TENTANG
TATA CARA PENILAIAN NILAI JUAL OBJEK PAJAK BUMI DAN BANGUNAN
SEBAGAI DASAR PENGENAAN PAJAK BUMI DAN BANGUNAN
PERDESAAN DAN PERKOTAAN DI KOTA YOGYAKARTA
WALIKOTA YOGYAKARTA,
MEMUTUSKAN :
Menetapkan PERATURAN WALIKOTA TENTANG TATA CARA PENILAIAN NILAI
JUAL OBJEK PAJAK BUMI DAN BANGUNAN SEBAGAI DASAR
PENGENAAN PAJAK BUMI DAN BANGUNAN PERDESAAN DAN
PERKOTAAN DI KOTA YOGYAKARTA.
BAB I
KETENTUAN UMUM
Bagian Kesatu
Umum
Pasal 1
1. Nilai Jual Objek Pajak yang selanjutnya disebut NJOP adalah harga rata-
rata yang diperoleh dari transaksi jual beli yang terjadi secara wajar, dan
bilamana tidak terdapat transaksi jual beli, NJOP ditentukan melalui
perbandingan harga dengan objek lain yang sejenis, atau nilai perolehan
baru, atau NJOP pengganti.
2. Bumi adalah permukaan bumi yang meliputi tanah dan perairan pedalaman
serta laut wilayah kota.
4. Zona Nilai Tanah yang selanjutnya disebut ZNT adalah zona geografis yang
terdiri atas sekelompok Objek Pajak yang mempunyai satu Nilai Indikasi
Rata-Rata (NIR) yang dibatasi oleh batas penguasaan/pemilikan objek pajak
dalam satu wilayah administrasi pemerintahan kelurahan tanpa terikat pada
batas blok.
5. Nilai Indikasi Rata-Rata yang selanjutnya disebut NIR adalah nilai pasar
rata-rata yang dapat mewakili nilai tanah dalam suatu zona nilai tanah.
6. Blok adalah zona geografis yang terdiri dari sekelompok objek pajak PBB
yang dibatasi oleh batas alam dan/atau buatan manusia yang bersifat
permanen/tetap, seperti jalan, selokan, sungai dan sebagainya untuk
kepentingan pengenaan PBB dalam satu wilayah administrasi pemerintahan
kelurahan yang tidak terikat batas RT/RW.
Bagian Kedua
Pasal 2
1. Maksud dari Peraturan ini adalah mengatur tata cara penilaian NJOP bumi
dan bangunan di Daerah.
2. Tujuan dari Peraturan ini adalah pengenaan pajak bumi dan bangunan
perdesaan dan perkotaan yang telah sesuai dengan tata cara penilaian NJOP
bumi dan bangunan.
Bagian Ketiga
Ruang Lingkup
Pasal 3
BAB II
NJOP
Pasal 4
Penetapan NJOP berdasarkan harga rata-rata yang diperoleh dari transaksi jual
beli yang terjadi secara wajar, dan bilamana tidak terdapat transaksi jual beli,
NJOP ditentukan melalui perbandingan harga dengan objek lain yang sejenis,
atau nilai perolehan baru, atau NJOP pengganti.
Pasal 5
NJOP bumi sebesar nilai konversi setiap ZNT kedalam klasifikasi, penggolongan
dan ketentuan nilai jual permukaan bumi (tanah).
Pasal 6
NJOP bangunan sebesar nilai konversi biaya pembangunan baru setiap jenis
bangunan setelah dikurangi penyusutan fisik berdasarkan metode penilaian
kedalam klasifikasi, penggolongan dan ketentuan nilai jual bangunan.
Pasal 7
Klasifikasi NJOP bumi dan bangunan sebagaimana dimaksud pada Pasal 5 dan
6 sebagaimana tercantum dalam Lampiran I yang menjadi bagian yang tidak
terpisahkan dari Peraturan ini.
BAB III
PENILAIAN
Pasal 8
NJOP yang akan dijadikan dasar pengenaan pajak, ditentukan melalui kegiatan
penilaian dengan menggunakan pendekatan :
a. data pasar;
b. biaya; dan/atau
c. kapitalisasi pendapatan.
Pasal 9
Pasal 10
Pasal 11
Pendekatan kapitalisasi pendapatan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 8 huruf
c adalah cara penentuan NJOP dengan mengkapitalisasi pendapatan bersih 1
9satu) tahun dari objek pajak tersebut.
Pasal 12
Pasal 14
Pasal 15
Pasal 16
BAB IV
Pasal 17
Untuk mengolah informasi/data objek dan Subjek Pajak Bumi dan Bangunan
dengan bantuan komputer, sejak dari pengumpulan data (melalui pendaftaran,
pendataan, dan penilaian), pemberian identitas objek pajak (Nomor Objek Pajak),
perekaman data, pemeliharaan basis data, pencetakan hasil keluaran (berupa
Surat Pemberitahuan Pajak Terutang dan sebagainya), pemantauan penerimaan
dan pelaksanaan penagihan pajak, sampai dengan pelayanan kepada Wajib
Pajak digunakan system yang terintegrasi yaitu Sistem Manajemen Informasi
Objek Pajak (SISMIOP).
Pasal 18
Sistem Informasi Geografis Pajak Bumi dan Bangunan (SIG PBB) adalah aplikasi
yang mengintegrasikan antara data grafis dan data numeric serta merupakan
bagian dari Sistem Manajemen Informasi Objek Pajak (SISMIOP).
BAB V
Pasal 19
Pasal 20
BAB VI
PENYUSUTAN
Pasal 21
Pasal 22
KETENTUAN PENUTUP
Pasal 23
Ditetapkan di Yogyakarta
Pada tanggal 31 Desember 2014
WALIKOTA YOGYAKARTA,
ttd
HARYADI SUYUTI
diundangkan di Yogyakarta
pada tanggal 31 Desember 2014
ttd
TITIK SULASTRI
KELAS Pengelompokan Nilai Jual Bumi Nilai Jual Objek Pajak Bumi
(Rp/m2) (Rp/m2)
WALIKOTA YOGYAKARTA,
ttd
HARYADI SUYUTI
LAMPIRAN II PERATURAN WALIKOTA YOGYAKARTA
TENTANG TATA CARA PENILAIAN NILAI JUAL OBJEK PAJAK BUMI DAN
BANGUNAN SEBAGAI DASAR PENGENAAN PAJAK BUMI DAN
BANGUNAN PERDESAAN DAN PERKOTAAN DI KOTA
YOGYAKARTA
1. Nilai Jual Objek Pajak (NJOP) Bangunan ditetapkan berdasarkan Nilai Konversi
NJOP;
2. Nilai Konversi NJOP Bangunan ditentukan oleh Nilai Bangunan (NB);
3. Nilai Bangunan (NB) dihitung dengan cara membagi Nilai Sistem Bangunan
(NSB) dengan Luas Bangunan
NB = NSB : Luas Bangunan
NBD = NBSD - NP
WALIKOTA YOGYAKARTA,
ttd
HARYADI SUYUTI
LAMPIRAN III PERATURAN WALIKOTA YOGYAKARTA
a. komponen utama;
a. tidak ada tahun renovasi dan tahun dibangun lebih dari 10 (sepuluh) tahun:
b. tidak ada tahun renovasi dan tahun dibangun kurang dari atau sama
dengan 10 (sepuluh) tahun:
WALIKOTA YOGYAKARTA,
ttd
HARYADI SUYUTI