) Penetapan indeks lokasi didasarkan pada letak usaha (2) Tarif Retribusi Izin Gangguan berdasarkan luas ruang
dengan klasifikasi sebagai berikut : tempat usaha, indeks lokasi serta indeks gangguan
a. Lokasi di Jalan Negara : Indeks 5 dikalikan Rp.300,00 tiap meter persegi, ditambah
b. Lokasi di Jalan Provinsi : Indeks 4 biaya cetak papan Izin Gangguan sebesar Rp10.000,00
c. Lokasi di Jalan Kabupaten : Indeks 3 (Sepuluh ribu rupiah).
d. Lokasi di Jalan Desa : Indeks 2
(5) Jenis usaha dan besarnya indek gangguan diatur Bagian Ketiga
dengan Peraturan Bupati. Retribusi Izin Trayek

Paragraf 1
Nama, Objek, Subyek dan Wajib Retribusi
- 59 - - 60 -

Pasal 121 Pasal 125

Dengan nama Retribusi Izin Trayek dipungut Retribusi Prinsip dan sasaran dalam penetapan struktur dan
sebagai pembayaran atas pelayanan pemberian izin trayek besarnya tarif Retribusi Izin Trayek didasarkan pada tujuan
kepada orang pribadi atau Badan untuk menyediakan untuk menutup sebagian atau seluruh biaya
pelayanan angkutan penumpang umum pada suatu atau penyelenggaraan pemberian izin trayek yang meliputi
beberapa trayek atau lintas tertentu dalam wilayah daerah. penerbitan dokumen izin, pengawasan dilapangan,
penegakan hukum, penatausahaan dan biaya dampak
Pasal 122 negatif dari pemberian izin trayek.

Objek Retribusi Izin Trayek adalah pemberian izin trayek Paragraf 4


untuk menyediakan pelayan angkutan penumpang umum Struktur dan Besarnya Tarif Retribusi
pada suatu atau beberapa trayek atau lintas tertentu dalam
wilayah daerah. Pasal 126

Pasal 123 (1) Struktur tarif Retribusi Izin Trayek berdasarkan jenis
kendaraan, jumlah kendaraan dan jangka waktu.
(1) Subjek Retribusi Izin Trayek adalah Badan yang (2) Besarnya Retribusi sebagaimana tercantum dalam
memperoleh izin trayek dari Pemerintah Daerah. Lampiran XVIII yang merupakan bagian yang tidak
(2) Wajib Retribusi Izin Trayek adalah orang pribadi atau terpisahkan dari peraturan ini.
Badan yang menurut ketentuan peraturan perundang-
undangan Retribusi diwajibkan untuk melakukan Bagian Keempat
pembayaran Retribusi, termasuk pemungut atau Retribusi Izin Usaha Perikanan
pemotong Retribusi Izin Trayek.
Paragraf 1
Nama, Objek, Subyek dan Wajib Retribusi
Paragraf 2
Cara Mengukur Tingkat Penggunaan Jasa
Pasal 127
Pasal 124
Dengan nama Retribusi Izin Usaha Perikanan dipungut
Retribusi sebagai pembayaran atas pelayanan pemberian
Tingkat penggunaan jasa diukur berdasarkan jenis
izin kepada orang pribadi atau Badan untuk melakukan
kendaraan, jumlah kendaraan dan jangka waktu
kegiatan usaha penangkapan dan pembudidayaan ikan.
Paragraf 3
Pasal 128
Prinsip dan Sasaran Penetapan Tarif Retribusi
Objek Retribusi Izin Usaha Perikanan adalah pemberian
izin kepada orang pribadi atau Badan untuk melakukan
kegiatan usaha penangkapan dan pembudidayaan ikan.
- 61 - - 62 -

Pasal 129 Paragraf 4


Struktur dan Besarnya Tarif Retribusi
(1) Subjek Retribusi Izin Usaha Perikanan adalah orang
pribadi atau Badan yang memperoleh izin usaha Pasal 132
perikanan dari Pemerintah Daerah.
(2) Wajib Retribusi Izin Usaha Perikanan adalah orang (1) Struktur tarif retribusi izin usaha perikanan
pribadi atau Badan yang menurut ketentuan peraturan berdasarkan jenis usaha dan kapasitas/ukuran.
perundang-undangan Retribusi diwajibkan untuk (2) Besarnya tarif retribusi sebagaimana dimaksud pada
melakukan pembayaran Retribusi, termasuk pemungut ayat (1) tercantum dalam Lampiran XIX yang
atau pemotong Retribusi Izin Usaha Perikanan. merupakan bagian tidak terpisahkan dari peraturan
daerah ini.
Paragraf 2
Cara Mengukur Tingkat Penggunaan Jasa
BAB VI
Pasal 130 PENINJAUAN TARIF

Tingkat penggunaan jasa diukur berdasarkan besarnya Pasal 133


tingkat usaha, jenis dan sifat usaha.
(1) Tarif Retribusi ditinjau kembali paling lama 3 (tiga)
tahun sekali.
Paragraf 3 (2) Peninjauan tarif retribusi sebagaimana dimaksud pada
Prinsip dan Sasaran Penetapan Tarif Retribusi ayat (1), dilakukan dengan memperhatikan indeks
harga dan perkembangan perekonomian.
Pasal 131 (3) Penetapan tarif retribusi sebagaimana dimaksud pada
ayat (2) sebagaimana tercantum dengan Peraturan
(1) Prinsip dan sasaran dalam penetapan struktur dan Bupati.
besarnya tarif retribusi izin usaha perikanan didasarkan
pada tujuan untuk menutup sebagian atau sama
dengan biaya penyelenggaraan pemberian izin. BAB VII
(2) Biaya penyelenggaraan sebagaimana dimaksud pada WILAYAH PEMUNGUTAN
ayat (1) meliputi komponen biaya penerbitan izin,
pengawasan di lapangan, penegakan hukum, Pasal 134
penatausahaan dan biaya dampak dari pemberian izin.
Retribusi yang terutang dipungut di wilayah Daerah.
- 63 - - 64 -

BAB VIII Pasal 138


MASA RETRIBUSI DAN SAAT RETRIBUSI TERUTANG
(1) Tata cara penerbitan SKRD atau dokumen lain yang
Pasal 135 dipersamakan diatur dengan Peraturan Bupati.
(2) Ketentuan lebih lanjut mengenai tata cara pengisian
Masa retribusi sebagai batas waktu pemanfaatan jasa dan dan penyampaian SKRD atau dokumen lain yang
perizinan tertentu dari Pemerintah Daerah sebagaimana dipersamakan diatur dengan Peraturan Bupati.
tercantum menurut struktur tarif sebagaimana tersebut
dalam Lampiran Peraturan Daerah ini. Bagian Kedua
Pemanfaatan
Pasal 136
Pasal 139
Saat Retribusi terutang adalah pada saat ditetapkan SKRD
atau dokumen lain yang dipersamakan. (1) Pemanfaatan dari penerimaan masing-masing jenis
Retribusi diutamakan untuk mendanai kegiatan yang
BAB IX berkaitan langsung dengan penyelenggaraan
PEMUNGUTAN RETRIBUSI pelayanan yang bersangkutan.
Bagian Kesatu (2) Hasil penerimaan retribusi sekurang-kurangnya
sebesar 25% (dua puluh lima persen) dari realisasi
Tata Cara Pemungutan tahun sebelumnya dimanfaatkan untuk biaya
Pasal 137 pemeliharaan dan biaya operasional dalam rangka
peningkatan pelayanan retribusi yang bersangkutan.
(1) Retribusi dipungut dengan menggunakan SKRD atau (3) Ketentuan mengenai alokasi pemanfaatan penerimaan
dokumen lain yang dipersamakan. Retribusi sebagaimana dimaksud pada ayat (2) diatur
(2) Dokumen lain yang dipersamakan sebagaimana dalam Peraturan Daerah tentang Anggaran
dimaksud pada ayat (1) dapat berupa kards, kupon, Pendapatan dan Belanja Daerah.
dan kartu langganan.
(3) Dalam hal wajib retribusi tertentu tidak membayar Bagian Ketiga
tepat pada waktunya atau kurang membayar, Keberatan
dikenakan sanksi administratif berupa bunga sebesar
2% (dua persen) setiap bulan dari Retribusi yang Pasal 140
terutang yang tidak atau kurang dibayar dan ditagih
dengan menggunakan STRID. (1) Wajib Retribusi tertentu dapat mengajukan keberatan
(4) Penagihan Retribusi terutang sebagaimana dimaksud kepada Bupati atau pejabat yang ditunjuk atas SKRD
pada ayat (3) didahului dengan Surat Teguran. atau dokumen lain yang dipersamakan.
(5) Tata cara pelaksanaan pemungutan Retribusi diatur (2) Keberatan diajukan secara tertulis dalam bahasa
dengan Peraturan Bupati. Indonesia derigan disertai alasan-alasan yang jelas.
- 65 - - 66 -

(3) Keberatan harus diajukan dalam jangka waktu paling (2) Imbalan bunga sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
lama 3 (tiga bulan) sejak tanggal SKRD diterbitkan, dihitung sejak bulan pelunasan sampai dengan
kecuali jika Wajib Retribusi tertentu dapat diterbitkannya SKRDLB.
menunjukkan bahwa jangka waktu itu tidak dapat
dipenuhi karena keadaan di luar kekuasaannya.
(4) Keadaan di luar kekuasaannya sebagaimana BAB X
dimaksud pada ayat (3) adalah suatu keadaan yang PENENTUAN PEMBAYARAN, TEMPAT PEMBAYARAN,
terjadi di luar kehendak atau kekuasaan Wajib ANGSURAN DAN PENUNDAAN PEMBAYARAN
Retribusi
(5) Pengajuan keberatan tidak menunda kewajiban Pasal 143
membayar Retribusi dan pelaksanaan penagihan
Retribusi. (1) Setiap wajib retribusi wajib membayar retribusi yang
terutang berdasarkan surat ketetapan retribusi oleh
Pasal 141 wajib retribusi berdasarkan peraturan
perundang-undangan.
(1) Bupati dalam jangka waktu paling lama 6 (enam) (2) Bupati menentukan tanggal jatuh tempo pembayaran
bulan sejak tanggal Surat Keberatan diterima harus dan penyetoran retribusi yang terutang paling lama 1
memberi keputusan atas keberatan yang diajukan (satu) hari kerja setelah saat terutangnya retribusi.
dengan menerbitkan Surat Keputusan Keberatan. (3) Pembayaran Retribusi dilakukan di Kas Daerah atau
(2) Ketentuan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) tempat lain yang ditunjuk sesuai waktu yang
adalah untuk memberikan kepastian hukum bagi ditentukan dengan menggunakan:
Wajib Retribusi, bahwa keberatan yang diajukan a. SKRD; atau
harus diberi keputusan oleh Bupati. b. dokumen lain yang dipersamakan.
(3) Keputusan Bupati atas keberatan dapat berupa (4) Bupati atas permohonan wajib retribusi setelah
menerima seluruhnya atau sebagian, menolak, atau memenuhi persyaratan yang ditentukan dapat
menambah besarnya Retribusi yang terutang. memberikan persetujuan kepada wajib retribusi untuk
(4) Apabila jangka waktu sebagaimana dimaksud pada mengangsur atau menunda pembayaran retribusi,
ayat (1) telah lewat dan Bupati tidak memberi suatu dengan dikenakan bunga sebesar 2% (dua persen)
keputusan, keberatan yang diajukar tersebut dianggap sebulan.
dikabulkan. (5) Ketentuan lebih lanjut mengenai penentuan
pembayaran, tempat pembayaran, angsuran, dan
Pasal 142 penundaan pembayaran retribusi diatur dengan
Peraturan Bupati.
(1) Jika pengajuan keberatan dikabulkan sebagian atau
seluruhnya, keIebihan pembayaran Retribusi
dikembalikan dengan ditambah imbalan bunga
sebesar 2% (dua persen) sebulan untuk paling lama
12 (dua belas) bulan.
- 67 - - 68 -

