MEMUTUSKAN
10
BAB I
KETENTUAN UMUM
Pasal 1
Dalam Peraturan Bupati ini yang dimaksud dengan :
1. Daerah adalah Kabupaten Blitar.
2. Pemerintah Daerah adalah Pemerintah Kabupaten
Blitar.
3. Bupati adalah Kepala Daerah.
4. Otonomi Daerah adalah hak, wewenang, dan
kewajiban daerah otonom untuk mengatur dan
mengurus sendiri urusan pemerintahan dan
kepentingan masyarakat setempat sesuai dengan
ketentuan Peraturan Perundang-Undangan.
5. Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) adalah
perangkat daerah pada Pemerintah Daerah selaku
Pengguna Anggaran / Pengguna Barang.
6. Dinas adalah Satuan Kerja perangkat daerah yang
tugas pokoknya membidangi perpajakan daerah.
7. Dinas Pendapatan Pengelolaan Keuangan dan Asset
Daerah, yang selanjutnya disingkat DPPKAD adalah
Dinas Pendapatan Pengelolaan Keuangan dan Asset
Daerah Kabupaten Blitar.
11
BAB II
DASAR PENGENAAN PAJAK
Pasal 2
(1) Dasar pengenaan pajak pemanfaatan air adalah Nilai
Perolehan Air (NPA) yang nilainya ditentukan oleh
sebagian atau seluruh faktor berikut :
a. jenis sumber air;
b. lokasi sumber air;
c. volume air yang diambil;
d. kualitas air;
e. luas areal tempat pemakaian air;
f. musim pengambilan air;
g. tingkat kerusakan lingkungan yang diakibatkan
oleh pengambilan air dan/atau pemanfaatan air;
(2) Besarnya pajak pemanfaatan air tanah sebesar 20 %
(dua puluh persen) dari Nilai Perolehan Air (NPA).
BAB III
KELOMPOK PENGAMBILAN DAN PEMANFAATAN AIR
Pasal 3
19
b. salon/panti pijat;
c. bank;
d. night club/bar/pub;
e. bioskop;supermarket;
f. persewaan jasa kantor;
g. service station, bengkel, cuci mobil/motor;
h. spbu; dan
i. niaga sedang lainnya.
3. Niaga Besar :
a. perumahan/real estate;
b. kolam renang, fitness center, gedung olah raga;
c. hotel bintang 4, bintang 5, dan apartemen; dan
d. niaga besar lainnya.
c. Kelompok Industri.
1. Industri Kecil :
a. industri rumah tangga;
b. pengrajin;
c. sanggar seni;
d. usaha konveksi;
e. industri pertambangan skala kecil;
f. industri kecil lainnya.
2. Industri Sedang :
a. pabrik es;
21
b. pabrik makanan;
c. industri kimia, obat-obatan, kosmetik, plastik;
d. pabrik mesin, elektronik, otomotif;
e. pengolahan logam;
f. pabrik tektil, garmen, kulit, sepatu;
g. pabrik keramik, gelas dan sejenisnya;
h. industri pengolahan kertas/pulp;
i. agro industri;
j. industri sedang lainnya.
3. Industri Besar.
a. industri air minum;
b. pabrik rokok;
c. industri besar lainnya.
d. Kelompok Pertanian.
1. Perkebunan;
2. Perikanan;
3. Peternakan.
e. Kelompok Perusahaan Penjual Air Non PDAM.
1. kawasan industri;
2. perusahaan pembangunan perumahan/industri;
3. penjualan air lainnya.
f. Perusahaan Daerah Air Minum.
22
BAB IV
TATA CARA PERHITUNGAN HARGA DASAR AIR
Pasal 5
(1) Harga Dasar Air (HDA) dihitung berdasarkan
komponen Sumber Daya Alam, dan Komponen
Kompensasi Pemulihan, Peruntukan, dan Pengelolaan
Komponen Harga Air Baku.
(2) Unsur dari masing-masing komponen harga dasar air
sebagaimana dimaksud pada ayat (1) adalah :
a. Komponen Sumber Daya Alam, meliputi unsur-
unsur :
1. zona pengambilan air tanah;
2. kualitas air tanah;
3. keberadaan sumber air alternatif lainnya.
23
Dangkal
Tidak Ada 0,25
Alternatif
Pasal 7
Pembagian dengan berdasarkan zona pengambilan air
tanah sebagaimana dimaksud dalam pasal 6 ayat (2),
tercantum dalam lampiran II yang merupakan bagian tidak
terpisahkan dari Peraturan Bupati ini.
Pasal 8
(1) Komponen kompensasi pemulihan merupakan
komponen yang memberikan gambaran mengenai
kontribusi dari para pengguna air dalam upaya
pemulihan/pelestarian sumber daya alam.
(2) Bobot nilai komponen kompensasi pemulihan
besarnya ditentukan oleh jenis
pemanfaatan/peruntukan air tanah dan jumlah
volume air yang diambil.
(3) Bobot nilai komponen kompensasi pemulihan untuk
masing-masing zona, peruntukan (jenis pemanfaatan)
dan kelompok volume pengambilan air, ditetapkan
secara progresif dengan menggunakan tabel sebagai
berikut :
Pasal 9
Bobot komponen Harga Dasar Air merupakan bobot
presentasi yang diberikan pada komponen sumber daya
alam dan komponen kompensasi pemulihan, peruntukan
dan pengelolaan, yang ditetapkan sebagai berikut :
No. KOMPONEN
1. Sumber Daya Alam
2. Kompensasi Pemulihan Peruntukan dan Pengelolaan
Pasal 10
(1) Faktor nilai merupakan hasil penjumlahan nilai indeks
komponen sumber daya alam sebagaimana dimaksud
dalam pasal 6 ayat (3) dan nilai indeks komponen
kompensasi untuk masing-masing zona, peruntukan
(jenis pemanfaatan) dan kelompok volume
pengambilan air sebagaimana dimaksud dalam pasal 8
ayat (3), setelah dikalikan bobot masing-masing
komponen sebagaimana dimaksud dalam pasal 9.
(2) Faktor nilai air untuk masing-masing zona, ditetapkan
dengan menggunakan tabel sebagai berikut :
30
Volume Pengambilan ( M
No Peruntukan 0-50 51- 501- 1001-
500 1000 2500
1 2 3 4 5 6
a. Zona A (Aman)
1 Sosial/Non Niaga 1,450 1,458 1,466 1,474
2 Niaga Kecil 1,640 1,660 1,680 1,700
3 Niaga Sedang 2,00 2,02 2,04 2,06
4 Niaga Besar 3,00 3,02 3,06 3,12
5 Industri Kecil 2,15 2,17 2,19 2,21
6 Industri Sedang 2,40 2,43 2,46 2,49
7 Industri Besar 3,10 3,13 3,16 3,19
8 Pertanian 1,85 1,87 1,89 1,91
9 Perusahaan 2,70 2,72 2,74 2,76
Penjual Air Non
PDAM
10 Perusahaan 2,70 2,72 2,74 2,76
Penjual Air Kerja
sama dengan
PDAM
b. Zona B ( Rawan )
31
Volume Pengambilan ( M
No Peruntukan 0-50 51- 501- 1001-
500 1000 2500
1 2 3 4 5 6
d. Zona D ( Rusak )
1 Sosial/Non Niaga 2,20 2,24 2,28 2,32
2 Niaga Kecil 2,60 2,70 2,80 2,90
3 Niaga Sedang 3,00 3,08 3,16 3,24
4 Niaga Besar 5,50 5,62 5,74 5,86
5 Industri Kecil 3,24 3,32 3,40 3,48
6 Industri Sedang 4,00 4,10 4,20 4,30
7 Industri Besar 5,00 5,16 5,32 5,48
33
Pasal 11
(1) Harga Air Baku (HAB) merupakan faktor yang
berkaitan dengan besarnya nilai investasi yang
ditanamkan dalam rangka melakukan pengambilan air
tanah.
(2) Perhitungan Harga Air Baku (HAB) ditentukan
berdasarkan penjumlahan biaya eksploitasi air tanah
(pemboran) ditambah dengan biaya perawatan selama
5 (lima) tahun dibagi dengan volume pengambilan air
selama 5 (lima) tahun.