BAB XI BAB XII


PENGEMBALIAN KELEBIHAN PEMBAYARAN PENAGIHAN RETRIBUSI

Pasal 144 Bagian Kesatu


Surat Tagihan Retribusi
(1) Atas kelebihan pembayaran Retribusi, Wajib Retribusi
Pasal 145
dapat mengajukan permohonan pengembalian kepada
Bupati. (1) Bupati dapat menerbitkan STRD jika :
(2) Bupati dalam jangka waktu paling lama 6 (enam) a. retribusi dalam tahun berjalan tidak atau kurang
bulan, sejak diterimanya permohonan pengembalian dibayar; dan
kelebihan pembayaran Retribusi sebagaimana b. wajib retribusi dikenakan sanksi administratif
dimaksud pada ayat (1), harus memberikan berupa bunga dan/atau denda.
keputusan. (2) Jumlah kekurangan retribusi yang terutang dalam
(3) Apabila jangka waktu sebagaimana dimaksud pada STRD sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a
dan huruf b ditambah dengan sanksi administratif
ayat (2) telah dilampaui dan Bupati tidak memberikan
berupa bunga sebesar 2 % (dua persen) setiap bulan
suatu keputusan, permohonan pengembalian
untuk paling lama 15 (limabelas) bulan sejak saat
pembayaran Retribusi dianggap dikabulkan dan terutangnya retribusi.
SKRDLB harus diterbitkan dalam jangka waktu paling
lama I (satu) bulan. Bagian Kedua
(5) Pengembalian kelebihan pembayaran Retribusi Tata Cara Penagihan
sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilakukan
dalam jangka waktu paling lama 2 (dua) bulan sejak Pasal 146
diterbitkannya SKRDLB.
(6) Jika pengembalian kelebihan pembayaran Retribusi (1) Dalam hal Wajib Retribusi tertentu tidak membayar
tepat pada waktunya atau kurang membayar ditagih
dilakukan slelelah lewat 2 (dua) bulan, Bupati
dengan menggunakan STRD.
memberikan imbalan bunga sebesar 2% (dua persen)
(2) Penagihan Retribusi terutang sebagaimana dimaksud
sebulan atas keterlambatan pembayaran kelebihan pada ayat (1) didahului dengan Surat Teguran.
pembayaran Retribusi. (3) SKRD, STRD, Surat Keputusan Pembetulan, dan
(7) Tata cara pengembalian kelebihan pembayaran Surat Keputusan Keberatan, yang menyebabkan
Retribusi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) diatur jumlah retribusi yang harus dibayar bertambah
dengan Peraturan Bupati. merupakan dasar penagihan retribusi dan harus
dilunasi dalam jangka waktu paling lama I (satu)
bulan sejak tanggal diterbitkan.
- 69 - - 70 -

BAB XIII (3) Tata cara penghapusan piutang Retribusi yang sudah
KEDALUWARSA PENAGIHAN kedaluwarsa diatur dengan Peraturan Bupati.

Pasal 147
BAB XIV
(1) Hak untuk melakukan penagihan Retribusi menjadi PEMBETULAN, PEMBATALAN, PENGURANGAN
kedaluwarsa setelah melampaui waktu 3 (tiga) tahun KETETAPAN, DAN PENGHAPUSAN ATAU PENGURANGAN
terhitung sejak saat terutangnya Retribusi, kecuali SANKSI ADMINISTRATIF
jika Wajib Retribusi melakukan tindak pidana di
bidang Retribusi. Pasal 149
(2) Kedaluwarsa penagihan Retribusi sebagaimana
dimaksud pada ayat (1) tertangguh jika: (1) Atas permohonan Wajib Retribusi atau karena
a. diterbitkan Surat Teguran; dan jabatannya, Bupati dapat membetulkan SKRD, STRD,
b. ada pengakuan utang Retribusi dari Wajib atau SKRDLB yang dalam penerbitannya terdapat
Retribusi, baik langsung maupun tidak langsung. kesalahan tulis dan/atau kesalahan hitung dan/atau
(3) Dalam hal diterbitkan Surat Teguran sebagaimana kekeliruan penerapan ketentuan tertentu dalam
dimaksud pada ayat (2) huruf a, kedaluwarsa peraturan perundang-undangan retribusi.
penagihan dihitung sejak tanggal diterimanya Surat (2) Bupati dapat:
teguran tersebut. a. mengurangkan atau menghapuskan sanksi
(4) Pengakuan utang Retribusi secara langsung administratif berupa bunga, denda, dan kenaikan
sebagaimana dimaksud pada ayat (2) huruf b adalah pajak yang terutang menurut peraturan
Wajib Retribusi dengan kesadarannya menyatakan perundang-undangan perpajakan daerah dan
masih mempunyai utang Retribusi dan belum retribusi, dalam hal sanksi tersebut dikenakan
melunasinya kepada Pemerintah Daerah. karena kekhilafan Wajib Retribusi atau bukan
(5) Pengakuan utang Retribusi secara tidak langsung karena kesalahannya;
sebagaimana dmaksud pada ayat (2) huruf b dapat b. mengurangkan atau membatalkan SKRD, STRD,
diketahui dari pengajuan permohonan angsuran atau atau SKRDLB yang tidak benar;
penundaan pembayaran dan permohonan keberatan c. mengurangkan atau membatalkan STRD;
oleh Wajib Retribusi. d. membatalkan hasil pemeriksaan atau ketetapan
pajak yang dilaksanakan atau diterbitkan tidak
Pasal 148 sesuai dengan tata cara yang ditentukan; dan
e. mengurangkan ketetapan retribusi terutang
(1) Piutang Retribusi yang tidak mungkin ditagih lagi berdasarkan pertimbangan kemampuan
karena hak untuk melakukan penagihan sudah membayar Wajib Retribusi atau kondisi tertentu
kedaluwarsa dapat dihapuskan. objek retribusi.
(2) Bupati menetapkan Keputusan Penghapusan Piutang
Retribusi yang sudah kedaluwarsa sebagaimana
dimaksud pada ayat (1),
- 71 - - 72 -

(3) Ketentuan lebih lanjut mengenai tata cara b. memberikan kesempatan untuk memasuki tempat
pengurangan atau penghapusan sanksi administratif atau ruangan yang dianggap perlu dan
dan pengurangan atau pembatalan ketetapan retribusi memberikan bantuan guna kelancaran
sebagaimana dimaksud pada ayat (2) diatur dengan pemeriksaan; dan/atau
Peraturan Bupati. c. memberikan keterangan yang diperlukan.
(3) Ketentuan lebih lanjut mengenai tata cara
BAB XV pemeriksaan retribusi diatur dengan Peraturan
KERINGANAN, PENGURANGAN, DAN PEMBEBASAN Bupati.
RETRIBUSI

Pasal 150 BAB XVII


INSENTIF PEMUNGUTAN
(1) Bupati berdasarkan permohonan wajib retribusi dapat
Pasal 152
memberikan pengurangan, keringanan dan
pembebasan retribusi.
(1) Instansi yang melaksanakan pemungutan Retribusi
(2) Pengurangan dan keringanan sebagaimana dimaksud
dapat diberi insentif atas dasar pencapaian kinerja
pada ayat (1) diberikan dengan melihat kemampuan
tertentu.
wajib retribusi.
(2) Pemberian insentif sebagaimana dimaksud pada ayat
(3) Tata cara pemberian keringanan, pengurangan, dan
(1) ditetapkan melalui Anggaran Pendapatan dan
pembebasan retribusi sebagaimana dimaksud pada
Belanja Daerah.
ayat (1) diatur dengan Peraturan Bupati.
(3) Tata cara pemberian dan pemanfaatan insentif
sebagaimana dimaksud pada ayat (1) sesuai dengan
BAB XVI
peraturan yang berlaku.
PEMERIKSAAN
BAB XVIII
Pasal 151
PENYIDIKAN
(1) Bupati atau pejabat yang ditunjuk berwenang
Pasal 153
melakukan pemeriksaan untuk menguji kepatuhan
pemenuhan kewajiban retribusi dalam rangka
(1) Pejabat Pegawai Negeri Sipil tertentu di lingkungan
melaksanakan Peraturan Daerah ini.
Pemerintah Daerah diberi wewenang khusus sebagai
(2) Wajib Retribusi yang diperiksa wajib:
Penyidik untuk melakukan penyidikan tindak pidana
a. memperlihatkan dan/atau meminjamkan buku
dibidang Retribusi, sebagaimana dimaksud pada
atau catatan, data dokumen yang menjadi
Undang-Undang Hukum Acara Pidana.
dasarnya dan dokumen lain yang berhubungan
dergan objek Retribusi yang terutang;
- 73 - - 74 -