(3) Harga Air Baku (HAB) untuk wilayah Kabupaten
Blitar ditentukan sebesar Rp.500,00 (lima ratus
rupiah) per meter Kubik.
Pasal 12
34
Pasal 13
(1) Nilai Perolehan Air dihitung terhadap setiap titik
pengambilan air dengan cara mengalikan Harga Dasar
Air dengan Volume Pengambilan Air yang ditetapkan
secara progresif.
(2) Harga Dasar Air diperoleh dari hasil perkalian antara
Harga Air Baku dengan Faktor Nilai Air.
Pasal 14
35
Pasal 15
Pengaturan zona pengambilan air tanah dan batas wilayah
administrasi ditetapkan sebagai berikut :
a. penetapan zona pengambilan air tanah ditetapkan oleh
dinas teknis;
b. batas wilayah administrasi zona pengambilan air tanah
adalah kecamatan;
c. bilamana terjadi pemekaran wilayah kecamatan, maka
yang menjadi dasar penetapan zona pengambilan air
tanah adalah kecamatan induk atau ditetapkan oleh
dinas teknis;
d. batas zona pengambilan air tanah dapat berubah
berdasarkan hasil penelitian dan kajian oleh dinas
teknis.
BAB V
PENDATAAN PENGAMBILAN DAN/ATAU PEMANFAATAN
AIR TANAH
38
Pasal 16
(1) Pendataan pengambilan dan/atau pemanfaatan air
tanah dilakukan setiap bulan.
(2) Untuk pengambilan dan/atau pemanfaatan air tanah
pendataan dilakukan oleh petugas Dinas Pendapatan
Pengelolaan Keuangan dan Asset Daerah dan instansi
terkait sesuai dengan kewenangan masing-masing.
(3) Ketidakhadiran sebagian petugas sebagaimana
tersebut pada ayaat (2) tidak menunda pelaksanaan
pendataan.
BAB VI
PENETAPAN VOLUME PENGAMBILAN DAN/ATAU
PEMANFAATAN AIR TANAH
Pasal 17
(1) Penetapan volume pengambilan dan/atau
pemanfaatan air tanah dilakukan oleh Dinas
Pendapatan Pengelolaan Keuangan dan Asset Daerah
berdasarkan hasil pendataan sebagaimana dimaksud
dalam pasal 5 ayat (2) huruf b.
(2) Dalam hal batas waktu sebagaimana dimaksud
adalam pasal 5 ayat (2) tidak terpenuhi volume
pengambilan dan/atau pemanfaatan air ditetapkan
oleh Kepala Dinas.
BAB VII
39
Pasal 19
SPTPD sebagaimana dimaksud dalam pasal 18 ayat (10,
ayat (2) dan ayat (3) harus disampaikan kepada Kepala
Dinas, selambat-lambatnya 7 (tujuh) hari setelah
berakhirnya masa pajak.
Pasal 20
Masa pajak adalah jangka waktu yang lamanya 1 (satu)
bulan kalender.
BAB VIII
KETETAPAN PAJAK
40
Pasal 21
Berdasarkan SPTPD yang telah diterima, Kepala Dinas
menetapkan Pajak Air Tanah dengan menerbitkan SKPD.
Pasal 22
(1) Tarif Pajak Air Tanah ditetapkan sebesar 20 % (dua
puluh persen).
(2) Nilai Perolehan Air adalah hasil perkalian dari volume
air dengan Harga Dasar Air, sebagaimana tercantum
dalam Lampiran I yang merupakan bagian yang tidak
terpisahkan dari Peraturan Bupati ini.
(3) Besarnya Pajak Air Tanah yang terutang dihitung
dengan cara mengalikan tarif sebagaimana dimaksud
dalam ayat (1) dengan Nilai Perolehan Air sebagaimana
dimaksud dalam ayat (2).
BAB IX
PEMBAYARAN DAN PENAGIHAN
Pasal 23
(1) Wajib pajak harus membayar Pajak Air Tanah sebesar
yang tercantum dalam SKPD.