(2) Penyidik sebagaimana dimaksud pada ayat (1) adalah BAB XIX
pejabat pegawai negeri sipil tertentu di lingkungan KETENTUAN PIDANA
Pemerintah Daerah yang diangkat oleh pejabat yang
Pasal 154
berwenang sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan.
Wajib Retribusi yang tidak melaksanakan kewajibannya
(3) Wewenang Penyidik sebagaimana dimaksud pada ayat
sehingga merugikan keuangan Daerah diancam pidana
(1) adalah :
kurungan paling lama 3 (tiga) bulan atau pidana denda
a. menerima laporan atau pengaduan dari seseorang
paling banyak 3 (tiga) kali jumlah Retribusi terutang yang
mengenai adanya dugaan tindak pidana atas
tidak atau kurang dibayar.
pelanggaran Peraturan Daerah;
b. melakukan tindakan pertama dan pemeriksaan di
BAB XX
tempat kejadian;
KETENTUAN PERALIHAN
c. menyuruh berhenti seseorang dan memeriksa tanda
pengenal diri tersangka; Pasal 155
d. melakukan penyitaan benda atau surat;
e. mengambil sidik jari dan memotret seseorang; Pada saat Peraturan Daerah mulai ini berlaku, Retribusi
f. memanggil orang untuk didengar dan diperiksa yang masih terutang berdasarkan Peraturan Daerah
sebagai saksi atau tersangka; tentang Retribusi yang ada di Daerah sepanjang tidak
g. mendatangkan orang ahli yang diperlukan dalam diatur dalam Peraturan Daerah ini masih dapat ditagih
hubungannya dengan pemeriksaan perkara; selama jangka waktu 5 (lima) tahun terhitung sejak saat
h. mengadakan penghentian penyidikan setelah Retribusi yang terutang.
mendapat petunjuk dari Pejabat Penyidik Polisi
Negara Republik Indonesia bahwa tidak terdapat BAB XXI
cukup bukti atau peristiwa tersebut bukan KETENTUAN PENUTUP
merupakan tindak pidana dan selanjutnya melalui Pasal 156
Penyidik Polisi Negara Republik Indonesia
memberitahukan hal tersebut pada penuntut Pada saat mulai berlakunya Peraturan Daerah ini maka :
umum, tersangka atau keluarganya. 1. Peraturan Daerah Kabupaten Daerah Tingkat II Tegal
(4) Penyidik sebagaimana dimaksud pada ayat (1) Nomor 10 Tahun 1998 tentang Retribusi Terminal
memberitahukan dimulainya penyidikan dan (Lembaran Daerah Kabupaten Daerah Tingkat II Tegal
menyampaikan hasil penyidikannya kepada Penuntut Tahun 1999 Nomor 12), sebagaimana telah
Umum melalui Penyidik pejabat Polisi Negara Republik beberapakali diubah terakhir dengan Peraturan
Indonesia, sesuai dengan ketentuan yang diatur dalam Daerah Kabupaten Tegal Nomor 6 Tahun 2007 tentang
Undang-Undang Hukum Acara Pidana. Perubahan Kedua Atas Peraturan Daerah Kabupaten
Daerah Tingkat II Tegal Nomor 10 Tahun 1998 tentang
Retribusi Terminal (Lembaran Daerah Kabupaten
Daerah Tingkat II Tegal Tahun 2007 Nomor 6
Tambahan Lembaran Daerah Nomor 6) ;
- 75 - - 76 -

2. Peraturan Daerah Kabupaten Daerah Tingkat II Tegal 8. Peraturan Daerah Kabupaten Daerah Tingkat II Tegal
Nomor 11 Tahun 1998 tentang Retribusi Tempat Nomor 3 Tahun 1999 tentang Retribusi Penjualan
Khusus Parkir (Lembaran Daerah Kabupaten Daerah Produksi Usaha Daerah (Lembaran Daerah Kabupaten
Tingkat II Tegal Tahun 1999 Nomor 18) ; Daerah Tingkat II Tegal Tahun 1999 Nomor 23),
3. Peraturan Daerah Kabupaten Daerah Tingkat II Tegal sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Daerah
Nomor 12 Tahun 1998 tentang Retribusi Parkir di Tepi Kabupaten Tegal Nomor 05 Tahun 2005 tentang
Jalan umum (Lembaran Daerah Kabupaten Daerah Perubahan Atas Peraturan Daerah Kabupaten Daerah
Tingkat II Tegal Tahun 1999 Nomor 13), sebagaimana Tingkat II Tegal Nomor 3 Tahun 1999 tentang
telah diubah dengan Peraturan Daerah Kabupaten Retribusi Penjualan Produksi Usaha Daerah
Tegal Nomor 7 Tahun 2007 tentang Perubahan Atas (Lembaran Daerah Kabupaten Tegal Tahun 2005
Peraturan Daerah Kabupaten Daerah Tingkat II Tegal Nomor 23) ;
Nomor 12 Tahun 1998 tentang Retribusi Parkir di Tepi 9. Peraturan Daerah Kabupaten Daerah Tingkat II Tegal
Jalan Umum (Lembaran Daerah Kabupaten Tegal Nomor 4 Tahun 1999 tentang Retribusi Pelayanan
Tahun 2007 Nomor 14) ; Persampahan/Kebersihan (Lembaran Daerah
4. Peraturan Daerah Kabupaten Daerah Tingkat II Tegal Kabupaten Daerah Tingkat II Tegal Tahun 1999 Nomor
Nomor 13 Tahun 1998 tentang Retribusi Pelayanan, 24), sebagaimana telah diubah dengan Peraturan
Pemakaman dan Pengabuan Mayat (Lembaran Daerah Daerah Kabupaten Tegal Nomor 12 Tahun 2001
Kabupaten Daerah Tingkat II Tegal Tahun 1999 Nomor tentang Perubahan Atas Peraturan Daerah Kabupaten
14); Daerah Tingkat II Tegal Nomor 4 Tahun 1999 tentang
5. Peraturan Daerah Kabupaten Daerah Tingkat II Tegal Retribusi Pelayanan Persampahan/Kebersihan
Nomor 14 Tahun 1998 tentang Retribusi Penyedotan (Lembaran Daerah Kabupaten Daerah Tingkat II Tegal
Kakus (Lembaran Daerah Kabupaten Daerah Tingkat II Tahun 2001 Nomor 35) ;
Tegal Tahun 1999 Nomor 15) ; 10. Peraturan Daerah Kabupaten Daerah Tingkat II Tegal
6. Peraturan Daerah Kabupaten Daerah Tingkat II Tegal Nomor 5 Tahun 1999 tentang Retribusi Tempat
Nomor 16 Tahun 1998 tentang Retribusi Rumah Rekreasi dan Olah Raga (Lembaran Daerah Kabupaten
Potong Hewan (Lembaran Daerah Kabupaten Daerah Daerah Tingkat II Tegal Tahun 1999 Nomor 25),
Tingkat II Tegal Tahun 1999 Nomor 16) ; sebagaimana telah beberapa kali diubah terakhir
7. Peraturan Daerah Kabupaten Daerah Tingkat II Tegal dengan Peraturan Daerah Kabupaten Tegal Nomor 14
Nomor 2 Tahun 1999 tentang Retribusi Pemakaian Tahun 2009 tentang Perubahan Kedua Atas Peraturan
Kekayaan Daerah (Lembaran Daerah Kabupaten Daerah Tingkat II Tegal Nomor 5 Tahun 1999
Daerah Tingkat II Tegal Tahun 1999 Nomor 22), (Lembaran Daerah Kabupaten Tegal Tahun 2009
sebagaimana telah beberapakali diubah terakhir Nomor 14) ;
dengan Peraturan Daerah Kabupaten Tegal Nomor 06 11. Peraturan Daerah Kabupaten Daerah Tingkat II Tegal
Tahun 2005 tentang Perubahan Kedua Atas Peraturan Nomor 6 Tahun 1999 tentang Retribusi Pasar
Daerah Kabupaten Daerah Tingkat II Tegal tentang (Lembaran Daerah Kabupaten Daerah Tingkat II Tegal
Retribusi Pemakaian Kekayaan Daerah(Lembaran Tahun 1999 Nomor 26) ;
Daerah Kabupaten Daerah Tingkat II Tegal Tahun
1999 Nomor 25) ;
- 77 - - 78 -

12. Peraturan Daerah Kabupaten Daerah Tingkat II Tegal 16. Peraturan Daerah Kabupaten Tegal Nomor 15 Tahun
Nomor 7 Tahun 1999 tentang Retribusi Izin Gangguan 2001 tentang Retribusi Pengujian Kendaraan Bermotor
(Lembaran Daerah Kabupaten Daerah Tingkat II Tegal di Kabupaten Tegal (Lembaran Daerah Kabupaten
Tahun 1999 Nomor 27), sebagaimana telah diubah Tegal Tahun 2001 Nomor 38) ;
dengan Peraturan Daerah Kabupaten Tegal Nomor 12 17. Peraturan Daerah Kabupaten Tegal Nomor 29 Tahun
Tahun 2002 tentang Perubahan Atas Peraturan 2001 tentang Retribusi Izin Usaha Jasa Konstruksi
Daerah Kabupaten Daerah Tingkat II Tegal Nomor 7 sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Daerah
Tahun 1999 tentang Retribusi Izin Ganguan Kabupaten Tegal Nomor 13 Tahun 2008 tentang
(Lembaran Daerah Kabupaten Daerah Tegal Tahun Perubahan Atas Peraturan Daerah Kabupaten Tegal
2005 Nomor 21) ; Nomor 29 Tahun 2001 tentang Retribusi Izin Usaha
13. Peraturan Daerah Kabupaten Daerah Tingkat II Tegal Jasa Konstruksi (Lembaran Daerah Kabupaten Tegal
Nomor 11 Tahun 1999 tentang Retribusi Izin Tahun 2008 Nomor 8, Tambahan Lembaran Daerah
Mendirikan Bangunan (Lembaran Daerah Kabupaten Nomor 8) ;
Daerah Tingkat II Tegal Tahun 1999 Nomor 33), 18. Peraturan Daerah Kabupaten Tegal Nomor 04 Tahun
sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Daerah 2002 tentang Retribusi Surat Izin Usaha Perdagangan
Kabupaten Tegal Nomor 03 Tahun 2005 tentang (SIUP) (Lembaran Daerah Kabupaten Tegal Tahun
Perubahan Atas Peraturan Daerah Kabupaten Daerah 2002 Nomor 07) ;
Tingkat II Tegal Nomor 11 Tahun 1999 tentang 19. Peraturan Daerah Kabupaten Tegal Nomor 06 Tahun
Retribusi Izin Mendirikan Bangunan (Lembaran 2002 tentang Retribusi Izin Usaha Pariwisata
Daerah Kabupaten Daerah Tegal Tahun 2005 Nomor (Lembaran Daerah Kabupaten Tegal Tahun 2002
22) ; Nomor 09) ;
14. Peraturan Daerah Kabupaten Daerah Tingkat II Tegal 20. Peraturan Daerah Kabupaten Tegal Nomor 13 Tahun
Nomor 14 Tahun 2000 tentang Retribusi Izin Trayek 2002 tentang Retribusi Izin Usaha Perikanan
(Lembaran Daerah Kabupaten Daerah Tingkat II Tegal (Lembaran Daerah Kabupaten Tegal Tahun 2002
Tahun 2000 Nomor 27), sebagaimana telah diubah Nomor 22) ;
dengan Peraturan Daerah Kabupaten Tegal Nomor 8 21. Peraturan Daerah Kabupaten Tegal Nomor 1 Tahun
Tahun 2007 tentang Perubahan Atas Peraturan 2007 tentang Retribusi Izin Lokasi (Lembaran Daerah
Daerah Kabupaten Tegal Nomor 14 Tahun 2000 Kabupaten Tegal Tahun 2007 Nomor 1, Tambahan
tentang Retribusi Izin Trayek (Lembaran Daerah Lembaran Daerah Nomor 1) ;
Kabupaten Tegal Tahun 2007 Nomor 8, Tambahan 22. Peraturan Daerah Kabupaten Tegal Nomor 2 Tahun
Lembaran Daerah Nomor 8) ; 2007 tentang Retribusi Izin Perubahan Penggunaan
15. Peraturan Daerah Kabupaten Tegal Nomor 15 Tahun Tanah (Lembaran Daerah Kabupaten Tegal Tahun
2000 tentang Retribusi Pemeriksaan Alat Pemadam 2007 Nomor 2, Tambahan Lembaran Daerah
Kebakaran (Lembaran Daerah Kabupaten Tegal Tahun Nomor 2) ;
2000 Nomor 28);
- 79 -