(2) Pajak Air Tanah harus dibayar selambat-lambatnya 1
(satu) bulan sejak diterbitkannya SKPD, SKPDKB,
SKPDKBT, dan STPD, Surat Keputusan Pembetulan,
41
BAB X
PEMBETULAN, PEMBATALAN, PENGURANGAN
PENETAPAN DAN
PENGURANGAN ATAU PENGHAPUSAN SANKSI
ADMINISTRASI
Pasal 26
(1) Dalam terdapat kesalahan tulis, kesalahan hitung
dan/atau kekeliruan dalam penerapan Peraturan
Perundang-undangan, Kepala Dinas dapat
menerbitkan Surat Keputusan Pembetulan.
(2) Permohonan pembetulan, pembatalan, pengurangan
ketetapan dan penghapusan atau pengurangan sanksi
administrasi atas SKPD, SKPDKB, SKPDKBT, dan
STPD harus disampaikan secara tertulis oleh wajib
pajak kepada Kepala Dinas, selambat-lambatnya 1
(satu) bulan sejak tanggal diterima SKPD, SKPDKB,
SKPDKBT dan STPD denga memberikan alasan yang
jelas.
(3) Kepala Dinas paling lama 3 (tiga) bulan sejak
diterimanya surat permohonan dimaksud pada ayat
(2), harus mengeluarkan Surat Keputusan.
43
BAB XI
KERINGANAN, PENGURANGAN DAN PEMBEBASAN
Pasal 27
(1) Wajib pajak dapat mengajukan permohonan
keringanan, pengurangan dan pembebasan Pajak Air
Tanah.
(2) Permohonan dimaksud pada ayat (1) harus diajukan
kepada Kepala Dinas paling lama 1 (satu) bulan sejak
tanggal diterimanya SKPD, SKPDKB, SKPDKBT, dan
STPD.
(3) Kepala Dinas paling lama 3 (tiga) bulan sejak
diterimanya surat permohonan dimaksud pada ayat (2)
harus sudah mengeluarkan Surat Keputusan.
(4) Dalam hal tenggang waktu sebagaimana dimaksud
pada ayat (3) Kepala Dinas tidak memberikan jawaban
dianggap dikabulkan.
BAB XII
KEBERATAN
Pasal 28
44
BAB XIII
PENGHAPUSAN PIUTANG PAJAK
Pasal 29
Kepala Dinas dapat mengajukan penghapusan piutang pajak kepada
Bupati, dalam hal ini :
a. Piutang pajak tidak dapat ditagih lagi;
b. Alasan lain demi kelancaran pemungutan pajak daerah.
BAB XIV
PENGEMBALIAN KELEBIHAN PEMBAYARAN
Pasal 30
Permohonan pengembalian kelebihan pembayaran pajak
dapat diajukan oleh wajib pajak kepada Kepala Dinas.
45
BAB V
PEMERIKSAAN
Pasal 31
(1) Bupati berwenang melakukan pemeriksaan untuk menguji
kepatuhan pemenuhan kewajiban perpajakan daerah dalam
rangka melaksanakan peraturan perundang-undangan perpajakan
daerah.
(2) Pelaksanaan pemeriksaan dimaksud pada ayat (1)
dilaksanakan Kepala Dinas.
(3) Pemeriksaan dilakukan dengan cara mendatangi
tempat tinggal wajib pajak atau pada tempat-tempat
lain oleh PPNS dan/atau PPNS bersama-sama POLRI.
BAB XVII
INSENTIF PEMUNGUTAN
Pasal 32
(1) Dinas Pendapatan Pengelolaan Keuangan dan Asset
Daerah selaku perangkat daerah yang melaksanakan
tugas pemungutan pajak diberikan insentif atas dasar
pencapaian kinerja tertentu.
(2) Pemberian insentif sebagaimana dimaksud pada ayat
(1) ditetapkan dalam Anggaran Pendapatan dan
Belanja Daerah.
46
BAB XVI
KETENTUAN PENUTUP
Pasal 33
Hal-hal yang belum diatur dalam Peraturan Bupati ini,
sepanjang mengenai pelaksanaannya akan diatur lebih
lanjut oleh Kepala Dinas.