23. Ketentuan Pasal 58 Peraturan Daerah Kabupaten PENJELASAN


Tegal Nomor 3 Tahun 2010 tentang Penyelenggaraan ATAS
Administrasi Kependudukan (Lembaran Daerah PERATURAN DAERAH KABUPATEN TEGAL
Kabupaten Tegal Tahun 2010 Nomor 3, Tambahan
Lembaran Daerah Kabupaten Tegal Nomor 4) ; NOMOR 2 TAHUN 2012
dicabut dan dinyatakan tidak berlaku.
TENTANG
Pasal 157
RETRIBUSI DAERAH
Peraturan Daerah ini mulai berlaku sejak saat
diundangkan.
I. UMUM
Agar setiap orang mengetahuinya, memerintahkan
pengundangan Peraturan Daerah ini dengan Wewenang Daerah untuk mengadakan
penempatannya dalam Lembaran Daerah Kabupaten Tegal.
retribusi daerah merupakan wewenang yang sangat
penting. Tidak saja karena retribusi daerah merupakan
salah satu sumber Pendapatan Asli Daerah (PAD), akan
Ditetapkan di Slawi
pada tanggal 10 Januari 2012 tetapi juga karena bersangkut paut dengan pemberian
beban kepada masyarakat. Pada sisi lain, wewenang
WAKIL BUPATI TEGAL, tersebut harus dilaksanakan secara proporsional,
artinya walaupun seluruh aktivitas pelayanan
Cap. Ttd pemerintahan dan pembangunan secara normatif
dapat dikategorikan sebagai sumber pemungutan,
MOCH. HERY SOELISTIYAWAN tetapi Pemerintah Daerah tidak boleh begitu saja
menetapkannya sebagai obyek retribusi daerah. Hal ini
untuk menghindarkan timbulnya aktivitas pelayanan
Diundangkan di Slawi pemerintahan dan pembangunan yang tidak efisien
pada tanggal 11 Januari 2012 serta berpotensi memunculkan tindakan ekonomi
berbiaya tinggi, yang justru bertentangan dengan
SEKRETARIS DAERAH KABUPATEN TEGAL semangat desentralisasi kewenangan itu sendiri.

Cap. Ttd Dengan diundangkannya Undang-Undang


Nomor 28 Tahun 2009 tentang Pajak Daerah dan
HARON BAGAS PRAKOSA Retribusi Daerah, maka telah ada semacam panduan
dalam kerangka hukum untuk penyelenggaraan
LEMBARAN DAERAH KABUPATEN TEGAL TAHUN 2012 retribusi daerah tersebut. Harus diakui bahwa salah
NOMOR 2 satu dampak pemberlakuan peraturan perundang-
-2- -3-

undangan tersebut adalah makin ketatnya penetapan Penyusunan Peraturan Daerah merupakan hal
sifat dan penetapan retribusi daerah, yang intinya yang penting, mengingat Undang-Undang
adalah membatasi sektor-sektor pelayanan mengisyaratkan supaya penyelenggaraan retribusi
pemerintahan dan pembangunan yang dapat menjadi sesuai regulasi yang baru dapat dilaksanakan mulai 1
obyek pemungutan. Oleh karena itu, ada kemungkinan Januari 2011. Jika penyusunan Peraturan Daerah itu
berkurangnya pendapatan daerah dari sektor-sektor tidak sesuai dengan peraturan perundang-undangan,
tertentu yang selama ini tanpa kendali hukum yang di samping tunduk kepada mekanisme evaluasi oleh
jelas menjadi obyek pemungutan dalam bentuk Menteri Dalam Negeri dan pembatalan oleh Presiden,
retribusi daerah. Namun, jika mencermati
juga dimungkinkan bagi Menteri Keuangan untuk
Undang-Undang tersebut, makin lama nampaknya
menetapkan sanksi berupa pemotongan Dana Alokasi
sedapat mungkin pelayanan pemerintahan dan
Umum (DAU) dan Dana Alokasi Khusus (DAK).
pembangunan harus minimal dalam pemungutan
sebagai beban kepada masyarakat, yang pada akhirnya
mendorong kreativitas dan pendapatan strategi II. PASAL DEMI PASAL
pembangunan yang berbasis kemandirian daerah
untuk pengembangan sumber pendapatan daerah, Pasal 1
seperti pengelolaah aset daerah, efisiensi birokrasi dan Cukup jelas
sebagainya. Pasal 2
Cukup jelas
Pemerintah Kabupaten Tegal memperhatikan Pasal 3
benar-benar dampak kebijakan baru tersebut. Untuk Cukup jelas
memberikan kerangka legal yang tegas dan jelas, serta Pasal 4
untuk memberdayakan infrastruktur retribusi daerah Cukup jelas
supaya lebih akuntabel, transparan, dan tertib Pasal 5
administrasi, maka perlu untuk menetapkan Peraturan Cukup jelas
Daerah tentang Retribusi Daerah. Pasal 6
Ayat 1
Salah satu pilihan hukum terkait dengan
Cukup jelas
peraturan daerah ini adalah diaturnya secara
Ayat 2
komprehensif jenis dan obyek retribusi daerah beserta
Yang dimaksud dengan “ tempat umum
tata cara pemungutannya ke dalam "satu paket"
pengaturan. Pilihan hukum demikian di samping lainnya “ adalah tempat yang dapat
untuk efisiensi dan efektivitas penetapan kebijakan, digunakan oleh masyarakat umum dan
juga untuk memberikan panduan yang terarah demi dikelola oleh Pemerintah Daerah.
keberhasilan penyelenggaraan retribusi daerah itu
sendiri.
-4- -5-

Pasal 7 Pasal 15
Cukup jelas Cukup jelas
Pasal 8 Pasal 16
Cukup jelas Cukup jelas
Pasal 9 Pasal 17
Cukup jelas Cukup jelas
Pasal 10 Pasal 18
Cukup jelas Cukup jelas
Pasal 11 Pasal 19
- Yang dimaksud dengan “Kartu Tanda Cukup jelas
Penduduk” adalah Kartu Tanda Penduduk Pasal 20
yang dibuat/diproses secara elektronik yang Cukup jelas
memuat identitas resmi Penduduk sebagai Pasal 21
bukti diri yang diterbitkan oleh Instansi Cukup jelas
Pelaksana yang berlaku di seluruh wilayah Pasal 22
Negara Kesatuan Republik Indonesia yang Cukup jelas
mencantumkan NIK, dan sudah berbasis data Pasal 23
base kependudukan nasional. Cukup jelas
- Yang dumaksud dengan “Akta Pencatatan Pasal 24
Sipil” adalah akta pencatatan peristiwa Cukup jelas
penting yang dialami oleh seseorang dalam Pasal 25
register pencatatan sipil yang diterbitkan oleh Cukup jelas
Instansi Pelaksana yang meliputi akta Pasal 26
perkawinan, akta perceraian, akta Cukup jelas
pengesahan dan pengakuan anak, akta ganti Pasal 27
nama bagi warga negara asing, dan akta Cukup jelas
kematian. Pasal 28
Pasal 12 Cukup jelas
Cukup jelas Pasal 29
Pasal 13 Cukup jelas
Cukup jelas Pasal 30
Pasal 14 Cukup jelas
Cukup jelas Pasal 31
Cukup jelas
-6- -7-

Pasal 32 Pasal 46
Cukup jelas Cukup jelas
Pasal 33 Pasal 47
Cukup jelas Cukup jelas
Pasal 34 Pasal 48
Cukup jelas Yang dimaksud “ Peta “ adalah peta yang dibuat
Pasal 35 oleh Pemerintah Daerah seperti peta dasar
Cukup jelas (garis), peta foto, peta digital, peta tematik dan
Pasal 36 peta teknis (struktur).
Cukup jelas Pasal 49
Pasal 37 Cukup jelas
Cukup jelas Pasal 50
Pasal 38 Cukup jelas
Cukup jelas Pasal 51
Pasal 39 Cukup jelas
Cukup jelas Pasal 52
Pasal 40 Cukup jelas
Ayat 1 Pasal 53
Cukup jelas Cukup jelas
Ayat 2 Pasal 54
Yang dimaksud dengan ”penggantian Cukup jelas
buku uji” adalah penggantian rutin dan Pasal 55
penggantian buku uji yang hilang. Cukup jelas
Pasal 41 Pasal 56
Cukup jelas Cukup jelas
Pasal 42 Pasal 57
Cukup jelas Cukup jelas
Pasal 43 Pasal 58
Cukup jelas Cukup jelas
Pasal 44 Pasal 59
Cukup jelas Cukup jelas
Pasal 45 Pasal 60
Cukup jelas Cukup jelas
Pasal 61
Cukup jelas
-8- -9-

Pasal 62 Pasal 79
Cukup jelas Cukup jelas
Pasal 63 Pasal 80
Cukup jelas Cukup jelas
Pasal 64 Pasal 81
Cukup jelas Cukup jelas
Pasal 65 Pasal 82
Cukup jelas Cukup jelas
Pasal 66 Pasal 83
Cukup jelas Cukup jelas
Pasal 67 Pasal 84
Cukup jelas Cukup jelas
Pasal 68 Pasal 85
Cukup jelas Cukup jelas
Pasal 69 Pasal 86
Cukup jelas Cukup jelas
Pasal 70 Pasal 87
Cukup jelas Cukup jelas
Pasal 71 Pasal 88
Cukup jelas Cukup jelas
Pasal 72 Pasal 89
Cukup jelas Cukup jelas
Pasal 73 Pasal 90
Cukup jelas Cukup jelas
Pasal 74 Pasal 91
Cukup jelas Cukup jelas
Pasal 75 Pasal 92
Cukup jelas Cukup jelas
Pasal 76 Pasal 93
Cukup jelas Cukup jelas
Pasal 77 Pasal 94
Cukup jelas Cukup jelas
Pasal 78 Pasal 95
Cukup jelas Cukup jelas
- 10 - - 11 -

Pasal 96 Pasal 113


Cukup jelas Cukup jelas
Pasal 97 Pasal 114
Cukup jelas Cukup jelas
Pasal 98 Pasal 115
Cukup jelas Cukup jelas
Pasal 99 Pasal 116
Cukup jelas Cukup jelas
Pasal 100 Pasal 117
Cukup jelas Cukup jelas
Pasal 101 Pasal 118
Cukup jelas Cukup jelas
Pasal 102 Pasal 119
Cukup jelas Cukup jelas
Pasal 103 Pasal 120
Cukup jelas Cukup jelas
Pasal 104 Pasal 121
Cukup jelas Cukup jelas
Pasal 105 Pasal 122
Cukup jelas Cukup jelas
Pasal 106 Pasal 123
Cukup jelas Cukup jelas
Pasal 107 Pasal 124
Cukup jelas Cukup jelas
Pasal 108 Pasal 125
Cukup jelas Cukup jelas
Pasal 109 Pasal 126
Cukup jelas Cukup jelas
Pasal 110 Pasal 127
Cukup jelas Cukup jelas
Pasal 111 Pasal 128
Cukup jelas Cukup jelas
Pasal 112 Pasal 129
Cukup jelas Cukup jelas
- 12 - - 13 -