Pasal 34
Peraturan Bupati ini mulai berlaku pada tanggal
diundangkan.
Agar setiap orang mengetahuinya, memerintahkan
pengundangan Peraturan Bupati ini dengan
penempatannya dalam Berita Daerah Kabupaten Blitar.
Ditetapka
n di Blitar
pada
tanggal
21
Desember
2012
47
BUPATI
BLITAR,
HERRY
NOEGRO
HO
Diundangkan di Blitar
pada tanggal 21 Desember 2012
SEKRETARIS DAERAH KABUPATEN BLITAR,
ZONA A ( AMAN )
NO KELOMPOK PEMAKAI AIR 0-50 51-500 501- 1001- 2501- >5001
1000 2500 5000
1 2 3 4 5 6 7 8
I Kelompok Non Niaga
1. Rumah Tangga 725 729 733 737 741 745
2. Instansi Pemerintah (Kantor/Rumah Sakit/Konsul/Perwakilan Asing/Perguiruan 865 870 875 880 885 890
Tinggi
3. Instansi Non Pemerintah 865 870 875 880 885 890
4. Asrama Badan Sosial/Rumah Ibadah/Panti Asuhan/Terminal Bus/Stasiun 865 870 875 880 885 890
Kereta Api/Pasar
II Kelompok Niaga
II.A. Niaga Kecil
1. Usaha kecil yang berada dalam rumah tangga/rumah kost 820 830 840 850 860 870
2. Usaha kecil/hotel melati/losmen/rumah sakit 979 991 1003 1015 1027 1039
swasta/poliklinik/laboratorium
3. Praktek Dokter 979 991 1003 1015 1027 1039
4. Pengacara/Notaris 979 991 1003 1015 1027 1039
5. Rumah Makan/Katering/Billiard/Bowling/Gedung Pertemuan/Pondok 979 991 1003 1015 1027 1039
49
Wisata
6. Niaga Kecil Lainnya 979 991 1003 1015 1027 1039
II.B. Niaga Sedang
1. Hotel Bintang 1, 2, 3 1000 1010 1020 1030 1040 1050
2. Steambath/Salon 1194 1206 1218 1230 1242 1254
3. Bank 1194 1206 1218 1230 1242 1254
4. Jasa Kantor 1194 1206 1218 1230 1242 1254
5. Service Station/Bengkel/Cuci Mobil/Cuci Motor 1194 1206 1218 1230 1242 1254
6. Perdagangan/Grosir/Pertokoan/SPBU 1194 1206 1218 1230 1242 1254
7. Niaga Sedang Lainnya 1194 1206 1218 1230 1242 1254
II.C. Niaga Besar
1. Real Estate/Perumahan/Lapangan Golf/Kolam Renang/Fitness Center/GOR 1500 1510 1530 1560 1600 1650
2. Hotel Bintang 4 dan 5/Apartemen 1791 1803 1827 1863 1911 1971
3. Pelabuhan Udara/Pelabuhan Laut 1791 1803 1827 1863 1911 1971
4. Niaga Besar Lainnya 1791 1803 1827 1863 1911 1971
1 2 3 4 5 6 7 8
III Kelompok Industri
III.A. Industri Kecil
1. Industri Rumah Tangga 1075 1087 1099 1111 1123 1135
2. Pengrajin 1284 1298 1312 1326 1340 1354
3. Sanggar Seni 1284 1298 1312 1326 1340 1354
4. Usaha Konveksi 1284 1298 1312 1326 1340 1354
50
5. Industri Pertambangan Skala Kecil 1284 1298 1312 1326 1340 1354
6. Industri Kecil Lainnya 1284 1298 1312 1326 1340 1354
III.B. Industri Sedang
1. Pabrik Es 1200 1216 1232 1248 1264 1280
2. Pabrik Makanan 1433 1452 1471 1490 1509 1528
3. Industri Kimia/Obat-obatan/Kosmetik/Plastik 1433 1452 1471 1490 1509 1528
4. Pabik Mesin/Elektronik/Otomotif 1433 1452 1471 1490 1509 1528
5. Pengolahan Logam 1433 1452 1471 1490 1509 1528
6. Pabrik Tektil/Garmen/Kulit/Sepatu 1433 1452 1471 1490 1509 1528
7. Pabrik Keramik/Gelas dan sejenisnya 1433 1452 1471 1490 1509 1528
8. Industri Pengolahan Kertas/Pulp 1433 1452 1471 1490 1509 1528
9. Agro Industri 1433 1452 1471 1490 1509 1528
10. Industri sedang lainnya 1433 1452 1471 1490 1509 1528
III.C. Industri Besar
1. Industri Air Minum Dalam Kemasan ( AMDK ) 1550 1566 1582 1598 1614 1630
2. Pabrik Rokok 1851 1870 1889 1908 1927 1946
3. Industri Besar Lainnya 1851 1870 1889 1908 1927 1946
IV Kelompok Pertanian
1. Perkebunan 925 933 941 949 957 965
2. Perikanan 1104 1114 1124 1134 1144 1154
3. Peternakan 1104 1114 1124 1134 1144 1154
V Kelompok Perusahaan Penjual Air Non PDAM
1. Kawasan Industri 1350 1362 1374 1386 1398 1410
51
ZONA B ( RAWAN )
NO KELOMPOK PEMAKAI AIR 0-50 51-500 501- 1001- 2501- >5001
1000 2500 5000
1 2 3 4 5 6 7 8
I Kelompok Non Niaga
1. Rumah Tangga 875 885 895 905 915 925
2. Instansi Pemerintah (Kantor/Rumah Sakit/Konsul/Perwakilan Asing/Perguiruan 1045 1057 1069 1081 1093 1105
Tinggi
3. Instansi Non Pemerintah 1045 1057 1069 1081 1093 1105
4. Asrama Badan Sosial/Rumah Ibadah/Panti Asuhan/Terminal Bus/Stasiun 1045 1057 1069 1081 1093 1105
Kereta Api/Pasar
II Kelompok Niaga
II.A. Niaga Kecil
1. Usaha kecil yang berada dalam rumah tangga/rumah kost 1075 1095 1115 1135 1155 1175
2. Usaha Kecil/Hotel Melati/Losmen/Rumah Sakit 1284 1307 1330 1353 1376 1399
Swasta/Poliklinik/Laboratorium
3. Praktek Dokter 1284 1307 1330 1353 1376 1399
52
5. Industri Pertambangan Skala Kecil 1522 1546 1570 1594 1618 1642
6. Industri Kecil Lainnya 1522 1546 1570 1594 1618 1642
1 2 3 4 5 6 7 8
III.B. Industri Sedang
1. Pabrik Es 1375 1405 1435 1465 1495 1525
2. Pabrik Makanan 1642 1678 1714 1750 1786 1822
3. Industri Kimia/Obat-obatan/Kosmetik/Plastik 1642 1678 1714 1750 1786 1822
4. Pabik Mesin/Elektronik/Otomotif 1642 1678 1714 1750 1786 1822
5. Pengolahan Logam 1642 1678 1714 1750 1786 1822
6. Pabrik Tektil/Garmen/Kulit/Sepatu 1642 1678 1714 1750 1786 1822
7. Pabrik Keramik/Gelas dan sejenisnya 1642 1678 1714 1750 1786 1822
8. Industri Pengolahan Kertas/Pulp 1642 1678 1714 1750 1786 1822
9. Agro Industri 1642 1678 1714 1750 1786 1822
10. Industri sedang lainnya 1642 1678 1714 1750 1786 1822
III.C. Industri Besar
1. Industri Air Minum Dalam Kemasan ( AMDK ) 1800 1840 1880 1920 1960 2000
2. Pabrik Rokok 2149 2197 2245 2293 2341 2389
3. Industri Besar Lainnya 2149 2197 2245 2293 2341 2389
IV Kelompok Pertanian