Pasal 130 Pasal 147


Cukup jelas Cukup jelas
Pasal 131 Pasal 148
Cukup jelas Cukup jelas
Pasal 132 Pasal 149
Cukup jelas Cukup jelas
Pasal 133 Pasal 150
Cukup jelas Cukup jelas
Pasal 134 Pasal 151
Cukup jelas Cukup jelas
Pasal 135 Pasal 152
Cukup jelas ayat (1)
Pasal 136
Yang dimaksud “Instansi yang melaksanakan
Cukup jelas
pemungutan retribusi” adalah Satuan Kerja
Pasal 137
Perangkat Daerah yang melaksanakan
Cukup jelas
pemungutan adalah dinas/badan/lembaga
Pasal 138
yang tugas pokok dan fungsinya
Cukup jelas
melaksanakan pemungutan pajak.
Pasal 139
Cukup jelas ayat (2)
Pasal 140 Pemberian insentif dilakukan melalui
Cukup jelas pembahasan yang dilakukan oleh Pemerintah
Pasal 141 Daerah dengan alat kelengkapan Dewan
Cukup jelas Perwakilan Rakyat Daerah yang membidangi
Pasal 142 masalah keuangan.
Cukup jelas
Pasal 143 ayat (3)
Cukup jelas Cukup jelas.
Pasal 144
Pasal 153
Cukup jelas
Cukup jelas
Pasal 145
Pasal 154
Cukup jelas
Cukup jelas
Pasal 146
Pasal 155
Cukup jelas
Cukup jelas
- 14 -

Pasal 156
Cukup jelas
Pasal 157
Cukup jelas

TAMBAHAN LEMBARAN DAERAH KABUPATEN TEGAL


NOMOR 52
LAMPIRAN I : PERATURAN DAERAH KABUPATEN TEGAL
NOMOR : 2 Tahun 2012
TANGGAL :10 Januari 2012

TARIP RETRIBUSI PELAYANAN PERSAMPAHAN/KEBERSIHAN

BESARNYA RETRIBUSI
KELOM
JENIS SATUAN KLAS I KLAS II KLAS III KLAS IV KET
POK
(Rp) (Rp) (Rp) (Rp)
1 2 3 4 5 6 7 8
I INDUSTRI / PABRIK
Makan, Minum, Sandang, bulan 300.000,00 200.000,00 100.000,00 75.000,00 KELOMPOK I,
Perabot Rumah Tangga, II, III, IV dan V:
Kimia, Rokok, Industri Rumah Klasifikasi
Tangga ditetapkan
oleh Bupati
II PERUSAHAAN/JASA berdasarkan
perkiraan
1. Penginapan, Hotel, bulan 500.000,00 400.000,00 300.000,00 200.000,00
volume
Wisma sampah yang
2. Rumah Makan, bulan 300.000,00 200.000,00 100.000,00 50.000,00 dapat
Restoran, Jasa Boga, disimpulkan
Cafetaria, Café Shop, berdasarkan
Warung Makan jenis kegiatan
3. Gedung Pertemuan, bulan 100.000,00 75.000,00 50.000,00 40.000,00 usaha
intensitas
Gedung Olahraga, dll
kegiatan
usaha dan
jumlah tenaga
kerja
4. Tempat hiburan,
Billyard, Bioskop,dll bulan 200.000,00 150.000,00 100.000,00 50.000,00
5. Salon, Penjahit, Potong
Rambut, Penatu, dll bulan 100.000,00 50.000,00 40.000,00 20.000,00

6. Angkutan, Travel, Biro, bulan 100.000,00 75.000,00 50.000,00 25.000,00


dll
7. Asuransi, Perbankan, bulan 300.000,00 200.000,00 100.000,00 50.000,00
Perseroan Terbatas
8. Bengkel, Service bulan 50.000,00 30.000,00 20.000,00 10.000,00
Station, SPBU, Usaha
Cuci Mobil, dll
9. Usaha Praktek, bulan 100.000,00 75.000,00 50.000,00 25.000,00
Dokter, Notaris,
Pengacara / Penasehat
Hukum, dll
III PERDAGANGAN :
Pasar Moderen, Toko, bulan 300.000,00 200.000,00 100.000,00 50.000,00
Kios (Di Luar Pasar),
Perkantoran, dll
IV FASILITAS UMUM :
1. Rumah Sakit, Rumah bulan 300.000,00 200.000,00 100.000,00 50.000,00
Bersalin, Balai
Pengobatan, Apotik,
Laboratorium, dll
2. Sekolah, Asrama,
Perguruan Tinggi, bulan 100.000,00 50.000,00 25.000,00 10.000,00
Kursus, Pondok
Pesantren, Rumah
Pondokan, dll

V PERTUNJUKAN, kegiatan 200.000,00 100.000,00 50.000,00 25.000,00


KERAMAIAN UMUM,
INSIDENTIL DI LUAR
RUANGAN

2
VI RUMAH TANGGA bulan 5.000,00 3.000,00 2.000,00 1.000,00 KELOMPOK
VI :
Klasifikasi
ditetapkan
oleh Bupati
atau pejabat
yang ditunjuk
berdasarkan
pekerjaan
volume
sampah yang
dihasilkan,
jenis kegiatan
sosial
ekonomi dan
jumlah
anggota
keluarga

VII Pedagang Kaki Lima hari 250,00


dan Pedagang Dalam
Pasar

WAKIL BUPATI TEGAL,

Cap. Ttd

MOCH. HERY SOELISTIYAWAN

3
LAMPIRAN II : PERATURAN DAERAH KABUPATEN TEGAL
NOMOR :3 2 Tahun 2012 24. Kutipan Ke-II Akta Perceraian WNI 200.000,00
TANGGAL : 10 Januari 2012 25. Kutipan Ke-II Akta Perceraian WNA 400.000,00
ruari 26. Akta Kematian WNI Gratis
TARIF RETRIBUSI PENGGANTIAN BIAYA CETAK KARTU 27. Akta Kematian WNA Gratis
TANDA PENDUDUK DAN AKTA CATATAN SIPIL 28. Kutipan Ke-II Akta Kematian WNI 25.000,00
29. Kutipan Ke-II Akta Kematian WNA 45.000,00
NO. JENIS TARIF (Rp) 30. Akta Pengakuan Anak WNI 200.000,00
31. Akta Pengakuan Anak WNA 250.000,00
1 2 3
32. Kutipan Ke-II Akta Pengakuan Anak WNI 125.000,00
1. E-KTP WNI 30.000,00
33. Kutipan Ke-II Akta Pengakuan Anak WNA 300.000,00
2. E-KTP WNA 100.000,00
34. Pencatatan Pengesahan Anak WNI 150.000,00
3. E-KTP WNI (Keterlambatan) 45.000,00
35. Pencatatan Pengesahan Anak WNA 300.000,00
4. E-KTP WNA (Keterlambatan) 110.000,00
36. Pencatatan Pengangkatan Anak / Adopsi WNI 150.000,00
5. SKPLN 10.000,00
(Pencatatan kurang dari 1 (satu) bulan sejak
6. SKDLN 10.000,00
tanggal penetapan Pengadilan Negeri yang
7. SKIT 100.000,00
telah berkekuatan hukum tetap)
8. SKTS 100.000,00
37. Pencatatan Pengangkatan Anak / Adopsi 250.000,00
9. Surat Keterangan Pindah 50.000,00
WNA (Pencatatan kurang dari 1 (satu) bulan
10. Kartu Keluarga WNI 15.000,00
sejak tanggal penetapan Pengadilan Negeri
11. Kartu Keluarga WNA 100.000,00
yang telah berkekuatan hukum tetap)
12. Kartu Keluarga WNI (Keterlambatan) 25.000,00
38. Pencatatan Pengangkatan Anak / Adopsi WNI 200.000,00
13. Kartu Keluarga WNA (Keterlambatan) 110.000,00
(Pencatatan lebih dari 1 (satu) bulan sejak
14. Akta Perkawinan WNI (Pencatatan di Kantor) 150.000,00
tanggal penetapan Pengadilan Negeri yang
15. Akta Perkawinan WNI (Pencatatan di luar 200.000,00
telah berkekuatan hukum tetap)
Kantor)
39. Pencatatan Pengangkatan Anak / Adopsi 250.000,00
16. Akta Perkawinan WNA (Pencatatan di Kantor) 200.000,00
WNA (Pencatatan lebih dari 1 (satu) bulan
17. Akta Perkawinan WNA (Pencatatan di luar 250.000,00
sejak tanggal penetapan Pengadilan Negeri
Kantor)
yang telah berkekuatan hukum tetap)
18. Kutipan Ke-II dan seterusnya Akta 100.000,00
40. Pencatatan Perubahan Nama / Akta WNI 100.000,00
Perkawinan WNI
41. Pencatatan Perubahan Nama / Akta WNA 150.000,00
19. Kutipan Ke-II dan seterusnya Akta 150.000,00
Perkawinan WNA
20. Akta Perceraian WNI (Pencatatan kurang dari 250.000,00
1 (satu) bulan sejak tanggal penetapan WAKIL BUPATI TEGAL,
Pengadilan Negeri yang telah berkekuatan
hukum tetap) Cap. Ttd
21. Akta Perceraian WNA (Pencatatan kurang dari 300.000,00
1 (satu) bulan sejak tanggal penetapan MOCH. HERY SOELISTIYAWAN
Pengadilan Negeri yang telah berkekuatan
hukum tetap)
22. Akta Perceraian WNI (Pencatatan lebih dari 1 300.000,00
(satu) bulan sejak tanggal penetapan
Pengadilan Negeri yang telah berkekuatan
hukum tetap)
23. Akta Perceraian WNA (Pencatatan lebih dari 1 400.000,00
(satu) bulan sejak tanggal penetapan
Pengadilan Negeri yang telah berkekuatan
hukum tetap)
5
LAMPIRAN III : PERATURAN DAERAH KABUPATEN TEGAL
NOMOR :3 2 Tahun 2012 LAMPIRAN IV : PERATURAN DAERAH KABUPATEN TEGAL
TANGGAL : 10 Januari 2012Peb NOMOR : 2 Tahun 2012
TANGGAL : 10 Januari 2012

TARIP RETRIBUSI PELAYANAN PEMAKAMAN


TARIP RETRIBUSI PARKIR DI TEPI JALAN UMUM
SATUAN
NO. JENIS TARIF (Rp)
1. Sewa Penggunaan Tanah NO. JENIS SATUAN TARIF (Rp)
Makam selama 5 (lima) tahun
:
a. Anak – anak m2 25.000,00 1. Kendaraan Bermotor Roda Kendaraan 1.000,00
b. Dewasa m2 50.000,00 Dua/tiga

2. Kendaraan Bermotor Roda Kendaraan 2.000,00


Empat (Sedan, Jeep, Minibus
2. Sewa penggunaan tanah dan sejenisnya)
makam dari luar Kabupaten
Tegal selama 5 (lima) tahun : 3. Kendaraan Bermotor Roda Kendaraan 4.000,00
a. Anak – anak m2 50.000,00 Empat/Enam (Truck, Bus dan
b. Dewasa m2 100.000,00 sejenisnya)

4. Kendaraan Bermotor diatas Kendaraan 5.000,00


3. Perpanjangan Penggunaan m2 2 x tarif Retribusi Roda Enam atau lebih (Truck
Tanah Makam untuk 5 (lima) sebelumnya Gandengan dan sejenisnya)
tahun berikutnya

4. Pemesanan Penggunaan m2 50.000,00


Tanah Makam untuk 5 (lima)
tahun berikutnya
WAKIL BUPATI TEGAL,

Cap. Ttd

WAKIL BUPATI TEGAL, MOCH. HERY SOELISTIYAWAN

Cap. Ttd

MOCH. HERY SOELISTIYAWAN

6 7
LAMPIRAN V : PERATURAN DAERAH KABUPATEN TEGAL
NOMOR : 2 Tahun 2012
TANGGAL : 10 Januari 2012 - Neon Sign M2 750,00
Per hari M2 3.500,00
Per bulan
TARIF RETRIBUSI PASAR - Spanduk/Baliho
Per hari M2 450,00
JENIS BANGUNAN/ LUAS/ Per bulan M2 2.000,00
NO LOKASI TARIF KET - Tempel < 50
OBYEK SATUAN
Per hari Cm2 100,00
Per bulan Cm2 250,00
1. Pasar Kls I a. Loos :
> 50
- Semi Permanen M2 250,00 Per Hari
Per hari Cm2 150,00
- Permanen M2 350,00
Per bulan Cm2 300,00
b. Kios :
- Semi Permanen M2 150,00
c. Swalayan < 200 M2 50,00
- Permanen M2 200,00
>200 M2 35,00
c. Pelataran/Halaman M2 250,00
d. Lain-lain 200,00
2 Pasar Kls II a. Loos : M2
- Semi Permanen M2 200,00
- Permanen 300,00
b. Kios M2
- Semi Permanen M2 125,00
WAKIL BUPATI TEGAL,
- Permanen M2 150,00
c. Pelataran/Halaman 200,00
Cap. Ttd
3. Pasar Kls III a. Loos :
MOCH. HERY SOELISTIYAWAN
- Semi Permanen M2 150,00
- Permanen M2 250,00
b. Kios
- Semi Permanen M2 100,00
- Permanen M2 125,00
c.Pelataran/Halaman M2 150,00

4. Pasar Kls I,II a . Hewan :


dan III - Ayam, Itik, 1.(satu)
Burung kurungan 500,00
- Kambing 1 (satu)
ekor 750,00
- Kerbau,Sapi,Kuda 1 (satu)
ekor 2.000,00

b. Reklame :
- Billboard
Per hari M2 600,00
Per bulan M2 3.000,00

8 9
LAMPIRAN VI : PERATURAN DAERAH KABUPATEN TEGAL LAMPIRAN VII : PERATURAN DAERAH KABUPATEN TEGAL
NOMOR : 2 Tahun 2012 NOMOR : 2 Tahun 2012
TANGGAL : 10 Januari 2012 TANGGAL : 10 Januari 2012

TARIP RETRIBUSI PENGUJIAN KENDARAAN BERMOTOR

SATUAN TARIP RETRIBUSI PEMERIKSAAN ALAT PEMADAM KEBAKARAN


NO. JENIS PEMAKAIA TARIF (Rp) KET
N
A. Pemeriksaan Alat Pemadam Api Ringan (APAR).
1. Kendaraan Bermotor Wajib Uji
a. Mobil penumpang umum Kendaraan 30.000,00 Setiap kali
b. Mobil bus dan mobil barang : Kendaraan uji berkala NO. JENIS UKURAN TARIF (Rp)
- JBB s/d 4.000 kg 35.000,00 kendaraan 1. Busa/Foam 0 sampai dengan 9 liter 5.000
- JBB 4.001 kg s/d 8.000 kg 40.000,00 bermotor 9 liter sampai dengan 14 liter 6.000
- JBB 8.001 kg s/d 14.000 kg 45.000,00 15 liter sampai dengan 20 liter 7.000
- JBB diatas 14.000 kg lebih dari 20 liter 8.000
50.000,00
c. Kereta Gandengan Kendaraan 30.000,00 2. Serbuk/Dray Power Berat sampai dengan 6 kg 5.000
d. Kereta Tempelan Kendaraan 35.000,00 Berat 6 kg sampai dengan 20 kg 6.000
Berat 20 sampai dengan 40 kg 7.000
2. Penilaian Teknis dan Penghapusan Berat lebih dari 40 kg 8.000
Kendaraan Bermotor :
a. Sepeda Motor Kendaraan 50.000,00 3. CO2 Berat sampai dengan 6 kg 5.000
b. Mobil Penumpang Kendaraan 100.000,00 Berat 6 kg sampai dengan 12 kg 6.000
c. Mobil Bus, Mobil Barang dan Kendaraan 100.000,00 Berat 12 sampai dengan 20 kg 7.000
Kendaraan Khusus Berat lebih dari 20 kg 8.000

3. Barang-barang Kelengkapan Uji 4. Air Bertekanan / Isi sampai dengan 9 liter 5.000
a. Buku Uji Satu buku 10.000,00 Presured Water Isi 9 liter sampai dengan 25 liter 6.000
b. Plat Uji Satu 7.500,00 Isi lebih dari 25 liter 7.000
pasang
c. Stiker tanda samping Satu 12.500,00 5. Halon / AF 11 Berat sampai dengan 5 kg 5.000
pasang Berat 5 kg sampai dengan 10 kg 6.000
Berat lebih dari 10 kg 7.000
4. Penggantian Barang Kelengkapan
Uji Karena Hilang/Rusak
a. Buku Uji Satu buku 30.000,00
b. Plat Uji Satu 15.000,00
pasang
c. Stiker tanda samping Satu 15.000,00
pasang

WAKIL BUPATI TEGAL,

Cap. Ttd

MOCH. HERY SOELISTIYAWAN


10 11
LAMPIRAN VIII : PERATURAN DAERAH KABUPATEN TEGAL
B. Pemeriksaan Sistem. NOMOR : 2 Tahun 2012
TANGGAL : 10 Januari 2012
NO. JENIS SATUAN TARIF (Rp)
1. Hydrant Kebakaran / Fire Titik 25.000
Hydrant TARIP RETRIBUSI PENGGANTIAN BIAYA CETAK PETA
2. Sprinkler Kebakaran / Fire Titik 3.000
Sprinkler
3. Alarm Kebakaran / Fire Alarm
a. Manual Titik 4.000 A. Penggandaan Peta
b. Otomatis / Automatic Detektor 3.000
4. Syamese Connection Unit 10.000 CETAK UKURAN
5. Instalasi Pemadaman Khusus / m2 luas yang 3.500 NO. JENIS SATUAN A2 A3 A4 Folio
Special Extinguisher System dilindungi (Rp) (Rp) (Rp) (Rp)
1. Peta Administrasi Lembar 60.000,00 45.000,00 30.000,00 35.000,00
2. Peta Perencanaan Lembar 60.000,00 45.000,00 30.000,00 35.000,00
3. Peta Tematik Lembar 60.000,00 45.000,00 30.000,00 35.000,00
WAKIL BUPATI TEGAL,

Cap. Ttd
B. Pembuatan Peta Keterangan Kota
MOCH. HERY SOELISTIYAWAN
PERUNTUKAN
NO. LUAS SATUAN KOMERSIAL NON KOMERSIAL
(Rp) (Rp)
1.  200 m2 m2 700,00 400,00
2.  200 s/d 500 m2 m2 1.000,00 600,00
3.  500 m2 m2 2.500,00 1.500,00

WAKIL BUPATI TEGAL,

Cap. Ttd

MOCH. HERY SOELISTIYAWAN

12 13
LAMPIRAN IX : PERATURAN DAERAH KABUPATEN TEGAL LAMPIRAN X : PERATURAN DAERAH KABUPATEN TEGAL
NOMOR : 2 Tahun 2012 NOMOR : 2 Tahun 2012
TANGGAL : 10 Januari 2012 TANGGAL : 10 Januari 2012

TARIF RETRIBUSI PEMAKAIAN KEKAYAAN DAERAH

TARIP RETRIBUSI PENYEDIAAN DAN/ATAU PENYEDOTAN KAKUS


NO OBJEK RETRIBUSI SATUAN TARIF (Rp.)

1. Pemakaian Tanah

TARIF a. Sawah Ha/ Tahun


NO. JENIS SATUAN KETERANGAN 6.000.000,00
(Rp)
b. Kebun Ha/ Tahun
5.000.000,00
1. Jasa Penyedotan Kakus Besarnya c. Untuk bangunan/warung/kios/pertokoan M2/ Tahun 1000,00
a. sampai dengan 1 m3 m3 50.000,00 pengenaan tarif
dan sejenisnya
b. diatas 1 m3 sampai dengan 1,5 m3 75.000,00 Retribusi pada
m3 kakus milik d. Tambak m2/ Tahun 600,00
c. diatas 1,5 m3 sampai dengan 2 m3 100.000,00 Pemerintah
m3 Daerah dan Tanah di Lokasi Pasar
d. diatas 2 m3 m3 150.000,00 tempat-tempat
peribadatan a. Kelas I
adalah sebesar - Pemakaian Tanah :
2. Instalasi Pengolahan Limbah Tinja m3 15.000,00 50% (lima
puluh persen) Warung/kios/toko dan PKL m2/ bulan
(IPLT) 500,00
dari tarip
Retribusi. - Pemakaian Tanah dan Bangunan :

Warung/kios/toko/loos m2/bulan
1.000,00

b. Kelas II
- Pemakaian Tanah :

WAKIL BUPATI TEGAL, Warung/kios/toko dan PKL m2/ bulan 450,00


- Pemakaian Tanah dan Bangunan :
Cap. Ttd
Warung/kios/toko/loos m2/bulan 900,00
MOCH. HERY SOELISTIYAWAN
c. Kelas III
- Pemakaian Tanah :
Warung/kios/toko dan PKL m2/ bulan 400,00
- Pemakaian Tanah dan Bangunan :
Warung/kios/toko/loos m2/bulan 800,00