1. Perkebunan 1075 1095 1115 1135 1155 1175
2. Perikanan 1284 1307 1330 1353 1376 1399
3. Peternakan 1284 1307 1330 1353 1376 1399
54
ZONA C ( KRITIS )
NO KELOMPOK PEMAKAI AIR 0-50 51-500 501- 1001- 2501- >5001
1000 2500 5000
1 2 3 4 5 6 7 8
I Kelompok Non Niaga
1. Rumah Tangga 1025 1045 1065 1085 1105 1125
2. Instansi Pemerintah (Kantor/Rumah Sakit/Konsul/Perwakilan Asing/Perguiruan 1224 1248 1272 1296 1320 1344
Tinggi
3. Instansi Non Pemerintah 1224 1248 1272 1296 1320 1344
4. Asrama Badan Sosial/Rumah Ibadah/Panti Asuhan/Terminal Bus/Stasiun 1224 1248 1272 1296 1320 1344
Kereta Api/Pasar
2 3 4 5 6 7 8
II Kelompok Niaga
II.A. Niaga Kecil
1. Usaha kecil yang berada dalam rumah tangga/rumah kost 1225 1275 1325 1375 1425 1475
55
2. Usaha kecil/hotel melati/losmen/rumah sakit 1463 1523 1583 1643 1703 1763
swasta/poliklinik/laboratorium
3. Praktek Dokter 1463 1523 1583 1643 1703 1763
4. Pengacara/Notaris 1463 1523 1583 1643 1703 1763
5. Rumah Makan/Katering/Billiard/Bowling/Gedung Pertemuan/Pondok 1463 1523 1583 1643 1703 1763
Wisata
6. Niaga Kecil Lainnya 1463 1523 1583 1643 1703 1763
II.B. Niaga Sedang
1. Hotel Bintang 1, 2, 3 1425 1465 1505 1545 1585 1625
2. Steambath/Salon 1701 1749 1797 1845 1893 1941
3. Bank 1701 1749 1797 1845 1893 1941
4. Jasa Kantor 1701 1749 1797 1845 1893 1941
5. Service Station/Bengkel/Cuci Mobil/Cuci Motor 1701 1749 1797 1845 1893 1941
6. Perdagangan/Grosir/Pertokoan/SPBU 1701 1749 1797 1845 1893 1941
7. Niaga Sedang Lainnya 1701 1749 1797 1845 1893 1941
II.C. Niaga Besar
1. Real Estate/Perumahan/Lapangan Golf/Kolam Renang/Fitness Center/GOR 2600 2660 2720 2780 2840 2900
2. Hotel Bintang 4 dan 5/Apartemen 3104 3176 3248 3320 3392 3464
3. Pelabuhan Udara/Pelabuhan Laut 3104 3176 3248 3320 3392 3464
4. Niaga Besar Lainnya 3104 3176 3248 3320 3392 3464
III Kelompok Industri
III.A. Industri Kecil
1. Industri Rumah Tangga 1545 1585 1625 1665 1705 1745
2. Pengrajin 1845 1893 1941 1989 2037 2085
56
1 2 3 4 5 6 7 8
7. Pabrik Keramik/Gelas dan sejenisnya 2298 2358 2418 2478 2538 2598
8. Industri Pengolahan Kertas/Pulp 2298 2358 2418 2478 2538 2598
9. Agro Industri 2298 2358 2418 2478 2538 2598
10. Industri sedang lainnya 2298 2358 2418 2478 2538 2598
III.C. Industri Besar
1. Industri Air Minum Dalam Kemasan ( AMDK ) 2425 2505 2585 2665 2745 2825
2. Pabrik Rokok 2895 2990 3085 3180 3275 3370
3. Industri Besar Lainnya 2895 2990 3085 3180 3275 3370
IV Kelompok Pertanian
1. Perkebunan 1225 1265 1305 1345 1385 1425
57
ZONA D ( RUSAK )
NO KELOMPOK PEMAKAI AIR 0-50 51-500 501- 1001- 2501- >5001
1000 2500 5000
1 2 3 4 5 6 7 8
I Kelompok Non Niaga