Tanah di Lokasi Pariwisata

14 15
a. Tanah untuk Hotel/motel/villa m2/ Tahun 5.000,00 Non Komersil Hari 500.000,00
b. Tanah untuk Bangunan Rekreasi
- Kolam Renang m2/ Tahun 3.000,00 4. Alat Berat
- Mesin Gilas (ukuran 0.5 s/d 1 ton) 45.000,00
Tempat Bermain Anak dipungut retribusi m2/ Tahun 1.200,00 - Mesin Gilas (ukuran 2 s/d 4 ton) 75.000,00
8 Jam
- Tempat Bermain Anak dipungut - Mesin Gilas (ukuran 6 s/d 12 ton) 115.000,00
Retribusi dengan memakai teknologi - Mesin Gilas Vibro 2ton –4 ton
m2/ Tahun 2.400,00 8 jam 280.000,00
sederhana
- Tempat Bermain Anak dipungut - Sewa kendaraan truk pengangkut alat berat 1 kali angkut 150.000,00
Retribusi dengan memakai teknologi
m2/ Tahun 3.000,00
tinggi 5. Mobil Kebakaran
1.500,00 - Pemakaian Mobil Kebakaran diluar 300.000,00
- Untuk fasilitas Olah Raga m2/ Tahun 1 kali pemakaian
kebakaran
- Untuk kios/warung makan / MCK m2/ Tahun 2.400,00
- Rumah makan/kafe m2/ Tahun 4.000,00 6. RSPD Pertiwi FM
c. Tanah untuk Keramaian Umum a. Iklan Sport durasi 60 detik 1 x putar 3.000,00
(bersifat insidentil) m2/ hari 500,00 b. Iklan sponsor per bulan durasi 60
1 x putar per hari 150.000,00
detik
d. Pemakaian tanah dan bangunan m2/bulan 500,00
c. Iklan sponsor wayang kulit semalam
Kios/warung/toko di obyek Wisata Sponsor tunggal 300.000,00
suntuk
5 kali putar
Pemakaian tanah dilingkungan LIK m2/ Tahun 1.000,00
d. Pengumuman komersial
e Penyelenggaraan siaran langsung 1 x penyiaran
Pemakaian alat-alat mesin 5.000,00
2.
laboratorium wayang kulit atas permintaan
a. CNC L;ATHE Jam 50.000,00 Warga masyarakat
b. CNC MILLING Jam 50.000,00 - untuk lokasi Kab.Tegal 1 x penyiaran 400.000,00
c. WIRE CUT mm2 40,00 - untuk lokasi luar Kab.Tegal 1 x penyiaran 500.000,00
d. SPECTROMETER Unsur 15.000,00 f. Berita kehilangan 1 x penyiaran 2.000,00
e. UTM (Universal Tester Machine) Sampel 50.000,00
f. Limpak Charpy Sampel 20.000,00 Gor Indor
1 jam
7. - Siang 50.000,00
Hardness/Kekerasan Sampel 20.000,00 - Malam 75.000,00
g. VERTICAL MACHINE CENTRE Jam 40.000,00 Gor Tri Sanja
- Klasifikasi I 600.000,00
h. GENERAL PURPUSE TUNNING MACHINE Jam 15.000,00 8. 1 hari
- Klasifikasi II 500.000,00
i. ELEKTRONIC DISCHARGE MACHINE Jam 50.000,00 - Klasifikasi III 400.000,00
j. HEAT TREATMENT (HTP) Kg 20.000,00
WAKIL BUPATI TEGAL,
3. Pemakaian Gedung
Cap. Ttd
- Gedung Kesenian
Komersil Hari 1.000.000,00 MOCH. HERY SOELISTIYAWAN
16 17
LAMPIRAN XI : PERATURAN DAERAH KABUPATEN TEGAL LAMPIRAN XII : PERATURAN DAERAH KABUPATEN TEGAL
NOMOR : 2 Tahun 2012 NOMOR : 2 Tahun 2012
TANGGAL : 10 Januari 2012 TANGGAL : 10 Januari 2012

TARIF RETRIBUSI TERMINAL


TARIF RETRIBUSI PASAR GROSIR DAN PERTOKOAN
BESARNYA
BESARNYA SATUAN
NO JENIS SATUAN PEMAKAIAN NO JENIS TARIF KETERANGAN
TARIF(Rp) PEMAKAIAN
(Rp)

1. Pelayanan masuk terminal


1. Toko M2/hari 500,00 a. Mobil Bus Umum
2. Outlet/Counter M2/hari 300,00 1. Bus Besar ( 1 x masuk) Kendaraan 2.000,00 Kapasitas 31-60
tempat duduk
3. Pelataran/Halaman M2/hari 200,00 2. Bus sedang ( 1 x Kendaraan 1.500,00 Kapasitas 17-30
masuk) tempat duduk
4. Kamar mandi/WC
3. Bus kecil ( 1 x masuk) Kendaraan 500,00 Kapasitas 0-16
a. Pemakaian untuk buang Orang 1.000,00 tempat duduk
air besar/kecil b. Taksi Kendaraan/ 2.000,00
b. Pemakaian untuk mandi Orang 2.000,00 12 jam
c. Penumpang/pengantar Orang 500,00

5. Kebersihan 2. Penggunaan tempat istirahat


dan bermalam bagi bus :
a. Toko hari 500,00
a. Mobil bus yang istirahat Kendaraan 1.000,00 Satu kali pakai
b. Outlet/Counter hari 300,00 menunggu
c. Pelataran/halaman hari 300,00 pemberangkatan
b. Mobil bus yang Kendaraan 3.000,00 Satu kali pakai
menginap/bermalam di
terminal

WAKIL BUPATI TEGAL, 3. Penggunaan tempat cuci Kendaraan 5.000,00 Satu kali pakai
kendaraan bus dan mobil
Cap. Ttd bukan bus

MOCH. HERY SOELISTIYAWAN 4. Penitipan :


a. Penitipan kendaraan Kendaraan 1.000,00 Untuk 12 jam
bermotor roda dua pertama dan
b. Penitipan sepeda Kendaraan 500,00 selanjutnya
dikenakan tarif
kelipatan nya
5. Kebersihan :
a. Bus yang istirahat Kendaraan 1.000,00
b. Pedagang hari 500,00

18 19
LAMPIRAN XIII : PERATURAN DAERAH KABUPATEN TEGAL
6. Penggunaan : NOMOR : 2 Tahun 2012
a. Kamar mandi/WC orang 1.000,00 TANGGAL : 10 Januari 2012
b. Urinior orang 1.000,00
7. Penggunaan ruang/kios unit/bulan 500.000,00
TARIP RETRIBUSI TEMPAT KHUSUS PARKIR
. terminal

SATUAN TARIF
NO. JENIS KENDARAAN KETERANGAN
PEMAKAIAN (Rp)

A Rumah Sakit Umum Daerah


WAKIL BUPATI TEGAL, 1. Sepeda Kendaraan 500,00 Berlaku untuk
2. Sepeda Motor Kendaraan 1.000,00 sekali masuk
Cap. Ttd dan untuk 12
3. Mobil/Pickup Kendaraan 2.000,00
4. Mobil Box/Elf Kendaraan 5.000,00 jam pertama,
MOCH. HERY SOELISTIYAWAN selanjutnya
5. Truk/Bus Kendaraan 6.000,00
dikenakan tarif
kelipatannya

B Tempat Rekreasi / Obyek Berlaku untuk


Wisata sekali masuk
1. Sepeda Kendaraan 500,00
2. Sepeda Motor Kendaraan 1.000,00
3. Kendaraan Bermotor Roda Kendaraan 2.000,00
Empat
4. Kendaraan Bermotor Roda Kendaraan 5.000,00
Enam
5. Kendaraan Bermotor diatas Kendaraan 6.000,00
Roda Enam

C Terminal Berlaku untuk


sekali masuk
1. Sepeda Motor Kendaraan 1.000,00
2. Kendaraan Bermotor Roda Kendaraan 2.000,00
Empat

D Gedung Olah Raga Berlaku untuk


sekali masuk
1. Sepeda Kendaraan 500,00
2. Sepeda Motor Kendaraan 1.000,00
3. Kendaraan Bermotor Roda Kendaraan 2.000,00
Empat
4. Kendaraan Bermotor Roda Kendaraan 5.000,00
Enam
5. Kendaraan Bermotor diatas Kendaraan 6.000,00
Roda Enam

20 21
E Stadion Tri Sanja 1. Berlaku LAMPIRAN XIV : PERATURAN DAERAH KABUPATEN TEGAL
untuk sekali NOMOR : 2 Tahun 2012
1. Sepeda Kendaraan 500,00
masuk TANGGAL : 10 Januari 2012
2. Sepeda Motor Kendaraan 1.000,00 2. Penempatan
3. Kendaraan Bermotor Roda Kendaraan 2.000,00 parkir pada
Empat tepi jalan
4. Kendaraan Bermotor Roda Kendaraan 5.000,00 umum TARIF RETRIBUSI RUMAH POTONG HEWAN
Enam dipungut
5. Kendaraan Bermotor diatas Kendaraan 6.000,00 retribusi
Roda Enam parkir tepi
jalan umum NO OBJEK RETRIBUSI SATUAN TARIF
( Rp )
F Kolam Renang Berlaku untuk
1. Sepeda Kendaraan 500,00 sekali masuk 1. Pemotongan Hewan :
2. Sepeda Motor Kendaraan 1.000,00 a. Sapi/Kerbau/Kuda Ekor 22.500,00
3. Kendaraan Bermotor Roda Kendaraan 2.000,00 b. Babi Ekor 25.000,00
Empat c. Kambing/Domba Ekor 3.500,00

G PASAR Berlaku untuk


sekali masuk 2. Pemeriksaaan ulang daging
1. Sepeda Kendaraan 500,00 setelah dipotong:
2. Dokar Kendaraan 500,00 a. Ternak besar Tiap kilogram 1.000,00
3. Sepeda Motor Kendaraan 1.000,00 b. Ternak kecil Tiap kilogram 700,00
4. Kendaraan Bermotor Roda Kendaraan 2.000,00
Empat
5. Kendaraan Bermotor Roda Kendaraan 4.000,00 3. Penggunaan Kandang di RPH
Enam melebihi waktu karantina
(24 jam) per hari
H PPI / TPI a. Ternak besar Ekor 2.000,00
1. Sepeda Kendaraan 500,00 b. Ternak kecil Ekor 500,00
2. Sepeda Motor Kendaraan 1.000,00
3. Kendaraan Bermotor Roda Kendaraan 2.000,00
Empat
4. Kendaraan Bermotor Roda Kendaraan 5.000,00
Enam
5. Kendaraan Bermotor diatas Kendaraan 6.000,00 WAKIL BUPATI TEGAL,
Roda Enam
Cap. Ttd
I Parkir kendaraan bermotor Kendaraan 6.000,00
di Maribaya MOCH. HERY SOELISTIYAWAN

WAKIL BUPATI TEGAL,

Cap. Ttd

MOCH. HERY SOELISTIYAWAN

22 23
LAMPIRAN XV : PERATURAN DAERAH KABUPATEN TEGAL
NOMOR : 2 Tahun 2012 10. Tarif Masuk Kolam Renang Hari Orang 6.500,00
TANGGAL : 10 Januari 2012 Libur