1. Rumah Tangga 1100 1120 1140 1160 1180 1200
2. Instansi Pemerintah (Kantor/Rumah Sakit/Konsul/Perwakilan Asing/Perguiruan 1313 1337 1361 1385 1409 1433
Tinggi
3. Instansi Non Pemerintah 1313 1337 1361 1385 1409 1433
4. Asrama Badan Sosial/Rumah Ibadah/Panti Asuhan/Terminal Bus/Stasiun 1313 1337 1361 1385 1409 1433
Kereta Api/Pasar
II Kelompok Niaga
II.A. Niaga Kecil
1. Usaha kecil yang berada dalam rumah tangga/rumah kost 1300 1350 1400 1450 1500 1550
58
2. Usaha kecil/hotel melati/losmen/rumah sakit 1552 1612 1672 1732 1792 1852
swasta/poliklinik/laboratorium
3. Praktek Dokter 1552 1612 1672 1732 1792 1852
4. Pengacara/Notaris 1552 1612 1672 1732 1792 1852
5. Rumah Makan/Katering/Billiard/Bowling/Gedung Pertemuan/Pondok 1552 1612 1672 1732 1792 1852
Wisata
1 2 3 4 5 6 7 8
6. Niaga Kecil Lainnya 1552 1612 1672 1732 1792 1852
II.B. Niaga Sedang
1. Hotel Bintang 1, 2, 3 1500 1540 1580 1620 1660 1700
2. Steambath/Salon 1790 1838 1886 1934 1982 2030
3. Bank 1790 1838 1886 1934 1982 2030
4. Jasa Kantor 1790 1838 1886 1934 1982 2030
5. Service Station/Bengkel/Cuci Mobil/Cuci Motor 1790 1838 1886 1934 1982 2030
6. Perdagangan/Grosir/Pertokoan/SPBU 1790 1838 1886 1934 1982 2030
7. Niaga Sedang Lainnya 1790 1838 1886 1934 1982 2030
II.C. Niaga Besar
1. Real Estate/Perumahan/Lapangan Golf/Kolam Renang/Fitness Center/GOR 2750 2810 2870 2930 2990 3050
2. Hotel Bintang 4 dan 5/Apartemen 3284 3356 3428 3500 3572 3644
3. Pelabuhan Udara/Pelabuhan Laut 3284 3356 3428 3500 3572 3644
4. Niaga Besar Lainnya 3284 3356 3428 3500 3572 3644
III Kelompok Industri
59
1 2 3 4 5 6 7 8
IV Kelompok Pertanian
1. Perkebunan 1300 1340 1380 1420 1460 1500
2. Perikanan 1552 1600 1648 1696 1744 1792
3. Peternakan 1552 1600 1648 1696 1744 1792
V Kelompok Perusahaan Penjual Air Non PDAM
1. Kawasan Industri 2100 2160 2220 2280 2340 2400
2. Perusahaan Pembangunan Perumahan/Industri 2507 2579 2651 2723 2795 2867
3. Penjualan Air Lainnya 2507 2579 2651 2723 2795 2867
VI Perusahaan Daerah Air Minum
VII Kelompok Perusahaan Penjual Air Kerjasama dengan PDAM 2100 2160 2220 2280 2340 2400
VIII PLTA/Perusahaan Listrik/Pertambangan
BUPATI BLITAR,
HERRY NOEGROHO
61
NO Z O N A KECAMATAN
1 AMAN DOKO
WLINGI
TALUN
GARUM
KESAMBEN
SELOREJO
SELOPURO
KANIGORO
SUTOJAYAN
NGLEGOK
GANDUSARI
SANANKULON SEBAGIAN
SRENGAT SEBAGIAN
WONODADI SEBAGIAN
UDANAWU SEBAGIAN
PONGGOK SEBAGIAN
KADEMANGAN SEBAGIAN
2 RAWAN SANANKULON SEBAGIAN
SRENGAT SEBAGIAN
WONODADI SEBAGIAN
UDANAWU SEBAGIAN
PONGGOK SEBAGIAN
3 KRITIS BAKUNG
WATES
WONOTIRTO
PANGGUNGREJO
BINANGUN
KADEMANGAN SEBAGIAN
BUPATI BLITAR,
62
HERRY NOEGROHO