TARIF RETRIBUSI TEMPAT REKREASI DAN OLAH RAGA 11 Tarif Masuk OTDW Kalibakung
Hari Biasa Orang 1.900,00
SATUAN a. Dewasa Orang 1.400,00
NO. JENIS TARIF (Rp) KET b. Anak-anak
PEMAKAIAN
A
12 Tarif Masuk OTDW Kalibakung Hari
1. Tarif Masuk OTDW Guci Hari Biasa
Libur/Minggu Orang 2.900,00
a. Dewasa Orang 4.400,00 Berlaku
a. Dewasa Orang 2.400,00
b. Anak-anak Orang 3.900,00 untuk
b. Anak-anak
sekali
2 Tarif Masuk OTDW Guci Hari masuk
Libur/Minggu Orang 6.400,00
a. Dewasa Orang 5.900,00
b. Anak-anak
WAKIL BUPATI TEGAL,
3
Tarif Masuk OTDW Pur’in Hari Biasa
Cap. Ttd
a. Dewasa Orang 2.400,00 Berlaku
b. Anak-anak Orang 1.900,00 untuk
MOCH. HERY SOELISTIYAWAN
sekali
4 Tarif Masuk OTDW Pur’in Hari Biasa masuk
a. Dewasa Orang 2.900,00
b. Anak-anak Orang 2.400,00

5 Tarif Masuk OTDW Cacaban Hari


Biasa
a. Dewasa Orang 1.900,00
b. Anak-anak Orang 1.400,00
6 Tarif Masuk OTDW Cacaban Hari
Libur/Minggu
a. Dewasa Orang 2.900,00
b. Anak-anak Orang 2.400,00

7. Retribusi Pemandian Air Panas Guci


Tertutup Hari Biasa
- Anak-anak Orang 3.000,00
- Dewasa Orang 3.500,00

8 Retribusi Pemandian Air Panas Guci


Tertutup Hari Libur/Minggu
- Anak-anak Orang 4.500,00
- Dewasa Orang 5.000,00

9. Tarif Masuk Kolam Renang Hari Orang 5.750,00


Biasa

24 25
LAMPIRAN XVI : PERATURAN DAERAH KABUPATEN TEGAL
NOMOR : 2 Tahun 2012
TANGGAL : 10 Januari 2012

TARIF RETRIBUSI PENJUALAN PRODUKSI USAHA DAERAH

TARIF
NO OBJEK RETRIBUSI SATUAN
(Rp)
I PERIKANAN

1. Benih Ikan/Per ekor


a. Tawes
- ukuran 1-3 Cm 40,00
- ukuran 3-5 Cm 70,00
- ukuran 5-7 Cm 105,00

b. Lele
- ukuran 1-3 Cm 50,00
- ukuran 3-5 Cm 90,00
- ukuran 5-7 Cm 150,00

c. Nila
- ukuran 1-3 Cm 45,00
- ukuran 3-5 Cm 55,00
- ukuran 5-7 Cm 115,00

d. Mujaher
- ukuran 1-3 Cm 40,00
- ukuran 3-5 Cm 50,00
- ukuran 5-7 Cm 75,00

e. Karper
- ukuran 1-3 Cm 95,00
- ukuran 3-5 Cm 190,00
- ukuran 5-7 Cm 375,00

f. Gurame
- ukuran 1-3 Cm 340,00
- ukuran 3-5 Cm 500,00
- ukuran 5-7 Cm 975,00

WAKIL BUPATI TEGAL,

Cap. Ttd

MOCH. HERY SOELISTIYAWAN

26 27
LAMPIRAN XVIII : PERATURAN DAERAH KABUPATEN TEGAL LAMPIRAN XIX : PERATURAN DAERAH KABUPATEN TEGAL
NOMOR : 2 Tahun 2012 NOMOR : 2 Tahun 2012
TANGGAL : 10 Januari 2012 TANGGAL : 10 Januari 2012

TARIF RETRIBUSI IZIN USAHA PERIKANAN


TARIF RETRIBUSI IZIN TRAYEK

SATUAN BESARNYA
NO JENIS USAHA KETERANGAN
PEMAKAIAN TARIF (Rp)
SATUAN 1 2 3 4 5
NO JENIS TARIF (Rp) KETERANGAN
PEMAKAIAN
A. USAHA PENANGKAPAN
IKAN
1. Izin Angkutan Umum Berlaku 1. SIUP SIUP berlaku selama
Dalam Trayek dan Tidak untuk jangka a. Kapal 0 - 5 GT Kapal Wajib Daftar menjalankan
Dalam Trayek waktu 5 b. Kapal 6 - 10 GT Kapal 75.000,00 usahanya, kecuali
a. Mobil Penumpang Kendaraan 150.000,00 tahun ada perluasan atau
pengurangan
Umum (MPU)
usahanya
b. Taksi Kendaraan 150.000,00 2. SIPI

2. Kartu Pengawasan dan Berlaku a. Kapal 0 - 5 GT Kapal Wajib Daftar Alat tangkap jaring
cantrang, bundes,
Kartu Jam Perjalanan untuk jangka
badong, payang,
a. Mobil Penumpang Kendaraan 25.000,00 waktu 5 jaring
umum (MPU) tahun gilinet/millenium/
tramelnet
b. Taksi Kendaraan 25.000,00
b. Kapal 6 - 10 GT Kapal 75.000,00 SIPI berlaku 3
tahun, pembayaran
3. Izin Insidentil retribusi setiap
a. Mobil Penumpang Kendaraan 30.000,00 Berlaku tahun
Umum (MPU) dan untuk 1 Kali
Mobil Bus Kecil pulang pergi, B. USAHA PEMBUDIDAYA 1. SIUP berlaku
b. Mobil Bus Sedang Kendaraan 50.000,00 paling lama IKAN selama
14 hari 1. Usaha Budidaya menjalankan
c. Mobil Bus Besar Kendaraan 100.000,00 Ikan usahanya
a. Budidaya Air Payau hektar/tahun Wajib Daftar 2. Daftar ulang per
<1Ha 3 tahun
b. Budidaya Air Payau
>1Ha
1) Tambak Udang hektar/tahun 100.000,00
WAKIL BUPATI TEGAL, 2) Tambak hektar/tahun 50.000,00
Bandeng
Cap. Ttd 3) Tambak hektar/tahun 75.000,00
Campuran
MOCH. HERY SOELISTIYAWAN (Polyculture)

c. Budidaya Air Tawar


1) Luas Kolam Wajib Daftar
< 500 m2
28 29
2) Luas Kolam 500 m2 50.000,00
m2 s/d 1000m2
3) Luas Kolam m2 75.000,00
> 1.000 m2

2. Usaha Pembenihan
a. UsahaPembenihan
Air Payau
1) Hatchery Per Bak 25.000,00
2) Backyard Per Bak 25.000,00

b.Usaha Pembenihan
Air Tawar
1) 50 – 100 pasang Pasang induk 75.000,00
induk
2) > 100 pasang Pasang induk 100.000,00
induk

WAKIL BUPATI TEGAL,

Cap. Ttd

MOCH. HERY SOELISTIYAWAN

30
LAMPIRAN XVII : PERATURAN DAERAH KABUPATEN TEGAL
NOMOR : 2 Tahun 2012
TAHUN : 10 Januari 2012

TARIF RETRIBUSI IZIN MENDIRIKAN BANGUNAN

A. BANGUNAN FUNGSI HUNIAN, KEAGAMAAN DAN SOSIAL BUDAYA


Tingkat Bangunan Bangunan Lainnya
Luas
NO. 1 Lantai 2 Lantai 3 Lantai 4 Lantai 5 Lantai/Lebih Semi Permanen Temporer Halaman/Lantai Pagar Keliling
(m2) (Rp./m2) (Rp./m2) (Rp./m2) (Rp./m2) (Rp./m2) (Rp./m2) (Rp./m2) Jemur (Rp./m2) (Rp./m1)
1 s/d 100 4,100.00 5,700.00 6,100.00 6,600.00 7,500.00 2,200.00 1,700.00 200.00 1,000.00
2 101 - 250 4,500.00 6,200.00 6,700.00 7,300.00 8,300.00 2,400.00 1,900.00 220.00
3 251 - 500 4,900.00 6,800.00 7,400.00 7,900.00 9,000.00 3,900.00 2,100.00 240.00
4 501 - 1000 5,300.00 7,400.00 8,000.00 8,600.00 9,800.00 4,300.00 2,200.00 260.00
5 1000 - 2000 5,700.00 7,900.00 8,600.00 9,200.00 10,500.00 4,600.00 2,400.00 280.00
6 > 2000 6,100.00 8,500.00 9,200.00 9,900.00 11,300.00 4,900.00 2,600.00 300.00

KETERANGAN : Untuk Bangunan Fungsi Keagamaan dan Sosial dikenakan tarif retribusi sebesar 50 % (lima puluh persen)

B. BANGUNAN FUNGSI USAHA


Tingkat Bangunan Bangunan Lainnya
Luas
NO. 1 Lantai 2 Lantai 3 Lantai 4 Lantai 5 Lantai/Lebih Semi Permanen Temporer Halaman/Lantai Pagar Keliling
(m2) (Rp./m2) (Rp./m2) (Rp./m2) (Rp./m2) (Rp./m2) (Rp./m2) (Rp./m2) Jemur (Rp./m2) (Rp./m1)
1 s/d 100 6,100.00 8,500.00 9,200.00 9,900.00 11,300.00 3,300.00 2,600.00 300.00 1,500.00
2 101 - 250 6,700.00 9,300.00 10,100.00 10,900.00 12,400.00 3,600.00 2,800.00 330.00
3 251 - 500 7,300.00 10,200.00 11,000.00 11,800.00 13,500.00 3,900.00 3,100.00 360.00
4 501 - 1000 7,900.00 11,000.00 11,900.00 12,800.00 14,700.00 4,300.00 3,300.00 390.00
5 1000 - 2000 8,500.00 11,800.00 12,800.00 13,800.00 15,800.00 4,600.00 3,600.00 420.00
6 > 2000 9,100.00 12,700.00 13,700.00 14,800.00 16,900.00 4,900.00 3,800.00 450.00

C. BANGUNAN FUNGSI KHUSUS


Tingkat Bangunan Bangunan Lainnya
Luas
NO. 1 Lantai 2 Lantai 3 Lantai 4 Lantai 5 Lantai/Lebih Semi Permanen Halaman/Lantai Pagar Keliling
(m2) (Rp./m2) (Rp./m2) (Rp./m2) (Rp./m2) (Rp./m2) (Rp./m2) Jemur (Rp./m2) (Rp./m1)
1 s/d 100 8,100.00 11,300.00 12,200.00 13,200.00 15,000.00 4,400.00 400.00 2,000.00
2 101 - 250 8,900.00 12,400.00 13,400.00 14,500.00 16,500.00 4,800.00 440.00
3 251 - 500 9,700.00 13,500.00 14,700.00 15,800.00 18,000.00 5,200.00 480.00
4 501 - 1000 10,500.00 14,700.00 15,900.00 17,100.00 19,500.00 5,700.00 520.00
5 1000 - 2000 11,300.00 15,800.00 17,100.00 18,400.00 21,000.00 6,100.00 560.00
6 > 2000 12,100.00 16,900.00 18,300.00 19,700.00 22,500.00 6,500.00 600.00

WAKIL BUPATI TEGAL,

Cap. Ttd

MOCH. HERY SOELISTIYAWAN


27
- 14 -

Pasal 156
Cukup jelas
Pasal 157
Cukup jelas

TAMBAHAN LEMBARAN DAERAH KABUPATEN TEGAL


NOMOR 52

Anda mungkin juga menyukai